makalah sedimen defosit

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, pengelolaannya memerlukan teknologi pengambangan sumber daya mineral, seperti teknik atau cara untuk memanfaatkan sumber daya mineral dan manajemen pengelolaannya. Endapan mineral merupakan salah satu kekayaan alam yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin

description

tugas makalah

Transcript of makalah sedimen defosit

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, pengelolaannya memerlukan teknologi pengambangan sumber daya mineral, seperti teknik atau cara untuk memanfaatkan sumber daya mineral dan manajemen pengelolaannya.Endapan mineral merupakan salah satu kekayaan alam yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula tingkat keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumber daya mineral dan cadangan.Berdasarkan tahapan eksplorasi, yang menggambarkan pula tingkat keyakinan akan potensinya, dilakukan usaha pengelompokan atau klasifikasi sumber daya mineral dan cadangan. Klasifikasi endapan bijih yang dikelompokkan berdasarkan proses pembentukannya terdiri atas endapan magmatik, endapan hidrotermal, endapan sedimenter, dan endapan hasil pelapukan. Pada makalah ini akan membahas mengenai endapan mineral yang terkhusus pada endapan sedimenter. 1.2 Maksud Dan TujuanAdapun maksud dari dibuatnya makalah dengan judul Endapan Sedimenter adalah untuk memberikan informasi mengenai jenis jenis endapan berdasarkan genesanya.Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:1. Dapat mengetahui pengertian endapan sedimenter. 2. Dapat mengetahui macam-macam jenis endapan sedimenter.3. Dapat mengetahui karakteristik dari endapan sedimenter.

1.3 Batasan MasalahMakalah ini membahas mengenai endapan sedimenter dimana terdapat pengertian, macam-macam endapan sedimenter, karakteristik, proses pembentukan hingga contoh hasil endapan.1.4 ManfaatDengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui lebih terperinci mengenai endapan sedimenter yang merupakan salah satu jenis endapan mineral.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Endapan Sedimenter (Sedimentary Deposit)Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih yang ada kaitannya dengan batuan sedimen, dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound). Endapan sedimneter adalah tipe endapan mineral ekonomis yang terbentuk oleh proses sedimentasi termasuk presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu lingkungan sedimen tertentu baik dengan atau tanpa bantuan dari organisme tertentu.Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat. Endapan sedimenter karena pelapukan kimiawi seperti endapan bauksit di Pulau Bintan dan laterit nikel di Pomalaa/Soroako Sulawesi Tengah/ Selatan.Proses pengendapan atau sedimentasi yang berhubungan dengan pembentukan batuan meliputi tiga tahapan yaitu pelapukan batuan asal transportasi atau pemindahan hasil pelapukan,pengendapan material lepas,dan diagnesa atau pemampatan material lepas tersebut menjadi batuan yang kompak. Proses ini menyebabkan terjadinya tubuh cebakan mineral yang umumnya berbentuk lapisan. Sebaran bahan berharga dalam lapisan itu tergantung pada proses sedimentasi itu sendiri, ada yang merata atau ada yang tersebar secara tidak teratur. Cebakan tipe sedimenter terbentuk karena pengendapan baik secara mekanik maupun kimia. Bentuk tubuh bijihnya relatif sederhana menyerupai lapisan, teratur, dengan sebaran bijih di dalamnya nisbi merata. Pada cebakan mineral ini FeO & MnO umumnya terbentuk karena presipitasi sedimen yang berasal dari batuan sebelumnya yang mengalami pelapukan dan tertransportasikan dalam cekungan sedimen, pada kondisi cocok, ion-ion akan bergabung dan membentuk presipitasi kimia.Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter berdasarkan sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber metal dibagi dua yaitu endapan supergen endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan atau bijih primer), serta endapan hipogen (endapan yang metalnya berasal dari aktivitas magma/epithermal). Sedangkan berdasarkan host-rock (dengan pengendapan batuan sedimen) dibagi dua, yaitu endapan singenetik (endapan yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan) serta endapan epigenetik (endapan mineral terbentuk setelah batuan ada).Terjadinya endapan atau cebakan mineral sekunder dipengaruhi empat faktor yaitu : sumber dari mineral, metal atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau sekunder), erosi dari daerah mineralisasi yang kemudian diendapkan dalam cekungan (supergene), dari biokimia akibat bakteri, organisme seperti endapan diatomae, batubara, dan minyak bumi, serta dari magma dalam kerak bumi atau vulkanisme (hypogene).Faktor faktor pengontrol berupa komposisi dan struktur batuan asal, keadaan topografi, temperatur dan iklim, medium transportasi, dan waktu atau lamanya proses berjalan.Macam-macam dari tipe endapan sedimenter antara lain banded iron formation, endapan placer (placer deposit), dan endapan evaporasi.

Gambar 2.1 lingkungan pengendapan endapan sedimenter2.1.1 Banded Iron Formation (BIF)Banded iron formation merupakan endapan mineral yang disusun oleh batuan sedimen berlapis dan berbutir halus terbentuk oleh proses sedimentasi kimia disusun oleh perselingan kuarsa (chert) dengan mineral yang mengandung besi dengan kandungan sekitar 30%. Endapan ini biasanya berasosiasi dengan umur geologi yang sangat tua (Precambrian) dan merupakan salah satu dari sumber bijih besi utama di dunia. Banded irom formation ini selalu menunjukkan adanya perselingan antara lapisan silika dan lapisan yang yang mengandung mineral-mineral besi seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 kenampakan BIF di Karijini National Park,Australia Barat.Proses yang bertanggungjawab terhadap pembentukan endapan ini masih merupakan perdebatan namun secara umum dapat dijelaskan melalui tiga model, yaitu:a. Model endapan sedimenter yang terbentuk akibat adanya pelarutan unsur besi tanpa oksigen di lingkungan laut dalam dan adanya aktifitas mikroorganisme berupa cyanobacteria yang menghasilkan oksigen pada bagian laut yang lebih dangkal.

Gambar 2.3 model pembentukan BIF yang menunjukkan peranan cyanobacteriab. Model endapan yang melibatkan anoxygenic bacteria dalam proses pembentukan BIF dimana unsur besi yang terlatur tanpa oksigen dikedalaman terendapkan dan pada kedalaman yang lebih dangkal dijumpai aktifitas dari bakteri yang terbentuk dari hasil fotosintesa (anoxygenic).c. Model endapan yang tidak melibatkan unsur oksigen dalam proses pembentukan BIF dimana unsur besi mengalami pelarutan tanpa oksigen di kedalaman laut. Unsur UV masuk menembus atmosfer bagian atas yang tidak terlapisi oleh lapisan ozone kemudian memmbantu proses pembentukan BIF.

Gambar 2.4 Model endapan tipe sedimneter

2.1.1.2 Tipe Endapan BIFAda empat macam tipe BIF yang dibagi berdasarkan lingkungan tektoniknya yang mempunyai umur pembentukan terbatas pada kisaran umur precambrian. Endapan BIF secara khusus tidak dijumpai pada umur paleozoikum. Adapun tipe BIF dilihat dari lingkungan tektoniknya yaitu:a. Algoma-type BIF, dijumpai menyebar disabuk greenstone yang berumur Archean 2,75 milyar tahun yang lalu. Tipe ini sangat terbatas penyebarannya dan selalu berasosiasi dengan batuan volkanik mafik. b. Hamerslay-Transvaal-Type BIF, merupakan endapan BIF yang penyebarannya sangat luas dan menunjukkan proses pembentukan unsur besi yang sangat intensif dengan kisaran umur pembentukan yang terbatas pada 2 milyar sampai 2,75 milyar tahun yang lalu. Endapan tipe inimerupakan endapan BIF yang paling luas yang pernah ditemukan yang tertutupi lapisan tipis batulempung halus di bawah dasar gelombang pada paparan yang berkembang di sekitar keraton besar yang stabil. hamerslay-Transvaal-Type BIF umumnya tidak berasosiasi dengan aktifitas gunungapi. Contoh endapan ini yaitu Hamerslay Group (Australia) dan Transvaal Group di Afrika Selatan. Sebagian besar endapan BIF yang bernilai ekonomis tinggi berasal dari tipe endapan BIF ini.c. Granular Iron Formation, yaitu tipe endapan BIF relatif sama dengan tipe hamerslay-Transvaal-Type BIF tetapi umurnya relatif lebih muda (1,8-2,1 milyar tahun yang lalu). Tipe ini juga mempunya penyebaran yang tidak luas dan terbentuk di atas dasar gelombang. Sesuai dengan namanya, tipe ini menunjukkan butiran yang lebih kasar dari tipe sebelumnya dan disusun oleh butiran yang berukuran granule yang terkompaksi dengan oolite dari iron oxides atau chert. Contoh tipe endapan ini dijumpai di daerah Lake Superior (Amerika Utara).d. Rapitan-Type iron formation, yaitu endapan tipe BIF yang berumur Neoproterozoic (0,8-0,6 milyar tahun yang lalu) berasosiasiakan dengan sedimen galciomarine (lingkungan glasial). Tipe ini diinterpretasikan terbentuk setelah proses yang disebut dengan snowball sate. Contoh endapan tipe ini adalah Rapitan-Type Group do Kanada, Yudnamutara Subgroup (Australia), Chuos Formation (Namibia) dan Jacadigo Group (Brasil) Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, asal usul pembentukan BIF masih merupakan kontroversi. Algoma-type, Hamerslay-Transvaal-Type dan Superior-Type BIF kemungkinan terbentuk di sistem samudera yang berlapis (stratified) dengan permukaan air yang terkayakan dengan oksigen oleh mikrobakteri yang terbentuk melalui proses fotosintesis pada masa awala kehidupan.

Gambar 2.5 lingkungan tektonik BIF.

Gambar 2.6 model skematik dari tipe endapan BIF yang menunjukkan tektonik dan besar biji besi yang terkandungnya.

2.1.2 Endapan PlacerEndapan placer adalah salah satu dimana mineral detrital yang padat (atau Berat) terkonsentrasi selama pengendapan sedimen. Endapan bahan galian atau batuan yang telah mengalami proses pelapukan dan transportasi kemudian terendapkan ditempat yang lebih rendah.Pembentukan endapan placer pada dasarnya proses penyortiran mineral berat selama sedimentasi. Di alam konsentrasi mineral berat terjadi pada berbagai skala, mulai dari sistem regional (kipas aluvial pantai, dll), melalui fitur perantara (tepi dalam dari tikungan (bend) sungai atau titik bar), untuk fitur skala kecil (bedding laminae atau cross-bed foresets).Pembentukan endapan placer meliputi dua proses yakni :a. Proses pembebasan mineral stabil dari maktriksnya selama pelapukanberlangsung.b. Proses kosentrasi mineral stabil tersebut.Mineral-mineral yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas dan banyak ditemukan dalam endapanplacer adalah emas, platinum, tinstone, magnetite, chromite, ilmenit, rutile native copper,gemstone, zircon, monazite, phosphate, dan kadang quicksilver. Pyrite dan uraninite dijumpaipula pada beberapa endapan Prokambrium.

Adapun Jenis-jenis dari endapan placerdiantaranya:1. Placer eluvialEndapan eluvial terbentuk jika terdapat kemiringanpermukaan disekitar batuan sumber (sourcerock). Mineral-mineral berat akan terkumpul atau terakumulasi di bagian bawah bukit dan mineral-mineral ringan yang tidak resisten akan larut danterbawa oleh media transport ke daerah lain. Pada beberapa kasus, endapan placer yang bernilai ekonomis terakumulasi di dalam kantong-kantong pada batuan dasar seperti endapan kasiterit di dalam potholes dan sinkholespada batuan karbonat.

Gambar 2.7 bijih emas eluvial pada urat San Antonio, Distrik Chontales, Nikaragua (Carter A>I>M>E. Dalam Bateman, 1962).

2. Placer sungai atau alluvialEndapan aluvial merupakan salah satu tipe endapan placer terpenting yang menghasilkan mineral/bijih dan tambang-tambang konvensional banyakmemanfaatkan endapan jenis ini. Endapan ini terbentuk setelah bahan rombakan mengalami transportasi dari batuan sumber oleh air sungai dankandungan mineral- mineral yang terbawa mengalami pemilahan (sorting) berdasarkan berat jenis oleh gayagravitasi. Pemilahan ini memungkinkan endapan ini mudah diekstraksi dengan metode-metode yang konvensional.Namun demikian, pemilahan karena gaya berat juga menyebabkan fraksi butiran mineral-mineralberat yang didapatkan dalam suatu endapan placer alluvial Memiliki ukuran butir lebih kecil daripada mineral-mineral ringan seperti kuarsa dan feldspar. Hal ini disebabkanoleh daya angkutdan daya endap media transport terhadap mineral ringan yang mempunyai ukuran butir lebihbesar sama dengan daya angkut dan daya endap mineral berat dalam ukuranyang lebih kecil. Dengan demikian untuk mendapatkan mineral berat dengan ukuran butir relatif besar, haruslah dicari pada endapan placer dengan ukuran butir mineral-mineral ringan yang lebih besar lagi.

3. Placer pantai Batuan sumber endapan placer pantai berasal dari batuan atau urat-urat yang tersingkap di tepipantai, sungai, atau endapan placer tua yang mengalami perombakan dan diendapkan dipantai dengan bantuan gelombang laut atau arus bawah laut. Mineral-mineral yang terpenting dari endapan placer pantai adalahkasiterit, intan, emas, ilmenit, magnetit, monazite,rutil, xenotimedan zircon. Contoh endapan ini adalah endapan emas placer di Nome (Alaska) intan di Namibia,pasir ilmenit-monazit-rutil di Travencore dan Quilon India dan pasil magnetit di North Island Selandia Baru. Endapan placer pantai terbesar terdapat di pantai timur Australia dengan dimensipanjang 900 Km dan tebal 30-40 Meter. Endapan tersebut merupakan daerah produksi rutil danzircon yang terpenting di dunia.

Gambar 2.8 sketsa penampang yang mengilustrasikan situs-situs endapan placer pantai. Placer ditnjukkan dengan bulatan-bulatan hitam

4. Placer laut lepas Endapan placer laut lepas terbentuk di daerah Continental Shelf yang berjarak beberapa kilometer dari garis pantai. Tipe placer laut lepas yangcukup penting terdapat diSelat Karimata (sekitar pulau Bangka dan Pulau Belitung, Indonesia) yang berasal dari placer sungai dan placerpantai yang terbenam oleh permukaan air laut.

Gambar 2.9 Model sederhana timah placer marine dilihat dari tingkat erosi dan kedekatan dengan sumber batuannya

5. Placer AeolianPembentukan endapan placer Aeolian yang terpenting adalah melalui perombakan placer pantai oleh angin, seperti endapanpasir besi titanomagnetit di North Island Selandia Baru.2.1.3 Endapan EvaporasiEndapan evaporite adalah jenis endapan senyawa garam padat yang terbentuk akibat evaporasi (penguapan oleh sinar matahari). Artinya terbentuk di permukaan pada kondisi tekanan rendah. Karena evaporit ini begitu mudah terdisintegrasi karena lunak dan mudah larut maka endapan ini hadir sebagai fase sekunder pengisi rongga pada batuan lain, meski begitu formasi besar dari batuan ini juga banyak dijumpai di daerah kering dengan salinitas air tinggi (seperti danau danau di gurun atau playa lake, pesisir pantai, peisisir pantai kering atau sabkha, dan daerah semi kering atau semi arid, dan juga danau). Pada daerah gurun endapan evaporit bisa mencapai sekitar 1 km. Endapan evaporit ini secara umum didominasi oleh halite (batugaram), anhidrit, dan gipsum. Endapan evaporasi dapat terbagi berdasarkan lingkungan pembentukannya yaitu marine dan nonmarine. Endapan evaporit marineterbentuk di laut yang disebabkan oleh air laut yang menguap. Apabila air laut menguap pada keadaan yang alami, maka yang pertama kali akan mengendap adalah kalsium karbonat, diikuti oleh dolomit. Dengan berlanjutnya evaporasi, terendapkanlah kalsium sulfat, yang dapat berupa gipsum, yang bergantung kepada temperatur dan salinitas air laut, dan pada giliran berikutnya akan terbentuk halit. Kebanyakan endapan evaporit terdiri atas kalsium karbonat, namun pada keadaan tertentu dapat juga terendapkan garam kalsium dan magnesium. Evaporite depositsterbentuk oleh penguapan air danau atau air laut. Lapisan-lapisan presipitasi garam merupakan akibat dari penguapan. Garam yang meresap dari air danau berkomposisi natrium karbonat (Na2CO3), natrium sulfat (Na2SO4), dan borax (Na2B4O7.1OH2O). Yang lebih umum dan penting dari penguapan air danau adalah penguapan marin diakibatkan oleh penguapan air laut.Adapun garam-garam dari penguapan air laut berupa Gypsum (CaSO4.2H2O), Halite (NaCl), dan Carnallite (KCl.MgCl2.6H2O). Dari proses penguapan marine menghasilkan garam yang kita makan/pergunakan, Gypsum untuk plaster, dan Potassium (K) untuk penyubur tanaman. Gipsum merupakan jenis yang paling banyak dibandingkan anhidrit di endapan evaporit modern, tapi anhidrit melimpah di evaporit purba melihat rumus kimia anhidrit ini hampir sama dengan gipsum (perbedaannya gipsum mengikat air dalam strukturnya) maka bisa disimpulkan bahwa anhidrit ini merupakan hasil alterasi diagensis dari gypsum.Sedangkan evaporit nonmarine Endapan evaporit non marinrelatif jarang ditemui, atau sangat terbatas, baik dalam penyebarannya maupun besarnya, tetapi sangat penting dalam arti ekonomi, karena endapan ini menghasilkan senyawaBoron[B] danYodium[I]. Endapan ini terbentuk di darat karena menguapnya suatu danau garam. Disamping kedua senyawa tadi, terkandung pula nitrat-nitrat, sejumlah garam kalsium, bromida, dan gipsum. Dicirikan oleh mineral-mineral yang tidak umum di lingkungan evaporit marine karena unsur kimia campuran dalam air di nonmarine beda dengan lingkungan marine yang punya salinitas yang tinggi. Karena keberagaman jenis unsur yang terlarut dalam air membuat komposisi garam garam evaporit di nonmarine ini cukup beragam dan komplek maka mineral evaporit sekunder seperti bloedite (Na2SO4.7H2O), boraks (Na2B4O5(OH)4.8H2O), epsomite (MgSO4.7H2O), gaylussite (Na2CO3.CaCO3.5H2O), glauberite (Na2Ca(SO4)), magadiite (NaSi7O13(OH)3), mirabilite (Na2SO4.10H2O), thernadite (NaSO4), dan trona (Na2H(CO3)2.2H2O). Walaupun demikian endapan evaporit non marine juga kaya akan anhidrit, gipsum, dan halit.

Tabel 2.1 Klasifikasi endapan marine berdasarkan komposisi mineral(a) (b) (c)

Gambar 2.11 (a) white sand berupa butiran kristal gipsum (atau anhidrit) yang ada dipermukaan scale bar 0.5 mm, (b) butiran kelas halite di laut mati (dead sea yaitu danau tertutup antara yordan dan Israel, (c)endapan garam dapur.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan materi endapan sedimneter yang telah dibahas dalam makalah ini sebelumnya maka dapan ditarik beberapa kesimpulan diantaranya:1. Endapan sedimneter adalah tipe endapan mineral ekonomis yang terbentuk oleh proses sedimentasi termasuk presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu lingkungan sedimen tertentu baik dengan atau tanpa bantuan dari organisme tertentu.2. Endapan sedimneter terdiri atas Banded Iron Formation, Placer deposit dan Evaporate Deposit3. Endapan BIF dicirikan dengan adanya perselingan antara lapisan silika dengan lapisan yang mengandung besi, endapan placer dicirikan dengan keterdapatanya pada daerah yang rendah dan pengendapan mineral-mineral bijih dengan berat jenis yang lebih dibanding pembawanya dan resisten, sedangkan endapan evaporasi dicirikan dengan mineral-mineral hasil evaporasi seperti halite, gypsum, sylvite, potash, borat dan nitrate.