Yulia Ulfah_K2D008085

16
K2D 007 085 TEKNIK PENANGKAPAN IKAN Banyak alat tangkap yang digunakan untuk penangkap ikan di laut mulai dari yang sederhana sampai yang rumit pengoperasianya. Kemiripan bentuk juga kadang mempersulit kita untuk membedakan alat tersebut, namun jika kita lihat dari teknik penangkapannya maka dengan mudah kita menggunakannya. Dalam sejarah, antara penangkap ikan dan pemburu sama tuanya, keduanya merupakan suatu upaya memenuhi kebutuhan akan pakan, namun tidak diketahui apa penyebabnya bahwa memanah ikan yang berenang di rawa-rawa dianggap sedang menangkap ikan sedangkan memanah seekor bebek yang juga sedang berenang di tempat yang sama dianggap sedang berburu padahal menggunakan alat yang sama persis. Sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia telah melakukan kegiatan penangkapan dengan menggunakan tangan. Kemudian berkembang secara berlahan dengan menggunakan alat yang sangat tradisional, yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu, tulang dan tanduk Seiring perkembangan kebudayaan, manusia mulai bisa membuat perahu sampai. Setelah ditemukannya mesin uap pada thn 1769, maka penangkapan ikan ikut terpengaruh perkembangannya. Mesin tersebut tidak hanya digunakan untuk menggerakkan kapal, tetapi pada th. 1860 mesin tsb digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat tangkap seperti jaring dan long line. Memasuki abad ke-21 berbagai negara telah berlomba dalam melakukan modernisasi teknologi penangkapan ikan. Pada dasarnya

Transcript of Yulia Ulfah_K2D008085

Page 1: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN

Banyak alat tangkap yang digunakan untuk penangkap ikan di laut mulai dari yang

sederhana sampai yang rumit pengoperasianya. Kemiripan bentuk juga kadang mempersulit kita

untuk membedakan alat tersebut, namun jika kita lihat dari teknik penangkapannya maka dengan

mudah kita menggunakannya.

Dalam sejarah, antara penangkap ikan dan pemburu sama tuanya, keduanya merupakan

suatu upaya memenuhi kebutuhan akan pakan, namun tidak diketahui apa penyebabnya bahwa

memanah ikan yang berenang di rawa-rawa dianggap sedang menangkap ikan sedangkan

memanah seekor bebek yang juga sedang berenang di tempat yang sama dianggap sedang

berburu padahal menggunakan alat yang sama persis.

Sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia telah melakukan kegiatan penangkapan dengan

menggunakan tangan. Kemudian berkembang secara berlahan dengan menggunakan alat yang

sangat tradisional, yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu, tulang dan tanduk

Seiring perkembangan kebudayaan, manusia mulai bisa membuat perahu sampai. Setelah

ditemukannya mesin uap pada thn 1769, maka penangkapan ikan ikut terpengaruh

perkembangannya. Mesin tersebut tidak hanya digunakan untuk menggerakkan kapal, tetapi pada

th. 1860 mesin tsb digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat tangkap seperti jaring dan

long line. Memasuki abad ke-21 berbagai negara telah berlomba dalam melakukan modernisasi

teknologi penangkapan ikan. Pada dasarnya penangkap ikan dan pemburu memiliki metoda dan

teknis yang saling melengkapi antara menangkap hewan di darat maupun menangkap ikan di air.

Sulit untuk membedakan apakah sebuah tombak didesain untuk menangkap ikan, berburu,

berkelahi, atau hanya merupakan simbol seremonial saja. Telah diketahui sejumlah metoda

menangkap terdapat pada menangkap atau memburu seperti, menombak, memanah, menembak,

menangkap dengan pancing, memerangkap dengan tipe mekanik yang berbeda, atau perangkap-

perangkap non mekanik.

Hal yang menarik bahwa metoda yang digunakan dalam industri perikanan dewasa ini

adalah dengan metoda berburu. Berbeda dengan berternak (stock breeding). Pemburu mencari

ikan seekor demi seekor atau sekelompok hewan liar, baik yang jinak atau domestik, tidak peduli

akan sejarah hidupnya, tidak mempengaruhi sifat atau kebutuhannya yang mungkin hidup pada

kawasan yang sangat luas. Sedangkan peternak mengontrol sejumlah kelompok hewan-hewan

Page 2: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

domestik yang dikenal. Beberapa ahli telah membagi teknik penangkapan dengan melihat

beberapa prinsip yang dipakai. Ada yang melihatnya dari titik pandang, tujuan dan kondisi

perairan namun ada pula yang melihatnya dari segi keaktifan alatnya.

Definisi Penangkapan Ikan

Penangkapan adalah kegiatan memproduksi ikan dengan menangkap (capture) dari

perairan di daratan (inland capture) seperti sungai, danau, waduk dan rawa, serta perairan

laut (marine capture) seperti perairan pantai dan laut lepas.

Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam

keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang

menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

menangani, mengolah, dan/ atau mengawetkannya. (UU tentang Perikanan, thn 2004)

Penangkapan (fishing) adalah usaha melakukan penangkapan ataupun pengumpulan ikan

dan jenis-jenis aquatic resources lainnya, dengan dasar pemikiran bahwa ikan dan aquatic

resources tersebut mempunyai nilai ekonomi. (Sudirman & Achmar Mallawa, Teknik

Penangkapan Ikan, 2004)

Klasifikasi Teknik Penangkapan Ikan

Menurut statistic perikanan Indonesia (1975)

1. Trawl (trawl udang ganda, otter trawl, dan trawl lainnya)

2. Pukat kantong (seine nets). Misal: payang, dogol, dan pukat pantai

3. Pukat cincin (purse seine)

4. Jaring insang (gill net). Misal: jaring insang hanyut, dsb.

5. Jaring angkat (lift net). Misal: bagan

6. Pancing (hook and lines). Misal: rawai tuna, pole and line,dsb.

7. Perangkap (traps). Misal: sero, bubu, dsb.

8. Alat pengumpul kerang dan rumput laut (shell fish and seaweed collection with manual gear)

9. Muroami

10. Alat tangkap lainnya misalnya tombak.

Page 3: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

Menurut Nomura dan Yamazaki (1975), mengklasifikasikan alat penangkapan ikan

menjadi 9 jenis, 7 golongan alat tangkap dikategorikan menggunakan jaring, 1 golongan pancing

dan 1 golongan alat tangkap lainnya.

a. Alat tangkap yang memakai jaring (netting gear)

Gill net yaitu semua jenis jaring (surface gill net, mid water gill net, bottom gill net, dan

sweeping gill net)

Entangle net yaitu jaring yang menangkap ikan secara terbelit seperti tuna drift net dan

trammel net.

Towing net yaitu kelompok jaring yang dalam operasinya ditarik atau di dorong dan

berkantong. Missal: beach seine, cantrang, trawl

Lift net yaitu semua jenis jaring angkat. Misal: floating lift net, bottom lift net.

Surrounding net yaitu menangkap ikan dengan melingkari gerombolan ikan dan ikan

masuk ke kantong. Misal: purse seine.

Covering net yaitu menangkap ikan dengan menutup dari atas, umumnya dioperasikan di

perairan dangkal.misal: jala lempar.

Trap net yaitu menangkap ikan dengan perangkap.missal: bubu, sero.

b. Alat tangkap pancing

Semua jenis alat tangkap pancing. Misal: long line, pole and line, trolling line, drift line,

bottom long line.

c. Alat penangkapan lainnya

Alat tangkap yang tidak termasuk dalam kelompok alat tangkap di atas. Misal: harpoons

dan spears (menggunakan panah dan tombak), menggunakan skop, electrical fishing, dan lain-

lain.

Menurut Von Brandt (1984)

1. Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat (misal: Menangkap dengan

menggunakan tangan secara langsung)

2. Penangkapan ikan dengan menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (missal:

Dengan tombak)

3. Penangkapan ikan dengan memabukkan. (bisa dengan pemboman, racun, dan arus listrik)

4. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing).

Page 4: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

5. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (missal: Sero, bubu).

6. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap terapung (utk menangkap ikan-ikan

yang sedang melompat).

7. Bagnets (misal: Scoop net).

8. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (missal: Jenisjenis trawl).

9. Seine nets yaitu alat tangkap yg menggunakan sayap kemudian ditarik (pukat pantai).

10. Surrounding nets yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan menutup

pada bagian tepi dan bagian bawah jaring (missal: Purse seine).

11. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misal: jaring yg ditarik dengan tangan

untuk menangkap ikan).

12. Lift nets yaitu semua jenis jaring angkat (misal: Bagan).

13. Falling gear yaitu alat tangkap yg cara penangkapannya dilakukan dengan membuang

alat dari atas ke bawah (misal: Jala lempar).

14. Gill net yaitu semua jenis jaring insang (misal: Jaring insang hanyut).

15. Tangle nets yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring, dengan maksud agar ikan

terbelit, misal: Jaring klitik.

16. Harvesting machinnes yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang semua

penanganannya dengan mesin.

Jenis-Jenis Alat Penangkap Ikan

a. Jaring Lingkar Bertali Kerut (Pukat Cincin)

Pukat cincin (Purse seine) adalah alat penangkap ikan berbentuk hampir segiempat

hingga trapezium yang terbentuk dari sejumlah gabungan lembaran webbing yang

dipasangkan pada tali pelampung (float line) dan tali pemberat (lead line), dilengkapi dengan

tali kerut (purse line) dan sejumlah cincin (purse ring). Pukat cincin merupakan jaring yang

sangat lebar yang melingkari atau mengurung sekumpulan (schooling) ikan. Bagian bawah

jaring dipasangi tali kerut yang dapat ditarik untuk menutup bagian bawah jaring demikian

juga sebagian jaring hingga tersisa sebagian jaring (bunt) sebagai penampung ikan untuk

diangkat ke kapal (brailing). Panjang pukat cincin dinyatakan oleh panjang tali pelampung

dalam memetr dan kedalaman dinyatakan dengan kedalaman jaring dalam keadaan mata

jarring tertutup (streched mesh). Komponenutama jaring purse seine terdiri dari sayap, body,

Page 5: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

dan bunt. Bunt adalah bagian jaring berukuran benang terbesar dan ukuran mata jaring

terkecil, yang berfungsi menampung hasil tangkapan pada proses tahapan brailing. Ikan

tujuan penangkapan: sardines, herring and mackerel, tuna.

b. Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut (Lampara)

Lampara mirip dengan pukat cincin, dengan panel yang lebih sempit, saat

dioperasikan mirip dengan bentuk sendok. Lampara dioperaikan melingkari sekumpulan

ikan, saat kedua ujung sayap bertemu Kedua sayap ditarik ke arah kapal oleh tenaga manusia,

menutup bagian bawah bersamaan dengan bagian atasnya.

Gambar Lampra

Kapal, umumnya relatif kecil dan sederhana ⎯ panjang :9 ~ 18 meter; HP: 50 ~150, tipe

geladak terbuka. Alat ini secara keseluruhan dikerjakan oleh tenaga manusia, sehingga

jumlah awak kapal yang dibutuhkan relatif banyak.

c. Pukat Hela Pertengahan

Pukat pertengahan berbentuk kerucut, normalnya terdiri dari 4 sim, sebuah kantong,

sayap dan otter board. Ukurannya lebih besar dari pukat tarik dasar (bottom trawl) didisain

untuk menangkap ikan yang berada di lapisan pertengahan. Tali pelampung dan pelampung

dipasang pada bagian mulut bagian atas, dan tali pemberat dan pemberat dipasang pada

Page 6: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

mulut bagian bawah. Pelampung dan pemberat berfungsi untuk mengatur pembukaan mulut

jaring dan kedalaman layer, selain dibantu oleh otter board dan kecepatan kapal. Pukat ini

jarang dioperasikan di perairan ekuator, terkait dengan densitas ikan-ikan pelagis yang tidak

padat. Perlengkapan penedetkasi bawah air khusus yang digunakan adalah SONAR (Sound

and Range) untuk mendeteksi keberadaan kumpulan ikan, dan alat untuk mendetekai

kedalaman dan pembukaan mulut jaring yang disebut dengan Net Sounder.

Gambar: Sonar sistem untuk mendeteksi kumpulan ikan; a: mendeteksi vertikal; b:

mendeteksi horizontal

d. Sero

Sero adalah alat penangkap yang dipasang tetap terdidi dari sejumlah pancangan

bambu. Bagiannya terbagi dua yaitu perangkap dan pengarah (penaju). Sero dipasang

memotong aliran arus di selat-selat atau perairan sempit yang memiliki aliran arus kuat.

Gambar: Sero

e. Pancing Ulur

Pancing ulur (Handline) terdiri dari tali, pancing dan penggulung tali dan joran. Alat

ini dapat dioperasikan siang maupun malam, dari daratan atau kapal. Umumnya alat ini

hanya digunakan oleh perorangan baik sebagai alat rekreasi, sport fishing dan saat menunggu

operasi pada penangkapan ikan dengan long line (tahapan drifting), pur seine, gill net.

Page 7: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

Umpan yang digunakan ada umpan segar, umpan buatan dan pancing itu sendiri dibentuk

menyatu dengan umpan tiruan (artificial bait). Hand line yang digunakan pada sport fishing

sudah sangat modern menggunakan bahan sintetis.

Gambar: Pancing ulur (Vertical line)

f. Rawai Hanyut

Rawai hanyut (drift Long line) atau dikenal juga dengan raai tuna. Rawai hanyut

dioperasikan di perairan terbuka, dengan kedalaman yang sesuai dengan tujuan ikan

tangkapan berada. Umumnya rawai hanyut digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis

besar seperti tuna, cucut dan layaran. Membedakan rawai umumnya menggunakan jumlah

pancing per basket. Komponen rawai tuna per basket terdiri dari buoy line, main line, dan

sejumlah branch line yang dipasangkan pada main line dengan menggunakan sistem ikat atau

snap pada jarak tertentu. Branch line dipasang pada main line dengan jumlah relatif antara 3

~ 7 buah. Jumlah main line per basket adalah jumlah branch line ditambah satu. Buoy line

satu buah per basket. Operasi rawai komersil umumnya menggunakan jumlah basket antara

250 – 300 basket. Konstruksi dan penataan rawai tuna dibedakan berdasarkan bahan dan

Page 8: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

sistem operasi yang digunakan. Berdasarkan bahan yaitu long line yang terbuat dari multi

filament dan mono filement. Berdasarkan sistem operasi adalah sistem basket, sistem Box,

sistem drum dan sistem blong.

Gambar: Rawai hanyut; Keterangan: 1: Tali utama (Main line) ; 2: Tali pelampung (Buoy

line); 3 : Tali cabang (Branch line); 4: Wire leader; 5: Pancing (Hook); 6: Pelampung (Buoy);

(Beverly, 2003).

g. Long Line Otomatis

Mustad menciptakan tiga sistem dalam teknik penangkapan long line otomatis ini,

yaitu Coastal System dan dua deep sea system.

1. Coastal System

Coastal system ditutjukan untuk long line dengan kapal berukuran kesil dengan jumlah

pancing sekitar 20.000 pancing, dapat dioperasikan baik dari lambung kiri maupun

lambung kanan. Tipe ini terdiri dari hauling unit, Hook separatur, magazine storage, dan

baiting machine.

Gambar: Deck layout coastal system

Page 9: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

Gambar: Perlengkapan coastal system; A: Coastal Baiting Machine; B: Coastal Storage

Magazine System; C: Hook Separator; D: Line hauler.

2. Deep Sea System 1

Untuk Long line samudra yang menggunakan pancing hingga 70.000 buah, yang

dapat dioperasikan baik dari lambung kiri atau kanan. Sistem ini terdiri dari 1. High-

Pressure Hauler ; 2. Hook Separator; 3. Adjustable Magazine Storage dan 4. Baiting

Machine.

Gambar: Penataan untuk Deep sea system 1

3. Deep Sea System 2

Kapal long line yang lebih besar dengan kombinasi berbagai penangkapan,

membutuhkan penataan yang mudah dan cepat pada rang yang terbatas, dengan jmlah

pancing antara 20.000 – 70.000 buah. System ini terdiri dari: 1. High-Pressure

Hauler ; 2. Hook Separator; 3. Automatic Magazine System dan 4. Baiting Machine.

Page 10: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

Gambar: Penataan untuk deep sea system2

Main line yang digunakan adalah terbuat dari tali Polyethylene dengan core dberisi

timah. Penggunaan timah ini untuk menambah daya tenggelam pada PE yang hanya

memiliki specifig gravity sekitar 0,9 System Komputer berisi software, hardware, dan

taouch screen untuk memudahkan pekerjaan.

a b c

Gambar: a. Main line, b. Komputer pengontrol sistem operasi long line, c. Dua jenis

pancing yang digunakan

Tonda (trolling) terdiri dari tali dan pancing berumpan buatan (lure). Tonda dioperasikan

dengan menggunakan kapal, di Indonesia masih ada yang menggunakan perahu layar untuk

menangkap ikan cakalang. Umpan buatan ada yang terbuat dari bahan yang sangat sederhana

(serpihan tali rapiah atau plastik bewarna) hingga modern (buatan pabrik). Umpan modern

umumnya digunakan pada pancing tonda untuk sport fishing. Teknik pengoperasiannya dapat

menggunakan sejumlah tali dan pancing yang dipasang pada boom samping. Tali dihibob

menggunakan tangan atau alat mekanik.

Gambar: Kapal tonda komersil

Page 11: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085

h. Pancing Cumi

Pancing Cumi (squid jigging), merupakan modifikasi dari pancing ulur (hand line)

yang dioperasikan pada musim-musim tertentu. Pancing cumi (jig) dari berbagai bentuk dan

warnan dipasang pada tali ancing dengan jarak antara berkisar antara 70 hingga 90

sentimeter. Setiap tali dipasangi sekitar 8 hingga 12 buah pancing. Perikanan cumi skala

komersil telah menggunakan sistim penggulung talipancing cumi otomatis (automated squid

reeling system). Operasi pancing ini menggunakan kapal berbagai ukuran yang dilengkapi

dengan unit attraksi cahaya.

Gambar: Mesin penggulung tali pancing cumi

Gambar: Kapal pancing cumi; Dongbang Fisheries Co. Ltd, Korea

Referensi:

Ardidja, Supardi. 2007. Metoda Penangkapan Ikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan.

Ardidja, Supardi. 2007. Alat Penangkap Ikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan.

Rahman Hakim, Riza. 2005. Eksplorasi Sumber Daya Perairan. Sekolah Tinggi Perikanan.

Sudirman & Achmar Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan.

Page 12: Yulia Ulfah_K2D008085

K2D 007 085