Makalah pengemsdgsdgsdgbangan sumber_belajar
-
Upload
dony-bocar -
Category
Investor Relations
-
view
13 -
download
0
Transcript of Makalah pengemsdgsdgsdgbangan sumber_belajar
makalah pengembangan sumber belajar
ABSTRAK
Disusun oleh: Yuanita Resti, Lyna Rosyidah, Nur Ikah Atikah, M. Maskur, Muhayat Faiz F., Yulis
Mulyanti,. Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan , karena
keduanya saling melengkapi satu sama lainnya. Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang
meliputi banyak komponen. Salah satu dari komponen tersebut dalam sistem pengajaran adalah Sumber
belajar.
Dalam pengertian yang cukup sederhana tersebut, hingga saat ini masih banyak pandangan yang
mengemukakan bahwa sumber elajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan
pelajaran/bahan pengajaran baik buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa
disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber
belajar/pengaajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (baik yang bersifat diwajibkan
maupun tidak diwajibkan).
Sedangkan bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Di saat sekarang konsep tentang bahan ajar mulai berkembang dan mapu menyesuaikan
keadaan/zaman sekarang ini. Kedua konsep inilah yang akan mengantarkan kita untuk lebih memahami
secara luas pengertian, tujuan, serta manfaat dari sumber belajar dan bahan ajar. Kedua aspek tersebut
sangat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan ketergantungan akan kebutuhan
terhadap keduanya tidak dapat dinafikan.
Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu
mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin
menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan. Terlebih dalam tingkat plosok yang
cukkup sulit untuk dijangkau dalam pengembangannya oleh pemerintah terdekat. Berkaitan dengan itu
guru diwajibkan memahami kurikulum, standar kompetensi serta kompetensi dasar.
Semoga setelah kita mempelajari pengertian, tujuan serta manfaat sumber belajar dan bahan
ajar membawa kita pada suatu pemahaman terhadap kedua unsur tersebut, sehingga kita sebagai calon
guru mampu mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan pserta didik.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen
tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi.
Sumber belajar dan bahan ajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam
menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan.[1] Menurut Rohani : Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam
usaha pencapaian tujuanm instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana,
sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya.•
Berdasarkan dengan pengertian di atas, sumber belajar dan bahan yang terdapat di dalam
laboratorium komputer antara lain sebagai tempat menyajikan materi pembelajaran lainnya. sebagai
alat, laboratorium komputer dapat dijadikan pengganti guru untuk menjelaskan materi melalui
pemutaran CD pendidikan di komputer. Selain itu, laboratorium komputer juga dapat dijadikan alat
bantu menyelesaikan tugas guru atau siswa yang bisa diselesaikan melalui penggunaan komputer.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sumber belajat dan bahan ajar
2. Tujuan sumber belajar dan bahan ajar
3. Manfaat sumber belajar dan bahan ajar
C. Kerangka Teori
1. Sumber Belajar
Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan lataran. [2] Segala
macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau memudahkan
terjadi proses belajar, disebut sebagai sumber belajar.
2. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun
secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.[3]Melalui bahan ajar yang disiapkan secara baik memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan
ajar secara baik dan tepat, pada akhirnya secara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai
semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar dan Bahan Ajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Istilah sumber belajar (learning resource) dan bahan ajar (teaching-materia) memang sudah tidak asing
di telinga kita. Berikut ada beberapa devinisi sumber belajar dan bahan ajar, yaitu :
Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar.
Sedangkan dari sumber website bced mendefinisikan bahwa sumber belajar adalah informasi yang
disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar
sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video,
format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun
guru.
Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar
adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun
dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dan menurut Association Educational Comunication and Tehnology
AECT (As’ari, 2007) sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh
pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanyadalam situasi informasi, untuk
memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata
tempat.
Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan
secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak
lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Pengertian Bahan Ajar
Berangkat dari pemikiran tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[4]
Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun
secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.[5]Melalui bahan ajar yang disiapkan secara baik memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan
ajar secara baik dan tepat, pada akhirnya secara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai
semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
B. Tujuan Sumber Belajar dan Bahan Ajar
1. Tujuan sumber belajar
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media,
yang bertujauan dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya
tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari
berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[6] Dengan demikian maka sumber
belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang
mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku.
Bertolak dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yamg dapat digunakan sebagai
wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.[7]
Dari pengertian sumber belajar dapat ditemukan kata kunci:
a. tempat atau lingkungan
b. benda, orang
c. mengandung informasi
d. perubahan tingkah laku peserta didik.
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti
sumber belajar, misalnya lingkungan fisik; perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik; suasana belajar;
tenang, ramai, lelah.
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik,
maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan
lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu,
maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi,
dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat
digunakan untuk belajar.
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan
lain sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan
peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua macam, yaitu;
a. Learning Resources by design (sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk
keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
b. Learning Resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan
belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang ada disekeliling sekolah
dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Sifatnya incidental/seketika.
Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar dan sebagainya.[8]
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar
diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku
hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.[9]
Tempat, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang
bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu rancangan yang
memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat
atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau
buku yang tidak bermakna apa-apa.
Kemudian, dari segi nilai kegunaan untuk mencapai tujuan pengajaran, perlu dipahami jenis-jenis
sumber belajar yang dibutuhkan untuk pengajaran misalnya;
a. Penggunaan sumber belajar dalam rangka memotivasi, khususnya untuk meningkatkan motivasi
peserta didik yang rendah semangat belajar dan sebagainya
b. Penggunaan sumber belajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran misalnya dengan cara
memperluas atau memperjelas pelajaran (bahan pengajaran) dengan sesuatu sumber belajar yang
relevan.
c. Penggunaan sumber belajar dalam rangka mendukung program pengajaran yang melibatkan
aktifitas penyelidikan. Misalnya, sesuatu sumber belajar yang dapat diobservasi, dianalisis, diidentifikasi,
didata dan sebagainya.
d. Penggunaan sumber belajar yang dapat membantu pemecahan suatu masalah
e. Penggunaan sumber belajar untuk mendukung pengjaran presentasi, misalnya: penggunaan alat,
pendekatan dan metode, strategi pengjaran dan sebagainya.[10]
2. Tujuan Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama
orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945).
Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek
(Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).
Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep
yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus
menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.[11]
Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan
mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan
sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar,
semangat bekerja, dsb.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan
pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian
yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.[12]
Beberapa macam Bahan ajar
a. Media tulis,
b. audio visual, elektronik, dan
c. interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti
media terintegrasi) atau mediamix.
Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi
tiga besar, yaitu:
a. pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk),kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).
b. Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm),
video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan
tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).
c. Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild),
pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi
yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Content atau isi materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :
a. bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, model/maket.
b. bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
c. bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
d. bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted
Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan
e. bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
C. Manfaat Sumber Belajar dan Bahan Ajar
1. Manfaat Sumber Belajar
Dengan memperhatikan pengertian dan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sumber belajar
memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah:
a. Sumber belajar dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jelas, yaitu dapat
mempercepat laju belajar yang dialami oleh peserta didik sehingga setidaknya dapat mengurangi beban
guru dalam proses penyajian materi dan informasi, hal ini mengakibatkan guru dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah belajar serta waktu yang digunakan pun relatif lebih sedikit.
b. Sumber belajar dapat memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, hal ini
dapat diwujudkan dengan beberapa cara dibawah ini:
1.) kontrol guru yang cenderung bersifat kaku dan tradisional sebaiknya dikurangi.
2.) siswa diberi kelonggaran kesempatan yang dapat memacu mengembangkan kemampuan yang telah
dimilikinya.
c. Sumber belajar dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran hal ini dapat
ditempuh dengan jalan:
1.) membuat perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
2.) melakukan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d. Sumber belajar lebih memantapkan pembelajaran
e. Sumber belajar dapat memungkinkan belajar secara seketika, yaitu sumber belajar dapat mengurangi
kesenjangan pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Sumber belajar dapat memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.
Penentuan seorang guru dalam memanfaat penggunaan sumber belajar secara umum, yaitu;
a. ekonomis atau biaya, misalnya overhead (OHP) beserta transparannya, video/tv beserta kassetnya
dan sebagainya.
b. Teknisi (tenaga), misalnya mengoperasikan slide, video tipe, laboratorium, dan sebagainya.
c. Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak begitu
langka.
d. Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak bersifat
paku dan paten, tapi harus mudah dikembangkan, dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran,
tidak mudah dipengaruhi faktor lain.
e. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya.
f. Dapat membantu efisiensi dan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran/belajar.
g. Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya peserta didik.
h. Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang
dilaksanakan.[13]
2. Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Lingkungan merupakan salah satu dari sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang
sangat berharga dalam proses pembelajaran yang dialami siswa. Bahan dan kegiatan belajar dapat
diperkaya juga oleh lingkungan.[14]
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran terdiri dari:
lingkungan sosial dan lingkungan fisik (alam). Sesuai dengan namanya lingkungan sosial dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran yang berkaitan dengan kesosialan dan kemanusiaaan sehingga ilmu-
ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah dapat terealisasikan dalam kehidupan
nyata.[15]Sedangkan lingkungan fisik (alam) memberikan kontribusi dalam pembelajaran yang berkaitan
dengan penanaman pemahaman siswa tentang gejala-gejala alam yang terjadi disekitarnya serta dapat
menumbuhkan rasa memiliki sehingga mereka akan mempunyai kesadaran untuk memelihara dan
melestarikan alam. Sehingga dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan dirasa lebih
bermakna.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan dua cara yaitu: melakukan kegiatan dengan membawa
peserta didik ke lingkungan dan membawa lingkungan ke dalam kelas.[16] Cara yang pertama dapat
ditempuh dengan melakukan survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya.
Selanjutnya cara yang kedua dapat ditempuh dengan menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan
materi ke dalam kelas, dan lain-lain.
3. Optimalisasi Sumber Belajar
Dalam penyediaan sumber belajar yang menunjang kegiatan proses pembelajaran tidaklah sulit dan
memakan biaya yang menguras anggaran dana yang dianggarkan oleh sekolah bahkan menarik iuran
yang lebih kepada orang tua siswa.[17] Hal inilah yang sering menjadi anggapan sebagian banyak orang
tanpa terkecuali para guru dan pihak-pihak terkait dalam dunia pendidikan. Padahal segala sesuatu
yang ada disekitar kita dapat dijadikan sebagai bahan dari sumber belajar yang dibutuhkan.
4. Manfaat Bahan Ajar
Adapun fungsi bahan ajar sebagai berikut:
a. Bagi guru, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Bagi peserta didik, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dan ada beberapa manfaat bahan ajar lainnya, yaitu:
Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga memerlukan bahan ajar sebagai alat bantu dalam
melakukan promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.
Bagi guru diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam mengembangkan bahan ajar. Dapat
mendapatkan informasi tentang pengembangan bahan ajar yang pada gilirannya para guru dapat
mengembangkan bahan ajar untuk membantu dirinya dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.[18]Di samping itu diharapkan guru juga akan termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar
yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan satu kegiatan belajar mengajar yang bermakna
baik bagi guru maupun bagi peserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggung
jawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.[19]
Bagi pengawas sekolah menengah atas atau para pembina pendidikan lainnya keberadaan buku
pedoman ini pasti bermanfaat. Karena setiap pengawas harus mengetahui berbagai hal yang dilakukan
oleh guru, sehingga jika terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segera
membantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas akan mendapatkan pemahaman dan
masukan-masukan tentang bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan
kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalam
melaksanakan tugas kepengawasan yaitu membina guru dalam mengembangkan bahan ajar. Guna
menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan
pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery
learning)
KESIMPULAN
Sumber belajar dan bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Melalui sumber belajar dan bahan ajar akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan akan
lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Sumeber belajar dan bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Makalah ini disusun
dengan harapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan sumber
dan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolah menengah atas maupun pembina
pendidikan lainnya.
Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar
pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job
sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik
cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut
sebagai bahan ajar (teaching material).
Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan
yang tepat.[20] Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai
kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya.
Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mencapai
kompetensi. Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya
memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada
tanggal 4 Maret 2011. Dari http://belalangtue.wordpress.com/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/
Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar”.
Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-
perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-belajar/
Great News Network, “Daily Gadgets and technology digital lifestyle news. Pengertian Sumber Belajar”.
Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/04/pengertian-
sumber-belajar/
Holstein, Herma. 1994. Murid Belajar. Bandung: Remaja Posdakarya
Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi
Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.
Darihttp://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/
Mujiman, Mujiman. 2009. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Pers
Papantulisku. “My Black Board. Manfaat Pengertian Tentang Bahan Ajar”. Diambil 4 Maret 2011.
Darihttp://www.papantulisku.com/2010/12/manfaat-dan-pengertian-tentang-bahan.html
Rohani, Ahmad.1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Posda Karya
Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4
Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum-mata-pelajaran/bahasa-indonesia/2825-
sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa
Sumardiono. 2007. Lompatan Cara Belajar. Jakarta: Elek Media Komputindo
[1] Great News Network, “Daily Gadgets and technology digital lifestyle news. Pengertian Sumber
Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.
Dari http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/04/pengertian-sumber-belajar/
[2] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 152
[3] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber
Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.
Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-
belajar/
[4] Ibid.,
[5] Ibid.,
[6] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber
Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.
Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-
belajar/
[7] Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada
tanggal 4 Maret 2011. Dari http://belalangtue.wordpress.com/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/
[8] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156
[9] Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4
Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum-mata-pelajaran/bahasa-indonesia/2825-
sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa
[10] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 157-158
[11] Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi
Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.
Dari http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/
[12] Herman Holstein, Murid Belajar (Bandung: Remaja Posdakarya, 1994), hal. 81
[13] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156-157
[14] Sumardiono, Lompatan Cara Belajar (Jakarta: Elek Media Komputindo, 2007), hal. 47
[15] Ibid., hal. 47
[16] Ibid., hal. 49
[17] Haris Mujiman, Belajar Mandiri (Surakarta: UNS Pers, 2009), hal. 50
[18] Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Posda Karya, 1994),
hal. 3
[19] Haris Mujiman, Belajar Mandiri (Surakarta: UNS Pers, 2009), hal. 47
[20] Papantulisku. “My Black Board. Manfaat Pengertian Tentang Bahan Ajar”. Diambil 4 Maret 2011.
Darihttp://www.papantulisku.com/2010/12/manfaat-dan-pengertian-tentang-bahan.html