Makalah Macam-macam Kurikulum

25
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM KURIKULUM Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Fisika Dosen Pengampu: Dr.Rosane M.PD Disusun Oleh : 1. Desi Ariani (A1E011044) 2. Novi Fazia (A1E011064) 3. Novitasari (A1E011028) 4. Setri Wahyuni (A1E011040) 5. Yestri Hidayati (A1E011062) 6. Zera Nadiah Ferty (A1E011048) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Transcript of Makalah Macam-macam Kurikulum

Page 1: Makalah Macam-macam Kurikulum

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM KURIKULUM

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Telaah Kurikulum Fisika

Dosen Pengampu: Dr.Rosane M.PD

Disusun Oleh :

1. Desi Ariani (A1E011044)

2. Novi Fazia (A1E011064)

3. Novitasari (A1E011028)

4. Setri Wahyuni (A1E011040)

5. Yestri Hidayati (A1E011062)

6. Zera Nadiah Ferty (A1E011048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2012

Page 2: Makalah Macam-macam Kurikulum

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang mana atas berkat dan

Rahmat dan karunia-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini, tak lupa sholawat

dan salam marilah kita limpah curahkan kepada junjungan besar kita Yakni Nabi

Muhammad SAW, yang telah membebaskan kita dari zaman kebodohan menuju alam

yang penuh ilmu pendidikan yang kita rasakan saat ini.

Dalam makalah ini kami membahas tentang pengertian dan macam-macam

Kurikulum, makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah

Kurikulum, dengan dosen pengampu Dr.Rosane,M.Pd. Makalah ini diharapkan dapat

menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik bagi dunia pendidikan ataupun

para akademisi yang ingin meningkatkan atas ilmu pengetahuannya walaupun dengan

segala keterbatasannya.Makalah ini ditujukan dalam memberikan informasi kepada kita

semua tentang dunia pendidikan apabila ada kesalahan dalam makalah ini baik

peneulisannya ataupun isinya yang belum sempurna, kami mohon maaf yang sebesar –

besarnya, karena kealpaan, kehilafan itu adalah sifat manusia yang tidak pernah luput

dari kesalahan.maka segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan,

sangat kami harapkan.

Akhir kata dari penulis, kami mengucapkan banyak terima kasih.

Wassalamua’laikum wr.wb.

Bengkulu, 12 September 2012

Penulis

Page 3: Makalah Macam-macam Kurikulum

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan.

Tanpa kurikulum yang sesuai bagi dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan

sasaran pendidikan yang diinginkan. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat

diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.

Di indonesia sendiri sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan

kurikulum yang bertujuan sudah tentu untuk menyelesaikan dan pengembangan dan

kemajuan zaman agar mencapai mutu pendidikan yang maksimal.

Kurikulum juga dikatakan sebagai rencana pengajaran baik itu berupa mata

pelajaran maupun suatu bentuk pencapaian pemahaman anak yang dibuktikan dengan

ijazah atau sertifikat.

2. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dalam penulisan ini yakni :

a.  Apa pengertian Kurikulum ?

b.  Apa saja macam-macam Kurikulum pendidikan di Indonesia ?

c. Apa saja macam-macam Kurikulum dari berbagai Aspek ?

3. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

a. Untuk mengetahui pengertian Kurikulum.

b. Untuk mengetahui macam-macam pendidikan di Indonesia.

c. Untuk mengetahui macam-macam Kurikulum dari berbagai Aspek.

4.   Manfaat Penulisan

Page 4: Makalah Macam-macam Kurikulum

Manfaat Penulisan ini yaitu :

a.  Sebagai syarat dalam menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum

Fisika.

b. Memperdalam Ilmu dalam Menyusun suatu makalah.

c. Menambah wawasan mengenai masalah-masalah dalam Kurikulum yang ada di

Indonesia.

Page 5: Makalah Macam-macam Kurikulum

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang terencana.

Kurikulum sebagai hasil belajar yang diharapkan

Kurikulum sebagai reproduksi kultural (cultural reproduction)

Kurikulum sebagai kumpulan tugas dan konsep diskrit

Kurikulum sebagai agenda rekontruksi sosial

Kurikulum sebagai currere

Menurut john dewey (1902) : Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi

berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu

susunan pengetahuan yang terorganisasikan dengan baik.

Menurut franklin bobbt (1918) : Kurikulum adalah susunan pengalaman

belajar terarah yang digunakan oleh sekolah untuk membentangkan

kemampuan individual anak didik.

Menurut harold rugg (1827) : Kurikulum sebagai suatu rangkaian

pengalaman yang memiliki kemanfaatan maksimum bagi anak didik dalam

mengembangkan kemampuan nya untuk menyesesuaaikan dan menghadapi

berbagai situasi kehidupan.

Menurut hollins caswell (1935) : Kurikulum adalah susunan pengalaman

yang digunakan guru sebagai proses dan prosedur untuk membimbing anak

didik menuju kedewasaan.

Menurut ralph tyler (1857) : Kurikulum adalah seluruh pengalaman

belajar yang direncanakan dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan

pendidikannya.

Menurut hildataba (1962) : Kurikulum adalah pernyataan tentang

tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya

dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan

Page 6: Makalah Macam-macam Kurikulum

belajar dan mengajar. Biasanya dalam suatu kurikulum sudah termasuk

program penilaian hasilnya.

Menurut robert gagne (1967) : Kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi

belajar yang disusun sedemikian rupa sehingga anak didik dapat

mempelajarinya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki atau dikuasai

sebelumnya.

Menurut James popham (1970) : Kurikulum adalah seluruh hasil belajar yang

direncanakan dan merupakan tanggung jawab sekolah. Materi kurikulum

mengacu pada tujuan pengajaran yang diinginkan.

Menurut Michael Schiro (1978) : kurikulum sebagai proses pengembangan

anak didik yang diharapkan terjadi dan digunakan dalam perencanaan.

Menurut Saylor, Alexander dan Lewis (1981): Kurikulum sebagai suatu

rencana yang berisi sekumpulan pengalaman belajar bagi anak didik.

Menurut UUSPN (Depdikbud 1989) adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Menurut Glatthorn (1987) kurikulum paling tidak harus memenuhi dua

kriteria yaitu:

1. Kurikulum harus mencerminkan pengertian umum tentang peristilahan pendidikan

sebagaimana digunakan oleh pendidik

2. kurikulum harus bermanfaat bagi guru dalam membuat perencanaan belajar yang

baik.

(Ahmad, 1997:9-15)

Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah

kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan dalam sekolah maupun diluar sekolah.

(Suryo Subroto, 2004: 32)

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses

belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga

pendidikan beserta staf pengajarnya (Nasution, 1989: 5)

Page 7: Makalah Macam-macam Kurikulum

B. Macam-macam Kurikulum

Macam-macam kurikulum yang ada di Indonesia antara lain:

1. Kurikulum Rencana Pelajaran 1947

Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran

1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer plan (rencana

pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa Inggris. Rencana Pelajaran

1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat dunia pendidikan masih

menerapkan kurikulum Belanda, yang orientasi pendidikan dan pengajarannya

ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan

Pancasila. Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana

Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana Pelajaran

1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat

sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam

pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya. Rencana Pelajaran 1947 lebih

mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada

pendidikan pikiran. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari,

perhatian terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani. Mata pelajaran untuk tingkat

Sekolah Rakyat ada 16, khusus di Jawa, Sunda, dan Madura diberikan bahasa daerah.

Daftar pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam,

Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan

Tangan, Pekerjaan Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan

Budi Pekerti, dan Pendidikan Agama. Pada awalnya pelajaran agama diberikan mulai

kelas IV, namun sejak 1951 agama juga diajarkan sejak kelas 1. Garis-garis besar

pengajaran pada saat itu menekankan pada cara guru mengajar dan cara murid

mempelajari. Misalnya, pelajaran bahasa mengajarkan bagaimana cara bercakap-

cakap, membaca, dan menulis. Ilmu Alam mengajarkan bagaimana proses kejadian

sehari-hari, bagaimana mempergunakan berbagai perkakas sederhana (pompa,

timbangan, manfaat bes berani), dan menyelidiki berbagai peristiwa sehari-hari,

misalnya mengapa lokomotif diisi air dan kayu, mengapa nelayan melaut pada

malam hari, dan bagaimana menyambung kabel listrik. Pada perkembangannya,

rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah

Rencana Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang

Page 8: Makalah Macam-macam Kurikulum

guru mengajar satu mata pelajaran”. Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat.

yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas

masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan

perikanan. Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung

bekerja.

Rencana Pelajaran 1947 menurut menteri pendidikan waktu itu Mr. Suwandi

memuat ketentuen sebagai berikut:

a. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah.

b. Jumlah mata pelajaran untuk Sekolah Rakyat (SR) 16 bidang studi, SMP 17

bidang studi, dan SMA jurusan B 19 bidang studi (Kunandar,2007: 108)

2. Rencana Pelajaran Terurai 1952   

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaranyang disebut Rencana

Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru

mengajar satu mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar

Depdiknas periode 1991-1995. Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak adalah guru SD

Tambelan dan Tanjung Pinang, Riau. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul

Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya

cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan

dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan

(keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada

pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

3. Kurikulum 1968

Setelah berakhirnya kekuasaan orde lama, keluar Ketetapan MPRS Nomor

XXVII/MPRS/1966 yang berisi tujuan pendidikan membentuk manusia Pancasila

sejati. Tujuan pendidikan menurut kurikulum 1968 adalah mempertinggi mental-

moral budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan

dan keterampilan, serta membina/ mengembangkan fisik yang kuat dan sehat.

(Kunandar, 2007: 108-109)

Page 9: Makalah Macam-macam Kurikulum

Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan

1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 menekankan

pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila,

pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9. Djauzak

menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat mata pelajaran

pokok-pokok saja,” katanya. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak

mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa

saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Selain itu,

jumlah mata pelajaran untuk SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi (Bahasa

Indonesia dibedakan bahasa Indonesia I dan II, SMA jurusan A 18 bidang studi,

SMA jurusan B 20 bidang studi, jurusan SMA C 19 bidang studi. Penjurusan SMA

dilakukan dikelas II. Kurikulum 1968 yang menjabat menteri pendidikan adalah

Manshur, S.H (Kunandar,2007: 109)

4. Kurikulum 1975

Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Letjen TNI

Dr. Syarif Thajeb (1973-1978). Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar

pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh

konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal

saat itu,” kata Drs. Mudjito, Ak, MSi, Direktur Pembinaan TK dan SD Depdiknas.

Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana

pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum,

tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-

mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis

rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

Ketentuan-ketentuan yang berlaku 1975 adalah:

a. Sifat: integrated curriculum organization

b. SD mempunyai satu struktur program terdiri atas 9 bidang studi

c. Pelajaran Ilmu Alam dan Ilmu Hayat menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

d. Pelajaran Ilmu Aljabar dan Ilmu Ukur menjadi Matematika

e. Jumlah mata pelajaran SMP dan SMA menjadi 11 bidang studi

Page 10: Makalah Macam-macam Kurikulum

f. Penjurusan SMA dibagi tiga: IPA, IPS, Bahasa dimulai pada permulaan semester II

kelas I.

(Kunandar,2007: 109)

5. Kurikulum 1984

Kurikulum 1975 tidak bisa mengejar kemajuan pesat masyarakat, maka

kurikulum 1975 diganti dengan kurikulum 1984. Kurikulum ini di tetapkan oleh

menteri pendidikan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto seorang ahli sejarah Indonesia.

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan

pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai

subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga

melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active

Leaming (SAL). Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di

sekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat

diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu menafsirkan

CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi,

di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model

berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.

Adapun ketentuan-ketentuan dari kurikulum 1984 adalah sebagi berikut:

a. Bersifat Content Based Curriculum

b. Program pelajaran mencakup 11 bidang studi

c. Jumlah mata pelajaran SMP menjadi 12 bidang studi

d.Jumlah mata pelajaran SMA 15 bidang studi untuk program inti, 4 bidang untuk

progarm pilihan

e.Penjurusan SMA dibagi lima: program A1 (Ilmu Fisika), A2 (Ilmu Biologi), A3

Ilmu Sosial, A4 Ilmu Budaya, A5 (Ilmu Agama).

f. Penjurusan dilakukan di kelas II.

Pada kurikulum 1984 ada penambahan bidang studi yaitu: Pendidikan

Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB).

Page 11: Makalah Macam-macam Kurikulum

6. Kurikulum 1994

Kurikulum ini ditetapkan ketika menteri pendidikan dijabat oleh Prof. Dr. Ing

Wardiman Djojonegoro seorang teknokrat yang menimba ilmu di Jerman Barat

bersama Bj. Habibie. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam kurikulum1994 adalah:

a. Sifat: Objective Based Curriculum

b. Nama SMP diganti menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan SMA

diganti SMU (Sekolah Menengah Umum)

c. Mata pelajaran PSPB dihapus

d. Program pengajaran SD dan SLTP disusun dalam 13 mata pelajaran

e. Program pengajaran SMU disusun dalam 10 mata pelajaran

f. Penjurusan SMU dilakukan di kelas II yang terdiri dari program IPA, program IPS,

dan program Bahasa.

Ketika refomasi bergulir, kurikulum 1994 mengalami penyesuaian-

penyesuaian dalam rangka mengakomodasi tuntutan reformasi. Oleh karena itu,

muncul suplemen Kurikulum 1994 yang lahir tahun 1999. Dalam suplemen tersebut

ada penyesuaian –penyesuaian materi pelajaran, terutama mata pelajaran sosial,

seperti PPKN, Sejarah, dan beberapa mata pelajaran yang lainnya. Bersamaan

dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menggantikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989, pemerintah

melalui Departemen Pendidikan Nasional menggagas kurikulum baru yang diberi

nama Kurikulum Berbasis Kompetensi.

7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) digagas ketika Menteri Pendidikan

dijabat oleh Prof. Abdul Malik Fadjar, M. Sc. Ketentuan –ketentuan yang ada dalam

kurikulum berbasis kompetensi ini adalah sebagai berikut:

a. Bersifat: Competency Based Curriculum

b. Penyebutan SLTP menjadi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMU menjadi

SMA (Sekolah Menengah Atas).

c. Program pengajaran SD disusun dalam 7 mata pelajaran

d. Program pengajaran SMP disusun dalam 11 mata pelajaran

e. Program pengajaran SMA disusun 17 mata pelajaran

Page 12: Makalah Macam-macam Kurikulum

f. Penjurusan SMA dilakukan di kelas II, terdiri atas Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan

Bahasa (Kompas, 16 Agustus 2005)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Setiap pelajaran diurai berdasar

kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila

dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah

maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin

dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu

mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa. Meski baru

diujicobakan, toh di sejumlah sekolah kota-kota di Pulau Jawa, dan kota besar di luar

Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak memuaskan. Guru-guru pun tak

paham betul apa sebenarnya kompetensi yang diinginkan pembuat kurikulum.

Beberapa kritik terhadap kurikulum ini adalah ssebagai berikut: (1) Masih sarat

dengan materi sehingga ketakutan guru akan dikejar-kejar materi seperti yang terjadi

pada kurikulum 1994 akan terulang kembali; (2) pemerintah pusat dalam hal ini

Departemen Pendidikan Nasional masih terlalu intervensi terhadap kewenangan

sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum tersebut; (3) masih belum

jelasnya (bias) pengertian kompetensi sehingga ketika diterapkan pada standar

kompetensi kelulusan belum terlalu aplikatif; (4) adanya sistem penilaian yang

belum begitu jelas dan terukur.

Melalui kebijakan pemerintah, kurikulum Berbasis Kompetensi mengalami

revisi, dengan dikeluarkannya Permen Diknas Nomor 22 tentang Standar Isi, Permen

Diknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Perman Diknas Nomor

24 tentang Pelaksanaan kedua permen diatas. Ketiga permen diatas dikeluarkan pada

tahun 2006. Dengan dikeluarkannya ketiga permen diatas seakan menjawab

ketidakjelasan nasib KBK.

Page 13: Makalah Macam-macam Kurikulum

8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan revisi dan

pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau ada yang menyebut

Kurikulum 2004. KTSP lahir karena dianggap KBK masih sarat dengan beban

belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini Depdiknas masih dipandang masih

intervensi dalam pengembangan kurikulum. Perbedaan yang paling menonjol adalah

guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan

lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan

karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan

kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah

ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, dalam KTSP

beban belajar siswa sedikit berkurang dan tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru,

dan komite sekolah) diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum,

seperti membuat indikator, silabus, dan beberapa komponen kurikulum lainnya.

Macam-macam Kurikulum

1. Berdasarkan Konsep dan Pelaksanaannya

a. Kurikulum Ideal: yakni kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal dan yang dicita-

citakan. Kurikulum ini diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai

acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu,

kurikulum ideal merupakan pedoaman bagi guru maka kurikulum ini juga

dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). contoh

dari kurikulum ini adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti kurikulum

SMU 1989,kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain sebagainya.

b. Kurikulum aktual yakni kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran

dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan

harapan, namun seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan

pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum

merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan

dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum

tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar. Selain itu kurikulum aktual juga

dapat diartikan sebagai kurikulum yang secara real dapat dilaksanakan oleh guru

Page 14: Makalah Macam-macam Kurikulum

sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.. kondisi-kondisi yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan kurikulum aktual diantaranya adalah sarana yang

tersedia disekolah, kemampuan sumberdaya manusia khususnya guru dan

kebijakan-kebijakan sekolah.

c. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yakni segala sesuatu yang terjadi pada

saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual. Segala sesuatu itu

bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari

peserta didik itu sendiri. Makna lain dari kurikulum tersembunyi yaitu segala

sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak diprogramkan yang dapat

mempengaruhi perubahan prilaku siswa. segala segala sesuatu yang dapat

mempengaruhi itu bisa adat istiadat,kebudayaan,kebiasaan dan sebagainya

termasuk prilaku guru dan organisasi kelas. Segala sesuatu itu bisa berupa

pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik

itu sendiri. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai

contoh, akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada

pembentukan kepribadian peserta didik.

Dalam konteks pengembangan kurikulum mikro hidden curriculum bisa

dilihat dari dua konteks, yakni tujuan yang tidak dideskripsikan (tersembunyi) akan

tetapi pencapaiannya harus dipertimbangkan serta kejadian yang tidak direncanakan

yang dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengajarkan topik tertentu.

Page 15: Makalah Macam-macam Kurikulum

2. Berdasarkan Struktur dan Materi Mata Pelajaran yang Diajarkan

a. Krikulum terpisah-pisah (separated curriculum): yaitu kurikulum mata

pelajarannya dirancang untuk diberikan secara terpisah-pisah. Misalnya, mata

pelajaran sejarah diberikan terpisah dengan mata pelajaran geografi, dan

seterusnya.

b. Kurikulum terpadu (integrated curriculum) yaitu kurikulum yang bahan ajarnya

diberikan secara terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi dari

beberapa mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya.

Dalam proses pembelajaran dikenal dengan pembelajaran tematik yang diberikan

di kelas rendah Sekolah Dasar. Mata pelajaran matematika, sains, bahasa

Indonesia, dan beberapa mata pelajaran lain diberikan dalam satu tema tertentu.

c. Kurikulum terkorelasi (corelated curriculum) yaitu kurikulum yang bahan ajarnya

dirancang dan disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar yang lain.

3. Berdasarkan Pengembangnya dan Penggunaannya

a. Kurikulum Nasional (national curriculum) yaitu: kurikulum yang disusun oleh tim

pengembang tingkat nasional dan digunakan secara nasional.

b. Kurikulum negara bagian (state curriculum) yaitu kurikulum yang disusun oleh

masing-masing negara bagian (provinsi).

c. Kurikulum sekolah (school curriculum) yaitu kurikulum yang disusun oleh satuan

pendidikan sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan

kurikulum sekolah yang lahir dari keinginan untuk melakukan diferensiasi dalam

kurikulum.

Referensi : http://alhumaydy.wordpress.com/2011/11/26/macam-macam-kurikulum/ di

akses tanggal 28 februari 2012 pikul 16.2

Page 16: Makalah Macam-macam Kurikulum

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan pada makalah diatas kita telah mengetahui tentang apa yang

dimaksud dengan kurikulum dan apa saja macam-macam Kurikulum. Kita dapat

menyimpulkan hal – hal sebagai berikut:

1. Pengertian Kurikulum

Dari berbagai macam pengertian kurikulum yang telah dipaparkan dalam

pembahasan diatas kita dapat menarik garis besar pengertian kurikulum yaitu:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Macam-macam Kurikulum

Dari pembahasan makalah ini, kami mengambil garis besar dari beberapa macam-

macam kurikulum, yaitu meliputi:

Kurikulum Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum

1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis

Kompetensi(Kurikulum 2004) KBK, KTSP.

Kurikulum Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya yaitu Kurikulum Ideal,Aktual

dan Kurikulum tersembunyi.

Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan yaitu Kurikulum

Terpisah-pisah, Kurikulum Terpadu dan Kurikulum Terkolerasi.

Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya kurikulum dapat dibedakan

menjadi Kurikulum nasional,Kurikulum Negara Bagian, dan Kurikulum Sekolah.

Page 17: Makalah Macam-macam Kurikulum

2. Saran

Bagi lembaga sekolah yang belum mempunyai dua bentuk kurikulum ini (ideal

dan aktual) sebaiknya segera membuat dan merencanakannya. Apabila sekolah

ingin maju, maka pekerjaan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan.

Perencanan kurikulum harus dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yang benar agar

semuanya sesuai dengan prosedur yang ada dan nantinya punya dampak positif

bagi semua aktivitas sekolah.