MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

14
TUGAS MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM tentang CARA KERJA DI LABORATORIUM Disusun Oleh KELOMPOK : 6 NAMA ANGGOTA : 1. IDAH HAMIDAH 2. IMAH 3. LAELY LAUFALIA 4. M ABDUL HARIS 5. NONO WARYONO 6. NURSADI FKIP BIOLOGI KELAS A

Transcript of MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

Page 1: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

TUGAS MAKALAH

PENGELOLAAN LABORATORIUM

tentang

CARA KERJA

DI LABORATORIUM

Disusun Oleh

KELOMPOK : 6NAMA ANGGOTA :1. IDAH HAMIDAH2. IMAH3. LAELY LAUFALIA4. M ABDUL HARIS5. NONO WARYONO6. NURSADI

FKIP BIOLOGI KELAS A

UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYUJl. Ir. H. Juanda Km. 3 Telp (0234)275946 Indramayu 45213

2009

KATA PENGANTAR

Page 2: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga proses penyusunan makalah

Pengelolaan Laboratorium mengenai Cara Kerja di Laboratorium ini, dapat

terealisasikan dan tersusun dengan baik.

Hal ini berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama untuk pihak

penyedia media internet selaku sumber dan penyaji dari materi yang penulis

susun ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dwi F R selaku Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Laboratorrium;

2. Teman-teman seperjuangan serta;

3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.

Seperti kata pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak”

demikian pula dengan proses penyusunan makalah ini, masih jauh dari kata

sempurna, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan penulis selaku

penyusun. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami

perlukan guna perbaikan pada proses penyusunan makalah berikutnya.

Akhirnya penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya.

Indramayu, 2009

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii

Page 3: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..

B. Rumusan dan Pembuatan Masalah …………………………..

C. Sistematika Pembahasan …………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengenal Bahan ………… ….………………………………

B. Menuangkan Bahan ………………….………………………

C. Menimbang …….…………………………………………….

D. Mengukur Volume Bahan Cair …. .………………..………...

E. Menyaring ( Memfilter ) …………..…………………………

F. Memanaskan Bahan …………………………………………

G. Menseterilkan

BAB III KESIMPULAN ………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

A. Latar Belakang

Bekerja di laboratorium tidak sama dengan bekerja di tempat lain.

Bekerja di laboratorium memerlukan keterampilan, kecermatan, dan kehati-

hatian yang cukup tinggi. Tanpa keterampilan dan kecermatan serta kehati-

hatian hanyalah mendatangkan kegagalan di dalam melaksanakan kegiatan

laboratorium bahkan mungkin kecelakaan dapat terjadi. Kecelakaan yang

terjadi di laboratorium terutama disebabkan karena faktor manusia, yaitu

kecerobohan dan ketidaktahuan. Untuk menghindari kegagalan percobaan

dan terutama kecelakaan maka semua pemakai laboratorium harus

memiliki pengetahuan mengenai cara kerja di laboratorium.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan bahaya kecelakaan dalam pemakaian

laboratorium dan ketidak hati-hatian dalam penggunaan bahan-bahan yang

ada di lanoratorium.

Untuk membatasi pembahasan masalah dalam makalah ini,

penyusun hanya mengkaji pada hal-hal sebagai berikut :

1. Mengenal bahan yang ada di laboratorium ?

2. Bagaimana cara menuangkan bahan?

3. Bagaiaman cara menimbang dengan menggunakan

neraca?

4. Bagaimana cara mengukur bahan cair?

5. Bagaimana cara Menyaring ( Memfilter ) ?

6. Bagaimana cara memanaskan bahan ?

C. Sistematika pembahasan

Pembahasan materi dalam makalah ini diuraikan dalam tiga bab,

yakni pendahuluan dibahas pada bab I. sedangkan bab II diuraikan

pembahasan materi pokok dan ulasan pembahasan diakhiri dengan

kesimpulan pada bab III.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 5: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

A. Mengenal Bahan

Bahan kimia yang banyak digunakan di dalam praktikum dapat

dikenali dengan berbagai cara, diantaranya melalui sifatnya dan fasanya

ataupun melalui penginderaan seperti baunya. Setiap sifat yang paling

umum adalah bersifat asam, basa dan bentuk garam. Setiap kelompok ini

juga dapat dibagi lagi menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa

lemah dan garam netral, garam bersifat asam. Fasa bahan kimia dapat

berbentuk padatan, cairan dan gas. Bahan kimia kimia berbentuk padatan

dapat dibagi lagi menjadi bentuk serbuk dan kristal. Bentuk cairan

misalnya semua pelarut organik, dan bentuk gas misalnya NH3, co2, dan

h2s. Berikut adalah tabel contoh dari bahan kimia dengan fasa yang

berbeda :

Padatan Cairan Gas

Ammonium Asetat Alkohol Ammoniak

Ammonium Hidroksida Asam Asetat Fluor

Ammonium Karbonat Aseton Formaldehid

Barium Klorida Asam Fosfat Hidrogen

Kalium Karbonat Asam Klorida Hidrogen Disulfida

Kalium Klorida Asam Nitrat Karbondioksida

Kupri Astetat Asam Sulfat Khlor

Natrium Hidroksida Benzen Nitrogen Dioksida

Natrium Klorida Karbondisulfid Nitrogen Oksigen

Karbontetraklorida Oksigen

Selain dengan cara di atas bahan juga dapat dikenali dengan

menggunakan indera, dengan cara melihat bentuknya atau mencium

baunya, terbatas hanya pada sebagian kecil bahan dan hanya bagi orang

yang sudah terbiasa.

Sebelum mengenali bahan terlebih dahulu mengenal sifatnya

dengan melihat simbol bahaya yang biasanya tercantum dalam label.

Page 6: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

B. Menuangkan Bahan

Setiap akan mengambil bahan kimia, terlebih dahulu membaca

label dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Peganglah botol dengan

baik, yaitu dengan label yang melekat pada bawah botol. Dengan cara ini

tidak akan ada bahan yang menetes atau menempel pada label sehingga

label tetap utuh.

Mengambil dan Menuangkan Bahan padat

Teknik mengambil bahan padat adalah sebagai berikut :

1. Peganglah botol bahan dengan label di bawah telapak tangan;

2. Miringkan botol sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup

botol, kemudian keluarkan tutup botol dengan hati-hati;

3. Ketuk-ketuk tutup botol dengan telunjukk atau batang pengaduk,

sehingga bahan pada tutup jatuh pada tempat yang diinginkan.

Adapun dengan cara lain yaitu :

1. Ambil bahan dengan spatula atau sendok yang sesuai;

2. Ketuk pelan-pelan spatula atau sendok dengan telunjuk atau

gunakan batang pengaduk untuk memindahkan bahan, sehingga

bahan jatuh ke tempat yang diinginkan;

3. Buka tutup botol, miringkan botol dan guncang pelan sehingga

bahan jatuh ke tempat yang diinginkan.

Mengambil dan Menuangkan Bahan Cair

Untuk mengambil dan menuangkan zat cair di lakukan dengan cara

berikut :

1. Baca label bahan pada botol dengan teliti agar kita

yakin akan bahan yang di ambil

2. Peganglah botol sedemikian rupa sehingga label

botol terletak pada telapak tangan. Hal ini mencegah terjadi

penetesan bahan cair kepada label.

Page 7: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

3. Basahi tutup botol dengan bahan di dalam botol

dengan cara botol dimiringkan. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan melepas tutup botol.

4. Jika akan menuangkan, buka botol dan jepitlah

tutup botol diantara jari.

5. Tuangkan bahan cair dengan bantuan batang

pengaduk.

Bila menuangkan ke dalam gelas ukur, botol bahan dimiringkan

secara langsung dengan tutup botol dijepit diantara jari atau dengan

cara ditampung terlebih dahulu di dalam gelas kimia kemudian

dituangkan ke dalam gelas ukur sesuai dengan volume yang di

inginkan.

C. Menimbang

Menimbang dnegan cara sebagi berikut :

1. Bersihkan neraca terutama piring neraca harus

bersih dari sisa bahan.

2. Setimbangkan neraca sehingga jarum

menunjukkan skala nol dengan cara menggeserkan skrup pengatur.

3. Timbang tempat bahan, botol, kaca arloji atau

als lainnya dengan cara meletakkan pada prim timbangan dan catat

berat beban tersebut.

4. Masukkan bahan yang hendak ditimbang ke

dalam tempat atau wadah yang sudah ditimbang tadi. Pasang beban

timabangan seberat tempat atau wadah bahan di tambah berat beban

yang diperlukan. Timbanglah sampai benar setimbang.

5. Jika selesai menimbang kembalikan semuanya

pada posisi awal, yiatu skala beban pada skala nol dan penahan piring

neraca dinaikkan agar piring neraca tidak bergoyang. Neraca memiliki

beberapa tipe dan secara garis besar di bagi menjadi neraca halus

(kapsitas kecil) dan neraca kasar (neraca besar).

Page 8: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

D. Mengukur Volume Bahan Cair

Mengukur volume dpat dilakukan dengan menggunakan gelas ukru atau

pipet ukur (pipet gondok). Mengukur volume bahan cair dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

1. Gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan

yang di ukur;

2. Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala,

misalnya setiap skala 0,1;

3. Isilah gelas ukur dengan bahan yang diukur volumenya;

4. Bacalah skalanya sesuai dengan yang di inginkan. Pembacaan

skala harus lurus dengan mata. Perhatikan permukaan zat cair yang

diukur. Bila permukaannya cekung di baca pada bagian terbawah

permukaan dan bila permukaannya cembung bacalah pada permukaan

paling atas.

5. Jika volume yang sudah di inginkan sudah tepat, tuangkan ke

dalam wadah yang lain dan janganlupa bersihkan kembali gelas ukur

bekas.

Bila mengukur volume dengan menggunakan pipet ukur lakukan dengan

cara sebagai berikut :

1. Pilih pipet ukur yang sesuai volumenya;

2. Bilas dengan air suling kemudian dengan zat cair yang akan diukur

volumenya;

3. Isaplah zat cair yang akan di ukur sampai di atas garis batas

(ingat ! janganlah mengukur bahan berbahaya dengan cara ini tetapi

gunakan pipet dengan penghisap karet/ball pipet)

4. Tutp ujung pipet dengan telunjuk, kemudian angkat keringkan

ujung pipet dengan kertas saring dan turunkan permukaan zat cair

Page 9: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

dengan cara membuka ujung telunjuk secara hati-hati sampai tanda

volume;

5. Masukan zat cair ke tempat yang disediakan. Jangan lupa mencuci

kembali alat ukur yang digunakan.

E. Menyaring ( Memfilter )

Untuk menyaring di lakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Gunakan kertas saring yang sesuai dengan yang diinginkan,

misalnya kertas saring Whatman no.1;

2. Bentuklah kertas sedemikian rupa sehingga sesuai ukuran corong.

Penyobekan bagian bawah kerats saring yang dilipat adalah untuk

memberikan udara sehingga proses penyaringan berjalanlancar;

3. Tempatkan kertas saring pada corong dan basahilah kertas saring

dengan air suling sehingga benar-benar melekat;

4. Pasanglah corong pada statif dan masukan ke dalam tempat

penumpang filtrat;

5. Tuangkan campuran yang akan disaring ke atas corong, hati-hati

jangan sampai melebihi kertas saring.

F. Memanaskan Bahan

Proses pemanasan dan penguapan bahan memerlukan

keterampilan khus untuk keselamatan bekerja. Pengetahuan bahan kimia

sangat diperlukan, misalnya jangan sekali-sekali memanaskan atau

menguapkan bahan yang mudah terbakar di atas nyala api langsung, tetapi

gunakanlah penangas air ata penangas uap. Untuk memanaskan bahan cair

di dalam tabung reaksi lakukanlah langkah sebagai berikut :

• Menyalakan bunsen atau pemanas lain dengan baik;

• Jepitlah tabung reaksi dengan penjepit tabung reaksi;

• Panaskan tabung reaksi diatas nyala api, hadapkan arah tabung

berlawanan dengan muka kita.

Page 10: MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM

BAB III

KESIMPULAN

Dengan uraian diatas