makalah KURIKULUM PEMBELAJARAN

21
KURIKULUM PEMBELAJARAN “ Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum” Disusun oleh : KELOMPOK 5 Munjiah (2223111228) Nurmeida Urwani (2223110395) Sri Mulyaningsih (2223110062) Tanti Nurjayanti (2223110510) Kelas: III A

description

education

Transcript of makalah KURIKULUM PEMBELAJARAN

KURIKULUM PEMBELAJARAN

KURIKULUM PEMBELAJARAN

Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

Munjiah (2223111228)

Nurmeida Urwani (2223110395)

Sri Mulyaningsih (2223110062)

Tanti Nurjayanti (2223110510)

Kelas: III A

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

2012KATA PENGANTARBismillaahirrahmaanirrahiim,Assalamualaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbilalaamiin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, Dzat Yang Maha Agung, atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam melalui salah satu proses kehidupan ini.Sebuah makalah yang termuat dalam tulisan yang serba memiliki kekurangan ini melambangkan semangat yang tinggi untuk selalu berkeinginan menciptakan sesuatu yang berguna bagi kehidupan, serta sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kurikulum Pendidikan.

Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Sebagai penutup dan harapan, semoga makalah kami ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan, terutama bagi penulis bahwa segala kesalahan di sepanjang tulisan ini mutlak spenuhnya berasal dari kealpaan penulis dan semua kebenaran semata mata hanya milik Sang Maha Benar Allah S.W.T.

Serang, 07 November 2012

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahB. Perumusan MasalahC. Tujuan penulisanD. Sistematika penulisanBAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian BelajarB. Pengertian MengajarC. Pengertian implementasi kurikulum

D. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KBK

E. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KTSP

F. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum BerkarakterBAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Kurikulum memegang peranan penting dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan dari masyarakat, maka dunia pendidikan harus melakukan inovasi dalam pendidikan. Inovasi pendidikan akan berjalan dan mencapai sasarannya jika progam pendidikan tersebut dirancang dan di implementasikan sesuai dengan kondisi dan tuntutan jaman.Sebagai implikasi dari pentingnya inovasi pendidikan menuntut kesadaran tentang peranan guru. Seabagai tenaga professional, guru merupakan pintu gerbang inovasi sekaligus gerbang menuju pembangunan yang terintegrasi. Hal ini dikarenakan pembangunan dapat terlaksana jika dimulai dari membangun manusianya terlebih dahulu. Tanpa manusia yang cakap, terampil, berpengetahuan, cerdas, kreatif dan bertanggung jawab maka pembangunan yang terintegrasi tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, setiap guru dan tenaga kependidikan lain harus memahami dan mengimplementasikan kurikulum dalam kegiatan belajar dan mengajar dengan sebaik- baiknya.B. Rumusan MasalahDari paparan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

Pengertian implementasi kurikulum

1. Apa pengertian mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum?

2. Bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KBK?

3. Bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KTSP?

4. Bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum berkarakter?

C. Tujuan Penulisan

Setelah mempelajari makalah ini, baik penulis maupun pembaca, diharapkan dapat mengetahui:1. Untuk mengetahui pengertian mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum

2. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KBK?

3. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KTSP

4. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum berkarakter

5. Sistematika Penulisan Adapun sistemetika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, akan menguraikan hal hal mengenai kurikulum pendidikan

BAB II Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan secara terperinci mengenai pengertian pengertian mengajar, pengertian belajar, pengertian implementasi kurikulum, mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KBK, mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KTSP, mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum berkarakter.

BAB III Simpulan, bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari pembahasan serta rumusan masalah mengenai mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum

BAB IIPEMBAHASAN

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT

A. Pengertian BelajarMenurut Slameto (2003:13), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:9), belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.B. Pengertian MengajarNasution (1982:8) mengemukakan bahwa mengajar adalah segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.Usman (1994:3) mengemukakan bahwa mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.

Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

C. Pengertian implementasi kurikulum

1. Pengertian implementasi

a. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan, penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk tentang hal yang disepakati dulu (Tim Penyusun 2005:427).

b. menurut Susilo (2007:174) implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap.c. dalam Oxford Advance Learner Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah put something into effect (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak).

d. Miller& Seller (1985) mendefinisikan kata implementasi dengan tiga pendekatan, yaitu : Pertama, implementasi didefinisikan sebagai kegiatan. Kedua, suatu usaha meningkatkan proses interaksi antara pengembang guru dengan guru. Ketiga, implementasi merupakan sesuatu yang terpisah dari komponen kurikulum.

2. Pengertian kurikulum

a. menurut Mc donal (1965) menyatakan bahwa kurikulum sebagai rencana kegiatan untuk menuntun pengajaran.

b. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum adalah:

- perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.

-perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus (Timpenyusun 2005:617.

Jadi kurikulum adalah suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar

Berdasarkan definisi implementasi dan definisi kurikulum tersebut, maka implementasi kurikulum didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. (Susilo 2007:174-175). . Juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum operasional dalam bentuk pembelajaran (Mulyasa 2006:246).5. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KBK

Implementasi kurikuklum berbasis kompetensi dengan contextual teaching and learning (CTL) mengarah pada upaya meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran di tingkat pendidikan dasar dan menengah untuk mempersiapkan para peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Walaupun dalam melaksanakan KBK ini terdapat banyak pekerjaan dan kegiatan akademik yang harus dikerjakan oleh guru, siswa serta anggota masyarakat lainnya, tetapi yang paling banyak terlibat adalah guru. Dalam hal ini gurulah yang paling banyak mengambil keputusan dan menjadi pelaksana operasional program kegiatan pendidikan sebagai pelaksana pendidikan yang langsung berhadapan dengan peserta didik, maka guru menduduki posisi yang sangat strategis.

Dalam melaksanakan KBK guru dituntut harus profesional dan kreatif. Guru harus mampu menterjemahkan KBK yaitu mewujudkan rencana dan tujuan yang terkandung dalam KBK menjadi rencana dan tujuan yang nyata dalam bentuk rencana pengajaran atau satuan pengajaran secara tertulis yang pada tahap selanjutnya rencana dan tujuan tertulis ini akan ditransaksikan dengan peserta didik di kelas. Karena itu, rencana dan tujuan harus dirumuskan secara cermat dengan mengikuti rambu-ranmbu yang berlaku, misalnya : guru harus menyatakan tujuan secara jelas dengan mencantumkan kompetensi yang harus dicapai anak didik. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, antara lain seberapa banyak, seberapa luas atau seberapa dalam kompetensi itu harus dicapai. Untuk pengajaran bahasa misalnya, perlu secara jelas disebutkan kompetensi berbahasa dalam bentuk keterampilan atau kecakapan berbahasa apa dan seberapa banyak untuk jenjang program mana.

Demikian pula halnya dengan cara untuk mencapai kompetensi tersebut juga harus direncanakan, dipilih serta dipersiapkan dengan baik agar kegiatan pembelajaran menjadi bermakna, bermanfaat dan menarik bagi siswa. Disamping itu, guru harus pula memilih berbagai variasi teknik belajar dan mengajar dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi serta kebutuhan pembelajar. Tak kalah pentingnya adalah pemilihan media untuk menujang kegiatan-kegiatan pembelajaran. Misalnya untuk pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara apakah diperlukan alat audio atau tidak, apakah diperlukan media visual atau tidak, atau mungkin langsung dihadapkan dengan benda-benda yang ada di lingkungan peserta didik. Untuk keterampilan membaca dan menulis, sarana apa saja yang dibutuhkan, apakah bahan-bahan otentik (authentic teaching material) atau teacher-made material, atau mungkin juga siswa ikut mencari bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Bahan-bahan ajar tersebut seyogianya bermanfaat dan bermakna bagi siswa dalam arti dapat menambah pengetahuan baru berdasarkan pengatahuan awal siswa (prior knowledge) melalui pengalaman-pengalaman belajar mereka dan proses seperti ini dalam CTL disebut konstruktivisme (constructivism). Hal yang perlu diperhatikan adalah guru dapat membawa siswa ke dalam situasi belajar yang dapat menghubungkan apa saja yang diperoleh di sekolah atau kelas dengan apa saja yang ada di kehidupan nyata mereka. Seringkali terjadi atau timbul pertanyaan di benak siswa atas apa yang terjadi di sekelilingnya (questioning), sehinga timbul keingintahuan (inqury) dengan tidak melupakan untuk melakukan refleksi (reflection) atas apa yang telah dikerjakan. Proses pembelajaran yang mencerminkan CTL, baik guru atau siswa atau bahkan nara sumber lain dapat menjadi model (modeling) yang dapat ditiru. Guru juga harus memfasilitasi dan mendorong para siswa untuk dapat saling membantu dan berbagi pengalaman dalam kelompok masyarakat belajar (learning community), dan dengan cara demikian akan terjadi hasil pembelajaran yang diperoleh berkat kerjasama antar teman, antar kelompok, antar mereka yang tahu ke mereka yang belum tahu. Dalam CTL kemajuan belajar dinilai dari proses. Karena itu penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik. Dalam hal ini, guru perlu mengetahui gambaran perkembangan belajar siswa agar dia dapat memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu: konstruktivisme (consturctivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Sebuah kelas diwarnai CTL apabila ketujuh komponen tersebut diterapkan dalam pembelajaran. Secara garis besar penerapan CTL dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah sebagai berikut :

(1) Guru harus menanamkan pemikiran kepada peserta didik bahwa belajar akan lebih bermakna dengan bekerja sendiri, menemukan sendiri serta mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru.

(2) Guru harus mendorong peserta didik agar sedapat mungkin mereka melaksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik.

(3) Guru harus mengembangkan sifat atau rasa ingin tahu peserta didik dengan bertanya.

(4) Guru harus menciptakan masyarakat belajar dengan membentuk kelompok-kelompok.

(5) Guru harus menghadirkan model untuk digunakan sebagai contoh pembelajaran.

(6) Guru harus mendorong peserta didik agar melakukan refleksi setiap akhir pembelajaran.

(7) Guru melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara untuk mengetahui apakah peserta didik memang belajar.

Peran guru dalam pembelajaran pada konteks KBK, menurut Sanjaya (2005), adalah sebagai:

(1) fasilitator;

(2) manajer;

(3) demonstrator;

(4) administrator;

(5) motivator;

(6) organisator; dan

(7) evaluator.

Sebagai fasilitator guru berperan untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan media dan sumber belajar. Sebagai manajer pembelajaran guru berperan dalam menciptakan suasana / iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman, melalui pengelolaan kelas yang baik. Peran sebagai demonstrator dapat ditunjukkan dengan penampilan guru yang menjadi acuan bagi siswa. Sebagai administrator guru memungsikan penggunaan dokumentasi dan data siswa untuk keperluan pembinaan dan bimbingan. Sebagai organisator peran yang diharapkan pada guru dalam mengorganisasi siswa, baik secara kelompok maupun individual, sehingga tetap terjaga keharmonisan diantara siswa. Guru sebagai evaluator harus memilik kemampuan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran pada masing-masing siswa dan kelompok siswa, serta mampu menggunakannya sebagai alat untuk penentuan tindak lanjut.

6. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KTSP

Implementasi KTSP adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakkan dalam standar isi (SI) dan Standar kompetensi lulusan (SKL).

Implementasi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sebagai berikut ;

1. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.

2. Strategi implementasi; yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyedian buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.

3. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran (dalam Mulyasa, 2009:179-180).

Implementasi KTSP akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran yakni bagaimana agar isi atau pesan-pesan kurikulum (SK-KD) dapat dicerna oleh peserta didik secara tepat dan optimal. Guru harus berupaya agar peserta didik dapat membentuk kompetensi dirinya sesuai dengan apa yang digariskan dalam kurikulum (SK-KD), sebagaimana dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku tersebut. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni pembukaan, pembentukan kompetensi dan penutup.

7. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum BerkarakterBAB III

PENUTUP

A. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKAKBK

KTSP

Berkarakter

Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum

Pengertian belajar-mengajar

Pengertian implementasi

Implementasi

Kurikulum