Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

27
PERANG DUNIA II PINTU PEMBUKA DATANGNYA JEPANG KE INDONESIA Disusun oleh : Dian Eka Nofitasari Muhtar Kelas: XI MIA 5

description

Makalah sejarah

Transcript of Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

Page 1: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

PERANG DUNIA II PINTU PEMBUKA DATANGNYA JEPANG KE INDONESIA

Disusun oleh :

Dian Eka Nofitasari Muhtar Kelas: XI MIA 5

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN2015

Page 2: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sejarah adalah pengetahuan atau kejadian yang benar-benar terjadi di masa

lampau. Dengan sejarah kita bisa belajar tentang banyak hal yang ada di masa

lampau. Termasuk masa pendudukan Jepang di Indonesia. Pendudukan Jepang di

Indonesia adalah bagian dari sejarah bangsa indonesia. Untuk itu alangkah baiknya

apabila sebagai bangsa Indonesia sendiri dapat mengetahui dana mempelajari

tentang Pendudukan Jepang di Indonesia sebagai bagian dari sejarah Indonesia.

Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini. Karya tulis ini juga untuk

memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sejarah kami dan juga sebagai bahan

diskusi kelas.

B.     Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang Jepang memasuki Republik Indonesia?

2. Bagaimana periode menjelang kemerdekaan Republik Indonesia?

3. Bagaimana pasca kemerdekaan Republik Indonesia?

C.    Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan khusus :

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru kami.

Tujuan umum :

1. Mengetahui sejarah yang ada dalam masa pendudukan Jepang di Indonesia.

2. Mengetahuai perjuangan yang telah dilakukan oleh pahlawan untuk merebut

kemerdekaan.

3. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menambah pengetahuan para

pembaca.

Page 3: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Terjadinya Perang Dunia II

Pada 8 Desember 1941 (7 Desember 1941, waktu London,New York), di

bawah komando Vice Admiral Chuichi Nagumo, Jepang me laku kan serangan

udara kejutan terhadap Pearl Harbour, pangkalan militer angkatan laut Amerika

Serikat terbesar di Pasifik. Jepang juga menyerang pangkalan udara Amerika

Serikat di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina dan koloni

Inggris, seperti Hongkong, Malaysia, Kalimantan, dan Burma dengan maksud

menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruhwilayah ini jatuh ke tangan

Jepang dalam beberapa bulan saja. Markas Inggris di Singapura pun dikuasai

Jepang. Halini dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan

paling memalukan bagi Inggris.

Oleh karena itu, berkobarlah Perang Dunia II di Asia Pasifik yang terkenal

dengan nama Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Dalam Perang Pasifik

ini, Jepang berhadapan dengan negara-negara Barat . Untuk menghadapi

kekuatan negara-negara tersebut, Jepang membutuhkan dukungan sumber daya

manusia yang banyak. Di Indonesia,Jepang mengerahkan rakyat untuk melakukan

romusha(kerja paksa) dalam rangka membangun benteng-benteng pertahanan.

Selain itu, Jepang mengerahkan rakyat untuk menghadapi gem puran-gempuran

Sekutu dengan memberikan keterampilan militer, seperti Heiho,

Seinendan,Keibodan, Fujinkai, dan PETA.

Page 4: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

B. Awal Kedatangan Jepang di Indonesia

Penyerbuan Jepang ke Indonesia kali pertama dilakukan dengan menduduki

daerah-daerah penghasil minyak bumi di Kalimantan dan Sumatra. Penyerbuan ini

diawali dengan serangan cepat Jepang ke Labuan, Brunai, Singapura,

Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan, dan Balikpapan.

Serangan kilat Jepang ke Pulau Jawa dilakukan pada 1 Maret 1942 dengan

mendaratkan pasukan di tiga tempat, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan

(Indramayu), dan Kragan, Rembang (Jawa Tengah). Kekuatan Jepang ini berada di

bawah komando tentara ke-XVI yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi

Immamura. Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai

kota terbuka. Kemudian, terus menembus Subang dan berhasil menembus garis

pertahanan Lembang, Ciater, Kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan

Sekutu. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang

Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.

Terancamnya Kota Bandung membuat panglima Hindia Belanda, Letnan

Jenderal Ter Poorten mengadakan perundingan antara tentara Jepang yang

dipimpin oleh Jenderal Hitoshi Imammura dan pihak Belanda yang diwakili Letnan

Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal A.W.L. Tjarda Van Starkenborgh

Stachouwer.

Namun, keadaan pasukan Belanda semakin terdesak dan pada

pertempuran terakhir di Kalijati, Subang, Jawa Barat, Belanda menyerah tanpa

syarat pada 8 Maret 1942. Sejak itulah, Indonesia memasuki suatu periode baru,

yaitu periode pendudukan Jepang.

Page 5: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

C. Sistem Pemerintahan Jepang di Indonesia

Berbeda dengan masa pendudukan Belanda, keadaan Perang Pasifik

menyebabkan Indonesia diperintah oleh pemerintahan militer Jepang. Oleh sebab

itu, Indonesia dibagi ke dalam tiga peme rintahan militer.

a. Pemerintahan militer AD (tentara XXV) untuk Pulau Sumatra dengan pusat

pemerintahannya di Bukittinggi.

b. Pemerintahan militer AD (tentara XVI) untuk Pulau Jawa dan Madura dengan

pusat pemerintahannya di Jakarta.

c. Pemerintahan militer AL (Armada Selatan II) untuk Pulau Sulawesi, Pulau

Kalimantan, dan Maluku dengan pusat pemerintahannya di Makassar.

Organisasi pemerintahan Jepang di Indonesia dipimpin Gunsireikan

(Panglima Tentara) sebagai penguasa tertinggi. Pada 1943, di tingkat pusat

dibentuk Cuo Sangi In (Dewan Penasihat) suatu badan yang mirip dengan

Volksraad dahulu. Dewan ini dipimpin Soekarno sebagai ketua dan Mohammad

Hatta sebagai wakil ketua. Badan lain sebagai bentukan pemerintah an Jepang,

yaitu Kompetai (Polisi Militer).

Page 6: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

D. Praktik-Praktik Pemerasan Jepang di Indonesia

Berikut akan dijelaskan bentuk-bentuk pemerasan pemerintahan Jepang

terhadap bangsa Indonesia.

1) Pemerasan Sumber Daya Alam

Langkah-langkah Jepang dalam mengeruk ke-kayaan sumber daya alam

Indonesia dilakukan dengan beberapa cara, yaitu tanaman perkebunan diganti

oleh tanaman jarak yang diperlukan untuk bahan industri minyak pelumas, setiap

perkebunan yang ada di Indonesia dikuasai pemerintahan militer Jepang,

perkebunan-perkebunan, seperti kina, karet, dan tebu tidak dimusnahkan sebab

tanaman-tanaman ini diperlukan dalam perang. Jepang juga melakukan

penebangan hutan secara besar-besaran untuk dijadikan lahan pertanian.

Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan-kebijakan Jepang dalam bidang

ekonomi ini adalah keadaan ekonomi dan bahan makanan yang kurang. Kemarau

yang cukup panjang menyebabkan kesejahteraan rakyat semakin menurun, rakyat

kekurangan gizi, dan kesulitan pakaian semakin parah. Setelah Jepang gagal

mengusahakan penanaman kapas dan pendirian pabrik pemintal, rakyat terpaksa

hidup dengan pakaian seadanya. Bahkan, rakyat di perdesaan menggunakan

pakaian yang terbuat dari karung goni atau bagor (yang biasa dipakai untuk

menyimpan padi atau terigu).

2) Pemerasan Tenaga Manusia

a. Romusha

Untuk mempersiapkan wilayah Indonesia sebagai wilayah pertahanan yang

kuat, pemerintah militer Jepang mengeluar kan aturan kerja paksa yang disebut

Page 7: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

romusha. Para romusha dipaksa bekerja membuat pangkalan militer, jalan kereta

api, dan gua-gua untuk pertahanan pasukan.

Wilayah Jawa merupakan daerah yang paling banyak pengerahan romusha-

nya. Ribuan rakyat Jawa dikirim ke luar Pulau Jawa sebagai romusha. Bahkan,

mereka banyak dikirim ke luar negeri, seperti Burma dan Malaysia.

b. Organisasi Semi-Militer dan Organisasi Militer

Berikut ini adalah uraian tentang organisasi-organisasi semi-militer dan

militer yang dibentuk oleh Jepang.

(1) Seinendan (Barisan Pemuda)

Seinendan dibentuk pada 29 April 1943. Organisasi ini bertujuan mendidik

dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya

dengan kekuatan sendiri. Anggota Seinendan adalah anak-anak muda berusia 14–

22 tahun. Seinendan merupakan barisan cadangan yang mengamankan barisan

belakang.

(2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Keibodan adalah organisasi semi-militer yang dibentuk bersamaan dengan

pembentukan Seinendan pada 29 April 1943. Keibodan ditugaskan sebagai

pembantupolisi, seperti penjagaan lalu lintas dan pengamanan desa. Anggotanya

terdiri atas para pemuda berusia 20–35 tahun (kemudian diubah menjadi 26–35

tahun).

Keibodan di Sumatra disebut Bogodan. Di daerah kekuasan Angkatan Laut

Jepang, dibentuk badan yang disebut Borneo Konan Hokokudan.

Page 8: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

(3) Fujinkai (Himpunan Wanita)

Pada Agustus 1943, dibentuk suatu badan yang me-ngerahkan tenaga

wanita. Batas minimum usia para anggotanya, yaitu 15 tahun. Adapun batas

maksimum tidak ditentukan. Tugas Fujinkai adalah ikut memperkuat pertahanan

dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa per hiasan, hewan ternak, dan

bahan makanan untuk kepentingan perang.

Selain pembentukan badan semi-militer, dibentuk pula badan-badan

militer, yaitu sebagai berikut.

(1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Organisasi militer ini dibentuk pada April 1943. Keanggota annya berasal

dari pemuda berusia 18–25 tahun dan memiliki pendidikan terendah setaraf SD.

Sejak didirikan pada 1943 sampai berakhirnya masa pendudukan Jepang,

jumlah anggota Heiho adalah 42.000 orang. Anggota Heiho memiliki ke-dudukan

sebagai pemegang senjata anti-pesawat, tank, artileri medan, dan pengemudi.

Prajurit Heiho ada yang dikirim ke luar negeri untuk perang melawan Sekutu,

seperti ke Kepulauan Solomon dan Burma (Myanmar sekarang).

(2) Pembela Tanah Air (PETA)

Pembentukan tentara PETA dilakukan atas usul Gatot Mangkupraja,

seorang pemimpin nasionalis, melalui surat tanggal 7 Desember 1943. Per

mohonan ini dikabulkan dengan keluarnya peraturan yang dikenal dengan

Page 9: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

sebutan Osamu Seirei No. 44 tanggal 3 Oktober 1943. Secara formal, peraturan

itu menetap-kan pembentukan PETA.

Tugas tentara PETA adalah mem per tahan kan tanah air Indonesia sekuat

tenaga. Pendidikan mereka secara khusus dilakukan di Tangerang, Jawa Barat.

Adapun untuk menjadi komandan pasukan diadakan pendidikan calon perwira

PETA di Bogor. Ada perbedaan antara PETA dan Heiho. PETA adalah tentara

Indonesia yang dilatih oleh Jepang, sedangkan Heiho adalah tentara yang

merupakan bagian dari tentara Jepang.

E. Bentuk-Bentuk Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang

Bangsa Indonesia mempersiapkan taktik perjuangan untuk menghadapi

pendudukan Jepang. Pertama dengan cara kooperatif (kerja sama) dengan

Jepang. Kelompok pemimpin yang berjuang dengan cara bekerja sama dengan

Jepang ialah Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mansur.

Kedua, kelompok yang berjuang secara nonkooperatif (tidak bekerja sama)

dengan Jepang ialah Sutan Syahrir, Adam Malik, dr. Cipto Mangunkusumo, dan

para pemuda.

1) Pemanfaatan Organisasi-Organisasi Bentukan Pemerintah Militer Jepang

a. Pemanfaatan Putera

Telah diuraikan sebelumnya, Jepang memberikan janji-janji dalam usaha

untuk menarik simpati rakyat Indonesia yang diwujudkan dalam sebuah organisasi

yang disebut Gerakan Tiga A. Gerakan Tiga A berarti Nippon Cahaya Asia, Nippon

Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Nama Nippon adalah sebutan lain

bagi Jepang. Organisasi ini dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1942. Namun,

Page 10: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

gerakan ini tidak efektif dan tidak berhasil menggugah rakyat Indonesia untuk

mendukung Jepang sehingga organisasi tersebut dibubarkan. Sebagai

penggantinya, didirikan organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Putera didirikan pada 1 Maret 1943. Tujuan Putera adalah memusatkan

seluruh kekuatan rakyat untuk mendukung dan membantu Jepang. Pemimpin

gerakan Putera diambil dari para pemimpin Indonesia ialah Ir. Soekarno, Drs.

Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Para tokoh

tersebut kemudian terkenal sebagai Empat Serangkai.

Setelah mendapat kepercayaan, para tokoh Putera memanfaatkan

organisasi tersebut untuk kepentingan perjuangan bangsa Indonesia. Cara yang

ditempuh, yaitu memanfaatkan posisi penting sebagai pemimpin Putera untuk

menghindari dan membela rakyat dari kekejaman Jepang. Salah satu contohnya,

pada saat Jepang akan menghukum mati Amir Syarifuddin, Soekarno dan Hatta

membelanya. Akhirnya, Amir Syarifuddin tidak jadi dihukum mati. Putera menjadi

alat perjuangan untuk mempersatukan perjuangan bangsa Indonesia,

memanfaatkan Putera untuk memberi semangat dan mental rakyat untuk

menyambut kemerdekaan Indonesia, mengusulkan kepada Jepang untuk

membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat) yang bertugas mengajukan

usul, dan memberikan jawaban atas per-tanyaan pemerintah Jepang.

Jepang menilai gerakan Putera kurang memuas -kan sebab kurang

menunjukkan dukungan terhadap Jepang, malah sebaliknya. Oleh karena itu,

pada 1944, Putera dibubarkan dan diganti Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian

Jawa).

Page 11: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

b.Pemanfaatan Jawa Hokokai

Alasan pembentukan Jawa Hokokai adalah perlunya menghimpun kekuatan

lahir dan batin rakyat, untuk digalang kebaktiannya sesuai dengan hoko seisyin

(semangat kebaktian), yaitu mengor bankan diri, mempertebal persaudaraan, dan

melaksana kan sesuatu dengan bukti. Tiga hal itulah yang dituntut dari rakyat oleh

pemerintah militer Jepang dalam semangat kebaktiannya.

Dalam Jawa Hokokai, potensi politik-ekonomi dan sosial budaya

digabungkan dan dikerahkan mulai dari bawah sampai atas. Perjuangan para

pemimpin Indonesia dilakukan kembali melalui Badan Barisan Pelopor hasil

Sidang ke-3 Cuo Sangi In.

Barisan Pelopor merupakan organisasi semi-militer pertama yang dikelola

oleh para pemimpin Indonesia. Dalam badan ini, para pemimpin Indonesia

memanfaatkan organisasi buatan Jepang untuk kepentingan penanaman

nasionalisme, cara-cara pergerakan massa, dan memperkuat pertahanan.

c.Perjuangan Melalui Organisasi MIAI

Sekalipun pemerintah Jepang mengekang aktivitas semua kaum nasionalis,

namun golongan nasionalis Islam mendapat perlakuan lain. Golongan ini

mendapat kelonggaran karena dinilai paling anti-Barat. Sampai dengan November

1943, Jepang masih memperkenankan ber dirinya Majelis Islam Ala Indonesia

(MIAI) yang dibentuk pada zaman Hindia Belanda.

Page 12: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

Para pemuka agama diundang oleh Gunseikan, Mayor Jenderal Okazaki, ke

Jakarta untuk mengadakan tukar pikiran. Hasilnya, MIAI diakui sebagai organisasi

resmi umat Islam, dengan syarat harus mengubah asas dan tujuannya. Kegiatan

MIAI terbatas pada pembentukan baitul maal (badan amal) dan menyelenggara

kan peringatan hari-hari besar Islam.

MIAI yang dianggap sebagai organisasi resmi, masih juga tidak memuaskan

Jepang. Pada Oktober 1943, MIAI dibubarkan dan diganti oleh Majelis Syuro

Muslimin Indonesia (Masyumi). Pada 22 November 1943, Masyumi dipimpin oleh

K.H. Hasyim Ashari, K.H.Mas Mansyur, K.H Farid Maruf, Karto Sudarmo, K.H.

Nahrowi, dan Zainul Arifin.

1) Gerakan Bawah Tanah

Perjuangan para pemimpin lainnya dilakukan dengan cara non kooperatif.

Cara ini dilakukan dengan mengadakan gerakan bawah tanah secara diam-diam.

Gerakan bawah tanah dilakukan setelah pemerintah militer Jepang

melarang berdirinya partai politik di Indonesia.Gerakan bawah tanah memiliki

tujuan menanamkan semangat persatuan di kalangan rakyat. Mereka pun

memantau setiap perkembangan di luar negeri, khususnya situasi Perang Asia

Pasifik melalui radio gelap. Di antara para pemimpin pergerakan bawah tanah

yang giat ialah Sutan Syahrir, Sayuti Melik, Adam Malik, dan kelompok pemuda.

2) Perjuangan Bersenjata

Kemiskinan dan kemelaratan yang dialami oleh rakyat Indonesia semakin

dalam. Oleh karena itu, pecahlah perlawanan-perlawanan bersenjata terhadap

pendudukan Jepang.

Page 13: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

a) Perlawanan Rakyat Aceh

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh seorang ulama

muda, Tengku Abdul Jalil. Ia seorang guru ngaji di Cot Plieng, Aceh. Jepang telah

mencoba membujuk Tengku Abdul Jalil untuk berdamai. Namun, usulan itu

ditolak karena ia menyadari tawaran itu hanyalah sekadar tipu muslihat Jepang.

Kegagalan tersebut menyebabkan penyerangan Jepang terhadap rakyat Cot

Plieng pada dini hari 10 November 1942. Pada waktu itu, rakyat sedang

melaksanakan shalat subuh di masjid. Berbekal senjata seadanya, seperti pedang,

kelewang, dan rencong, rakyat beramai-ramai menahan serangan Jepang.Pasukan

Jepang berhasil dipukul mundur dan kembali ke markasnya di Lhokseumawe.

Untuk kedua kalinya, Jepang berusaha melakukan penyerang an kembali.

Namun, usaha Jepang ini pun tidak berhasil. Barulah pada penyerangannya yang

ketiga, Jepang berhasil setelah mereka membakar masjid. Tengku Abdul Jalil

berhasil meloloskan diri dari kepungan pasukan Jepang. Namun, ketika ia sedang

shalat, ia ditembak mati oleh pasukan Jepang. Akhirnya, pertahanan rakyat Aceh

sedikit demi sedikit terkoyak, meskipun sempat melakukan.

b) Perlawanan Rakyat Singaparna

Latar belakang perlawanan rakyat Sukamanah, Singaparna, diawali sikap

K.H. Zaenal Mustafa yang tidak mau melakukan upacara Seikerei. Seikerei adalah

penghormatan kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai dewa dengan cara

menghadap ke Tokyo dan membungkukkan badan dalam-dalam.

Page 14: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

K.H. Zaenal Mustafa tidak tahan melihat kehidupan rakyat yang sudah

melarat semakin menderita. Ia memerintahkan kepada rakyat Sukamanah untuk

tidak menyetorkan padinya dan menolak kerja paksa. Ia pun mengumpulkan

pengikutnya untuk meng giatkan latihan pencak silat. Tindakan itu dianggap

pemerintah militer Jepang sebagai sikap pem berontakan. Oleh karena itu, Jepang

melakukan upaya penangkapan terhadap K.H. Zaenal Mustafa, tetapi tidak

berhasil. Tiga dari empat utusan orang Kompetai mati, seorang lagi dalam

keadaan luka-luka melapor ke kantor Kompetai di Kota Tasikmalaya.

Setelah peristiwa itu, pemerintah militer Jepang melakukan serangan ke

daerah Sukamanah, Singaparna. Saat itu 25 Februari 1944, K.H. Zaenal Mustafa

dan pengikutnya sedang melakukan shalat Jumat. Setelah shalat Jumat, tentara

Jepang meminta K.H. Zaenal Mustafa menyerahkan diri, tetapi ditolaknya,

pertempuran sengit pun terjadi.

Akhirnya, K.H. Zaenal Mustafa berhasil ditangkap.Ia ditahan di Tasikmalaya,

kemudian dibawa ke Jakarta untuk diadili. Selama ditahan, ia mendapat siksaan

yang berat dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Jenazahnya dimakamkan di

Ancol.

c) Perlawanan Rakyat Pontianak

Peristiwa perlawanan rakyat Pontianak terjadi pada 16 Oktober 1943. Hari

itu para tokoh masyarakat berkumpul di Gedung Medan Sepakat, Pontianak.

Mereka merencanakan perlawanan terhadap Jepang. Namun, rencana itu telah

diketahui oleh Jepang sehingga sebelum perlawanan terjadi, pihak Jepang telah

melakukan penangkapan dan pembunuhan terhadap rakyat dan tokoh

masyarakat Pontianak.

Page 15: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

d) Perlawanan PETA di Blitar

Perlawanan prajurit PETA terhadap Jepang disebabkan adanya perasaan

tidak tahan dalam diri prajurit PETA melihat ke sengsaraan rakyat Indonesia.

Prajurit PETA di Blitar, di bawah pimpinan Supriyadi, melancarkan perlawanan

terhadap Jepang. Perlawanan terjadi pada 14 Februari 1945. Untuk menghadapi

pasukan PETA, pihak Jepang mengirimkan pasukan yang seluruhnya terdiri atas

orang-orang Jepang. Mereka dilengkapi kendaraan tank dan pesawat terbang.

Pasukan PETA terdesak, Supriyadi dengan bantuan Muradi mundur ke lereng

Gunung Kawi. Sementara itu, Muradi menyerah kepada Jepang.

Para prajurit PETA yang terlibat dalam perlawanan terhadap Jepang

ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Militer di Jakarta. Setelah menjalani

beberapa sidang, mereka dijatuhi hukuman sesuai dengan peranannya masing-

masing. Ada yang mendapat hukuman pidana mati atau seumur hidup. Mereka

yang dihukum mati adalah dr. Ismangil, Muradi, Suparyono, Hakim Mankudigarja,

Sunarto, dan Sudarmo. Supriyadi tidak disebut-sebut dalam sidang pengadilan

dan juga tidak pernah diadili secara in absentia (tanpa hadirnya tertuduh).

Perlawanan PETA berhasil ditumpas, tetapi pengaruhnya sangat besar pada

rakyat untuk mencapai kemerdekaan.

Page 16: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut. Maka

muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi peperangan di Lautan

Pasifik. Hal ini terbukti dengan meletusnya perang di Lautan Pasifik pada 8

Desember 1941 yang melibatkan Jepang di dalamnya. Perang ini disebut dengan

“Perang Asia Timur Raya” atau “Perang Pasifik”. Akibat dari perang tersebut

Belanda yang tergabung dalam front ABCD (Amerika Serikat, Brittania/ Inggris,

Cina, Dutch/ Belanda) melakukan perang terhadap Jepang. Karena Jepang terlalu

kuat maka Hindia Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda

yang dibantu Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi tetap tidak mampu

mengalahkan Jepang. Dan akhirnya Jepang pada tanggal 10 Januari 1942 berhasil

menduduki Indonesia yang berawal dari Kalimantan Timur yaitu di daerah

Tarakan kemudian Minahasa, Sulawesi, Balik Papan, dan Ambon. Dan di berbagai

kepulauan Indonesia lainnya, yang mengakibatkan terjadinya berbagai

perlawanan-perlawanan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

B.     Saran

Dari karya tulis ini pembaca telah mengetahui tentang betapa berat perjuangan

bangsa Indonesia dalam mendapat kemerdekaan, jadi sebagai generasi penerus

bangsa kita harus menghargai perjuangan pahlawan kita yang dengan susah

payah merebut kemerdekaan dari penjajah.

Page 17: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://syahraman.blogspot.com/2014/02/masuknya-jepang-ke-indonesia-

serta.html

http:// google.com

2009 . Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX. Nurhadi, Budi A, Saleh, Diding A.

Badri, Paula S. Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 18: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

LAMPIRAN

PETA PERGERAKAN JEPANG KE INDONESIA

Page 19: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

10 Januari 1942

Februari 1942

Page 20: Makalah Perang Dunia II Pintu Pembuka Datangnya Jepang Ke Indonesia

Mei 1942