makalah SBM GI dan TGT.docx

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan tokoh yang berperan penting dalam proses pembelajaran disekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk selalu kreatif dalam melakukan pembelajaran di kelas agar siswa menjadi aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mendukung proes pembelajaran tersebut, maka guru dapat menggunakan beberapa metode belajar. Metode- metode belajar dapat membantu mencapai tujuan pendidikan yang efisien dan efektif. Metode belajar yang dapat digunakan yaitu Group Investigation dan Team Games Tournament. Guru dapat dikatakan berhasil dalam menggunakan metode belajar ini bila sudah terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. 1.2 Rumusam Masalah 1). Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran team group investigation dan team games tournament? 2). Apa saja langkah-langkah penerapan pembelajaran group investigation dan team games tournament? 3). Kelebihan dan kekurangan pembelajaran group investigation dan team games tournament? 1.3 Tujuan 1). Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran group investigation dan team games tournament 2). Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran group investigation dan team games tournament 3). Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran group investigation dan team games tournament 1

Transcript of makalah SBM GI dan TGT.docx

Page 1: makalah SBM GI dan TGT.docx

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Guru merupakan tokoh yang berperan penting dalam proses pembelajaran disekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk selalu kreatif dalam melakukan pembelajaran di kelas agar siswa menjadi aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mendukung proes pembelajaran tersebut, maka guru dapat menggunakan beberapa metode belajar. Metode-metode belajar dapat membantu mencapai tujuan pendidikan yang efisien dan efektif. Metode belajar yang dapat digunakan yaitu Group Investigation dan Team Games Tournament. Guru dapat dikatakan berhasil dalam menggunakan metode belajar ini bila sudah terjadi perubahan perilaku pada diri siswa.

1.2 Rumusam Masalah

1). Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran team group investigation dan team games tournament?

2). Apa saja langkah-langkah penerapan pembelajaran group investigation dan team games tournament?

3). Kelebihan dan kekurangan pembelajaran group investigation dan team games tournament?

1.3 Tujuan

1). Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran group investigation dan team games tournament

2). Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran group investigation dan team games tournament

3). Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran group investigation dan team games tournament

BAB II

A. PEMBAHASAN

1

Page 2: makalah SBM GI dan TGT.docx

GROUP INVESTIGATION

2.1 PengertianGroup Investigation merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang

menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri.Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Metode investigasi kelompok adalah perpaduan sosial dan kemahiran berkomunikasi dengan intelektual pembelajaran dalam menganalisis dan mensintesis. Investigasi kelompok tidak dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak ada dukungan dialog dari setiap anggota atau mengabaikan dimensi afektif-sosial dalam pembelajaran kelas (Suhaida Abdul Kadir, 2002: 67).

Dalam model ini terdapat 3 konsep utama, yaitu:

a). Penelitian (inquiry) yaitu proses perangsangan siswa dengan menghidupkan suatu masalah. Dalam proses ini siswa merasa dirinya perlu memberikan reaksi terhadap masalah yang dianggap perlu untuk diselesaikan. Masalah ini didapat dari siswa sendiri atau diberikan oleh guru.

b). Pengetahuan yaitu pengalaman yang tidak dibawa sejak lahir namun diperoleh siswa melalui pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung.

c). Dinamika kelompok, menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok individu yang saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama dengan berbagai ide dan pendapat serta saling tukar-menukar pengalaman dan saling berargumentasi

Slavin (1995) dan Siti Maesaroh (2005:28), mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:1). Membutuhkan Kemampuan Kelompok.

Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi.

2). Rencana Kooperatif.Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.

2

Page 3: makalah SBM GI dan TGT.docx

3). Peran Guru. Guru menyediakan sumber dan fasilitator.

2.2 Langkah-langkah Penerapan Group Investigation

Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Seleksi topicPara siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru.Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang.Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasamaPara siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah (1) diatas.

3. ImplementasiPara siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah (2).pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Analisis dan sintesisPara siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah (3) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhirSemua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. EvaluasiGuru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

3

Page 4: makalah SBM GI dan TGT.docx

Menurut Bruce Joyce, Marsha Weil dan Emily Calhoun (2000: 51) dalam model Group Investigation ini guru hanya berperan sebagai konselor, konsultan dan pemberi kritik yang bersahabat. Di dalam metode ini seyogyanya guru membimbing dan mencerminkan kelompok melalui tiga tahap:

1) Tahap pemecahan masalah2) Tahap pengelolaan kelas3) Tahap pemaknaan secara perorangan

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Group InvestigationSebagai suatu model mengajar yang menjadi pilihan, model pembelajaran Group

Investigation memiliki beberapa kelebihan yaitu: Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan Melatih berpikir dan bertindak kreatif Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menghadap

masalah yang dihadapi secara tepatSelain kelebihan yang dipaparkan tersebut, pembelajaran group investigation ini

juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu, Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan penyelidikan atau

investigasi. Jika seluruh anggota kelompok pasif, maka akan menyulitkan mereka dalam

melakukan kegiatan investigasi.

TEAM GAMES TORNAMENT2.4 Pengertian

TGT adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. TGT menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.

4

Page 5: makalah SBM GI dan TGT.docx

2.5 Langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan model TGT, yaitu:

1) Penyajian Kelas (Class Presentations) Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian diskusi kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini , siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2). Belajar dalam Kelompok (Teams)Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.

Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3). Permainan (Games). Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan yangdidapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana. Setiap satu pertanyaan, satu siswa dari masing-masingkelompok maju ke depan untuk menjawabnya. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan jatah menjawab. Dalam hal menjawab siswa dibatasi oleh waktu yang singkat. Setelah selesai dilakuakn evaluasi dan penskoran. Dalam meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 orang siswa yang bermain atau berkompetisi dengan kemampuan seimbang atau setara sebagai wakil tim yang berbeda.

4). Pertandingan atau Lomba (Tournament)Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau

permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD).Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba.Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya. Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing – masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan – pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok

5). Penghargaan Kelompok (Team Recognition)

5

Page 6: makalah SBM GI dan TGT.docx

Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas

(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.

Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.

Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.

Kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat

lama. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih

materi pelajaran yang cocok untuk model ini. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.

Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.

Pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu

6

Page 7: makalah SBM GI dan TGT.docx

teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yaitu Teams Games Tournament (TGT) dan GI.Dalam teori belajar konstruktivistik (Brooks, 1990. Slavin,2000) ciri khas belajar kontruktivis adalah pebelajar harus secara individual menemukan dan mengubah informasi yang kompleks menjadi sederhana bermakna, agar menjadi miliknya sendiri. Teori ini berpendapat bahwa pebelajar selalu membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain jika tidak cocok ia berupaya untuk mengubahnya agar sesuai dengan skemanya. Jadi pebelajar bersifat konstruktif, artinya membangun makna, pemahaman dari bermacam-macam informasi pengertian konstruktif dapat digambarkan sebagai proses berpikir pada saat terjadinya penemuan ilmiah, pemecahan masalah, menciptakan sesuatu, kegiatan tersebut melibatkan eksplorasi, eksperimentasi, kreatifitas, ketekunan, kesabaran, rasa ingin tahu, dan kerjasama. Pandangan ini mempunyai implementasi yang sangat besar untuk pembelajaran karena mendorong pebelajar berperan lebih aktif dalam belajarnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Group investigation dan Team Games Tournament termasuk dalam pembelajaran cooperative learning

2. Team Games Tournament merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotaan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda dan Group investagition merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktifitas siswa yang mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.

3. Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation yaitu seleksi topik,merencanakan kerjasama,implementasi,analisis dan sinyesis,penyajian hasil akhir dan yang terakhir adalah evaluasi sedangkan pada Team Games Tournament adalah penyajian kelas,belajar dalam kelompok,permainan,pertandingan atau lomba,dan penghargaan kelompok.

7

Page 8: makalah SBM GI dan TGT.docx

4. Secara garis besar kelebihan dari metode pembelajaran ini adalah melatih siswa untuk berfikir dan bertindak kreatif,sedangkan kelemahan yang dimiliki yaitu metode ini tidak dapat digunakan apabila anggota kelompok didalamnya pasif karna akan menyulitkan mereka dalam melakukan kegiatan investigasi.

3.2. Saran

Dalam menerapkan metode pembelajaran group investigation dan Team games Tournament sebaiknya guru menggunakannya untuk materi yang tepat. Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran sehingga keaktifan siswa dapat lebih ditingkatkan. Selain itu pengontrolan waktu harus diperhatikan sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

8