Makalah pengelolaan pendidikan

35
MAKALAH DESKRIPSI HASIL PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Satu Tugas Mata kuliah Pengelo1aan Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Resti Sri Cahyati 1000817 Aji Muhamad Soleh 1000920 Riko Arrasyid 1002226 Opilona Badriyah 1003020 Ricky P. Ramadhan 1005495 Ikbal Saeful Azis 1005616 Dessy Caesarani N 1006169 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Transcript of Makalah pengelolaan pendidikan

Page 1: Makalah pengelolaan pendidikan

MAKALAH

DESKRIPSI HASIL PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN DI

SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Satu Tugas Mata kuliah Pengelo1aan Pendidikan

Oleh:

Kelompok 3

Resti Sri Cahyati 1000817

Aji Muhamad Soleh 1000920

Riko Arrasyid 1002226

Opilona Badriyah 1003020

Ricky P. Ramadhan 1005495

Ikbal Saeful Azis 1005616

Dessy Caesarani N 1006169

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

Page 2: Makalah pengelolaan pendidikan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr., Wb.,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa. Atas berkat rahmatNyalah

kami sebagai penyusun, dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok Mata Kuliah

Pengelolaan Pendidikan mengenai Pengelolaan Keuangan Pendidikan ini.

Makalah ini berisi penjabaran mekanisme pengelolaan keuangan dan dasar hukum

pengelolaan keuangan pendidikan. Hal itu kemudian diperkuat dengan pengamatan kami ke

lapangan. Pengamatan kami lakukan ke sekolah terdekat untuk memperoleh gambaran jelas

tentang aplikasi pengelolaan keuangan pendidikan dalam sebuah sekolah.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA

PASUNDAN 8 BANDUNG Drs. Sobandi M.MPd, Ibu/Bapak Pengurus Keuangan sekolah

SMA PASUNDAN 8 BANDUNG, Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI, dan

rekan-rekan yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan yang singkat ini kami tidak dapat

menghadirkan pembahasan yang komprehensif dan dalam mengenai masalah ini. Untuk itu

kami meminta maaf atas segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Akhir kata penyusun

mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.

Wassalamualaikum Wr., Wb.,

Bandung, November 2011

Penyusun

| LAMPIRAN i

Page 3: Makalah pengelolaan pendidikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. Latar Belakang Studi Lapangan...................................................................................................1

B. Tujuan Studi Lapangan................................................................................................................1

C. Manfaat Studi Lapangan..............................................................................................................2

D. Materi Studi Lapangan.................................................................................................................2

E. Teknik, Lokasi, dan Sumber Data Studi Lapangan.....................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIK...................................................................................................................4

A. Pengelolaan Keuangan Pendidikan..............................................................................................4

1. Dimensi Penerimaan................................................................................................................5

2. Dimensi Pengeluaran...............................................................................................................7

B. Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan..................................................................................8

1. Budgetting (Anggaran)............................................................................................................8

2. Accounting (Pembukuan)......................................................................................................11

3. Auditing (Pengawasan)..........................................................................................................12

BAB III KAJIAN EMPIRIK.................................................................................................................14

A. Deskripsi Hasil Pengelolaan Keuangan Pendidikan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG........14

1. Konsep Dasar Keuangan........................................................................................................14

2. Sumber-Sumber penerimaan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.........................................14

3. Jenis- jenis pengeluaran.........................................................................................................15

4. Bentuk penganggaran............................................................................................................15

5. Pengawasan keuangan...........................................................................................................16

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................................................................17

A. Kesimpulan...................................................................................................................................17

B. Rekomendasi.................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................18

LAMPIRAN...........................................................................................................................................19

| LAMPIRAN ii

Page 4: Makalah pengelolaan pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Studi LapanganKeberhasilan pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan sekolah tidak terlepas dari pengelolaan pendidikan di sekolah itu sendiri.

Pengelolaan pendidikan sekolah merupakan faktor yang sangat penting untuk

mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan semua pihak baik bagi

pengelola sekolah, guru, dan peserta didik.

Suatu sekolah dikatakan berhasil manakala sekolah tersebut mampu mengembangkan

dan mengedepankan aspek-aspek yang menunjang pembangunan. Seperti bagaimana

infrastruktur dari sekolah tersebut dibangun, supervisi pendidikan, hubungan sekolah

dengan masyarakat, sistem informasi yang dikelola, dan pengelolaan keuangan.

Sebaliknya, jika tidak ada sinergitas antara komponen-komponen yang ada dalam sekolah

baik itu komponen yang bersifat umum maupun khusus maka sekolah tersebut akan

mengalami keterhambatan dan menyukseskan pembangunan.

Rasa ingin tahu untuk mengetahui seluk beluk mengenai sekolah tertuang dalam

pikiran setiap individu mahasiswa. Oleh karenanya studi lapangan dilakukan guna

mencari berbagai macam data, dalam kesempatan ini aspek yang menjadi titik utama

dalam pengelolaan pendidikan yaitu aspek pengelolaan keuangan pendidikan.

B. Tujuan Studi Lapangan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari studi lapangan yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah

ingin mengetahui gambaran secara umum mengenai pengelolaan pendidikan yang

ada di sekolah tersebut khusunya ditinjau dari aspek pengelolaan keuangan

pendidikan.

2. Tujuan Khusus

| LAMPIRAN 1

Page 5: Makalah pengelolaan pendidikan

Tujuan khusus dari studi lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah

memperoleh data mengenai sekolah tersebut yang relevan dengan situasi di

lapangan.

C. Manfaat Studi Lapangan

1. Manfaat bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah yang menjadi objek studi lapangan kali ini diantaranya

adalah sekolah mampu memberikan informasi secara lengkap dan

mempublikasikannya kepada masyarakat.

2. Manfaat bagi perkuliahan

Dapat mengurangi rasa jenuh perkuliahan yang selalu dilakukan didalam kelas

mengingat setiap mahasiswa dapat bereksplorasi dan mengimplementasikan

materi didalam kelas dilapangan sekreativ mungkin.

3. Manfaat bagi mahasiswa

Selain memberi wawasan dan pengetahuan, studi lapangan ini bisa merangsang

mahasiswa untuk lebih aktif dalam bertanya mengenai manajemen sekolah, serta

mengetahui situasi sekolah lebih terperinci.

D. Materi Studi LapanganDalam materi kali ini, setiap mahasiswa mengkaji manajemen sekolah. Dan untuk ini

penulis mengkaji manajemen sekolah dalam aspek Pengelolaan Keuangan Pendidikan.

E. Teknik, Lokasi, dan Sumber Data Studi Lapangan

1. Teknik Pengambilan Data

Data adalah informasi yang berkaitan dengan variabel penelitian. Ada dua jenis

data yaitu, data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diambil oleh

peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama, guna kepentingan

penelitiannya, yang sebelumnya tidak ada. Data sekunder adalah data yang sudah

tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Data asli tidak

diambil peneliti tetapi oleh pihak lain.

Beberapa teknik pengambilan data yang umum digunakan dalam penelitian sosial

antara lain adalah wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi, serta observasi.

Untuk masing-masing teknik pengambilan digunakan instrumen pengambilan data

| LAMPIRAN 2

Page 6: Makalah pengelolaan pendidikan

yang berbeda. Wawancara menggunakan panduan wawancara dan bisa dilengkapi

dengan alat perekam suara (tape-recorder), kuesioner menggunakan daftar pertanyaan

tertulis, studi dokumen dengan alat catat mencatat atau tustel, observasi dengan tustel,

catatan, atau alat lainnya.

Pada kesempatan kali ini, penulis menggunakan teknik pengambilan data dengan

cara studi dokumentasi dimana kami diberi arsip-arsip file dari sekolah untuk dikaji

dan di identifikasi oleh kita. Serta wawancara kepada beberapa narasumber untuk

memperkaya wawasan dan materi yang dibutuhkan.

2. Lokasi Studi Lapangan

Lokasi kunjungan sekolah ini tertuju pada salah satu sekolah negeri di Kota

Bandung yaitu SMA Pasundan 8 Kota Bandung, yang berlokasi di Jalan Cihampelas

No.128. No Telepon 022-2034430 Kota Bandung.

3. Sumber Data

a. Sumber Orang : Bendahara SMA Pasundan 8 Bandung, Guru, dan

siswa SMA Pasundan 8 Bandung.

b. Sumber Dokumen : Keterangan PPDB

| LAMPIRAN 3

Page 7: Makalah pengelolaan pendidikan

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pengelolaan Keuangan PendidikanMenurut depdikbud (1989) konsep biaya dalam pendidikan terdiri dari seluruh

biaya yang dikeluarkan dan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pendidikan baik

oleh pemerintah, perorangan dan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

Di dalam bidang pendidikan, para produsen terdiri dari pemerintah departemen

pendidikan nasional yang menangani sekolah – sekolah. Sedangkan para konsumen

adalah bisa peserta didik atau keluarga dan masyarakat yang menjadi pemakai jasa

tersebut.

Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat dilakukannya

berbagai kegiatan pendidikan. Apabila dana yang diperlukan telah cukup tersedia,

maka dituntut adanya pengelolaan yang cermat terhadap sumber-sumber dana.

Hal ini telah diamanatkan oleh Undang-Undang dasar 1945, bahwa pemerintah

mempunyai kewajiban untuk mengatur dan membiayai pendidikan sesuai dengan

fungsinya. Namun, oleh karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam

pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, maka tanggung jawab atas dana pembiayaan

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan

orang tua (USPN No. 20 tahun 2003).

Setelah dicanangkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah dan Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka ada pergeseran

wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Kedua UU tersebut

sebagai dasar hukum bagi daerah untuk mengatur diri sendiri (otonomi) yang

berimplikasi pula pada pengelolaan pendidikan, dan keuangan pendidikan yang tidak

selalu tergantung pada pusat dan organisasi pendidikan di daerah.

Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan mencakup dua aspek :

1. dimensi penerimaan atau sumber dana

2. dimensi pengeluaran atau alokasi dana.

| LAMPIRAN 4

Page 8: Makalah pengelolaan pendidikan

Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari : penerimaan umum pemerintah,

penerimaan khusus pemerintah yang diperlukan bagi pendidikan ,iuran sekolah dan

sumbangan – sumbangan masyarakat.

Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi : pengeluaran modal/ kapital atau

anggaran pembangunan (capital outlay /exependiture).

Pengelolaan atas dana pendidikan itu akan menimbulkan manfaat, diantaranya :

a. memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien artinya

dengan dana tertentu diperoleh hasil / tujuan tertentu

b. memungkunkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan sebagai

salah satu tujuan didirikannya lembaga tersebut (terutama bagi lembaga swasta

termasuk kursus – kursus).

c. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran – kebocoran ataupun

penyimpangan – penyimpangan penggunaan dana dari rencana semula.

Berdasarkan hal diatas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam

proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi

pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya capital,

disertai bukti – bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang

dikeluarkan.

1. Dimensi Penerimaan

Dalam undang – undang sistem pendidikan nasional no. 20 Tahun 2003

ditegaskan bahwa pengadaan dan pendayagunaaan sumber- sumber daya pendidikan

dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan atau keluarga peserta didik.

Adapun diantara dimensi penerimaan meliputi hal – hal :

a. Hasil penerimaan pemerintah umum

Yang termasuk kedalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari

pajak, pajak pendidikan dari perrusahaan – perusahaan, dan iuran iuran pembangunan

daerah. Pajak pendapatan dan pajak penjualan biasanya didistribusikan untuk biaya

rutin, sedangkan pajak kekayaan disalurkan untuk biaya capital

cara – cara yang tidak konvensional seperti pergerakan sumber – sumber terdapat

pada masyarakat , seperti tenaga, bahan bangunan, dana yang mungkin belum banyak

dimanfaatkan

| LAMPIRAN 5

Page 9: Makalah pengelolaan pendidikan

b. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan

Antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri seperti bantuan dari badan

internasional (PBB). Pinjaman dari bank dunia/bantuan yang bersumber dari luar

negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan modal berupa pinjaman dan hibah.

Bantuan luar negeri bagi pendidikan dasar sangat dirasakan penting dalam

pengembangan kurikulum, pengadaan bahan atau sumber belajar, dan

memperkenalkan teknologi baru. Pada pendidikan menengah lebih difokuskan kepada

upaya peningkatan kemampuan professional guru, peningkatan alat – alat pelajaran ,

laboratorium, workshop, dan bahan – bahan pengajaran lainnya.

Sedangkan untuk pendidikan tinggi disamping untuk beasiswa untuk belajar diluar

negeri (biasanya doktor atau program master) juga untuk membantu keuangan, bahan,

bantuan teknik baik dalam rangka membantu mendirikan perguruan tinggi, maupun

fasilitas pendidikan baru.

c. Iuran sekolah

Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)

atau BP3 yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa

pada setiap bulan yang disetorkan ke kantor dinas pendidikan. Biasanya besar

kecilnya SPP/BP3 telah ditentukan oleh kantor wilayah setempat untuk setiap tingkat

pendidikan. Sebagian dana SPP/BP3 ini dikembalikan lagi ke sekolah dalam bentuk

dana penunjang pendidikan atau sumbangan bantuan penyelenggaraan pendidikan

(DPP/SBPP) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) dalam bentuk

sarana/peralatan kegiatan belajar mengajar.

d. Sumbangan- sumbangan sukarela dari masyarakat

Termasuk kedalam golongan ini adalah sumbangan – sumbangan swasta,

perorangan atau keluarga perusahaan ,badan – badan sukarela dan kelompok –

kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa tidak hanya dalam bentuk

uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk mendirikan sekolah.

Sedangkan badan – badan sukarela seperti yayasan swasta turut membantu

memajukan pendidikan, mensponsori sekolah dalam bentuk gedung dan alat – alat.

| LAMPIRAN 6

Page 10: Makalah pengelolaan pendidikan

2. Dimensi Pengeluaran

Dimensi ini secara garis besar dapat digolongkan kedalam dua jenis pengeluaran,

yaitu pengeluaran rutin yang sifatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva

lancer dan pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap.

Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang dipergunakan secara berkala

dalam suatu masa tertentu (bulanan atau tahunan ) seprti gaji guru, gaji pengelola,

upah pegawai, pembelian bahan – bahan ATK . biaya pemeliharaan gedung , halaman

sekolah, dan dana-dana operasional.

Prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan pengelolaan

barang/fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut :

a. penentuan jumlah tunai uang kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan

juga tidak terlampau kecil.

b. pengendalian aliran uang tunai,baik yang masuk ke sekolah, maupun yang

dikeluarkan oleh sekolah.sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-

syarat atau sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar

baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Penggunana biaya tersebut biasanya bersumber dari anggaran pembangunan

(biaya proyek) yang diusulkan melalui daftar isian proyek (DIP). Apabila sumber-

sumber dana yang digunakan untuk biaya proyek ini diperoleh dari pinjaman yang

harus membayar bungan untuk jangka waktu tertentu, maka perlu analisis efektivitas

biaya.

Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan biaya dari beberapa priogram

pendidikan yang diusulkan, antara lain : (1) biaya perlulusan (biaya satuan), (2)

kualiltas latihan yang dinyatakan dalam analisis kurikulum, (3) penghargaan

pimpinan, (4) peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

Selain itu juga dapat dipergunakan metode analisi untung-rugi, metode analisi

untung rugi mmbandingkan keuntungan moneter dengan biaya pelaksanaan program

(investasi) atau sering disebut ”rate of return” (hasil kembali).

Dalam organisasi pendidikan, baik anggaran rutin maupun anggaran

pembangunan terdapat sembilan kategori, yaitu:

1. Dana cadangan untuk keperluan khusus, seperti dana sosial, biaya menerima tamu dll

2. Pembelian barang, gaji dan kesejahteraan personil.

3. Belanja untuk melaksanakan tugas, barang habis pakai pada waktu pengajaran

| LAMPIRAN 7

Page 11: Makalah pengelolaan pendidikan

4. Dana pengadaan media, berbagai macam layanan,komunikasi

5. Biaya fasilitas air, lampu, sanitasi, sanggar, pertanian sekolah.

6. Biaya bimbingan konseling, dosen tamu, karya wisata.

7. Pajak tahunan

8. Perbaikan dan pengembangna kurikulum

9. Dana proyek, termasuk pembelian alat-alat dan konsrtuksinya.

B. Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan keuangan secara garis besar mencakup 3 fungsi utama , yaitu:

1. budgetting (membuat anggaran)

2. acounting (pencatan atau pembukuan)

3. auditing ( pemerikasaan atau pengawasan)

1. Budgetting (Anggaran)

Anggaran berfungsi :

1) Dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu

rencana. Anggaran dirancang untuk mencatumkan penanggung jawaban suatu

kegiatan tertentu (penetapan pimpinan proyek).

2) Dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (ferformance).

Dengan membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran

dan tingkat penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui

sampai dimana tingkat efektifitas dan efesiensi kegiatan yang bersangkutan.

Bentuk-bentuk penganggaran

a. Penganggaran butir perbutir (line item budget)

Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikategorikan sebagai yang konvensional

dan tradisional .meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya, tetapi

sistem ini tidak membantu dalam pengambilan keputusan, seperti dalam mengeveluasi

harga (unit cost) dalam hubungannya dalam pencapaian suatu progaram.

| LAMPIRAN 8

Page 12: Makalah pengelolaan pendidikan

Kelemahan:

a. tidak dapat menunjukan hubungan antara masukan program dengan keluaran,

b. tidak dapat berfungsi sebagai bahan [pertimbangan dalam pengambilan keputusan,

karena tidak memberikan analisis untung rugi (cost benefit analisis) dari berbagai

alterrnatif

c. lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan , dan tyidak terrhadap tujuan suatu

program.

b. Anggaran program

Bentuk ini lebih menekankan kepada hasil suatu program yang telah ditetapkan.

Keuntungan:

1) mengorganisasikan sejumlah pengeluaran menjadi rencana yang logis dan konkrit

2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanan

3) menghindari sentralisasi yang berlebihan

c. Anggaran berdasarkan hasil (Performance budget)

Anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian anggaran. Hasil pengukuran

ini digunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk

mencapai suatu program. Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen

yang dapat mengidentifikasi secara jelas satuann dari hasil suatu progaram dan

merinci butir perbutir dari kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntasi

yanf teliti dan proses data yang akurat . sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi

lembaga tang kecil / belum berkurang.

d. Sistem perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP4)

Sp4 dialihbahasakan dari PPBS (planning programing budgeting sistem ) SP4

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. perencanaan menggunakan pendekatan sistem

2. orientasi perencanaan pada kelurahan

3. penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan

4. keseimbangan antar otonomi dan pengrahan harus diperhatikan berdasar pada prinsip

peencanaan.

5. perencanaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan

| LAMPIRAN 9

Page 13: Makalah pengelolaan pendidikan

SP 4 pada dasarnya suatu cara untuk mencaopaiu tujuan yang telah ditetapkan

dengan memanfaatkan sarana dan sumberdaya yang tersedia. Sp4 mempunyai 3

unsur, yaitu :

1. siklus operasi yang mengatur seluruh urutan jadwal kegiatan yang disesuaikan

dengan siklus DUP dan DIP

2. struktur program yaitu gambaran hirarki program yang disusun dengan bertitik tolak

da5ri permasalahan pokok yang di hadapi pada tahun menmdatang

3. sistem informasi yang meliputi dokumen pengarhan, perencanaan ,programming,

program koordinat, konsep program operasional , usulan program , memo keuangan ,

daftar usulan proyek (DUP)

4. daftar isian proyek (DIP ) serta petunjuk operasional ( PO)

Keuntungan:

a. taksonomik, artinya penggolongan tujuan berdasarkan tujuan

b. analitik, ada perbandingan keuntungan dan kerugian alternatif

c. proyektif, yaitu memberi arah perencanaa jangka panjang

d. konsentrik, yaitu memberi perhatian pada pencapai tujuan akhir, evaluatif, yaitu

memberi kemudahan menilai keberhasilan program dan efektivitas penggunaan

sumber-sumber.

Kelemahannya:

1. kekeliruan menyebabkan keborosan sumber-sumber

2. sering kali mengabaikan tujuan kualitatif yang sukar diukur

3. kekuranagn data/informasi dapat mengakibatkan kesalahan penetuan proritas, alokasi

biaya, dan waktu penyelesaian suatu program.

| LAMPIRAN 10

Page 14: Makalah pengelolaan pendidikan

2. Accounting (Pembukuan)

Pembukuan ini meliputi pencatatan berbagai transaksi yang terjadi yang

merupakan implementasi penganggaran. Dalam pasal 77 ayat 1 ICW yang dimaksud

bendaharawan adalah orang- orang dan badan –badan yang karena negara ditugaskan

untuk menerima ,menyiompan , membayar (mengeluarkan atau menyerah kanuang

atau kertas-kertas berharga dan barang-barang didalam gudang-gudang atau tempat –

tempat penyimpanan yang lain sebagai dimaksud dalam pasal 55 ICW dan selaku

demikian diwajibkan memberi perhitungan (pertanggungjawaban) tentang hal

pengurusannya kepada badan pemerikasa keuangan.

Ada tiga macam bendaharawan, yaitu :

1. Bendaharawan umum (kepala kas kantor negara) dan termasuk bendaharawan adalah

kantor-kantor pos dimana dikota itu kantor kas negara

2. Bendaharawan khusus untuk penerimaan pendapatan tertentu

3. Bendaharawan khusus untuk pengeluaran –pengeluaran tertentu

Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan no. Kep .322 /M /V

/9/1968tanggal 26 september 1968 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa setiap

bendaharawan atau pemegang kas yang mengurus uang negara harus mempunyai

buku kas umum dan memcata semua pengeluaran dan penerimaan.

| LAMPIRAN 11

Page 15: Makalah pengelolaan pendidikan

3. Auditing (Pengawasan)

a. Pengertian pengawasan keuangan

Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang terutama ditujukan pada

masalah keuangan antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai transaksi

dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan, keputusan, intruksi untuk menilai

kewajaran yang dibeikan oleh laporan keuangan. UUD 1945 pasal 23 ayat 5

mengamanatkan bahwa: untuk memerikasa tanggung jawab tentang keuangan negara

diadakan suatu badan pemeriksa keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan

undang-undang.

Pengawan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakan terus-menerus

sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan

Pengawasan harus bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan

kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan penyimpangan

ddisamping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan

kondisi obyektif pengawasan.

b. Proses dan standar pengawasan

serangkaian tiindakan dalam melaksanakan pengawasan. Langkah-langkah dalam

pengawasan baik fungsional maupun pengawasan melekat menurut stoner (1987)

ialah :

1. Penetapan berapa jenis standar atau patokan yang dipergunakan, berapa ukuran

kuantitas , kualitas , biaya dan waktu.

2. Membandingkan atau mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar

3. Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksi

pengawasan menyinggung tiga aspek, yaitu rencana yang telah ditetapkan,

kebijaksanaan yang berlaku, dan prinsip efektivitas dabn efesiensi

c. Cara mempertanggung jawabkan keuangan

1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan

2. Periksa terlebih dahulu buku kas umum dalam hubungannya dengan buku yang lain

setiap akhir bulan

3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (surat pertanggung

jawaban ) bulanan , penyetoran MPO/PPn

4. Diperiksa pengurusan baranmg inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal

keuangna sewaktu-waktu

| LAMPIRAN 12

Page 16: Makalah pengelolaan pendidikan

5. Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaann kas setiap

akhir truwulan secara teratur

6. Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan negara

7. Dilaporkan dengan segera (paling lambat 1 minggu)

dalam rangka mempertanggung jawabkan keuangan negara ini ada 9 jenis buku yang

harus disediakan, yaitu :

1. buku kas umum

2. buku bank

3. buku kas posisi

4. buku kas pemerintah membayar uang

5. buku panjar kerja

6. buku penghitung pajak

7. buku penerbitan

8. buku inventaris

9. buku pembantu lain

Dalam menentukan pemerikasaan terhadap suatu kerja perlu mengadakan penilaian

mencakup:

1. terselenggaranya pengawasan atasan langsung yang menjamin pelaksanaan tugas

secara efektif dan efesien

2. ketaatan dalam ketetapan terhadap ketentuan yang berlaku

3. pencapaian dari rencana dan program baik target finansial , atrget fisik maupun target

fungsional dan

4. faktor ketenangan personil yang melaksanakan kegiatan pemerikasaan

Hasil pemerikasaan tersebut harus disertai bukti-bukti yang cukup relevan dan

dapat dipertanggung jawabkan .hasil pemeriksaan dilaporkan secara jelas dan mudah

dimengerti, penayajian informasi yang didukung atas bukti yang cukup memuat

temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara obyektif dan lengkap disertai saran

tindakan yang konstruktif.

| LAMPIRAN 13

Page 17: Makalah pengelolaan pendidikan

BAB III

KAJIAN EMPIRIK

A. Deskripsi Hasil Pengelolaan Keuangan Pendidikan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

1. Konsep Dasar Keuangan

Konsep dasar keuangan yang diterapkan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG ini

adalah konsep akuntansi umum hanya saja terikat oleh ketentuan-ketentuan yayasan

dan menerapkan konsep biaya secara umum yang berlaku dalam produksi barang dan

jasa .dimana produksi barang atau jasa yang memerlukan sejumlah pengorbanan dari

pemilik faktor produksi karena itu produsen wajar memperoleh biaya sebagai

pengganti kerugian atas sejumlah faktor produksi yang dipergunakan untuk

menghasilkan barang atau jasa berupa upah, gaji ,honorarium, bunga,sewa, dan

ongkos-ongkos pembayaran lainnya.

Dalam hal ini yang berperan sebagai produsen ialah yayasan sedanngkan sebagai

konsumen ialah peserta didik atau keluarga. Ketersediaan dan biaya merupakian salah

satu syarat untuk dilakukannya berbagai kegiatan pendidikan bersama-sama dengan

unsur administrasi pendidikan lainnya seperti manusia\personil, fasilitas dan

tekhnologi pendidikan .dana ini berfungsi untuk kemudian menghasiilkan

pengeluaran tertentu yang menunjang keberhasilan tujuan penyelenggaraan

pendidikan.

2. Sumber-Sumber penerimaan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

Adapun sumber-sumber penerimaan di sekolah ini antara lain :

a. Iuran sekolah

Iuran sekolah atau SPP merupakan sumber penerimaan yang paling besar

untuk pembiayaan–pembiayaan di sekolah ini seperti untuk kegiatan

operasioanal, membayar upah, gaji, honorarium ,dan pengadaan sarana dan

prasarana sekolah.

b. Sumbangan dari yayasan

| LAMPIRAN 14

Page 18: Makalah pengelolaan pendidikan

Yayasan hanya memberikan sumbangan hanya berfungsi sebagai

perangasang untuk membantu keringanan pembangunan saja.

c. Penerimaan dari pemerintah

Sekolah ini selain dibantu oleh yayasan juga dibnatu oleh pemerintah

berupa dana atau bantuan pengayaan alat-alat pendidikan seperti keperluan

laboratorium dan lain-lain.

3. Jenis- jenis pengeluaran

a. Pengeluaran rutin

Pengeluaran rutin ialah biaya yang dipergunakan secara berkala dalam

suatu masa tertentu. Dana yang dipergunakan dalam pengeluaran rutin ini

memerlukan pengelolaan yang baik terutama bagi lembaga pendidikan

swasta..

Adapun pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan antara lain :

gaji honorarium guru

upah pegawai

pembelian ATK biaya pemeliharaan gedung

biaya operasional

kegiatan rapat

OSIS

Fasilitas air dan listrik

Biaya dosen tamu dan karya wisata

Setoran kewajiban ke yayasan

b. Pengeluaran capital

Adapun pengneluaran –pengeluaran yang harus dikelurkan antara lain :

Biaya untuk mendirikan sekolah

Pembelian tanah

Sarana dan prasarana sekolah

4. Bentuk penganggaran

Sekolah ini menggunakan bentuk penganggaran pembukuan dimana semua

penerimaan dan pengeluaran harus dibukukan terlebih dahulu kemudiannya uangnya

diterima atau dibayarkan.

| LAMPIRAN 15

Page 19: Makalah pengelolaan pendidikan

5. Pengawasan keuangan

Pengawasan keuangan dilakukan melalui koordinasi antara bendahara kemudian

dipertanggungjawabkan kepada keepala sekolah setelah itu oleh kepala sekolah

dilaporkan kepada yayasan.

Cara-cara mempertanggungjawabkan keuangannya antara lain :

Diadakan pemeriksaan kas dan menyusun berita acara pemeriksaan kas setiap

akhir triwulan secara teeratur

Pembukuan dilakukan setiap hari , triwulan , semester dan tahunan .

Atasan langsung bendahara bertanggungjawab atas kerugian

Dilaporkan segera jika terjadi kerugian.

| LAMPIRAN 16

Page 20: Makalah pengelolaan pendidikan

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KesimpulanSistem pengelolaan keuangan yang diterapkan di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

ini adalah sistem akuntansi umum hanya saja terikat pada ketentuan-ketentuan yang

sudah di tentukan oleh yayasan. Segala pembiayaan yang digunakan untuk membiayai

kegiatan,biaya operasi sekolah pembayaran guru dan pegawai dan lain-lain diperoleh dari

hasil iuran siswa atau SPP, bantuan dari pemerintah dan yayasan.

B. RekomendasiUntuk kedepannya diharapkan SMA PASUNDAN 8 BANDUNG lebih bisa

mengembangkan sistem pengelolaan keuangan pendidikan yang lebih baik, terbuka, dan

informatif. Agar dapat menunjang kebutuhan-kebutuhan pendidikan yang terus

meningkat setiap waktunya.

| LAMPIRAN 17

Page 21: Makalah pengelolaan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetak Ketiga. Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya

Tim dosen Jurusan Pendidikan Administrasi Pendidikan. 2007. Pengelolaan Pendidikan.

Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan. UPI. Bandung.

Mustatofa. 2008. Konsep-konsep Dasar Pendidikan, pengelolaan Pendidikan. 2007.UPI

Bandung.

| LAMPIRAN 18

Page 22: Makalah pengelolaan pendidikan

LAMPIRAN

| LAMPIRAN 19

Page 23: Makalah pengelolaan pendidikan

Data dari PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

A. PERSYARATAN PPDB 2011 - 2012 :1. Photo Copy Ijazah STK SMP /Tsanawiyah.......................................... 3 Lembar2. Photo Copy Akte Kelahiran / Kenal Lahir............................................ 2 Lembar3. Keterangan kelakuan Baik dari sekolah asal (asli)................................ 1 Lembar4. Pas Photo terbaru ukuran :a) 3 x 4 cm.......................................... 4 Lembarb) 2 x 3 cm.......................................... 2 Lembar B. PERSYARATAN KEUANGAN :1. KELAS SEKOLAH STANDAR NASIONAL ( SSN ) "Rp. 3.650.000,- (Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)biaya tersebut untuk :1. Uang SPP, Praktek komputer, Internet dan Lab. Bahasa Bulan Juli 20112. Uang Sarana Pendidikan3. Biaya Pengembangan Pendidikan4. Biaya Masa Orientasi Siswa5. Batik dan Seragam Olah Raga @ 1 Stel6. Asuransi Siswa ( Bumi Putra)7. CPD ( Camping Pelatihan Dasar )2. KELAS RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL ( RSBI  ) "Rp. 4.000.000,- ( Empat Juta Rupiah )biaya tersebut untuk :1. Uang SPP, Praktek komputer, Internet dan Lab, Bahasa Bulan Juli 20112. Uang Sarana Pendidikan3. Biaya Pengembangan Pendidikan4. Biaya Masa Orientasi Siswa5. Batik dan Seragam Olah Raga @ 1 Stel6. Asuransi Siswa ( Bumi Putra)7. CPD ( Camping Pelatihan Dasar ) Keterangan :Fasilitas yang disediakan untuk Kelas SSN dan RSBI berbeda.PANITIA PPDB SMA PASUNDAN 8 BANDUNGTELP/FAX 022-2034430

Gambar 1. Suasana di SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

| LAMPIRAN 20

Page 24: Makalah pengelolaan pendidikan

Gambar 2. SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

| LAMPIRAN 21

Page 25: Makalah pengelolaan pendidikan

ATTRIBUTES

Author Riko Arrasyid

Publisher Ricky P. Ramadhan

Written date November 2011

Company Jurusan Pendidikan Geografi, FPIPS UPI

Copyright 2011 by Ricky P. RamadhanMail [email protected] http://nyarinama.blogspot.com

| LAMPIRAN 22