MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

18
MAKALAH PSIKOLOGI KONSEP DASAR EMOSI Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar Dosen : ACHIRUDDIN AKIEL S.Pd. Disusun oleh : AMAL JAMALUDIN 200846500087 (Kelas O) PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS INDRAPRASTA (UNINDRA) PGRI JAKARTA 2009

Transcript of MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

Page 1: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

0

MAKALAH PSIKOLOGI

KONSEP DASAR EMOSI

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah

Ilmu Budaya Dasar

Dosen : ACHIRUDDIN AKIEL S.Pd.

Disusun oleh :

AMAL JAMALUDIN 200846500087 (Kelas O)

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS INDRAPRASTA (UNINDRA) PGRI

JAKARTA

2009

Page 2: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah

laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar.

Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia hampir

mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak

itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa

dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu.

Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan

yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam baru menangis dan meronta.

Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-

perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang.

Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai/perbuatan-perbuatan

kita sehari-hari itu disebut Warna Efektif. Warna efektif ini kadang-kadang

kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja.

Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan

tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak

jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan

sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Jadi, sukar sekali

kita mendefinisikan emosi. Oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi

di sini bukan terbatas pada emosi atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap

keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada

tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang (mendalam).

Dengan begitu diperlukan pembahasan mengenai teori-teori emosi

yang dapat mendukung dalam pengkajian tentang konsep emosi itu sendiri

dari berbagai sudut pandang para tokoh dan ilmuwan, salah satunya teori

emosi yang di kemukakan oleh James-Lange pada makalah ini.

Page 3: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

2

B. SASARAN DAN TUJUAN MASALAH

Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan dan sasaran.

Sasaran dari penyusunan makalah ini adalah praktisi pendidikan khususnya

bagi praktisi pendidikan luar biasa.

Sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :

1. Mengetahui teori emosi yang dikemukakan oleh James-Lange.

2. Berusaha mengupas dan membuka wawasan mengenai konsep emosi yang

berkaitan dengan pendidikan.

3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah hambatan Emosi.

Page 4: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR EMOSI

1. Definisi emosi

Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-

perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang.

Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-

perbuatan kita sehari-hari itu disebut warna efektif. Warna efektif ini

kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja.

Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks (a complex feeling

state) dan getaran jiwa ( a strid up state ) yang menyertai atau munculnya

sebelum dan sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114).

Sedangkan menurut Crow & crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149)

emosi adalah “An emotion, is an affective experience that accompanies

generalized inner adjustment and mental physiological stirred up states in

the individual, and that shows it self in his overt behavior.”

Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan

dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif

yang tidak jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif

dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai

emosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Oleh karena itu, yang

dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada emosi atau

perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada diri seseorang yang

disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal)

maupun pada tingkat yang (mendalam).

Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian

dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud

suatu tingkah laku yang tampak. Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis

mengandung ciri–ciri sebagai berikut :

Page 5: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

4

a. Lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti

pengamatan dan berpikir.

b. Bersifat fluktuatif ( tidak tetap ).

c. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.

Mengenai ciri – ciri emosi ini dapat dibedakan antara emosi anak dan

emosi pada orang dewasa sebagai berikut :

EMOSI ANAK EMOSI ORANG DEWASA

1. Berlangsung singkat dan

berakhir tiba-tiba

1. Berlangsung lebih lama dan berakhir

dengan lambat

2. Terlihat lebih hebat dan kuat 2. Tidak terlihat hebat/kuat

3. Bersifat sementara/dangkal 3. Lebih

4. Lebih sering terjadi 4. Jarang terjadi

5. Dapat diketahui dengan jelas

dari tingkah lakunya

5. Sulit diketahui karena lebih pandai

menyembunyikannya

2. Penggolongan Emosi

Membedakan satu emosi dari emosi lainnya dan menggolongkan

emosi-emosi yang sejenis ke dalam satu golongan atau satu tipe adalah

sangat sukar dilakukan karena hal-hal yang berikut ini:

a. Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat

takut) menyebabkan aktivitas badan yang sangat tinggi, sehingga

seluruh tubuh diaktifkan, dan dalam keadaan seperti ini sukar untuk

menentukan apakah seseorang sedang takut atau sedang marah.

b. Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara.

Misalnya, kalau marah ia mungkin gemetar di tempat, tetapi lain kali

mungkin ia memaki-maki, dan lain kali lagi ia mungkin lari.

c. Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya

didasarkan pada sifat rangsangnya bukan pada keadaan emosinya

sendiri. Jadi, "takut" adalah emosi yang timbul terhadap suatu

Page 6: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

5

bahaya, "marah" dalah emosi yang timbul terhadap sesuatu yang

menjengkelkan.

d. Pengenalan emosi secara subyektif dan introspektif, juga sukar

dilakukan karena selalu saja akan ada pengaruh dari lingkungan.

3. Pertumbuhan Emosi

Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada

tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses

belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia

hampir mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa.

Kalau anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis

dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-

situasi tertentu.

Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah

kegelisahan yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk

menangis dan meronta.

Pengaruh kebudayaan besar sekali terhadap perkembangan

emosi, karena dalam tiap-tiap kebudayaan diajarkan cara menyatakan

emosi yang konvensional dan khas dalam kebudayaan yang bersangkutan,

sehingga ekspresi emosi tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang lain

dalam kebudayaan yang sama. Klineberg pada tahun 1938 menyelidiki

literatur-literatur Cina dan mendapatkan berbagai bentuk ekspresi emosi

yang berbeda dengan cara-cara yang ada di dunia Barat. Ekspresi-ekspresi

itu antara lain :

a. Menjulurkan lidah kalau keheranan.

b. Bertepuk tangan kalau kuatir.

c. Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia.

Yang juga dipelajari dalam perkembangan emosi adalah obyek -

obyek dan situasi-situasi yang menjadi sumber emosi. Seorang anak yang

Page 7: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

6

tidak pernah ditakut-takuti di tempat gelap, tidak akan takut pada tempat

gelap.

Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan

orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya. Ia dapat suka

atau tidak menyukai sesuatu, misalnya ia suka kopi, tetapi tidak suka teh.

Ini disebut preferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan daripada

pengaruh emosi terhadap pandangan seseorang mengenai situasi atau

obyek di lingkungannya. Dalam bentuknya yang lebih lanjut, preferensi

dapat menjadi sikap, yaitu kecenderungan untuk bereaksi secara tertentu

terhadap hal-hal tertentu.

Sikap pada seseorang, setelah beberapa waktu, dapat menetap

dan sukar untuk diubah lagi, dan menjadi prasangka. Prasangka ini sangat

besar pengaruhnya terhadap tingkah laku, karena ia akan mewarnai tiap-

tiap perbuatan yang berhubungan dengan sesuatu hal, sebelum hal itu

sendiri muncul di hadapan orang yang bersangkutan.

Sikap yang disertai dengan emosi yang berlebih-lebihan disebut

kompleks, misalnya kompleks rendah diri, yaitu sikap negatif terhadap

diri sendiri yang disertai perasaan malu, takut, tidak berdaya, segan

bertemu orang lain dan sebagainya.

Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu

diantaranya :

a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas

hasil yang telah dicapai.

b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan

dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa

(frustasi).

Page 8: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

7

c. Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang

mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup

(nervou ) dan gagap dalam berbicara.

d. Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri

hati.

e. suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa

kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap

dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

JENIS EMOSI PERUBAHAN FISIK

1 Terpesona 1 Reaksi elektris pada kuit

2 Marah 2 Peredaran darah bertambah cepat

3 Terkejut 3 Denyut janutng bertambah cepat

4 Kecewa 4 Bernafas Panjang

5 Sakit / Marah 5 Pupil mata membesar

6 Takut / Tegang 6 Air liur mengering

7 Takut 7 Bulu roma berdiri

8 Tegang 8 Pencernaan terganggu, otot-otot

menegang atau bergetar (tremor)

Takut

Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu

dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim dari

takut adalah takut yang pathologis yang disebut phobia. Phobia adalah perasaan

takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan

yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup

(claustrophobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat - tempat

yang tinggi (acrophobia), takut terhadap kerumunan orang, takut tempat -tempat

ramai (ochlophobia).

Page 9: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

8

Rasa takut lain yang merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan

(anxiety) yaitu rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya.

Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita

Psikoneurosis.

Khawatir

Kuatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang

jelas atau tidak ada obyeknya sama sekali. Kekuatiran menyebabkan rasa tidak

senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak aman. Kekuatiran seseorang untuk

melanggar norma masyarakat adalah salah satu bentuk kekuatiran yang umum

terdapat pada tiap-tiap orang dan kekuatiran ini justru positif karena dengan

demikian orang selalu bersikap hati-hati dan berusaha menyesuaikan diri dengan

norma masyarakat.

Cemburu

Kecemburuan adalah bentuk khusus dan kekuatiran yang didasari oleh

kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan

kasih sayang dari seseorang. Seorang yang cemburu selalu mempunyai sikap

benci terhadap saingannya.

Gembira

Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari

ketegangan. Biasanya kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba

(surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat spesial, yaitu melibatkan orang-

orang lain di sekitar orang yang sedang gembira tersebut.

Marah

Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas

untuk sampai pada tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam

Page 10: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

9

aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-

ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.

Motif

Motif, atau dalam bahasa Inggris-nya '"motive", berasal dari kata

''motion", yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif, pun.

erat hubungannya dengan "gerak", yaitu dalam hal ini gerakan yang dilakukan

oleh manusia atau disebut juga per-buatan atau tingkah laku. Motif dalam

psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya

suatu tingkah-laku.

Di samping istilah "motif", dikenal pula dalam psikologi istilah motivasi.

Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk kepada seluruh

proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul

dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan

atau akhir daripada gerakan atau perbuatan.

Ada beberapa pendapat mengenai apa sebenarnya motif itu. Salah satu

pendapat mengatakan bahwa motif itu merupakan energi dasar yang terdapat

dalam diri seseorang. Sigmund Freud adalah salah seorang sarjana yang

berpendapat demikian. Tiap tingkah laku, menurut Freud didorong oleh suatu

energi dasar yang disebut instink-instink ini oleh Freud dibagi dua :

a. Instink kehidupan atau instink seksual atau libido, yaitu dorongan untuk

mempertahankan hidup dan mengembangkan keturunan.

b. Instink yang mendorong perbuatan-perbuatan agresif atau yang menjurus

kepada kematian.

Page 11: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

10

Tokoh-tokoh lain yang juga mengakui motif sebagai energi dasar antara lain

adalah:

a. Bergson dengan teori "elan vital" yang mengakui adanya faktor yang bersifat

non material yang mengatur tingkah laku.

b. McDougail dengan teori "bormic", yang mengatakan bahwa tingkah laku

ditentukan oleh hasrat, kecenderungan yang bekerjanya analog dengan

kenyataan-kenyataan dalam dunia ilmu. alam dan ilmu kimia.

Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai

perantara pada organisme atau manusia untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Suatu perbuatan dimulai dengan adanya suatu ketidak seimbangan

dalam diri individu, misalnya lapar atau takut. Keadaan tidak seimbang ini tidak

menyenangkan bagi individu yang bersangkutan, sehingga timbul kebutuhan

untuk meniadakan ketidak seimbangan ini, misalnya mencari makanan

atau mencari perlindungan. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan

atau motif untuk berbuat sesuatu. Setelah perbuatan itu dilakukan maka

tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu, dan timbul perasaan puas,

gembira, aman dan sebagainya. Kecenderungan untuk mengusahakan

keseimbangan dari ketidak seimbangan terdapat dalam diri tiap organisme dan

manusia, dan ini disebut prinsip homeostasis.

Pada manusia, lingkaran motivasi bersifat dinamis, ini disebab-kan karena

keseimbangan pada manusia seringkali merangsang ketidak seimbangan lain yang

lebih tinggi tingkatannya.

Hal ini tidak terdapat pada hewan, misalnya, karena pada hewan ketidak

seimbangan-ketidak seimbangan yang timbul selalu sama dan waktu ke waktu

sampai hewan ini mati. Oleh karena itu lingkaran motivasi pada hewan bersifat

statis.

Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku. Meskipun

misalnya ada kebutuhan, tetapi kebutuhan ini tidak ber-hasil menciptakan motif,

Page 12: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

11

maka tidak akan terjadi tingkah laku. Hal ini disebabkan karena motif tidak saja

ditentukan oleh faktor-faktor dalam diri individu, seperti faktor-faktor biologis,

tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan kebudayaan.

B. TEORI EMOSI JAMES-LANGE

Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi. Pendapat yang

nativistik mengatakan bahwa emosi-emosi itu pada dasarnya merupakan

bawaan sejak lahir, sedangkan pendapat yang empiristik mengatakan bahwa

emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar.

Salah satu penganut paham nativistik adalah Rene Descartes (1596-

1650). la mengatakan bahwa manusia sejak lahirnya telah mempunyai enam

emosi dasar yaitu : Cinta, Kegembiraan, Keinginan, Benci, Sedih dan Kagum.

Di pihak kaum empiristik dapat kita catat nama-nama William James

(1842-1910, Amerika Serikat) dan Carl Lange (Denmark) Kedua orang ini

menyusun suatu teori tentang emosi yang dinamakan teori James—Lange.

Menurut teori ini, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap pembahan-

perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap rangsang-

rangsang yang datang dari luar. Jadi, kalau seorang misalnya melihat seekor

harimau, maka reaksinya adalah darah makin cepat beredar karena denyut

jantung makin cepat, paru-paru pun lebih cepat memompa udara dan

sebagainya. Respons-respons tubuh ini kemudian dipersepsikan dan timbullah

rasa takut. Jadi, orang itu bukan berdebar-debar karena takut setelah melihat

harimau melainkan karena ia berdebar-debar maka timbul rasa takut.

Mengapa rasa takut yang timbul, ini disebabkan oleh hasil pengalaman dan

proses belajar. Orang yang bersangkutan dari pengalamannya telah

mengetahui bahwa harimau adalah makhluk yang berbahaya karena itu

debaran jantung dipersepsikan sebagai takut.

Teori ini sering juga disebut teori perifer. Dalam teori ini disebutkan

bahwa emosi timbul setelah terjadinya reaksi psikologik. Emosi merupakan

hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam

Page 13: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

12

tubuh sebagai respon terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.

Selain itu, gejala kejasmanian bukanlah akibat emosi yang dialami oleh

individu, melainkan emosi merupakan akibat dari gejala kejasmanian.

Seseorang tidak menangis karena susah, tetapi sebaliknya, orang tersebut

susah karena menangis (Sunaryo, 2004).

Menurut James & Langei , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh

perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena

sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi

disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama

otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja

sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat

mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.

Teori yang dikemukakan oleh William James dan Carl Lange kira-

kira seabad yang lalu, yang dikenal dengan Teori James Lange,

mengemukakan proses-proses terjadinya emosi dihubungkan dengan faktor

fisik dengan urutan sebagai berikut:

1. Mempersepsikan situasi di lingkungan yang mungkin menimbulkan

emosi.

2. Memberikan reaksi terhadap situasi dengan pola-pola khusus melalui

aktivitas fisik.

3. Mempersepsikan pola aktivitas fisik yang mengakibatkan munculnya

emosi secara khusus.

Uraian ini disingkat menjadi :

Lingkungan - otak - perubahan pada tubuh + emosi

Perubahan emosi karena perasaan yang menekan, mempengaruhi fungsi

pencernaan. Sebagaimana diketahui, pencernaan dilakukan di dalam lambung

melalui asam lambung; biasanya lambung menghasilkan asam lambung dalam

jumlah sesuai dengan yang dibutuhkan dan berhenti kalau tugas mencerna

Page 14: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

13

makanan selesai. Pengeluaran asam lambung ini diatur oleh susunan saraf

parasimpatis sebagai bagian dari susunan saraf otonom. Dalam keadaan stres,

asam lambung dihasilkan secara berlebihan dan kalau ini terjadi tanpa

dipergunakan untuk mencerna makanan, menyebabkan peradangan pada

permukaan lambung dan dapat menimbulkan luka.

Stres adalah suatu keadaan pikiran (jiwa) seseorang yang menimbulkan

emosi yang tidak menyenangkan, tidak enak, menekan, yang timbul dari

lingkungan dan tidak dapat atau sulit diatasi. Sires muneul karena keadaan

tersebut menekan terlalu berat dan orang tersebut tidak kuat menahannya.

Tokoh empiris lain yang mengemukakan teori emosi adalah Wilhelm

Wundt (1832 - 1920). Tetapi berbeda dari W. James yang menyelidiki mengapa

timbul emosi, W. Wundt menguraikan jenis-jenis emosi.

Menurut Wundt ada tiga pasang kutub emosi, yaitu :

1. Senang - tak senang

2. Tegang - tak tegang

3. Semangat - tenang

Perubahan-perubahan pada tubuh pada saat terjadi emosi Terutama

pada emosi yang kuat, seringkali terjadi juga perubahan-perubahan pada tubuh

kita antara lain :

1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona

2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah

3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut.

4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa.

5. Pupil mata : membesar bila sakit atau marah.

6. Liur : mengering kalau takut atau tegang.

7. Bulu roma : berdiri kalau takut.

8. Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang.

9. Otot : Ketegangan dan ketakutan

menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor).

10. Komposisi darah : Komposisi darah akan ikut berubah

dalam keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.

Page 15: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

14

Menurut Wiliams James, faktor penting untuk timbulnya emosi adanya

perubahan-perubahan pada element-element visceral. Sedangkan Carl Lange pada

waktu yang hampir bersamaan mengemukakan bahwa emosi terjadi karena

perubahan-perubahan ruang yang terjadi pada system vasomotor (otot-otot). Jadi

kedua tokoh ini memiliki kesamaan pendapat yang menyatakan bahwa perubahan-

perubahan psikologis yang terjadi dalam emosi disebabkan karena adanya

perubahan-perubahan psikologis. Suatu peristiwa dipersepsikan menimbulkan

perubahan-perubahan fisiologis dan perubahan-perubahan fisiologis menyebabkan

perubahan-perubahan fisiologis yang disebut dengan emosi. Dengan kata lain,

menurut James-Lange bukan tertawa senang, melainkan ia senang karena tertawa.

Dari kesamaan dan teori yang dikeluarkan oleh james-Lange, menghasilkan lima

tingkatan dalam proses emosi yang terdiri dari :

1. Situasi.

2. Persepsi tentang situasi.

3. Perubahan-perubahan dalam tubuh.

4. Perbuatan yang terlihat, misalnya melarikan diri dari bahaya.

5. Keadaan sadar dari emosi.

Page 16: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

15

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan meningkatnya usia anak, semua emosi diekspresikan secara lebih

lunak karena mereka telah mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi

yang berlebihan, sekalipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang

menyenangkan lainnya. Selain itu karena anak-anak mengekang sebagian ekspresi

emosi mereka, emosi tersebut cenderung bertahan lebih lama daripada jika emosi

itu diekspresikan secara lebih terbuka. Oleh sebab itu, ekspresi emosional mereka

menjadi berbeda-beda. Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai

penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan

berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jenis emosi yang secara normal

dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas, sedih dan sebagainya.

Dengan adanya keterangan yang diungkapkan oleh James-Lange mengenai

teori emosi, maka diperoleh suatu wacana bahwa emosi itu sendiri merupakan

suatu proses yang melibatkan dua aspek penting dalam diri sorang individu, yaitu

psikologis dan fisik. Hal ini dapat dilihat dari organ fisik yang bereaksi disertai

perasaan seseorang saat mendapatkan stimulus yang kemudian termanifestasi

dalam bentuk perilaku tertentu yang disebut sebagai emosi (baik negatif ataupun

positif ).

Page 17: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

16

DAFTAR PUSTAKA

Chatarina, Wahyurini & Yahya Ma’shum. 2006. Iiih … Emosi Banget Deh.

Jakarta : Pustaka Gramedia

Dirgagunarsa, singgih. 1978. Pengantar Psikologi. Jakarta: Mutiara

Syaodih, Nana dan Moh. Surya. 1978. Pengantar Psikologi. Bandung: IKIP

www.kompas.com/kompas-cetak/0403/26/muda/933870.htm

www.library.gunadarma.ac.id/~backup/teorijameslange/

www.psikologi_kosong_empat.blogs.friendster.com/my_blog/2007/02/emosi_1de

finisi.html

www.portalkalbe/files/cdk/files/47_Faktorpsikogenikpadagangguannyeriperutpad

aanak81.pdf/47

www.siaksoft.net/index.php?option=com_content&task=view&id=2361&Itemid=

105

www.smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/apakah-gangguan-emosi.html

Page 18: MAKALAH Psikologi - Konsep Dasar Emosi (Done)

17

DAFTAR ISI

Cover ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………… 1

SASARAN & TUJUAN MASALAH ………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………..…... 3

A. KONSEP DASAR EMOSI ………………………………………… 3

1. Definisi Emosi …………………………………………………... 3

2. Penggolongan Emosi ……………………………………………. 4

3. Pertumbuhan Emosi…………………………….……………….. 5

B. TEORI EMOSI JAMES-LANGE …..………………………………. 11

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………. 15

KESIMPULAN ………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 16

ii