Makalah Sanitasi Kscscscel.4

10
Makalah Tanggal : 18 September 2015 Sanitasi dan Tosikologi Lingkungan Dosen : Emil Wahdi, S.Si SANITASI PULAU KALIMANTAN (RUMAH BETANG) Kelompok 4 : Raudah Rachmania Utami (J3M113021) Rico Asmara Hadi (J3M113029) Nabilla Nur Aufa (J3M113050) Mayang Widiyanti (J3M113054) Ryan Hilda Saputra (J3M113075)

description

cscsc

Transcript of Makalah Sanitasi Kscscscel.4

Page 1: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

Makalah Tanggal : 18 September 2015Sanitasi dan Tosikologi Lingkungan Dosen : Emil Wahdi, S.Si

SANITASI PULAU KALIMANTAN (RUMAH BETANG)

Kelompok 4 :Raudah Rachmania Utami (J3M113021)Rico Asmara Hadi (J3M113029)Nabilla Nur Aufa (J3M113050)Mayang Widiyanti (J3M113054)Ryan Hilda Saputra (J3M113075)

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni.     Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh..

Tujuan

Tujuan dalam studi kasus sanitasi rumah sehat untuk mengetahui kondisi sanitasi perumahan di Kalimantan, serta dibandingkan dengan peraturan terkait.

Page 3: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

TINJAUAN PUSTAKA

Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif (Munif Arifin, 2009).

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan (Munif Arifin,2009).

Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya kerja atau daya produktif seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada kumpulan rumah (lingkungan pemukiman). Timbulnya permasalahan kesehatan di lingkungan pemukiman pada dasarnya disebabkan karena tingkat kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah, karena rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya (Notoatmodjo, 2003).

Page 4: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

PEMBAHASAN

Pengertian Rumah SehatSanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan

pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu. Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah di lingkungan sekitarnya.

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungna yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk kesehatan.

Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor- faktor yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007).

Syarat-Syarat Rumah Sehat

Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di perumahan dan masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan. Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan pemukiman serta

Page 5: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyrakat.

Kepmenkes No.28 Tahun 1999Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan

pemukiman menurut keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut:1.        Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa dan sebagainya.

b. Terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas tambang.

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.

2.        Kualitas UdaraKualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas

dari gangguan gas beradun dan memenuhi syarat baik mutu lingkungan sebagai berikut:a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksib. Dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm d. Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari

3.        Kebisingan dan Getarana. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.Ab. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik

4.        Kualitas Tanah di Daerah Perumahan dan Pemukimana. Kandungan timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kgb. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kgc. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kgd. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1mg/kg

5.        Prasarana dan Sarana Lingkungana. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi

keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat

perindukan vektor penyakit

Page 6: Makalah Sanitasi Kscscscel.4

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata.

d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas yang memenuhi persyaratan kesehatan

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan

f. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dan lain sebagainya.

g. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya

h. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

6.        Vektor Penyakita. Indeks lalat harus memenuhi syarat b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%

7.        PenghijauanPepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman

merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Kepmen PU Nomor 403 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

(terlampir)

Rumah Betang, Desa ………., Kalimantan Tengah