MAKALAH SAKAU

22
TUGAS MAKALAH PRODUKSI SAPI POTONG DAN KERBAU “Sapi Zebu Luar India” Oleh: Kelompok: 3 (Tiga) Alex kristian manik 200110130131 Triombun 200110130132 Saepul Anwar 200110130172 Nurhayati 200110130207 Dede Rama P 200110130211 Moh. Ilham Nugraha 200110130213 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

description

sapi xebu diluar india

Transcript of MAKALAH SAKAU

Page 1: MAKALAH SAKAU

TUGAS MAKALAH

PRODUKSI SAPI POTONG DAN KERBAU

“Sapi Zebu Luar India”

Oleh:

Kelompok: 3 (Tiga)

Alex kristian manik 200110130131

Triombun 200110130132

Saepul Anwar 200110130172

Nurhayati 200110130207

Dede Rama P 200110130211

Moh. Ilham Nugraha 200110130213

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2015

Page 2: MAKALAH SAKAU

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, dan

kebutuhan lainnya. Domestikasi sapi di lakukan di mulai sekitar 400 tahun SM

sapi diperkirakan berasal dari asia tengah, kemudian menyebar ke eropa, afrika

dan seluruh wilayah asia, secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang

terdapat di dunia ada dua, yaitu kelompok sapi zebu (Bos Indicus) atau jenis sapi

yang berpunuk yang berasal dan tersebar di daerah tropis, serta kelompok Bos

Primigenius sapi tanpa punuk yang tersebar di daerah sub tropis atau dikenal Bos

Taurus. Penyebaran Zebu di daerah tropis, khususnya di Asia, ternyata lebih

banyak dibandingkan dengan sapi-sapi Eropa (Bos Taurus). Namun demikian,

secara umum sumbangan Zebu sebagai hewan ternak konsumsi di daerah tropis

masih rendah.

1.2. Identifikasi Masalah

1.2.1. Bagaimana karakteristik dari bangsa sapi Zebu?

1.2.2. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari bangsa sapi Zebu?

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Mengetahui Karakteristik dari bangsa sapi Zebu.

1.3.2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bangsa sapi Zebu.

Page 3: MAKALAH SAKAU

II

TINJAUAN PUSTAKA

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga

kerja, dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging

di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili

Bovidae, seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika

(Syncherus), dan Anoa (Sugeng, 2003).

Bangsa sapi potong tropis adalah bangsa sapi potong yang berasal dari

belahan dunia beriklim tropis. Bos indicus (sapi bangsa Zebu) merupakan bangsa

sapi potong berponok dari daerah tropis di Asia yang kita kenal sekarang ini.

Bangsa sapi potong tropis merupakan salah satu bangsa yang menjadi bibit sapi

potong. Bibit ternak merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam

usaha peternakan sapi potong, selain faktor pakan, perkandangan, penyakit,

limbah dan penanganan panen. (Sudarmono dan Sugeng , 2008)

Bos indicus (Zebu : sapi berpunuk) saat ini berkembang biak di India, dan

akhirnya sebagian menyebar ke berbagai negara, terlebih di daerah tropis seperti

Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika, dan Amerika. Di Indonesia terdapat

sapi keturunan Zebu, yakni sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO), serta

Brahman.

Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia dan merupakan hasil

domestikasi dari Banteng (Bos-bibos) (Hardjosubroto, 1994). Sapi Bali

mempunyai kemampuan reproduksi tinggi, dan dapat digunakan sebagai ternak

kerja di sawah dan ladang (Putu et al., 1998; Moran, 1990).

Page 4: MAKALAH SAKAU

III

PEMBAHASAN

3.1. Bangsa Sapi Zebu

Sapi zebu dibagi menjadi dua yaitu, sapi Zebu India dan sapi Zebu Non-

India. Ciri khas dari Bangsa sapi Zebu adalah adanya gumba (punuk) di daerah

punggung atau diatas pangkal leher, memiliki telinga lebar, kulit kendor, serta

embun pada moncong tampak jelas. Secara fisiologis sapi Zebu jelas berbeda

dengan bangsa sapi lain, terutama kemampuannya dalam melawan panas dan

iklim tropis yang jauh lebih baik dari pada bangsa sapi lain. Namun demikian

bangsa sapi ini lebih mudah terpengaruh oleh cekaman dingin dari pada bangsa

Bos Taurus. Bangsa Zebu juga lebih mudah terangsang secara emosi

dibandingkan bangsa lain, serta juga terlihat lebih cerdas. Beberapa bangsa sapi

Zebu yang terdapat di India (Asia) dan Afrika antara lain; Gir, Kankrey, Ongole,

Hariana, Krishna Valley, Boran, Sokoto Gudali, Red Bororo, Africander, White

Fulani, Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Jawa, Sapi Ongole, Sapi Grati, dan Sapi

Kelantan. Dari sekian banyak sapi Zebu, yang paling banyak dibudidayakan

peternak Indonesia antara lain : Sapi Peranakan Ongole, Sapi Bali, dan Sapi

Madu.

Dari sekian banyak sapi Zebu, yang paling banyak dibudidayakan

peternak Indonesia antara lain; Sapi Peranakan Ongole (PO) dan Sapi Brahman.

Sapi Peranakan Ongole atau yang biasa disebut dengan sapi PO adalah hasil

persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Ongole yang berasal dari India. Sapi

Ongole dibawa ke Jawa pada permulaan abad ke-20 untuk dipergunakan sebagai

tenaga kerja pada tanah perkebunan tebu. Sapi-sapi tersebut dikawinkan secara

tidak teratur dengan sapi Jawa kemudian menghasilkan jenis yang disebut sapi

Peranakan Ongole tersebut. Ukuran tubuhnya merupakan pertengahan antara

kedua bangsa aslinya. Biasanya sapi ini berwarna putih - kelabu muda, tubuh

besar panjang dengan leher pendek, kepala panjang, panjang telinga sedang dan

sedikit menggantung, tanduk pendek dan gemuk mengarah keluar dan ke

belakang, dengan punuk yang lenih kecil dari pada sapi Ongole. Sapi PO ini

Page 5: MAKALAH SAKAU

digunakan secara luas sebagai tenaga kerja untuk menggarap suatu lahan

pertanian.

American Brahman  pada mulanya merupakan campuran tiga bangsa Zebu

dari India, yaitu Guzerat, Neloore, dan Gyr. Menurut perkiraan American

Brahman tersusun atas 60% darah Guzerat, 20% darah Gyr dan Indu Brazil, serta

20% darah Nellore. Dalam American Brahman juga mengalir darah bangsa

Inggris tetapi tidak dapat dipastikan persentasenya...

Bangsa American Brahman ini dikembangkan karena adanya kebutuhan

akan sapi-sapi yang toleran terhadap lingkungan subtropis di AS bagian selatan

karena bangsa-bangsa sapi Inggris tidak mampu beradaptasi terhadap iklim panas.

Sapi Brahman murni mempunyai fertilitas dan laju pertumbuhan lepas sapih yang

rendah. Selain itu, daging sapi Brahman cenderung mempunyai palatabilitas dan

marbling yang rendah

Sapi zebu non India merupakan sapi zebu yang berasal dari luar india atau

hasil persilangan zebu india namun dikembangkan diluar india sudah sejak lama,

beberapa contohnya adalah:

3.2. Jenis-jenis Bangsa Sapi Zebu Yang Dikembangkan Diluar India

3.2.1. American Brahman & Australian Brahman

American Brahman dan Australian Brahman. Sapi Brahman di Amerika

dikembangkan sejak tahun 1849, di daerah yang beriklmi panas. Selanjutnya sapi

tersebut masuk ke Australia dan dikembangkan disana. Akhirnya tahun 1974, sapi

Brahman tersebut masuk Indonesia lewat Australia. Sapi Brahman persilangan

pada umumnya terdiri dari 7/8 darah Zebu dan 1/8 darah Eropa

Ciri-ciri karakteristik :

• Ponoknya longgar, gelambirnya lebar dan lipatan perutnya juga lebar.

• Telinganya panjang dan bergantung.

• Warna bulu pada umunya abu-abu tetapi adajuga yang merah.

• Dapat beradaptasi dengan makanan yang jelek.

Page 6: MAKALAH SAKAU

• Berat badan sapi jantan bisa mencapai 800-1000 kg, yang betina 400-700

kg.

Catatan :

o Hasil persilangan antara Brahman dan Shorthorn: Santa Gertrudis.

o Hasil persilangan antara Charolais dan Brahman: Charbray.

3.2.2. Sapi Red Sindhi/Malir

Berasal dari Karachi, Pakistan sebagai sapi perah yang tahan terhadap

panas. Sapi ini sering dikenal dengan nama sapi mahir atau red Karachi. Sekarang

tersebar di Australia, Asia, Afrika dan Oseania sebagai sapi pedaging. Sering

disilangkan dengan sapi Eropa untuk meningkatkan toleransi panas, ketahanan

terhadap parasit dan fertilitas tinggi.

Karakteristik Sapi Red Sindhi

• Warna tubuhnya merah hingga kekuningan, kadang terdapat warna putih

pada dahi.

• Ukuran tubuh medium dengan telinga panjang.

• Rata-rata produksi susunya mencapai 3.200 liter/laktasi degan lemak

4,1%.

Keunggulan Sapi Red Sindhi

• Tahan terhadap panas

Kelemahan Sapi Red Sindhi

• Pertambahan bobot badan masih lebih lambat bila dipelihara secara

grazing

• Produksi susu maksimum hanya dapat dicapai dalam kondisi pemeliharaan

optimum

Page 7: MAKALAH SAKAU

3.2.3. Sapi Boran

Berasal dari Afrika, Ethiopia, Somalia dan Kenya. Merupakan sapi

pedaging berukuran sedang, dengan kualitas baik meski dipelihara secara

ekstensif.

Ciri Kualitatif Sapi Boran

• Berwarna merah atau abu-abu

• Berukuran sedang

• Punuk berukuran sedang dan biasanya mengarah ke punggung/belakang

• Gelambir tidak terlalu tebal

• Telinga tidak menggantung

• Kulit sekitar mata lebih gelap dari warna kulit badan

Ciri Kuantitatif Sapi Boran

• Bobot sapi jantan dewasa 600kg dan sapi betina dewasa 375 kg

• PBB/ADG sebesar 0,7-0,9 kg/hari

Keunggulan Sapi Boran

• Tahan hidup di kondisi panas dan gersang, asalkan ada rumput dan air

• Kualitas daging cukup baik, apalagi bila diberi konsentrat

Kelemahan Sapi Boran

• Pertambahan bobot badan masih lebih lambat bila dipelihara secara

grazing

3.2.4. Sapi Africander/Afrikaner

Berasal dari tanjung harapan, Afrika Selatan, yang dipelihara sejak dahulu

oleh suku Hottentot. Merupakan sapi tipe dwiguna (pedaging dan pekerja),

biasanya untuk menarik pedati.

Page 8: MAKALAH SAKAU

Ciri Kualitatif Sapi Afrikaner

• Warna bulu merah dengan tekstur halus

• Memiliki punuk agak kecil dan agak membulat

• Wajah panjang dengan telinga dan gelambir yang proporsional

Ciri Kuantitatif Sapi Afrikaner

• Bobot sapi betina dewasa sekitar 525-600 kg, sedangkan bobot sapi jantan

dewasa 750-1000 kg

• Dewasa kelamin betina pada usia 14-16 bulan

• Dewasa kelamin jantan pada usia 15-18 bulan

Kelemahan Sapi Afrikaner

• Mayoritas dagingnya kurang empuk alias keras

• Dewasa kelamin yang lambat

Keunggulan Sapi Afrikaner

• Di daerah asalnya memiliki kelebihan dalam hal stamina saat dipakai

bekerja

• Meski daging agak keras namun memiliki karkas dengan lemak rendah

• Fertilitas tinggi meski hidup dalam kondisi sulit

• Tahan terhadap parasit, terutama caplak

3.2.5. Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)

AMZ dikembangkan di Australia oleh The Commonwealth Scientific and

Industrial Research Organization (CSIRO) pada tahun 1950. Sapi ini merupakan

hasil silang antara sapi Sahiwal, Red Sindhi, dan sapi Jersey. Seleksi sapi

dlakukan berdasarkan ketahanan terhadap suhu lingkungan, caplak, dan produksi

susu yang tinggi. Adapun karakteristik sapi ini sebagai berikut.

Page 9: MAKALAH SAKAU

Ciri Kualitatif Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)

• Warna bulu dominan kuning emas sampai coklat kemerah-merahan

• Relatif jinak.

Ciri Kuantitatif Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)

• Produksi susu rata-rata 7 liter per hari dengan kisaran produksi susu 1.445-

2.647 liter selama periode 330,5 hari.

• Namun ada yang berproduksi hingga 4.858 kg per 330,5 hari atau 16 liter

per hari.

Kelemahan Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)

• Produksi susu masih rendah dibandingkan FH

Keunggulan Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)

• Memiliki toleransi terhadap suhu panas yang lebih baik dibanding sapi FH

3.2.6. Sapi Dangii/Dhannii

Merupakan sapi dwiguna (tipe perah dan pekerja) yang berasal dari

Attock, Rawalpindi dan Jhellum, Punjabi, Pakistan.

Ciri Kualitatif Dangii

• Warna putih dengan noktah hitam atau coklat

• Berukuran sedang dengan badan padat, punuk padat, gelambir kecil dan

ekor seperti cambuk (tipis)

• Biasanya digunakan sebagai ternak kerja ringan

Ciri Kuantitatif Sapi Dangii

• Berat badan jantan dewasa 400 kg dan betina dewasa 300 kg

• Produksi susu 1200-1500kg/laktasi selama 300 hari dengan kadar lemak

3,5%

Page 10: MAKALAH SAKAU

Kelemahan Sapi Dangii

• Produksi susu masih rendah dibandingkan FH

Keunggulan Sapi Dangii

• Memiliki toleransi terhadap suhu panas yang lebih baik dibanding sapi FH

3.2.7. Sapi Peranakan Ongole (PO)

Sapi PO adalah bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba

Ongole (SO) dengan sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih. Saat ini sapi

PO yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan

sapi Brahman, sehingga sapi PO diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih

(keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging

dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap

perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang kuat dan aktivitas reproduksi

induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas

semen yang baik.

Ciri Fisik Sapi Peranakan Ongole (PO)

1. Ciri khas sapi Ongole adalah berbadan besar, berpunuk besar, bergelambir

longgar, dan berleher pendek. Kepala, leher, gelambir, dan lutut berwarna

hitam, terutama sapi jantan. 

2. Kulit berwarna kuning dengan bulu putih atau kehitam-hitaman. Kulit di

sekeliling mata, bulu mata, moncong, kuku, dan bulu cambuk pada ujung

ekor berwarna hitam. 

3. Kepala pendek dengan profil melengkung. Mata besar dengan sorot yang

tenang. 

4. Tanduk pendek dan tanduk pada sapi betina berukuran lebih panjang

dibandingkan sapi jantan. 

5. Telinga panjang dan menggantung, Sapi Ongole akan dewasa kelamin

pada umur 24-30 bulan. Sapi Ongole tergolong lambat dewasa. Jenis sapi

ini akan mencapai dewasa pada umur 4-5 tahun. 

Page 11: MAKALAH SAKAU

6. Bobot maksimal sapi dewasa 600 kg dan sapi betina dewasa 400 kg.

Persentase karkas 45-58% dan perbandingan daging serta tulang 4,25 :1.

3.2.8. Sapi Sumba

IV

PENUTUP

Page 12: MAKALAH SAKAU

4.1. Kesimpulan

Sapi zebu non India merupakan sapi zebu yang berasal dari luar india atau

hasil persilangan zebu india namun dikembangkan diluar India, sapi ini

mempunyai karakteristik dan keunggulan yang beragam. Sapi zebu luar India

diantaranya; American Brahman, Australian Brahman, Red Shindi, Sapi Boran,

Africander, Australian Milking Zebu, Sapi Dangii, Sapi Perankan Ongole (PO),

Sapi Sumba dan Sapi Brahman. Produktivitas sapi Zebu (Bos Indicus) tidak

seperti Eropa (Bos Taurus) dikarenakan salah satunya adalah aktor genetik yang

berbeda.

4.2. Saran

Adanya pengembangan-pengembangan lebih lanjut terhadap sapi Zebu

agar genetiknya bisa lebih baik lagi untuk dibudidayakan di Indonesa agar

mamapu memenuhi kebutuhan protein hewani khususnya daging.

Page 13: MAKALAH SAKAU

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Sudarmono dan Y. Bambang Sugeng. (2008). Sapi Potong & Pemeliharaan.

Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Frandson, R.D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press. Yogyakarta.

Maharani, Indah. (2001). Beternak Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suharno, B. (1995). Ternak Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutardi, Ahmad. (1981). Pertumbuhan Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 14: MAKALAH SAKAU

LAMPIRAN

American Brahman Australian Brahaman

Red Shindi Sapi Boran

Africander Australian Milking Zebu

Page 15: MAKALAH SAKAU

Australian Milking Zebu Sapi Dangii

Sapi Peranakan Ongole Sapi Sumba

Page 16: MAKALAH SAKAU