MAKALAH PKMRS

download MAKALAH PKMRS

of 7

Transcript of MAKALAH PKMRS

PENYULUHAN KESEHATAN MASAYARAKAT RUMAH SAKIT (PKMRS)

INFORMASI PENGGUNAAN OBAT PER ORAL YANG TEPAT

PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Sebagian besar masyarakat tentu telah banyak ataupun pernah mengkonsumsi obat, bahkan ada sebagian masyarakat yang telah tergantung dengan obat, terutamanya penderita penyakit kronis. Pada sebagian masyarakat obat sudah menjadi kebutuhan, bahkan tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit tetapi juga digunakan untuk mencegah penyakit, kecantikan, kebugaran, dan sebagainya. Obat berbeda dengan makanan, walaupun sama-sama masuk ke dalam tubuh manusia. Obat memiliki efek yang disebut sebagai farmakokinetik (yaitu bagaimana obat tersebut diserap, didistribusikan, dimetabolisme maupun kemudian dikeluarkan dari tubuh). Efek tersebut memberikan konstribusi antara lain terhadap bagaimana penggunaan dan frekuensi pemberian obat. Selain efek farmakokinetik, obat juga memiliki efek farmakodinamik dimana dengan efek tersebut dapat untuk menentukan kegunaan suatu produk obat yang akan digunakan oleh manusia. Dengan demikian obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Penggunaan obat yang tepat dan benar sangat menentukan keberhasilan proses pengobatan.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penggunaan obat tertentu adalah kesembuhan. Tidak tercapainya tujuan terapi dari obat yang digunakan dipengaruhi ketidak patuhan pasien dalam menggunakan obat diantaranya cara penggunaan obat yang tidak tepat. Cara penggunaan obat sering kali tidak diperhatikan oleh masyarakat, anggapan masyarakat semua obat akan menghasilkan efek terapi yang diinginkan (kesembuhan) jika obat sudah diminum (oral) padahal tidak semua obat digunakan secara oral. Penggunaan obat secara oral sudah sangat terkanal di masyarakat, tetapi penggunaan obat tersebut tidak dilatar belakangi dengan ilmu hanya berdasarkan pengalaman. Masalah yang sering timbul dimasyarakat mengenai penggunaan obat oral adalah masalah waktuInformasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 1

minum obat dan frekuensi penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan informasi penggunaan obat yang benar terutama obat yang digunakan secara oral kepada masyarakat.

II.

TUJUAN PROGRAM 1. Memberikan informasi kepada masyarakat penggunaan obat oral yang benar 2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aturan pemakaian obat yang benar 3. Memberikan informasi kepada masyarakat waktu yang tepat untuk minum obat 4. Memberikan informasi kepada masyarakat mematuhi aturan yang tertera pada kemasan 5. Memberikan informasi kepada masyarakat untung mengikuti dan mengkonsultsikan obat kepada apoteker

III.

MANFAAT PROGRAM Dengan adanya kegiatan PKMRS mengenai cara penggunaan obat yang tepat ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bagaimana menggunakan obat yang baik sehingga dapat menimbulkan efek yang diinginkan.

IV.

SASARAN PROGRAM Masyarakat yang menggunakan obat secara oral baik dalam bentuk tablet, kapsul, puyer dan cair.

Informasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 2

ISI

Dalam rangka memperoleh pengobatan yang optimal, setiap pasien baik yang menggunakan pengobatan secara mandiri maupun dengan resep untuk rawat jalan dianjurkan untuk memperoleh informasi obat yang tepat dan lengkap. Hal ini dapat diperoleh dari dokter penulis resep/apoteker dan dapat membaca informasi yang tercantum dalam kemasan obat selain dapat mencari dari referensi-referensi kesehatan lainnya. Berikut akan kami sampaikan beberapa informasi penggunaan obat yang tepat bagi pasien. A. Cara Pemakaian Obat Yang Tepat Pasien atau konsumen perlu meminum obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan. Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter hanya boleh untuk penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas serta untuk keadaan atau masalah kesehatan yang ringan. Obat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan : 1. pada saat yang tepat

Tiap 12 jam (2 x sehari), tiap 8 jam (3 x sehari), tiap 6 jam (4 x sehari) atau pada waktu tertentu (1 x sehari) pada pagi hari, sore hari atau malam hari saja

2. dalam jangka waktu terapi sesuai dengan anjuran (lama penggunaan)

Perlu diketahui apakah obat diminum sampai habis atau diminum jika perluInformasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 3

3. minumlah obat sesuai dengan jumlah atau dosis yang di tentukan

4. gunakan obat sesuai dengan anjuran meminum obat yaitu sebelum /sesudah makan, bersama air mineral atau bersama susu

(dengan air mineral)

(sebelum makan yaitu : 15 hingga 30 menit sebelum makan)

(sesudah makan yaitu : 1 jam setelah makan)

5. minum obat sesuai dengan anjuran dokter, apoteker, atau yang tertera pada kemasan obat

B. Cara Penggunaan Obat 1. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus. 2. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.Informasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 4

3. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan tanyakan kepada Apoteker dan dokter. 4. Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama. 5. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada Apoteker.

C. Makanan / Minuman penyerta untuk minum obat Sakit adalah kondisi yang tidak menyenangkan, ditambah pula untuk mengatasinya perlu mengkonsumsi obat-obatan yang cenderung rasa dan baunya kurang enak. Kecederungan ini yang menjadi alasan pasien terutama anak-anak untuk mensiasatinya dengan meminum bersama makanan atau minuman kecuali air putih (tidak ada rasanya) untuk menghilangkan rasa tidak enak enak tersebut. Pada dasarnya, hal tersebut sah-sah saja asalkan tidak mempengaruhi efektivitas pengobatan. Namun, pada kenyataannya hal ini cukup berpengaruh dan terkadang dapat menyebabkan efek lain yang tidak dikehendaki serta berbahaya. Pengaruh makanan dan minuman terhadap obat dapat sangat signifikan atau hampir tidak berarti, bergantung pada jenis obat dan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan menyampaikan informasi pengaruh penggunaan minuman penyerta saat meminum obat beserta jenis-jenisnya dan contoh pengobatannya. 1. Susu Susu tersusun atas materi yang cukup kompleks, salah satunya adalah kalsium. Beberapa obat diketahui bereaksi dengan kalsium susu sehingga dapat menghambat penyerapannya dalam tubuh. Bila penyerapannya terhambat, obat tidak dapat memberikan efek yang diharapkan. Contohnya adalah tetrasiklin. Namun, ada beberapa obat yang justru lebih baik diminum bersama susu. Misalnya NSAID, Non Steroidal Anti Inflammatory Drug. Yang terkenal adalah aspirin dan ibuprofen. Obat-obatan yang tergolong dalam NSAID bersifat lypophylic, mudah larut dalam lemak sehingga biasanya obat-obat seperti ini dianjurkan untuk diminum dalam waktu 30 menit sesudah makan. Selain itu penggunaan NSAID dapt menyebabkan iritasi lambung. NSAID

merupakan obat pembunuh rasa sakit atau painkiller yang bekerja dengan cara menghambat terbentuknya prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah zat yang selaluInformasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 5

ada dalam sel tubuh dan bekerja sebagai zat yang menyebabkan peradangan sehingga menimbulkan rasa sakit, dan juga membantu terbentuknya selaput mukosa lambung. Dengan terhambatnya prostaglandin oleh aspirin, rasa sakit dan infeksi pun hilang, namun pada saat yang bersamaan, lambung menjadi rentan terhadap iritasi karena selaput mukosanya berkurang. Oleh karena itu, obat-obat NSAID biasa diresepkan untuk diminum sesudah makan, supaya makanan yang masuk terlebih dahulu bisa melindungi dinding lambung. Bila kita tidak sempat makan, susu boleh diminum sebagai penggantinya.

2. Jus buah Jeruk bali (grapefruit) mengandung senyawa yang disebut furanokumarin yang bisa mencegah enzim dalam usus untuk menjaga benda asing tetap berada di luar sehingga enzim tersebut tidak bekerja secara optimal. Hal ini terjadi dalam waktu yang lebih lama sehingga akan membuat lebih banyak obat yang diserap, dan berakibat efektivitas obatnya 2 3 kali lipat dari dosis yang dianjurkan. Kadar beberapa jenis obat bisa meningkat jika diminum dengan jus ini sehingga bisa terjadi efek samping. Contohnya adalah obat hipertensi golongan kalsium antagonis, amiodaron, antivirus, antibiotika klaritromisin, benzodiazepine, dan beberapa obat sistem saraf pusat lainnya, penurun kolesterol jenis statin dan siklosporin. Jenis jus lain yang mulai banyak diteliti adalah jus cranberry, jeruk, dan jeruk limau. Pengobatan yang dilarang menggunakan jus ini adalah : obat-obat jantung, antidepresan, antihistamin, statin dan obat kejang.

3. Makanan yang berserat Makanan ini dapat memperlambat penyebaran beberapa macam obat dalam tubuh yaitu : digoxin, obat diabetes (metformin) dan obat menurun kolesterol (statin). Maka, untuk mengatasinya hindari konsumsi makanan tinggi serat minimal 2 jam sebelum meminum obat. 4. Teh Teh merupakan minuman dengan rasa yang khas sekaligus bermanfaat untuk kesehatan. Biasanya teh digunakan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi obat. Harapannya, selain mendapatkan efek sehat dari obat, juga memperoleh efek sehat dari teh.

Informasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 6

Masyarakat umumnya tidak mengetahui bahwa teh mengandung senyawa tanin dan kafein. Tanin dalam teh dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat sehingga sukar diabsorpsi atau diserap dari saluran pencernaan. Hal inil mengakibatkan khasiat dari obat berkurang, karena obat bebas yang dapat diabsorpsi oleh tubuh terbatas jumlahnya (Anonim, 2010). Maka seringkali obat sudah habis diminum, namun gejala sakit tidak segera hilang, karena ternyata efek obat tidak maksimal. Selain mengganggu absorpsi obat, tanin dapat mengganggu distribusi obat ke jaringan (site of action). Tanin memiliki gugus fenol yang dapat berikatan dengan protein, sehingga jumlah protein bebas dalam tubuh berkurang. Hal ini akan mengakibatkan obat bebas yang berada di sistem sirkulasi tubuh tidak dapat berikatan dengan protein. Akibatnya, jumlah obat dalam bentuk bebas akan meningkat. Peningkatan ini dapat berefek toksik karena obat dapat langsung menuju membran sel dan menimbulkan efek berlebihan dalam tubuh. Teh juga mengandung kafein (walaupun konsentrasinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan kopi) namun teh juga mempunyai efek stimulan terhadap susunan syaraf pusat. Maka hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung kafein (teh), jika dalam pengobatan menggunakan obat-obat yang juga dapat merangsang susunan syaraf pusat seperti obat-obat asma yang mengandung teofilin atau epinefrin (Anonim, 2010). 5. Kopi Kopi mengandung kafein. yang bekerja merangsang susunan saraf pusat. Hindari kopi dan juga teh, alcohol, coklat, minuman kola dan sejenisnya ketika dalam pengobatan dengan obat-obat perangsang susunan saraf pusat seperti yang terdapat pada obat-obat flu, alergi dan asma (yang mengandung teofilin atau epinefrin). 6. Air putih Air putih bersifat netral dan tanpa kandungan zat-zat khusus tertentu. Air putih akan melarutkan obat dalam lambung sehingga lebih mudah diserap. Efek penggunaannya akan lebih optimal jika dalam bentuk air hangat, sehingga proses pelarutan akan lebih cepat. Obat yang ditelan begitu saja tanpa air putih kemungkinan dapat menempel di suatu tempat tertentu di lambung dan menyebabkan iritasi lambung. Oleh karena itu, lebih baik obat diminum bersama air putih.

Informasi Penggunaan Obat Per Oral Yang Tepat| 7