Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Sebaik apa pun kurikulum secara tertulis itu dirancang, namun apabila dalam pelaksanaannya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum itu akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu dalam pengembangannya dibutuhkan beberapa proses antara lain analsis tahap-tahap pengembangan kurikulum, identifikasi keterterapan prinsip- prinsip pengembangan kurikulum, analisis kualitas keterlibatan unsur-unsur dalam pengembangan kurikulum dan proses lainnya yang dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum. Setelah proses-proses tersebut terpenuhi maka akan mengarah pada prospek pengembangan kurikulum yang kemungkinan akan dihadapi di masa mendatang, yaitu abad ke-21. Pada abad tersebut akan terjadi suatu keadaan yang disebut globalisasi, yaitu terjadinya suatu proses perubahan antar negara, antar bangsa, antar budaya tanpa mengenal batas geososial politik atau geonasional ideologis. Seluruh dinia menjadi satu dan saling berkaitan

Transcript of Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

Page 1: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana

kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Sebaik apa pun

kurikulum secara tertulis itu dirancang, namun apabila dalam

pelaksanaannya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum itu

akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu dalam

pengembangannya dibutuhkan beberapa proses antara lain analsis tahap-

tahap pengembangan kurikulum, identifikasi keterterapan prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum, analisis kualitas keterlibatan unsur-unsur dalam

pengembangan kurikulum dan proses lainnya yang dibutuhkan dalam

pengembangan kurikulum.

Setelah proses-proses tersebut terpenuhi maka akan mengarah pada

prospek pengembangan kurikulum yang kemungkinan akan dihadapi di

masa mendatang, yaitu abad ke-21. Pada abad tersebut akan terjadi suatu

keadaan yang disebut globalisasi, yaitu terjadinya suatu proses perubahan

antar negara, antar bangsa, antar budaya tanpa mengenal batas geososial

politik atau geonasional ideologis. Seluruh dinia menjadi satu dan saling

berkaitan dengan erat tanpa mengenal batas-batas yang jelas, apa pun sifat

batas-batas tersebut.

Globalisasi ini tidak hanya terjadi dalam bidang teknologi dan ilmu

pengetahuan tetapi juga dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.

Globalisasi terjadi sebagai suatu proses mendunia yang tidak tertahankan

dan tidak mungkin terelakkan. Selain itu, globalisasi menyangkut kesadaran

bahwa dunia ini adalah satu tempat, milik bersama umat manusia. Dunia ini

merupakan sebuah lingkungan yang terbangun secara berkelanjutan, atau

sebagai sua proses di mana hambatan-hambatan geografis berkaitan dengan

pengaturan-pengaturan sosial dan budaya semakin surut.

Page 2: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

2

B. Rumusan Masalah

Terarahnya penulisan makalah ini, maka dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apa saja tahap pengembangan kurikulum?

2. Apa saja keterterapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?

3. Siapa saja unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan kurikulum ?

4. Bagaimana proses solialisasi dan pembinaan kurikulum?

5. Apa saja yang menjadi kebutuhan pendidikan di abad ke-21?

6. Bagaimana model kurikulum untuk abad ke-21?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah yaitu :

1. Untuk mengetahui apa saja tahap pengembangan kurikulum

2. Untuk mengetahui apa saja keterterapan prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum

3. Untuk mengetahui siapa saja unsur-unsur yang terlibat dalam

pengembangan kurikulum

4. Untuk mengetahui bagaimana proses sosialisasi dan pembinaan

kurikulum

5. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan pendidikan di abad

ke-21

6. Untuk mengetahui bagaimana model kurikulum untuk abad ke-21

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita tentang tahap-tahap

pengembangan kurikulum

2. Mengetahui keterterapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

secara jelas

3. Mengetahui siapa saja unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan

kurikulum

4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita tentang bagaimana

proses solialisasi dan pembinaan kurikulum secara jelas dan sistematis

Page 3: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

3

5. Mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan pendidikan pada abad ke-

21 beserta model kurikulumnya

6. Memperoleh kepuasan intelektual dan memperluas cakrawala ilmu

pengetahuan

Page 4: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahap Pengembangan Kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia diperlukan tahap-tahap

dalam proses pengembangannya serta didukung oleh berbagai unsur

lainnya agar mencapai hasil yang diharapkan. Adapun tahap-tahap

pengembangan kurikulum sekolah dasar adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan Kurikulum pada Tahap Makro

Pada tahap ini, pengembangan kurikulum dikaji dalam lingkup nasional,

baik untuk pendidikan sekolah maupun luar sekolah, baik secara vertikal

maupun horizontal dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Secara vertikal berkaitan dengan kontinuitas atau

kesinambungan pengembangan kurikulum dalam berbagai tingkatan

(hierarki) institusi pendidikan atau sekolah, sedangkan secara horizontal

berkaitan dengan pengembangan kurikulum pada tingkatan pendidikan

atau sekolah yuang sama/setara sekalipun jenis pendidikannya berbeda.

2. Pengembangan Kurikulum pada Tahap Institusi

Pada tahap ini, kegiatan pengembangan kurikulum dilakukan di setiap

lembaga pendiikan, dalam hal ini sekolah dasar. Aspek-aspek yang

dikembagnkan pada tahap ini diantaranya tujuan lembaga sekolah dasar,

mata pelajaran-mata pelajaran yang akan dipelajari sesuai dengan tujuan

tersebut, dan fasilitas yang dibutuhkan termasuk media dan alat

pembelajaran.

3. Pengembangan Kurikulum pada Tahap Mata Pelajaran

Pada tahap ini, pengembangan kurikulum diwujudkan dalam bentuk

Garis-garis besar Program Pengajaran (GBPP)untuk masing-masing

mata pelajaran yang dikembangkan di sekolah dasar. Dari GBPP

tersebut oleh guru selanjutnya dijabarkan menjadi program catur

wulan/semester yang merupakan program yang akan dilaksanakan pada

periode belajar tertentu, merupakan program yang akan dilaksanakan

pada periode belajar tertentu, yaitu sekitar 3-4/6 bulan. Dalam periode

Page 5: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

5

waktu tersebut diharapkan para siswa dapat menguasai satu kesatuan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu.

4. Pengembangan Kurikulum pada Tahap Program Pengajaran

Tahap ini merupakan tahap pengembangan kurikulum secara mikro pada

level kelas, di mana tugas pengembangan menjadi tanggung jawab

sepenuhnya seorang guru. Dengan berpedoman pada GBPP dan program

caturwulan, kemudian guru menjabarkannya dalam bentuk persiapan

mengajar harian (PMH) atau dulu dikenal dengan nama satuan pelajaran

untuk satu atau beberapa kali pertemuan tatap muka di kelas.

B. Keterterapan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum pada jenjang pendidikan manapun biasanya

dikembangkan dengan menganut prinsip-prinsip tertentu, di mana prinsip

yang dianut merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum itu. Prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum biasanya ditulis secara eksplisit di dalam buku

atau dokumen kurikulum sekolah. Implementasi dari prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum tersebut dapat dikaji atau dipelajari dalam

keseluruhan isi buku kurikulum tersebut, di dalam pelaksanaan kurikulum

dan evaluasi kurikulum. Keterterapan dari prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum di sekolah dasar dapat didiskusikan sebagai berikut :

1. Setiap program pendidikan atau kurikulum harus didasarkan pada

prinsip yang terbaik, yaitu agar setiap siswa dapat mencapai yang

terbaik bagi diri dan lingkungannya.

Kurikulum akan memiliki tingkat keterterapan yang tinggi apabila :

a. Tersedia sarana dan prasarana yang memadai dan mudah diperoleh

b. Adanya kesempatan bagi setiap siswa yang dapat diperoleh pada

setiap saat diperlukan

c. Adanya kinerja para pelaksana kurikulum (guru) yang dapat

diandalkan

d. Adanya keanekaragaman sumber, baik yang dengan sengaja

dikembangkan maupun yang sudah tersedia dan dapat dipilih serta

dimanfaatkan untuk kepentingan belajar

Page 6: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

6

e. Adanya suasana yang memungkinkan tumbuhnya perasaan akrab,

hangat dan merangsang siswa untuk belajar

2. Penerapan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah dasar)

perlu ditunjang dengan tingkat relevansi atau kesepadanan dengan

kebutuhan. Relevansi tersebut selalu dihubungkan dengan ada tidaknya

kaitan fungsional antara suatu kurikulum dari suatu sistem pendidikan

dengan tujuan pendidikan. Secara lebih ilmiah terdapat tiga dimensi

keterterapan prinsip relevansi dalam kurikulum yang perlu

dikembangakan, yaitu sebagai berikut :

a. Dimensi epistemologis

Kurikulum harus relevan dengan hakikat ilmu pengetahuan sebgai

kumpulan teori dan cara memandang terhadap suatu fenomena.

Kurikulum dipandang secara epistemologi kurang relevan kalau

hanya mengutamakan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai hasil.

Oleh karena itu, pendekatan proses dalam mempelajari bahan ajar

yang bersumber dari disiplin ilmu perlu ditempuh.

b. Dimensi psikologis

Kurikulum harus merupakan sarana untuk pengembangan

kemampuan berpikir. Dari segi ini suatu kurikulum dianggap secara

psikologis tidak relevan kalau selama proses belajar siswa tidak

memperoleh cukup tantangan untuk berpikir.

c. Dimensi sosial

Kurikulum harus dapat mengimplementasikan kedudukan dan fungsi

suatu sekolah sebagai lembaga sosial. Sebagai lembaga sosial,

sekolah berfungsi mensosialisasikan nilai-nilai yang merupakan cita-

cita masyarakat. Dipandang dari segi ini suatu kurikulum dipandang

relevan kalau siswa memperoleh kesempatan menghayati nilai-nilai

yang dicita-citakan dalam proses belajar mengajar yang diikutinya.

3. Keterterapan prinsip efektivitas dalam kurikulum sering kali diukur

dengan tercapainya tujuan. Untuk mencapai hal tersebut, kurikulum itu

harus :

Page 7: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

7

a. Sistematik, yaitu dilakukan melalui tahap perencanaan,

pengembangan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan

b. Sensitif terhadap kebutuhan (siswa)

c. Memiliki tujuan yang jelas dan karena itu dapat dihimpun usaha

untuk mencapainya

d. Bertolak dari kemampuan-kemampuan atau kekuatan siswa,

pendidik/guru, masyarakat/orang tua dan pemerintah

4. Efisiensi kurikulum dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu,

biaya dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh. Ciri

keterterapan prinsip efisiensi dapat dilihat dari adanya organisasi

pelaksana kurikulum yang rapi, misalnya distribusi bahan ajar yang

lancar, tahapan pelajaran yang teratur, pembagian tugas seimbang

pedoman yang jelas dan mudah dilaksanak, dan pelaksanaan kurikulum

yang tertib.

5. Keterterapan prinsip kontinuitas dalam kurikulum berkaitan dengan

konsep dasar pendidikan sepanjang hayat. Kurikulum sekolah dan luar

sekolah harus berkesinambungan tanpa adanya sekat-sekat pembatas.

Pada tingkat dasar, misalnya kepada anak-anak diberikan tugas

kemasyarakatan. Prinsip berkesinambungan juga berarti bahwa apa yang

dipelajari pada tingkat dasar merupakan fondasi untuk mengembangkan

pengetahuan lebih lanjut di tingkat yang lebih tinggi.

6. Prinsip fleksibilitas dalam kurikulum harus memungkinkan adanya

ruang gerak dan dalam batas tertentu memberikan kebebasan bertindak

kepada siswa sekolah dasar. Kurikulum yang fleksibel memiliki ciri :

a. Adanya materi inti atau materi esensial yang dipelajari siswa secara

keseluruhan/umum

b. Adanya program-program pilihan baik berupa program akademis

maupun program keterampilan yang disesuaikan dengan bakat dan

minat siswa

c. Diberikannya kesempatan kepada para guru untuk mengembangkan

sendiri program pembelajaran yang bersifat umum, dan

Page 8: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

8

dimungkinkannya diberikan muatan lokal sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan lingkungan

C. Kualitas Keterlibatan Unsur-Unsur dalam Pengembangan Kurikulum

Dalam kegiatan pengembangan kurikulum, termasuk kurikulum

sekolah dasar, tentu saja banyak pihak yang turut terlibat atau berpartisipasi.

Sangat mustahil apabila kurikulum nasional itu disusun dan dikembangkan

hanya oleh seorang saja, sekalipun pada akhirnya yang mengesahkan

kurikulum itu adalah seorang Menteri, tetapi sudah dipertimbangkan secara

matang berdasarkan pemikiran banyak pihak. Dari sekian banyak pihak

yang terlibat, maka yang secara terus-menerus terlibat dalam kegiatan

pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Keterlibatan Administrator Pendidikan

Para administrator pendiikan terdiri atas pejabat-pejabat yang relevan di

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dari mulai tingkat pusat

sampai daerah bahkan sampai tingkat kecamatan dan sekolah. Di tingkat

pusat, lembaga yang secara khusus mengkaji dan menjadi dapurnya

pengembangan kurikulum nasional, yaitu Pusat Kurikulum (Puskur)

yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional (Balitbangdepdiknas). Keterlibatan pada

administrator di tingkat pusat, yaitu menyusun dasar-dasar hukum,

kerangka dasar dan program inti dari kurikulum. Para administrator di

daerah (Dinas Pendidikan Nasional Provinsi, Kabupaten/kota dan

kecamatan) sampai kepala sekolah mengembangkan kurikulum sekolah

yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah.

2. Keterlibatan Para Ahli

Pengembangan kurikulum membutuhkan bantuan pemikiran para ahli,

baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang studi/disiplin

ilmu. Para ahli pendidikan dan ahli kurikulum memberikan alternatif

konsep pendidikan dan model kurikulum yang dipandang paling sesuai

dengan keadaan dan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu dan

teknologi. Sumbangan mereka dalam memilih materi bidang ilmu yang

mutakhir dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat

Page 9: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

9

sangat diperlukan. Mereka juga sangat diharapkan keterlibatannya dalam

menyusun materi ajar dalam sekuens/urutan yang sesuai dengan struktur

keilmuan, tetapi sangat memudahkan para siswa untuk mempelajarinya.

3. Keterlibatan Guru

Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada

hakikatnya ada di tangan para guru. Guru berada di garis depan dalam

implementasi kurikulum, oleh karena itu, guru pulalah yang selalu

melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum. Hasil-hasil

penilaian guru akan sangat membantu dalam menentukan hambatan-

hambatan dalam implementasi kurikulum.

4. Keterlibatan Masyarakat

Sekolah adalah lembaga masyarakat yang mempersiapkan peserta didik

agar mampu hiidup di dalam masyarakat itu. Sebagai bagian dari

masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat

tempat sekolah itu berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan

kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat

sekitarnya. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan keterlibatan

pihak masyarakat dalam menentukan arah pengembangan kurikulum.

Keterlibatan masyarakat dalam hal ini bisa saja berwujud pemberian

bantuan dalam pelaksanaan kurikulum atau memberikan saran-saran,

usul, pendapat mengenai keperluan-keperluan yang paling mendesak

untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum sekolah

sehingga peserta didik dapat mengatasi masalah-masalah di masyarakat

di mana mereka hidup.

Page 10: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

10

D. Proses Sosialisasi dan Pembinaan Kurikulum

Keberhasilan suatu kurikulum sangat ditentukan oleh komitmen dari

berbagai unsur atau pihak yang terkait, baik pada saat kurikulum itu

didesain maupun pada saat kurikulum itu dilaksanakan. Oleh karena itu,

agar pelaksanaan kurikulum berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka

perlu ada upaya-upaya sosialisasi sebelum kurikulum itu dilaksanakan dan

perlu juga adanya upaya pembinaan pada saat kurikulum itu dilaksanakan.

1. Sosialisasi Kurikulum

Sosialisasi kurikulum pada dasarnya merupakan suatu proses

pemasyarakatan ide atau gagasan yang terdapat dalam suatu kurikulum

terhadap para pelaksana kurikulum, terutama sekali pada tingkat mata

pelajaran. Mekanisme sosialisasi atau pemasyarakatan kurikulum ini

biasanya berjenjang. Adapun proses sosialisasi itu dapat digambarkan

seperti bagan berikut :

Bagan

Proses Sosialisasi Kurikulum

Page 11: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

11

Materi yang dijadikan bahan sosialisasi kurikulum, diantaranya :

a. Landasan kurikulum yang berisi mengenai kebijakan-kebijakan

penerapan kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan

b. Tujuan yang ingin dicapai setelah para siswa menyelesaikan

pendidikannya

c. Sifat dan pola yang digunakan dalam kurikulum sekolah dasar

d. Penjabaran materi dan proporsi materi kurikulum

e. Struktur program mata pelajaran yang harus diajarkan

f. Kegiatan kurikuler

g. Perangkat kurikulum

h. Administrasi kurikulum

i. Hari belajar dan libur sekolah

2. Pembinaan Kurikulum

Pembinaan kurikulum merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah dan guru untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum

tetap berjalan sebagamana kurikulum sesuai dengan program dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembinaan kurikulum adalah

diperolehnya pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta memperkecil atau

meniadakan kesenjangan antara kurikulum ideal dengan kurikulum aktual.

Upaya pembinaan kurikulum yang paling langsung berkaitan dengan

pelaksanaan kurikulum di sekolah harus dilakukan oleh kepala sekolah

dan guru. Lingkup pembinaan kurikulum harus diidentifikasi terlebih

dahulu sebelum melakukan upaya pembinaan.

E. Kebutuhan Pendidikan di Abad ke-21

1. Kecenderungan-Kecenderungan di Abad ke-21

Menurut pandangan John Naisbitt, ahli masa depan yang terkenal

dengan Megatrend-nya, ada sepuluh kecenderungan besar yang akan

terjadi di abad ke-21,yaitu sebagai berikut :

a. Dari masyarakat industri ke masyarakat informasi

b. Dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi sentuhan tinggi

c. Dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia

d. Dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang

Page 12: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

12

e. Dari sentralisasi ke desentralisasi

f. Dari bantuan institusional ke bantuan diri

g. Dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris

h. Dari hierarki-hierarki ke penjaringan

i. Dari utara ke selatan

j. Dari satu pilihan ke pilihan majemuk

2. Profil Lulusan Pendidikan di Abad ke-21

Memasuki abad ke-21 pendidikan harus mampu mengarahkan siswa

agar dapat hidup dalam situasi baru yang muncul dalam diri dan

lingkungannya. Dengan kondisi seperti itu diperlukan kemampuan

belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Kemampuan tersebut

dapat dicapai dengan empat pilar pendidikan yang diajukan UNESCO

dan digambarkan sebagai dasar-dasar pendidikan. Pilar-pilar tersebut,

yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to

live together. Dengan memperhatikan empat pilar pendidikan tersebut,

dikembangkan kompetensi-kompetensi yang berguna bagi kehidupan

siswa di masa depan, yaitu kompetensi keagamaan, kompetensi

akademik, kompetensi ekonomik, dan kompetensi sosial-pribadi.

3. Format-Format Pendidikan yang Mungkin Tersedia di Abad ke-21

a. Cyber (E-Learning) yang merupakan belajar atau pembelajaran

melalui pemanfaatan teknologi komputer dan/atau internet.

b. Open/Distance Learning, yaitu model belajar jarak jauh di mana

guru dan siswa tidak berada dalam suatu tempat dan waktu yang

sama serta tidak bertatap muka secara fisik/langsung.

c. Quantum Learning yang mengembangkan proses belajar secara

harmonis dan berisi kombinasi dari unsur keterampilan akademis,

prestasi atau tantangan fisik, dan keterampilan dalam hidup.

d. Cooperative Learning sebagai metode pembelajaran yang

menggunakan kelompok kecil yang dapat menumbuhkan kerja sama

secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu dengan

lainnya.

Page 13: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

13

e. Society-Technology-Science (STS) yang merupakan pendekatan

interdisipliner dan dikembangkan untuk mengintegrasikan

permasalahan-permasalahan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan

masyarakat.

f. Accelerated Learning yang merupakan pendekatan belajar untuk

menyerap dan memahami informasi baru secara cepat serta

mempertahankan informasi tersebut.

F. Model Kurikulum untuk Abad ke-21

1. Perspektif Global dalam Pengembangan Kurikulum

Dalam kegiatan pengembangan kurikulum sekolah dasar, ide

tentang perspektif global ini dimunculkan untuk memberikan wawasan

kepada para siswa dalam menghadapi kehidupan di masa datang yang

diwarnai dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi

informasi yang menyebabkan dunia ini mengecil cakupannya

membentuk sebuah desa dunia. Kurikulum yang bercorak perspektif

global adalah kurikulum yang juga memuat wawasan global, bukan

hanya nasional maupun lokal. Kurikulum tersebut harus mampu

membawa siswa untuk berpikir global dalam arti siswa mampu

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dan informasi tersebut

dapat digunakan sebagai pegangan yang mengarahkan mereka menjadi

warga negara yang produktif dan menjadi insan yang mempunyai

kepedulian sosial terhadap orang lain di sekitarnya, mampu bekerja

sama, saling ketergantungan secara harmonis.

2. Model-Model Kurikulum untuk Abad ke-21

Kajian mengenai model-model kurikulum sekolah dasar diperlukan

mengingat banyaknya perubahan-perubahan yang sangat menonjol

sejalan dengan perkembangan yang terjadi saat ini, di samping sebagai

upaya untuk mencari pendekatan pemecahan masalah pendidikan di

masa depan. Alternatif model kurikulum sekolah dasar masa depan

lebih diarahkan untuk (a) mempersiapkan siswa untuk memiliki

kemampuan-kemampuan sebagai bekal dalam menghadapi tantangan

kehidupan, (b) mempersiapkan siswa menjadi manusia bermutu yang

Page 14: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

14

diperlukan untuk pelestarian dan pengembangan kehidupan masyarakat

ke arah yang lebih baik, dan (c) mempersiapkan siswa yang mampu

mengkonstruksi pengetahuannya untuk menghadapi zaman yang

menghargai kebebasan dan keberagaman. Model pertama disebut

kurikulum berbasis kompetensi, model kedua disebut kurikulum

berbasis masyarakat, dan model ketiga disebut kurikulum

konstruktivistik.

Page 15: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Tahap-tahap dalam pengembangan kurikulum meliputi tahap makro,

tahap institusi, tahap mata pelajaran, dan tahap program pengajaran.

2. Keterterapan dari prinsip-prinsip pengembangan kurikulum di sekolah

dasar didasarkan pada prinsip excellence, prinsip efektivitas, prinsip

efisiensi, prinsip kontinuitas, dan prinsip fleksibilitas.

3. Dari sekian banyak yang terlibat, maka yang secara terus menerus

terlibat dalam kegiatan pengembangan kurikulum, yaitu para

administrator pendidikan, para ahli pendidikan dan kurikulum, dan

tentu saja para guru sebagai pelaksana kurikulum di sekolah serta

keterlibatan masyarakat.

4. Mekanisme sosialisasi atau pemasyarakatan kurikulum biasanya

berjenjang dan dikelola melalui pertemuan-pertemuan antara

pemgambil kebijakan pendidikan dengan para pengembang dan

pelaksana kurikulum. Upaya pembinaan kurikulum di sekolah harus

dilakukan oleh kepala sekolah dan guru. Lingkup pembinaan kurikulum

harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan upaya

pembinaan.

5. Memasuki abad ke-21 pendidikan harus mampu mengarahkan siswa

agar dapat hidup dalam situasi baru yang muncul dalam diri dan

lingkungannya. Format-format yang mungkin tersedia di abad ke-21

yaitu ; Cyber (E-Learning), Open/Distance Learning, Quantum

Learning, Cooperative Learning, Society-Technology-Science (STS)

dan Accelerated Learning.

6. Alternatif model kurikulum abad ke-21 antara lain model kurikulum

berbasis kompetensi, kurikulum berbasis masyarakat, dan kurikulum

konstruktivistik.

Page 16: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

16

B. Saran

Adapun saran–saran yang penulis pandang perlu adalah:

1. Hendaknya guru memahami praxis pengembangan kurikulum secara

menyeluruh untuk memperkaya dan membantu dalam melaksanakan

tugas-tugas sebagai guru di sekolah dasar.

2. Diharapkan guru memahami kondisi-kondisi yang diperkirakan akan

terjadi di masa depan karena mengingat peranan penting guru selain

sebagai pelaksana kurikulum juga pada suatu saat guru diberikan

keleluasaan sebagai pengembang kurikulum untuk lingkungan

sekolahnya.

Page 17: Makalah Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Modul5 Dan 6

17

DAFTAR PUSTAKA

Hernawan Herry, Asep, dkk. 2012. Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Doll, R.C. (1974). Curriculum Improvoment: Decision Making and Process.Third

Edition. Boston-London-Sidney: Allyn and Bacon, Inc.

Hassan, S.H. (1998). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.

Kaber, A. (1988). Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.