gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan...

30

Click here to load reader

Transcript of gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan...

Page 1: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH STANDAR NASIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kurikulum yang dibina oleh :

Dr. Diding Nurdin, M.Pd

Nurdin, M.Pd

Disusun oleh :

Intan Nur Oktania (0906439)

Lestari Nuryandini (0907337)

Irma Riswanti (0901365)

Indra Yulian K (0901466)

Nita Rahayu (0901334)

Dede Rusnadi (0901190)

Vivi Meliana Dewi (0901545)

Dwi Qouriah Hasanah(0901433)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

Page 2: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga makalah mengenai Pengelolaan Kurikulum Sekolah Standar

Nasional dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Isi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai

pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah

nasional, tahap-tahap pengelolaan kurikulum, proses pengelolaan kurikulum pada

sekolah standar nasional.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada pembina mata kuliah

Manajamen Kurikulum yaitu Dr. Diding Nurdin, M.Pd dan Nurdin, M.Pd. Seperti

kata pepatah yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak begitu pula

dengan makalah ini yang tentu jauh dari kata kesempurnaan. Sehingga kritik dan

saran yang membangun akan sangat membantu penyusun dalam pembuatan

makalah selanjutnya.

Bandung, November 2010

Penyusun

Page 3: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..... iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………... 2

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………. 2

1.4 Manfaat Penulisan………………………………………... 2

1.5 Metode Penulisan………………………………………… 2

BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………… 3

2.1 Pengertian Kurikulum……………………………………. 3

2.2 Konsep Sekolah Standar Nasional……………………….. 3

BAB III PEMBAHASAN ……………………….……….……………… 53.1 Pengertian Sekolah Standar Nasional.…………………… 5

3.2 Karakteristik Sekolah Standar Nasional………………… 6

3.3 Tahapan Pengelolaan Kurikulum………………………… 9

3.4 Proses Pengelolaan Kurikulum Sekolah Standar Nasional.. 13

BAB IV PENUTUP……………………………………………………….. 154.1 Kesimpulan………………………………………………… 154.2 Saran……………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17

Page 4: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi

terwujud secara produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang

dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk

kegiatan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah adalah kurikulum standar

nasional. Dalam implementasinya, sekolah dapat memperdaya, memperkaya, dan

memodifikasi kurikulum yang telah dibuat pemerintah pusat dan tentunya tetap

pada koridor yang ditentukan pemerintah dalam artian tidak boleh mengurangi isi

kurikulum yang berlaku secara nasional.

Dalam hal pengelolaan kurikulum pada sekolah kategori mandiri/standar

nasional, kurikulum yang dapat digunakan adalah kurikulum yang disusun satuan

pendidikan atau lebih dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dengan pengorganisasian materi kurikulum dibuat menjadi materi umum/wajib

dan materi khusus/pilihan. Bentuk pengelolaan yang sesuai adalah kurikulum

yang disusun menggunakan pendekatan satuan kredit semester.

Penerepan satuan kredit semester (SKS) pada sekolah kategori mandiri

(SKM)/sekolah standar nasional (SSN) memang tergolong baru. Sistem belajar

yang diterapkan di perguruan tinggi ini dicoba diterapkan di sekolah yang sudah

kategori mandiri dan standar nasional. Dalam PP No. 19 tahun 2005 pun

dijelaskan sekolah standar nasional dimungkinkan untuk menarapkan SKS.

Namun tentunya dengan diberlakukan SKS ini diharapkan mutu

pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan dapat bersaing secara global

dengan negara-negara maju.

Page 5: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian sekolah standar nasional?

2. Apa saja Karakteristik Sekolah Standar Nasional?

3. Apa saja tahapan pengelolaan kurikulum?

4. Bagaimana proses pengelolaan kurikulum pada sekolah kategori

mandiri/standar nasional (SSN)?

1.3 Tujuan penulisan

- Untuk mengetahui dan memberikan informasi bagaimana konsep,

pengertian, dan karakteristik sekolah standar nasional.

- Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai tahapan-

tahapan pengelolaan kurikulum.

- Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai proses

pengelolaan kurikulum pada sekolah yang berstandar nasional.

1.4 Manfaat Penulisan

- Agar kita bisa memahami dan mengerti mengenai pengelolaan

kurikulum.

- Semoga dengan penulisan makalah ini kita dapat mengetahui lebih

lanjut mengenai proses pengelolaan kurikulum di sekolah standar

nasional (SSN).

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan kami lakukan dengan metode kepustakaan dan browsing

dari internet.

Page 6: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kurikulum

Pasal 1 butir 19 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada hakekatnya sendiri, pelajaran itu

sendiri merupakan suatu pengalaman masa lampau yang memberi pengaruh

berarti dalam pengembangan ilmu, moral, sikap, dan perilaku individu di masa

yang aka datang. Kurikulum nasional yang bersifat minimal pada dasarnya dapat

dimodifikasi untuk melayani kebutuhan siswa yang memiliki kecerdasan dan

kemampuan luar biasa.

2.2 Konsep Sekolah Standar Nasional

Penjelasan PP No. 19 Tahun 2005 pasal 11 ayat 2 menyebutkan bahwa

pemerintah mengkategorikan sekolah/madrasah yang telah atau hampir memenuhi

standar nasional ke dalam kategori mandiri. Penjelasan selanjutnya menyebutkan

bahwa sekolah kategori mandiri (SKM) harus menerapkan sistem kredit semester

(SKS). SKS adalah salah satu sistem penerapan program pendidikan yang

menempatkan peserta didik sebagai subyek. Pembelajaran berpusat pada peserta

didik, yaitu bagaimana peserta didik belajar. Peserta didik diberi kebebasan untuk

merencanakan kegiatan belajarnya sesuai dengan minat, kemampuan, dan harapan

masing-masing (Chandramohan, 2006).

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan

bahwa sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan

yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang

Page 7: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Mengacu pada konsep tersebut,

SKS dapat diterapkan untuk menunjang realisasi konsep belajar tuntas yang

digunakan dalam menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pada Sistem Kredit Semester, setiap satu satuan kredit semester (1 SKS) berbobot

dua jam kegiatan pembelajaran per minggu selama 16 minggu per semester. Pada

SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, satu jam kegiatan

tatap muka berlangsung selama 45 menit, sedangkan 25 menit kegiatan terstruktur

dan 25 menit kegiatan mandiri.

Dengan demikian, penerapan SKS pada KTSP perlu dilakukan

penyesuaian dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tuntas di mana

satuan kegiatan belajar peserta didik tidak diukur berdasarkan lama waktu

kegiatan per minggu-semester tetapi pada satuan (unit) kompetensi yang dicapai.

Page 8: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sekolah Standar Nasional

Sekolah Kategori Mandiri (SKM)/Sekolah Standar Nasional (SSN) adalah

sekolah yang hampir atau sudah memenuhi standar nasional pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi,

standar, kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar

tersebut adalah:

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam

jabatan.

d. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan.

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,

tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan

Page 9: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi.

f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada

tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik.

3.2 Karateristik SKM/SSN

Beberapa karakteristik Sekolah Standar Nasional adalah:

1. Kebulatan kurikulum dan beban belajar peserta didik dinyatakan dalam

satuan kredit semester (sks).

2. Kurikulum terdiri atas tiga kelompok mata pelajaran, yaitu pokok, pilihan

wajib dan pilihan bebas.

3. Mata pelajaran pokok harus diambil oleh semua peserta didik karena

mendasari pembentukan kemampuan umum yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari dan mendasari pembentukan kemampuan

akademik/profesional yang akan menjadi karir sebagai sumber

penghidupan. Mata pelajaran wajib mencakup : Agama, Bahasa Indonesia,

PPKn, Matematika, IPA, IPS dan Olah Raga (pembentukan moral

beragama, berkomunikasi, matematik, IPA dan IPS).

4. Mata pelajaran pilihan wajib, yaitu :

a. Kelompok Agama yaitu Agama Islam, Agama Kristen, Agama Hindu,

dan Agama Budha sesuia dengan keyakinan masing-masing peserta

didik.

Page 10: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

b. Kelompok Bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan bahasa

lain, bagi peserta didik yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi

dengan mengambil bidang sastra dan budaya.

c. Kelompok IPA, yaitu Kimia dan Biologi, bagi peserta didik yang akan

melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan mengambil bidang

kedokteran, farmasi, biologi, pertanian, dan sejenisnya.

d. Kelompok Pasti, Matematika dan Fisika, bagi peserta didik yang akan

melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan mengambil bidang rekayasa,

komputer, dan sejenisnya.

e. Kelompok IPS, yaitu PPKn, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah, bagi

peserta didik yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan

mengambil bidang hukum, ekonomi, dan sejenisnya.

f. Kelompok Seni, bagi peserta didik yang akan melanjutkan ke

pendidikan tinggi dengan mengambil bidang seni.

g. Kelompok Keterampilan, bagi peserta didik yang mungkin terpaksa

akan masuk ke pasar kerja (tidak akan melanjutkan ke pendidikan

tinggi).

5. Mata pelajaran pilihan bebas, seperti teknologi informasi, keterampilan,

olah raga, dan seni. Peserta didik memilih beberapa mata pelajaran ini

sesuai dengan bakat dan kegiatan rekreatif dan/atau sosial yang

diminatinya.

6. Peserta didik dinyatakan lulus bila telah menyelesaikan total kredit

minimal sebesar 120 sks yang terdiri atas matapelajaran wajib 40 sks

(Bahasa Indonesia 8 sks, Matematika 8 sks, IPA 8 sks, IPS 8 sks,

Pendidikan Olah Raga 4 sks dan Seni 4 sks), mata pelajaran pilihan

kelompok 40 sks, mata pelajaran pilihan bebas sebesar 40 sks.

7. Satu kredit semester terdiri dari 1 (satu) jam kegiatan tatap muka 45’, 25’

kegiatan terstruktur dan 25’ kegiatan mandiri per minggu selama 16

minggu.

8. Kredit diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan proses

pembelajaran yang baik (bonafide) secara aktif selama satu semester dan

Page 11: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

telah mencapai standar kompetensi minimal yang ditetapkan (misal 75%)

untuk semua mata pelajaran.

9. Pencapaian kompetensi diukur melalui tes kinerja yang dilakukan secara

terus menerus (continuous) menggunakan metode pengamatan, pemberian

tugas dan ujian tulis.

10. Sekolah mengatur jadwal kegiatan pengganti bagi peserta didik yang pernah

absen dan mengatur jadwal kegiatan tambahan (remedi) pada kompetensi

dasar tertentu bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal

yang sudah ditetapkan.

11. Peserta didik yang sudah mengikuti kegiatan tambahan namun tetap belum

mencapai skor (kompetensi) minimal pada mata pelajaran pokok/wajib

harus mengambil ulang pada semester berikutnya, sedangkan untuk mata

pelajaran pilihan bebas boleh mengganti dengan mata pelajaran lain pada

semester berikutnya.

12. Rumusan kompetensi mencakup penguasaan pengetahuan esensial,

konsep, keterampilan dan sikap; dan menetapkan batas minimal ketuntasan

(misal 70%).

13. Sekolah dapat menyusun mata pelajaran prasyarat, bila dipandang perlu.

14. Sekolah membentuk tim pembahas (penasihat/pembimbing akademik)

yang bertugas menilai pencapaian kredit peserta didik sebagai dasar

sekolah menetapkan mata pelajaran yang dapat diambil setiap peserta

didik pada semester berikutnya (peserta didik dapat maju berkelanjutan).

15. Sekolah menunjuk satu orang guru sebagai petugas bimbingan akademik

untuk setiap kelompok maksimum 20 orang peserta didik untuk memberi

layanan konsultasi akademik secara individual kepada yang bersangkutan

dan/atau orang tuanya dalam rangka memecahkan masalah akademik yang

dihadapi dan menyusun rencana belajar peserta didik pada semester

berikutnya.

16. Sekolah mengkomunikasikan hasil pembahasan kemajuan belajar setiap

peserta didik tersebut kepada orang tua/wali sebelum diberikan kepada

peserta didik yang bersangkutan.

Page 12: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

17. Peserta didik mengambil/menyusun rencana kegiatan belajar pada

semester I secara paket sesuai dengan ketentuan yang dibuat sekolah,

misal sebesar 20 SKS, sedangkan pada semester II dan seterusnya

berdasarkan indeks prestasi (IP) yang dicapai pada semester sebelumnya.

18. Peserta didik berprestasi tinggi dimungkinkan menyelesaikan belajar

dalam waktu kurang dari enam semester, sebaliknya peserta didik yang

memiliki kesulitan akademik harus memperoleh layanan khusus untuk

mengatasinya.

19. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merumuskan standar kompetensi mata

pelajaran secara jelas dan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak

terkait yang berlaku di semua sekolah, seperti mata pelajaran matematika,

Fisika, Kimia, Ekonomi dan Bahasa Inggris sehingga dimungkinkan

peserta didik pindah sekolah.

20. Sekolah harus menunjuk petugas khusus untuk mendata kemajuan belajar

setiap peserta didik. Data peserta didik yang bersangkutan dan program

pemecahannya harus didokumentasikan dengan baik dan dapat dibuka

setiap saat diperlukan.

21. Sekolah harus menyediakan layanan percepatan bagi peserta didik yang

mencapai kompetensi lebih cepat dari waktu standar.

3.3 Tahapan Pengelolaan Kurikulum

Tahapan pengelolaan kurikulum di sekolah meliputi: (a) Perencanaan, (b)

Pengorganisasiaan dan koordinasi, (c)Pelaksanaan, (d)Pengendalian.

a. TahapPerencanaan

GBPP merupakan produk dari prencanaan kurikulum yang dijadikan panduan

bagi penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah. Pada tingkat persekolahan

perencanaan kurikulum dimulai dari kajian terhadap GBPP yang dirinci ke

dalam rencana-rencana pembelajaran. Pada tahap ini kurikulum dijabarkan

sampai menjadi rencana pengajaran (RP). Untuk itu perlu dilakukan tahapan

sebagai berikut:

Page 13: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

1. Menjabarkan GBPP menjadi Analisis Mata Pelajaran (AMP). Yang

paling pokok esensial atau biasanya yang sukar dipahami oleh siswa.

Pokok bahasan semacam ini diprioritaskan untuk dibahas secara tatap

muka kelas/ laboratorium. Pokok bahasan yang kurang esensial atau

mudah dipahami oleh siswa dapat dijadikan tugas/ pekerjaan rumah.

2. Berdasarkan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan, sekolah harus

menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran efektif untuk setiap

mata pelajaran, memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan

hari-hari tidak efektif.

3. Menyusun Program Tahunan (Prota). Dalam mengisi prota yang

penting adalah membandingkan jumlah jam efektif dengan alokasi

waktu tatap muka dalam format AMP. Jika ternyata jam efektif lebih

sedikit dibanding alokasi waktu tatap muka, maka harus dirancang

tambahan jam pelajaran atau pokok bahasan yang dijadikan tugas/

pekerjaan rumah. Dengan demikian sejak awal telah diketahui akan

adanya jam pelajaran tambahan atau pokok bahasan esensial, tetapi

diberikan sebagai tugas/ pekerjaan rumah.

4. Menyusun Program Catur Wulan (Proca). Sebenarnya penyusunan

proca tidak jauh berbeda dengan penyusunan prota. Yang pokok untuk

diperhatikan, pada proca sudah harus semakin jelas bagaimana pokok

bahasan dalam satu catur wulan diselesaikan, termasuk kapan akan

diajarkan, baik melalui kegiatan tatap muka maupun tugas pekerjaan

rumah.

5. Program Satuan Pelajaran (PSP). Dalam menyusun PSP guru sudah

memasukkan secara jelas kegiatan utnuk setiap sub pokok bahasan,

termasuk bagaimana tes formatif dialkukan untuk mengetahui

ketercapaian tujuan pembelajaran.

6. Rencana Pengajaran (RP). RP merupakan rincian PSP untuk satu kali

tatap muka. Yang penting pada RP harus terdapat catatan kemajuan

siswa setelah mengikuti pelajaran. Catatan tersebut diapakai sebagai

dasar melaksanakan RP berikutnya. Mengingat pentingnya AMP,

Page 14: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

Prota, Proca, PSP dan RP sebagai panduan kegiatan belajar mengajar,

maka kepala sekolah perlu, memberikan perhatian, bantuan dalam

penyusunannya termasuk memeriksa hasilnya. Kepala sekolah tidak

sekedar menandatangani apa yang telah disusun oleh guru, tetapi juga

memantau sejak proses penyusunan, membetulkan yang keliru dan

memberi bantuan jika guru mengalami kesulitan. Dengan cara itu

diharapkan akan dihasilkan AMP, Prota, Proca, dan RP yang benar-

benar merupakan panduan pelaksaan pembelajaran. Penyusunan AMP

sampai dengan RP tidak harus dikerjakan seorang diri oleh guru.

Sebaliknya disusun bersama oleh beberapa orang guru bidang studi

sejenis dalam MGMP.

b. Tahap Pengorganisasian dan Koordinasi

1. Pada tahap ini, kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar,

penyusunan jadwal pelajaran dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler,

sebagai berikut:

Pembagian tugas mengajar dan tugas lain perlu dilakukan secara

merata, sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru. Diupayakan

setiap guru memperoleh jam tugas sesuai dengan beban tugas minimal.

Pemerataan beban tugas akan menumbuhkan rasa kebersamaan.

Pemberian tugas yang sesuai dengan keahlian dan minat akan

meningkatkan motivasi kerja guru. Memperoleh tugas sesuai dengan

bebean minimal akan membuat guru merasa aman dan dapat naik

pangkat dengan tepat waktu.

2. Penyusunan jadwal pelajaran diupayakan agar guru mengajar

maksimal 5 hari/ minggu, sehingga ada 1 hari tidak mengajar untuk

pertemuan MGMP. Setiap hari sebaiknya guru tidak mengajar lebih

dari 6 jam, sehingga ada waktu istirahat.

3. Penyusunan jadwal pola kegiatan perbaikan dan pengayaan secara

normal setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan

bagi siswa yang belum tuntas penugasan terhadap bahan ajar. Oleh

karena itu, ketika menyusun jadwal pelajaran sudah harus dialokasikan

Page 15: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

waktu untuk kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas dan

pengayaan bagi yang sudah tuntas.

4. Penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrskurikuler

perlu difokuskan untuk mendukung kegiatan kurikulerdan kegiatan

lain yang mengarah, pada pembentukan keimanan/ketakwaan,

kepribadian, dan kepemimpinan dengan keterampilan tertentu. Setiap

awal cawu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus disusun bersamaan

dengan penyusunan jadwal pelajaran

5. Penyusunan jadwal penyegaran guru. Guru secara periodik perlu

mendapatkan penyegaran tentang perkembangan iptek maupun metode

mengajar. Penyegaran perlu dijadwalkan, dengan memanfaatkan

waktu-waktu libur sekolah.

c. Tahap Pelaksanaan

Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervise, dengan tujuan untuk

membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan

cara itu guru akan merasa didampingi pimpinan, sehingga akan meningkatkan

semangat kerjanya.

d. Tahap Pengendalian

Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya, dan

2. pemanfaatan hasil evaluasi.

1. Kepala Sekolah perlu mengingatkan guru bahwa evaluasi memiliki

tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui ketercapaian tujuan

pembelajaran khusus (TPK) dan mengetahui kesuliatan siswa.

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran guru dapat

menggunakan berbagai alat penilaian yang sesuai, sedangkan untuk

mengetahui kesulitan siswa. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan

pembelajaran guru dapat menggunakan berbagai alat penilaian

yang sesuai, sedangkan untuk mengetahui kesulitan siswa

menggunakan tes diagnostic

Page 16: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

2. Hasil evaluasi harus benar-benar dimanfaatkan guru untuk

memperbaiki kegiatan pembelajaran. Untuk itu kepala sekolah

harus selalu mengingatkan guru, jika siswa belum menguasai

bahan ajar yang esensial perlu dilakukan perbaikan.

Siswa yang mengalami kesulitan perlu dicarikan jalan, misalnya

dibentuk kelompok belajar. Perlu juga dicoba model pembelajaran

kooperatif, sehingga siswa yang kurang pandai terbantu oleh yang

lebih pandai. Mengingat pentingnya evaluasi, maka perlu

dirancang sejak awal. Untuk itu kepala sekolah perlu mengarahkan

guru untuk menyusun kisi-kisi evaluasi, menyusun butir soal dan

kemudian menelaah (memvalidasi), sampai dihasilkan perangkat

soal yang baik, serta cara penskorannya. Penyusunan soal semacam

itu sebaiknya tidak dilakukan oleh guru sendiri-sendiri, tetapi

dilakukan oleh beberapa guru bidang studi sejenis atau oleh

MGMP, mengarah pada soal standar.

3.4 Proses Pengelolaan Kurikulum Sekolah Kategori Mandiri/Sekolah

Standar Nasional

Setiap guru yang mengajar di Sekolah Kategori Mandiri/Sekolah Standar

Nasional perlu terlebih dulu melakukan analisis materi pelajaran untuk

menentukan sifat materi yang esensial dan kurang. Suatu materi dikatakan

memiliki konsep esensial bila memenuhi unsur kreteria berikut ini : (1) Konsep

dasar, (2) Konsep yang menjadi dasar untuk konsep berikut, (3) Konsep yang

berguna untuk aplikasi, (4) Konsep yang sering muncul pada Ujian Akhir

(Munandar, 2001).

Materi pelajaran yang diidentifikasi sebagai konsep-konsep yang esensial

diprioritaskan untuk diberikan secara tatap muka, sedangkan materi-materi yang

non-esensial, kegiatan pembelajarannya dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

mandiri (Slameto, 1991).

Berdasarkan paparan di atas dapat dikemukakan bahwa kurikulum dan

Page 17: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

materi pelajaran yang digunakan dalam penyelenggaraan SKM/SSN adalah

kurikulum yang disusun satuan pendidikan dengan pengorganisasian materi

kurikulum dibuat menjadi materi umum/wajib dan materi khusus/pilihan. Bentuk

pengelolaan yang sesuai dengan uraian di atas adalah kurikulum yang disusun

menggunakan pendekatan satuan kredit semester.

Pada penerapan SKS, kurikulum dan beban belajar peserta didik

dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Mata pelajaran dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu mata pelajaran umum (MPU), mata pelajaran dasar (MPD),

dan mata pelajaran pilihan (MPP). MPU harus diambil oleh semua peserta didik

sebagai proses pembentukan pribadi yang memiliki akhlak mulia, kepribadian,

estetika, jasmani yang sehat, dan jiwa sebagai warganegara yang baik. MPD harus

diambil peserta didik sebagai landasan menguasai semua bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. MPP adalah sejumlah mata pelajaran yang disusun

menjadi program bidang tertentu yang dipilih sesuai dengan minat, potensi dan

kebutuhan serta orientasi bidang studi di perguruan tinggi. Namun, mata pelajaran

dari program tertentu boleh juga diambil oleh peserta didik yang telah memilih

program lain untuk memperkaya bidang karirnya.

Mengingat kemungkinan bervariasinya mata pelajaran yang dipilih peserta

didik maka sekolah perlu menunjuk petugas pengelola data akademik untuk

mendata kemajuan belajar setiap peserta didik dan menyimpannya dengan baik

yang dapat dibuka kembali setiap diperlukan. Sekolah mengatur jadwal kegiatan

pengganti bagi peserta didik yang pernah absen dan mengatur jadwal kegiatan

remidial bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal yang

ditetapkan.

Sekolah menunjuk guru sebagai petugas pembimbing akademik yang

membina peserta didik maksimum 16 orang setiap guru. Guru pembimbing

akademik bertugas membantu peserta didik memilih mata pelajaran yang akan

diambil pada suatu semester, memilih program jurusan, dan menyelesaikan

persoalan akademik secara umum serta menjawab pertanyaan akademik dari

orang tua peserta didik yang menjadi binaannya. Peserta didik yang pada suatu

semester memiliki indeks prestasi (IP) tinggi maka pada semester berikutnya

Page 18: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

diberi kesempatan untuk mengambil beban belajar lebih banyak sehingga dapat

mencapai kebulatan studi dalam rentang waktu kurang dari enam semester, dan

sebaliknya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah adalah kurikulum standar

nasional. Dalam implementasinya, sekolah dapat memperdaya, memperkaya, dan

memodifikasi kurikulum yang telah dibuat pemerintah pusat dan tentunya tetap

pada koridor yang ditentukan pemerintah dalam artian tidak boleh mengurangi isi

kurikulum yang berlaku secara nasional. Pada hakekatnya sendiri, pelajaran itu

sendiri merupakan suatu pengalaman masa lampau yang memberi pengaruh

berarti dalam pengembangan ilmu, moral, sikap, dan perilaku individu di masa

yang akan datang. Kurikulum nasional yang bersifat minimal pada dasarnya

dapat dimodifikasi untuk melayani kebutuhan siswa yang memiliki kecerdasan

dan kemampuan luar biasa. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal

tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar

isi, standar, kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Berdasarkan paparan di atas dapat

dikemukakan bahwa kurikulum dan materi pelajaran yang digunakan dalam

penyelenggaraan SKM/SSN adalah kurikulum yang disusun satuan pendidikan

dengan pengorganisasian materi kurikulum dibuat menjadi materi umum/wajib

dan materi khusus/pilihan. Bentuk pengelolaan yang sesuai dengan uraian di atas

adalah kurikulum yang disusun menggunakan pendekastan satuan kredit semester.

4.2 Saran

Page 19: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

Untuk pembuat kurikulum harus mengacu sesuai dengan SNP dan

keadaan, perkembangan jaman dan harus lebih kreatif dalam pengembangan

kurikulum agar dapat terujudnya tujuan pendidikan nasional.

Serta harus didukung oleh Tenaga kependidikan yang bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan

prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kejiwaan peserta didik ini harus dilaksanakan demi mecapai tujuan pendidikan.

Page 20: gilangdawous.files.wordpress.com · Web viewIsi makalah ini membahas berbagai macam keterangan mengenai pengertian kurikulum, konsep sekolah standar nasional, pengertian sekolah nasional,

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008. Pengelolaan Kurikulum Sekolah Kategori Mandiri /Sekolah Standar Nasional.[Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/01/pengelolaan-kurikulum-sekolah -kategori-mandiri-sekolah-standar-nasional/. [27 November 2010].

Docstoc. 2010. Konsep Sekolah Standar-nasional. [Online]. Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/40031873/konsep-sekolah-standar-nasional/ . [27 November 2010].

Katiman, E. 2010. Pengelolaan Kurikulum Sekolah Kategori Mandiri /Sekolah Standar Nasional. [Online]. Tersedia: http://www.placeschool.com/index.php?option=com_content&view=article&id=80:pengelolaan-kurikulum-sekolah&catid=50:kurikulum&Itemid=95&lang=pt. [27 November 2010].

Nidasa. 2010. Pengelolaan Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://nidasa.wordpress.com/2010/08/08/pengelolaan-kurikulum/. [27 November 2010].

Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. (2009).

Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.