makalah-pengembangan-silabus-dan-rpp.doc

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi yang lebih menyeluruh, tentunya hal ini juga menyangkut pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia, pemerintah harus memiliki keperdulian untuk memperbaiki perencanaan, pengeloaan, dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-masing. Selain itu tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara maju. Upaya ke arah ini kini sudah mulai diwujudkan dengan diperkenalkannya konsep pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diarahkan oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1

description

makalah rpp dan silabus

Transcript of makalah-pengembangan-silabus-dan-rpp.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi yang lebih

menyeluruh, tentunya hal ini juga menyangkut pengelolaan sumber daya manusia.

Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia,

pemerintah harus memiliki keperdulian untuk memperbaiki perencanaan, pengeloaan,

dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-masing.

Selain itu tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu

dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara

maju. Upaya ke arah ini kini sudah mulai diwujudkan dengan diperkenalkannya

konsep pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik ke

desentralistik.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diarahkan oleh Undang-undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional

Pendidikan, landasan hukum tersebut mengamanatkan agar kurikulum pendidikan

bagi pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah disusun oleh satuan pendidikan

dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya

yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

1

daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk

merancang dan menentukan hal - hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman

belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar.

Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan

masyarakat dalam pengelolaan pendidikan, Pemerintah telah memberlakukan otonomi

dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat

2 yang menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam

menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-hal yang

berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di

daerah terutama di daerah tingkat II dan sekolah.

Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1) Kompetensi Dasar dan

materi pelajaran pokok, (2) kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap

tahun dan pedoman-pedoman pelaksanaannya. Sementara para pengelola dan

pengembang di daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan menjabarkan

kompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standar nasional, menyusun

kurikulum muatan lokal (2) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan

kalender pendidikan dan jam belajar (3) menyusun dan menetapkan petunjuk

pelaksanaan penilaian hasil belajar yang didasarkan pada ketetapan pemerintah secara

nasional. Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak

yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi penyelenggaraan

pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa.

Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat melalui

program reformasi yang menginginkan adanya perubahan mendasar dalam sistem

pendidikan, baik secara konseptual maupun aturan-aturan pelaksanaannya.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

2

Kebijakan di atas kini telah diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah yang

terbaru dimana dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh

daerah, karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi

kurikulum dilakukan oleh daerah sebagaimana tercantum dalam landasan yuridis

berikut ini:

PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2) ;Sekolah dan komite sekolah, atau

madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab

di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang

menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK

PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20; Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan

dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1

(satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator

untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

Hal ini berarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan

penjabaran terhadap stándar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi setempat yang

relevan, serta penyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan

serta potensi setempat, yang kemudian dikenal dengan istilah Kurikulum Tingklat

Satuan Pendidikan (KTSP).

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

3

B. Deskripsi Singkat

Makalah ini membahas tentang apa dan mengapa silabus perlu

dikembangkan, bagaimana mekanisme pengembangan silabus, apa komponen dan

format silabus, bagaimana menyusun pengalaman belajar, dan mengembangkan

silabus berkelanjutan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Makalah secara umum sangat bermanfaat bagi para peserta diklat untuk

menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam merencanakan

mengimplementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan memberikan penjelasan

tentang prosedur dan cara menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang terdapat dalam Standar Isi, menjadi materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator, dan penilaian, serta menentukan sumber-sumber bahan pembelajaran.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran diklat ini, diharapkan dapat:

1. menjelaskan pengertian silabus dan RPP

2. menjelaskan prinsip pengembangan silabus dan RPP

3. menjelaskan bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus dan RPP

3. menjelaskan ragam komponen dari format silabus dan RPP

4. menyusun silabus berkelanjutan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

4

BAB II

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:

(1) Kompetensi apa yang akan dikembangkan siswa?

(2) Bagaimana cara mengembangkannya?

(3) Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah

dicapai siswa?

B. Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah . Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi

dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,

sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

3. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional

dalam mencapai kompetensi.PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

5

4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi

dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,

dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi

dasar.

6. Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,

sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan

ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa

yang terjadi.

7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman

peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah

dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi

(kognitif, afektif, psikomotor).

C. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang

disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di

tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per

semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

6

sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata

pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan

satuan kompetensi.

D. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau

berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas

Pendikan.

1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu

mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.

2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat

melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah

dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran

untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.

3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,

menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA

dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.

4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,

sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum

MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan

digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

7

5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus

dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman

di bidangnya masing-masing.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

8

BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS DAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya Silabus adalah

rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu

yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus

merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian. Mengembangkan silabus dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal

berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan

materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;

b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran;

c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata

pelajaran.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

9

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian

kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a. potensi peserta didik;

b. relevansi dengan karakteristik daerah,

c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual

peserta didik;

d. kebermanfaatan bagi peserta didik;

e. struktur keilmuan;

f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

h. alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui

penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

10

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan

pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja

operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai

dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan

indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk

tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya

berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

11

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna

dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa

yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap

kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang

berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,

kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar

yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan

siswa.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya,

program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di

bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik

yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar

yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika

pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan

maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)

misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan

observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

12

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada

jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan

mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,

dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam

silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang

dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta

lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi.

B. Contoh Format Silabus

Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di antara berbagai

macam format yang berlaku.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

13

SILABUS

Mata Pelajaan :.....................Alokasi Waktu per Semester : ............. jam pelajaranKelas/Semester :.................................. Standar Kompetensi : .............................

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajar

an

Kegiatan Pembelajara

nIndikator

PenilaianAlokasi Waktu

Sumber/ Bahan/AlatTeknik Bentuk

Atau

SILABUS

Mata Pelajaan :.....................Alokasi Waktu per Semester: ............. jam pelajaranKelas/Semester :.................................. Standar Kompetensi : .............................

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber/ Bahan/

AlatTeknikPenilaian

BentukPenilaian

Contoh Instrumen

Ada juga bentuk silabus yang dibuat dalam narasi tidak menggunakan bentuk matriks

atau kolom seperti kedua contoh tersebut di atas.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

14

C. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan

masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan

evaluasi rencana pembelajaran. Landasan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran terdapat pada: PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 Perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang

terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan

atau lebih.

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Mengisi kolom identitas

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang

telah ditetapkan

3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang

terdapat pada silabus yang telah disusun

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

15

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator

yang telah ditentukan Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi

pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar

merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran

5. Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan

6. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan

awal, inti, dan akhir.

7. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan

8. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik

penskoran, dll

D. Format Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Adapun format dan komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran

atau RPP dapat dilihat uraian berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : …..................................................

Kelas/Semester : …..................................................

Pertemuan Ke- : …....................................................

Alokasi Waktu : …....................................................

Standar Kompetensi : ….....................................................

Kompetensi Dasar : …......................................................

Indikator : ……………………………...................

Tujuan Pembelajaran :….......................................................

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

16

Materi Ajar :…........................................................

Metode pembelajaran:……....................................................

Langkah-langkah Pembelajaran :.................................................

- Kegiatan awal

- Kegiatan Inti

- Kegiatan Penutup

Sumber Belajar :………………………….......................

Penilaian Hasil Belajar :……………………………………………

Mengetahui Kota,........................ 2014

Kepala Sekolah/Madrasah Guru Mapel...................

.................................... ..........................................

NIP.............................. NIP...................................

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

17

BAB IV RANGKUMAN

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut guru untuk

mampu membuat administrasi pembelajaran yang berbeda dengan kurikulum

sebelumnya. Setelah sekolah menetapkan KTSP maka guru wajib menJabarkan

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan kedalam bentuk Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen

yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar. Bentuk

silabus sebenarnya dapat bervariasi dan dapat dikembangkan sendiri oleh sekolah.

Komponen yang minimal harus terdapat dalam sebuah silabus ialah kompetensi dasar,

hasil belajar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu,

sumber/alat/bahan, dan penilaian. Format silabus dapat dibuat dalam bentuk narasi

maupun kolom/matriks.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan kelanjutan yang harus dibuat

guru berdasarkan silabus yang telah dibuat dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

18

Referensi

1. Permendiknas 22, 23 dan 24 Tahun 2006

2. Materi Diklat Fasilitator Guru Mapel SD, SMP dan SMA LPMP Jawa Tengah

Tanggal 20 s.d. 29 Maret 2014

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

19