Makalah Promkes Kel 5

10
MAKALAH KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ORANG SAKIT Dibuat dalam melengkapi tugas dari Dosen : Ayu Puspita, S.Kep., Ns. DISUSUN OLEH : KELOMPOK V 1. Septiana Herlianti 2. Singeng 3. Sri Darma Ketri 4. Tripalawati 5. Tri Jusep Ciming 6. Wahiyah 7. Wendy 8. Vivi Irwandi 9. Yadie 10. Yandi Eka Putra 11. Yasshinta Puspita Sari 12. Yephina Ayu

description

m

Transcript of Makalah Promkes Kel 5

MAKALAHKEWAJIBAN-KEWAJIBAN ORANG SAKITDibuat dalam melengkapi tugas dariDosen : Ayu Puspita, S.Kep., Ns.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK V1. Septiana Herlianti2. Singeng3. Sri Darma Ketri4. Tripalawati5. Tri Jusep Ciming6. Wahiyah7. Wendy8. Vivi Irwandi9. Yadie10. Yandi Eka Putra11. Yasshinta Puspita Sari12. Yephina Ayu

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYASEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANPRODI S1 KEPERAWATAN 2012

KATA PENGANTARPuji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Promosi Kesehatan ini tentang kewajiban-kewajiban orang sakit.

Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, khusunya dalam mata kuliah promosi kesehatan. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang mempunyai relevansi yang sangat erat dengan pendidikan keperawatan. Makalah ini disusun dalam bentuk yang sederhana agar mudah dimengerti oleh kita semua.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan semestinya dan dapat bermanfaat bagi kita semua. penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan-masukan baik berupa kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah yang akan datang. .

Palangkaraya, November 2012

Penyusun

iDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................i DAFTAR ISI.......................ii BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang...........................................................................................11.2 Tujuan Penulisan............................................................................................11.3 Metode Penulisan.......................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN2.1 Kewajiban-kewajiban Orang Sakit.............................................................2

BAB III. PENUTUP3.1 Kesimpulan....................43.2 Saran.....................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA

iiBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPersepsi masyarakat mengenai pengertian sakit dan penyakit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya atau mungkin bahkan ada yang tidak mengetahui perbedaan antara penyakit dan sakit. Hal ini yang juga mempengaruhi bahwa banyak sebagian besar masyarakat tidak mengetahui orang yang dalam keadaan sakit berbeda dengan orang yang berpenyakit, dan tidak mengetahui juga bahwa sebenarnya orang yang sakit mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi walaupun hak dan kewajiban tersebut berbeda dengan orang yang dalah keadaan sehat atau normal pada umumnya.

1.2 Tujuan Penulisan1.2.1 Tujuan UmumTujuan Umum dari penulisan makalah ini adalah agar dapat diketahui bahwa orang sakit ternyata mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.1.2.2 Tujuan KhususTujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui apa-apa saja yang menjadi kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang sakit.

1.3 Metode PenulisanMetode penulisan makalah ini menggunakan study kepustakaan. Study kepustakaan adalah metode dengan cara membaca dan mengumpulkan data-data dari buku.

1BAB IIPEMBAHASAN

2.1Kewajiban kewajiban Orang SakitDisamping haknya yang dapat dituntut, orang yang sedang sakit juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya. Memperoleh kesembuhan bukanlah hak penderita, tetapi kewajiban penderita. Mengapa? Karena manusia diberi kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan. Secara alamiah manusia itu sehat. Adapun menjadi atau jatuh sakit sebenarnya merupakan kesalahan manusianya sendiri. Oleh karena itu, bila ia jatuh sakit maka ia berkewajiban untuk mengembalikan posisinya ke dalam keadaan sehat.Seperti telah diuraikan diatas bahwa orang sakit itu lemah sehingga di dalam melakukan kewajibannya untuk sembuh memerlukan bantuan orang lain. Dalam hal ini si sakit dapat menjalankan kewajibannya mencari penyembuhan sendiri, atau minta bantuan orang lain.Apabila prinsip ini diterapkan di dalam masyarakat maka kewajiban tersebut ada pada masyarakat. Para petugas kesehatan dalam usahanya ikut melibatkan masyarakat didalam pelayanan kesehatan masyarakat, sebenarnya hanya sekedar membantu masyarakat tersebut dalam rangka menjalankan kewajibannya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.Seperti telah kita sepakati bersama bahwa masyarakat, dalam pendekatan pelayanan kesehehatan sebagai objek sekaligus sebagai subjek, dan juga konsumer sekaligus sebagai provider, maka dalam konteks peranan sakit orang sakit juga sebagai anggota masyarakat dapat menuntut haknya sekaligus menjalankan kewajiban orang sakit. Jelasnya, memperoleh kesembuhan adalah hak dan kewajiban orang sakit.Kewajiban orang sakit yang kedua adalah mencari pengakuan, nasihat-nasihat, dan kerja sama dengan para ahli (dalam hal ini adalah petugas kesehatan) yang ada didalam masyarakat.Kewajiban orang sakit untuk mencari pengakuan ini penting agar anggota masyarakat yang lain dapat menggantikan posisinya dan melakukan peranan-peranannya selama ia dalam keadan sakit. Pengakuan ini misalnya dapat diwujudkan dengan pemberian cuti sakit atau izin tidak masuk kerja, baik secara formal maupun informal.

2Sedangkan pentingnya mencari nasihat dan kerja sama oleh orang sakit kepada anggota masyarakat yang lain adalah dalam rangka kewajiban yang pertama, yakni agar memperoleh kesembuhan yang secepat mungkin.Dari segi sosiologi, Suchman (1965) mencoba mengembangkan suatu skema dan menelusuri proses pengambilan keputusan seseorang dalam menghadapi sakit melalui 5 fase.Dari skema tersebut kita lihat bahwa pada fase pertama, ketika gejala mulai terasa, si penderita mencoba mengatasinya dengan obat atau cara-cara yang diketahuinya dari orang tuanya atau orang lain. Misalnya dengan kerokan bila merasa pusing, atau minum jamu bila merasa badan meriang, dan sebagainya. Apabila tidak sembuh maka ia mencari nasihat kepada orang-orang awam disekitarnya.Hal ini telah memasuki tahap kedua, tahap sistem pelayanan kesehatan keluarga/berobat. Apabila belum sembuh juga, si penderita memutuskan bahwa ia memasuki tahap ketiga, yakni memasuki golongan orang sakit, menerima peranan sebagai orang sakit. Ia kemudian mencari nasihat kepada pemberi pelayanan kesehatan profesional, baik modern (dokter, mantri, dan sebagainya) maupun pelayanan kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan sebagainya). Jika tidak cocok maka ia akan beralih ke fasilitas-fasilitas yang lain.Tahap keempat perilaku penderita ini adalah menerima dan melakukan prosedur pengobatan, dan akhirnya kembali ke peran orang normal apabila ia sembuh dari penyakitnya (tahap kelima).Penggambaran Suchman hanya memperhitungkan faktor dari dalam diri di penderita saja, tidak memperhitungkan faktor-faktor lain seperti sosio-budaya, ekonomi, umur, demografi, jenis kelamin, dan sebagainya.

3

BAB IIIPENUTUP3.1KesimpulanOrang yang sedang sakit mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya. Kewajiban orang sakit yang kedua adalah mencari pengakuan, nasihat-nasihat, dan kerja sama dengan para ahli (dalam hal ini adalah petugas kesehatan) yang ada didalam masyarakat.Pentingnya mencari nasihat dan kerja sama oleh orang sakit kepada anggota masyarakat yang lain adalah dalam rangka kewajiban yang pertama, yakni agar memperoleh kesembuhan yang secepat mungkin.

3.2SaranSebagai Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, seorang perawat harus mampu membantu orang sakit untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Selain petugas kesehatan, anggota masyarakat yang lain juga harus turut serta membantu orang sakit untuk memenuhi kewajibannya.

4DAFTAR PUSTAKANotoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta