Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

49
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para 2

Transcript of Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Page 1: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,

taufik dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, Desember 2014

Penyusun

2

Page 2: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Lembar Persembahan

Dengan segala kerendahan hati, ingin kupersembahkan

sebuah karya kecil yang telah berhasil kuselasaikan ini

kepada :

Kedua orang tua terkasih, Bapak dan Ibuk yang selalu

memberikan dukungan dan do’a yang tak pernah putus

untuk anaknya yang kini tengah berjuang menempuh

pendidikan.

Kemudian untuk segenap dosen Bpk Hamid, dr. Zain ,

dr. Gunawan, Bpk.Hartoyo , Ibu Yenny, Dra.Karyati, Ibu

Ambar, Ibu Retno, dan Ibu Ike, yang tak lelah memberikan

materi dan ilmu yang begitu bermanfaat bagi masa depan

saya nantinya.

Dan tak lupa teruntuk sahabat-sahabat di kelas d3

kebidanan Riska Nur Umaya , Levi Anjiani sasmita,

Ulvatunna’imah , Fenny Sugiharti, Kiki , Bida, Ana, Sari ,

Santi , Seppalia, Retno, Pebri, Intan, Ria, Dewi, Dyla, Nita,

3

Page 3: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Monic, Maya,Novi, El Vira, Sussi, Puspa, Citra, Rina, Eka,dan

Tyas, yang selalu memberikan keceriaan dan menyalurkan

semangatnya hingga saya berhasil menyelesaikan makalah

ini, semoga kita menjadi Ibu-Ibu Bidan yang baik dan

professional secepatnya .

Semoga kebaikan yang kalian taburkan kelak berbuah manis

.

Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................2

Halaman Persembahan..........................................................................................3

Daftar Isi................................................................................................................4

Bab I Pendahuluan ..........................................................................................5

1.1 Latar Belakang...............................................................................5

1.2 Rumusan Permasalahan.................................................................6

1.3 Alasan Memilih Judul....................................................................7

Bab II Pembahasan ...........................................................................................8

2.1 Definisi Bidan .........................................................................8

2.2 Peran dan Fungsi Bidan......................................................................11

2.3 Pandangan Islam Mengenai Bidan.....................................................30

Bab III Penutup......................................................................................................38

4

Page 4: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

3.1 Kesimpulan.........................................................................................38

3.2 Saran...................................................................................................38

Daftar Pustaka.......................................................................................................39

5

Page 5: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeiring dengan bartambahnya jumlah kelahiran setiap tahunnya, lahir pula tenaga-

tenaga khusus yang berfungsi untuk menanganinya. Dahulu seorang ibu yang melahirkan

dibantu oleh seorang dukun, namun sekarang telah banyak tenaga kesehatan yang lebih

terdidik dan professional dalam menangani masalah kelahiran. Seperti halnya dengan bidan

atau pun dokter kandungan yang mengemban amanat terhadap hal ini.

Sebagai seorang muslim dan Insya’Allah calon bidan muslim , saya ingin mengulas

mengenai peran dan fungsi bidan menurut pandangan Islam. Seperti diketahui bahwa Islam

adalah agama yang lengkap mengatur segala urusan termasuk bidang kesehatan. Untuk itu,

dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai pengertian bidan, bagaimana peran dan

fungsi bidan serta bagaimana Islam memandang keberadaan bidan.

6

Page 6: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa arti Bidan?

2) Bagaimana peran dan fungsi Bidan?

3) Bagaimana peran dan fungsi Bidan menurut Islam?

7

Page 7: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

1.3 Alasan Memilih Judul

1) Untuk mengetahui arti Bidan

2) Untuk mengetahui peran daan fungsi Bidan

3) Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi Bidan menurut Islam

8

Page 8: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Bidan

Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk menolong

perempuan saat melahirkan.

Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut

dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan

Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara

berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun

melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan

sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan

yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi

untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik

bidan.

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang

perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi

di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk

diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik

kebidanan.

9

Page 9: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,

yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat

selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini

mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan

anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan

kegawat-daruratan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak

hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus

mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada

kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.

Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat,

Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Sedangkan. Pengertian bidan menurut ICM

(International Confederation Of Midwives), bidan adalah seseorang yang telah mengikuti

program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut,

serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki ijin yang sah

(lisensi)untuk melakukan praktik kebidanan.

10

Page 10: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

2.2 Peran dan Fungsi Bidan

Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,

pendidik, dan peneliti.

A. Peran Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi,

dan tugas ketergantungan.

1. Tugas mandiri

Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:

1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan,

mencakup:

a. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.

b. Menentukan diagnosis.

c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.

d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.

f. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan.

2) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka

sebagai klien, mencakup:

11

Page 11: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah.

b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.

c. Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar bersama klien.

d. Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.

e. Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.

f. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup:

a. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.

b. Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.

f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.

g. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien,

h. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

4) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinar dengan melibatkan

klien/keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.

12

Page 12: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas masalah.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

e. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.

f. Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan prioriras.

g. Membuat asuhan kebidanan.

5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup:

a. Mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.

b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f. Membuat rencana tindak lanjut.

g. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.

6) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan

klien/keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.

b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.

13

Page 13: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

7) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan

keluarga berencana, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia subur)

b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.

c. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.

d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

f. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan laporan.

8) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita

dalam masa klimakterium serta menopause, mencakup:

a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas, dan kebutuhan asuhan.

c. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

e. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.

14

Page 14: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

9) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.

b. Menentukan diagnosis dan prioritas masalah.

c. Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana.

d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.

e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.

f. Membuat rencana tindak lanjut.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan.

2. Tugas Kolaborasi

Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi

dengan melibatkan klien dan keluarga. mencakup:

a. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan

tindakan kolaborasi.

c. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioriras kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi

15

Page 15: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

serta berkerjasama dengan klien.

d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.

e. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.

f. Menyusum rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

2) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama

pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukam diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko serta keadaan

kegawatdaruratan pada kasus risiko tinggi.

c. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengn prioritas

d. Melaksanalkan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan memberi

pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

3) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta

keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan

16

Page 16: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko

tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan

kegawatdaruratan

c. Menyusun rrencana asuhan kebidanan pada i6tl dalam masa persalinan dengan risiko tinggi

dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan

memberi pertolongan pertama sesuai dengan priositas.

e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamil dengan

risiko tinggi.

f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

4) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta

pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

bersama klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko serta keadaan

17

Page 17: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

kegawatdaruratan.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan

pertolongan pertarna sesuai dengan prioritas.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan memberi pertolongan pertama

sesuai dengan rencana.

e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

5) Memberi asuhan kebidanan pada bay, baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan

pertama dalam keadaan kegawatdaruraran yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama

klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir de ngan risiko tinggi dan

keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan Faktor risiko serta keadaan

kegawatdaruratan.

c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan

memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan

pertama sesuai dengan prioritas.

18

Page 18: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

6) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta pertolongan pertama

dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi betsamut klien dan

keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan risiko tinggi dan keadaan

kegawatdaruratan yang nemerlukan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioricas sesuai dengan faktor risiko serta keadaan

kegawatdaruratan.

c. Menyvsun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan memerlukan

pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama

sesuai dengan prioritas.

e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidaman dan pertolongan pertama.

f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.

g. Membuat pencatatan dan pelaporaan.

3. Tugas ketergantungan

Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:

19

Page 19: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

1) Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi

keterlibatan klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebndanan yang memerlukan tindakan di luar lingkup

kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas serta sumbersumber dan fasilitas untuk

kebmuuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga.

c. Merujuk klien uncuk keperluan iintervensi lebih lanjuc kepada petugas/inscitusi pelayanan

kesehaatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.

d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan

incervensi.

2) Membeci asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan

risiko tinggi serta kegawatdaruratan, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.

c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.

d. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.

e. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan

kesehatan yang berwenang.

f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan

20

Page 20: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

intervensi.

3) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan dengan

penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada ibu dalam persalinan yang

memerlukan konsultasi dan rujukan.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.

c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.

d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan

kesehatan yang berwenang.

e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikae seluruh kejadian dan

intervensi.

4) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas

yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga,

mencakup:

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada ibu dalam masa nifas yang

memerlukan konsultasi serta rujukan.

b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.

c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.

d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan

21

Page 21: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

kesehatan yang berwenang

e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan

intervensi.

5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan

kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga,

mencakup:

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir yang

memerlukan konsulrasi serta rujukan.

b. Menentatkan diagnosis, prognosis, dan prioritas.

c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan

kesehatan yang berwenang.

e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.

6) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan

kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan

klien/keluarga, mencakup:

a. Mengkaji adanya penyulit dan kegawatdaruratan pada balita yang memerlukan konsultasi

serta rujukan.

b. Menenrukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.

22

Page 22: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan

kesehatan yang berwenang.

e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.

B. Peran Sebagai Pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar

kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan

Bidan bertugas; mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebnjanan

untuk individu, keluarga kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan

melibatl;can masyarakat/klien, mencakup:

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk

meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya

bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.

2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.

3) Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu

dan anak serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana.

4) Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas kesehatan lain

dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak-serta KB.

23

Page 23: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan keseharan masyarakat khususnya kesehatan

ibu dan anak serta KB, termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan

sektor terkait.

6) Menggerakkan dan mengembanglran kemampuan masyarakat serta memelihara

kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

7) Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik profesional melalui

pendidikan, pelatihan, magang sena kegiatankegiatan dalam kelompok profesi.

8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim

Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di

wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga

kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya, mencakup:

1) Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan

kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.

2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas lapangan

keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.

3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.

4) Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.

5) Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.

24

Page 24: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

C. Peran Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi

klien serta pelatih dan pembimbing kader.

1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien

Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,

kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang

berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:

1) Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang

kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.

2) Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik

untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.

3) Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah

disusun.

4) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan

rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk

klien.

5) Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya

untuk memperbaiki serta meninglcatkan program dl masa yang akan datang.

6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara

25

Page 25: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

lengkap serta sistematis.

2. Melatih dan membimbing kader

Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta

membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:

1) Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik

2) Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.

3) Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan

pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

4) Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah

disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.

5) Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.

6) Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.

7) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.

8) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta bimbingan

secara sistematis dan lengkap.

D. Peran Sebagai Peneliti/Investigator

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara

mandiri maupun berkelompok, mencakup:

1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

26

Page 26: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

2. Menyusun rencana kerja pelatihan.

3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.

4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.

6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja

atau pelayanan kesehatan.

FUNGSI BIDAN

Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai

berikut.

A. Fungsi Pelaksana

Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:

1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat

(khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.

2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus

patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.

3. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.

4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.

5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.

27

Page 27: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah

8. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.

9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi,

termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan

wewenangnya.

B. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:

1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok

masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh

partisipasi masyarakat.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.

3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan

pelayanan kebidanan

5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

C. Fungsi Pendidik

Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:

1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan

pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.

28

Page 28: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang tanggung

jawab bidan.

3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan

di masyarakat.

4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang

keahliannya.

D. Fungsi Peneliti

Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:

1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau

berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.

2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

29

Page 29: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

2.3 Pandangan Islam mengenai Bidan

A.     Bidan Sebagai Seorang `Abd (Hamba) Allah swt

Salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah Allah, sebagaimana firman-

Nya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-

Ku” (Q.s. al-Zariyat/51: 56). Dalam kapasitas manusia sebagai hamba-Nya tidak ada

perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki potensi dan peluang yang

sama untuk menjadikan dirinya sebagai hamba yang ideal atau Muttaqun. Dalam konsep

Muttaqun ini tidak dikenal adanya diskriminasi antara jenis kelamin, suku, etnik, atau bangsa.

Sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Alquran surah al-Hujurat/49:13 “Hai manusia,

sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling

bertaqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Kekhususan-kekhususan yang diperuntukkan kepada kaum laki-laki seperti seorang

suami setingkat lebih tinggi di atas istrinya (Q.s. al-Baqarah/2: 228); laki-laki pelindung bagi

perempuan (Q.s. al-Nisa/4: 34), memperoleh bagian warisan yang lebih banyak; menjadi

saksi yang efektif (Q.s, al-Baqarah/2: 282) dan diperkenankan berpoligami bagi mereka yang

memenuhi syarat (Q.s. al-Nisa/4: 3). Tetapi, itu tidaklah berarti menjadikan seorang laki-laki

30

Page 30: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

menjadi hamba yang utama di hadapan-Nya, melainkan kapasitas itu diberikan sebagai

anggota masyarakat yang memiliki peran publik dan sosial lebih ketika kitab suci Alquran

diturunkan. Oleh sebab itu, sebagai seorang hamba Allah, laki-laki dan perempuan masing-

masing akan memperoleh penghargaan atau imbalan pahala sesuai dengan kadar kualitas

pengabdiannya, sebagaimana Allah swt berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal

shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan

Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.s.

al-Nisa/4: 124)

Selain itu, memang Nabi saw pernah bersabda sebagai yang diriwayatkan oleh  `Abdullah

ibn `Umar r.a. yang menggambarkan bahwa seolah-olah laki-laki mempunyai kelebihan

dalam hal ibadah sehingga wanita dikatakan memiliki “kekurangan akal” dan “kekurangan

agama”. Maksud dari kata-kata “kekurangan akal” itu adalah persaksian dua perempuan sama

kualitasnya dengan seorang laki-laki dan maksud dari “kekurangan agama” itu adalah karena

hanya kaum perempuanlah yang mengalami menstruasi. Di samping itu, yang menyebabkan

seolah-olah ada perbedaan adalah faktor budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat

setempat.

 B.    Bidan Sebagai Seorang Khalifah fi al-Ardl

31

Page 31: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Ada dua fungsi utama diciptakannya manusia di dunia ini, yakni

(1) sebagai `abid (hamba), dan (2) sebagai khalifah fi al-Ardl (penguasa atau pemimpin di

bumi). Hal ini termaktub dalam Q.s. al-An`am16: 165 sebagai berikut: “Dan Dialah yang

menjadikan kalian penguasa penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kalian alas

sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya

kepada kalian. Sesungguhnya Tuhan kalian amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Pada ayat yang lain dan senada juga Allah swt berfirman: Ingatlah ketika Tuhanmu berfrman

kepada para malaikat “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi “. Mereka (malaikat) berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi

itu sedangkan orang itu akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”.

Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui” (Q,s. al-

Baqarah/2: 30).

Kedua ayat suci di atas tidak menunjukkan sama sekali adanya hukum Tuhan,

apakah kekuasaan itu berada pada laki-laki atau perempuan? Sehingga dari sinilah saya bisa

menarik satu kesimpulan bahwa seorang perempuan – termasuk di dalamnya kita para

32

Page 32: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

profesional di bidang kebidanan – dalam menjalankan profesi atau keahliannya adalah sama

dan atau setara dengan kaum laki-laki.

Dalam menjalankan profesinya – sebagai bentuk kekhalifahannya – seorang bidan

haruslah mendasari tugasnya itu sebagai satu ibadah sehingga profesi itu adalah bagian dari

kewajiban agama juga. Hal ini memang berhubungan erat sekali dengan kekuasaan Allah

yang dibentangkan secara luas untuk dikerjakan, sebagaimana arti firman-Nya: “Dialah yang

memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezeqi

dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada

Nya” (Q.s. al-Mu’min/40: 13).

 C.    Bidan Sebagai Seorang Ibu

Ada beberapa term yang bisa kita jumpai di dalam kitab suci Alquran, jika bidan itu

dihubungkan dengan dirinya sebagai seorang ibu atau kaum perempuan. Terdapat kata al-

Nisa, misalnya, pada ayat 7 surah al-Nisa/4: “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta

peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari

harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang

telah ditetapkan”.

Dengan ayat ini, maka kata al-Nisa menunjukkan jender perempuan, di mana porsi

pembagian hak tidaklah semata-mata ditentukan oleh realitas biologis sebagai perempuan

33

Page 33: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

atau laki-laki melainkan berhubungan erat dengan faktor realitas jender yang ditentukan oleh

budaya di mana orang itu berdiam. Tetapi, kata al-Nisa dalam surah al-Bagarah/2: 222

menunjukkan bahwa yang dimaksudkan adalah istri-istri. Selain itu kita menjumpai kata al-

Mar-ah. Antara kata al-Nisa dan al-Mar-ah lebih cenderung kepada maksud tugas reproduksi

kaum perempuan, sedangkan satu lagi kata yaitu Untsa yang mana kata ini lebih menekankan

pada aspek biologis atau seks (kelamin).

Berkenaan dengan perannya sebagai seorang ibu, seorang bidan semakin terhormat di

hadapan Allah karena ada dua alasan: Pertama, menjalankan tugasnya sebagai pihak yang

antara lain membantu seorang perempuan yang akan melahirkan seorang manusia di dunia

ini. Kedua, menjadi ibu dari anak-anaknya yang lahir dari rahim (kasih sayang)-nya. Dengan

itu, maka pantas jika Nabi Muhammad memberi jawaban yang meyakinkan sang penanya

ketika dia berkata: “Kepada siapa aku berbuat baik ya Rasulullah?”, Rasulullah menjawab:

Ibumu! Kata ini diulangi oleh beliau tiga kali, baru setelah itu beliau menambahkan:

Bapakmu!

D.     Profesi Bidan Dalam Pandangan Islam

Setiap manusia diberi kemampuan dan kebebasan oleh Allah swt untuk menentukan apa

pilihan pekerjaannya kelak di dunia setelah ia dewasa. Karena bidan dan profesi kebidanan

telah diakui dan dirasakan eksistensinya oleh publik, maka saya berkesimpulan bahwa bidan

34

Page 34: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

dan profesi kebidanannya adalah suatu profesi yang sejalan dan tidak bertentangan dengan

nilai-nilai Islam. Apalagi ketika profesi bidan ditunjang oleh organisasi yang telah mandiri,

profesional, dan lengkap dengan kode etik profesinya. Kode etik itu antara lain memuat tugas

mulia seorang bidan yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.Yang menarik

kita pelajari bersama sebenarnya adalah mengapa bidan dan profesi kebidanannya itu harus

dari pihak perempuan. Ini tidak mustahil ide dasar awalnya adalah karena faktor biologis,

etik-moral dan akhlaq itu sendiri yang sejalan dengan nilai-nilai agama mana pun, terutama

Islam. Terutama sekali ketika seorang bidan dalam membantu atau menolong persalinan

seorang perempuan yang berasal dari jenisnya sendiri, misalnya, di mana pada saat itu aurat

seorang wanita semuanya terbuka tanpa tutup apa-apa.

Tetapi, dilematisnya sekarang ialah adanya kaum pria yang mengambil spesialisasi kebidanan

dan kandungan, di mana dari segi akhlaq melihat aurat yang bukan muhrimnya dengan

profesi dan keahlian yang tidak tertutup kemungkinan di kalangan dokter-dokter dari kaum

pria itu terkadang menimbulkan gejala dan fakta yang melahirkan perilaku menyimpang.

Padahal terhadap etika dilarang melihat aurat yang bukan muhrimnya itu tertera di dalam

Alquran surah al-Nur/24: 30-31.

35

Page 35: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

E.     Profil Akhlaq Seorang Bidan

Saya akan mengartikan secara lebih “bebas” atau fleksibel mengenai akhlaq ini dengan

masalah kepribadian. Hal ini saya hubungkan dengan kepribadian kita yang sesungguhnya

sebagai seorang bidan sehingga sehari-harinya di dalam menjalankan profesi menampakkan

kemusliman kita dan bahwa kita adalah bidan yang muslimah dan beda dengan yang lainnya.

Pertama, sebagai seorang muslimah, seorang bidan harus menunjukkan dirinya sebagai yang

menjalankan tugasnya secara profesional, penuh tanggung jawab dan di atas segalanya adalah

niat ibadah semata kepada Allah.

Kedua, seorang bidan harus dan wajib mensyukuri nikmat ilmu dan profesinya. Lewat itulah

seorang bidan bisa beramal seluas-luasnya baik dalam konteks hablun min Allah wa hablun

min al-Nas (hubungan jalinan kepada Allah dan manusia).

Ketiga, karena profesi seorang bidan banyak berhubungan dengan manusia dalam arti

individu dan keluarga, maka lewat profesinya memungkinkan hal itu dijadikan sebagai sarana

perluasan hubungan ukhuwah Islamiyah.

36

Page 36: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

Keempat, setiap bidan hendaknya meningkatkan kualitas intelektual, memperluas wawasan

keilmuan dan referensi untuk menunjang karier terutama dalam memenuhi tuntutan

perkembangan ilmu, teknologi dan informasi.

Kelima, seorang bidan senantiasa menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa apa yang

dilakukannya itu mampu ia pertanggungjawabkan konsekuensinya di akhirat kelak. Oleh

karena itu, berbuat yang ahsan (terbaik) dalam menjalankan profesi dari waktu ke waktu

adalah filosofi akhlaq Islam yang harus diwujudkan pada semua lapisan masyarakat.

37

Page 37: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi kebidanan

merupakan salah satu profesi mulia karena menolong ibu hamil dan proses kelahiran bayi.

Selama prosedur kebidanan tidak menyalahi aturan Islam, maka peran dan fungsi bidan

adalah baik. Seperti dengan adanya aturan bahwa tenaga bidan haruslah seorang perempuan.

3.2 SaranSebagai calon bidan muslimah sebaiknya kita memposisikan diri untuk beribadah

kepada Allah SWT melalui profesi ini, dengan melakukan kewajiban berperan aktif serta

mampu memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya pada Ibu

melahirkan yang membutuhkan pertolongan. Dengan menggunakan metode-metode Islami

dalam memberikan pelayanan kebidanan, seorang bidan dapat sekaligus berdakwah pula

disamping profesi kebidanannya.

38

Page 38: Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)

DAFTAR PUSTAKA

http://abdmajid.staf.upi.edu/2013/08/27/akhlaq-seorang-bidan/

http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/makalah-agama-islam-pandangan-agama

http://infobidannia.wordpress.com/2011/05/28/peran-dan-fungsi-bidan/

http://bidanendah.blogspot.com/2013/06/pengertian-bidan-menurut-ibi-icm-serta

http://dhannyellinna.blogspot.com/p/peran-fungsi-bidan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bidan

39