112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

download 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

of 23

Transcript of 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    1/23

    Makalah Kelompok

    Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan & Kesehatan Kerja Lanjut

    Dosen : dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,Ph.D

    PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

    DISUSUN OLEH

    NUR AFNI PONSENG P1802212003

    NUR ASDA MUSTARING P1802212007

    ASBUDI P1802212404

    ANDI SANI P1802212408

    SURATMAN P1802212012

    KONSENTRASI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

    PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

    PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

    2012

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGKecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat dewasa ini diikuti aktivitas

    perkotaan yang makin berkembang menimbulkan dampak adanya kecenderungan

    buangan/limbah yang meningkat dan bervariasi. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari

    aktivitas dan konsumsi masyarakat yang lebih dikenal sebagai limbah domestik telah

    menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat.

    Limbah domestik tersebut, utamanya limbah padat menjadi permasalahan lingkungankarena secara kuantitas maupun tingkat bahayanya dapat mengganggu kesehatan manusia,

    mencemari lingkungan, dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.(Nur Afni)

    Pengelolaan limbah padat perkotaan merupakan salah satu tantangan penyedia layanan

    yang paling penting yang dihadapi kota-kota di Afrika dan kota lainnya (Achankeng, 2003).

    Karena menurunnya perekonomian yang dialami Zimbabwe selama sepuluh tahun, antara

    tahun 2000 dan 2010, banyak tantangan yang menghalangi pengelolaan limbah padat

    perkotaan. Tantangan-tantangan ini termasuk ketidakmampuan kota untuk memasok air

    bersih bagi penduduk, ketidakmampuan untuk membuang dan mengelola limbah mulai dari

    pelayanan dalam kegiatan pemisahan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, dan

    pembuangan yang aman. Berbagai permasalahan dalam pengelolaan sampah tersebut tentu

    saja memerlukan penanganan yang serius karena pertumbuhan kota yang cepat secara

    langsung berimplikasi pada pembangunan infrastruktur dasar dan pelayanan publik. (Nur

    Afni)

    Terjadinya penumpukan sampah di sebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

    pertambahan penduduk dan arus urbanisasi yang pesat menyebabkan timbulnya sampah

    pada perkotaan semakin tinggi kendaraan pengangkutan yang jumlah maupun kondisinya

    kurang memadai; system pengelolaan TPA yang kurang tepat dan tidak ramah lingkungan;

    serta belum diterapkannya pendekatan reduce, reuse, dan recycle.(Andi Sani)

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    3/23

    Salah satu Negara seperti Afrika Selatan, kabupaten dan kotamadyanya diharapkan

    untuk saling melengkapi dalam menangani pengelolaan sampah, yaitu penghapusan sampah,

    menolak pembuangan dan pembuangan limbah padat. Survei yang dilakukan di Afrika

    Selatan mengungkapkan bahwa pembuangan limbah padat di sebagian besar tempat

    pembuangan tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Limbah rumah sakit dan bahan

    bangunan berbahaya berserakan tanpa adanya pemisahan. Afrika Selatan memiliki sekitar

    1.280 tempat pembuangan sampah, dan sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh

    masing-masing kota dan terletak di sebuah lokasi seperti tambang yang telah ditinggalkan

    dan jurang. (Nur Asda)

    Limbah padat adalah issue global lain yang signifikan sebagai sumber penting dalam

    menghasilkan gas rumah kaca. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah padat,

    manajemen limbah padat secara konvensional harus dikonversi menjadi manajemen sumber

    daya dan membangun konstruksi baru hierarki manajemen limbah padat yang terintegrasi.

    Beberapa tahun terakhir, pemanasan global diarahkan pada peningkatan efek Gas Rumah

    kaca di atmosfir bumi dan itu menyebabkan perubahan secara global khususnya tentang

    iklim. Sekarang menjadi ancaman serius kepada ummat manusia. (Suratman)

    Dalam pengelolaan limbah padat di Indonesia diperlukan metode penanganan limbah

    yang tepat dan optimal untuk diterapkan agar limbah yang semakin meningkat kuantitasnyadapat tertangani dengan baik sehingga dampak negatif yang ditimbulkannya dapat

    diminimalkan. (Asbudi)

    B. FAKTA MASALAH

    1. Emisi Gas Rumah Kaca dipengaruhi oleh proses manajemen limbah padat yang manaemisinya terhitung 3,6 % total emisi gas rumah kaca dunia per tahun. Pemanasan

    Global diarahkan pada peningkatan Gas Rumah Kaca yang mana mencakup

    penguapan air, CO2, CH4, dan nitrat oksida. (Suratman)

    2. Penyebab langsung dari kerusakan pelayanan kota, termasuk ketidakteraturanpengumpulan sampah (Federasi Palang Merah & Bulan Sabit Merah, 2010)

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    4/23

    mengakibatkan munculnya wabah kolera yang terjadi pada tahun 2008-2009 yang

    menginfeksi lebih dari 3.500 nyawa manusia di Zimbabwe.

    Berdasarkan survey yang telah dilakukan penduduk kota Chinhoyi menghasilkan

    limbah rata-rata 6.895 ton per tahun, dimana 47% adalah limbah yang mudah terurai

    (3.240 ton). Jumlah limbah yang dihasilkan per rumah tangga per hari adalah

    mencapai tiga kali lipat (0,8 kg) dari limbah di pinggiran kota Sakubva yang populasi

    penduduknya lebih banyak di banding Kota Chinhoyi yakni sebanyak 62.419 jiwa.

    Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di kota Chinhoyi belum berjalan

    dengan baik. Karena keterbatasan sumber daya keuangan, pemerintah kota tidak

    memiliki sumber daya manusia yang khusus menangani pengelolaan sampah.

    Selama ini, pengelolaan limbah di kota Chinhoyi melewati lima tahap mulai dari

    pemisahan limbah, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan

    limbah. Namun pelaksanaannya belum berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah

    setempat. Hal ini menunjukkan masalah limbah/sampah kurang mendapat perhatian

    serius dari pemerintah kota Chinhoyi. Terbukti dengan menumpuknya sampah di

    depo-depo sampah atau pun di tempat sampah rumah tangga. Keadaan ini amat

    memprihatinkan, karena dengan penumpukkan sampah dapat mengakibatkan

    penyakit dan polusi. (Nur Afni)

    3. Hanya 44% dari 1.280 tempat pembuangan sampah di Afrika Selatan diberi kuasamelalui izin pembuangan limbah padat, dan dari yang diizinkan, sesuai dengan

    kondisinya jarang diaudit dan sering tidak diketahui pengelolaannya, seharusnya

    setiap pembuangan sampah memliki izin operasional dan sesuai dengan standar

    Persyaratan Minimum pembuangan sampah oleh pemerintah Afrika Selatan. (Nur

    Asda)

    4. Permasalahan limbah padat di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yangpengangkutannya sampai pada TPA. Hanya 40% sampah perkotaan yang diangkut

    oleh TPA (Andi Sani)

    5. Salah satu limbah industri adalah limbah pabrik kelapa sawit (PKS). Limbah PKSsemakin meningkat seiring dengan perkembangan industri kelapa sawit yang sedang

    terjadi sehingga kuantitas dan kualitas limbah padat yang dihasilkan juga semakin

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    5/23

    meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen penanganan limbah padat industri

    yang terstandardisasi. (Asbudi)

    C. PERTANYAN MASALAHRumusan masalah dalam makalah ini adalah.

    1. Limbah padat apa saja yang terdapat di Indonesia, Zimbabwe, dan Afrika Selatan?2. Bagaimana dampak pengelolaan limbah padat terhadap Emisi rumah kaca?3. Bagaimana pengelolaan limbah padat ditinjau dari aspek penyimpanan/ pewadahan

    dan pengumpulan?

    4. Apa saja faktor penyebab dan dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh pengelolaanlimbah padat?

    5. Bagamana konsep dan solusi dalam pengelolaan limbah padat di Indonesia,Zimbabwe, Afrika Selatan dan secara global?

    D. TUJUANTujuan dalam penulisan ini adalah :

    1. Untuk mengetahui limbah padat apa saja yang terdapat di Indonesia, Zimbabwe, danAfrika Selatan

    2. Untuk mengetahui dampak pengelolaan limbah padat terhadap Emisi rumah kaca3. Untuk mengetahui pengelolaan limbah padat ditinjau dari aspek penyimpanan/

    pewadahan dan pengumpulan

    4. Untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak kesehatan yang ditimbulkan olehpengelolaan limbah padat

    5. Untuk mengetahui konsep dan solusi dalam pengelolaan limbah padat di Indonesia,Zimbabwe, Afrika Selatan dan secara global

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    6/23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN1. Jenis Limbah padat Organik dan Non organik di beberapa kota di dunia

    berdasarkan jurnal penelitian:

    No Negara

    Tipe Sampah

    Organik Non Organik

    Contoh (%) Contoh (%)

    1.Indonesia (Jakarta,

    Makassar, Surabaya,

    Bandung)

    Daun-daun danmakanan 79,45

    Kertas, Karton, plastik,logam, debu, karet, kaca

    dan tekstil

    20,55

    2. Zimbabwe (Kota Chinhoyi)

    Limbah

    biomassa

    (potongan kayu,

    gulma) dan sisa

    makanan

    47 Plastik, Logam, bahan

    kimia, kertas dan lainnya.

    53

    3. Afrika (Kota Alice)

    Limbah

    makanan,

    kompos dan

    Bangkai

    binatang

    10

    Limbah umum, limbah

    B3 Limbah elektronik,

    limbah bahan bangunan,

    Limbah spare part mobil,

    material pakaian dan

    kertas

    90

    Ket: (Dari Jur nal Andi Sani, Nur A fni , dan Nur Asda)

    Dari beberapa jurnal yang dirangkum diketahui bahwa sampah organik adalah

    sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bias terurai secara alamiah/biologis.(sampah

    dapur/sisa masakan, potongan kayu, potongan kecil kertas, sisa makanan, dsb).

    Sedangkan sampah non-organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    7/23

    terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan

    lebih lanjut (logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, kaca).

    Dari tabel diatas didapatkan bahwa Di Indonesia, kota dengan komposisi sampah

    terbanyak berupa makanan berada pada kota Jakarta dengan jumlah presentasi 66.41 %

    dan kota dengan komposisi sampah terendah berupa makanan berada pada kota bandung

    dengan presentasi 63.55%, hal ini membuktikan bahwa semakin banyak jumlah

    penduduk pada suatu wilayah maka semakin banyak pula jumlah sampah yang

    dihasilkan. (Andi Sani)

    Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa penghasil tertinggi limbah

    padat pada rumah tangga di kota Chinhoyi adalah limbah yang mudah terurai (47,1%)

    yang terdiri dari limbah biomassa dan sisa makanan. Penelitian ini mengungkapkan

    bahwa setiap rumah tangga menghasilkan limbah rata-rata 2,7 kg perhari atau sama

    dengan 985,5 kg per tahun tiap rumah tangga.(Nur Afni)

    Limbah padat yang ada di kota Alice paling banyak adalah limbah kertas sebesar

    25 % sedangkan jumlah limbah yang paling sedikit di TPA limbah padat Alice adalah

    Pakaian bekas atau material pakaian sebesar 3%. (Nur Asda)

    2. Hubungan pengelolaan limbah padat berkaitan dengan Emisi gas rumah kaca diCina (Suratman)

    Menurut hasil penelitian (data) bahwa dan limbah padat memberikan kontribusi

    sebesar 3,6 % sedangkan persentase teringgi yang memberikan sumbangsih terbesar

    terhadap emisi gas rumah kaca adalah dari Electricity and Heat sebesar 24,58 %,

    kemudian selanjutnya adalah land use Change sebesar 18,18 %

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    8/23

    Berikut ini disajikan data-data perbandingan emisi Gas Rumah Kaca dari

    Berbagai sector yang berbeda yang berhubungan dengan manajemen limbah.

    3. Hasil Penelitian berkaitan dengan operasional Limbah Padat. (Nur Afni)Sistem Penyimpanan Sementara / Pewadahan

    Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel, dsb) di Kota

    Chinhoyi, Zimbabwe ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini

    tempat sampah. Dari tempat penyimpanan tersebut, sampah dikumpulkan kemudian

    dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang

    digunakan untuk menampung sampah rumah tangga yang dikelola oleh pemerintah. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa sebelum pengumpulan dan pengangkutan ke tempat

    pembuangan sampah, 22% rumah tangga menggunakan tempat penyimpanan

    gandum/arang sebagai wadah penyimpanan limbah sementara, 26% menggunakan

    karung, 19% yang menggunakan kantong plastik, 25% yang membuang limbah ke

    lubang, dan 8% yang menggunakan wadah alternatif lain, seperti kotak dan ember

    plastik.

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    9/23

    Sedangkan penyimpanan sementara limbah hasil bisnis dan industri yaitu menggunakan

    wadah plastik dan gudang, namun limbah seperti kertas biasanya di simpan secara terpisah

    dan dikumpulkan oleh sebuah perusahaan daur ulang limbah kertas.

    4. Tahap Pengangkutan dan Pengumpulan LimbahPengumpulan limbah padat kota Chinhoyi berada di bawah tanggung jawab

    Departemen Kesehatan Lingkungan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota, frekuensi

    pengumpulan sampah di wilayah pemukiman harus dilakukan sekali setiap minggu,

    sedangkan pada pusat kota dan tempat-tempat umum harus dilakukan setiap hari.

    Tempat pembuangan terletak sekitar 3 km dari kota, sehingga dalam pengangkutan

    sampah menuju tempat pembuangan, pemerintah menyediakan 3 kendaraan yaitu sebuah truk

    terbuka 7 ton dan dua trailer yang ditarik oleh traktor.

    Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa 26% responden

    menyatakan pemerintah kota tidak mengumpulkan limbah dari rumah-rumah

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    10/23

    penduduk, 48% menyatakan pengumpulan limbah yang seharusnya dilakukan

    sekali seminggu ternyata dilakukan dua kali seminggu. Sisanya (18%) dari

    responden menyatakan pengumpulan limbah tidak menentu dan tidak konsisten.

    Dalam bisnis dan industri, limbah seharusnya dikumpulkan setiap hari, namun

    karena teterbatasan sumber daya, pengumpulan menjadi tidak menentu.

    B. FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KESEHATANPengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah

    sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan

    pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer

    dan transport, pengolahan, dan pembuangan akhir.

    Ada beberapa faktor penyebab jika ditinjau dari manajemen / operasional limbah

    padat diantaranya:

    1. Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Limbah PadatDi Indonesia, pengumpulan limbah padat masih mengalami hambatan terutama

    pada pengumpulan sampah dimana dalam pengolahannya tidak dilakukan pemisahan

    baik sebelum atau selama pembuangan di rumah tangga maupun TPS. (Andi Sani)

    2. Sistem PengangkutanSistem pengangkutan sampah di Indonesia menggunakan alat pengangkut / truk

    banyak yang masih tidak tertutup sehingga menimbulkan bau dan sampah yang diangkut

    biasanya diterbangkan oleh angin. (Andi Sani)

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    11/23

    Pengangkutan sampah yang juga ddilakukan di Kota Chinhoyi menunjukkan

    bahwa pemerintah kota tidak mengumpulkan limbah dari rumah-rumah penduduk,

    pengumpulan limbah yang seharusnya dilakukan sekali seminggu ternyata dilakukan

    dua kali seminggu. Selain itu, pengumpulan limbah tidak menentu dan tidak konsisten.

    Dalam bisnis dan industri, limbah seharusnya dikumpulkan setiap hari, namun karena

    keterbatasan sumber daya, pengumpulan menjadi tidak menentu. Hal ini berdasarkan

    hasil penelitian pengelolaan limbah di Kota Chinhoyi (Nur Afni)

    3. Pembuangan Akhir dan Pengolahan limbah padatTPA di Indonesia lebih dari 90 % menggunakan metoda Open Dumping, kurang

    dari 10% Berupa TPA Controlled Landfll dan Sanitary Landfll (Andi Sani)

    Pembuangan limbah seperti limbah rumah sakit yang tidak seharusnya dibuang di

    lokasi TPA tak terkendali. Limbah rumah sakit seperti penyeka, botol bekas obat-obatan,

    masker oksigen dan kateter berserakan dimana-mana. Adapula sisa bekas bangunan dan

    limbah elektronik.

    Selain itu, Penyemprotan dengan bahan kimia juga dilakukan untuk membasmi

    hama dan vector penyakit (Penelitian di Afrika Selatan, di Kota Alice)(Nur Asda)

    Konstruksi tempat pembuangan limbah di kota Chinhoyi tidak dilakukan sesuai

    dengan peraturan yang ditetapkan. Tempat pembuangan tidak dipadatkan dan tanpa

    lapisan dasar sehingga bisa berdampak pada pencemaran air bawah tanah yang

    merupakan alternative sumber air yang penting bagi warga yang bermukim dekat tempat

    pembuangan tersebut. (Nur Afni)

    Dampak Kesehatan

    1. Terhadap kesehatan dan keselamatan (Andi Sani)- Menjadi tempat pengembangbiakan bibit penyakit.- Sampah yang menutup saluran air menyebabkan banjir.- Sampah yang dibakar terus menerus dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan

    atas (ISPA).

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    12/23

    2. Terhadap air dan tanah- Sampah yang mencemari sungai mematikan kehidupan akuatik dan menyebabkan

    pendangkalan.

    - Pencemaran air permukaan dan air tanah.- Bakteri pathogen dan E.coli dapat berkembang biak

    3. Terhadap kualitas udara- Pembakaran sampah menyebabkan penyakit ISPA, kanker (gasdioxin).- Timbulnya gas-gas beracun (H2S, NH3, dan lain-lain)- Pemanasan global: CO2, CH4 (Gas Rumah Kaca)

    4. Masalah lingkungan :Umumnya TPA dengan metode Open Dumping mengakibatkan pencemaran air

    permukaan dan air tanah (dari air lindi), udara (bau dan asap), seta tanah (sampah dan air

    lindi). TPA Open Dumping juga dapat menjadi sarang penyakit.

    Dampak Kesehatan dari pengolahan sampah beberapa Negara

    1. Pemulung yang mengumpulkan sampah memiliki risiko tinggi terhadap infeksi penyakitseperti infeksi kulit dan infeksi darah akibat kontak langsung dengan limbah, dan dari

    luka yang terinfeksi. Infeksi Mata dan infeksi saluran pernafasan akibat paparan debu

    yang terinfeksi, khususnya selama operasi TPA. Penyakit lain yang dihasilkan dari

    gigitan binatang yang ada di sampah. Infeksi usus yang ditularkan oleh lalat di tempat

    sampah. Penyakit kronis pada operator TPA beresiko penyakit pernapasan kronis,

    termasuk kanker akibat paparan debu dan senyawa berbahaya. Kecelakaan Tulang dan

    gangguan otot akibat penanganan kontainer yang berat. Menginfeksi luka akibat kontak

    dengan benda tajam. Keracunan dan luka bakar akibat kontak dengan sejumlah kecil

    limbah bahan kimia berbahaya campur dengan limbah umum. Luka bakar dan cedera

    lainnya akibat kecelakaan kerja di tempat pembuangan sampah atau dari ledakan gas

    metana di lokasi TPA.(Nur Asda)

    2. Di kota Chinhoyi, sampah yang terkumpul di buang di lokasi pembuangan kota yangterbuka. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi warga yang bermukim di

    daerah tersebut. Lalat adalah vector pembawa yang efektif bagi sanitasi patogen untuk

    penyakit seperti kolera dan diare, sebab lalat mampu terbang hingga 5 kilometer.

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    13/23

    Selain itu, konstruksi tempat pembuangan limbah di kota Chinhoyi tidak dilakukan

    sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Tempat pembuangan tidak dipadatkan dan

    tanpa lapisan dasar sehingga bisa berdampak pada pencemaran air bawah tanah yang

    merupakan alternatif sumber air yang penting bagi warga yang bermukim dekat tempat

    pembuangan tersebut. Di samping itu, dalam proses pengelolaan limbah tidak dilakukan

    pula pemisahan limbah sebelum atau selama pembuangan limbah sehingga campuran

    limbah yang terdiri dari plastik, kertas, kaca, logam, asbes, dan limbah medis dapat

    menimbulkan bahaya kesehatan utamanya bagi pemulung aktif di tempat tersebut. (Nur

    Afni)

    3. Aktivitas pembakaran limbah padat juga dapat membawa dampak negatif tidak hanyabagi kesehatan namun membawa dampak pula bagi lingkungan. Asap pembakaran tidak

    hanya dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagi penduduk sekitar, tetapi asap

    pembakaran juga dapat merusak keanekaragaman hayati, menimbulkan polusi udara,

    dan emisi gas perusak ozon, seperti karbonmonoksida, nitrogendioksida, dan sulfur

    dioksida. Gas-gas ini juga dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. (Nur

    Asda)

    4. Sampah padat yang bercampur dengan sampah organic menjadi sumber penyebaranpenyakit karena tempat berkembang biak vector penyakit seperti lalat, nyamuk, tikus

    dan kecoa. Lalat dan nyamuk dapat terbang sejauh 5 kilometer yang menyebarkan

    penyakit yang dapat membayakan kesehatan warga di sekitar TPA Alice. Nyamuk

    Aedes, yang mengirimkan filariasis, demam kuning perkotaan, demam berdarah, dan

    beberapa infeksi lainnya. (Nur Asda)

    5. Salah satu limbah lainnya adalah limbah kelapa sawit. Dengan meningkatnya kuantitaslimbah pabrik kelapa sawit seperti tandang kosong, hal ini akan mempunyai dampak

    terhadap kesehatan dengan tidak mengelolah tandang kosong seperti :

    a. Menyebabkan pencemaran lingkungan seperti membusuknya tandang kosong tadisecara otomatis akan mengundang vektor seperti lalat dan tikus.

    b. Dengan kuantitas tandang kosong yang berlebihan dihasilkan oleh perusahaanbiasanya biasanya pihak perusahaan membakarnya sehingga ini akan menimbulkan

    pencemaran udara. (Asbudi)

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    14/23

    C. SOLUSI DAN KONSEPAda beberapa solusi pengelolaan limbah padat yang diterapkan oleh beberapa negara,

    yaitu :

    1. Sistem Pewadahan dan PengumpulanDi Afrika Selatan khususnya di Kota Alice Pemerintah telah membuat kebijakan

    mengenai pengelolaan limbah padat. Adanya peraturan mengenai kategorisasi limbah

    menurut jenisnya, sampah yang cepat membusuk dipisahkan dengan sampah yang tidak

    cepat membusuk(Nur Asda)

    2. Sistem PengangkutanPengangkutan dimaksudkan sebagai kegiatan operasi yang dimulai dari titik

    pengumpulan terakhir dari suatu siklus pengumpulan sampai ke TPA pada pengumpulan

    dengan pola individual langsung, atau dari tempat pemindahan (Trasfer Depo, Trasfer

    Station), penampungan sementara (TPS, TPSS,) atau tempat penampungan komunal sampai

    ke tempat pengolahan/pembuangan akhir. Sehubungan dengan hal tersebut, solusi

    pengangkutan serta penggnaan peralatan yang akan dipakai tergantung dari pola

    pengumpulan yang dipergunakan baik dari individu maupun komunal dengan kendaraan

    atau tempat seperti container, kendaraan truck sampah biasa, dump truck atau compactor

    truck.

    3. Sistem Pengelolaan Tempat Pembuangan AkhirLokasi pembuangan limbah Alice diberi pagar agar meminimalisasi efek bau yang

    dibawa oleh angin yang ditimbulkan oleh sampah. Selain itu untuk menghindari adanya

    pemulung illegal yang mengambil sampah yang dapat tertular oleh penyakit dan

    menghindari pembakaran limbah padat oleh masyarakat. Pagar difungsikan juga sebagai

    pengahalang binatang seperti Anjing dan sapi yang memakan plastik yang beracun dan

    akhirnya mati.

    Setelah itu dilakukan penimbangan berat sampah yang masuk ke lokasi TPA dengan

    jembatan timbang, yang didaftar menurut kategori, berat (dengan ton atau kilogram), dan

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    15/23

    sumber, nama perusahaan pengangkutan dan waktu dan tanggal pengiriman. Data ini

    penting karena mereka membentuk dasar untuk menentukan bagaimana TPA harus dikelola

    dalam hal peralatan yang diperlukan dan menentukan usia TPA, serta mengetahui kapasitas

    TPA sehingga dapat menampung limbah dari masyarakat. Lebih penting lagi untuk

    mendeteksi adanya limbah berbahaya sehingga dapat dipindahkan ke lokasi lainnya.

    Jembatan timbang berguna sebagai kendaraan pengumpul sampah pada saat sampah tiba di

    lokasi TPA, beban limbah juga diperiksa untuk limbah yang tidak selaras dengan kriteria

    penerimaan landfill.

    Dari aspek keamanan, solusi yang ditawarkan oleh pemerintah Afrika Selatan adalah

    TPA harus memiliki petugas penjaga atau manajer untuk mengawasi jalannya pembuangan

    dan pengolahan sampah di TPA (Nur Asda)

    4. Sistem Pemilahan dan Pengolahan Limbah Padat (daur ulang dan pengomposan)Dalam pengelolaan limbah yang efektif harus ada kegiatan untuk mengurangi dan

    mendaur ulang sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan bahaya kesehatan.

    Sebagai solusi dalam menangani 47,1% limbah domestik di Chinhoyi maka dianjurkan

    untuk melakukan pemisahan sumber dan skala besar pengomposan komponen yang mudah

    terurai sebagai sarana untuk mengurangi limbah pada tingkat rumah tangga.

    Daur ulang limbah domestik yang dapat terurai menjadi kompos dapat mereduksi

    sampah dan mengurangi polusi air melalui subtitusi pupuk kimia dengan kompos di bidang

    pertanian perkotaan. Hal ini dapat dijadikan solusi untuk mengurangi limbah padat

    perkotaan. Praktek pertanian saat ini banyak menggunakan pupuk kimia yang menyebabkan

    pencemaran air bawah tanah melalui eutrofikasi dan pencucian. Pengomposan limbah padat

    dan penggunaan kompos tersebut pada petani perkotaan dapat membantu dalam mengurangi

    pencemaran. Sedangkan pengomposan komponen limbah domestik yang dapat terurai, dapat

    membantu mengurangi limbah padat kota jika dilakukan di rumah tangga.

    Studi di Israel menunjukkan bahwa sektor limbah dapat berkontribusi sebanyak 25%

    dari emisi gas rumah kaca lebih dari 20 tahun. Ayalon dkk (2002), menyatakan bahwa cara

    yang paling efektif dalam segi biaya untuk mengurai limbah komponen organic adalah

    dengan menggunakan pengomposan aerobik.

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    16/23

    Selain itu, penggunaan teknologi pupuk vermikultur (pertanian cacing tanah) untuk

    mendaur ulang limbah padat yang mudah terurai merupakan pilihan yang layak. Pelatihan

    teknologi pertanian cacing tanah menggunakan limbah domestik yang mudah terurai dapat

    menjadi cara pengurangan limbah dan daur ulang sementara dan pada saat yang sama dapat

    pula menciptakan kesempatan kerja.

    Teknologi dapat digunakan untuk mengembangkan beberapa produk alternatif yang

    dihasilkan limbah yang sama, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Teknologi yang

    tersedia dapat memulihkan energi panas yang terkandung dalam limbah, sehingga dapat

    menggantikan bahan bakar fosil yang terbatas, seperti batu bara, minyak, atau gas alam yang

    dapat digunakan oleh pembangkit listrik tenaga konvensional, dengan berkontribusi

    terhadap pengurangan emisi CO2. Teknologi dapat dimanfaatkan secara efisien dengan

    mengkonversi komponen limbah yang mudah terurai menjadi gas benilai kalori tinggi,

    seperti metana melalui proses bio-methanation.

    Komponen limbah yang terurai melalui pengomposan sangat kaya akan nutrisi dan

    secara luas digunakan sebagai bio-pupuk diberbagai belahan dunia. Limbah yang dikonversi

    ke dalam bentuk energi, dapat mengurangi ketergantungan pada pengisian tanah dan bahan

    bakar fosil. (Nur Afni)

    Solusi lainnya adalah Landfill. Walaupun menimbulkan percemaran tanah, menutupi

    sampah dengan tanah secara teratur merupakan salah satu solusi untuk menghalangi

    perkembangbiakan vector pembawa penyakit seperti kecoa, lalat, tikus, dan nyamuk. Selain

    itu penutupan sampah juga untuk mengurangi bau sampah.

    Pengelolaan limbah padat anorganik seperti Tandan Kosong kelapa sawit juga

    dilakukan dengan pegomposan, sehingga dapat dipakai sebagai pupuk pada tanaman kelapa

    sawit (Asbudi)

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    17/23

    Solusi mengenai pengelolaan limbah padat sekarang ini telah dikembangkan oleh

    berbagai Negara diataranya:

    Pengelolaan Limbah padat di Indonesia dan Zimbabwe (Kota Chinhoyi):

    Apabila kita melakukan pengelolaan kembali sampah, maka manfaat yang didapatkan

    antara lain berupa: sumber pendapatan; penghematan sumber daya alam; penghematan energy;

    penghematan lahan TPA; dan lingkungan yang bersih, sehat, serta nyaman.

    Selain itu, penerapan Manajemen Limbah Padat yang tepat menjadi salah satu poin

    penting untuk mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca yang berdampak kepada

    pemanasan global. Berikut adalah Hierarki baru penerapan manajemen Limbah padat yang

    terintegrasi seperti pada gambar berikut;

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    18/23

    New Hierarcy of integrated solid waste management

    Hierarki baru integrasi pengelolaan limbah berkaitan dengan global warming sbb : (Suratman)

    1. Eco-design adalah suatu pendekatan untuk merancang suatu produk denganpertimbangan khusus pada dampak lingkungan dari produk selama seluruh siklus hidup,

    dan dapat mengurangi pengolahan atau pembuangan limbah padat. Bangunan dan produk

    harus dirancang dengan tujuan menggunakan bahan kimia lebih sedikit dan peningkatan

    efisiensi energi, serta mengurangi hasil buangan atau emisi

    2. Recycling atau daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadibahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi

    sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi

    penggunaanenergi,mengurangipolusi,kerusakan lahan,dan emisigas rumah kacajika

    dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu

    strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,

    pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan

    komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses

    hierarki sampah3R (Reuse,Reduce, andRecycle).

    3. Recovery adalah pemakaian kembali sebagian sampah/limbah yang dapat digunakanuntuk keperluan lain. Konsep ini dapat diterapkan misalnya dengan mengolah sebagian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Polusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/3Rhttp://id.wikipedia.org/wiki/3Rhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    19/23

    dari batu baterai bekas sebagai sumber energi alternatif. Konsep ini banyak diterapkan

    oleh masyarakat di pedesaan terpencil yang tidak terjangkau aliran listrik oleh PLN.

    4. Reuse atau penggunaan kembali adalah menggunakan lagi suatu barang lebih dari sekali.Ini mencakup penggunaan kembali secara konvensional di mana barang dipakai lagi

    dengan fungsi yang sama, dan penggunaan kembali di mana barang dipergunakan dengan

    fungsi yang berbeda. Berbeda dengan proses daur ulang yang menghancurkan barang

    bekas menjadi bahan mentah yang dipakai untuk membuat barang baru. Dengan

    mengambil produk yang berguna dan menukarkannya, tanpa melalui proses, hal ini

    menghematwaktu,uang,energi,dansumber daya.

    5. Disposal adalah pembuangan limbah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi dan limbah residuyang akan dibuang melalui proses landfill.

    Di beberapa Negara, telah dikembangkan suatu strategi dalam pengelolaan Limbah padat.

    Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Saudi Arabia mengadopsi sebuah system manajemen

    pengelolaan Limbah secara seragam dan mekanisme monitoring dimulai dari produksi limbah,

    pengumpulan, sortir, pengelolaan dan pembuangan. Pengelolaan ini juga dianut secara global

    oleh Negara-negara di dunia.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_mentahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_mentahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang
  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    20/23

    Hierarki pengelolaan limbah padat terpadu berbentuk piramida. Pengelolaan yang paling

    dianjurkan adalah reduction, kemudian reuse, recycling dan composting, waste to energy,

    treatments dan yang terakhir dianjurkan adalah landfilling.

    Waste to Energy atau Limbah-ke-energi (WtE) atau energi-dari-limbah (EFW) adalah proses

    menciptakan energi dalam bentuk listrik atau panas dari pembakaran sumber limbah . WtE

    adalah bentukpemulihan energi . Proses yang paling WtE menghasilkan listrik langsung melalui

    pembakaran, atau menghasilkan komoditas bahan bakar yang mudah terbakar, seperti metana ,

    metanol ,etanolbahan bakar atau sintetis. Insinerasi, pembakaran bahan organik seperti limbah

    dengan pemulihan energi adalah implementasi WtE paling umum.

    Treatment sampah disini termasuk compacting (pemadatan sampah) dan Chemical treatment

    (pemberian bahan kimia). Pemadatan dapat mengurangi volume sampah dan biaya relative lebih

    rendah sedangkan pemberian bahan kimia pada limbah yang dikeringkan dan diolah secara kimia

    untuk menghilangkan bahan kimia beracun berbahaya dan membuat limbah terbentuk lebih

    stabil.

    Landfill adalah Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk

    membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya

    dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam.

    Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat

    penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang

    dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya

    angin berbau sampah , menarik berkumpulnya hama , dan adanya genangan air sampah. Efek

    samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.

    Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode

    pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya

    dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik

    hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang

    dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari

    tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas

    untuk membangkitkan listrik.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electricity&usg=ALkJrhhvZiAzOaAwR4nXwj5MV28KLgHssAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Heat&usg=ALkJrhh9eBeJ313LGvwhzKs9hcO9sB6Kyghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Waste_types&usg=ALkJrhjce6vcGdtiI09dfoAMZyIJJ8mWswhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Energy_recovery&usg=ALkJrhib-4Rucay9C_EyeV5SoiUKv7-7RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methane&usg=ALkJrhjUWhQiTgQJmp8voWeFsUCWdxaNewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methanol&usg=ALkJrhhITzmcdh5VmD8jJ9SXgOSFeWu_3whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol&usg=ALkJrhg5WVd2PQaY4y82VkDs7kF5ouSFaghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol&usg=ALkJrhg5WVd2PQaY4y82VkDs7kF5ouSFaghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methanol&usg=ALkJrhhITzmcdh5VmD8jJ9SXgOSFeWu_3whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methane&usg=ALkJrhjUWhQiTgQJmp8voWeFsUCWdxaNewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Energy_recovery&usg=ALkJrhib-4Rucay9C_EyeV5SoiUKv7-7RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Waste_types&usg=ALkJrhjce6vcGdtiI09dfoAMZyIJJ8mWswhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Heat&usg=ALkJrhh9eBeJ313LGvwhzKs9hcO9sB6Kyghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electricity&usg=ALkJrhhvZiAzOaAwR4nXwj5MV28KLgHssA
  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    21/23

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULANKesimpulan dari jurnal penelitian :

    1. Masing-masing negara seperti Indonesia, Afrika Selatan, China dan Zimbabwe memilikilimbah padat baik organik maupun anorganik.

    2. Beberapa factor penyebab masalah limbah diantaranya pengelolaan limbah yang tidaksesuai dengan standar minimum pengelolaan limbah, mulai dari sistem pewadahan dan

    pengumpulan limbah padat, sistem pengangkutan, pembuangan akhir dan pengolahan

    limbah padat

    3. Dampak kesehatan dari pengelolaan limbah padat yang buruk berupa pencemaran udaradari pembakaran limbah dan bau busuk yang menyengat, pencemaran air dari

    mikroorganisme, serta pencemaran tanah. Pencemaran udara yang terakumulasi menjadi

    sebab timbulnya efek rumah kaca dan global warming. Kesemuanya memiliki kontribusi

    dalam timbulnya penyakit seperti kolera, malaria, infeksi mata, diare, ISPA, filariasis,

    demam kuning perkotaan, demam berdarah, dan beberapa infeksi lainnya.

    4. Indonesia, Afrika, dan Zimbabwe telah memiliki manajemen pengelolaan limbah padatmulai dari tingkat rumah tangga sampai di TPA. Di Afrika Selatan dan Zimbabwe

    pengelolaan sampah hamper sama dengan Indonesia. Sedangkan secara global berupa

    Integrated Waste Management Hierarchy.

    B. SARAN

    1. Perlu adanya regulasi mengenai pengelolaan limbah padat oleh pemerintah dan swastaseperti perusahaan agar tidak membahayakan kesehatan manusia berupa konsep baru

    dalam pengelolaan manajemen Limbah Padat

    2. Pemerintah dari setiap Negara seharusnya mengadopsi dan mematuhi PengelolaanLimbah Padat Terpadu bertaraf internasional (ISWM), yang merupakan pencegahan, daur

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    22/23

    ulang, pengomposan, dan program pembuangan limbah yang komprehensif dan berusaha

    untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

    3. Pemberdayaan masyarakat berupa pendidikan dan keterampilan dalam mengolah limbahpadat agar dapat bernilai secara ekonomi dan mengurangi limbah padat yang sampai di

    tempat pembuangan akhir sampah.

  • 8/12/2019 112825491 Makalah Klmpok 3 Limbah Padat

    23/23