Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

22
Makalah Psikologi Sosial “HUBUNGAN ANTAR PRIBADI” Dosen Pengampu : Firman Alamsyah Ario Buntaran S.psi, MA Disusun Oleh : Ardhiansyah 46114120088 Jonson Siagian 46114120112 Naomi Cintya F. Siagian 46114120120 Yusuf Al Fariz 46114110078 Fakultas psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta 2015

Transcript of Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Page 1: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Makalah Psikologi Sosial

“HUBUNGAN ANTAR PRIBADI”

Dosen Pengampu :

Firman Alamsyah Ario Buntaran S.psi, MA

Disusun Oleh :

Ardhiansyah 46114120088Jonson Siagian 46114120112Naomi Cintya F. Siagian 46114120120Yusuf Al Fariz 46114110078

Fakultas psikologi

Universitas Mercu Buana

Jakarta 2015

Page 2: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

DAFTAR ISICOVER

DAFTAR ISI ............................................................................................. 2

KATA PENGANTAR .............................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Hubungan ...................................................................................................... 6B. Teori Hubungan Antar Pribadi .................................................................................... 6C. Hubungan Dengan Orang Yang Tak Dikenal ............................................................. 7D. Hubungan Romantis .................................................................................................... 9E. Pernikahan ...................................................................................................................

......................................................................................................................................11

F. Masalah – Masalah Dalam Hubungan Pribadi ..................................................................................................................................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................................................................................................................................................16

B. Saran ..................................................................................................................................................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................................................................................17

2

Page 3: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

KATA PENGANTAR

Dengan segala ucapan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kemurahannya maka kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi

Sosial ini. Tugas makalah yang kami selesaikan bertema mengenai Hubungan Antar

Pribadi. Dalam hal ini kami akan berusaha mencoba menjelaskan dan merangkumkan

semaksimal mungkin mengenai terjalinnya hubungan antar pribadi. Demikian pula kami

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

pembuatan makalah ini dari awal hingga pada akhirnya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan perbaikan didalam penulisan maklah

kelompok kami ini, oleh karena itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang positif dan

membangun untuk perbaikan kesempurnaan makalah ini pada waktu kemudian yang akan

dating nantinya.

3

Page 4: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPeribahasa asing mengatakan “no man is an island“ yang dimaknai manusia tidak

mungkin dapat hidup sendiri. Filsuf ternama seperti arsitoteles juga menyebutkan manusia

sebagai “Zoon Politicon” , makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan,

dikodratkan tidak dapat hidup sendiri, walaupun secara fisik dapat hidup tanpa adanya

orang lain, tetapi secara psikologis sangat tidak memungkinkan. Manusia pastinya

memerlukan keberadaan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya yang menjadi acuan

dasar terbentuknya hubungan. Hubungan seseorang atau pribadi dengan orang lain akan

menjadi semakin nyata apabila orang tersebut semakin berkembang dalam sosialisasi.

Beberapa juga bisa menyimpulkan bahwa hubungan seseorang dengan orang lain

merupakan kebutuhan pokok. Hal ini sesuai pendapat para ahli yang menyatakan bahwa

manusia adalah makhluk individual juga makhluk sosial. Suatu hubungan tidak terbatas

pada waktu dan tempat, dapat terjadi dimana dan bagaimana saja. Dalam hubungan bisa

terjadinya adanya rasa aman ataupun sebaliknya rasa tidak aman. Kemudian rasa aman ini

berkembang menjadi kekeuatan dalam suatu hubungan. Rasa aman dapat membuat

seseorang merasa bahagia dan puas akan hubungannya.

Keberhasilan seseorang didalam hidupnya semata-mata tidak hanya ditentukan oleh

kecerdasan otaknya saja, juga ada faktor penting, yaitu pergaulan atau hubungan antar

pribadi. Hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Kita juga

dapat melihat orang yang mudah bergaul dalam berhubungan itulah yang dapat merasakan

kebahagiaan.

Dengan demikian setiap orang selalu berkeinginan agar mengusahakan memiliki

suatu hubungan yang baik, memuaskan agar sukses dalam usahanya mencapai

4

Page 5: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

ketenangan batin. Dalam suatu hubungan, ada kiat dan ketentuan yang dapat membantu

kita agar berjalan dengan baik. Dalam psikologi biasa dikenal dengan istilah individual

differences, maksudnya yaitu adanya perbedaan individual. Tiap individual tidak sama,

masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda. Maka sebab itu tidak semua orang memiliki

sifat dan sikap hubungan sosial yang sama pula.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberap rumusan masalah yang

menjadi pokok dari pembahasan makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian dari Hubungan?

2.   Sebutkan teori-teori Hubungan Antar Pribadi?

3.   Apa saja yang menjadi Masalah-Masalah Dalam Hubungan?

C.  Tujuan pembahasan1.      Tujuan Umum Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial

yang diberikan oleh dosen pengampu.

2.      Tujuan khusus adapun dari rumusan makalah yang di uraikan diharapkan:

a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari Hubungan Antar Pribadi

b. Mengetahui dan menjelaskan teori-teori yang ada dalam Hubungan Antar Pribadi.

c.       Mengetahui dan menjelaskan Masalah-masalah yang ada dalam hubungan.

5

Page 6: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi HubunganHubungan interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang

atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi

yang konsisten.

Hubungan interpersonal adalah keadaan dimana individu atau seseorang

berkomunikasi dengan orang lain, disini kita tidak hanya menyampaikan apa yang ingin

disampaikan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Maka dari pada itu

hubungan interpersonal sangat erat kaitannya dengan "komunikasi". Yaitu yang menjadi

salah satu dasar untuk membangun hubungan interpersonal adalah ketertarikan dengan

orang lain. Dalam buku Weiten (2011) telah dijelaskan bahwa ketertarikan interpersonal

(interpersonal attraction) adalah perasaan positif terhadap orang lain. Inilah hal yang

mendasari kita dalam berhubungan dengan orang lain. Bagaimana kita menjalin hubungan

pertemanan, hubungan romantis, dan lain-lain.

B. Teori Hubungan Antar PribadiManusia memiliki keinginan untuk dapat menjelaskan segala sesuatu. Hal ini

merupakan sifat rasa ingin tahu manusia. Siapapun yang mengemukakan penjelasan

tentang mengapa manusia ingin mempunyai teman atau bagaimana terjadinya suatu

hubungan internasional, maka dapat dikatakan Ia sedang ‘berteori‘ tentang hubungan

interpersonal (antar pribadi).

Teori terdiri dari konsep-konsep dan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang

bagaimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan membantu mengorganisasikan

informasi yang ada, dan membuat prediksi tentang gejala yang sedang diamati (Baron,

Byrne & Branscombe, 2006).

1. Attaction Theory

Berdasarkan Attaction Theory, dasar bagi seseorang dalam membentuk sebuah

hubungan adalah ketertarikan. Kita dapat tertarik pada seseorang dan tidak tertarik pada

orang lain. Hal yang sama juga dapat terjadi yaitu saat seseorang dapat tertarik pada orang

6

Page 7: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

lain. Ada empat faktor yang memengaruhi ketertarikan seseorang dengan orang lain,yaitu

sebagai berikut :

a) Similarity (kesaamaan)

Sesuai dengan prinsip Similarity (kesamaan) maka seseorang akan memilih teman,

pacar dan pasangan hidup yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik dalam hal

penampilan, perilaku, cara berfikir, dan lain-lain. Pada umumnya seseorang memang

menyukai orang lain yang sama dengan dirinya dalam beberapa aspek, seperti kebangsaan,

ras, kemampuan dalam bidang tertentu, daya tarik fisik, kecerdasan atau sikap.

b) Proximity(kedekatan)

Dalam Proximity (kedekatan) dikatakan bahwa orang lebih mudah tertarik dengan orang-

orang yang memiliki kedekatan secara fisik dengan dirinya.

c) Reinforcement(saling melengkapi)

Melalui Reinforcement (dalam hal ini hadiah) seseorang akan tertarik kepada orang lain

yang memberikan hadiah pada dirinya yaitu berupa hadiah kecil (pujian) atau hadiah yang

cukup mewah (benda tertentu yang mahal).

d) Physical attractiveness and personality(daya tarik fisik)

Daya tarik fisik dan kepribadian tidak dapat dipungkiri adalah merupakan hal yang

disukai orang. Hal ini membuat orang lebih tertarik untuk membina interaksi dengan orang

yang memiliki fisik dan kepribadian yang menarik.

C. Hubungan Dengan Orang Yang Belum DikenalKetika akan menjalin hubungan antar pribadi, akan terdapat suatu proses dan

biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.

Menurut Baron & Byrne (2006) interpersonal attraction adalah penilaian seseorang

terhadap sikap orang lain, di mana penilaian tersebut dapat diekspresikan melalui suatu

“dimensi,” dari strong liking sampai dengan strong dislike. Jadi, ketika kita berkenalan

dengan orang lain, sebenarnya kita melakukan penilaian terhadap orang tersebut.  Apakah

orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman atau sebaliknya, hingga mungkin kita

memilih untuk tidak melakukan interaksi sama sekali?

Konteks penilaian ini adalah dalam melakukan hubungan antar pribadi. Dimensi

dimaksud memuat lima tingkat interaksi, yaitu strong liking, mild liking, neutral, mild dislike,

dan strong dislike.

Tingkat Interaksi Kategori Evaluasi Contoh Interaksi

7

Page 8: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Strong liking Teman (Friend) Menghabiskan waktu

bersama, merencanakan

pertemuan

Mild liking Teman dekat (close

acquaintance)

Menikmati interaksi ketika

bertemu

Neutral Teman biasa

(superficial

acquaintance)

Saling mengenal satu sama

lain dan saling menyapa

Mild dislike Penganggu (annoying

acquaintance)

Memilih untuk menghindari

interaksi

Strong Dislike Tidak diinginkan (Unde-

sirable)

Menghindari kontak secara

aktif

Ketika kita menilai orang yang baru kita kenal dengan  kategori evaluasi teman kita

(friend), tentu kita akan merasa senang untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan

bersama, bahkan mungkin merencanakan untuk dapat bertemu di lain waktu. Namun

sebaliknya, ketika kategori evaluasinya adalah peng-ganggu (annoying), apalagi yang kita

kategorikan sebagai tidak diinginkan (undesirable), saat kita dalam pertemuan, barangkali

kita lebih memilih pura-pura tidak melihat, atau menghindar.

Dalam melakukan hubungan antar pribadi, ada tiga faktor yang mempengaruhi

evaluasi, penilaian atau ketertarikan interper-sonal (interpersonal attraction), yakni:

Faktor Internal

Faktor internal (dari dalam diri kita) meliputi dua hal :

a) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation)

Pengaruh perasaan

b) Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation)

Kadang kita ingin berinteraksi dengan orang lain, namun kadang kita memilih untuk

seorang diri.

Menurut McClelland, kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan di mana

seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung dalam kelompok,

berpartisipasi dalam kegiatan, menikmati aktivitas bersama keluarga atau teman,

menunjukkan perilaku saling bekerja sama, saling mendukung, dan konformitas. Seseorang

8

Page 9: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berusaha mencapai kepuasan terhadap

kebutuhan ini, agar disukai, diterima oleh orang lain, serta mereka cenderung untuk memilih

bekerja bersama orang yang mementingkan keharmonisan dan kekompakan kelompok.

Sebuah penemuan (dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa orang asing

akan lebih menyukai, jika kita mengucapkan kalimat positif, umpamanya “Kamu memiliki

anjing yang bagus” dibandingkan kalimat negatif “Dimanakah kamu menemukan anjing yang

buruk itu?”.

Contoh ungkapan kalimat positif dan negatif tersebut, menunjuk-kan bahwa jika kita

membuat orang lain senang ketika kita berjumpa dengannya, maka interaksi akan lebih

mudah terjalin. Sebaliknya, ketika kita berjumpa dengan seseorang namun kita membuat

perasaannya negatif (kesal atau marah), maka orang tersebut juga akan lebih sulit untuk

berinteraksi dengan kita.

Contoh lain, penelitian dari Byrne (1975), dan Fraley & Aron (dalam Baron & Byrne,

2006) menunjukkan bahwa dalam ber-bagai situasi sosial, humor digunakan secara umum

untuk mencairkan suasana dan memfasilitasi interaksi pertemanan.

Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi,

sekalipun dengan orang yang belum dikenal.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan interpersonal

adalah:

1. Faktor Kedekatan (proximity)

Orang Jawa bilang, “witing tresno jalaran soko nglibet eh kulino” yang maknanya

(mohon dibetulkan apabila salah), “ketika kita sering bertemu dengan orang di sekitar

kita, maka kita akan terbiasa melihat orang tersebut dan memungkinkan kita untuk

menjadi lebih dekat, dan akhirnya saling jatuh cinta.”

Menurut Miller & Perlman (2009), kita cenderung menyukai orang yang wajahnya

biasa kita kenali dibandingkan dengan orang yang wajahnya tidak kita kenal.

2. Daya Tarik Fisik

Penelitian mengenai daya tarik fisik (Dion & Dion, 1991; Hatfield & Sprecher, 1986;

dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa sebagian besar orang percaya

bahwa pria dan wanita “yang menarik” menampilkan; ketenangan, mudah bergaul,

mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, lebih maskulin (untuk

pria) dan lebih feminin (untuk wanita). Dalam hubungan antar pribadi, orang

cenderung memilih berinteraksi dengan orang yang menarik dibandingkan dengan

orang yang tidak atau kurang menarik, karena orang yang menarik memiliki

karakteristik lebih positif.

9

Page 10: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua orang yang memiliki daya tarik fisik

memiliki kepribadian seperti yang kita perkirakan. “So, don’t judge a book by its cover”.

D. Hubungan RomantisCinta akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Cinta tidak

hanya diberikan kepada pasangan, namun juga kepada sesama, diri kita sendiri, Tuhan dan

ibu. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana kita menampilkan cinta kita kepada

orang yang kita cintai dan bagaimana menerima cinta dari orang tersebut.

Stenberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga dimensi, yaitu hasrat

(passion), keintiman (intimacy) dan komitmen/keputusan (commitment/decision).

1. Hasrat

Dimensi ini menekankan pada intensnya perasaan yang muncul dari daya tarik fisik

dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang mengalami ketertarikan fisik secara

nyata, selalu memikirkan orang yang dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata

secara intens saat bertemu, mengalami perasaan indah seperti melambung ke awan,

mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat, mengalami

perasaan sejahtera, ingin selalu bersama pasangan yang dicintai, memiliki energi yang

besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan mereka, merasakan adanya kesamaan

dalam banyak hal, serta tentu saja merasakan sangat bahagia.

2. Keintiman

Dimensi ini tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang

mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional

jika kedua pihak saling mengerti, terbuka dan saling mendukung, serta bisa bicara apapun

tanpa merasa takut ditolak. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima,

khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan.

3. Komitmen/keputusan

Pada dimensi komitmen/keputusan, seseorang berkeputusan untuk tetap bersama

dengan seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen dapat bermakna mencurahkan

perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan tetap langgeng, melindungi

hubungan tersebutdari bahaya, serta memperbaiki bila hubungan dalam keadaan kritis.

Faktor individual yang memengaruhi cinta

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi seseorang ketika mencintai orang lain, yaitu :

a)Attachment Style

Terdapat tiga jenis Attachment Style yang sering dikaikan dengan close relationships, yaitu

secure, avoidant, dan anxious atau ambivalent. Orang yang secure akan menyatakan

bahwa ia merasa nyaman dalam keintiman emosional dan memiliki ketergantungan tertentu.

10

Page 11: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Orang yang avoidant tidak menyukai ketergantungan dan kedekatan, sedangkan orang

yang anxious atau ambivalent terlihat terikat dengan posesif.

b) Usia

Usia merupakan faktor yang mengecoh karena biasanya berhubungan dengan

pengalaman dan latar belakang. Semakin bertambah usia seseorang, mereka umumnya

memiliki hubungan yang sudah lama dan lebih behubungan secara keseluruhan.

c) Jenis Kelamin

Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki kesamaan ketika jatuh cinta. Pria lebih

cenderung dismissing daripada wanita, namun perbedaannya sangat kecil. Wanita lebih

intens dan impulsif dalam merasakan emosi.

Pada Romantic love, terdapat delapan karakteristik. Pertama disebutkan bahwa

status budaya dimana terdapat perbedaan dalam status, kepercayaan, suku bangsa,dan

tradisi bukanlah merupakan faktor yang menentukan terjalinnya hubungan interpersonal.

Kedua, mengungkapkan cinta sebagai suatu emosi yang romantis dengan mempercayai

bahwa ada bentuk cinta yang sejati. Ketiga, cinta dapat dimaknai sebagai emosi yang

“aneh“, sulit untuk dipahami, kemunculan “cinta pada pandangan pertama“ dan lain-lain.

Keempat, cinta yang membuat jantung berdetak cepat, mengandung semangat dan

menarik. Kelima, cinta romantis yang memengaruhi kehidupan pasangan, namun memiliki

kecenderungan tidak terikat. Keenam, cinta romantis membuat seseorang menjadi senang

berkhayal, melamun, dan tentu saja menjadikan tidak perhatian pada sesuatu yang bersifat

nyata. Ketujuh, cemburu yang menunjukan makna adanya cinta. Kedelapan, ketika

seseorang akan menikah, maka satu-satunya pedoman adalah cinta.

Cinta menurut Erich Fromm

Dalam bukunya The Art of Loving, Fromm mengatakan bahwa cinta adalah tindakan

yang merupakan kekuatan manusia yang diwujudkan dalam kebebasan yang mengandung

arti bahwa cinta hadir tanpa adanya paksaan.

Objek Cinta menurut Erich Fromm :

1. Cinta Persaudaraan

2. Cinta Keibuan

3. Cinta Erotis

4. Cinta Diri

5. Cinta Tuhan

E. Pernikahan1. Pernikahan

a) Pernikahan adalah hubungan pria dan wanita yang diakui secara social, yang ditunjukkan

untuk melegalkan hubungan seksual, melegitimasi membesarkan anak, dam

membangun pembagian peran diantara sesama pasangan ( Duvall dan Miller 1985 )

11

Page 12: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Faktor-Faktor Kepuasan Pernikahan

1. Anak

2. Komunikasi yang terbuka

3. Ekspresi perasaan secara terbuka

4. Saling percaya

5. Tidak adanya dominasi pasangan

6. Hubungan seksual yang memuaskan

7.Kehidupan social

8.Tempat tinggal

9.Penghasilan yang cukup

10.Keyakinan beragama

11.Dan hubungan dengan mertua dan ipar.

F. Masalah-Masalah Dalam Hubungan Pribadi1. Cemburu

a. Definisi Cemburu

Cemburu merupakan respon terhadap ketidaksetiaan partner, baik ketidaksetiaan yang

bersifat actual maupun yang dibayangka. Cemburu muncul ketika seseorang terancam

akan kehilangan hubungan yang penting oleh rival dan berhubungan erat dengan

perasaan, seperti takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, perasaan dikhianati, merasa

ditolak, terancam, dan kesepian ( Berhm, 1992). Cemburu terjadi karena sikap inferior dan

rasa tidak aman yang dimiliki seseorang.

b. Penyebab Cemburu

Menurut Olson dan Defrain, 2006. Ada dua penyebab terjadinya cemburu yaitu :

1. Penyebab eksternal : disebabkan oleh tingkah laku pasangan yang terlihat tertarik,

baik secara emosianal maupun seksual pada orang lain dibandingkan terhadap

pasangannya sendiri.

2. Faktor internal : biasanya menjadi penyebab seseorang cemburu terhadap

pasangannya adalah harga diri seseorang, yaitu seberapa bergantung individu

terhadap pasangannya.

Menurut Hansen (dalam Bringle & Buunk, 1991) : Menyebutkan bahwa kecemburuan

juga dapat disebabkan oleh hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan, bahkan karena

keluarga pasangan.

Menurut penelitian dari Miller et al., 2007 penyebab cemburu disebabkan oleh :

1. Siapa yang membuat individu cemburu ?

2. Hal apa sajakah yang mungkin membuat individu cemburu?

12

Page 13: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

Individu yang cenderung dapat dengan mudah atau tidak dalam merasa cemburu

terkait dengan hal-hal berikut :

a. Ketergantungan dalam hubungan dengan pasangan

b. Perasaan inadequacy dalam hubungannya dengan pasangan

c. Gaya attachment, misalnya individu yang membutuhkan perhatian

akan lebih mudah cemburu dibandingkan dengan individu yang

mandiri

d. Gaya kepriadian individu

e. Keinginan eksklusivitas dalam hubungan seks

f. Peran gender

2. Perselingkuhan

a. Definisi Perselingkuhan

a) Vaughan (2003) : perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang

bukan merupakan pasangan primenya.

b) Retnaningtyas (2008) : keterlibatan emosional atau seksual dimana tindakan tersebut

terjadi diluar dari hubungan utama dan terjadi pelanggaran oleh salah satu pihak

mengenai kepercayaan dan atau norma yang telah disepakati.

c) Atau dimana teman dekat kita membuat kita merasa jauh lebih nyaman dibandingkan

dengan pasangan, maka kita tidak hanya lagi berteman, namun menjadi teman dekat

yang slaing memahami kondisi emosi masing-masing, makan lama beranjak menjadi

“teman tapi mesra”.

Kesempatan perselingkuhan dapat terjadi dimana sajaan zona yang paling

berbahaya adalah tempat kerja. Dan kesempatan lain terjadinya perselingkuhan ada

ketika bertemu dengan mantan kekasihnya waktu kecil yang terlihat semakin tampan

atau cantik dengan rambut panjang dan hidung yang mancung (Glass, 2003). Hal

ketiga yang terjadi adalah perselingkuhan emosional dengan teman dilingkungan

sosial terdekat anda. Selanjutnya, melakukan perselingkuhan melalui kegiatan online.

Padahal ketika online, tidak terjadi kontak mata atau langsung melihat satu sama lain

secara nyata.

b. Perselingkuhan secara Kontinuitas

Menurut Subotnik dan Harris (2005) :

1. Serial affair : bentuk perselingkuhan yang tidak melibatkan emosi mendalam,

berbentuk one night stand ataupun beberapa kali selingkuh. Memiliki beberapa affair

dan pasangan mengindikasikan keinginan untuk menghindari keterlibatan atau

intimacy, bukan untuk kedekatan emosional dan merupakan kesenangan. Daya tarik

dari hubungan ini adalah buntuk seks dan kesenangan.

13

Page 14: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

2. Flings affair : memiliki cirri yang sama dengan serial affair tetapi bedanya flings affair

dapat bertahan untuk beberapa bulan dan biasanya perselingkuhan tersebut tidak

melibatkan komitmen pada pasangan seksual. Perselingkuhan ini dapat terjadi pada

situasi yang kondusif dan diasumsikan tidak akan membahayakan pernikahan oleh

pasangan yang melakukan.

3. Romantic love affair

Hubungan ini sangat penting dan pasangan akan memikirkan bagaimana

perselingkuhan tersebut akan menyatu dengan kehidupan mereka. Kebanyakan dari

mereka berfikir apakah mereka akan mengakhiri perselingkuhan atau justru bercerai

dari pasangan dan menikahi pasangan selingkuhannya. Semakin lama perselingkuhan

tersebut berlanjut, maka hubungan tersebut akan semakin serius.

4. Long term affair

Perselingkuhan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun,

bahkan kemungkinan berasal dari salah satu pasangan selama masa pernikahan

berlangsung. Hubungan ini memiliki kesamaan dengan romantic love affair, yaitu

pasangan merasa sangat terikat secara emosional.

c. Faktor-faktor perselingkuhan :

Kurangnya perhatian (tidak memenuhi harapan)

Variasi seksual

Untuk kesenangan

Companionship dengan wanita lain

Kepuasan akan tantangan

Meresa tertarik denga lawan jenis

Memanfaatkan kesempatan yang ada

Keinginan untuk melanggar sesuatu yang dilarang

Kebosanan akan pernikahan

Pasangan tidak lagi menarik secara fisik

Ketidaksiapan dalam menerima perbedaan dan keunikan masing-masing.

d. Tanda-tanda orang melakukan persekingkuhan

Menurut Shirley P. Glass, Ph.D dalam bukunya NOT “JUST FRIEND” pada tahun 2003 :

1. Privacy : berkomunikasi dengan yang lain dengan cara menghindar atau pada saat

tidak bersama dengan pasangan.

2. Schedules : menambahkan aktivitas untuk menjadi alasan mencari waktu untuk

bersama dengan yang lainnya.

3. Interest : menambahkan kesibukan atau kegiatan tanpa melibatkan pasangan.

4. Personal Habits : mempertahankan dan memperbagus penampilan agar terlihat selalu

menarik

14

Page 15: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

5. Children : memperhatikan anak hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

6. Money : tidak terbuka soal keuangan kepada pasangan.

7. Personal Interaction with Spouse : jarang berkomunikasi secara verbal dan non verbal

seperti sentuhan.

8. Sex and Affection : hasrat untuk berhubungan seksual meningkat pada pasangan

anda. Namun di lain pihak, pasangan menghindar utnuk melakukan hubungan

seksual. Hal tersebut seiring dengan minimnya efek kasih sayang yang spontan dan

ciuman romantic.

9. Social life : perilaku menghindari lingkungan sosial dimana teman kerja atau tetangga

berada. Sebaliknya, iam mau berpergian denga teman-teman asalkan menghindari

pasangan primer.

e. Dampak Psikologis Perselingkuhan

1. Identitas diri yang hilang, artinya seseorang yang mengetahui pasangannya

berselingkuh akan merasa dibohongi dan berpikir bahwa apa yang selama ini

dilakukannya tidak ada artinya,

2. Hilangnya perasaan istimewa, kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya tidak

memiliki kepercayaan diri.

3. Hilangnya harga diri, seseorang akan menjadi nekat mau melakukan apa saja demi

mempertahankan hubungan anda dengan pasangan.

4. Hilangnya kendali pada pikiran dan tubuh, serta dengan tergila-gila ingin mengetahui

detai kejadian yang mendorong terjadinya perselingkuhan.

5. Memiliki pemikiran obsesif dan bersikap posesif terhadap pasangan dengan terus

memantau dan mencurigai pasangan.

6. Keyakinan religious, merasa bahwa hidupnya ditinggalkan oleh tuhan.

7. Kondisi lain yang tragis juga dapat muncul yaitu hilangnya tujuan dan kemauan untuk

hidup. Keinginan untuk mengakhiri hidup sebagai cara untuk menyelesaikan masalah

seringkali terpikirkan, kondisi ini terjadi karena ia merasa sudah tidak ada lagi orang

yang peduli dan saying pada dirinya.

15

Page 16: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanHubungan Interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang

atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi

yang konsisten.

Tujuan hubungan antara manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis

yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri dengan orang

lain.

Cinta merupakan anugerah yang diberikan Tuhan untuk makhluknya manusia, yang

menjadi dasar landasan kekuatan dalam hubungan, maka kita bertanggung jawab untuk

menghargai keberadaan cinta tersebut.

B. SaranAgar kita dapat menjalin suatu hubungan yang baik dengan sesama manusia hal

pertama yang lebih baik kita ketahui adalah dengan bisa memahami keberadaan diri kita

sendiri secara nyata. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-

masing individu beserta kepentingan dan tingkat perbedaan keperluan masing-masing.

Dengan menghargai secara tulus setiap hubungan yang dijalin, maka kemungkinan

besar hubungan tersebut membawa dampak yang positif dalam kehidupan pribadi

individu yang menjalaninya.

16

Page 17: Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito W., Meinarno, Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Jenny Mercer & Debbie Clayton, 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

17