Makalah Peng. Pendidikan

34
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan Dosen : Yeni Suryaningsih, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Dewi Mustikawati 12.22.1.0114 2. Dikdik Somantri 12.22.1.0119 3. Dwinanda Deis Noerzannah 12.22.1.0131 VII IPA 3

description

makalah tentang kepemimpinan dalam pendidikan

Transcript of Makalah Peng. Pendidikan

Page 1: Makalah Peng. Pendidikan

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahPengelolaan Pendidikan

Dosen : Yeni Suryaningsih, M.Pd.

Disusun Oleh:1. Dewi Mustikawati 12.22.1.01142. Dikdik Somantri 12.22.1.01193. Dwinanda Deis Noerzannah 12.22.1.0131

VII IPA 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

UNIVERSITAS MAJALENGKA2015

Page 2: Makalah Peng. Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin

dan kuasa-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Adapun maksud

tujuan makalah ini, sebagai tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Dasar dan Menengah Universitas Majalengka. Ucapan terima

kasih kepada Bapak Dosen yang telah memberikan tugas serta pengarahan dalam

hal struktur maupun penyusunan makalah ini dengan baik.

Adapun masalah yang kami angkat untuk makalah ini berjudul

“Kepemimpinan Pendidikan”. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit

hambatan maupun rintangan yang kami temui. Namun berkat kerja keras dan

semangat, maka segala rintangan tersebut dapat teratasi. Namun dalam

penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu saran dan

kritik yang bersifat membangun masih sangat diharapkan untuk kesempurnaan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan dan mudah-mudahan Allah Swt., meridhai segala usaha kami.

Amiiin.

Majalengka, Oktober 2015

Penyusun

i

Page 3: Makalah Peng. Pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

2

C. Tujuan .............................................................................................

2

D. Definisi Operasional ........................................................................

2

E. Sistematika Penulisan ......................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan dan Pendidikan ......................................................

5

1. Hakikat Kepemimpinan .............................................................

5

2. Hakikat Pendidikan ...................................................................

8

B. Fungsi Kepemimpinan ....................................................................

10

C. Ciri-ciri Kepemimpinan Pendidikan ...............................................

11

ii

Page 4: Makalah Peng. Pendidikan

iii

D. Gaya Kepemimpinan Pendidikan ....................................................

13

E. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan ............................. 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................

16

B. Saran ................................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

18

Page 5: Makalah Peng. Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan suatu pola

kepemimpinan dalam menjalankan roda organisasinya. Pola kepemimpinan

merupakan langkah dalam upaya untuk menciptakan suatu tatanan organisasi

pendidikan yang baik. Dalam menjalankan organisasinya itu, lembaga pendidikan

perlu adanya seorang pemimpin yang memiliki kredibilitas dan tanggungjawab.

Baik dalam urusan administratif, proses pendidikan, maupun dalam mengatur

ketenagapendidikan. Lebih baik lagi jika seorang pemimpin tersebut berupaya

untuk memenuhi dan menjalankan standar pendidikan nasional yang ditetapkan

oleh pemerintah. Akan tetapi, semuanya itu perlu adanya kerja sama antar

stakeholder dalam lembaga pendidikan dan tidak menitikberatkan pada peran

seorang pemimpin saja. Kepemimpinan pendidikan pada hakikatnya adalah upaya

untuk mengkoordinasikan berbagai komponen pendidikan agar terciptanya

aplikasi tenaga pendidik ke dalam proses-proses pendidikan.

Kepemimpinan merujuk pada proses hubungan yang sistematis untuk

mencapai suatu tujuan bersama. Maksudnya adalah dalam kepemimpinan tersebut

memiliki komitmen untuk memajukan kelembagaan atau organisasi yang di

pimpin untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam pendidikan, kepemimpinan

merupakan bagian dari suatu sistem pendidikan. Karena kepemimpinan ini

dihasilkan dari sikap mempengaruhi dari seseorang (kepala sekolah) kepada orang

lain (tenaga pendidik/ guru). Di lingkungan sekolah misalnya, kepemimpinan

ditunjukkan oleh seorang kepala sekolah. Dengan adanya kepala sekolah ini

pengelolaan pendidikan di sekolah menjadi lebih teratur dan terencana. Sehingga

sekolah dapat melaksanakan fungsinya dengan lebih baik.

Kepemimipinan merupakan suatu faktor yang sangat berperan dalam

sebuah organisasi. Begitu juga dengan lembaga pendidikan yang membutuhkan

kepemimpinan dalam menjalankan organisasinya. Pemimpin sering kali disebut

sebagai salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah

1

Page 6: Makalah Peng. Pendidikan

2

organisasi. Hal ini di dukung dengan berbagai temuan yang telah dilakukan bahwa

memang peran pemimpin menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap

peekembangan sebuah organisasi. Faktor tersebut terletak pada karakter dan gaya

seorang pemimpin yang ditunjukkannya. Dengan demikian, pemimpin yang baik

adalah pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu mengayomi

dan memfasilitasi segala kebutuhan organisasi dengan melibatkan anggotanya

tanpa memaksakan kehendak sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kami akan menyusun sebuah makalah

yang berjudul “Kepemimpinan Pendidikan”. Yang di dalamnya akan dijelaskan

mengenai konsep kepemimpinan dalam pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, ada beberapa rumusan masalah yang

kami tulis dalam makalah ini sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam pendidikan?

2. Apa saja ciri-ciri kepemimpinan dalam pendidikan?

3. Bagaimana gaya kepemimpinan dalam pendidikan?

4. Apa fungsi kepemimpinan ?

5. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

6. Untuk mengetahui konsep kepemimpinan dalam pendidikan.

7. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan dalam pendidikan.

8. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan dalam pendidikan.

9. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan

10. Untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

D. Definisi Operasional

Adapun definisi opersional dari makalah ini adalah sebagai beikut.

Page 7: Makalah Peng. Pendidikan

3

1. Kepemimpinan adalah perilaku dan aktivitas mempengaruhi dan

menggerakkan orang-orang atau pengikut dengan memelihara kepuasan kerja

untuk mencapai tujuan yang spesifik. Sagala, (2009: 144).

2. Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam dan di luar

sekolah dan berlangsung sepanjang hayat, (GBHN Tahun 1973).

3. Kepemimpinan dalam pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi,

mengkoordinasi, dan menggerakkan perilaku orang lain serta melakukan

suatu perubahan ke arah yang lebih positif dalam mengupayakan keberhasilan

pendidikan, (Engkoswara dan Aan, 2010: 178).

E. Sistematika PenulisanAgar penulisan makalah ini tersusun rapi maka perlu adanya sistematika

dalam penulisannya. Adapun sistematika penulisan makalh ini asala sebagai

berikut.

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Definisi Operasional

E. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN MATERI

A. Kepemimpinan dalam Pendidikan

1. Hakikat Kepemimpinan

2. Hakikat Pendidikan

B. Fungsi Kepemimpinan

C. Ciri-ciri Kepemimpinan dalam Pendidikan

D. Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan

E. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan

Page 8: Makalah Peng. Pendidikan

4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Makalah Peng. Pendidikan

BAB II

PEEMBAHASAN

A. Kepemimpinan dalam Pendidikan

1. Hakikat Kepemimpinan

Dari sisi bahasa kepemimpinan adalah leadership yang berasal dari kata

leader. Kata leader muncul pada tahun 1300-an dan kata keadership muncul

kemudian oada tahun 1700-an. Sedangkan Definisi kepemimpinan secara luas

meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, motifasi

perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki

kelompok atau budayanyaselain itu juga memoengaruhi interprestasi mengenai

pristiwa-peristiwa para pengikutnya dan aktivitas aktivitas untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan kadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakan

atau mempengaruhi orang dan menjadi alat, sarana atau proes untuk membujuk

orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Dan faktor untuk

memnggerakan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.

Kepemimpinan juga dikatakn sebagai proses mengarahkan dan

mempengaruhi aktivitas yang ada hubungannya dengan anggota kelompok. Tiga

implikasi penting yang terkandung dalam hal itu

a. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut.

b. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan

anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah

tanpa daya.

c. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaab yang berbeda

untuk mempengaruhi tingkah laku pengikunya melalui nerbagai cara.

Oleh karena itu, kepemimpinan pada hakikatnya adalah:

proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada

pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,

kepercayaan, kehormatan, dan kerjasama yang besemangat dalam mencapai

tujuan bersamam

5

Page 10: Makalah Peng. Pendidikan

6

melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu.

Dalam islam kepemimpinan identik dengan khalifah yang berarti wakil.

Pemakaian kata khalifah setelah rosullulah Saw., wafat menyentuh juga maksud

yang terkandung di dalam perkataan amir atau penguasa.kedua istilah itu dalam

bahasa indonesia disebut pemimpin formal, namun jika merujuk kepada firman

Allah dalam surat Al baqarah ayat 30 yang berbunyi :

عل ض خليف قالوا أت أ ي جاع في ملئكة إن ك ل قال رب ج�وإ �� ة ج� ج� ٱ ل� ج� جح ن نسب لدماء ون فك سد فيها وي ج�فيها من ي ٱ ج� دك ونقدسبحمج ج

لمون لم ما ال ت ي أ قال إن ج�ل ج� �� ٣٠ ةArtinya: “(ingatlah) ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi (Al-baqarah 2:30)

Maka kedudukan non formalnya dari seorang khalifah jugatidak bisa

dipisahkan lagi. Perkataan khalifah pada ayat tersebut tidak hanya ditujukan

kepada khalifah sesudah nabi tetapi ada ciptaan nabi adam yang disebut sebagai

manusia dengan tugas untuk memakmurkan bumi. Dengan kata lain komponen

dalam kepemimpinan yaitu :

1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin atau pengikutnya

2. Adanyaupaya atau peroses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain

melalui berbagai kekuatan

3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya

kepemimpinan itkepemimpinan b isa timbul dalam suatu organisasi atau

tanpa adnya organisasi tertentu.

4. Pemimpin dapat diagkat secara formal atau dipilih oleh pengikutnya

5. Pemimpin berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut atau lingkungn

ekstrnal

6. Kepemimpinan islam merupakan kegiatan menuntut , membimbing,

memandu dan menunjukan jalan yang diridhai Allah.

Berbicara mengenai kepemimpinan, tidak akan terlepas dari sebuah

organisasi. Karena di dalam organisai ini terdapat beberapa aktivitas baik itu

sebagai pelaku organisasi maupun seseorang yang mempengaruhi orang lain

Page 11: Makalah Peng. Pendidikan

7

dalam berorganisasi. Secara gramatikal kepemimpinan merupakan kata

berimbuhan dengan kata dasar “pemimpin”. Menurut Wirawan (Sagala, 2009:

143) menyatakan bahwa “pemimpin adalah orang yang dikenal dan berusaha

mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisisr visinya.” Hal ini menunjukkan

bahwa seorang pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain

untuk melaksanakan perintahnya. Akan tetapi, dalam ruang lingkup yang lebih

kecil lagi, bahwa pemimpin juga adapat berlaku pada diri individu dalam

menjalankan aktivitasnya. Karena pada hakikatnya individu adalah pemimpin

untuk dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupannya, apakah ke arah yang baik

atau sebaliknya yaitu ke arah yang buruk. Berdasarkan teori sifat yang

menyatakan bahwa seorang pemimpin dianugerahi oleh sifat yang unggul,

sehingga pemimpin tersebut berbeda dengan orang lainnya. Akan tetapi, hal itu

tidak sepenuhnya berlaku karena sifat yang unggul bukan menjadi jaminan untuk

menjadi pemimpin.

Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang

tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang

untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata

lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus

dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan

perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi

antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal

balik. Oleh sebab itu pemimpin diharapakan memiliki kemampuan dalam

menjalankan kepemimpinannya, kareana apabila tidak memiliki kemampuan

untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara

maksimal.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa pemimpin merupakan

orang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk mau melaksanakan apa yang

diperintahkannya. Dan dalam lingkup yang sederhana lagi adalah bahwa individu

itu merupakan seorang pemimpin bagi dirinya masing-masing.

Jika ada istilah pemimpin tentu kita akan berhadapan dengan yang disebut

kepemimpinan. Pemimpin dan kepemimpinan sepintas kebanyakan oranga

Page 12: Makalah Peng. Pendidikan

8

menganggap dua konsep yang sama akan tetapi memiliki makna yang berlainan.

Berikut beberpa pengertian yang dikemukaan oleh para ahli sebagai berikut.

1. Kepemimpinan adalah suatu proses atau sejumlah aksi dimana satu orang atau lebih menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan terhadap orang lain dalam menggerakkan sistem sosial guna mencapai tujuan sistem sosial, (Sagala, 2009: 145).

2. Kepemimpinan adalah adanya suatu proses dalam kepemimpinan untuk memberikan pengaruh secara sosial kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut menjalankan suatu proses sebagaimana yang dinginkan pemimpin, (Muhaimin dkk., 2011: 29).

3. Kepemimpinan adalah hubungan antara seseorang pimimpin dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubhungan tugas untuk mencapai yang dinginkan pemimpin, (George R. Terry dalam Sagala, 2009: 144).

4. Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberikan perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, (Mc Farlan dalam Sagala, 2009: 145).

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli

tersebut, pada dasarnya memiliki pengertian yang sama yaitu adanya proses

memberikan pengaruh dari seseorang kepada orang lain untuk menjalankan

perintahnya. Dimana proses mempengaruhinya itu yang dimaksud dengan istilah

kepemimpinan. Jika kita bandingkan antara pemimpin dengan kepemimpinan,

bahwa pemimpin adalah orangnya dan kepemimpinan adalah sifat atau proses

utnuk mempengaruhi orang lain.

2. Hakikat Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dari seorang individu.

Proses tersebut dapat didapatkan melalui serangkaian kegiatan berupa

mempelajari sesuatu atau pun bimbingan oleh orang lain. Pendidikan merupakan

suatu proses yang panjang yang dialami oleh manusia, karena selama manusia

hidup pendidikan akan didapatkan oleh manusia. Dalam arti sempit “pendidikan

adalah usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk

mencapai kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala dirinya,

maka pendidikan diangga selesai, (Sadulloh, 2014: 3). Jadi, menurut arti

Page 13: Makalah Peng. Pendidikan

9

sempitnya pendidikan hanya pada proses bimbingan orang dewasa kepada anak

untuk mencapai kedewasaannya.

Secara luas, menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutana spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Jadi berdasarkan pengertian secara luas bahwa pendidikan adalah usaha

yang sadar dan terencana untuk terciptanya proses belajar dan pembelajaran

dalam mengembangkan bakatnya untuk menjadi manusia yang memiliki kekuatan

spiritual, keterampilan, kepribadian, dan kecerdasan yang diperlukan untuk

dirinya maupun orang lain.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa pendidikan merupakan suatu

proses yang terencana untuk dalam upaya mendewasakan manusia dan

mengembangkan bakatnya sehingga diperoleh keterampilan yang dapat digunakan

oleh dirinya serta bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, pendidikan akan terjadi

secara terus menerus sepanjang manusia hidup.

Kepemimpinan merupakan suatu sifat yang diperlukan dalam sebuah

organisasi. Karena, berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau kelompok

bergantung pada sikap sorang pemimpinnya walaupun tidak mutlak sepenuhnya.

Karena ada berbagai faktor lainnya yang mungkin berpengaruh terhadap suatu

organisasi. Sebagai suatu lembaga pendidikan, sekolah juga perlu adanya sebuah

pola kepemimpinan dalam menjalankan aktivitasnya. Sosok kepemimpinan di

sekolah tercermin pada diri kepala sekolah sebagai orang pertama yang mengatur

dan mengelola sebuah sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki

jiwa kepemimpinan yang patut diteladani dan disegani oleh bawahannya dalam

hal ini adalah guru. Dengan memiliki seorang kepala sekolah yang kreatif dan

inovatif akan menciptakan tata kelola sekolah yang baik sehingga bawahannya

merasakan dampak yang baik pula.

Page 14: Makalah Peng. Pendidikan

10

B. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi artinya jabatan ( pekerjaan )yang dilakukan atau kegunaan sesutu

hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan berhubungan

langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok / organisasi masing

masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan

diluar situasi ini.

Secara operasional dapat dibedakan dalam limafungsi pokok

kepemimpinan, yaitu:

1. Fungsi intruksi

Fungsi ini bersifat komunikatif satu arah, pemimpin sebagai komunikator

merupakan piak yang menenukan bagaimna, bilamana, dan dimna pemerintah

dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif

2. Fungsi konsultasi

Fungsi ini bersifat dua arah, pada tahap pertamadalam usaha menetapkan

keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang

mengharuskannya berkonsultasi dengan orang orang yang dipimpinnya yang

dinilai memiliki berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam

menentukan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pemimpin dari

orang orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan

sedang dalam pelaksanaan.

3. Fungsi partisipasian

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang orang

yang dipimpinnya baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun

dalam melaksanakannya.

4. Fungsi delegasi

Fungsi ini dilaksankan dengan memberikan perlimpahan wewenang

membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa

persetujuan dari pemimpin.fungsi ini pada dasarnya adalah kepercayaan.

5. Fungsi pengendalian

Fungsi ini bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukse/efektif mampu

mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang

Page 15: Makalah Peng. Pendidikan

11

efektif, sehingga memungkinkan tujuan bersama secara maksimal. Fungsi ini

dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan

pengawasan.

C. Ciri-ciri Kepemimpinan dalam Pendidikan

Kepemimpinan merupakan suatu sikap dalam menjalankan dan mengelola

sebuah visi yang telah ditentukan. “Kepemimpinan tidak mengungkapkan pada

satu suatu sifat tunggal yan dimiliki seorang pemimpin, tetapi sejumlah ciri yang

umum dimiliki oleh banak diantara mereka, telah didefinisikan, (Collons dalam

Sagala, 2009: 148).” Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya ada pada sifat

tunggal pemimpin yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi,

melainkan ada beberapa ciri yang menentukan pula. Ada beberapa ciri

kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sharplin dalam Sagala, (2009: 149) yaitu

“(1) manusiawi; (2) memandang jauh ke depan (visioner); (3) inspiratif (kaya

akan gagasan); dan (4) percaya diri.”

Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa kepemimpinan yang baik adalah

harus manusiawi dan tidak memaksakan keinginan pada bawahannya untuk

melaksanakan sesuatu sesuai apa yang diinginkannya. Begitu pula sikap

kepemimpinan harus memiliki visi yang mengarah pada tujuan yang telah

ditentukan. Kemudian dalam melaksanakan tugasnya itu seorang pemimpin harus

memiliki inspiratif dalam mengembangkan lembaga yang dipimpinnya dan juga

harus memunculkan rasa percaya diri ketika melaksanakan atau pun menentukan

sebuah keputusan.

Dalam lembaga pendidikan khusunya sekolah, ciri kepemimpinan yang

baik sangat perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena tidak akan pernah

ditemui lembaga pendidikan yang dipimpin oleh pemimpin yang mutunya rendah.

Dalam arti, lembaga pendidikan yang baik akan selalu memiliki pemimpin yang

baik pula yaitu yang visioner.

Adanya otonomi daerah yang mengaharuskan sebuah daerah menentukan

sendiri potensinya tidak terlepas dari cara pemerintah untuk lebih

mengembangkan setiap daerahnya. Begitu juga di dunia pendidikan bahwa

Page 16: Makalah Peng. Pendidikan

12

kurikulum yang berlaku sekarang ini diserahkan secar penuh kepada sekolah.

Kreatifitas dan sikap inspiratif yang dimiliki kepala sekolah sangat diperlukan

dalam rangka mengembangkan sekolahnya.

“Mengenai ciri kepemimpinan khususnya kepala sekolah yang kreatif, memiliki ciri-ciri karakter sebagai berikut:

1. cenderung mengamati situasi dan problema yang tidak diperhatikan sebelumnya,

2. menghubung-hubungkan ide-ide dan pengalaman yang diperolehnya, cenderung menampilkan beberapa alternatif terhadap subjek tertentu,

3. tidak menerima begitu saja hal-hal yang belum terjadi dan tidak terkait dengan kebiasaan,

4. memanfaatkan potensi pribadi,5. mengusahakan fleksibilitas tinggi dalam bidang pemikiran, dan6. pandai menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin untuk

menciptakan sesuatu.” Dikutif dari Diktat Kepemimpinan Pendidikan tahun 2010.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa seorang kepala

sekolah dalam melaksanankan tanggung jawabnya harus mampu mencermati

kondisi yang ada sebelmnya dan menghubungkannya dengan pengalaman yang

dimiliki. Sehingga akan timbul keselarasan dalam menjalankan visinya. Selain itu,

kepala sekolah harus memiliki alternatif dalam menghadapi permasalahannya

dengan memanfaatkan kemampuan yang dimilinya. Dan juga harus fleksibel

dalam setiap pemikirannya dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah memiliki jabatan yang tinggi

dan harus memiliki teladan yang baik bagi bawahannnya. Itulah sebabnya seorang

pemimpin harus memiliki akhlak yang mulia. Selain itu, pemimpin harus mampu

mengendalikan diri sehingga dengan sikap ini akan mempermudah dirinya dalam

memerintahkan atau pun melarang perintahnya. Kondisi demikian juga perlu di

dukung dengan memiliki sikap keterbukaan, inovasi yang tinggi, bekerja keras,

memiliki motivasi, kepekaan sosial, dan pantang menyerah dalam melaksanakan

kepemimpinannya. Hal ini merupakan ciri atau karakter penting dari setiap

pemimpin.

Page 17: Makalah Peng. Pendidikan

13

D. Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan

Pokok penting dalam kepemimpinan pendidikan adalah tipe atau gaya

kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin, walaupun di setiap lembaga hal

ini menjadi isu yang penting. Pemimpin yang memiliki wibawa dan kharisma

yang baik akan melahirkan respon yang baik pula dari bawahannya. Kunci

pentingnya adalah mampu memahami kebutuhan-kebutuhan dan keingina-

keinginan khusus dari setiap personel organisasi dalam situasi yang ada. Akan

tetapi sifat itu merupakan situasional, karena itu didapatkan dari pribadi seorang

pemimpin masing-masing dan pasti akan melahirkan sifat yang berbeda pula.

Oleh karena itu, setidaknya seorang pemimpin mampu menunjuukkan sikap yang

kharismatik dan berwibawa dihadapan bawahannya.

Ada beberapa Tipe atau gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh para

ahli diantaranya menurut Bill Woods dalam Sagala, (2009: 151) ada tiga gaya

kepemimpinan yang diperagakan yaitu:

1. otokratis yaitu pemimpin yang membuat keputusan sendiri, karena kekuasaan terpusatkan dalam diri satu orang, ia memikul tanggung jawab dan wewenang penuh.

2. demokratis yaitu pemimpin itu berkonsultasi dengan kelompok mengenai masalah yang menarik perhatian dimana mereka dapat menyumbangkan sesuatu.

3. kendali bebas yaitu pemimpin memberikan kekuasaan kepada bawahan, kelompok dapat mengembangkan sasarannya sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri, pengarahan tidak ada atau hanya sedikit.

Gaya otokratis adalah gaya yang terlalu membebaskan kekuasaan yang

dimiliki pemimpin. Dimana kewenangan melaksanakan sesuatu harus sejalan

dengan pemikiran pemimpin. Sehingga akan menimbulkan kondisi ketat dan

ketegasan dari pemimpinnya. Kemudian pemimpin yang demokratis adalah

pemimpin yang selalu mengandalkan cara musyawarah dalam ketika menghadapi

suatu masalah kelompoknya. Dengan begitu, pendapat bawahannya sangat

membantu dalam upaya merealisasikan keinginan pemimpin. Sementara gaya

yang ketiga membebaskan kendali pusatnya ada di bawahan, sehigga akan

terciptanya kondisi bebas dan sikap pemimpin yang kurang tegas.

Page 18: Makalah Peng. Pendidikan

14

Dari ketiga gaya tersebut, yang lebih tepat bagi seorang pemimpin adalah

pemimpin yang demokratis yang mampu berpartisipasi dengan bawahannya

dalam memecahkan suatu masalah kelompok.

E. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan

Sebagai usaha untuk membantu peserta didik mengembangkan mencapai

kedewasaannya, pendidikan diselenggarakan sebagai kesatuan organisasi yang di

dalamnya memiliki hubungan antar anggotanya. Dalam usaha tersebut kepala

sekolah berperan dalam mengelola pendidikan untuk menciptakan lingkungan

belajar yang mendukung dan kondusif serta berkelanjutan. Usaha tersebut dapat

terlihat dalam pengoperasionalan kerja harian, mingguan, bulanan, semester, atau

pun tahunan untuk memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi sekolah.

Usaha tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan bagi

setiap peserta didik. Prosesnya dilakukan dengan kegiatan supervisi pengajaran,

konsultasi, dan perbaikan-perbaikan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah khususnya untuk menilai

bawahannya yaitu guru dilaksanakan melalui supervisi klinis. Dimana kegiatan ini

bertujuan untuk menilai kinerja guru dalam menciptakan kegiatan pelayanan

pendidikan yang lebih baik. Kegiatan iniliah yang menjadi pokok kepala sekolah

yang berfungsi sebagai pemimpin pendidikan.

Pada saat ini, pengelolaan pendidikan lebih menitikberatkan pada

peningkatan mutu manajemen sekolah yang kompleks. Dengan begitu, kepala

sekolah dituntut lebih memahami dan berorientasi pada masa depan dalam

mencapai tujuan yang telah direncanakan. Salah satunya adalah dengan mengenal

dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan guru serta kebutuhan-kebutuhan

profesional lainnya. “Kebutuhan para guru itu antara lain ruangan kerja yang

dinginkan, kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan,

menghilangkan hambatan profesional, dan sebagainya, (Sagala, 2009: 171).”

Selain itu, kepala sekolah harus memperhatikan kondisi lingkungan fisik

sekolah, kegiatan, dan interaksi fungsionalnya mulai dari gedung, sampai pada

halamannya, kantor, ruang belajar, jamban, lapangan parkir, dan sebagainya.

Page 19: Makalah Peng. Pendidikan

15

Kondisi tersebut harus diatur dengan disiplin yang saling berkaitan antar setiap

komponennya. Karena kondisi-kondisi seperti itu juga dapat dijadikan indikator

kemajuan sekolah. Perhatian terhadap kondisi seperti itu memerlukan kerja yang

ekstra dan mengaturnya dengan baik. Oleh karena itu, kerja sama antar setiap

personel dalam organisasi sekolah sangat diperlukan.

Dalam upaya melaksanakan tugasnya tersebut, kepala sekolah tidak hanya

mengandalkan kekuasaannya sebagai pemimpin melainkan harus di dasari dengan

ilmu kependidikan. Sehingga tidak semua orang dapat dijadikan sebagai kepala

sekolah jika memang tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Karena ada

beberapa kualifikasi kepala sekolah yangtelah ditetapkan baik kulaifikasi umum

maupun kulifikasi khusus.

Adapun kualifikasi umum kepala sekolah/ madrasah adalah sebagai berikut.1. Memiliki kualifikasi akademik sarjan (S-1) atau diploma empat (D-4)

kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;

2. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;

3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolahnya masing-masing, kecuali di Taman Kanak-kanak/ Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalamn mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/ RA; dan

4. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/ C sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi nono PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Kemudian kualifikasi khusus kepala sekolah dasar adalah sebagai berikut.1. Berstatus sebagai guru SD/ MI;2. Memiliki sertifikat pendidik guru SD/ MI; dan3. Memiliki sertifikat kepala sekolah SD/ MI yang diterbitkan oleh

lembaga yang ditetapkan pemerintah, (Muhaimin, dkk., 2011: 39).

Dengan adanya kualifikasi tersebut dapat dijadikan pedoman bahwa tidak

semua orang bisa menjadi kepala sekolah. Dan melalui kualifikasi yang ditetapkan

dapat dijadikan sebagai upaya untuk menciptakan kepala sekolah yang memiliki

kredibiltas dan komitmen yang tinggi terhadap tugasnya sebagai pemimpin

pendidikan.

Page 20: Makalah Peng. Pendidikan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam

menentukan tujuan organisasi, motifasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok atau budayanyaselain itu juga

memoengaruhi interprestasi mengenai pristiwa-peristiwa para pengikutnya dan

aktivitas aktivitas untuk mencapai tujuan.

Ada beberapa ciri kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sharplin dalam

Sagala, (2009: 149) yaitu “(1) manusiawi; (2) memandang jauh ke depan

(visioner); (3) inspiratif (kaya akan gagasan); dan (4) percaya diri.”

Ada beberapa Tipe atau gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh

para ahli diantaranya menurut Bill Woods dalam Sagala, (2009: 151) ada tiga

gaya kepemimpinan yang diperagakan yaitu otokratis ,demokratis, kendali bebas.

Secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan,

yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi intruksi

2. Fungsi konsultasi

3. Fungsi partisipasian

4. Fungsi delegasi

5. Fungsi pengendalian

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan si dalam suatu

sekolah,dimana penilainan guru melalui kegiatan suvervisi klinis, Dimana

kegiatan ini bertujuan untuk menilai kinerja guru dalam menciptakan kegiatan

pelayanan pendidikan yang lebih baik. Kegiatan iniliah yang menjadi pokok

kepala sekolah yang berfungsi sebagai pemimpin pendidika, selain itu kepala

sekolah dituntut lebih memahami dan berorientasi pada masa depan dalam

mencapai tujuan yang telah direncanakan.

16

Page 21: Makalah Peng. Pendidikan

17

B. Saran

Berdasarkan makalah yang kami buat dan terangkan di atas maka kami

akan memberikan saran kepada guru atau calon guru untuk dapat mempelajari

konsep kepemimpinan pendidikan agar tujuan yang hendak dicapai dalam

menjalankan sebuah organisai dalam pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan

sesuai.

Page 22: Makalah Peng. Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara dan Aan Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Muhaimin, dkk., 2011. Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/ Madrasah). Jakarta: Kencana.

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Press.

Sadulloh, Uyoh. 2014. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Suryana, Aep. 2010. Diktat Kepemimpinan Pendidikan.

18