Makalah Pertemuan Ke 12

download Makalah Pertemuan Ke 12

of 26

description

asp

Transcript of Makalah Pertemuan Ke 12

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami membahas mengenai Akuntansi Untuk Rumah Sakit.

Tugas ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran sertakritikyang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Denpasar, Desember 2014

PenulisDAFTAR ISI (halaman)KATA PENGANTAR...............................................................................

2DAFTARISI

3

BAB I PENDAHULUAN

41.1 Latar Belakang Masalah

41.2Rumusan Masalah

41.3Tujuan Makalah

5BAB II PEMBAHASAN

62.1 Pengertian Rumah Sakit

62.2 Jenis-Jenis Rumah Sakit

6

2.3 Jenis-Jenis Anggaran Rumah Sakit

9 2.4 Akuntansi Dana Di Rumah Sakit 9 2.5 Ruang Lingkup Akuntansi Rumah Sakit..................................

11 2.6 Siklus Transaksi Rumah Sakit 16

2.7 Rumah Sakit Daerah Sebagai Badan

Layanan Umum (BLU) ..............................................................

22BAB III PENUTUP 25

3.1 Simpulan

25

DAFTAR PUSTAKA

26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRumah sakit adalah bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarkat, serta pelaynan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-medik.Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit dalam meerncanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan yang wajar.Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, informasi mengenai bagaimana akuntansi khusus Rumah Sakit sangatlah penting, agar dapat dibandingkan dengan akuntansi yang telah dipelajari sebelumnya untuk perusahaan jasa, manufaktur, dan dagang. Oleh karena itu penulis berusaha menyajikan informasi mengenai bagaimana seluk beluk praktik akuntansi di Rumah Sakit dalam bentuk makalah yang berjudulAkuntansi Untuk Rumah Sakit.1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dirumuskan dalam makalah ini yaitu :

1. Jelaskan, pengertian rumah sakit! 2. Jelaskan, jenis-jenis rumah sakit! 3. Jelaskan, jenis-jenis anggaran rumah sakit! 4. Jelaskan, akuntansi dana di rumah sakit1 5. Jelaskan, ruang lingkup akuntansi rumah sakit!6. Jelaskan, siklus transaksi di rumah sakit!7. Jelaskan, rumah sakit pemerintah daerah sebagai badan layanan umum (BLU)!1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan disusunnya makalah ini yaitu :1. Untuk mengetahui dan memahami, pengertian rumah sakit.2. Untuk mengetahui dan memahami, jenis-jenis rumah sakit.3. Untuk mengetahui dan memahami, jenis-jenis anggaran rumah sakit. 4. Untuk mengetahui dan memahami, akuntansi dana di rumah sakit. 5. Untuk mengetahui dan memahami, ruang lingkup akuntansi rumah sakit.6. Untuk mengetahui dan memahami, siklus transaksi di rumah sakit.7. Untuk mengetahui dan memahami, rumah sakit pemerintah daerah sebagai badan layanan umum (BLU).BAB IIISI2.1 Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarkat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-medik.Menurut WHO rumah sakit adalah sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap dalam hal :a.Pencegahan dan penyembuhan penyakitb.Pelayanan rawat jalanc.Pusat penelitian biomedis Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian2.2 Jenis-Jenis Rumah Sakit Secara umum, rumah sakit berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dibagi dalam beberapa jenis :1.Rumah Sakit UmumAdalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada penderita berbagai jenis penyakit, pengobatan umum, pembedahan dan sebagainya. Biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam untuk memberikan pertolongan pertama2.Rumah Sakit TerspesialisasiMerupakan rumah sakit yang memiliki spesialisasi terhadap suatu penyakit yang membutuhkan penanganan khusus. Rumah sakit yang dapat dikategorikan sebagai rumah sakit terspesialisasi antara lain trauma center, rumah sakit anak, gigi, manula, dll. Biasanya rumah sakit ini memiliki afiliasi dengan universitas atau pusat medis tertentu.3.Rumah sakit pendidikan/penelitianAdalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu lembaga/universitas . biasanya digunakan sebagai tempat pelatihan dokter-dokter muda, uji coba obat baru, atau teknik pengobatan baru4.Rumah sakit lembaga/perusahaanMerupakan rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota lembaga/perusahaan tersebut5.KlinikMerupakan fasilitas medis yang lebih kecil dari rumah sakit dan hanya melayani keluhan tertentu. Klinik biasanya hanya menerima pasien rawat jalan dan dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat atau dokter-dokter yang ingin membuka praktik pribadi. Kumpulan klinik disebut poliklinik.Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi :1.Rumah Sakit Milik PemerintahRumah sakit milik pemerintah ini dibedakan menjadi rumah sakit milik pemerintah pusat yang dikenal Rumah Sakit Umum Pusat(RSUP) dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota yaitu RSUD.Perbedaan keduanya ada pada kepemilikan dimana RSUP merupakan milik pemerintah pusat yang mengacu pada Departemen Kesehatan (DepKes), sedangkan RSUD merupakan milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota dengan pembinaan urusan kerumah tanggaan dari Departemen Dalam Negeri. Namun, RSUD tetap berada di bawah koordinasi Departeman Kesehatan.Berikut dua jenis rumah sakit milik pemerintah :a.Rumah sakit milik pemerintah yang tidak dipisahkanAdalah rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah. Contoh : RSUD Banyumas dan RSUD Tangerangb.Rumah sakit milik pemerintah yang dipisahkanAdalah rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah yang dipisahkan, misalnya milik BUMN PT Aneka Tambang, PT Pelni dan beberapa perusahaan perkebunan, Karena rumah sakit tersebut merupakan bagian dari BUMN, keadaannya sangat bergantung pada kondisi keuangan BUMN yang menjadi induknya.2.Rumah sakit berbentuk Badan Layanan Umum (BLU)BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayangan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktik yang sehat (PP No. 23/2005 tentang pengelolaan keuangan BLU)Rumah sakit berbentuk BLU antara lain, RSCM, RS Jantung Harapan Kita, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Makassar, RS Karyadi Semarang, RS Sanglah Denpasar, RS Padang, RS palembang, dan RS Dr. Sadjito Yogyakarta. Sedangkan RSUD yang sudah dialihkan menjadi BLUD antara lain RSUD Budi Asih, RSUD Tarakan , Koja, Duren Sawit, RSUD Haji, dan RSUD Pasar Rebo. 3.Rumah sakit swastaAdalah rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum. Rumah sakit swasta ada yang dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kemanusiaan ataupun dimiliki oleh perusahaan2.3 Jenis-Jenis Anggaran Rumah Sakit 1.Anggaran modal

Adalah anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan penambahan modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang diajukan selama tahun yang akan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktiva yang terencana selama setahun.

2.Anggaran kas

Adalah anggaran yang tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas meliputi saldo tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki entitas, serta elemen-elemen lainnya yang dapat dipersamakan dengan kas

Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas opersai, investasi, dan pembiayaan.

3.Anggaran pelaksanaan

Adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan. Anggaran pelaksanaan terdiri dari tiga komponen :

a.Penerimaan

b.Biaya dan pengeluaran

c.Pengukuran hasil2.4 Akuntansi Dana Di Rumah Sakit

Dalam hal ini dibahas bagaimana aturan dan prinsip-prinsip penggunaan akuntansi dana dalam rumah sakit di Amerika Serikat (AS). Dalam mengatur rumah sakit dibedakan menjadi dua, yaitu:1.Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital)Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan no.117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.2.Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital)Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermenttal Accounting Standards Board GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintah).Dalam akuntansi dana untuk rumah sakit, penyajian laporan informasi keuangan mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu:1.Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) : Yaitu dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu.2.Dana Terikat (Restricted Fund) : Yaitu dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncuul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan.Terikat tidaknya aktiva tergantung pada ketentuan pihak lain (donor) yang memberikan sumber keuangan

Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah sakit. PSAK yang paling cocokuntuk sementara waktu digunakan adalah PSAK 45 tentang organisasi nirlaba.

Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS tidak berdasarkan sistem dana, hanya dana tunggal. Namun aktiva bersih RS dikategori berdasarkan tiga jenis:

1.Dana tidak terikat

2.Dana terikat sementara, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat Sementara3. Dana terikat permanen, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat Permanen2.5 Ruang Lingkup Akuntansi Rumah Sakit

1. Laporan hasil usaha

Walaupun Rumah Sakit Pemerintah berorientasi sosial atau nir laba,namun dengan perubahan menjadi Unit Swadana, maka mencari laba usaha adalah penting walaupun bukan menjadi tujuan utama pendirian Rumah Sakit tersebut. Sisa hasil usaha Rumah Sakit Swadana berbeda dengan SHU badan usaha lainnya atau Rumah Sakit yang berbentuk PT, pada Rumah Sakit Swadana tidak ada bagian yang diserahkan kepada pemilik sebagai dividen.

A) Pengertian SHU adalah kelebihan dari penghasilan atas beban pada satu periode tertentu.

B) Manfaat SHU antara lain :

- Memungkinkan analisis laporan keuangan

- Memungkinkan laporan pertanggungjawaban manajemen Setiap unit di

Rumah Sakit mempunyai kontribusi tersendiri terhadap SHU. Ada unit yang

berkontribusi sebagai penghasil keuntungan (profit center) dan ada yang sebagai pusat pengeluaran beban (cost center). Laporan dapat bersifat kualitatif sebagai basil peninjauan lapangan dan dapat bersifat

kuantitatif/keuangan yang diperoleh dan laporan-laporan unit center.C) Penyajian didapat dari:

- Penyajian penghasilan yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating revenues) yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap, Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain

- Penyajian penghasilan yang berasal dari penghasilan lain-lain yang merupakan semua basil yang diperoleh bukan dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti parkir, WC, bunga bank dan lain-lain.

- Beban (expenses) yaitu biaya yang secara lang sung telah dimanfaatkan di dalam kegiatan memperoleh penghasilan dalam suatu periode tertentu.

Terdiri dari :

beban dari kegiatan usaha yaitu beban yang timbul sebagai akibat dari kegiatan utama Rumah Sakit seperti gaji seluruh karyawan, harga pokok obat/bahan habis pakai, snack karyawan, sparepart peralatan medik dan lain-lain.

beban umum dan administrasi yaitu beban yang timbul bukan diakibatkan langsung dari kegiatan memperoleh pendapat usaha Rumah Sakit seperti beban gaji direksi dan karyawan adiministrasi umum, ATK dan lain-lain

beban lain-lain adalah semua beban yang itmbul bukan dikarenakan dari pelaksanaan aktivitas utama Rumah Sakit, seperti beban bunga dan lain-lain.D) Bentuk laporan :- Tunggal (Single step)

Semua penghasilan dikelompokkan

Semua beban dikelompokkan

Selisih penghasilan atas beban adalah SHU

PPH 25 maka didapat SHU bersih.

- Bertahap

Setiap penghasilan ataupun beban diuraikan secara rinci.

E) Perkiraan luar biasa

Yaitu perkiraan yang sifatnya abnormal/luar biasa (extra ordinary), bisa berupa keuntungan atau kerugian luar biasa, seperti pelunasan hutang, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain.

2. Neraca

Disebut juga laporan posisi keuangan yang menunjukkan kondisi atau posisi keuangan suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta (assets), kewajiban (liabilities) dan Modal (Owner's equality).

a. Pendekatan

Secara garis besar ada 2 pendekatan :

- Pendekatan pembelanjaan

Kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan sumber-sumber pembelanjaan suatu entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari sumber-sumber pembelanjaan tersebut.

- Pendekatan sumber daya

Harta menunjukkan jumlah sumber daya yang dimiliki suatu entitas pada tanggal tertentu. Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan hak/klaim atas harta tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak luar. Sedangkan Modal menunjukkan hak/klaim pemilik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jumlah aktiva atau harta di dalam neraca selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modalnya.

b. Kegunaan Neraca

Untuk mengetahui :

- Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit

- Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya

- Jumlah total harta dan susunannya

- Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya.

Dengan demikian dapat diproyeksikan tindakan keuangan apa yang harus dilakukan, apakah jumlah persediaan mencukupi, apakah dana untuk membeli peralatan tersedia dan sebagainya.

c. Komponen-komponen Neraca

Aktiva/Harta

- Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk tujuan khusus disajikan terpisah.

- Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar biaya/nilai pasar yang paling rendah.

- Piutang (Account Receivables) tagihan kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan piutang bukan usaha.

- Persediaan (Inventory)

Antara lain : persediaan obat, benang medis, bahan laboratorium, bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan makanan dan alatalat kebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.

- Biaya bayar di muka (Prepaid expenses)

Antara lain : ATK, barang cetakan, tissue, premi asuransi, sewa bayar di muka, tidak termasuk uang muka pembelian aktiva dan Pajak bayar di muka.

- Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya (termasuk komisi broker, jasa bank dan lain-lain)

- Aktiva tetap adalah aktiva berwujud Yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan masa manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai perolehannya dikurangi penyusutan.

- Aktiva tak berwujud

Merupakan hak istimewa yang diperoleh organisasi usaha untuk digunakan dalam kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.

- Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan. Uang muka pembelian aktiva tetap, piutang jangka panjang dan sebagainya.

Kewajiban (Liabilitas)

Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum dibayar, hutang pembelian obat, ATK dan lain-lain.

Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu setahun, misalnya hutang investor.

Modal/Ekuitas

adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua kewajiban. Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal yang berasal dari sumbangan.

d. Keterbatasan Neraca

- Merupakan laporan historis dari semua transaksi di masa lalu akibatnya tidak bisa menunjukkan nilai saat ini (Current value)

- Dalam neraca digunakan uang sebagai sebuah ukuran sedangkan uang memiliki nilai yang tidak stabil.

- Tidak dapat mengukur semua sumber daya rumah sakit

- Pos-pos neraca hanya memberikan indikasi atas nilai secara umum.

3. Laporan Arus Kas Rumah Sakit

Berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan ke luar selama periode tertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang berjangka pendek dan pendanaan. Tujuan : Untuk menilai kemampuan organisasi Rumah Sakit dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya. Karena dengan membaca laporan arus kas dapat diketahui :

- Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.

- Berapa jumlah kas yang dikeluarkan untuk supplier, karyawan, membayar bunga, pengembalian pinjaman

- Bagaimana kemampuan Rumah Sakit menghasilkan kas dan melunasi kewajiban-kewajibannya.

- Bagaimana terjadinya SHU dengan penerimaan dan pengeluaran kas dan lain-lain. Sumber penerimaan dan pemakaian kas diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Aktivitas operasi

Merupakan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan usaha/transaksi yang berpengaruh pada sisa hasil usaha.

Ada 2 metode melaporkan arus kas dari aktivitas operasi tetapi yang akan digunakan adalah : metode langsung.

Contoh : Sumber Penerimaan Kas

- Kas diterima dari pelanggan (pasien)

- Kas diterima dari bunga deposito

Sumber Pengeluaran Kas

- Untuk pembayaran persediaan

- Untuk pembayaran fee dokter

- Untuk pembayaran beban operasoinal, beban bunga dan

sebagainya.

b) Aktivitas investasi

Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang jangka panjang dan lain-lain.

Sumber pengeluaran kas : pembelian aktiva tetap, investasi dan pemberian piutang jangka panjang.

c) Aktivitas pendanaan

Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan pinjaman jangka panjang.

Sumber pengeluaran kas :

pelunasan pinjaman jangka panjang pembayaran dividen.

2.6 Siklus Transaksi Rumah Sakit1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.2. Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak laindan pelunasan utang dan kewajibannya.3. Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit.4. Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang.5.Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle) sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.A.Siklus PendapatanSiklus pendapatan (revenue cycle) di RSUD A terdiri dari beberapa fungsi seperti pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang.a)Pemberian PelayananFungsi pemberian pelayanan rumah sakit (usaha) terdiri dari sub fungsi pelayanan medis dan pelayan non medis dan uraiannya sebagai berikut:Pelayanan medis yang terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:1. pelayanan medis yaitu jasa yang terkait langsung dengan pelayanan dokter kepada masyarakat.2.pelayanan keperawatan yaitu jasa yang terkait langsung dengan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.3. penunjang medis yaitu jasa yang berfungsi sebagai pendukung di dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:1)penunjang medis yang berhubungan dengan pasien a)Farmasi b)Laboratorium c)Fisioterapid) Radiologie) Pemulasaran jenazahf)Central Sterile Supply Department (CSSD)g)Operatie Khamer (OK)h)Hemodialisis2)penunjang medis yang tidak berhubungan dengan pasiena)Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

(IPSRS)b)Sistem Informasi Manajemenc)LaundryPelayanan non-medis yaitu jasa yang berfungsi di dalam peningkatan mutukinerja rumah sakit, namun tidak terkait secara langsung dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, misalnya administrasi.1.Penerimaan KasSumber penerimaan kas rumah sakit yang terkait dengan operasi rumah sakit terdiri dari tiga bagian, yaitu:Penerimaan hasil usaha rumah sakitPendapatan operasionalpendapatan rawat jalan;pendapatan rawat inap;pendapatan tindakan medis;pendapatan penunjang medis;pendapatan operasional lainnya.Penghasilan non operasionalpendapatan jasa lembaga keuangan;pendapatan kerja sama operasi (KSO);pendapatan sewaPenerimaan hibahPenerimaan anggaran APBN/D2.Pengelolaan PiutangFungsi pengelolaan piutang tidak terlepas dari fungsi pemberian jasa pelayanan dan mencakup sub fungsi penerimaan kas dari pencairan piutang, penagihan, dan sub fungsi piutang usaha itu sendiri yang bertugas memelihara informasi piutang pasien/ pihak lain secara berkelanjutan.

B.Siklus PengeluaranSiklus pengeluaran (expenditure cycle) diRSUD Amencakup fungsi-fungsi yang terkait dengan pengadaan barang dan atau jasa yang digunakan oleh rumah sakit dalam menjalankan usahanya. Fungsi dalam siklus ini terdiri dari proses seleksi pemasok (vendor selection), permintaan pembelian (requisitioning), pembelian (purchasing), utang usaha (accounts payable), dan akuntansi pengupahan (payroll accounting).

a.)PembelianPembelian/pengadaan barang dan jasa di rumah sakit mengacu padaPeraturanPresiden Nomor54tahun 2010dan peraturan perubahannya, serta Peraturan BupatiAnomorXXtahun 20XX. Pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya berasal dari:

a.APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah);

b.APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Menggunakan dasarPeraturanPresiden Nomor54tahun 2010, sedangkan pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya dari:

a.Pendapatan jasa layanan/ operasional;

b.Hibah tidak terikat;

c.Hasil kerjasama/ KSO dengan pihak lain; dan

d.Pendapatan lain-lainRSUD Ayang sah.Menggunakan dasar Peraturan Bupati nomorXXtahun 20XXyang berdasarkanketentuan pasalXXX, Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang PedomanTeknis Pengelolaan Keuangan BLUD.1.Jenis pengadaan barang/jasa1.Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/ jasa3)Pengadaan Barang4)Pengadaan Jasa Pemborongan5)Pengadaan Jasa Konsultasi6)Pengadaan Jasa Lainnya2.Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan swakelola2.Metoda pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya terdiri dari1.pelelangan umum2.pelelangan terbatas3.pemilihan langsung,4.penunjukan langsung.b.)Pengelolaan UtangFungsi pengelolaan utang bertugas untuk melakukan pembayaran kepada rekanan/pemasok. Untuk dapat memastikan bahwa pelunasan utang sesuai dengan dokumen-dokumen yang terkait dengan pembelian, perlu dilakukanmatching process, yaitu semua dokumen dikumpulkan, diverifikasi, dan ditelaah sebelum dilakukan pembayaran.c.)PengupahanSistem pengupahan melibatkan seluruhpayroll processdanpersonnel reportingdan menyajikan informasi terkait dengan personalia, seperti ketrampilan pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan.Sistem pengupahanRSUD Amencakup pegawai tetap yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak tetap (honorer daerah dan kontrak) dengan remunerasi dalam bentuk gaji, insentif, dan/atau honor.

C.Siklus Produksi/PelayananDi dalam perusahaan manufaktur salah satu siklus akuntansi adalah siklus produksi, sedangkan dalam bidang jasa siklus ini identik dengan siklus pelayanan.Siklus pelayanandi RSUD Amencakup pengelolaan pelayanan, pengelolaan persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi aset.1.Pengelolaan PelayananPengelolaan pelayanan dalam rumah sakit terkait sekali dengan sistem akuntansi biaya. Khusus untukRSUD A,unit cost(sistem biaya per unit) menjadi pilihan dalam penerapan sistem akuntansi biaya. Dalamunit costini, biaya yang terjadi di rumah sakit didistribusikan ke setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien.2.Pengelolaan PersediaanPengelolaan persediaan diRSUD Aberfokus pada serangkaian pencatatan persediaan dan laporannya terkait dengan penggunaan persediaan, saldo akhir persediaan, dan tingkat persediaan minimum ataupun maksimum. Untuk itu, penentuan saat pemesanan kembali barang untuk menjaga ketersediaan barang (reorder point) dan prosedurnya disusun agar biaya penyimpanan persediaan dapat diminimalkan.

3.Pengelolaan Aset TetapPengelolaan aset tetap terkait dengan 1) pencatatan yang memadai mengenai deskripsi aset, biaya perolehan, dan lokasi penempatan aset tersebut; 2) penghitungan penyusutan untuk keperluan akuntansi dan pajak; 3) dan manajemen laporan terkait dengan rencana dan pengendalian untuk setiap jenis aset.

D.Siklus KeuanganSebagaimana telah diuraikan di sub bab sebelumnya, siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaancapital fund(dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang.

Pengelolaan Kas MasukKas diRSUD Amerupakan harta rumah sakit yang paling likuid dan memerlukan pengendalian yang sangat ketat. Pengelolaan kas masuk mencakup fungsi penyetoran penerimaan, sentralisasi penanganan kas, dokumentasi bukti pendukung, dan pemisahan fungsi pencatatan dan penyimpanan kas.Pengelolaan Kas KeluarPengelolaan kas keluar memfokuskan pada pemeriksaan bukti kas keluar dan pemisahan fungsi otorisasi dan pembayaran.E.Siklus Pelaporan KeuanganSebagaimana dijelaskan di sub bab di awal, siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi yang terdiri dari keempat siklus di atas. Laporan keuangan, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan diRSUD A, dihasilkan dari siklus ini menjadi sebuah rerangka (framework) dalam melakukan analisis terhadap usaha rumah sakit2.7 Rumah Sakit Pemerintah Daerah Sebagai Badan Layanan Umum

(BLU)A) Pengertian Badan Layanan Umum (BLU)

Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

Sedangkan Asas BLU diatur menurut Pasal 3 PP No. 23 Tahun 2005, yaitu:

1.Menyelenggarakan pelayanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan, tidak terpisah secara hukum dari instansi induknya;

2.Pejabat BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum kepada pimpinan instansi induk;

3.BLU tidak mencari laba;

4. Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak

terpisah;

5.Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.

Karakteristik dari BLU :

Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan Negara;

1.Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat;

2.Tidak bertujuan untuk mencarai laba;

3.Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi;

4.Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada instansi induk;

5.Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara langsung;

6.Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil;

7.BLU bukan subyek pajak.B) Standar Pelayanan dan Tarif Layanan Rumah SakitStandar pelayanan minimal tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu :

1. Fokus pada jenis pelayanan, dalam arti mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang terwujudnya tugas dan fungsi BLU/BLUD;

2. Terukur, merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;

3. Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata yang dapat dihitung tingkat pencapaiannya, rasional sesuai kemampuan dan tingkat pemanfaatannya;

4. Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLU/BLUD;

5. Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan.

Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang telah menjadi BLU/BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh rumah sakit kepada menteri keuangan/menteri kesehatan/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan kemudian ditetapkan oleh menteri keuangan/kepala daerah dengan peraturan menteri keuangan/peraturan kepala daerah. Tarif layanan yang diusulkan dan ditetapkan tersebut harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1.kontinuitas dan pengembangan layanan;

2.daya beli masyarakat;

3.asas keadilan dan kepatutan; dan

4.kompetisi yang sehat.

C) Pengelolaan Keuangan

Adanya desentralisasi dan otonomi daerah dengan berlakunya UU tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 32 Tahun 2004, terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008), UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, serta Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Umum Penyusunan APBD, kemudian PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, membuat rumah sakit pemerintah daerah harus melakukan banyak penyesuaian khususnya dalam pengelolaan keuangan maupun penganggarannya, termasuk penentuan biaya.

Dengan terbitnya PP No. 23 Tahun 2005, rumah sakit pemerintah daerah mengalami perubahan menjadi BLU. Perubahan ini berimbas pada pertanggungjawaban keuangan tidak lagi kepada Departemen Kesehatan tetapi kepada Departemen Keuangan, sehingga harus mengikuti standar akuntansi keuangan yang pengelolaannya mengacu pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan efisiensi. Anggaran yang akan disusun pun harus berbasis kinerja (sesuai dengan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002).

Penyusunan anggaran rumah sakit harus berbasis akuntansi biaya yang didasari dari indikator input, indikator proses dan indikator output, sebagaimana diatur berdasarkan PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, dan khusus untuk RSUD, pengelolaan keuangannya harus mengacu dan berdasarkan Permendagri Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

BAB III

PENUTUP3.1 Simpulan

Rumah sakit adalah bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarkat, serta pelaynan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-medik. Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas Sistem akuntansi Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk keberhasilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta perencanaan, terlebih lagi saat ini yang mana Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan Layanan Umum yang penerimaannya harus disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara.

DAFTAR PUSTAKAMardiasmo Prof. Akuntansi Sektor Publik.2009. Yogyakarta: Andi Yogyakarta http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/12/akuntansi-sebagai-alat-perencanaan-dan.htmlhttp://fitriaprliana.blogspot.com/2011/11/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html

PAGE 1