Makalah satli (Unta)

download Makalah satli (Unta)

of 12

description

veteriner

Transcript of Makalah satli (Unta)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda - Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja. Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari. Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya adalah punuknya.

Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tapi sebenarnya tidak. Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil. Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat air cukup banyak. Unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20%-25% selama berkeringat. Mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3%-4% sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meski unta kehilangan banyak cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.

Ada banyak hal mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi di mana darah mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah unta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tapi unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan darah akan mengental.

Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan kotoran mereka sangat kering sehingga bisa langsung dibakar ketika dikeluarkan. Unta beradaptasi terhadap lingkungannya secara morfologi, karena memiliki punuk yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Unta juga beradaaptasi secaraa fisiologi, karena lemak di dalaam punuknya itu dapat diubah menjadi air dengan bantuan oksigen dari respirasinya unbtuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuhnya.1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Unta

2.1.1 Klasifikasi Unta

Klasifikasi ayam buras sebagai berikut:

Kerajaan : AnimaliaFilum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Camelidae

Genus : CamelusSpesies : Camelus dromedarius2.1.2 Morfologi UntaUnta punuk satu (C. dromedarius) atau lebih di kenal dengan unta arab memiliki karakteristik tubuh sebagi berikut: leher panjang yang melengkung, dada yang sempit, kakinya panjang dan ramping, bibir atas membelah, nostril hidung dapat menutup, bulu matanya panjang, dan mempunyai punuk berjumlah satu. Punuk ini berisi lemak yang dibatasi dengan jaringan fibrosa dan berfungsi sebagai cadangan makanan pada saat dibutuhkan. Ukuran punuk ini bervariasi sesuai dengan status gizi unta. Punuk akan menjadi lebih kecil dan condong ke salah satu sisi disaat kondisi kelaparan. Kaki unta mempunyai bantalan (pad) yang sangat cocok untuk berjalan di atas pasir. Pad ini mudah terluka jika terkena batu tajam serta tidak cocok untuk berjalan di jalan yang licin dan berlumpur (Naumann, 1999, Huffman, 2004).

Unta punuk satu (C. dromedarius) mempunyai adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan gurun yang sangat ekstrim. Mata unta dilengkapi dengan dua lapis bulu mata, sehingga bisa melindungi dari pasir maupun debu. Selain itu, saat badai pasir hidung unta dapat menutup sehingga pasir atau debu tidak bisa masuk ke lubang hidung. Unta mempunyai kemampuan untuk mempertahankan air dalam tubuhnya melalui berbagai jalan. Air di dalam tubuh akan tetap terjaga meskipun suhu tubuh unta berfluktuasi antara 34 C hingga 41,5 C, maupun suhu lingkungan yang naik, karena unta tidak berkeringat. Adaptasi unta terhadap lingkungannya sangat baik, sehingga hewan ini dapat bertahan hidup meskipun kehilangan leboh dari 30% air tubuhnya (Naumann, 1999).

Seekor unta mempunyai mulut yang lebar dengan 34 buah gigi dengan rumus gigi sebagai berikut :

Gigi-gigi yang tajam ini membantu unta memakan tumbuh-tumbuhan kering tanpa melukai mulut juga berfungsi ganda sebagai senjata melawan pemangsa. Unta memakan semua tanaman yang dapat dijumpainya dan menelan langsung makanannya tanpa dikunyah terlebih dahulu, tapi kemudian saat beristirahat makanan ini akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut untuk dikunyah kembali.

Pada dada dan persendian kaki unta terdapat pertandukan tebal (callus) berbentuk spot-spot yang muncul pada saat unta mencapai umur 5 tahun. Pertandukan ini berfungsi sebagai pelindung dari panasnya pasir saat unta duduk beristirahat ataupun saat bangkit kembali. Unta memiliki tapak kaki yang lebar, rata dan tebal dengan kuku yang berbelah dua pada setiap kakinya, telapak tebal dan rata ini mencegah unta terbenam saat menapakkan kakinya ke pasir. Saat berjalan, unta melangkah dengan kedua kaki pada sisi yang satu kemudian diikuti kaki-kaki pada sisi lainnya. Caranya melangkah ini mengingatkan kita pada kapal, mungkin kerena itu unta diberi julukan Bahtera Padang Pasir (ship of the dessert). Unta dapat berjalan dengan kecepatan 5 km/jam, seekor unta dapat berjalan sejauh 40 km setiap harinya sedangkan unta pacu mampu berlari dengan kecepatan 20 km/jam (Camel Lore 1996).

Gambar 1 Unta punuk satu (C. dromedarius) jantan yang dipelihara di TRMS Serulingmas.2.1.3 Epidemiologi

Penyebaran unta punuk satu yaitu di daerah gurun Afrika Utara serta Asia Barat. Selain itu terdapat pula di kawasan Australia bagian tengah, di daerah Australia tengah ini juga merupakan kawan kering. Penyebaran unta dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Peta penyebaran unta punuk satu (Huffman 2004)2.2 Sistem pencernaan unta

Sistem pencernaan unta punuk satu termasuk ke dalam pseudo ruminant atau ruminansia tidak sejati karena hanya memiliki tiga bagian lambung saja. Bagian pertama memiliki struktur seperti rumen yang terbagi menjadi bagian kanan dan kiri. Lambung bagian pertama ini tersusun dari otot yang kuat dan kelenjar mukus. Pada bagian ini pakan dicampur dengan air dan mukus yg dihasilkan oleh kelenjar mukus. Lambung bagian kedua juga sering disebut honeycomb. Bagian ini mirip dengan struktur retikulum pada hewan ruminansia. Lambung bagian kedua juga tersusun atas kelenjar yang menghasilkan mukus. Lambung bagian ketiga disebut sebagai lambung kelenjar. Lambung kelenjar ini mirip dengan abomasum pada ruminansia dan lambung monogastrik hewan lainnya (gambar 3A). Usus halus unta memiliki panjang kurang lebih 40 meter. Sistem pencernaan unta punuk satu termasuk ke dalam pseudo ruminant atau ruminansia tidak sejati karena hanya memiliki tiga bagian lambung saja. Bagian pertama memiliki struktur seperti rumen yang terbagi menjadi bagian kanan dan kiri. Lambung bagian pertama ini tersusun dari otot yang kuat dan kelenjar mukus. Pada bagian ini pakan dicampur dengan air dan mukus yg dihasilkan oleh kelenjar mukus. Lambung bagian kedua juga sering disebut honeycomb. Bagian ini mirip dengan struktur retikulum pada hewan ruminansia. Lambung bagian kedua juga tersusun atas kelenjar yang menghasilkan mukus. Lambung bagian ketiga disebut sebagai lambung kelenjar. Lambung kelenjar ini mirip dengan abomasum pada ruminansia dan lambung monogastrik hewan lainnya (gambar 3A). Usus halus unta memiliki panjang kurang lebih 40 meter. Bentuk sekum dan kolon hampir sama dengan sapi yaitu membentuk gulungan spiral atau sering disebut ansa spiralis coli (gambar 3B). Panjang sekum dan kolon ini kira-kira 19.5 meter (Mukasa-Mugerwa 1981).

Gambar 3 Sistem pencernaan unta punuk satu A. bagian-bagian lambung (1. lambung bagian pertama sebelah kiri, 2. lambung bagian pertama sebelah kanan, 3 & 4. kantung air, 5. esofagus, 6. lambung bagian kedua, 7. lambung bagian ketiga, 8. duodenum) B. usus halus dan usus besar (9. usus halus, 9a. yeyunum, 9b. ileum, 10. sekum, 11. kolon asendens, 12. kolon desendens, 13. rektum) (Modifikasi Mukasa-Mugerwa 1981)

2.3 Sistem Ekskresi Sebagian besar binatang akan mati keracunan ketika urea yang terakumulasi dalam ginjal mereka berdifusi ke dalam darah. Akan tetapi unta mampu memaksimalkan penggunaan air dan zat-zat makanan dengan cara mengalirkan urea berulang-ulang ke liver. Struktur darah dan sel unta sangatlah unik dan khas sehingga binatang ini mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air di padang pasir.2.4. Sistem SirkulasiDinding sel pada unta memiliki struktur khusus yang mampu mencegah hilangnya air secara berlebihan. Tambahan lagi, adanya komposisi tertentu pada darah unta mencegah terjadinya pengurangan laju sirkulasi darah pada saat kadar air dalam tubuh onta menurun hingga batas minimum. Terdapat pula enzim albumin yang membantu daya tahan unta terhadap rasa haus. Enzim ini terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pada makhluk hidup yang lain.

2.5. Sistem PernapasanKetika bernapas di padang pasir yang panas , system respirasi unta menyisakan sedikit bekas uap air di dinding rongga hidungnya. Bahkan uap air yang keluar dari paru-parunya akan diserap kembali oleh tubuh unta melalui sel khusus yang terdapat di rongga hidungnya. Berkat system pernapasan yang demikian, unta mampu bernapas panjang saat berjalan jauh di gurun.2.6. Sistem ReproduksiBetina mulai masuk masa kawin yaitu pada umur 3 tahun, sedangkan jantan pada usia 5 atau 6 tahun. Peristiwa kopulasi terjadi selama 7-35 menit. Usia kehamilan unta betina yaitu 15 bulan dan masa asuh anak 1-2 tahun. Musim kawin unta yaitu pada musim dingin dan puncaknya pada musim hujan.2.7. Sistem GerakTerdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

2.8. Sistem EndokrinSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut "hormon". Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh. Pada hewan vertebrata mayoritas jenis hormonnya mirip dengan manusia.

2.9. Sistem KoordinasiSistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.BAB III

PENUTUP1.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKACamel L. 1996. Animal Bytes: Dromedary Camel. http://crusher.bev.net/education/seaworld/animal_bytes/dromedary_camelab.html. [15 Oktober 2013].

Huffman B. 2004. Camelus dromedaries. [terhubung berkala]. www.ultimateungulate.com [15 Oktober 2013]Naumann. 1999. Camelus dromedarius. US: University of Michigan. http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Camelus_dromedarius.html [15 Oktober 2013].

10

_1443356095.unknown