PERJALANAN SEPOTONG ROTI

PROSES PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK

UNTUK ROTI

Makalah

Digunakan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pengantar Ilmu

Lingkungan

Institut Teknologi Nasional Malang

Oleh :

LUTFI ROZAQI : 1412902

KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S-1

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang

diberi judul “Perjalanan Sepotong Roti - Proses Pembuatan Kemasan Plastik untuk

Roti”.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan

kelulusan pada mata kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan di Institut Teknologi Nasional

Malang.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan dukungan dari berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan

demi perbaikan masa yang akan datang.

Malang, April 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................1

1.4 Batasan Masalah...............................................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan.......................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Kemasan Plastik untuk Bahan Pangan.............................................................3

2.2 Proses Pembuatan Kemasan Plastik untuk Roti...............................................5

BAB III. PENUTUP.....................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Kemasan Plastik............................................................................3

Gambar 2.2 Jenis Orientasi dalam Kemasan Plastik.....................................................6

iv

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Roti merupakan makanan yang cukup favorit. Banyaknya peminat roti ini

membuat produksinya tidak pernah sepi. Produsen dalam mendistribusikan produk

rotinya biasanya diberi kemasan agar roti tahan lama. Kemasan yang biasa

digunakan adalah kemasan plastik. Plastik yang digunakan merupakn plastik

berjensi OPP. Plastik OPP (Oriented Polypropylene) merupakan plastik yang

sangat bening dan tidak mudah robek.

Terdapat berbagai proses dalam pembuatan kemasan plastik untuk roti,

dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat menginformasikan bagaimana

proses pembuatan kemasan plastik untuk roti tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah adalah :

1. Apa saja proses dalam pembuatan kemasan plastik untuk roti?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :

1. Mengetahui proses dalam pembuatan kemasan plastik untuk roti.

Manfaat dari makalah adalah:

1. Dapat memberi informasi mengenai proses pembuatan kemasan plastik untuk

roti.

1

2

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang akan dibatasi pada pembahasan dari makalah ini adalah :

1. Hanya membahas proses pembuatan kemasan plastik untuk roti.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah meliputi :

Bab. 1 : Pendahuluan

Yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

pembahasan, batasan masalah, dan sistematika penulisan dari makalah.

Bab. 2 : Pembahasan

Dalam bab ini memuat tentang kajian teori dan data-data referensi yang dibahas di

dalam makalah.

Bab. 3 : Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dari yang dihasilkan dari bahasan pada makalah.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kemasan Plastik untuk Bahan Pangan

Sekarang telah terjadi perubahan permintaan konsumen dan pasar akan

produk pangan, dimana konsumen menuntut produk pangan yang :

1. Bermutu tinggi.

2. Dapat disiapkan di rumah.

3. Segar.

4. Lebih dapat dipercaya.

5. Level reject (yang terbuang) dapat dibandingkan dengan pengemasan.

6. Lebih konsisten.

7. Mutu seragam.

8. Biaya murah.

Hal ini menyebabkan kemasan plastik merupakan pilihan yang paling tepat,

karena dapat memenuhi semua tuntutan konsumen seperti di atas. Jenis-jenis

plastik yang ada di pasaran sangat beragam, sehingga perlu pengetahuan yang baik

untuk dapat menentukan jenis kemasan plastik yang tepat untuk pengemasan

produk pangan. Kesalahan dalam memilih jenis kemasan, dapat menyebabkan

rusaknya bahan pangan yang dikemas (chokee, 2009).

Gambar 2.1. Contoh Kemasan Plastik

(asiabaru.com, tanpa tahun)

Kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebut

polimerisasi degan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung

menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki

keunggulan seperti kuat tetapi ringan, inert, tidak berkarat, bersifat termoplastis

(heat seal), serta dapat diberi warna. Namun kemasan plastik ini juga memiliki

beberapa kelemahan yaitu adanya kemungkinan migrasi zat-zat monomer dan

3

4

molekul kecil yang terkandung dalam plastik ke dalam bahan makanan yang

dikemas sehingga bahan makanan tersebut membahayakan bagi kesehatan

konsumen. Migrasi zat-zat monomer dan molekul kecil dalam plastik terjadi bila

ada cahaya atau panas, oleh karena itu produk bahan pangan yang dikemas dengan

plastik hendaknya disimpan dalam ruangan yang dingin dan sejuk (mySweety,

2011).

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memilih satu

jenis kemasan adalah :

1. Kemasan tersebut harus dapat melindungi produk dari kerusakan fisik dan

mekanis.

2. Mempunyai daya lindung yang baik terhadap gas dan uap air.

3. Harus dapat melindungi dari sinar ultra violet.

4. Tahan terhadap bahan kimia (chokee, 2009).

Roti umumnya menggunakan plastik OPP sebagai kemasannnya, untuk

menjaga agar roti tidak cepat kering atau mengeras. Plastik OPP (Oriented

Polypropylene) sangat bening sehingga bentuk dan tampilan roti yang terbungkus

dapat terlihat dengan jelas dari luar dan tidak mengganggu estetika penglihatan

konsumen terhadap barang tersebut.

Plastik jenis OPP adalah plastik tipis yang lebih kaku, kuat, dan ringan.

Plastik ini memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak dan stabil pada suhu

tinggi. Plastik OPP ini lebih mengkilap, permukaannya halus, serta memiliki

ketahanan terhadap lemak dan minyak baik. Plastik OPP memiliki densitas range

0,90-0,91. Plastik ini memiliki kekuatan terhadap terjadinya perobekan yang baik.

Keunggulan lain plastik jenis PP adalah hasil laminasinya yang lebih kaku,

memiliki titik leleh lebih tinggi, bau resin (plastik) tidak terlalu tercium, dan

merupakan water vapour barrier lebih baik (mySweety, 2011).

5

2.2 Proses Pembuatan Kemasan Plastik untuk Roti

Polipropilen (PP) adalah polimer dari propilen dan termasuk jenis plastik

olefin. Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen,

Escon, Olefane dan Profax. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan

polietilen, yaitu :

1. Ringan (densitas 0.9 g/cm3).

2. Mudah dibentuk.

3. Tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak transparan dalam

bentuk kemasan kaku.

4. Lebih kuat dari PE (Polietilen). Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk

murninya mudah pecah pada suhu -30⁰C sehingga perlu ditambahkan pe atau

bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat

digunakan untuk kemasan beku.

5. Lebih kaku dari pe dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan

dan distribusi.

6. Daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas

terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak

oleh oksigen.

7. Tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150⁰C, sehingga dapat dipakai

untuk mensterilkan bahan pangan.

8. Mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit untuk dibentuk menjadi

kemasan dengan sifat kelim panas yang baik.

9. Polipropilen juga tahan lemak, asam kuat dan basa, sehingga baik untuk

kemasan minyak dan sari buah. Pada suhu kamar tidak terpengaruh oleh

pelarut kecuali oleh HCl.

10. Pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen, terpentin dan

asam nitrat kuat (chokee, 2009).

6

Sifat-sifat polipropilen dapat diperbaiki dengan memodifikasi menjadi OPP

(oriented polyprophylene), yaitu pembuatannya dilakukan dengan menarik ke satu

arah, atau menjadi BOPP (Biaxial Oriented Polypropylene), jika ditarik dari dua

arah (chokee, 2009).

Orientasi 1 arah (menjadi OPP)

Orientasi 2 arah (menjadi BPP)

Orientasi=t0

t1

=S1

S0

W 1=W 2

Gambar 2.2. Jenis Orientasi dalam Kemasan Plastik

(chokee, 2009)

7

Menurut chokee (2009), proses pembuatan kemasan laminasi dalam bentuk

plastik OPP terdiri dari 3 tahap yaitu :

Tahap I : pertama proses printing, dilakukan dengan teknik rotogravure pada

permukaan lembaran OPP. Teknik rotogravure adalah teknik cetak

dalam, dimana proses produksi cetak menggunakan permukaan

pencetak yang tenggelam (masuk ke dalam).

Tahap II : lalu, penambahan lapisan-lapisan lain yang disebut dengan laminasi

dengan cara laminasi ekstrusi atau laminasi adhesif. Laminasi

ekstrusi menghasilkan kemasan yang tidak kuat dan kadang-kadang

menimbulkan bau plastik, api murah. Sedangkan laminasi adhesif

kekuatannya lebih baik dan tidak menimbulkan bau tetapi biayanya

lebih mahal.

Tahap III : tahap selanjutnya, dilakukan pencetakan merk dengan cara printing

sablon pada permukaan plastik dan terakhir dlakukan pemotongan

(slitting) sesuai dengan ukuran-ukuran yang diinginkan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kemasan untuk roti biasanya menggunakan kemasan jenis plastik OPP

(Oriented Polypropylene). Plastik OPP dipilih karena memiliki ketahanan

yang baik terhadap lemak, stabil pada suhu tinggi dan tidak mudah robek.

Plastik OPP juga sangat bening sehingga bentuk dan tampilan roti yang

terbungkus dapat terlihat.

8

DAFTAR PUSTAKA

asiabaru.com. (tanpa tahun). Kemasan Plastik OPP. URL:

http://www.asiabaru.com/kemasan-plastik-opp/

chokee. (2009). Handout Kemasan Plastik. URL:

ocw.usu.ac.id/course/download/3130000081-teknologi-pengemasan/thp_407_han

dout_kemasan_plastik.pdf

mySweety. (2011). PKIPP-Proses Pengolahan Roti di Perusahaan Roti Matahari

Pasuruan. URL: http://repository.wima.ac.id/60/7/Bab%206.pdf

9