Makalah posyandu
-
Upload
nadia-ghaisani-qumairi -
Category
Documents
-
view
61 -
download
1
description
Transcript of Makalah posyandu
MAKALAH KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
POSYANDU
Oleh:
NADIA GHAISANI QUMAIRI
NIM. 110100137
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
MAKALAH KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
POSYANDU
Oleh:
NADIA GHAISANI QUMAIRI
NIM. 110100137
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
POSYANDU
“Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas
Sumatera Utara.”
Oleh:
NADIA GHAISANI QUMAIRI
NIM. 110100137
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : POSYANDU
Nama : NADIA GHAISANI QUMAIRI
NIM : 110100137
Medan, 12 Mei 2016
Pembimbing
dr. Putri Chairani Eyanoer, MS. Epi, Ph. D
NIP: 19720901999032001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad
SAW karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Posyandu” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dr. Putri Chairani Eyanoer, MS. Epi, Ph. D selaku dosen
pembimbing makalah atas kesediaan beliau meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan. Atas bantuan
dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual,
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,12 Mei 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian........................................................................... 1
1.3. Manfaat Penelitian......................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
1.
2.
2.1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)............................................... 3
2.1.1. Definisi Posyandu................................................................ 3
2.1.2. Jenis Posyandu.................................................................... 4
2.1.3. Sasaran Posyandu................................................................ 5
2.1.4. Fungsi Posyandu.................................................................. 6
2.1.5. Tujuan Penyelenggara Posyandu......................................... 6
2.1.6. Manfaat Posyandu............................................................... 6
2.1.7. Program Pelayanan Posyandu............................................. 7
2.1.8. Penyelenggaraan Posyandu ................................................ 10
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 12
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 12
3.2 Saran.............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.1
A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan : ”Pelayanan kesehatan
terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan
program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut
dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu)”. Konsep Posyandu berkaitan erat
dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam
aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana
dan lain sebagainya.2,3
Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata,
apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu
dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta dapat menjangkau semua sasaran
yang membutuhkan layanan kesehatan. Posyandu dimulai terutama untuk
melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu
Lansia), dan bayi.3,4
1.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian, tipe, fungsi, dan pelayanan dari Posyandu.
2. Untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik
Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
2
1.3. Manfaat Penelitian
1. Untuk meningkatkan informasi di dunia ilmu pengetahuan terutama
dalam hal studi literatur, baik bagi penulis maupun pembaca dan
masyarakat luas.
2. Sebagai tolak ukur bagi penelitian berikutnya.
3. Untuk memberi edukasi pada masyarakat.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader
yang terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 5 (lima) program prioritas
secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan bantuan
pelayanan dari petugas Puskesmas, bagi jenis pelayanan dimana masyarakat tidak
mampu memberikan sendiri.1
2.1.1. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan tehnis dari
petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai
strategi untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam
meningkatkan mutu manusia dimasa mendatang dan akibat dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 (tiga) intervensi yaitu:4
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan
untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu
sampai usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan
untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik
maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan
bangsa dan negara.
Agar kegiatan posyandu merupakan kegiatan warga masyarakat setempat
maka kader dan pemuka masyarakat berperan untuk menumbuhkan kesadaran
4
semua warga agar menyadari bahwa Posyandu adalah milik warga. Pemerintah
khususnya petugas kesehatan hanya berperan membantu.
2.1.2. Jenis Posyandu
Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi
sebagai berikut:5
1. Posyandu pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan
kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan
pelatihan dasar lagi.
2. Posyandu madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan
Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%.
Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang
sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.
Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk
menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk
menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat.
3. Posyandu purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)
lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah
5
ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di
tingkat ini adalah :
Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan
masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu.
Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat
yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.
4. Posyandu mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana
Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah
pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut
menggunakan prinsip JPKM.
Secara sederhana indikator untuk tiap peringkat Posyandu dapat diuraikan
sebagai berikut :
2.1.3. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:5
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
6
2.1.4. Fungsi Posyandu5
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat
dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2.1.5. Tujuan Penyelenggara Posyandu1
Secara umum tujuan penyelenggara posyandu adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak balita dan angka
kelahiran
2. Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu ), ibu hamil dan ibu nifas
3. Mempercepat diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS)
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan
5. Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan.
2.1.6. Manfaat Posyandu5
Adapun manfaat dari Posyandu adalah sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB.
2. Bagi Kader Pengurus posyandu dan tokoh masyarakat mendapatkan informasi
terdahulu tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan
AKB.
3. Bagi Puskesmas Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
4. Bagi Sektor Lain
7
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan
AKB sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efesiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan terpoksi masing-masing sektor (Wikipedia, 2007).
2.1.7. Program Pelayanan Posyandu6
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai berikut:
2.1.7.1. Kegiatan Utama6
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pemantauan nilai status gizi (pengukuran lingkar lengan
atas), pemberian tablet besi, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid,
pemeriksaan tinggi fundus uteri, temu wicara (konseling) termasuk
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB
pasca pesalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu oleh
kader. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2) Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan
Kelas Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain
sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan Kelas Ibu Hamil antara lain
sebagai berikut:
a) Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan,
persiapan menyusui, KB dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil
b. Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
8
1) Penyuluhan/konseling kesehatan, KB pasca persalinan, Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif dan gizi.
2) Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1 kapsul
segera setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian
kapsul pertama).
3) Perawatan payudara.
4) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh
petugas kesehatan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
c. Bayi dan Anak balita
Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Jika ruang
pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita
sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama balita
dengan pengawasan orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu
disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Adapun
jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup:
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan dan konseling
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,
imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan,
segera dirujuk ke Puskesmas.
2. Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah
pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan
Puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB. Apabila
tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat
dilakukan pemasangan IUD dan implant.
9
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap
bayi dan ibu hamil.
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan yang
diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan tambahan (PMT) lokal,
suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut
atau berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera melakukan rujukan
ke Puskesmas atau Poskesdes.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan
melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan
diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan.
2.1.7.2. Kegiatan Pengembangan/Tambahan6
Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu
dengan kegiatan baru, di samping 5 (lima) kegiatan utama yang telah ditetapkan.
Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan kesehatan lingkungan, pengendalian
penyakit menular, dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu Terintegrasi.
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama telah
dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia
sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat
dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri
(SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD). Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang
telah diselenggarakan antara lain:
1. Bina Keluarga Balita (BKB).
10
2. Kelas Ibu Hamil dan Balita.
3. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB), misalnya: Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Demam Berdarah
Dengue (DBD), gizi buruk, Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus
Neonatorum.
4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB – PLP).
7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan,
melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).
8. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), usaha simpan pinjam.
9. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas).
10. Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).
11. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
12. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
2.1.8. Penyelenggaraan Posyandu
a. Waktu Penyelenggaraan
Posyandu buka satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih,
sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka Posyandu dapat
lebih dari satu kali dalam sebulan.6
b. Tempat Penyelenggaraan6
Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi
yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat
di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai
RW/RT/dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau
tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
11
c. Penyelenggaraan Kegiatan6
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader
Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat
penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah
ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu.
d. Sistem Lima Meja6
Pelaksanan Posyandu terkadang tampak acak-acakan, dikarenakan
pelaksanaannya di rumah salah satu warga sehingga kurang luas. Meskipun
tampak acak-acakan sebenarnya mempunyai skema Pola Keterpaduan KB-
kesehatan melalui sistem lima meja. Meja pertama yaitu pendaftaran. Meja kedua,
bagi bayi, balita dan ibu hamil dilakukan penimbangan berat badan. Di meja
ketiga, dilakukan pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) berapa berat badan bayi,
balita dan ibu hamil yang ditimbang berat badannya tadi. Meja keempat, para
kader Posyandu atau petugas kesehatan akan memberi penyuluhan, misalnya bila
berat badan bayi dan balita yang ditimbang tidak mengalami kenaikan atau justru
terjadi penurunan dari penimbangan bulan sebelumnya, maka bayi dan balita
tersebut perlu diberi makanan tambahan yang mengandung karbohidrat, protein,
vitamin dan lemak.
Bagi ibu hamil dengan adanya penyuluhan dari bidan atau dokter dapat
mengetahui apakah mempunyai risiko tinggi seperti letak bayi tidak normal dalam
kandungan, tekanan darah yang rendah atau tinggi dan bila ada yang mengalami
anemia akan diberi tablet besi. Terakhir adalah meja kelima, terdapat pelayanan
imunisasi dasar yakni BCG, hepatitis B, DPT-polio, campak, dan TT (tetanus)
bagi ibu hamil, KB dan pengobatan sederhana dari petugas kesehatan bagi bayi,
balita dan ibu yang sakit. Bagi yang menderita diare akan diberi oralit.
12
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu
diperlukan adanya kerjasama dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader.
Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik, sesuai dengan tujuan
Posyandu, maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan
angka kematian ibu, bayi, dan anak balita.
3.2 Saran
1. Sebaiknya promosi kegiatan posyandu dalam masyarakat lebih ditingkatkan
sehingga peserta yang ikut dalam pelaksanaan Posyandu bertambah banyak.
2. Petugas puskesmas melakukan pelatihan pada kader posyandu sebaik-baiknya agar
kader dapat lebih meningkatkan mutu program posyandu sehingga tujuan dapat
tercapai dan posyandu menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI: Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta, 2011.
2. A.A. Gde Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 220-234.
3. Kementerian Kesehatan RI: Penelitian Posyandu oleh Universitas Andalas, Universitas Hasanudin, dan Sekolah Tinggi Ilmu Gizi, 2000.
4. Sembiring, N. 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Bagian Kependudukan dan Biostatistik, FKM-USU, Medan
5. Azwar. 2002, Pengantar Ilmu KEsehatan Lingkungan, Penerbit Mutiara. Jakarta.
6. Kementerian Kesehatan RI: Buku Pegangan Kader Posyandu, Jakarta, 2012.
14