Makalah SAMPAH PADAT

14
SAMPAH PADAT MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Analisis Kualitas Lingkungan yang dibina oleh dr. Agung Kurniawan, M.Kes Oleh: Andi Ahmad (130612607893) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEPTEMBER 2015

description

sampah padat

Transcript of Makalah SAMPAH PADAT

Page 1: Makalah SAMPAH PADAT

SAMPAH PADAT

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Analisis Kualitas Lingkungan

yang dibina oleh dr. Agung Kurniawan, M.Kes

Oleh:

Andi Ahmad (130612607893)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEPTEMBER 2015

Page 2: Makalah SAMPAH PADAT

ii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1

1.3 Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah Padat ................................................................... 2

2.2 Pembagian Sampah Padat .................................................................. 2

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah .......................... 4

2.4 Sumber-sumber Sampah .................................................................... 5

2.5 Pengelolaan Sampah Padat................................................................. 6

2.6 Istilah dalam Pengelolaan Sampah Padat ........................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah SAMPAH PADAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan materi atau zat, baik yang bersifat organik maupun

anorganik yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Aktivitas bisa dalam

rumah tangga, industri, maupun kegiatan komersial. Sampah menjadi

persoalan yang cukup serius bagi masyarakat terutama di wilayah perkotaan.

Selama ini masyarakat membuang begitu saja sampah ke tempat-tempat

sampah dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada petugas kebersihan dan

urusan selesai. Tetapi sesungguhnya permasalahan tidak selesai sampai di situ.

Timbunan sampah di tempat pembuangan akhir menjadi problem tersendiri,

problem kesehatan, pencemaran dan keindahan lingkungan. (Mifbakhuddin:

2010)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sampah padat ?

2. Bagaimana pembagian sampah padat ?

3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sampah ?

4. Apa saja sumber-sumber sampah ?

5. Bagaimana pengelolaan sampah padat ?

6. Apa saja istilah dalam pengelolaan sampah padat ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sampah padat

2. Untuk mengetahui bagaimana pembagian sampah padat

3. Untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

sampah

4. Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber sampah

5. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah padat

6. Untuk mengetahui apa saja istilah dalam pengelolaan sampah padat

Page 4: Makalah SAMPAH PADAT

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah Padat

Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat bersifat

kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Sampah

padat ini misalnya sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas,

sampah plastik, dan logam.(Abdurahman: 2008) Menurut Chandra (2007)

berdasarkan pengertian sampah dari WHO, Sampah padat adalah benda yang

tidak dipakai, tidak diinginkan, dan dibuang yang berasal dari kegiatan

manusia yang bersifat padat.

2.2 Pembagian Sampah Padat

Menurut Santoso (2011), sampah dapat dibedakan menurut sumbernya, yaitu:

a. Sampah domestik (domestic wastes)

Sampah ini berasal dari lingkungan perumahan atau pemukiman, baik di

daerah perkotaan maupun pedesaan. Sampah ini pada umumnya berupa

sampah dapur, seperti kaleng, sisa buah- buahan, kertas pembungkus,

dedaunan, dan sebagainya.

b. Sampah Komersial (commercial wastes)

Sampah ini berasal dari lingkungan perdagangan atau jasa komersial,

seperti rumah makan, warung, toko, pasar, dan swalayan. Keragaman

jenis sampahnya sangat tinggi, baik berupa sisa bahan organik maupun

anorganik.

b. Sampah Industri (industrial wastes)

Sampah ini berasal dari hasil proses industri. Oleh sebab itu, jenisnya,

jumlahnya, dan komposisinya tergantung pada jenis industrinya.

c. Sampah Alam

Sampah ini berasal dari sumber- sumber selain yang telah disebutkan di

atas, misalnya sampah dari hasil bencana alam, pepohonan, dan

sebagainya.

Sedangkan menurut Chandra (2009), berdasarkan ciri atau karakteristik benda

atau zat yang dibuang sampah padat dapat dikelompokkan menjadi:

Page 5: Makalah SAMPAH PADAT

3

a. Sampah cepat busuk/garbage

Terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan

cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan sering kali

menimbulkan bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat

pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.

b. Sampah mudah terbakar/rubbish, terbagi menjadi dua:

d. Rubbish mudah terbakar terdiri dari zat-zat organic, misalnya kertas,

kayu, karet, daun kering dan sebagainya.

e. Rubbish tidak musdah terbakar terdiri dari zat-zat anorganik

misalnya kaca, kaleng dan sebagainya.

c. Debu/ashes, semua debu jalanan dan sisa-sisa pembakaran dari kegiatan

industry.

d. Sampah jalanan/street sweeping

Sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia

e. Bangkai binatang/lead animal

Bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan sebagainya) yang mati

akibat kecelakaan atau secara alami.

f. Sampah rumah dan kantor/house hold refuse, sampah dari perumahan

dan kantor, berupa sampah campuran (garbage, ashes, rubbish).

g. Bangkai Kendaraan/abandoned vehicle

Berasal dari bangkai kendaraan bermotor

h. Sampah bangunan/demolision waste and construction waste

Berasal dari sisa-sisa pembuangan gedung (tanah, pasir, batu- batuan,

kayu- kayuan)

i. Sampah industry

Berasal dari pertanian, perkebunan, industri.

j. Santage solid/sampah padat pada saluran air

Benda-benda organik yang menyangkut di pintu masuk pusat pengolahan

cair buangan.

k. Sampah khusus

Sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti bahan beracun

berbahaya dan zat radio aktif.

Page 6: Makalah SAMPAH PADAT

4

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya sampah (Chandra:

2007), yaitu:

a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk.

Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk kerena tempat

atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat

aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, isalnya

pada aktivitas pembangunan, perdagangan, dan sebaginya.

b. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai

Pembuangan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika

dibandingkan dengan truk

c. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali

Metode ini dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai

ekonomi bagi golongan tertentu. Frekuensi pengambilan dipengaruhi

oleh keadaan, jika harganya tinggi, sampah yang tertinggal sedikit.

d. Faktor geografis

Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, lembah,

pantai atau dataran rendah.

e. Faktor waktu

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah

sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada

siang hari lebih banyak jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah

pedesaan tidak begitu bergantung pada faktor waktu.

f. Faktor sosial, ekonomi, dan budaya

Contoh adat istiadat dan taraf hidup mental masyarakat

g. Pada musim hujan, sampah mengkin akan tersangkut pada selokan, pintu

air, atau penyaringan air limbah

h. Kebiasaan masyarakat

Contoh, jika seorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau

tanaman, sampah makanan itu akan meningkat

Page 7: Makalah SAMPAH PADAT

5

i. Kemajuan teknologi

Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh,

plastic, kardus, rongsokan, AC, TV, kulkas, dan sebagainya.

j. Jenis sampah

Makin maju tingkat kebudayaan masyarakat semakin kompleks macam

dan jenis sampahnya.

2.4 Sumber- sumber Sampah

Banyaknya sampah yang ada di permukaan bumi dapat berasal dari berbagai

sumber (Chandra:2007), yaitu:

a. Pemukiman penduduk

Sampah di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa

keluarga yang tinggal dalam suatu bagunan yang terdapat di desa atau

kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa

proses pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), sampah kering

(rubbish), abu, atau sampah sisa tumbuhan.

b. Tempat umum dan tempat perdagangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang

berkumpul dan melakukan kegiatan, termasuk juga tempat perdagangan.

Jenis sampah yang dihasilkan berupa sisa-sisa makanan, sampah kering,

abu, sisa bahan bagunan, sampah khusus, dan terkadang sampah

berbahaya.

c. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud antara lain, tempat hiburan

umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (misal,

rumah sakit, puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai,

tempat berlibur, dan lain sebagainya. Tempat tersebut biasanya

menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.

d. Industri berat dan ringan

Di dalam penjelasan ini termasuk industri makanan dan minuman,

industri kayu, industri kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor

dan air minum, dan kegiatan industri lainnya, baiik yang bersifat

distributive atau memproses bahan mentah saja. Sampah yang dihasilkan

Page 8: Makalah SAMPAH PADAT

6

dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering sisa bangunan,

sampah khusus.

e. Pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti

kebun, lading, ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan

makanan yang teelah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun

bahan pembasmi serangga tanaman.

2.5 Pengelolaan Sampah Padat

Ada beberapa tahapan untuk melaksanakan pengelolaan sampah padat yang

baik, yaitu tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber, tahap

pengangkutan, dan tahap pemusnahan.(Chandra:2007)

1. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber

Sampah yang ada di lokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel, dan

sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam

hal ini tempat sampah. Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat

sampah) yang digunakan harus memenuhi syarat berikut:

a. Konstruksi harus kuat dan tidak mudan bocor.

b. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.

c. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian

dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak

besar yang digunakan untuk menampung sampah rumah tangga.

Pengelolaanya dapat diserahkan kepada pemerintah.

Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:

a. Sistem duet: tempat sampah kering dan tempat sampah basah.

b. Sistem trio: tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah

terbakar.

2. Tahap pengangkutan

Dari dipo, sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau

pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkut sampah

yang disediakan oleh dinas kebersihan kota.

Page 9: Makalah SAMPAH PADAT

7

3. Tahap pemusnahan

Dalam tahap pemusnahan dapat dilakukan beberapa metode, salah

satunya yaitu metode sanitary landfill, merupakan pemusnahan yang

paling baik. Dalam metode ini pemusnahan sampah dilakukan dengan

cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi

selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan

tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat.

2.6 Istilah dalam Pengelolaan Sampah Padat

Ada beberapa istilah dalam pengelolaan sampah (Chandra 2007), yaitu:

a. Sanitary landfill

Sanitary landfill adalah pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini

pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan

tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah

tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau

menjadi sarang binatang pengerat. Sanitary landfill yang baik harus

memenuhi persyaratan berikut:

a. Tersedia tempat yang luas

b. Tersedia tanah untuk menimbunnya

c. Tersedia alat-alat besar

Lokasi sanitary landfill yang lama dan sudah tidak dipakai lagi dapat

dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman, perkantoran dan lain,

sebagainya.

b. Incineration

Insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan cara

membakar sampah secara besar-besaran dengan menggunakan fasilitas

pabrik. Manfaat system ini, antara lain:

a. Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya

b. Tidak memerlukan ruang yang luas

c. Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap

d. Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja

yang diatur sesuai dengan kebutuhan.

Page 10: Makalah SAMPAH PADAT

8

Adapun kegiatan yang ditimbulkan akibat penerapan metode ini:

a. Biaya bakar

b. Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan

penduduk

Peralatan yang digunakan dalam insenerasi adalah:

a. Charging apparatus adalah tempat penampungan sampah yang

berasal dari kendaraan pengangkut sampah. Di tempat ini sampah

yang terkumpul ditumpuk dan diaduk.

b. Furnance

Merupakan alat pembakaran yang dilengkapi dengan jeruji besi yang

berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk

memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. Dengan

demikian tungku tidak terlalu penuh.

c. Combustion

Tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih panas dan

berfungsi untuk benda0benda yang tidak terbakar pada tungku

pertama

d. Chimney atau stalk

Cerobong asap untuk mengalirkan asap keluar dan mengalirkan

udara ke dalam

e. Miscellaneous fatures

Merupakan tempat penampungan sementara dari debu yang ternetuk,

yang kemudian diambil dan dibuang

c. Composting

Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat

organic oleh kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini

mengahsilkan bahan berupa kompos atau pupuk. Berikut tahap

pembuatan kompos:

1. Pemisahan benda-benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk

sperti gelas, kaleng, besi, dan sebagainya.

2. Penghancuran sampah menjadi partikel yang lebih kecil (minimal

5cm)

Page 11: Makalah SAMPAH PADAT

9

3. Penyampuran sampah dengan memperhatikan kadar karbon dan

nitrogen yang paling baik (C:N-1:30)

4. Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam.

Sampah dibiarkan terbuka agar terjadi proses aerobic.

5. Pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk

dapat terbentuk sempurna dan baik. Perlu diangkat bahwa galian

tersebut jangan sampai menjadi tempat bersarang hewan pengerat

atau serangga.

d. Hot feeding

Pemberian jenis garbage kepada hewan ternak (babi). Perlu diingat

bahwa sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu untuk mencegah

penularan penyakit cacing dan trichinosis ke hewan ternak.

e. Discharge to sewers

Sampah dihaluskan kemudian dimasukka ke dalam system pembuangan

air limbah memang baik.

f. Dumping

Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja ti tanah lapangan, jurang,

atau tempat sampah

g. Dumping in water

Sampah dibuang ku dalam air sungai atau laut. Akibatnya terjadi

pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat meninbulkan bahaya

banjir.

h. Individual inceration

Pembakaran sampah secara perorangan ini bisa dilakukan oleh penduduk

terutama di daerah pedesaan

i. Recycling

Pengolahan kembali bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau

daur ulang. Contoh sampah yang dapat di daur ulang adalah plastic,

gelas, kaleng, besi, dan sebagainya.

Page 12: Makalah SAMPAH PADAT

10

j. Reduction

Metode ini diterapkan dengan cara menghancurkan sampah biasnya dari

jenis garbage sampah ke bentuk lebih kecil, kemudian diolah untuk

menghasilkan lemak.

k. Salvaging

Pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas bekas,

bahayanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan penyakit.

Page 13: Makalah SAMPAH PADAT

11

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sampah padat banyak kita temukan dan kita hasilkan setiap harinya, mulai

dari kegiatan rumah tangga hingga kegiatan industri, semua menghasilkan

limbah atau sampah. Pengelolaan sampah padat merupakan hal yang sangat

penting untuk dilakukan sebab seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk, kemjuan teknologi, serta faktor lain dapat meningkatkan jumlah

sampah yang ada di bumi. Jika tidak dikelola dengan baik, sangat mungkin

sampah ini dapat membawa kerugian yang besar bagi manusia.

Page 14: Makalah SAMPAH PADAT

Daftar Pustaka

Abdurahman, Deden. 2008. Buku Pelajaran Kelompok Pertanian dan Kesehatan

untuk Kelas XI SMK. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Chandra, Budiman. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mifbakhuddin. 2010. Gambaran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tinjauan

Aspek Pendidikan, Pengetahuan, dan Pendapatan Perkapita di RT 6 RW 1

Kelurahan Pedurungan Tengah Semarang. Dalam situs http://download.por-

talgaruda.org/article.php?article=4654&val=431. Diakses pada 29 September

2015.