Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM.Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”. Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi.hakikat Hak Asasi 1

description

PKn

Transcript of Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

Page 1: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia

yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak

kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan

instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah

sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi

ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari

pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita

hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai

kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan

atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik

untuk membuat makalah tentang HAM.Maka dengan ini penulis mengambil judul

“Hak Asasi Manusia”.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri

manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang

harus dihormati, dijaga, dan dilindungi.hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah

merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui

aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.

Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi

Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,

pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik

kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :

a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah

bagian dari manusia secara otomatis.

b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,

agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.

1

Page 2: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk

membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM

walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar

HAM.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas

sebagai berikut:

a. Apa pengertian Hak Asasi Manusia dan Rule of Law ?

b. Bagaimana Hak Asasi Manusia dan lembaga penegakannya di Indonesia ?

c. Bagaimanakah kasus kasus tentang pelanggaran HAM berikut ini :

1. Kasus kekerasan anak yang dialami iqbal syahputra

2. Kasus pembunuhan Munir

3. Kasus Sumiati

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia dan Rule of Law

b. Untuk mengetahui Hak Asasi Manusia dan lembaga penegaknya di

Indonesia

c. Untuk mengetahui kasus - kasus pelanggaran apa sajakah yang sering

terjadi terkait dengan Hak Asasi Manusia maupun Rule of Law di

Indonesia

BAB II

2

Page 3: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

LANDASAN TEORI

1. Pengertian HAM

Ham adalah alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia

lahirkan di dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia

sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan.Oleh karena itu

tidak ada seorang punyang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan

pemiliknya, dan tidak ada kekuasaan apapun yang memiliki keabsahan untuk

memperksanya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa

pembatasan, karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada orang

lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan

eksistensinya sebagai manusia.

HAM bukan hanya merupakan hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap

manusia sejak dilahirkan ke dunia, tetapi jugamerupakan strandar normative yang

bersifat universasl bagi perlindungan hak-hak dasaritudalam lingkup pergaulan

nasional dan global. Esensi HAM itu dapat dibaca dalam mukaddimah Universal

Declaration of Human Rights yang menyebutkan bahwa “pengakuan atas martabat

yang luhur dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut dari semua anggota

keluarga manusia merupakan dasar kemerdekaan, keadilan, dan kedamaian

dunia”. Menurut Weissbrodt dan Vasak, HAM bukan hanyamenjadi ideology

local atau nasional,tetapi telah menjadi ideology universal (Davidson, 1994 : 145).

Pengertian Rule of Law dipandang melalui 2 sudut yaitu secara formal dan

secara hakiki/materil.Secara formal rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum

yang terorganisasi, hal ini berarti setiap Negara mempunyai aparat hokum. Secara

materil,rule of law menyangkut ukuran hukum yaitu : baik dan buruk.

2. Dasar HAM

Di Indonesia,Hak Asasi Manusia mendapat tempat dan diatur di dalam:

a. UUD 1945

b. TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM

c. UU No.39/1999 tentang HAM

3

Page 4: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

d. UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen

e. UU No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

f. UU No. 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka

Umum.

g. Konvensi Internasional Anti-Apartheid dalam Olahraga diratifikasi dengan

keputusan Presiden No. 48/1993 tanggal 26 Mei 1993

h. Konvensi tentang Hak-Hak Anak tahun 1989 diratifikasi dengan keputusan

Presiden No. 36/1990 tanggal 25 Agustus 1990.

i. Konvensi tentang penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap

Perempuan tahun1979 diratifikasi dengan UU No. 7/1984 tanggal 24 Juli 1984

j. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman yang Kejam,

Tidak Manusiawi dan merendahkan Martabat Manusia lainnya tahun 1984.

k. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi

Rasial diratifikasi dengan UU No. 29 tanggal 25 Mei 1999.

3. Lembaga penegak HAM

Hak asasi manusia merupakan hak yang harus dilindungi, baik oleh

individu, masyarakat maupun oleh Negara. Hal ini dikarenakan Hak Asasi

Manusia merupakan hak paling asasi yang dimiliki oleh manusia sebagai

anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, HAM harus dijaga,

dihormati dan ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tidak

seorangpun berhak untuk melanggar hak asasi yang dimiliki oleh manusia dengan

alasan apapun.

Untuk merealisasikan penegakan HAM di Indonesia, telah dibentuk suatu

komisi mengenai hak asasi manusia. Dasar hukum bagi penegakan HAM di

Indonesia sudah sangat jelas, baik melalui UUD, ketetapan MPR maupun

perundang-undangan, baik yang sudah disahkan, maupun ratifikasi dari konvensi

hak asasi manusia yang ada di dunia Internasional.

4. Komisi Nasional HAM

4

Page 5: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat

dengan lembaga Negara lainnya yang berfungsi untuk melaksanakan pengkajian,

penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi hak asasi manusia.

Tujuan Komnas HAM antara lain :

1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi

manusia sesuai dengan pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB serta

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia;

2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna

berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya

berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan

Wewenang Komnas HAM

Wewenang dalam bidang pengkajian penelitian

1. Pengkajian dan penelitian berbagai instrumen internasional hak asasi

manusia dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan

aksesibilitas atau ratifikasi

2. Pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-undangan untuk

memberikan rekomendasi mengenai pembentukan, perubahan, dan

pencabutan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak

asasi manusia

3. Penerbitan hasil pengkajian dan penelitian

4. Studi perpustakaan, studi lapangan, dan studi banding di negara lain

mengenai hak asasi manusia

5. Pembahasan berbagai masalah yang berkaitan dengan perlindungan,

penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia

6. Kerja sama pengkajian dan penelitian dengan organisasi, lembaga atau

pihak lainnya, baik tingkat nasional, reginal, maupun internasianal dalam

bidang hak asasi manusia

Wewenang dalam bidang penyuluhan

5

Page 6: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

1. Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada masyarakat

Indonesia

2. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak asasi manusia

melalui lembaga pendidikan formal dan non formal serta berbagai

kalangan lainnya

3. Kerja sama dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya, baik tingkat

nasional, reginal, maupun internasianal dalam bidang hak asasi manusia

4. Wewenang dalam pemantauan

5. Pengamat pelaksanaan hak asasi manusia dan penyuluhan laporan hasil

pengamatan tersebut

6. Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul dalam

masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya patut diduga terdapat

pelanggaran hak asasi manusia; pemanggilan kepada pihak pengadu atau

korban maupun pihak yang diadukan untuk dimintai dan

didengarkanketerangannya

7. Pemanggilan saksi untuk dimintai keterangan dan didengar kesaksiannya,

dan kepada saksi pengadu diminta menyerahkan bukti yang diperlukan

8. Peninjauan di tempat kejadian dan tempat lainnya yang dianggap perlu

9. Pemanggilan kepada pihak terkait untuk memberikan keterangan secara

tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai dengan

aslinya dengan persetujuan ketua pengadilan

10. Pemerikasaan setempat terhadap rumah, pekarangan, bangunan dan

tempat tempat lainnya yang diduduki atau dimiliki pihak tertentu dengan

persetujauan ketu pengadilan

11. Pemberian pendapat berdasarkan persetujua ketua pengadilan terhadap

perkara tertentu yang sedang dalam proses peradilan apabila dalam

perkara tersebut terdapat pelanggaran hak asasi manusia dalam masalah

publik dan pemeriksaan oleh pengadilan yang kemudian pendapat komnas

HAM tersebut wajib diberitahukan oleh hakim kepada para pihak

Wewenang dalam bidang mediasi

1. Perdamaian kedua belah pihak

6

Page 7: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

2. Penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negosiasi, mediasi,

konsilisasi, dan penilaian ahli

3. Pemberian saran kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketa

melalui pengadilan

4. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi

manusia kepada pemerintah untuk ditinjak lanjuti penyelesaiannya

5. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi

manusia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk

ditinjak lanjuti

7

Page 8: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

BAB III

PEMBAHASAN

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai

dengan kodratnya.Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak

asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati,

universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Secara formal rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang

terorganisasi, hal ini berarti setiap Negara mempunyai aparat hukum. Secara

materil,rule of law menyangkut ukuran hukum yaitu : baik dan buruk.

HAM di Indonesia

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah

berlaku tiga undang-undang dalam 4 periode, yaitu :

a. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD

1945,

b. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku

Konstitusi Republik Indonesia Serikat.

c. Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, berlaku UUDS 1950.

d. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 1945.

Pencantuman pasal-pasal tentang Hak-hak Asasi Manusia dalam tiga UUD

tersebut berbeda satu sama lain. Dalam UUD 1945 butir-butir Hak Asasi

Manusia hanya tercantum beberapa saja. Sementara Konstitusi RIS 1949

dan UUDS 1950 hampir bula-bulat mencantumkan isi Deklarasi HAM

dari PBB. Hal demikian ini karna memang situasinya sangat dekat dengan

Deklarasi HAM PBB yang masih aktual. Di samping itu terdapat pula

harapan masyarakat dunia agar deklarasi HAM PBB dimasukkan ke dalam

Undang-Undang Dasar atau perundangan lainnya di negara-negara

anggota PBB, agar secara yuridis formal HAM dapat berlaku di negara

masing-masing.

8

Page 9: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

Ketika UUD 1945 berlaku kembali sejak 5 Juli 1959, secara

yuridis formal, hak-hak asasi manusia tidak lagi lengkap seperti Deklarasi

HAM PBB, karena yang terdapat di dalam UUD 1945 hanya berisi

beberapa pasal saja, khususnya pasal 27, 28, 29, 30 dan 31. Pada awal

Orde baru saja tujuan Pemerintah adalah melaksanakan hak asasi manusia

yang tercantum dalam UUD 1945 serta berupaya melengkapinya. Tugas

untuk melengkapi HAM ini ditanda tangani oleh sebuahh panitia MPRS

yang kemudian menyusun Rancangan Piagam Hak-hak Asasi Manusia

serta hak-hak dan Kewajiban warganegara yang dibahas dalam sidang

MPRS tahun 1968. Dalam pembahasan ini sidang MPRS menemui jalan

buntu, sehingga akhirnya dihentikan. Begitu pila setelah MPR terbentuk

hasil pemilihan umum 1971 persoalan HAM tidak lagi diagendakan,

bahkan dipeti-eskan sampai tumbangnya Orde Baru di tahun 1998 yang

berganti dengan era Reformasi. Pada awal Reformasi itu pula

diselenggarakan sidang istimewa MPR tahun 1998 yang salah satu

ketetapannya berisi Piagam HAM.

Untuk merealisasikan penegakan HAM di Indonesia, telah

dibentuk suatu komisi mengenai hak asasi manusia. Dasar hukum bagi

penegakan HAM di Indonesia sudah sangat jelas, baik melalui UUD,

ketetapan MPR maupun perundang-undangan, baik yang sudah disahkan,

maupun ratifikasi dari konvensi hak asasi manusia yang ada di dunia

Internasional.

1. Kasus pelanggaran HAM

1. Kasus I

a. Judul : Kekerasan Anak yang Dialami Iqbal Syahputra

Seorang bayi berusia di bawah lima tahun (balita) saat ini tengah dirawat

intensif di RSUD Koja, Jakarta Utara karena mengalami beberapa luka

mengenaskan ditubuhnya. Seperti terdapat luka bakar seperti habis disetrika,

bekas sundutan rokok, tangan kanan patah dan buah zakar kelaminnya luka.

Diduga balita bernama Iqbal Syahputra (berusia 3,5 tahun) itu dianiaya orang

9

Page 10: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

tuanya. Polisi yang mendapatkan laporan penganiayaan balita itu langsung

menahan Dadang, 33, warga Kabupaten Karawang ,Jawa Barat, yang juga ayah

kandung korban.

Kasus ini adalah kasus terbaru di bulan ini, dan menurut kami kasus ini

kasus yang paling mengundang simpati banyak orang tentang bagaimana

perlakuan manusia terhadap sesamanya terutama anak-anak.Banyak Undang-

undang yang melindungi hak anak.Dalam Undang-Undang RI Nomor 11 tahun

2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengungkapkan bahwa anak

merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki harkat dan

martabat sebagai manusia seutuhnya.Namun dalam kenyataannya banyak kasus

yang melibatkan orang dewasa dalam menganiaya anak.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia menurut kami sudah baik,sebab

KPAI sangat simpati dengan Iqbal Syahputra sehingga KPAI menjenguk Iqbal di

rumah sakit.Tak hanya kasus ini,KPAI dalam kasus lainya juga mendapat nilai di

hati masyarakat. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran terhadap bagi semua

khususnya para orang tua untuk selalu merawat dan melindungi hak anak

sebagaimana mestinya.

b. Identifikasi Masalah

1. Dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

menimbang bahwa bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai

salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan peneruscita-

cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai

ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam

rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial

secara utuh, serasi, selaras, dan seimbang.Namun dalam kenyataannya

masih banyak kasus penganiayaan terhadap anak.

2. Bahwa Indonesia sebagai Negara Pihak dalam konvensi Hak-Hak Anak

(Convention on the right of the Child) yang mengatur prinsip perlindung

10

Page 11: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

hukum terhadap anak mempunyai kewajiban untuk memberikan

pelindungan khusus terhadap anak yang berhadapan dengan hokum.

3. Pemerintah Indonesia dalam menangani kasus ini sudah baik.Namun

dalam fakta pemerintah Indonesia kurang peka terhadap penganiayaan

terhadap anak-anak lainnya yang belum tersentuh dengan hokum.

Jumlah kasus tahun 2013 sejumlah 1600-an kasus kekerasan anak

meningkat 60 %.

c. Strategi penyelesaian

a. KPAI harus lebih tegas dalam penindakan kekerasan terhadap anak.

b. Sosialisasi dan seminar terhadap orang tua bahwa anak adalah titipan

dari Tuhan sehingga harus di jaga dan di rawat.

c. Pemerintah harus segera menuntaskan masalah anak jalanan agar

tidak ada korban lagi seperti iqbal.

2. Kasus II

a. Judul Kasus : Pembunuhan Munir

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan pemantauan khusus atas

pengungkapan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir, terutama

pascaditetapkannya Muchdi Purwopranjono sebagai tersangka.

Ada dua alasan mengapa kami memantau secara khusus. Pertama,

pengungkapan kasus ini menjadi ukuran penting bagi penegakan dan

perlindungan HAM di Indonesia. Jika kasus ini dapat diungkap hingga tuntas,

akan memberi pandangan positif atas penegakan HAM di Indonesia, hal tersebut

diungkapkan Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Ridha Saleh, Sabtu (21/6).

Alasan kedua, pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi politisasi dalam

pengungkapan kasus Munir. Politisasi ini dikhawatirkan terjadi karena Pemilihan

Umum 2009 kurang dari setahun lagi. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang

dan Korban Tindak Kekerasan Usman Hamid berharap pemantauan tidak hanya

dilakukan Komnas HAM, tetapi juga komisi lain, seperti Komisi Kepolisian

Nasional, Komisi Kejaksaan, dan Komisi Yudisial. Bahkan, DPR juga perlu

11

Page 12: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

kembali mengaktifkan tim kasus Munir untuk memantau jalannya penyidikan dan

persidangan.

Sementara itu, mantan Sekretaris Jenderal Komnas HAM Asmara Nababan

menyatakan belum melihat upaya politisasi dalam pengungkapan kasus Munir,

terutama setelah Muchdi dinyatakan sebagai tersangka.

Dia juga mengharapkan langkah ini bukan hanya make up atau upaya

pengalihan isu belaka, tetapi didasarkan pada niat sungguh-sungguh untuk

mengusut tuntas kasus Munir.

b. Identifikasi Masalah

1.  Setidak-tidaknya masyarakat telah dapat mengambil kesimpulan bahwa

dalam kasus kematian Munir terdapat unsur kesengajaan.

2. Bukti-bukti dan hal-hal yang menjadi referensi analisis penyelidikan sulit

untuk dilacak. Akibatnya, untuk mengidentifikasi motif kasus

memerlukan analisis dan desteksi yang cukup sulit.

3. Faktor interen dan eksteren yang menjadi kendala penanganan kasus

Munir dan menjadi misteri terhadap publik.

4. Perwujudan demokrasi dan penegakan HAM di Indonesia masih belum

terlaksana dengan sempurna.

5. Walaupun secara struktural undang-undang dan konstitusi telah menjamin

penegakan keduanya, namun secara aplikatif banyak pihak yang tidak

menginginkan hal itu terjadi. Mereka yang menjadi penghalang dari

penegakan HAM tidak hanya berasal dari golongan wong cilik, namun

juga berasal dari golongan atas yang tentunya memiliki eksistensi dan

otoritas tinggi dalam negara.

6. Konstitusi hukum dan aparat penegak hukum belum menjamin dalam

pengungkapan suatu kasus pelanggaran hukum. Lebih-lebih jika kasus itu

melibatkan orang-orang atasan dan orang-orang hukum itu sendiri.

7. Kejahatan memiliki metodologi aksi yang profesional dan menyamai

metodologi pengungkapan kasus kejahatan itu sendiri. Pelaku kejahatan

tidak hanya berasal dari orang-orang bodoh, namun juga berasal dari

orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan tinggi.

12

Page 13: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

8. Kasus Munir ini setara dengan kasus Martin Luther King di Amerika,

khususnya soal gagasan dan upayanya membela hak asasi manusia dan

demokrasi. Kematian Munir merupakan upaya penguasa menghilangkan

lawan-lawan politiknya.

    Dari hasil autopsi tim forensik Belanda menyimpulkan bahwa Munir

meninggal karena diracun. Di dalam tubuh almarhum terdapat racun arsenik

dalam batas tidak wajar yang diduga menjadi sebab kematiannya.Meninggalnya

Munir tidak hanya berangkat dari kasus-kasus pelanggaran HAM yang selama ini

telah terungkap oleh perjuangannya, namun juga berkaitan dengan kasus-kasus

HAM yang masih belum terungkap namun menjadi agenda serta target perjuangan

almarhum untuk diungkapkan.Sejauh ini tidak terungkapnya kasus Munir

menunjukkan ketidakseriusan aparat dalam menangani kasus tersebut. Hal itu

telah disampaikannya oleh istri almarhum Munir, Suciwati tentang

ketidakseriusan aparat untuk menuntaskan kasus suaminya.Terdapat konflik moral

interen dalam aparat penegak hukum yang seharusnya itu tidak terjadi. Hal itu

terbukti dari kontroversi pendapat mengenai kepemilikan senjata api Pollycarpus,

pilot pesawat Garuda yang ditumpangi Munir pada saat menjelang kematiannya.

Satu hal yang yang kini menjadi fokus penyidikan kasus kematian Munir,

yaitu masa aktif racun arsenik yang menjadi sebab kematian Munir.Yang jelas,

pelaku aksi kejahatan terhadap Munir boleh dikatakan profesional.Dengan

keahliannya, polisi sulit untuk memastikan kapan racun itu mulai bereaksi dan

kapan masuk ke dalam tubuh Munir.Secara defacto, pelaku adalah orang yang

memiliki pengetahuan tinggi dalam mengaplikasikan aksinya.Munir dibunuh atas

kehendak rezim yang merupakan warisan rezim lama (Orde Baru).Selain untuk

meniadakan Munir dari muka bumi (Indonesia) juga untuk menciptakan ketakutan

massal.Tim Pencari Fakta kasus Munir harus mengembalikan data temuan mereka

secara jujur.Komnas HAM melakukan analisis hukum atas kasus tersebut,

termasuk menganalisa jalannya persidangan dan pertimbangan hakim atas kasus

itu.Dalam melakukan analisis hukum kasus Munir, Komnas HAM membentuk

tim yang terdiri dari pakar hukum, anggota Polri dan jaksa.Tim penyidik Polri

13

Page 14: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

yang menangani kasus kematian aktifis HAM, Munir membutuhkan dukungan

politik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengatasi hambatan-

hambatan yang dialami TPF selama bertugas.

c. Strategi penyelesaian

1. Tim Pencari Fakta kasus Munir harus mengembalikan data temuan

mereka secara jujur.

2. Komnas HAM melakukan analisis hukum atas kasus tersebut, termasuk

menganalisa jalannya persidangan dan pertimbangan hakim atas kasus itu.

3. Dalam melakukan analisis hukum kasus Munir, Komnas HAM

membentuk tim yang terdiri dari pakar hukum, anggota Polri dan jaksa.

4. Tim penyidik Polri yang menangani kasus kematian aktifis HAM, Munir

membutuhkan dukungan politik dari Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami TPF

selama bertugas.

3. Kasus III

a. Judul Kasus : Kasus Sumiati

Kasus penganiayaan Sumiati, TKW asal Hu’u Kabupaten Dompu oleh

majikannya di Arab Saudi harus menjadi titik balik evaluasi kebijakan pemerintah

pusat terhadap pola pengiriman TKI ke luar negeri.Terkait kasus Sumiati,

Presiden harus mengancam pemerintah Saudi Arabia agar mau menandatangani

MoU perlindungan TKI serta menegakkan hukum bagi pelaku penganiayaan.

” Kebijakan penghentian pengiriman TKI sementara ke Arab Saudi tidak

boleh menjadi aksi lokal, namun tindakan ini harus diambil alih

Negara.Pemerintah pusat harus membuat strategi dan tawar menawar yang lebih

jelas dengan Negara tujuan agar keselamatan dan pemenuhan hak-hak TKI bisa

terjamin.” ungkap Wakil Ketua komisi III DPR RI H Fahri Hamzah kepada

Global FM Lombok.

14

Page 15: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

Menurut anggota DPR RI Dapil NTB ini, jika presiden mengancam

pemerintah Saudi terkait dengan penghentian pengiriman TKI ke negaranya, maka

Saudi akan mengalami guncangan dalam hal ketenagakerjaan. Mereka akan

sangat rugi, karena sector peñata laksana rumah tangga dan sejumlah sector

lainnya tidak lagi bisa terpenuhi dengan baik. Presiden harus melakukan

pertemuan secara lansung dengan Raja Saudi terkait penyelesaian kasus ini tampa

harus diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Menakertrans atau BPTKI. Pasalnya

Fahri menilai, diplomasi Menteri masih lemah dalam hal kerjasama antar Negara.

Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Arab Saudi berjanji mengusut kasus

penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga asal Indonesia, Sumiati Salan

Mustapa yang sejak 8 November dirawat di Rumah Sakit Madinah.

Seperti dilaporkan Arabnews.com, presiden komisi tersebut, Bandar Al-Iban,

telah menugaskan seorang pengacara, Sultan bin Zahim, mewakili Sumiati untuk

mendapatkan hak publik maupun privatnya.

Sumber di komisi tersebut mengemukakan, Zahim akan terus mewakili

Sumiati meski jika korban memutuskan tidak menuntut hak privatnya terkait

perdagangan manusia dan hukum Syariah. Al-Iban juga menugaskan satu tim ahli

dari komisi tersebut untuk menindaklanjuti kasus tersebut termasuk mengunjungi

korban dan menyusun laporan lengkap mengenai kasus itu.

Komisi HAM Saudi telah meminta laporan medis Sumiati dan minta Komisi

Penuntutan dan Penyelidikan di Madinah untuk terus menyampaikan

perkembangan terbaru dari kasus tersebut.Al-Iban juga menegaskan bahwa hukum

tidak membeda-bedakan pendatang dan warga Saudi.

Menurut laporan rumah sakit, beberapa bagian kulit kepala Sumiati terkelupas

dan banyak luka yang sudah lama seperti di kulit dan bibir. Selain itu,  satu jari

tengah tangan Sumiati retak dan ada luka benda tajam di dekat matanya.

Sponsor Sumiati telah ditangkap namun polisi Madinah mengemukakan ada

tiga anggota keluarga yang diduga terkait penyiksaan. Penyelidikan terus

dilakukan.

15

Page 16: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

b. Identifikasi masalah

1. Kurangnya perlindungan HAM untuk warga negara yang berada di luar

negeri yang berprofesi sebagai  TKI.

2. Pemerintah Indonesia mengakui selama ini terlambat mengidentifikasi

kasus-kasus yang merundung tenaga kerja Indonesia (TKI).

3. Dari negara seperti Saudi Arabia dilaporkan adanya semacam

ketertutupan, sehingga kita tidak mudah mendapatkan informasi yang

segera.

4. Permsalahan TKI yang sudah sekian lama terjadi tidak cukup menjadi

pelajaran bagi bangsa ini untuk membangun sistem ketenagakerjaan

Indonesia yang lebih bermartabat.

5. Peran negara pengirim untuk melindungi tenaga kerjanya di luar negeri

dibatasi oleh prinsip kedaulatan yang diatur oleh hukum internasional.

c. Analisis Kasus

1. Saat ini terdata 3.271.548 TKI berkarya di berbagai negara. Sebanyak

4.385 di antaranya atau sekitar 0,1 persen mengalami permasalahan.

Apakah kekerasan, pelecehan seksual, dan pelanggaran administrasi.

2. Beberapa bagian kulit kepala Sumiati terkelupas dan banyak luka yang

sudah lama seperti di kulit dan bibir. Selain itu,  satu jari tengah tangan

Sumiati retak dan ada luka benda tajam di dekat matanya.

3. Duta Besar Arab Saudi di Indonesia H.E. Ustad Abdurrahman Al-

Khayyath mengaku sangat kecewa dan menyesali terjadinya kekerasan

dan penyiksaan  terhadap Sumiati, TKW asal Bima, yang dilakukan oleh

seorang warga negara Arab Saudi.

4. Anggota DPR Budi Suprianto mengeluhkan pemerintah tidak memiliki

penyelesaian komprehensif atas kasus penyiksaan terhadap TKI. Ia

menyatakan perlindungan terhadap TKI masih rendah.

5. Kondisi TKI sangat mengenaskan, kasus Sumiati di Arab Saudi

membuktikan rendahnya perlindungan terhadap TKI.

16

Page 17: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

6. Rentannya perlindungan TKI membuktikan kegagalan Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan tenaga kerja Indonesia.

d. Strategi Penyelesaian

1. Pemerintah merumuskan rencana pembekalan telepon seluler bagi setiap

tenaga kerja.

2. Pemerintah harus memberikan penyelesaian komprehensif untuk

memberikan perlindungan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Presiden harus turun tangan untuk memberikan perlindungan melalui

hubungan kenegaraan.

3. Terkait hukuman, jika memang nanti pelakunya benar-benar terbukti

bersalah dan melanggar hukum Arab Saudi, maka bisa jadi akan

diberikan hukum qishas, penjara, denda dengan jumlah uang yang

sangat banyak atau bisa saja hukuman dalam bentuk lain sesuai

keputusan majelis hakim.

4. Harusnya presiden sendiri yang turun tangan secara kenegaraan. Bagi

sanak keluarga penyiksaan ini sangat meresahkan mereka.Yang kami

pahami adalah ada permasalahan lintas negara.Dan Kepala Negara harus

menuntaskan keresahan sebagaian TKI.

5. Pemerintah mengutus tim untuk segera terbang ke Arab Saudi menuntut

hak Sumiati.

6. Stop pengiriman TKI ke Arab Saudi.

BAB IV

PENUTUP

17

Page 18: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki oleh setiap

umat manusia sejak terlahir di dunia.Hak tersebut menyatu dalam diri

seseorang tanpa mengenal bangsa, warna kulit, agama, afiliasi politik dan

lain-lainnya. Semua orang terlahir dengan hak yang sama tanpa

pengecualian. HAM telah menjadi standar norma internasional untuk

melindungi setiap manusia dari setiap tindakan; baik secara politik, hukum

dan sosial yang melanggar hak seseorang. Acuan utama dalam HAM

adalah Deklarasi Hak Asasi Manusia.

Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia

karena akan mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang

ada di dalamnya yaitu orang-orang yang jujur tidak memihak dan hanya

memikirkan keadilan tidak terkotori hal yang buruk. Ada tidaknya rule of

law pada suatu negara ditentukan oleh “kenyataan”, apakah rakyat

menikmati keadilan, dalam arti perlakuan adil, baik sesame warga Negara

maupun pemerintah.

Dari kasus – kasus yang telah di bahas di atas, Negara Indonesia

masih rentan terhadap pelanggaran HAM karena kurang tegasnya penegak

hukum dan aparat negara dalam menangani kasus – kasus mengenai HAM

, antara lain : Pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik,

menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya, pembunuhan,

pemerkosaan, penipuan, perbudakan, pelecehan seksual, dll.

B. Saran

Sebagai warga negara kita haruslah menjunjung tinggi hukum dan kaidah-

kaidahnya agar terselenggara keamanan, ketentraman, dan kenyamanan.

Pelajari Undang-Undang 1945 beserta nilai-nilainya dan jalankan apa yang

jadi tuntutanya agar tercipta kehidupan yang stabil. Dalam suatu

penegakan hukum disuatu Negara maka seluruh aspek kehidupan harus

dapat merasakannya dan diharapkan semua aspek tersebut mentaati hukum

dan menghormati hak asasi dirinya dan orang lain, maka akan terjadilah

18

Page 19: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Ham

pemerintahan dan kehidupan Negara yang harmonis, selaras dengan

keadaan dan sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu kemakmuran

bangsa.

19