Makalah pancasila

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang. Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal. Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi dasar yang disertai dengan kemampuan dalam mengakses, memilih 1

Transcript of Makalah pancasila

Page 1: Makalah pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia

masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan

yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini

dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang.

Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua

dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi

jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran

tatanan sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara

nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global

dan lokal.

Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat

yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang

tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat

beragam dan canggih, sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi dasar yang

disertai dengan kemampuan dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan,

serta mengatasi situasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.

Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama

dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan

kehidupan manusia. Oleh karena itu, pancasila sebagai ideologi bangsa harus

dijadikan sebagai acuan yang mengakomodir dan mengantisipasi laju

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga setiap warga negara

dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.

1

Page 2: Makalah pancasila

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian Pancasila?

1.2.2 Apakah pengertian paradigma?

1.2.3 Apakah pengertian IPTEK?

1.2.4 Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi?

1.2.5 Bagaimanakah pancasila sebagai paradigma perkembangan?

1.2.6 Bagaimanakah pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Pancasila.

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian Paradigma.

1.3.3 Untuk mengetahui

1.3.4 Untuk mengetahui perkembangan IPTEK.

1.3.5 Untuk mengetahui pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK.

2

Page 3: Makalah pancasila

BAB 2

AKTUALISASI DAN IMPLEMENTASI

2.1 Aktualisasi Pancasila

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi

obyektif dan subyektif. Aktualisasi Pancasila obyektif yaitu aktualisasi Pancasila

dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara

antara lain legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-

bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam

penjabaran ke dalam undang-undang, GBHN, Pertahanan Kemanan, pendidikan

maupun bidang kenegaraan lainnya. Adapun aktualisasi Pancasila subyektif

adalah aktualisasi Pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral

dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subyektif

tersebut tidak terkecuali baik warga negara biasa, aparat penyelenggara negara,

penguasa negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu

mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana

terkandung dalam Pancasila.

2.2 Implementasi Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idiil bangsa Indonesia,

dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari

ancaman disintergrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya

sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari ideologi negara dalam format politik

orde baru banyak menuai kritik dan protes terhadap Pancasila sejarah

implementasi Pancasila memang tidak menunjukan garis lurus bukan dalam

pengertian keabsahan substansialnya, terapi dalam konteks implementasinya.

Tantangan terhadap Pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa

dan bernegarabukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga dunia

Internasional pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian Pancasila sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, karena diidalam Pancasila terkandung nilai-nlai

3

Page 4: Makalah pancasila

luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini

zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negar di seluruh dunia temasuk

Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta

neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuiki cara pandang dan cara

berpikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan Pancasila dan

dapat menghadirkan sistem nilai dan Idealisme baru yang bertentangan dengan

kepribadian bangsa.

Implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya

merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun

pengimplementasian tersebut dirinci dalam berbagai macam bidang anatara lain

POLEKSOSBUDHANKAM.

4

Page 5: Makalah pancasila

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri

dari dua kata dari sansekerta: Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara

bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf

keempat preambule (pembukaan UUD 1945). Meskipun terjadi perubahan

kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap

selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati

sebagai hari lahirnya Pancasila.

3.2 Pengertian Paradigma

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu

pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan

istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu

paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa

yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam

merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana

seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus

dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung

sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang

mengikuti paradigma tersebut.

5

Page 6: Makalah pancasila

Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu,

seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam

ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya

di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum,

sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai

kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur,

parameter, arah dan tujuan.

Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka,

acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan

demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan

segala hal dalam kehidupan manusia.

3.3    Macam – Macam Paradigma Ilmu Pengetahuan

1. Paradigma Kualitatif

Proses penelitian berdasarkan metodologi yang menyelidiki fenomena sosial

untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan

metode berpikir induktif.

2. Paradigma Deduksi

Induksi Paradigma deduksi (penelitian dengan pendekatan kuantitatif): analisis

data kesimpulan Paradigma induksi (penelitian dengan pendekatan kualitatif) :

pengumpulan data observasi, hipotesis kesimpulan.

3. Paradigma Piramida Kerangka berpikir atau model penyelidikan ilmiah yang

tahapannya menyerupai piramida , dibagi menjadi:

a. Piramida berlapis : semakin ke atas berarti tujuan semakin tercapai, yaitu

ditemukannya teori baru.

b. Piramida ganda : piramida yang dibuat berlandaskan piramida yang sudah ada

c. Piramida terbalik : piramida yang dibuat berdasarkan teori yang sudah ada.

4. Paradigma Siklus Empiris Kerangka berpikir atau model penyelidikan ilmiah

berupa siklus. Tujuan : memudah kan pembentukan pola pikir bagi ilmuan atau

peneliti untuk melakukan kegiatan ilmiah.

6

Page 7: Makalah pancasila

5. Paradigma Rekon struksi Teori Model penyelidikan ilmiah yang berusaha

merancang kembali teori atau metode yang telah ada dan digunakan dalam

penelitian. Agar model rekon struksi teori dapat diterapkan dengan baik,

pemilihan dan penguasaan teori tertentu yang dianggap relevan dengan penelitian

sangat menunjang keberhasilan teorinya.

  

3.4 Pengertian IPTEK

Ilmu adalah suatu pemahaman tentang suatu pengetahuan, yang memiliki

fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga

merupakan suatu pengetahuan yang teleh teruji kebenarannya. misalnya,

pengetauan tentang sikap dan prilaku manusia sebagai mahluk sosial, kemudian

pengetahuan itu di selidiki oleh para ahli menggunakan metode-metode tertentu,

dan ternyata pengetahuan tersebut memang benar bahwa manusai itu mahluk

sosial, maka dari itu pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu

sosial.

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau disadari seseorang yang

didapat dari pengalamannya. pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah

ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncur dikarenakan

seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.

Teknologi merupakan suatu penemuan melalui proses metode ilmiah

untuk mencapai tujuan yang maksimal. teknologi juga dapat diartikan sebagai

sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan.

Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah suatu

ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.

7

Page 8: Makalah pancasila

3.5 Perkembangan IPTEK

Sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah

menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia

berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih

aman dan sebagainya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dihindari

dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan

kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan

manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam

melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah

menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah

dihasilkan dalam dekade terakhir ini.

Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang

cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin

otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas

komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia

dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Sumbangan iptek terhadap

peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Namun manusia

tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa perkembangan iptek

mendatangkan efek negatif bagi manusia. Dalam peradaban modern, terlalu sering

manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan

umat manusia.

Kini ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju

pesat, mendasar, spektakuler. Iptek tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan

tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu

iptek telah menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan, dan merombak budaya

manusia secara intensif, yang berakibat terjadinya perbenturan tata nilai dalam

aspek kehidupan.

8

Page 9: Makalah pancasila

Fenomena perombakan tersebut, misalnya :

a. Dari budaya agraris-tradisional ke budaya industri modern. Peran mitos digeser

oleh peran logos / akal. Yang dituntut adalah prestasi, siap pakai, keunggulan

kompetitif, efisiensi, produktif dan kreatif, melupakan kaidah-kaidah normatif.

b.    Dari budaya nasional-kebangsaan ke budaya global-mondial. Visi, misi, nilai-

nilai universal lepas dari ikatan-ikatan primordial kebangsaan, keagamaan.

Akibatnya, rasa nasionalisme dan kepribadian bangsamulai luntur.

Berkat kemajuan IPTEK, kini masyarakat begitu mudah berkomunikasi dan

berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh

nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat

mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran suatu

kelompok masyarakat. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan

untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-

nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian kita

yang kita serap. Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka

pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia.

Akibatnya jika masyarakat tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan

kewaspadaan, maka dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa.

Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi

kriteria ketepatgunaan, yakni :

a.         Segi teknis dapat dilaksanakan

b.        Segi sosial akseptable

c.         Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan, dan

d.        Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup

Pancasila Sebagai Perkembangan

Tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah

sebagai berikut “Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia” hal ini merupakan tujuan negara hukum formal, adapun rumusan

“Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa” hal ini

merupakan tujuan negara hukum material, yang secara keseluruhan sebagai tujuan

9

Page 10: Makalah pancasila

khusus atau nasional. Adapun tujuan umum atau internasional adalah “Ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan soaial”.

Secara filosofis, hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma

pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek

pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai pancasila.

Karena nilai-nilai pancasila mendasarkan diri pada dasar ontologis manusia

sebagai subyek pendukung pancasila sekaligus sebagai subyek pendukung negara.

Unsur-unsur hakikat manusia “monopluralis” meliputi susunan kodrat manusia,

terdiri rohani (jiwa) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia terdiri dari makhluk

individu dan makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk

pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Pancasila sebagai paradigma berarti nilai – nilai dasar pancasila secara normatif

menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan

nasional yang dijalankan oleh Negara Indonesia.

Secara filosofis, hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan

nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan

nasional harus berdasarkan pada hakikat nilai – nilai, sila – sila pancasila.

3.6 Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru

bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu

menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi

masyarakat. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti Pancasila itu dapat

mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada

10

Page 11: Makalah pancasila

kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam

pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Kekuatan suatu

ideologi itu tergantung pada kualitas dan dimensi yang ada pada ideologi itu

sendiri (Alfian, 1992)(dalam internet). Ada beberapa dimensi penting sebuah

ideologi, yaitu:

a.    Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil

berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar

tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

b.    Dimensi Idealisme.

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi

harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik

kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

c.    Dimensi Fleksibility.

Maksudnya dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang

memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang

relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari

hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

     Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan

hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia

mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan

YME.

     Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan

peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak

bebas nilai, namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai –

nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral ketuhanan dan

kemanusiaan yang adil dan beradab.

     Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila

sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu :

a.    Aspek ontologi

11

Page 12: Makalah pancasila

Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik

henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan kenyataan.

Ilmu Pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai :

1.      Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic community yang

dalam hidup keseharian para warganya untuk terus menggali dan mengembangkan

ilmu pengetahuan.

2.      Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat ilmiah yang melalui

abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan

eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan.

3.      Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya

– karya ilmiah beserta implikasinya yang berwujud fisik ataupun non-fisik.

b.    Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang terkandung

didalamnya dijadikan metode berpikir.

c.    Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung didalam

pancasila sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan efek pengembangan

ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan ideal dari pancasila

dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.

Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengembangan

IPTEK:

Sila ketuhanan yang mahaesa mengkomplementasikan ilmu pengetahuan

mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak.

Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan

dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya

apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan

melestarikan.

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas

bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena

IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh

karena itu, pengembangan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi

kesejahteraan umat manusia. Iptek bukan untuk kesombongan dan keserakahan

manusia. Namun, harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia.

12

Page 13: Makalah pancasila

Sila persatuan Indonesia mengkomplementasiakan universalitas dan

internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK

hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran  bangsa serta

keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan mendasari pengembangan IPTEK secara

demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk

mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan

orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang

maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengkomplementasikan

pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam

kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannnya

dengan dirinya senndiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia,

manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam

lingkungannya.

T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung

hal-hal yang penting dalam pengembangan iptek, yaitu:

1.    Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah

makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain,

baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Ia tidak dapat terlepas dari alam,

sedangkan alam raya dapat berada tanpa manusia.

2.    Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk menyejahterakan manusia

haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan. Desain, eksperimen, ujicoba

dan penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat manusia zaman sekarang

maupun yang akan datang. Sehingga kita tidak boleh terjerumus mengembangkan

iptek tanpa nilai-nilai perikemanusiaan.

3.    Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek

untuk seluruh tanah air dan bangsa. Dimana segi-segi yang khas Indonesia harus

mendapat prioritas untuk dikembangkan secara merata untuk kepentingan seluruh

bangsa, tidak hanya atau terutama untuk kepentingan bangsa lain.

13

Page 14: Makalah pancasila

4.    Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, membuka kesempatan yang sama bagi semua

warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai

kemampuan dan keperluan masing-masing.

5.    Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan

perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko,

dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam pemanfaatan

pengembangan teknologi.

Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat masuk

kedalam tatanan pembangunan Indonesia melalui perkembangan IPTEK.

Pentingnya keselerasan diantara keduanya menjanjikan hubungan yang harmonis

dalam membangun sebuah negara yang dicita-citakan. Namun, pada kenyataanya

sangat sulit untuk menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia

adalah masyarakat yang plural, tidak jarang di antara masyarakat tersebut tidak

memiliki etika dalam menggunakan teknologi. Hal tersebut sangat tergantung

kepada tingkah laku manusia. Tidak setiap tingkah laku itu memberikan jaminan.

Hanya tingkah laku tertentu saja yang dapat menjamin, yaitu tingkah laku yang

bertanggung jawab. Artinya, yang berdasarkan pada prinsip keadilan, yakni

melakukan perbuatan sebagai kewajiban atas hak yang layak bagi seseorang

menurut posisi, fungsi dan keberadaannya.

Peraturan perundangan, sebagai salah satu teknik bernegara, harus mampu

menghidupi warganya dalam suasana tenteram damai, dan bahagia karena hal ini

merupakan wujud ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan negara itu sendiri.

Dengan demikian cara-cara pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

seharusnya berkiblat kepada kelima sila pancasila yang dapat dijadikan pedoman

dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai basis ketenteraman bernegara.

Pengembangan dan penguasaan dalam IPTEK (ilmu pengetahuan dan

teknologi) merupakan salah satu syarat menuju terwujudnya kehidupan

masyarakat bangsa yang maju dan modern. Pengembangan dan penguasaan

IPTEK menjadi sangat penting untuk dikaitkan dengan kehidupan global yang

ditandai dengan persaingan. Namun pengembangna IPTEK bukan semata-mata

untuk mengejar kemajuan material melainkan harus memperhatikan aspek-aspek

14

Page 15: Makalah pancasila

spiritual, artinya pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk mencapai

kebahagiaan lahir dan batin.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber

nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga

bangsa yang memiliki pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan

apabila pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma pancasila.

Syarat dan kondisi dikembangkannya iptek yang pancasialis :

a.    Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan

b.    Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat

pantang menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai, dan

adanya kultur bahwa disiplin merupakan suatu kebutuhan bukan sebagai beban

atau paksaan.

c.    Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus

terbuka wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama

dengan bidang-bidang yang berbeda

Hasil iptek harus dapat dipertanggungjawabkan akibatnya, baik pada masa

lalu, sekarang, maupun masa depan. Oleh karena itu, diperlukan suatu aturan yang

mampu menjadikan pancasila sebagai roh bagi perkembangan iptek di Indonesia.

Dalam hal ini pancasila mampu berperan memberikan beberapa prinsip etis pada

iptek sebagai berikut.

a.    Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh iptek.

b.    Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.

c.    Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan-kesulitan

hidupnya.

d.   Harus dihindari adanya monopoli iptek.

e.    Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan. Bahwa iman

dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan yang telah

ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu without

religion is blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama adala buta, agama

tanpa ilmu adalah lumpuh).

15

Page 16: Makalah pancasila

16

Page 17: Makalah pancasila

BAB 4

PENUTUP

4.1  Simpulan

4.1.1   Paradigma merupakan kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi,

sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari suatu perkembangan,

perubahan, serta proses dalam suatu bidang tertentu.

4.1.2   Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat,

mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi

sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sikap

bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus

waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai

dengan kepribadian kita yang kita serap.

4.1.3   Hubungan antara pancasila dengan IPTEK tidak dapat lagi ditempatkan secara

dikotomi saling bertentangan, pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu

pengetahuan, akan menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang represif dan

kontraproduktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan diarahkan oleh

nilai-nilai pancasila akan kehilangan arah konstruktifnya dan terdistori menjadi

suatu yang akan melahirkan akibat-akibat fatal bagi kehidupan manusia.

4.2 Saran

Sebagai masyarakat Indonesia yang menganut ideologi pancasila,

hendaknya dalam mengembangkan maupun memanfaatkan perkembangan IPTEK

harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan berdasarkan

tujuan untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia baik untuk masa

sekarang maupun masa mendatang.

17

Page 18: Makalah pancasila

DAFTAR PUSTAKA

http://tadir-amin.blogspot.com/2012/07/gambaran-pengembangan-iptek-yang-

tidak.html (Diakses tanggal 18 Maret 2013)

http://ilerning.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=943:pancasila-sebagai-paradigma-

pengembangan-iptek-&catid=51:pendidikan-pancasila&Itemid=77 (Diakses

tanggal 18 Maret 2013)

http://alvaziazien.blogspot.com/2012/08/nilai-nilai-pancasila-perkembangan-

iptek.html (Diakses tanggal 18 Maret 2013)

http://asmitagari.wordpress.com/2012/06/25/pancasila-sebagai-paradigma-

pembangunan-iptek/ (Diakses tanggal 18 Maret 2013)

Kaelan, H. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

18