Makalah perlindungan konsumen perumahan

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1999 telah lahir Undang-Undang perlindungan konsumen, yaitu Undang-Undang nomor 8 tahun tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum kepada konsumen. dalam undang undang ini juga di jelaskan mengenai tanggung jawab pelaku usaha yang tentunya hal ini di atur untuk memberikan kepastian hukum serta melindungi hak para konsumen tersebut. Hal demikian memang perlu di atur karena untuk menghindari sikap negatif pelaku usaha terhadap konsumen. Perlindungan konsumen ini adalah jaminan yang seharusnya didapatkan oleh para konsumen atas setiap produk yang diperdagangkan berupa barang dan atau jasa yang semestinya sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan yang dibeli dari produsen atau pelaku usaha. Namun dalam kenyataannya saat ini konsumen selalu tidak mendapatkan tanggapan yang positif bahkan cenderung diabaikan oleh para produsen atau pelaku usaha.Undang undang tentang perlindungan konsumen ini memang telah di terbitkan namun dalam proses pelaksanaan atau aplikasi dari undang undang itu sendiri belum maksimal atau dengan kata lain peraturan yang ada dalam undang undang tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan para konsumen contohnya adalah pembangunan perumahan yang tidak sesuai spesifikasi. Peristiwa seperti itu tentunya sangat merugikan konsumen, maka seharusnya pelaku usaha bertanggung jawab dengan kejadian tersebut sebagai implementasi dari undang undang nomor 8 tahun 1999. Untuk memperjelas masalah perlindungan konsumen maka makalah ini akan membahas 1

Transcript of Makalah perlindungan konsumen perumahan

Page 1: Makalah perlindungan konsumen perumahan

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada tahun 1999 telah lahir Undang-Undang perlindungan konsumen, yaitu Undang-Undang nomor 8 tahun tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum kepada konsumen. dalam undang undang ini juga di jelaskan mengenai tanggung jawab pelaku usaha yang tentunya hal ini di atur untuk memberikan kepastian hukum serta melindungi hak para konsumen tersebut. Hal demikian memang perlu di atur karena untuk menghindari sikap negatif pelaku usaha terhadap konsumen.

Perlindungan konsumen ini adalah jaminan yang seharusnya didapatkan oleh para konsumen atas setiap produk yang diperdagangkan berupa barang dan atau jasa yang semestinya sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan yang dibeli dari produsen atau pelaku usaha. Namun dalam kenyataannya saat ini konsumen selalu tidak mendapatkan tanggapan yang positif bahkan cenderung diabaikan oleh para produsen atau pelaku usaha.Undang undang tentang perlindungan konsumen ini memang telah di terbitkan namun dalam proses pelaksanaan atau aplikasi dari undang undang itu sendiri belum maksimal atau dengan kata lain peraturan yang ada dalam undang undang tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan para konsumen contohnya adalah pembangunan perumahan yang tidak sesuai spesifikasi.

Peristiwa seperti itu tentunya sangat merugikan konsumen, maka seharusnya pelaku usaha bertanggung jawab dengan kejadian tersebut sebagai implementasi dari undang undang nomor 8 tahun 1999. Untuk memperjelas masalah perlindungan konsumen maka makalah ini akan membahas mengenai kajian secara Pidana dan tanggung jawab pelaku usaha tersebut.

B.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah kajian secara pidana perlindungan konsumen sebagai perwujudan tanggung jawab pelaku usaha.

C.     Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :a.       Untuk mengetahui Bagaimana tanggung jawab pelaku usaha pada kasus

Klausula Baku Perlindungan Konsumen Perumahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada keterangan brosur Perumahan ;

b.      Untuk mengetahui apakah tanggung jawab pelaku usaha ;c.       Untuk mengetahui kasus mengenai perlindungan konsumen dan analisis

hukumnya.

1

Page 2: Makalah perlindungan konsumen perumahan

D.    Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :a.       Agar kita bisa lebih mengetahui apa tanggunng jawab pelaku usaha terhadap

konsumen ;b.      Agar kita bisa mengetahui apakah tanggung jawab pelaku usaha telah terlaksana

dengan baik atau belum;c.       Agar kita bisa mengetahui kasus mengenai perlindungan konsumen dan analisis

hukumnya

2

Page 3: Makalah perlindungan konsumen perumahan

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Tinjaun Pustaka

1.      Pengertian Pelaku UsahaPengertian pelaku usaha menurut Undang-Undang nomor 8 tahun 1999

tentang perlindungan konsumen pasal 1 ayat 3, pelaku usaha adalah. setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

2.      Tanggung Jawab Pelaku UsahaTanggung jawab pelaku usaha tercantum dalam UU No 8 Tahun 1999

tentang perlindungan konsumen pasal 19 yaitu :1). Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,

pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

2). Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3). Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi.

4). Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.

5). Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen.

Inti dari pasal di atas adalah pelaku usaha bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul dari hasil produk/jasanya. Seperti yang di sebutkan pada pasal 19 ayat 1, Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

Berdasarkan ayat 2 pasal yang sama, Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian ganti rugi tidak menghapus kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.

3

Page 4: Makalah perlindungan konsumen perumahan

3. Ketentuan Pidana sebagaimana diatur dalam UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yaitu :1) Pasal 61

Penuntutan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan/atau pengurusnya.

2) Pasal 62(1) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

(2) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 16, dan Pasal 17 ayat (1) huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat tetap atau kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku.

3) Pasal 63Terhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman tambahan, berupa: a. perampasan barang tertentu; b. pengumuman keputusan hakim;c pembayaran ganti rugi; d. perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya

kerugian konsumen; e. kewajiban penarikan barang dari peredaran; atauf. pencabutan izin usaha.

4) Pasal 8 ayat (1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang, huruf f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut.

B.     Contoh kasus

Dugaan tindak pidana Perlindungan Konsumen yaitu pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa dengan cara tersangka selaku pemilik Perumahan Suka Bangun Cindo Residence yang beralamatkan di Jalan Sukabangun II No. 25 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Palembang diduga telah menjualkan 1 (satu) unit rumah di Perumahan Suka Bangun Cindo Residence Blok B5 kepada Sdr. FIRNIYANTO, SH (Pelapor) seharga Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) melalui KPR Bank Mandiri yang mana rumah tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada keterangan brosur Perumahan Suka Bangun Cindo Residence sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf (f) Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang diduga dilakukan oleh Tersangka a.n. Ir. H.A. FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM (Alm).

4

Page 5: Makalah perlindungan konsumen perumahan

C.     Analisa Yuridis

Pasal 62 ayat (1) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 (ayat (1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang, huruf f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut), Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

a. Unsur “Pelaku Usaha”.1) Berdasarkan Keterangan Saksi FIRNIYANTO,SH, SAIFUL ALAM

(tetangga Firniyanto) , SYARIFUDDIN (pemasaran dan pengawasan) , JUMATNO (pemborong / tukang) , ROSIDAWAN S.T..M.T (ahli kontruksi) ,pemilik Perumahan Suka Bangun Cindo Residence yang beralamatkan Jalan Sukabangun II No. 25 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Palembang adalah Ir. H.Aasra FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM.

2) Berdasarkan akta pendirian Perusahaan pemilik Perumahan Suka Bangun Cindo Residence yang beralamatkan Jalan Sukabangun II No. 25 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Palembang adalah Ir. H.A. FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM

3) Berdasarkan keterangan tersangka Ir. H.A. FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM menjelaskan benar bahwa dirinya adalah pemilik Perumahan Suka Bangun Cindo Residence yang beralamatkan Jalan Sukabangun II No. 25 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Palembang.

b. Unsur “memperdagangkan barang/jasa”.1) Saksi 1 (satu) FIRNIYANTO, SH ,SAIFUL ALAM (tetangga

Firniyanto) , SYARIFUDDIN (pemasaran dan pengawasan) , JUMATNO (pemborong / konstruksi ) ,menerangkan telah membeli 1 (satu) unit rumah di Perumahan Suka Bangun Cindo Residence Blok B5 seharga Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) melalui KPR Bank Mandiri.

2) Berdasarkan Surat Perjanjian Pembuatan Rumah Nomor : KH/SBC/III/2010 tanggal 28 Maret 2010 ber materai antara saksi FIRNIYANTO, SH dengan tersangka Ir. H.A. FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM telah ada transaksi jual beli rumah 1 (satu) unit rumah di Perumahan Suka Bangun Cindo Residence Blok B5

3) Berdasarkan keterangan tersangka Ir. H.A. FATTAH. DS Bin DJAGO SALIM menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa saksi FIRNIYANTO, SH telah membeli 1 (satu) unit rumah di Perumahan Suka Bangun Cindo Residence Blok B5 seharga Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) melalui KPR Bank Mandiri.

c. Unsur “tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut”

5

Page 6: Makalah perlindungan konsumen perumahan

1) Saksi FIRNIYANTO .S.H merincikan keadaan yang tidak sesuai dengan standarisasi sehingga merasa tidak nyaman, perinciannya adalah sebagai berikut :

a) Kusen, daun pintu dan daun jendela pelapor tidak mengetahui menggunakan kayu jenis apa, yang jelas tidak di open dan diplitur karena semuanya merenggang.

b) Struktur beton bertulang semestinya ada ring blok gantung untuk menahan atap namun tidak dipasang sebagian.

c) Dinding plesteran retak-retak dan tembus, ada juga yang retak pecah dan catnya tidak menempel serta cepat burat/tidak di plamir.

d) Atap rumah bocor dan turun melengkung serta tidak ditutup dengan penutup/boh genteng.

e) Bagian kamar mandi seharusnya air pembuangan masuk ke dalam pipa pembuangan akan tetapi air tembus ke samping rumah sehingga rumah tersebut menjadi tidak sehat.

f) Mengenai ukuran tanah dan bangunan sesuai dengan denah gambar yang dibuatkan namun tanah sudut atau Hook yang seharusnya ada kelebihan tanah ternyata tidak ada, sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya.

g) Pagar dibelakang rumah yang tidak dibangun seharusnya ada konfensi dalam bentuk lain ternyata tidak ada.

2) Ahli ROSIDAWAN S.T..M.T (ahli peneliti bangunan / kontruksi) menjelaskan sebagai berikut :a) Kerusakan berupa keretakan yang terjadi pada elemen dinding

tersebut diakibatkan karena kualitas pekerjaan pada bagian struktur bangunan yang jelek, diantaranya pasangan bata pada pondasi menerus tidak cukup untuk menahan dinding berdiri stabil; kualitas balok sloof dengan kualitas beton yang rendah serta jumlah tulangan kurang dari yang seharusnya; jarak antar kolom yang terlalu jauh membuat struktur dinding juga tidak terikat kuat dan tidak stabil, disamping konstruksi kolomnya itu sendiri yang menggunakan beton dengan kualitas rendah serta jumlah tulangan yang kurang dari yang seharusnya.

b) Kondisi kelembaban (basah) pada beberapa bagian dinding disebabkan oleh kualitas plesteran yang kurang baik, campuran plesteran yang tidak baik terutama pada bagian kamar mandi akan menyebabkan kekedapan terhadap air kurang, disamping ketinggian pondasi menerus yang kurang sehingga dinding sangat berinteraksi dengan kelembaban tanah yang basah.

c) Kondisi plafond mengalami bocor dikarenakan pasangan genteng dipasang dengan tidak sempurna (tidak rapat,tidak lurus dan tidak rata). Hal ini disebabkan karena kuda-kuda dengan jarak yang terlalu jauh (melebihi batas maksimal), sehingga kekuatan gording kurang menyebabkan gording melendut (turun) dan menyebabkan konstruksi penutup atap pun menjadi tidak rapat,tidak lurus dan tidak rata, dan air hujan dapat masuk ke dalam plafond.

6

Page 7: Makalah perlindungan konsumen perumahan

d) Data hasil pemeriksaan kami kelompokkan sesuai dengan bagian-bagian yang diperiksa, dinding, pondasi, sloof, kolom dan atap. Kemudian pada bagian kelompok yang diperiksa hasil pemeriksaan dibandingkan dengan persyaratan teknis yang harus dipenuhi. Persyaratan teknis tersebut mengacu pada standar (SNI) yang sesuai dengan bagian yang dianalisis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadinya kerusakan pada beberapa bagian dinding disebabkan oleh kondisi struktur pondasi menerus, sloof dan kolom beton yang memiliki kualitas jelek dan tidak memenuhi syarat teknis.

d) Dalam brosur perumahan Sukabangun Cindo Residence yang mana pada brosur tersebut menjelaskan spesifikasi bangunan atas pembangunan perumahan tersebut hanya menggambarkan bentuk tampak, denah rumah dan beberapa informasi standar tentang rumah di perumahan tersebut. Berdasarkan data tersebut dasar kami dalam menganalisis data hasil pemeriksaan. Tetapi banyak hal pada hasil pemeriksaan yang tidak dapat kami bandingkan dengan brosur yang dimaksud karena ketidaklengkapan informasi. Sehingga laporan yang kami buat hanya dibandingkan dengan spesifikasi yang ada dalam peraturan SNI (Standar Nasional Indonesia).

e) Apabila dalam pembangunan perumahan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi dan pedoman kerja, maka ketidaksesuaian tersebut tentu akan menimbulkan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat berhubungan dengan ketidaknyamanan dan ketidakamanan., 2 hal ini menjadi persyaratan dalam kegiatan pembangunan konstruksi.

f) Selayaknya proses jual beli, konsumen mengetahui kondisi kualitas dan kuantitas barang yang akan dibeli. Hal ini juga berlaku dalam hal bangunan sebagai produk yang dijual. Selayaknya konsumen mengetahui spesifikasi yang ditawarkan sehingga dapat mempertimbangkan dengan harga yang ditawarkan dan type rumah biasanya menunjukkan perbedaan luas dan spesifikasi. Sehingga hal-hal yang membedakan type tersebut harus dijelaskan kepada konsumen.

3) Tersangka membenarkan membuat dan mengeluarkan surat berupa 1 (satu) lembar surat spesifikasi yang asli tentang bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah di perumahan Suka Bangun Cindo Recidence yang beralamatkan di Jalan Sukabangun II No. 25 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Palembang pihak pengembang perumahan tersebut di atas adalah pihak perumahan Suka Bangun Cindo Recidence. Benar bahwa rumah milik Sdr. FIRNIYANTO, S.H. tersebut tetap dibangunkan dengan type 55 m² dan tersangka akan menjelaskan satu persatu atas spesifikasi tersebut di atas yaitu sebagai berikut :a) Pondasi bangunan sesuai dengan spesifikasi yaitu menggunakan batu

bata press dengan ketinggian 5 (lima) batu bata press kemudian

7

Page 8: Makalah perlindungan konsumen perumahan

diatasnya di slop dengan besi 8 (delapan) KSJE dan diberikan cincin dengan menggunakan besi 6 (enam) KSJE.

b) Struktur bangunan beton bertulang dengan kolom tiang yang menggunakan besi 8 (delapan) KSJE dengan diberikan cincin dengan menggunakan besi 6 (enam) KSJE.

c) Dinding bangunan menggunakan batu bata merah yang di cat dan di plester sesuai dengan standar yaitu 1:3 ( 1 (satu) sak semen dicampurkan dengan 3 (tiga) lori pasir).

d) Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dengan ukuran standar (kaso panjang : 9 meter dengan tebal 0,75 mm, reng panjang : 6 meter dengan tebal 0,6 mm, besi holo panjang : 4 meter dengan tebal 0,5 mm) serta jumlahnya tersangka lupa karena data-datanya tertinggal dirumah tersangka.

e) Penutup atap bangunan menggunakan Murando ceramic.f) Plafond bangunan menggunakan Gypsum Board di cat dengan luas 2

meter x 1 meter dan pada plafond, sebelum dipasang Gypsum Board dipasang besi holo panjang : 4 meter dengan tebal 0,5 mm).

g) Lantai menggunakan keramik putih 40x40 (lantai utama) dan keramik 20x20 (lantai kamar mandi dan WC) serta untuk campuran semennya saya menggunakan sesuai dengan standar yaitu 1:3 ( 1 (satu) sak semen dicampurkan dengan 3 (tiga) lori pasir).

h) Dinding kamar mandi dan WC menggunakan keramik 20x20 dan untuk campuran semennya saya menggunakan sesuai dengan standar yaitu 1:3 ( 1 (satu) sak semen dicampurkan dengan 3 (tiga) lori pasir).

i) Sanitair menggunakan Closed duduk.j) Kusen menggunakan kayu meranti yang dikeringkan saja.k) Daun pintu, pada pintu depan menggunakan menggunakan kayu

meranti yang dikeringkan saja dan tidak di pelitur hanya di cat saja, kemudian pada pintu dalam menggunakan menggunakan kayu meranti yang dikeringkan saja dan tidak di pelitur hanya di cat saja.

l) Jendela menggunakan kayu meranti yang dikeringkan saja dan tidak di pelitur hanya di cat saja serta menggunakan kaca berukuran 5 mm.

m) Air menggunakan fasilitas PAM.n) Listrik PLN dengan tegangan 1300 Watt.Tersangka menjelaskan bahwa rumah yang sekarang dihuni atau ditempati oleh Sdr. FIRNIYANTO, SH layak huni atau layak untuk ditempati yang mana hanya pada kayu merantinya saja yang tidak di pelitur namun hanya di cat saja serta kayu tersebut tidak di ovenkan namun hanya dikeringkan secara alami saja.Menurut sepengetahuan tersangka perumahan Suka Bangun Cindo Residence tidak ada memiliki Panduan/Pedoman kerja pembangunan atas pembangunan perumahan tersebut, akan tetapi hanya memiliki :a) Gambar denah bangunan.

8

Page 9: Makalah perlindungan konsumen perumahan

b) Gambar tampak bangunan (depan, belakang, samping kiri dan samping kanan).

c) Gambar potongan bangunan (potongan melintang AA, potongan bujur BB dan potongan atap).

d) Gambar potongan konstruksi bangunan (pembesian, kusen, pintu dan jendela).

Gambar-gambar tersebut tersangka gunakan untuk pedoman pembangunan perumahan sesuai dengan standard dan untuk penambahan bangunan konsumen sendiri yang menentukan bahan ataupun sket bangunannya.

Berdasarkan fakta-fakta dan keterangan Saksi-Saksi, Ahli dan Tersangka dalam dugaan perkara tindak pidana Dugaan tindak pidana Perlindungan Konsumen yaitu pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf (f) Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang diduga dilakukan oleh tersangka a.n. Ir. H.A. FATTAH. D.S. Bin DJAGO SALIM (Alm) telah memenuhi unsur pidana yang disangkakan dikarenakan tersangka selaku pelaku usaha / pihak daveloper perumahan Suka Bangun Cindo Residence yaitu dengan sengaja telah menjual barang berupa rumah yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang berupa 1 (satu) unit rumah di perumahan Sika Bangun Cindo Residence Blok B5 Jalan Sukabangun II Kec. Sukarami Palembang kepada konsumen atau pelapor berdasarkan hasil tes dari Laporan Pemeriksaan Fisik Pada Rumah Tinggal di Komplek Sukabangun Cindo No. B5 Sukarami Palembang milik pelapor dari Tenaga Ahli Peneliti Bangunan (Tim Ahli) Fakultas Unsiversitas Sriwijaya Palembang bulan Januari 2012.

BAB III

9

Page 10: Makalah perlindungan konsumen perumahan

PENUTUP

A. Kesimpulan

1 Pelaku usaha bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul dari hasil produk/jasanya. Seperti yang di sebutkan pada pasal 19 ayat 1, Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

2. Berdasarkan ayat 2 pasal yang sama, Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian ganti rugi tidak menghapus kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.

3. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf (f) Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang diduga dilakukan oleh tersangka a.n. Ir. H.A. FATTAH. D.S. Bin DJAGO SALIM (Alm) telah memenuhi unsur pidana yang disangkakan dikarenakan tersangka selaku pelaku usaha / pihak daveloper perumahan Suka Bangun Cindo Residence yaitu dengan sengaja telah menjual barang berupa rumah yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang berupa 1 (satu) unit rumah di perumahan Sika Bangun Cindo Residence Blok B5 Jalan Sukabangun II Kec. Sukarami Palembang kepada konsumen atau pelapor berdasarkan hasil tes dari Laporan Pemeriksaan Fisik Pada Rumah Tinggal di Komplek Sukabangun Cindo No. B5 Sukarami Palembang milik pelapor dari Tenaga Ahli Peneliti Bangunan (Tim Ahli) Fakultas Unsiversitas Sriwijaya Palembang bulan Januari 2012

B Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah dalam pelaksanaannya Undang-Undang perlindungan konsumen di Indonesia saat ini harus lebih di tegakkan lagi agar tujuan dari pada undang undang itu sendiri dapat terlaksana dengan baik.sehingga undang undang ini betul betul dapat mengangkat harkat martabat konsumen dan dapat memberikan kepastian hukum yang jelas serta memberi efek jera bagi pelaku usaha yang curang.

10

Page 11: Makalah perlindungan konsumen perumahan

MAKALAH PENERAPAN HUKUM PIDANA

PERLINDUNGAN KONSUMEN PERUMAHAN

DISUSUN OLEH

NAMA : ANDY SUANTO

NPM : 12100019.P

UNIVERSITAS IBA PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA11

Page 12: Makalah perlindungan konsumen perumahan

Berita Acara Pendapat / Resume Penyidikan Perlindungan Konsumen Kompol YOGA BASKARA JAYA, S.H., S.Ik. pada Dit Reskrim Sus Polda Sumsel

Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen

12