makalah Pertanian Berkelanjutan

16
akalah Pertanian Berkelanjutan May 7 undefined BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan sosial ekonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem pertanian tradisional, erosi tanah terkendali, dan pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan pertanian (on-farm) dan bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi tanaman, dan penggunaan dasar-dasar biologi pada pelaksanaan pertanian. Salah satu pendekatan pertanian berkelanjutan adalah input minimal (low input) secara khusus ditulis oleh Franklin H. King dalam bukunya Farmers of Forty Centuries. King membandingkan penggunaan input minimal dan pendekatan berkelanjutan pada pertanian daratan Timur (oriental) dengan apa yang dia lihat sebagai kesalahan metoda yang digunakan petani Amerika. Gagasan

description

pip

Transcript of makalah Pertanian Berkelanjutan

Page 1: makalah Pertanian Berkelanjutan

akalah Pertanian Berkelanjutan

May 7

undefined

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen fisik, biologi

dan sosial ekonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang melaksanakan

pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem pertanian tradisional, erosi

tanah terkendali, dan pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan pertanian (on-farm) dan

bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi

tanaman, dan penggunaan dasar-dasar biologi pada pelaksanaan pertanian.

Salah satu pendekatan pertanian berkelanjutan adalah input minimal (low input) secara khusus

ditulis oleh Franklin H. King dalam bukunya Farmers of Forty Centuries. King membandingkan

penggunaan input minimal dan pendekatan berkelanjutan pada pertanian daratan Timur (oriental)

dengan apa yang dia lihat sebagai kesalahan metoda yang digunakan petani Amerika. Gagasan

King adalah bahwa sistem pertanian memiliki kapasitas internal yang besar untuk melakukan

regenerasi dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya internal.

Siapapun yang bergerak di bidang pertanian seharusnya berbagi kepedulian yang lebih luas pada

masyarakat dalam mendukung lingkungan yang bersih dan nyaman. Selama sepuluh tahun

terakhir, telah terjadi paradigma yang mengangkat masyarakat pertanian dari kondisi yang

mengharuskan produktivitas lebih tinggi menuju suatu kondisi masyarakat yang peduli pada

keberlanjutan. Hal ini dirasakan sebagai suatu kesalahan bahwa produktivitas yang tinggi dari

Page 2: makalah Pertanian Berkelanjutan

kegiatan pertanian konvensional telah menimbulkan biaya kerusakan yang cukup siginifikan

terhadap lingkungan alam dan disrupsi masalah sosial. Dalam usaha mengalihkan konsekuensi-

konsekuensi negatif pertanian konvensional, beberapa format sistem pertanian berkelanjutan

yang berbeda telah direkomendasikan sebagai alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan sistem

produksi pertanian yang dapat menguntungkan secara ekonomi dan aman secara lingkungan.

Tetapi kriteria yang paling penting untuk kebanyakan petani dalam mempertimbangkan suatu

perubahan usaha tani adalah keingingan memperoleh hasil yang layak secara ekonomi.

1.2 Tujuan

• Agar kita mengetahui pertanian berkelanjutan

• Agar kita mengetahui kriteria sistem pertanian berkelanjutan

• Agar kita mengetahui sifat – sifat pertanian berkelanjutan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis,

yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus

menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia

(Kononova, 1961).

Page 3: makalah Pertanian Berkelanjutan

Menurut Stevenson (1994), bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang

terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa

mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.

Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung

tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam

mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan

salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah

penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat tercipta tanah-

tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar

dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika dan biologi

tanah. Kerusakan kimia tanah dapat terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi

garamgaram (salinisasi), tercemar logam berat, dan tercemar senyawa-senyawa organik dan

xenobiotik seperti pestisida atau tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001).

Terjadinya pemasaman tanah dapat diakibatkan penggunaan pupuk nitrogen buatan secara terus

menerus dalam jumlah besar (Brady, 1990).

Kerusakan tanah secara fisik dapat diakibatkan karena kerusakan struktur tanah yang dapat

menimbulkan pemadatan tanah. Kerusakan struktur tanah ini dapat terjadi akibat pengolahan

tanah yang salah atau penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Kerusakan biologi ditandai

oleh penyusutan populasi maupun berkurangnya biodiversitas organisme tanah, dan terjadi

biasanya bukan kerusakan sendiri, melainkan akibat dari kerusakan lain (fisik dan atau kimia).

Sebagai contoh penggunaan pupuk nitrogen (dalam bentuk ammonium sulfat dan sulfur

coatedurea) yang terus menerus selama 20 tahun dapat menyebabkan pemasaman tanah sehingga

populasi cacing tanah akan turun dengan drastis (Ma et al., 1990).

Page 4: makalah Pertanian Berkelanjutan

Menurut Lal (1995), pengelolaan tanah yang berkelanjutan berarti suatu upaya pemanfaatan

tanah melalui pengendalian masukan dalam suatu proses untuk memperoleh produktivitas tinggi

secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, serta memperbaiki karakteristik lingkungan.

Dengan demikian diharapkan kerusakan tanah dapat ditekan seminimal mungkin sampai batas

yang dapat ditoleransi, sehingga sumberdaya tersebut dapat dipergunakan secara lestari dan

dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah menyediakan zat pengatur tumbuh tanaman

yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman seperti vitamin, asam amino, auksin

dan giberelin yang terbentuk melalui dekomposisi bahan organik (Brady, 1990).

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pertanian Berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan Suatu Konsep Pemikiran Masa Depan. Apa itu pertanian berkelanjutan?

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini

dan saat yang akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi

semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi dengan kata lain pertanian yang

bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak

cucu kita.

Page 5: makalah Pertanian Berkelanjutan

Ada pun definisi lain dari pertanian berkelanjutan adalah sebagai alternatif-alternatif untuk

mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang dapat menguntungkan secara ekonomi dan

aman secara lingkungan.

Berarti dapat disimpulkan bahwa pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah

pertanian yang meliputi komponen-komponen fisik, biologi, sosial ekonomi, lingkungan dan

manusia yang berjalan secara ideal untuk saat ini dan yang akan datang.

3.2 Kriteria sistem pertanian berkelanjutan

Keberlanjutan Secara Ekonomi

Pola pertanian yang dikembangkan bisa menjamin infestasi dalam bentuk tenaga dan biaya yang

telah dikeluarkan petani, dan hasil yang didapat petani mencukupi kebutuhan keluarganya secara

layak. Keberlanjutan ekonomi berarti juga meminimalkan atau bahkan meniadakan biaya

eksternal dalam proses produksi pertanian. Dalam poin keberlanjutan ekonomi ini, masih banyak

terlihat bahwa petani (dan pertanian) kita belum sustain secara ekonomi dalam pengelolaan

pertaniannya. Sebagai contoh, di lapangan penulis banyak menjumpai petani yang harus (terus-

menerus) berutang menjelang musim tanam (untuk biaya produksi dan alat). Ketergantungan

petani atas input dari luar (terutama pupuk dan pestisida) adalah bukti paling nyata.

Jadi kita harus memulai (saat ini juga) memperkenalkan kepada para petani kita beberapa

alternatif model pertanian, semisal LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture).

Dimana dengan LEISA ini kemandirian petani lebih terjamin, selain itu juga ramah lingkungan.

Di beberapa tempat lain, system pertanian hutan-tani (agroforestry) justru dapat menjadi jalan

keluar.

Page 6: makalah Pertanian Berkelanjutan

Keberlanjutan Ekologi

Keberlanjutan ekologis adalah upaya mengembangkan agroekosistem agar memiliki kemampuan

untuk bertahan dalam kurun waktu yang lama melalui pengelolaan terpadu untuk memelihara

dan mendorong peningkatan fungsi sumber daya alam yang ada. Pengembangan sistem juga

berorientasi pada keragaman hayati (biodiversity).

Praktik-praktik budidaya tanaman yang menyebabkan dampak negatif pada lingkungan harus di

hindari. Penulis menjumpai di lapangan, bahwa petani sering menyemprot pestisida pabrikan

walaupun tidak ada hama. Seolah ada ketakutan yang dalam jika tidak disemprot pastilah akan

kena serangan hama. Tanaman melon di Kab Sukoharjo Jateng misalnya, sejak menjelang

berbunga hingga menjelang panen, dapat di semprot dengan pestisida hingga tiga kali sehari oleh

petani. Saking akrabnya petani dengan pola asal semprot-semprot ini ditunjukkan dengan

kebiasaan mereka menyebut pestisida sebagai obat. Padahal pestisida adalah racun (pest=hama

sida=racun) bukan obat. Bahkan banyak pula petugas penyuluh yang menyebut pestisida sebagai

obat. Padahal sudah banyak ulasan tentang bahaya residu pestisida terhadap petani, lingkungan

dan konsumen.

Hal lain, kebiasaan menyemprot pestisida secara over-dosis ini dapat menyebabkan tumbuhnya

kekebalan pada hama yang selamat. Sehingga generasi hama berikutnya tidak lagi mempan

disemprot dengan dosis yang sama, atau pestisida yang sama. Di lapangan dijumpai kebiasaan

petani meng-oplos berbagai merk pestisida untuk mendapatkan hasil yang lebih ampuh (dalam

banyak kasus, justeru penyuluh pertanianlah yang mengajarkan petani akan perihal berbahaya

ini). Selain berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan, syarat mutlak sistem pertanian

berkelanjutan adalah keadilan sosial, dan kesesuaian dengan budaya lokal. Yakni penghargaan

martabat dan hak asasi individu serta kelompok untuk mendapat perlakuan adil. Misalnya adanya

Page 7: makalah Pertanian Berkelanjutan

perlindungan yang lebih tegas atas hak petani dalam penguasaan lahan, benih dan teknologi lokal

yang sering “dibajak” oleh kaum pemodal.

Sistem yang harus dibangun juga menyediakan fasilitas untuk mengakses informasi, pasar dan

sumberdaya yang terkait pertanian. Hal mana harus menjamin “harga keringat petani” untuk

mendapat nilai tukar yang layak, untuk kesejahteraan keluarga tani dan keberlanjutan modal

usaha tani. Khususnya akses atas lahan harus kembali dievaluasi dalam rangka menegakkan

keadilan, dengan tanpa membedakan jenis kelamin, posisi sosial, agama dan etnis. Contoh

adanya ketimpangan keadilan adalah (dalam konvensi di Indonesia?) bila si istri melakukan

transaksi hak atas tanah, oleh Notaris akan dimintakan surat kuasa dari suaminya. Sementara itu,

budaya pertanian lokal sering kali dilecehkan. Misalnya, sistem ladang berpindah orang Dayak

sering dituduh merusak lingkungan (yang benar, orang Dayak menggilirkan lahan secara

berputar/siklus, bukan berladang berpindah-pindah). Padahal sistem itu justeru melestarikan

lingkungan dan sudah teruji berabad-abad. Namun kebiasaan orang Dayak menggulirkan siklus

lahan ini dijadikan kambing hitam atas dosa lingkungan dari jaringan penjarah kayu serta

penjarah hutan hak ulayat suku.

Praktik Pertanian Berkelanjutan

Sebenarnya, dalam ekosistem terdapat komponen biotik, baik flora maupun fauna yang

menyediakan jasa ekologi seperti: Proses dekomposisi bahan organik (daur ulang unsur hara)

guna mempertahankan kesuburan tanah. Alam juga telah menyediakan pengatur dan pengendali

populasi hama dan penyebab penyakit tanaman. Kemudian, alam menyediakan proses

penyerbukan oleh serangga/hewan penyerbuk yang menjaga keberlanjutan reproduksi tanaman.

Kesemua hal di atas itu (anggota penyusun komponen biotik) berinteraksi sesuai proses evolusi

Page 8: makalah Pertanian Berkelanjutan

ekosistem. Apabila satu komponen hilang akan timbul goncangan ekologi yang ditandai

pelonjakan salah satu komponen (misal hama), atau proses perkembangan ekosistem berjalan

tidak normal (Misal: karena input pestisida dan pupuk kimia yang ngawur, tanah menjadi tidak

gembur karena kehilangan mikroba pengurai).

Indikator sukses

Selama ini indikator sukses pertanian kita adalah sekadar jumlah atau hasil produksi pertanian,

untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam pertanian berkelanjutan, tujuan yang ingin dicapai

bukanlah sekadar target produksi jangka pendek, tetapi lebih ditekankan pada upaya

keberlanjutan sistem produksi jangka panjang. Sehingga inovasi yang dilakukan, dalam pertanian

berkelanjutan adalah dalam rangka peningkatan secara optimal proses-proses biologi dan ekologi

dalam ekosistem. Untuk inilah, kini saatnya (terutama) para penyuluh pertanian untuk mengajari

petani kita (yang sudah lupa) cara-cara mengembangkan kesuburan tanah, prinsip pengendalian

hama alami dan pengoptimalisasi peran musuh alami, pengelolaan tanaman (memilih jenis, pola

tanam, mengatur waktu tanam yang tepat) guna memanipulasi interaksi musim-tanaman-hama.

Hal lain, harus dipikirkan pula pengembangan jenis-jenis kultiva tanaman yang tidak rakus

pupuk dan relative tahan terhadap hama dan penyakit. Pengembangan varietas unggul lokal

(yang sudah beradaptasi sesuai dengan kondisi setempat) perlu dipertimbangkan untuk

mendapatkan bibit unggul spesifik lokasi. Kiranya, masih ada harapan di Indonesia, untuk

mempertahankan keberadaan ekosistem pertanian, memelihara potensinya untuk jangka waktu

lama, tidak berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan, akan dapat memberi keuntungan

terus-menerus (jangka panjang dan turun temurun) pula.

3.2 sifat – sifat pertanian berkelanjutan

Page 9: makalah Pertanian Berkelanjutan

• Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri.

• Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana

pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mendapatkan hak

sesuai dengan partisipasinya.

• Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan

dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain.

• Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan martabat

manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada.

• Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dengan demikian

pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan konsumen

maupun produsen.

Mengapa harus berkelanjutan?

Apa bisa berlanjut ? merupakan pertanyaan mendasar dan apakah itu mungkin? Jawabannya

adalah mungkin asalkan semua yang berkait dengan pertanian itu sadar dan melaksanakan

prinsip-prinsip pertanian yang berkelanjutan. Salah satu alasan mengapa harus berlanjut adalah

pengalaman selama ini dimana input tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata.

Sebagai contoh penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan

munculnya hama penyakit sekunder.

Page 10: makalah Pertanian Berkelanjutan

Penggunaan pupuk yang berlebihan malah menyebabkan pertemubuhan vegetatif yang tak

diinginkan dan di daerah hilir menyebabkan eutrifikasi (suburnya perairan akibat akumulai hara

oleh aliran air). Lahan sebagai penopang utama telah rusak, maka akan sangat mahal biaya yang

harus dikeluarkan dan dimasa yang akan datang anak cucu hanya ditinggali barang sisa kurang

bermutu. Pada hal harapakn kita semua generasi yang akan datang harus lebih baik dari pada

generasi saat ini.

Langkah apa yang bisa dilaksanakan?

Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan.

Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian

berkelanjutan. Ketiga dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang

tidak ramah lingkungan. Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan

pengolahan tanam minimal, sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan

pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan.

Memang hal ini masih menjadi hal yang utopis, tapi sesuai dengan nasehat ulama besar AA Gym

agar mulai dari yang terkecil,mulai sekarang juga dan mulai dari diri sendiri. Itu memerlukan

waktu yang panjang. Marilah kia wujudkan pertanian berkelanjutan sesuai dengan tupokasi

lembaga masing-masing. Muara dari semua upaya itu adalah meningkatkan kesejahteraan kita

semua tanpa kecuali.

BAB IV

KESIMPULAN

Page 11: makalah Pertanian Berkelanjutan

Berarti dapat disimpulkan bahwa pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah

pertanian yang seimbang antara ekosistem, ekonomi, lingkungan dan manusia yang

berkelanjutan untuk saat ini dan yang akan datang. Dan sitem pertanian berkelanjutan juga

mempunyai kriteria, prinsip-prinsip, dan sifat-sifat dalam menjalankan pertanian yang

sustainable agar dapat berjalan dengan seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, 1990. Bahan Organik. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011.

Brady, 1990. pemasaman Tanah.www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011.

Djajakirana, 2001.Peranan Bahan Organik.www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011.

Kononova, 1961.Pengertian bahan Organik.www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret

2011.

Lal, 1995. Pengolahan tanah berkelanjutan. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret

2011.

Page 12: makalah Pertanian Berkelanjutan

Ma et al., 1990. Kerusakan tanah. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011.

Stevenson, 1994. Pengertian bahan Organik Tanah.www.wikipedia.com. Diakses tanggal 30

Maret 2011.