makalah pancasila
-
Upload
rifayanifadhilah -
Category
Documents
-
view
14 -
download
4
Transcript of makalah pancasila
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya telah sepakat
untuk menentukan Pancasila menjadi dasar negara. Bangsa Indonesia selalu
berusaha untuk mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dalam kenyataan masih terdapat kerancuan bagaimana
implementasi Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila
terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena
perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti
keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya
bangsa Indonesia yang sudah tertanam nilai-nilai Pancasila jauh sebelum
Pancasila tersebut dilahirkan.
Dalam era globalisasi, dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang sangat pesat, manusia dihadapkan pada sistem nilai baru yang
selalu mengalami perubahan demikian cepat sehingga bagi bangsa yang tidak
memiliki pegangan hidup akan terombang ambing oleh keadaan yang serba
tidak menentu. Dalam situasi kehidupan yang demikian, mutlak diperlukan
adanya paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat dijadikan
panduan. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara
(LPPKB) telah berhasil menyusun Pedoman Umum Implementasi Pancasila
Dalam Kehidupan Bernegara, namun masih perlu dirumuskan ke dalam
Paradigma yang secara operasional dapat digunakan sebagai pedoman dan
model baik dalam merumuskan kebijakan publik maupun sebagai acuan kritik
untuk menentukan mana yang sesuai atau yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Pada makalah ini kami akan membahas apa saja yang terkandung dalam
Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Terutama pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi.
1.2 Masalah
1 Bagaimana pancasila dihubungkan dalam paradigma kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ?
2. Apa kasus yang berkaitan pancasila sebagai paradigma pengembangan
ekonomi?
3. Apa sebab terjadinya pelanggaran terhadap pengembangan ekonomi di
Indonesia ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan pancasila sebagai paradigma kehidupan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mengetahui kasus yang berkaitan pancasila sebagai paradigma
pengembangan ekonomi.
3. Mengetahui sebab terjadinya pelenggaran terhadap pengembangan
ekonomi di Indonesia.
BAB II
PENDEKATAN KONSEP ATAU TEORI
Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dasar pancasila secara
normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai
konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Dengan pengertian paradigma
semacam itu maka dapat dirumuskan Pancasila sebagai paradigma kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi
maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada
pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar
moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila). Hal
ini untuk menghindari adanya persaingan bebas. Ekonomi yang humanistik
mendasarkan pada tujuan demi menyejahterakan rakyat luas. Sistem ekonomi
tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi demi kesejahteraan seluruh bangsa.
Tujuan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi
lebih sejahtera. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari persaingan
bebas dan monopoli yang berakibat pada penderitaan manusia dan penindasan
atas manusia satu dengan lainnya. Negara kita melangsungkan ekonomi
berasas kekeluargaan.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu
pada Sila Keempat Pancasila. Sementara pengembangan ekonomi lebih
mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian
menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan
Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau
Sistem Ekonomi Pancasila.
Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk
sebesar-besar kemakmuran/kesejahteraan rakyat yang harus mampu
mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh
warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah
berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang
lebih memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat
yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama
pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang
sesuai dengan ini ialah koperasi. Ekonomi Kerakyatan akan mampu
memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil,
demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan,
Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperan memaksakan pematuhan
peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan
kepastian hukum.
Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus kita
perbaiki supaya tidak ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara
penguasa politik dengan pengusaha, bahkan antara birokrat dengan pengusaha.
Bangsa sebagai unsur pokok serta subjek dalam negara yang merupakan
penjelmaan sifat kodrat manusia individu makhluk sosial adalah sebagai satu
keluarga bangsa. Oleh karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harus
diletakkan pada peningkatan harkat martabat serta kesejahteraan seluruh
bangsa sebagai satu keluarga.
Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-
bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan
menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga
negara.
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS
3.1 Ringkasan Kasus
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ratu Atut Chosiyah, yang
dihentikan penyidik atau di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) di
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, ternyata bukan hanya kasus pembangunan
Rumah Sakit (RS) Balaraja, Tanggerang, Banten Rp 20 miliar. Kejati Banten
juga telah menghentikan kasus dugaan korupsi, tanah Karangsari di Kecamatan
Pandeglang, Banten senilai Rp 5,14 miliar pada 2007 lalu.Direktur Aliansi
Lembaga Independen Peduli Publik (ALIPP) Suhada, kasus korupsi Karangsari
ini telah di SP3 pada Oktober 2007, padahal dalam kasus tersebut terdapat
kerugian keuangan negara hingga Rp 5,14 miliar.
Dalam kasus itu, terdapat kesalahan, diantaranya adanya perintah dari
Wakil Gubernur Banten (Ratu Atut Chosiyah) terkait pengalihan anggaran
penguatan jalan Pandeglang-Serang ke pembebasan lahan Karangsari,
Pandeglang. Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten juga telah
mengeluarkan SP3 terhadap kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit
(RS) Balaraja Tanggerang, Banten yang diduga merugikan negara hingga Rp20
miliar.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten kembali membuka kasus dugaan
korupsi pembangunan Rumah Sakit (RS) Balaraja, Tangerang, Banten Rp20
miliar lebih, yang telah dihentikan oleh Kejati Banten akhir 2008 lalu.
Kejati Banten, saat ini meminta masyarakat untuk membantu memberikan
bukti baru atau novum, tentang kasus tersebut agar bisa kembali disidik.Kepala
Kejaksaan Tinggi Banten (Kajati) Feri Wibisono mengatakan, alasan adanya
penghentian kasus itu, karena tidak ditemukanya kerugian keuangan negara.
Sebelumnya, alasan Kajati Banten yang saat itu dijabat Dondy K Sudirman
dikeluarkan SP3, karena setelah memeriksa orang-orang yang terkait, tidak
ditemukan unsur-unsur yang melanggar tindak pidanan korupsi.
Secara keseluruhan biaya pembangunan RSUD Balajara mencapai
Rp22,275 miliar yang berasal dari APBN 2005 hingga 2007. Perinciannya
antara lain Rp14,115 miliar untuk pembelian tanah, Rp6,135 miliar untuk
pematangan lahan dan Rp2 miliar untuk pembangunan gedung. Namun hingga
tahun 2008, RSUD Balaraja tidak pernah rampung, baru diselesaikan 12 persen
dari keseluruhan proyek. Kualitas bangunannya pun dinilai tidak sesuai bestek,
karena kini bangunan yang ada sudah retak-retak dan sebagian hancur.
Dari hasil penyelidikan, Kejari Tangerang kemudian menetapkan lima
tersangka yaitu Djadja Budiharja (Kepala Dinas Kesehatan Banten), M Natsir
(pejabat pembuat komitmen yang kini menjabat Kabiro Ekonomi Pemprov
Banten), Jhon Chaidir (Direktur PT Gelindingmas Wahana Nusa), Dimas
Widiyatmo (Kepala Proyek RSUD Balaraja) dan Ade Siswanto (Konsultan PT
Cipta Serang Mitra).
Dalam kasus ini, Kejari Tangerang juga telah memeriksa sejumlah saksi
di antaranya adik Kandung Ratu Atut Chosiyah Tubagus Chaeri Wardana atau
dikenal dengan panggilan Wawan. Untuk diketahui, Wawan saat ini bersetatus
tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap ketua Mahkamah Konstitusi
(MK) nonaktif Akil Muktar.
Namun, setelah kasus ini diambil alih penyidikannya oleh Kejati
Banten setelah melalui ekpose di kantor Kejati setempat. Kasus tersebut
diambil alih karena alasan efisiensi dalam penanganan perkara, karena
sebagian besar pelaku kasus tersebut berada di Pemprov Banten dengan alamat
di Kota Serang. Namun anehnya, setelah kasus tersebut diambilaliholeh Kejati
Banten. Kejati Banten malah mengeluarkan surat SP3 untuk kasus tersebut.
3.2 Analisis Masalah
Kasus ini terjadi karena ketidakpastian hukum di Indonesia. Hukum di
Indonesia masih dapat ditawar dengan kekuasaan. Sehingga pejabat tinggi
masih bisa bebas dari hukum yang berlaku. Mereka dapat mengendalikan
hukum tersebut. Selain itu pengawasan dalam pembangunan dan
pengembangan ekonomi di Indonesia masih longgar. Sehingga kasus korupsi
mudah terjadi dan menjamur di berbagai daerah dan berbagai kalangan.
Atas salah satu dari sekian banyak kasus korupsi di Indonesia itu
membuktikan bahwa Pancasila sebagai paradigm pembangunan ekonomi di
Indonesia masih belum diimplementasikan dengan benar. Nilai-nilai Pancasila
masih belum diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Terutama
bagi pejabat tinggi yang seharusnya mengerti betul tentang pancasila dan nilai-
nilainya serta hukum yang berlaku yang seharusnya mereka tegakkan.Pejabat
tinggi merupakan contoh untuk masyarakat Indonesia yang lain. Tidak
mungkin rakyat bias menerapkan nilai pancasila bila melihat perilaku orang-
orang besaritu dalam menjalankan politik dan pemerintahan.
Asas kekeluargaan yang seharusnya diterapkan tidak terlihat dalam
praktek pemerintahan saat ini. Banyak pejabat negara yang tidak peduli dengan
keadaan rakyatnya.Mereka lebih mementingkan dirinya sendiri.Buktinya
adalah masih banyak rakyat Indonesia yang berada dibawah garis
kemiskinan.Fakta tersebut sangat menyedihkan karena Indonesia adalah negara
yang kaya akan sumber daya alam. Namun, ketidak jujuran yang tinggi dalam
diri manusianya itulah yang membuat Indonesia belum bisa menjadi negara
maju dan sejahtera disemua kalangan rakyatnya.
Penanaman kembali sila-sila pancasila merupakan hal yang perlu
dilakukan saat ini bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuannya adalah untuk
mengembalikan kembali jiwa masyarakat yang berketuhanan, berkeadilan
sosial, berperikemanusiaan, kekeluargaan dan menghindari diri dari sikap
korupsi, kolusi dan nepotisme. Agar negara kita dapat berjalan lebih baik dan
lebih bersih sehingga bias menjadi negara yang maju dan bisa menyejahterakan
seluruh rakyat Indonesia sesuai cita-cita bangsa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional dalam
bidang ekonomi memberikan prinsip etis sebagai berikut :
a. Dasar moralitas ketuhanan dan kemanusiaan menjadi kerangka landasan
pembangunan ekonomi.
b. Mengembangkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan.
c. Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang bercorak kekeluargaan.
d. Ekonomi yang menghindari diri dari segala bentuk monopoli dan persaingan
bebas.
e. Ekonomi yang bertujuan demi keadilan dan kesejahteraan bersama.
4.2 Saran
Saran bagi masyarakat luas adalah :
1. Dengan menerapkan pancasila sebagai paradigma ekonomi semoga
ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dan tidak korupsi.
2. Diharapkan bagi petinggi Negara untuk lebih memerhatikan rakyatnya
dan tidak mementingkan dirinya sendiri.
3. Masyarakat perlu memahami sila-sila pencasila agar terhindar dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
4. Penegakkan hukum di Indonesia harus lebih ditingkatkan agar hokum
tidak hanya menjadi tulisan semata yang tumpul di atas tetapi tajam di
bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. Prof. Dr. M.S. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma
Oyikyu. 2013. Makalah pancasila sebagai paradigma. Terdapatpada :
http://oyikyu.blogspot.com (tanggal 7 November 2013 pukul 15.00)
Tim metrotv, 2013.Kasus Dugaan Korupsi RS
Balaraja Kembali Dibuka. Terdapat pada: http://metro.sindonews.com
(tanggal 7 November 2013 pukul15.57)
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
BAB 7
Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara
Disusun oleh:
Anggota : 1. Rifayani Fadhilah (240110130068)
2. Dara Nadira Daulay (240210130088)
3. Mesta Lestari (240210130080)
4. Novia Cristi (240210130066)
5. Salma Shofur (240210130073)
6. Chavvah Hashilah (240110130075)
7. Asri Sofiana Marwah (240110130061)
Kelompok : 7
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013