Makalah Reksanada

28
REKSADANA Makalah Disajikan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan Disusun Oleh : Natasiah Indri 120110110005 Isni Novianti 120110110013 Maretha Fitriane 120110110019 Wulandari 120110110018 Sandy Lukman 120110110072 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1

description

masih proses revisi hehehe jadi ini makalah belum selesai sebenernya

Transcript of Makalah Reksanada

REKSADANAMakalahDisajikan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan

Disusun Oleh :

Natasiah Indri120110110005Isni Novianti120110110013Maretha Fitriane120110110019Wulandari120110110018Sandy Lukman120110110072

Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas PadjajaranBandung2013KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I4PENDAHULUAN41.1Latar Belakang41.2Rumusan Masalah51.3Tujuan5BAB II6PEMBAHASAN62.1Memahami Reksa Dana62.2 Landasan Hukum Investasi Reksa Dana62.3Pengelolaan Dan Sifat Reksa Dana72.3.1 Pengelolaan Reksa Dana72.3.2 Sifat Reksa Dana72.4Bentuk dan Jenis Reksa Dana82.4.1 Bentuk Reksa dana82.4.2Jenis-jenis Reksa Dana92.5Manfaat Dan Resiko Reksa Dana102.5.1Manfaat Reksa Dana103.5.2Resiko Reksa Dana112.6 Kelebihan dan Kelemahan Reksa Dana132.6.1Kelebihan reksadana132.6.2Kelemahan Reksadana14BAB III18PENUTUP18 3.1 kesimpulan.18 3.2 saran..19

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mendengar kata investasi bukanlah hal yang asing lagi di telinga kita. Salah satu investasi yang kita kenal yang akrab dengan kita yaitu menabung dibank. menabung merupakan sebuah upaya melakukan penyimpan dari uang yang kita miliki untuk memperoleh laba. Banyak orang mengatakan bahwa menabung adalah investasi jangka panjang, namun kategori menabung yang bisa di katakan sebagai bentuk investasi ialah menabung dengan pintar. Artinya menabung dengan memperhatikan kebutuhkan yang akan datang atau dengan kata lain kebutuhan akan masa depan. Mengkalkulasi tabungan dengan mempersiapkan akan kebutuhan kita mendatang. Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga keuangn non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik modal.Investasi adalah salah satu bentuk dari pengendalian keuangan untuk berjaga akan kebutuhan yang akan datang atau untuk memperoleh laba maksimal dari uang yang kita miliki. Investasi sector rill atau mendirikan sebuah usaha adalah salah satu bentuk investasi yang memiliki keuntungan besar, namun juga memiliki resiko yang cukup besar. Dalam kegiatan berinvestasi hendaknya memperhatikan prinsip, etika, dan hukum ekonomi.Berinvestasi di reksa dana merupakan alternatif berinvestasi masyarakat yang diinginkan memperoleh return investasi dari sumber yang jelas. Return investasi yang dapat diketahui tanpa harus turut serta dalam menjalankan investasi dengan tersedianya laporan return dari manager investasi atau pihak lain yang memberikan tempat atau jasa berinvestasi. Jadi reksa dana hadir sebagai wadah yang dapat dipergunakan sebagai pemodal atau pihak yang ingin berinvestasi, namun memiliki waktu dan pengetahuan terbatas.Berinvestasi dengan reksadana memiliki banyak manfaat, terturama bagi para investor kecil yang akan melaksanakan investasi tidak secara langsung, mengingat investasi secara langsung membutuhkan modal yang tidak sedikit. Dalam berinvestasi dengan menggunakan reksa dana investor akan diuntungkan dengan pengelolaan portofolio secara profesional oleh manager investasi. Sehingga dalam hal ini yang menjadi latar belakang penulis dalam menulis makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas ada beberapa rumusan masalah yang penulis akan uraikan antara lain yaitu:a. Bagaimana memahami reksa dana sebagai alternatif investasi?b. Apakah landasan hukum investasi reksa dana ?c. Bagaimana pengelolaan dan sifat reksa dana?d. Bagaimana bentuk dan jenis reksa dana?e. Apa manfaat dan resiko reksa dana?f. Apakah kelebihan dan kelemahan reksa dana?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang diuraikan oleh penulis antara lain yaitu:a. Agar memahami reksa dana sebagai alternatif investasib. Agar mengetahui landasan hukum investasi reksa dana c. Agar mengetahui pengelolaan dan sifat reksa danad. Agar mengetahui bentuk dan jenis reksa danae. Agar mengetahui manfaat dan resiko reksa danaf. Agar Mengetahui kelebihan dan kelemahan reksa danaBAB IIPEMBAHASAN

2.1Memahami Reksa Dana

Secara etimologi kata reksa dana berasal dari dua kata yaitu reksa yang berartikan jaga atau pelihara dan dana berarti uang. Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa reksa dana adalah kumpulan uang yang di jaga atau dipelihara. Sehingga dalam hal ini istilah reksa dana didefinisikan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarkaat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Instrument yang dinvestasikan dalam portofolio efek yakni dapat berupa saham, obligasi, valuta asing dan instrument lain.Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar. Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar.

2.2 Landasan Hukum Investasi Reksa Dana

Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April 2007. Hal ini membuktikan bahwa dengan berdirinya agen penjual efek reksa dana ini bahwa adanya landasan hokum yang berguna dalam menjawab permasalahan yang terjadi.Beberapa landasan hokum investasi reksa dana yaitu: Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Dalam hal ini perusahaan yang ingin bergerak dalam reksa dana meruapakan salah satu bentuk legalitas pendirian perusahaan atau badang yang dapat mengelola reksa dana.

2.3Pengelolaan Dan Sifat Reksa Dana

2.3.1 Pengelolaan Reksa DanaBentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksa dana hanya dapat dilakukan oleh perusahan yang telah terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam. Pengelolaan reksa dana terdapat tiga pihak yang terlibat dalam hal ini yaitu:a.Manajer Investasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa, pemilih jenis investasi, pengambilan keputusan investasi, monitor pasar investasi, dan melakukan tindakan yang dibutuhkan investor. Menajer investasi dalam hal ini dapat berupa perusahan efek atau PT yang bergerak dalam reksa dana, maupun perusahaan khusus sebagai perusahan Manajemen Investasi. b.Bank Kustondian adalah bank yang bertindak sebagai penyimpan kekayaan (safe keeper) serta administrator reksa dana. Dana yang terkumpul bukan merupakan bagian kekayaan manajaner maupun bank kustondian, akan tetapi milik investor yang disimpan atas nama bank kustondian.c. Pelaku (Perantara) di pasar modal (broker, Underwriter) maupun di pasar uang (bank).

2.3.2 Sifat Reksa DanaSifat reksa dana menurut karakteristiknya dapat digolongkan menjadi dua yaitu:a. Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds) merupakan Reksa Dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan atau menawarkan dan menjualnya kepada investor sampai sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.Reksa dana terbula lebih likuid. Artinya, unit penyertaan lebih mudah diuangkan dengan pasar dari pada saham reksa dana tertutupb. Reksa Dana Tertutup (Close-End Funds) yang menerbitkan saham/unit penyertaan dan menjualnya kepada investor namun tidak memiliki kewajiban untuk membeli saham/unit penyertaan yang telah dijualnya. Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya kepada investor lain yang berminat.

2.4Bentuk dan Jenis Reksa Dana2.4.1 Bentuk Reksa danaBerdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

a. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Investment companies)suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Reksa dana berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi dua yaitu reksa dana terbuka (open end foud) dan reksa dana tertutup (close end foud). Adapun cirri dari reksa dana bentuk perseroan ini adalah1. Badan hukum terbentuk PT2. Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antra direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.3. Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontra antara manajer investasi dengan bank kustondian.

b. Kontrak Investasi Kolektif (Unit Investment Trust)kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.Karakteristik dari reksa danan kontrak investasi kolektif adalah1. menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang membeli.2. Unit penyertaan tidak tercatat di bursa3. Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada manajer investasi (MI) yang mengelola.4. Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan akan dibebankan pada kekayaan reksa dana.5. Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva bersih (NAB) perunit dihitung oleh bank kustondian secara harian.

2.4.2Jenis-jenis Reksa DanaJenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio yakni sebagai beirkut:

1. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi syariah, dan instrument lain. Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang paling baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah.

2. Reksadana Saham (Equity Fund)Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik, dalam bentuk capital gain dengan pertumbuhan harga-harga saham dan dividen.Banyak perspeksi yang menganggap bahwa berinvestasi pada saham lebih cenderung spekulatif, atau berjudi. Namun secara teori dan pengalaman dilapangan menyatakan bahwa investasi pada saham adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan.

3. Reksadana Campuran (Siscretionary Fund)Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel dalam menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit. Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, 4. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi dalam kategori reksa dana pasar uang meliputi, deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang lainnya. Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun keuntungan yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah perlindungan modal dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi yang hampir tidak ada.

2.5Manfaat Dan Resiko Reksa Dana2.5.1Manfaat Reksa Dana Secara umum Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:

a. Dikelola oleh manajemen profesional Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

b. Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

c. Transparansi informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

d. Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

e. Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya

3.5.2Resiko Reksa DanaDalam berinvestasi, tentulah kita perlu seorang investor mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.Salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana adalah dengan melakukan pengukuran NAB (Nilai Aktiva Bersih). NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut2. Risiko Likuiditas Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

3. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

4. Risiko Default Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

2.6 Kelebihan dan Kelemahan Reksa Dana2.6.1Kelebihan reksadana

1. Dapat dibeli dalam bagian yang kecilTidak seperti saham yang harus dibeli dalam jumlah minimum tertentu, reksadana bisa dimiliki para investor, khususnya investor yang modalnya tidak besar. Mungkin nilai 1-2 juta tidak cukup untuk membeli saham, disamping komisi yang harus dibayar cukup besar.Anda bisa membeli reksadana saat ini mulai dari Rp.100-200rb.

2. LikuidReksadana adalah salah satu instrumen investasi yang paling likuid saat ini, bisa dicairkan kapan saja, mengikuti NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang berlaku. Hanya perlu diingat, pencairan hanya bisa dilakukan setelah NAB diputuskan. Likuiditas reksadana juga ditunjang oleh manajer investasi yang telah berpengalaman.Jadi serahkanlah investasi anda pada orang yang telah ahli, jangan coba-coba meracik portfolio investasi anda sendiri tanpa pengetahuan dan pengalaman yang memadai.

3. Pembelian skala besarContoh sederhananya, membeli secara grosir (dalam jumlah banyak) harganya jauh lebih murah dibandingkan jika membeli secara eceran. Produk reksadana memiliki keuntungan disini, karena pembelian oleh manajer investasi dalam jumlah besar mengurangi biaya transaksi yang tentunya menguntungkan bagi investor.

4. DiversifikasiManajemen resiko yang baik adalah menggabungkan beberapa beberapa jenis instrumen investasi dalam satu portfolio. Contohnya, jika investor membeli instrumen investasi sektor perbankan dan sektor telekomunikasi, maka ia sudah memperkecil resiko investasi karena line businessnya berbeda. Seandainya ada satu instrumen yang mengalami kerugian, kondisinya tidak begitu fatal dibandingkan jika hanya punya satu instrumen investasi.2.6.2Kelemahan Reksadana

1. Return (keuntungan) fluktuatif, dalam arti tidak dijamin.Reksadana seperti halnya produk investasi lainnya, tidak mempunyai jaminan, berapa return yang akan diperoleh. Selalu ada kemungkinan, nilainya terdepresiasi (turun). Tidak seperti produk fix-income pada umumnya seperti obligasi atau SUN, reksadana mengalami fluktuasi harga mengikuti trend harga saham yang membuat harganya ikut naik.Ketika memutuskan untuk menginvestasikan uang anda, selalu biasakan untuk "meneliti terlebih dahulu sebelum membeli", jangan hanya karena melihat manajer investasi (MI) sedang mengelola porsi dana dalam jumlah yang besar saat ini, bukan berarti kinerja kedepannya pasti bagus.Yang perlu diperhatikan juga, reksadana tidak dijamin oleh pemerintah dan tidak ada jaminan beli kembali dari perusahaan sekuritas yang mengelolanya. Jadi, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti krisis ekonomi, perusahaan bangkrut, maka anda tidak akan mendapatkan apa pun.Masih ingat krisis ekonomi mini di Indonesia tahun 2005, saat itu BBM mengalami kenaikan. Bagaimana dengan nasib reksadana?Mengalami kerugian karena redemption besar-besaran, NAB turun lumayan banyak. Banyak investor yang panik dan rugi.Problem ini perlu menjadi perhatian bagi anda yang berinvestasi di pasar uang. Jika deposito yang masih dijamin pemerintah sampai nilai Rp. 100 juta, jaminan tidak berlaku pada reksadana.

2. DiversifikasiMeskipun diversifikasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berinvestasi, banyak investor reksadana yang overdiversifikasi. Konsep dasar dari diversifikasi adalah mengurangi resiko dengan cara membagi-bagi porsi investasi dalam beberapa bagian yang berbeda, jauh lebih aman jika hanya menempatkan semua uang dalam satu jenis instrumen investasi.Contohnya berinvestasi pada beberapa perusahaan, industry atau pun sektor usaha yang berbeda.Banyak investor setuju, meskipun dengan cara diversifikasi tidak ada jaminan terhadap kerugian, tetapi itu salah satu strategi yang efektif untuk dijalankan. Yang berbahaya adalah overdiversifikasi, dimana investor menempatkan uang pada banyak instrumen investasi yang saling mempengaruhi.Contoh over diversifikasi :Memisahkan portfolio dalam bagian yang begitu banyak, katakanlah ke beberapa sektor perbankan yang line businessnya sejenisPada kondisi tertentu, saat membeli reksadana, tidak berarti portfolio anda sudah terdiversifikasi otomatis. Kuncinya, selalu perhatikan diversifikasi portfolio yang dilakukan manajer investasi kemana saja.

3. Dana nganggur vs LikuiditasCara kerja reksadana adalah mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari investor yang jumlahnya banyak juga.Jadi setiap hari selalu ada investor yang berinvestasi maupun yang melakukan penebusan, jumlahnya lebih kurang sama besar.Untuk mempertahankan likuiditas dan kemampuan untuk melayani penebusan/penarikan dana dari para investor, perusahaan sekuritas umumnya harus selalu menyiapkan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar. Mempunyai likuiditas yang baik adalah keharusan tetapi uang nganggur yang terlalu banyak dan tidak diinvestasikan (untuk mempertahankan likuiditas), bukanlah satu keuntungan.

4. BiayaReksadana selalu didukung oleh manajer investasi dalam melayani investor. Bagaimana pun, selalu ada biaya yang harus dibayar. Pada reksadana, biaya dikategorikan dalam 2 jenis yaitu biaya pemegang saham (shareholder fee), dalam hal ini investor dan biaya pengelolaan tahunan(annual fee).Biaya pemegang saham (shareholder fee) selalu dibebankan kepada investor, baik pada saatdiinvetasikan (masuk) maupun saat penebusan (keluar)Biaya pengelolaan tahunan (annual fee), dibebankan secara tahunan kepada investor, berkisar antara 1%-5%, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Biaya-biaya ini dibebankan kepada para investor tanpa memperhatikan bagaimana performance dari produk Reksadana tersebut.Bisa dibayangkan jika selama bertahun-tahun, portfolio reksadana mengalami kerugian (penurunan nilai), biaya-biaya tersebut hanya akan menambah kerugian investor.

5. Prospektus-prospektus yang menyesatkanProspektus yang menyesatkan dapat menyebabkan investor berinvestasi pada tempat yang salah.Di pasaran terdapat beberapa prospektus yang diberi nama misalnya aggressice funds, stable funds, protective funds dll (ini hanya contoh nama).Contoh :protective funds, sebagian besar justru ditempatkan dalam instrumen saham, porsi yang lebih kecil ditempatkan dalam instrumen yang lebih stabil seperti fix-income dsb tergantung pada keputusan manajer investasi.Namanya mencerminkan protective funds, harusnya instrumen yang lebih besar adalah instrumen yang lebih stabil bukan yang lebih fluktuatif. Selalu teliti kembali, bagaimana komposisi portfolio dari manajer investasi.

6. Peluang untuk menganalisa peluang reksadanaTidak seperti saham murni, pada produk reksadana, investor tidak bisa menganalisa bagaimana pertumbuhan perusahaan, pendapatan per saham, neraca laba-rugi perusahaan yang akan dibeli dll.NAB (nilai Aktiva Bersih) hanya memberikan gambaran dari nilai total dari portfolio dikurangi kewajiban, jadi investor tidak bisa membedakan mana reksadana yang bagus dan mana yang tidak.Lebih dalam lagi, iklan, ranking, rating yang dikeluarkan oleh perusahaan sekuritas hanya menjelaskan kinerja masa lalu.Tentunya anda sering melihat kalimat "kinerja masa lalu tidak mengindikasikan kinerja di masa depan" ditulis dalam kalimat berukuran kecil. Bijaksanalah untuk tidak selalu berinvestasi pada instrumen investasi hanya karena kinerja masa lalunya bagus, pemenang di masa lalu mungkin menjadi pecundang hari ini.

BAB IIIPENUTUP

3.1 kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :reksadana merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi sebagai pengelola dana, tidak diperbolehkan menyimpan sendiri dana dan aset investasi. Dana dan aset investasi wajib disimpan di Bank Kustodian.Terdapat 4 unsur penting didalamnya yaitu :1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjangOleh karena itu, reksadan merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang reltif kecil dan kemampuan menanggung risiko yang minim. Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksadana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa kemanan dan keuntungan materi yang meningktkan kesejahteraan material.Walaupun demikian reksadana juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya :1. Return (keuntungan) fluktuatif, dalam arti tidak dijamin.2. Overdiservikasi3. Dana menganggur4. Biaya pengelolaan tahunan (annual fee) yang dibebankan secara tahunan kepada investor5. Prospektus-prospektus yang menyesatkan6. NAB (nilai Aktiva Bersih) hanya memberikan gambaran dari nilai total dari portfolio dikurangi kewajiban, jadi investor tidak bisa membedakan mana reksadana yang bagus dan mana yang tidak.

3.2 Saran

Beberapa saran bagi calon investor yang berminat untuk berinvestasi di instrumen investasi reksa dana saham, manajer investasi reksa dana, peneliti reksa dana lainnya maupun regulator dari pasar reksa dana Indonesia antara lain:

1. Evaluasi terlebih dahulu kinerja dari reksa dana sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana. Sebagai bahan pertimbangan dapat digunakan hasil evaluasi ataupun pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga riset ataupun penelitian-penelitian, namun sebaiknya hasil ini tidak dijadikan sebagai satusatunya patokan dalam memutuskan pilihan investasi.2. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan, reksa dana Fortis Ekuitas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk investor yang ingin melakukan investasi pada reksa dana saham, karena hasil analisa menunjukan bahwa Fortis Ekuitas dapat memberikan imbal hasil berbanding risiko yang lebih baik dibandingkan dengan reksa dana saham lainnya. Namun perlu ditegaskan bahwa kinerja reksa dana yang menjadi dasar penelitian ini terjadi di masa lalu dan tidak ada jaminan bahwa kinerja yang sama akan terjadi di masa depan.3. Terdapat lembaga penilai independen untuk mengevaluasi reksa dana di Indonesia, sehingga investor mendapatkan informasi pembanding yang terpercaya sebelum memutuskan berinvestasi di produk reksa dana.4. Manajer investasi lebih mensosialisasikan produk reksa dana ke masyarakat, karena akan lebih mudah dalam menghimpun dana dari masyarakat dan pada dasarnya produk reksa dana ditujukan bagi investor retail sehingga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi.5. Manajer investasi memberikan informasi yang lengkap bagi calon investor reksa dana seperti biaya-biaya yang harus dibayar investor, risiko dari reksa dana dan manajer investasi tidak menjanjikan secara pasti hasil yang akan diterima oleh investor.6. Adanya penelitian lanjutan seperti misalnya meneliti konsistensi kinerja reksadana atau meneliti kinerja reksadana dengan menggunakan model yang lebih kompleks.

13