Makalah pancasila

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama. Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama. Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera. - 1 -

Transcript of Makalah pancasila

Page 1: Makalah pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia

senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok

dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya

tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar

,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar

lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan

kepentingan yang sama.

Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing

memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang

yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan

sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama.

Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam

lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun

menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar

masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera.

Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan kita

dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan daerah masih

ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun temurun melekat pada

diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat istiadat tersebut harus dipenuhi

karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu.

Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya

dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya, ideologi,

ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter dalam

menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita ambil dan tetap

melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik.

- 1 -

Page 2: Makalah pancasila

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu tugas

Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta untuk

mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.

1.3 Rumusan Masalah

Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup beberapa

permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa?

3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya?

4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya?

5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

1.4 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan

sistematika penulisan.

Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta

peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa.

Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

- 2 -

Page 3: Makalah pancasila

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon Politicon

yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara bersama – sama.

Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus saling berhubungan,

komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap manusia, baik sebagai individu

atauanggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan

oranglain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan

kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing.Tindakan  manusia 

dalam  interaksi  sosial  itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di

masyarakat.

Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta kaitannnya

dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara . 

Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk

masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi. Keterbukaaan

sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi bangsa bangsa di dunia

yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan dikucilkan dari percaturan dunia.

Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan negara untuk masuk dalam kancah

informasi dan komunikasi.

Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk

menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana

- 3 -

Page 4: Makalah pancasila

keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang datang

dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun berbagai

pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau pembaharuan.

Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa tidak

semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa kita. Oleh

karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila merupakan

pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai keterbukaaan

dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik, yaitu bahwa

setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak bertentangan dalam

Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk menjujnjung tinggi dasar Negara

kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar ditegakan dalam kesatuan nafas dengan

semangat filafat pancasila dan UUD 1945.

Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di

ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di

publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa

keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar peluang

timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah timbulnya

keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari.

Disamping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni

Negara republik Indonesia mennganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai

kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip

kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan (2)

yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada diskriminasi .

Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan

pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak

sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap

- 4 -

Page 5: Makalah pancasila

manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama

derajatnya.

Menegakan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting

karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada jaminan terhadap

tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan harus diberlakukan

dua prinsif yaitu:

a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest

equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem

kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan

yang adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll.

Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan

pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang

mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan

pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan bernegara,

dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan bernegara itu akan

mendorong integritas bangsa yang hakiki .

Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar - benar

mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan keadilan

akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ), sehingga

stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan keamanan dan

ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.

Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan

dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan

untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya.

- 5 -

Page 6: Makalah pancasila

2.2 Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku Di

masyarakat

Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan,

ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia  dilahirkan  dan  hidup  tidak

terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok

ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya.  Selain itu juga untuk

mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari

luar. Setiap manusia  akan  terdorong melakukan  berbagai  usaha   untuk  menghindari 

atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu.

    Dalam    hidup   berkelompok   itu   terjadilah    interaksi antar manusia.  

Kalian  juga   senantiasa   mengadakan interaksi dengan teman-teman  kalian,  bukan? 

Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah  dua   atau

lebih   kepentingan.   Pertemuan kepentingan tersebut disebut  “kontak“.  Menurut

Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu :

1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentinganyang bertemu

saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli.

2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu

bersaingan atau berlawanan.   Misalnya,   pelamar  yang bertemu dengan pelamar yang

lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri.

      Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak

mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling

bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa

aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu

berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang

menjamin kelangsungan hidupnya.

     Sebagai   manusia    yang   menuntut   jaminan  kelangsungan hidupnya,  harus

diingat pula  bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia itu

adalah Zoon Politikon, yang  dijelaskan lebih lanjut oleh  Hans Kelsen “man is a social 

- 6 -

Page 7: Makalah pancasila

and politcal  being”  artinya  manusia itu adalah  mahluk sosial yang dikodratkan hidup

dalam  kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa

oleh kodrat sebagai mahluk   sosial itu selalu berorganisasi.            

Kehidupan     dalam    kebersamaan      ( ko-eksistensi ) berarti   adanya  

hubungan   antara   manusia    yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang  

dimaksud dengan hubungan sosial ( social relation ) atau relasi  sosial. Yang dimaksud

hubungan sosial  adalah  hubungan   antar subjek yang saling menyadari kehadirannya

masing - masing. Dalam hubungan sosial  itu  selalu  terjadi  interaksi  sosial

yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut

sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara

satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban.

     Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena

norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak

sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota

masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan

hidup dalam masyarakat.

2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan

    

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu

atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan

norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka

bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam

pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin.

Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim

disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau

norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.. Norma dalah kaidah atau aturan

yang berlaku ebagai petunjuk dalam kehidupan ehari – hari.

- 7 -

Page 8: Makalah pancasila

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud:

perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma

tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh

karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi

seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang

telah dikenal luas ada empat, yaitu:

a. Norma Agama :

Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah,

larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa

berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

a) “Kamu dilarang membunuh”.

b) “Kamu dilarang mencuri”.

c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.

d) “Kamu harus beribadah”.

e) “Kamu jangan menipu”.

b. Norma Kesusilaan :

Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran

norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma

kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.

b) “Kamu harus berlaku jujur”.

c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

- 8 -

Page 9: Makalah pancasila

c. Norma Kesopanan :

Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk

mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat

menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya,

karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang

berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama

atau adat istiadat.

Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan

bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat

tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi

masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Berilah  tempat  terlebih  dahulu   kepada   wanita   di dalam   kereta  api,  bus   dan 

ain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa  bayi”.

b) “Jangan makan sambil berbicara”.

c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

d. Norma Hukum :

Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.

Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala

paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan,

yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak

pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan

sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya

dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini

diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum

karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.

- 9 -

Page 10: Makalah pancasila

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti

kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

 Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut

juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun

peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk

membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

     Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima

sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan

adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu

hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering

disamakan dengan adat istiadat.

Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam

masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat

sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat

merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan

dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan

tradisi rakyat.

2.2.2 Hubungan Antar Norma

    Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur

oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.

Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana

kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling

mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam

hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu

- 10 -

Page 11: Makalah pancasila

kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial

lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.   

   Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada

larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”,

“penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama,

kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena

masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil).

Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma

hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.

3.2 Peranan Maahaia Dalam kehidupan Berbanga Dan Bernegara

Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin

tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam

latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang

seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi.

Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai

mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti

kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila

kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih

banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan

peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa

danbernegara.

Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim

yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa

bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI dalam

menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim

kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian

- 11 -

Page 12: Makalah pancasila

bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman

Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih

membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde

baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata

dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang

tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa,

meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh

panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam

kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni

membelakepentinganrakyatsemata.

Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais

pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung

mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,

kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang

kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat

hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak

melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya

hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada

kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar

atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa

diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra

mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya

ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa

persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu

tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan

terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak

hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen

bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya .

- 12 -

Page 13: Makalah pancasila

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling

membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama haruslah

harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara umum

kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi salah –

satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi kepentingan

bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini kerukunan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu dicontohkan dengan adanya

tawuran antar masyarakat di berbagai daerah.

Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan

bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih

menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan

hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram.

3.2 Saran

Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali

kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.

- 13 -