Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan...

18
PERENCANAAN PEMBANGUNAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN I. PENDAHULUAN Salah satu persoalan mendasar kehidupan bernegara dalam proses penyelenggaran pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah adalah bagaimana membangun atau menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban misinya untuk mewujudkan raison de’etre pemerintahan yaitu mensejahterakan masyarakat secara berkeadilan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah harus melaksanakan pembangunan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat Community development sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Keduanya harus mampu menciptakan sinegri. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan dan efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi pembangunan ini penting karena akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat, sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis.

description

MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DIANTO IRAWAN

Transcript of Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan...

Page 1: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN

Salah satu persoalan mendasar kehidupan bernegara dalam proses

penyelenggaran pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah adalah

bagaimana membangun atau menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat

mengemban misinya untuk mewujudkan raison de’etre pemerintahan yaitu

mensejahterakan masyarakat secara berkeadilan. Untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah harus melaksanakan

pembangunan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat Community

development sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya.

Keduanya harus mampu menciptakan sinegri. Tanpa melibatkan masyarakat,

pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal.

Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga

membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan

dan efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi pembangunan ini penting karena

akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat,

sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis.

Page 2: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perencanaan

Pengertian perencanaan memiliki banyak makna sesuai dengan pandangan

masing-masing ahli dan belum terdapat batasan yang dapat diterima secara umum.

Pengertian atau batasan perencanaan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu

pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia (Khairuddin, 1992 :

47).

2. Perencanaan adalah merupakan suatu upaya penyusunan program baik

program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek

maupun jangka panjang (Sa’id & Intan, 2001 : 44 ).

3. Perencanaan sebagai Analisis Kebijakan (Planning as Policy Analysis) yaitu,

merupakan tradisi yang diilhami oleh logika-logika berpikir ilmu manajemen,

administrasi publik, kebangkitan kembali ekonomi neoklasik, dan teknologi

informasi yang disebut sibernetika (Aristo, 2004).

Perencanaan pada dasarnya adalah penetapan alternatif, yaitu menentukan

bidang-bidang dan langkah-langkah perencanaan yang akan diambil dari berbagai

kemungkinan bidang dan langkah yang ada. Bidang dan langkah yang diambil ini

tentu saja dipandang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, sumber daya yang

tersedia dan mempunyai resiko yang sekecil-kecilnya. Oleh sebab itu, dalam

penentuannya timbul berbagai bentuk perencanaan yang merupakan alternatif-

alternatif ditinjau dari berbagai sudut, seperti yang dijelaskan oleh Westra (1980)

dalam Khairuddin (1992 : 48), antara lain :

1. Dari segi jangka waktu, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan jangka

pendek (1 tahun), dan (b) perencanaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun).

2. Dari segi luas lingkupnya, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan

nasional (umumnya untuk mengejar keterbelakangan suatu bangsa dalam

berbagai bidang), (b) perencanaan regional (untuk menggali potensi suatu

wilayah dan mengembangkan kehidupan masyarakat wilayah itu), dan (c)

perencanaan lokal, misalnya; perencanaan kota (untuk mengatur pertumbuhan

kota, menertibkan penggunaan tempat dan memperindah corak kota) dan

Page 3: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

perencanaan desa (untuk menggali potensi suatu desa serta mengembangkan

masyarakat desa tersebut).

3. Dari segi bidang kerja yang dicakup, dapat dikemukakan antara lain :

industrialisasi, agraria (pertanahan), pendidikan, kesehatan, pertanian,

pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya.

4. Dari segi tata jenjang organisasi dan tingkat kedudukan menejer, perencanaan

dapat dibedakan : (a) perencanaan haluan policy planning, (b) perencanaan

program (program planning) dan (c) perencanaan langkah operational

planning.

B. Perencanaan Pembangunan Masyarakat

Soetomo (2006 : 56) menjelaskan bahwa, pembangunan masyarakat

dilihat dari mekanisme perubahan dalam rangka mencapai tujuannya, kegiatan

pembangunan masyarakat ada yang mengutamakan dan memberikan penekanan

pada bagaimana prosesnya sampai suatu hasil pembangunan dapat terwujud, dan

adapula yang lebih menekankan pada hasil material, dalam pengertian proses dan

mekanisme perubahan untuk mencapai suatu hasil material tidak begitu

dipersoalkan, yang penting dalam waktu relatif singkat dapat dilihat hasilnya

secara fisik. Pendekatan yang pertama seringkali disebut sebagai pendekatan yang

mengutamakan proses dan lebih menekankan pada aspek manusianya, sedangkan

pendekatan yang kedua disebut sebagai pendekatan yang mengutamakan hasil-

hasil material dan lebih menekankan pada target.

Secara umum community development adalah kegiatan pengembangan

masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk

memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan

kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan

pembangunan berikutnya. Dengan dasar itulah maka pembangunan masyarakat

secara umum ruang lingkup program-programnya dapat dibagi berdasarkan

kategori sebagai berikut : (1) community service, (2) community empowering, dan

(3) community relation (Rudito & Budimanta, 2003 : 29, 33).

Page 4: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

C. Perencanaan Pembangunan Partisipasi

1. Pengertian Partisipasi

Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program

pengembangan masyarakat dimana-mana, seolah-olah menjadi “lebel baru” yang

harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proposal proyek. Dalam

perkembangannya seringkali diucapkan dan ditulis berulang-ulang tetapi kurang

dipraktekkan, sehingga cenderung kehilangan makna. Partisipasi sepadan dengan

arti peranserta, ikutserta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling

memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah

anggota masyarakat.

Gaventa dan Valderama (1999) dalam Arsito (2004), mencatat ada tiga

tradisi konsep partisipasi terutama bila dikaitkan dengan pembangunan

masyarakat yang demokratis yaitu: 1) partisipasi politik Political Participation, 2)

partisipasi sosial Social Participation dan 3) partisipasi warga Citizen

Participation/Citizenship, ke tiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Partisipasi Politik, political participation lebih berorientasi pada

”mempengaruhi” dan ”mendudukan wakil-wakil rakyat” dalam lembaga

pemerintahan ketimbang partisipasi aktif dalam proses-proses kepemerintahan

itu sendiri.

2. Partisipasi Sosial, social Participation partisipasi ditempatkan sebagai

keterlibatan masyarakat terutama yang dipandang sebagai beneficiary atau

pihak di luar proses pembangunan dalam konsultasi atau pengambilan

keputusan dalam semua tahapan siklus proyek pembangunan dari evaluasi

kebutuhan sampai penilaian, implementasi, pemantauan dan evaluasi.

3. Partisipasi Warga, citizen participation/citizenship menekankan pada

partisipasi langsung warga dalam pengambilan keputusan pada lembaga dan

proses kepemerintahan.

2. Proses Perencanaan Pembangunan Partisipasi

Ndraha (1990 : 104) menyatakan bahwa, dalam menggerakkan perbaikan

kondisi dan peningkatan taraf hidup masyarakat, maka perencanaan partisipasi

harus dilakukan dengan usaha : (1) perencanaan harus disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat yang nyata (felt need), (2) dijadikan stimulasi terhadap

Page 5: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

masyarakat, yang berfungsi mendorong timbulnya jawaban (response), dan (3)

dijadikan motivasi terhadap masyarakat, yang berfungsi membangkitkan tingkah

laku (behavior). Dalam perencanaan yang partisipatif (participatory planning),

masyarakat dianggap sebagai mitra dalam perencanaan yang turut berperan serta

secara aktif baik dalam hal penyusunan maupun implementasi rencana, karena

walau bagaimanapun masyarakat merupakan stakeholder terbesar dalam

penyusunan sebuah produk rencana.

Suzetta (2007), sebagai cerminan lebih lanjut dari demokratisasi dan

partisipasi sebagai bagian dari good governance maka proses perencanaan

pembangunan juga melalui proses partisipatif. Pemikiran perencanaan partisipatif

diawali dari kesadaran bahwa kinerja sebuah prakarsa pembangunan masyarakat

sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan prakarsa tersebut. Sejak

dikenalkannya model perencanaan partisipatif, istilah “stakeholders” menjadi

sangat meluas dan akhirnya dianggap sebagai idiom model ini.

Slamet (2003 : 11) menegaskan bahwa usaha pembangunan pedesaan

melalui proses perencanaan partisipasi perlu didekati dengan berbagai cara yaitu :

(1) penggalian potensi-potensi dapat dibagung oleh masyarakat setempat, (2)

pembinaan teknologi tepat guna yang meliputi penciptaan, pengembangan,

penyebaran sampai digunakannya teknologi itu oleh masyarakat pedesaan, (3)

pembinaan organisasi usaha atau unit pelaksana yang melaksanakan penerapan

berbagai teknologi tepat guna untuk mencapai tujuan pembangunan, (4)

pembinaan organisasi pembina/pendukung, yang menyambungkan usaha

pembangunan yang dilakukan oleh individu-individu warga masyarakat pedesaan

dengan lembaga lain atau dengan tingkat yang lebih tinggi (kota, kecamatan,

kabupaten, propinsi, nasional), (5) pembinaan kebijakan pendukung, yaitu yang

mencakup input, biaya kredit, pasaran, dan lain-lain yang memberi iklim yang

serasi untuk pembangunan.

Page 6: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

III. PEMBAHASAN

Pembangunan melalui partisipasi masyarakat merupakan salah satu upaya

untuk memberdayakan potensi masyarakat dalam merencanakan pembangunan

yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian

musyawarah, yaitu peningkatan aspirasi berupa keinginan dan kebutuhan nyata

yang ada dalam masyarakat, peningkatan motivasi dan peran-serta kelompok

masyarakat dalam proses pembangunan, dan peningkatan rasa-memiliki pada

kelompok masyarakat terhadap program kegiatan yang telah disusun.

Prinsip kerja dari pembangunan melalui partisipasi masyarakat adalah sebagai

berikut : (1) program kerja disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dengan

melakukan komunikasi partisipatif agar mendapat dukungan masyarakat, (2)

program kerja dilaksanakan melalui kerjasama dan kerja bersama kelompok

antara masyarakat, pejabat desa dan segenap warga dalam rangka memperkecil

hambatan dalam program, (3) program kerja tidak mengarah pada golongan

tertentu di masyarakat atau kelompok agar tidak menimbulkan perpecahan, (4)

selama program berjalan, koordinasi selalu dilakukan secara vertikal maupun

horizontal, (5) tidak perlu bersikap superior atau “merasa paling tahu” dalam

setiap kesempatan pelaksanaan program kerja, (6) tidak perlu memberikan janji

kepada siapapun tetapi kesungguhan kerja dalam konteks program kerja yang

sudah ditentukan.

Berdasarkan berbagai pejelasan di atas, maka berbagai metode yang

digunakan dalam proses perencanaan partisipasi pembangunan masyarakat adalah

sebagai berikut :

1. Participatory Rural Appraisal (PRA)

Anonim (2002), pendekatan, metode dan teknik PRA (Participatory Rural

Appraisal) berkembang pada periode 199O-an. Participatory Rural Appraisal

(PRA) adalah sebuah metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk

dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa dan

mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multi-disiplin dan keahlian

untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.

PRA mempunyai sejumlah teknik untuk mengumpulkan dan membahas data.

Page 7: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

Teknik ini berguna untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat. Teknik-teknik

PRA antara lain :

1. Secondary Data Review (SDR) – Review Data Sekunder. Merupakan cara

mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang

belum disebarkan.

2. Direct Observation – Observasi Langsung. Direct Observation adalah kegiatan

observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan-

hubungan masyarakat dan mencatatnya.

3. Semi-Structured Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktur. Teknik

ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis

yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk

berkembang selama interview dilaksanakan.

4. Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa

diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus

secara mendalam.

5. Preference Ranking and Scoring. Adalah teknik untuk menentukan secara

tepat problem-problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat.

6. Direct Matrix Ranking. Adalah sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi

daftar criteria obyek tertentu.

7. Peringkat Kesejahteraan. Rangking Kesejahteraan Masyarakat di suatu tempat

tertentu.

8. Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran

kondisi sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman,

sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum.

9. Transek (Penelusuran). Transek merupakan teknik penggalian informasi dan

media pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti

garis yang membujur dari suatu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu.

10. Kalender Musim. Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-

keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu

(musiman) di masyarakat.

Page 8: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

11. Alur Sejarah. Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk

mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang

dengan persepsi orang setempat.

12. Analisa Mata Pencaharian. Masyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan

kehidupan mereka dari aspek mata pencaharian.

13. Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional

dengan masyarakat.

14. Kecenderungan dan Perubahan. Adalah teknik untuk mengungkapkan

kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya

dalam jangka waktu tertentu.

2. Kaji-Tindak Partisipasi (KTP)

Agusta (2005) menyatakan bahwa Kaji-Tindak Partisipatif (KTP) adalah

istilah program sedangkan esensinya menunjuk pada metodologi Participatory

Learning and Action (PLA) atau belajar dari bertindak secara partisipatif; belajar

dan bertindak bersama, aksi-refleksi partisipatif. Penggunaan istilah PLA

dimaksudkan untuk menekankan pengertian partisipatif pada proses belajar

bersama masyarakat untuk pengembangan.

3. Participatory Research and Development (PRD)

Penelitian mengenai partisipasi dan pembangunan masyarakat memiliki

fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan

minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian

melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA)

Teknik RRA mulai berkembang pada akhir 1970-an dan diterima secara

akademis pada akhir tahun 1980-an. Teknik RRA berkembang karena adanya

ketidak puasan penggunaan kuisioner pada metode penelitian konvensional.

Kuisioner seringkali menghasilkan suatu hasil yang tidak tuntas dan informasi

yang diperoleh seringkali tidak meyakinkan. Selain itu, adanya bias dalam melihat

kaum miskin, pada metode penelitian konvensional.

Page 9: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

5. Metode Participatory Action Research (PAR)

Teoritisasi dalam PAR dimulai dengan pengungkapan-pengungkapan dan

penguraian secara rasional dan kritis terhadap praktek-praktek sosial mereka. Dari

kesemua prinsip-prinsip PAR yang ada, yang terpenting adalah dalam PAR tidak

mengharuskan membuat dan mengelola catatan rekaman yang menjelaskan apa

yang sedang terjadi se-akurat mungkin, akan tetapi merupakan analisa kritis

terhadap situasi yang secara kelembagaan diciptakan (seperti melalui proyek-

proyek, program-program tertentu atau sistem.

6. Metode PPKP (Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan)

Saharia (2003), metode PPKP adalah salah satu metode perencanaan

partisipatif yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat,

penyebab terjadinya masalah, dan cara mengatasinya dengan menggunakan

sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat yang acuannya sebagai

berikut :

1. Mengumpulkan informasi yang dilakukan oleh petani sendiri.

2. Mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan dari dan oleh masyarakat desa

untuk saling berbagi, berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian serta tidak lanjutnya.

3. Informasi yang diperoleh dengan Metode PPKP dapat digunakan sebagai

bahan perencanaan kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat desa (petani).

4. Metode PPKP ini dilaksanakan oleh pengambil kebijakan bersama petani,

kelompok pendamping lapangan, dan dari unsur pemerintah desa.

7. Metode Participatory Learning Methods (PLM)

Thoyib (2007), model pembelajaran partisipatif sebenarnya menekankan

pada proses pembelajaran, di mana kegiatan belajar dalam pelatihan dibangun atas

dasar partisipatif (keikutsertaan) peserta pelatihan dalam semua aspek kegiatan

pelatihan, mulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan, sampai pada tahap

menilai kegiatan pembelajaran dalam pelatihan. Upaya yang dilakukan pelatih

pada prinsipnya lebih ditekankan pada motivasi dan melibatkan kegiatan peserta.

Page 10: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

Beberapa teknik yang dapat dipergunakan pada model pelatihan ini adalah :

1. Teknik dalam tahap pembinaan keakraban : teknik diad, teknik pembentukan

kelompok kecil, teknik pembinaan belajar berkelompok, teknik bujur sangkar

terpecah

2. Teknik yang dipergunakan pada tahap identifikasi : curah pendapat, dan

wawancara

3. Teknik dalam tahap perumusan tujuan : teknik Delphi dan diskusi kelompok

(round table discussion)

4. Teknik pada tahap penyusunan program adalah : teknik pemilihan cepat (Q-

shot technique) dan teknik perancangan program

5. Teknik yang dapat dipergunakan dalam proses pelatihan : Simulasi, studi

kasus, cerita pemula diskusi (discussion starter story), Buzz group, pemecahan

masalah kritis, forum, role play, magang, kunjungan lapangan dll

6. Teknik yang dapat dipergunakan dalam penilaian proses pelatihan, hasil dan

pengaruh kegiatan : respon terinci, cawan ikan (fish bowl technique), dan

pengajuan pendapat tertulis.

8. Metodologi Participatory Assessment (MPA)

Dayal, et, al (2000), Methodology for Participatory Assessments (MPA)

adalah metode yang dikembangkan untuk menjalankan penilaian suatu proyek

pembangunan masyarakat (community development). MPA merupakan alat yang

berguna bagi pembuat kebijakan, manajer program dan masyarakat, sehingga

masayarakat setempat dapat memantau kesinambungan pembangunan dan

mengambil tindakan yang diperlukan agar menjadi semakin baik.

MPA merupakan pengembangan dari pendekatan-pendekatan partisipatif

misalnya PRA yang merupakan perangkat peralatan dan metode yang selama

bertahun-tahun telah terbukti efektif untuk membuat masyarakat berpartisipasi.

MPA mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. MPA merupakan metode yang ditujukan baik kepada instansi pelaksana

maupun kepada masyarakat untuk mencapai kondisi pengelolaan sarana yang

berkesinambungan dan digunakan secara efektif.

2. MPA menggunakan satu set indikator yang “sector specific” untuk mengukur

kesinambungan, kebutuhan, gender dan kepekaan akan kemiskinan. Masing-

Page 11: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

masing diukur dengan menggunakan urutan alat partisipatifi pada masyarakat,

instansi pelaksana dan pembuat kebijakan.

3. MPA menghasilkan sejumlah data kualitatif tingkat desa, sebagiannya dapat

dikuantitatifkan kedalam sistem ordinal oleh para warga desa itu sendiri.

4. Dengan cara ini kita dapat mengadakan analisis antar masyarakat, antar

proyek dan antar waktu, serta pada tingkat program.

Page 12: Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan  dianto irawan

IV. KESIMPULAN

1. Terdapat berbagai metode pembangunan partisipasi yang dapat dijadikan

dasar dalam pembangunan masyarakat seperti, metode PRA (participatory

rural appraisal), KTP (kaji-tindak partisipatif), PRD (participatory research

development), RRA (rapid rural appraisal), PAR (participatory action

research), PPKP (Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan), PLM

(Participatory Learning Methods), dan MPA (Metodologi Participatory

Assessment). Berbagai metode tersebut dapat dilaksanakan sesuai tujuan

pelaksanaan pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu

meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

2. Partisipasi masyarakat dalam manajemen pembangunan akan menghantarkan

masyarakat untuk dapat memahami masalah-masalah yang dihadapi,

menganalisa akar-akar masalah tersebut, mendesain kegiatan-kegiatan terpilih,

serta memberikan kerangka untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan.

3. Proses penyusunan rencana pembangunan secara demokratis dan partisipatoris

dilakukan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang), mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota,

kemudian pada tingkat Provinsi. Hasil dari Musrenbang Provinsi kemudian

dibawa ke Musrenbang Nasional yang merupakan sinkronisasi dari Program

Kementerian dan Lembaga dan harmonisasi dekonsentrasi dan tugas

perbantuan.