Makalah pengemsdgsdgsdgbangan sumber_belajar

13
makalah pengembangan sumber belajar ABSTRAK Disusun oleh: Yuanita Resti, Lyna Rosyidah, Nur Ikah Atikah, M. Maskur, Muhayat Faiz F., Yulis Mulyanti,. Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan , karena keduanya saling melengkapi satu sama lainnya. Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi banyak komponen. Salah satu dari komponen tersebut dalam sistem pengajaran adalah Sumber belajar. Dalam pengertian yang cukup sederhana tersebut, hingga saat ini masih banyak pandangan yang mengemukakan bahwa sumber elajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/bahan pengajaran baik buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/pengaajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (baik yang bersifat diwajibkan maupun tidak diwajibkan). Sedangkan bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Di saat sekarang konsep tentang bahan ajar mulai berkembang dan mapu menyesuaikan keadaan/zaman sekarang ini. Kedua konsep inilah yang akan mengantarkan kita untuk lebih memahami secara luas pengertian, tujuan, serta manfaat dari sumber belajar dan bahan ajar. Kedua aspek tersebut sangat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan ketergantungan akan kebutuhan terhadap keduanya tidak dapat dinafikan. Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan. Terlebih dalam tingkat plosok yang cukkup sulit untuk dijangkau dalam pengembangannya oleh pemerintah terdekat. Berkaitan dengan itu guru diwajibkan memahami kurikulum, standar kompetensi serta kompetensi dasar. Semoga setelah kita mempelajari pengertian, tujuan serta manfaat sumber belajar dan bahan ajar membawa kita pada suatu pemahaman terhadap kedua unsur tersebut, sehingga kita sebagai calon guru mampu mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan pserta didik.

Transcript of Makalah pengemsdgsdgsdgbangan sumber_belajar

makalah pengembangan sumber belajar

ABSTRAK

Disusun oleh: Yuanita Resti, Lyna Rosyidah, Nur Ikah Atikah, M. Maskur, Muhayat Faiz F., Yulis

Mulyanti,. Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan , karena

keduanya saling melengkapi satu sama lainnya. Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang

meliputi banyak komponen. Salah satu dari komponen tersebut dalam sistem pengajaran adalah Sumber

belajar.

Dalam pengertian yang cukup sederhana tersebut, hingga saat ini masih banyak pandangan yang

mengemukakan bahwa sumber elajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan

pelajaran/bahan pengajaran baik buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa

disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber

belajar/pengaajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (baik yang bersifat diwajibkan

maupun tidak diwajibkan).

Sedangkan bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching

material) yang disusun secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Di saat sekarang konsep tentang bahan ajar mulai berkembang dan mapu menyesuaikan

keadaan/zaman sekarang ini. Kedua konsep inilah yang akan mengantarkan kita untuk lebih memahami

secara luas pengertian, tujuan, serta manfaat dari sumber belajar dan bahan ajar. Kedua aspek tersebut

sangat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan ketergantungan akan kebutuhan

terhadap keduanya tidak dapat dinafikan.

Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu

mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin

menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan. Terlebih dalam tingkat plosok yang

cukkup sulit untuk dijangkau dalam pengembangannya oleh pemerintah terdekat. Berkaitan dengan itu

guru diwajibkan memahami kurikulum, standar kompetensi serta kompetensi dasar.

Semoga setelah kita mempelajari pengertian, tujuan serta manfaat sumber belajar dan bahan

ajar membawa kita pada suatu pemahaman terhadap kedua unsur tersebut, sehingga kita sebagai calon

guru mampu mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan pserta didik.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen

tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi.

Sumber belajar dan bahan ajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam

menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian

tujuan.[1] Menurut Rohani : Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam

usaha pencapaian tujuanm instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana,

sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya.•

Berdasarkan dengan pengertian di atas, sumber belajar dan bahan yang terdapat di dalam

laboratorium komputer antara lain sebagai tempat menyajikan materi pembelajaran lainnya. sebagai

alat, laboratorium komputer dapat dijadikan pengganti guru untuk menjelaskan materi melalui

pemutaran CD pendidikan di komputer. Selain itu, laboratorium komputer juga dapat dijadikan alat

bantu menyelesaikan tugas guru atau siswa yang bisa diselesaikan melalui penggunaan komputer.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sumber belajat dan bahan ajar

2. Tujuan sumber belajar dan bahan ajar

3. Manfaat sumber belajar dan bahan ajar

C. Kerangka Teori

1. Sumber Belajar

Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan lataran. [2] Segala

macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau memudahkan

terjadi proses belajar, disebut sebagai sumber belajar.

2. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun

secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan

pembelajaran.[3]Melalui bahan ajar yang disiapkan secara baik memungkinkan siswa dapat

mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan

ajar secara baik dan tepat, pada akhirnya secara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai

semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar dan Bahan Ajar

1. Pengertian Sumber Belajar

Istilah sumber belajar (learning resource) dan bahan ajar (teaching-materia) memang sudah tidak asing

di telinga kita. Berikut ada beberapa devinisi sumber belajar dan bahan ajar, yaitu :

Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar.

Sedangkan dari sumber website bced mendefinisikan bahwa sumber belajar adalah informasi yang

disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar

sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video,

format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun

guru.

Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar

adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun

dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas

dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dan menurut Association Educational Comunication and Tehnology

AECT (As’ari, 2007) sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud

tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga

mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh

pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanyadalam situasi informasi, untuk

memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata

tempat.

Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan

secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak

lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

2. Pengertian Bahan Ajar

Berangkat dari pemikiran tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan

ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan

untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud

bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[4]

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun

secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan

pembelajaran.[5]Melalui bahan ajar yang disiapkan secara baik memungkinkan siswa dapat

mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan

ajar secara baik dan tepat, pada akhirnya secara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai

semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

B. Tujuan Sumber Belajar dan Bahan Ajar

1. Tujuan sumber belajar

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media,

yang bertujauan dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya

tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari

berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[6] Dengan demikian maka sumber

belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang

mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses

perubahan tingkah laku.

Bertolak dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah tempat atau

lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yamg dapat digunakan sebagai

wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.[7]

Dari pengertian sumber belajar dapat ditemukan kata kunci:

a. tempat atau lingkungan

b. benda, orang

c. mengandung informasi

d. perubahan tingkah laku peserta didik.

Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau

proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti

sumber belajar, misalnya lingkungan fisik; perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat

pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik; suasana belajar;

tenang, ramai, lelah.

b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik,

maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan

lainnya.

c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu,

maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi,

dan ahli-ahli lainnya.

d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat

digunakan untuk belajar.

e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat

dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan

lain sebagainya.

f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan

peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua macam, yaitu;

a. Learning Resources by design (sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk

keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).

b. Learning Resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan

belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang ada disekeliling sekolah

dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Sifatnya incidental/seketika.

Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar dan sebagainya.[8]

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar

diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai

sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku

hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.[9]

Tempat, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang

bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu rancangan yang

memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat

atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau

buku yang tidak bermakna apa-apa.

Kemudian, dari segi nilai kegunaan untuk mencapai tujuan pengajaran, perlu dipahami jenis-jenis

sumber belajar yang dibutuhkan untuk pengajaran misalnya;

a. Penggunaan sumber belajar dalam rangka memotivasi, khususnya untuk meningkatkan motivasi

peserta didik yang rendah semangat belajar dan sebagainya

b. Penggunaan sumber belajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran misalnya dengan cara

memperluas atau memperjelas pelajaran (bahan pengajaran) dengan sesuatu sumber belajar yang

relevan.

c. Penggunaan sumber belajar dalam rangka mendukung program pengajaran yang melibatkan

aktifitas penyelidikan. Misalnya, sesuatu sumber belajar yang dapat diobservasi, dianalisis, diidentifikasi,

didata dan sebagainya.

d. Penggunaan sumber belajar yang dapat membantu pemecahan suatu masalah

e. Penggunaan sumber belajar untuk mendukung pengjaran presentasi, misalnya: penggunaan alat,

pendekatan dan metode, strategi pengjaran dan sebagainya.[10]

2. Tujuan Bahan Ajar

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai

standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari

pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama

orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945).

Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek

(Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).

Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep

yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus

menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.[11]

Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau

berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan

mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan

sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar,

semangat bekerja, dsb.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan

pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian

yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.[12]

Beberapa macam Bahan ajar

a. Media tulis,

b. audio visual, elektronik, dan

c. interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti

media terintegrasi) atau mediamix.

Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi

tiga besar, yaitu:

a. pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk),kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).

b. Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm),

video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan

tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).

c. Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild),

pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi

yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk

belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

b. Kompetensi yang akan dicapai

c. Content atau isi materi pembelajaran

d. Informasi pendukung

e. Latihan-latihan

f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)

g. Evaluasi

h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :

a. bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar, model/maket.

b. bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

c. bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.

d. bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted

Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan

e. bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

C. Manfaat Sumber Belajar dan Bahan Ajar

1. Manfaat Sumber Belajar

Dengan memperhatikan pengertian dan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sumber belajar

memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah:

a. Sumber belajar dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jelas, yaitu dapat

mempercepat laju belajar yang dialami oleh peserta didik sehingga setidaknya dapat mengurangi beban

guru dalam proses penyajian materi dan informasi, hal ini mengakibatkan guru dapat lebih banyak

membina dan mengembangkan gairah belajar serta waktu yang digunakan pun relatif lebih sedikit.

b. Sumber belajar dapat memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, hal ini

dapat diwujudkan dengan beberapa cara dibawah ini:

1.) kontrol guru yang cenderung bersifat kaku dan tradisional sebaiknya dikurangi.

2.) siswa diberi kelonggaran kesempatan yang dapat memacu mengembangkan kemampuan yang telah

dimilikinya.

c. Sumber belajar dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran hal ini dapat

ditempuh dengan jalan:

1.) membuat perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.

2.) melakukan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

d. Sumber belajar lebih memantapkan pembelajaran

e. Sumber belajar dapat memungkinkan belajar secara seketika, yaitu sumber belajar dapat mengurangi

kesenjangan pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan

memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f. Sumber belajar dapat memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.

Penentuan seorang guru dalam memanfaat penggunaan sumber belajar secara umum, yaitu;

a. ekonomis atau biaya, misalnya overhead (OHP) beserta transparannya, video/tv beserta kassetnya

dan sebagainya.

b. Teknisi (tenaga), misalnya mengoperasikan slide, video tipe, laboratorium, dan sebagainya.

c. Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak begitu

langka.

d. Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak bersifat

paku dan paten, tapi harus mudah dikembangkan, dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran,

tidak mudah dipengaruhi faktor lain.

e. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya.

f. Dapat membantu efisiensi dan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran/belajar.

g. Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya peserta didik.

h. Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang

dilaksanakan.[13]

2. Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Lingkungan merupakan salah satu dari sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang

sangat berharga dalam proses pembelajaran yang dialami siswa. Bahan dan kegiatan belajar dapat

diperkaya juga oleh lingkungan.[14]

Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran terdiri dari:

lingkungan sosial dan lingkungan fisik (alam). Sesuai dengan namanya lingkungan sosial dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran yang berkaitan dengan kesosialan dan kemanusiaaan sehingga ilmu-

ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah dapat terealisasikan dalam kehidupan

nyata.[15]Sedangkan lingkungan fisik (alam) memberikan kontribusi dalam pembelajaran yang berkaitan

dengan penanaman pemahaman siswa tentang gejala-gejala alam yang terjadi disekitarnya serta dapat

menumbuhkan rasa memiliki sehingga mereka akan mempunyai kesadaran untuk memelihara dan

melestarikan alam. Sehingga dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan dirasa lebih

bermakna.

Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan dua cara yaitu: melakukan kegiatan dengan membawa

peserta didik ke lingkungan dan membawa lingkungan ke dalam kelas.[16] Cara yang pertama dapat

ditempuh dengan melakukan survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya.

Selanjutnya cara yang kedua dapat ditempuh dengan menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan

materi ke dalam kelas, dan lain-lain.

3. Optimalisasi Sumber Belajar

Dalam penyediaan sumber belajar yang menunjang kegiatan proses pembelajaran tidaklah sulit dan

memakan biaya yang menguras anggaran dana yang dianggarkan oleh sekolah bahkan menarik iuran

yang lebih kepada orang tua siswa.[17] Hal inilah yang sering menjadi anggapan sebagian banyak orang

tanpa terkecuali para guru dan pihak-pihak terkait dalam dunia pendidikan. Padahal segala sesuatu

yang ada disekitar kita dapat dijadikan sebagai bahan dari sumber belajar yang dibutuhkan.

4. Manfaat Bahan Ajar

Adapun fungsi bahan ajar sebagai berikut:

a. Bagi guru, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.

b. Bagi peserta didik, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.

c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Dan ada beberapa manfaat bahan ajar lainnya, yaitu:

Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga memerlukan bahan ajar sebagai alat bantu dalam

melakukan promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.

Bagi guru diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam mengembangkan bahan ajar. Dapat

mendapatkan informasi tentang pengembangan bahan ajar yang pada gilirannya para guru dapat

mengembangkan bahan ajar untuk membantu dirinya dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.[18]Di samping itu diharapkan guru juga akan termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar

yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan satu kegiatan belajar mengajar yang bermakna

baik bagi guru maupun bagi peserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggung

jawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.[19]

Bagi pengawas sekolah menengah atas atau para pembina pendidikan lainnya keberadaan buku

pedoman ini pasti bermanfaat. Karena setiap pengawas harus mengetahui berbagai hal yang dilakukan

oleh guru, sehingga jika terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segera

membantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas akan mendapatkan pemahaman dan

masukan-masukan tentang bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan

kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalam

melaksanakan tugas kepengawasan yaitu membina guru dalam mengembangkan bahan ajar. Guna

menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan

pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery

learning)

KESIMPULAN

Sumber belajar dan bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Melalui sumber belajar dan bahan ajar akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan akan

lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Sumeber belajar dan bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Makalah ini disusun

dengan harapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan sumber

dan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolah menengah atas maupun pembina

pendidikan lainnya.

Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar

pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job

sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik

cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut

sebagai bahan ajar (teaching material).

Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan

yang tepat.[20] Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai

kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya.

Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mencapai

kompetensi. Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya

memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar.

DAFTAR PUSTAKA

Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada

tanggal 4 Maret 2011. Dari http://belalangtue.wordpress.com/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/

Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar”.

Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-

perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-belajar/

Great News Network, “Daily Gadgets and technology digital lifestyle news. Pengertian Sumber Belajar”.

Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/04/pengertian-

sumber-belajar/

Holstein, Herma. 1994. Murid Belajar. Bandung: Remaja Posdakarya

Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi

Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Darihttp://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/

Mujiman, Mujiman. 2009. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Pers

Papantulisku. “My Black Board. Manfaat Pengertian Tentang Bahan Ajar”. Diambil 4 Maret 2011.

Darihttp://www.papantulisku.com/2010/12/manfaat-dan-pengertian-tentang-bahan.html

Rohani, Ahmad.1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Posda Karya

Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4

Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum-mata-pelajaran/bahasa-indonesia/2825-

sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa

Sumardiono. 2007. Lompatan Cara Belajar. Jakarta: Elek Media Komputindo

[1] Great News Network, “Daily Gadgets and technology digital lifestyle news. Pengertian Sumber

Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/04/pengertian-sumber-belajar/

[2] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 152

[3] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber

Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-

belajar/

[4] Ibid.,

[5] Ibid.,

[6] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber

Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-

belajar/

[7] Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada

tanggal 4 Maret 2011. Dari http://belalangtue.wordpress.com/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/

[8] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156

[9] Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4

Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum-mata-pelajaran/bahasa-indonesia/2825-

sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa

[10] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 157-158

[11] Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi

Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/

[12] Herman Holstein, Murid Belajar (Bandung: Remaja Posdakarya, 1994), hal. 81

[13] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156-157

[14] Sumardiono, Lompatan Cara Belajar (Jakarta: Elek Media Komputindo, 2007), hal. 47

[15] Ibid., hal. 47

[16] Ibid., hal. 49

[17] Haris Mujiman, Belajar Mandiri (Surakarta: UNS Pers, 2009), hal. 50

[18] Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Posda Karya, 1994),

hal. 3

[19] Haris Mujiman, Belajar Mandiri (Surakarta: UNS Pers, 2009), hal. 47

[20] Papantulisku. “My Black Board. Manfaat Pengertian Tentang Bahan Ajar”. Diambil 4 Maret 2011.

Darihttp://www.papantulisku.com/2010/12/manfaat-dan-pengertian-tentang-bahan.html