MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

31
Makalah CERMIN,PRISMA DAN LENSA Disusun Oleh : Rohalia Azzahra ( 13115002 ) Dosen Pembimbing Syarifah Rahmiza, M.Pd PROGRAM STUDI : FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ABULYATAMA TAHUN 2015-2016

description

 

Transcript of MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Page 1: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Makalah

CERMIN,PRISMA DAN LENSA

Disusun Oleh :

Rohalia Azzahra ( 13115002 )

Dosen Pembimbing

Syarifah Rahmiza, M.Pd

PROGRAM STUDI : FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ABULYATAMA

TAHUN 2015-2016

Page 2: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena

berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat-alat Optik

ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran fisika.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Aceh Besar 15 desember 2015

Penyusun

Page 3: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cermin

2.1.1 Pemantulan pada cermin datar

2.1.2 pemantulan pada cermin cekung

2.1.3 pemantulan pada cermin cembung

2.2 Pengertian Prisma

2.2.1 Pembiasan cahaya pada Prisma

2.2.2 Rumus pembiasan pada prisma

2.3 Pengertian Lensa

2.3.1 Jenis-jenis lensa

2.3.2 Bagian-bagian lensa

2.3.3 Sinar-sinar istimewa

2.3.4 Melukis pembentukan bayangan pada lensa

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 saran

Page 4: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di

bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai

hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah

Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. Menurut perkembangan era globalisasa

bidang optik pun ikut berkembang. Alat-alat optik sangat berpengaruh

berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari , seperti dalam bidang pendidikan

,kesehatan dan perkantoran . jenis alat-alat opti pun beraneka ragam menurut

bentuk dan kegunaannya. Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang

dapat memantulkan bayangan benda dengan sempurna lain prisma adalah

bangun ruang yang mempunyai penampang melintang yang selalu sama dalam

bentuk dan ukuran dan Lensa digunakan untuk membantu orang-orang yang

menderita cacat mata atau penglihatannya terganggu. Contohnya: miopi,

hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisme.

Page 5: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pengertian cermin ?

2. Apa yang dimaksud dengan Pengertian prisma ?

3. Bagaimana pembiasan cahaya pada prisma ?

4. Apa yang dimaksud Pengertian lensa ?

5. Sebutkan Jenis-jenis lensa ?

1.3 tujuan

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian cermin

2. untuk mengetahui apa yang dimaksed dengan pengertian prisma

3. untuk mengetahui bagaimana pembiasan cahaya pada prisma

4. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian lensa

5. untuk mengetahui jenis-jenis lens

Page 6: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN CERMIN

Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapat memantulkan bayangan

benda dengan sempurna.

Cermin dibedahkan atas :

Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar.

Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya cekung dan

bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk

bayangan nyata dan sebuah benda.

Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan

bersifat divergen (menyebarkan sinar). Cermin cembung hanya dapat

membentuk bayangan maya dari sebuah benda.

Page 7: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

2.1.1 Pemantulan pada cermin datar

a. sifat sifat bayangan pada cermin datar.

Cermin yang kita pakai untuk berkaca adalah cermin datar. Bayangan

yang terlihat di dalam cermin datar disebut bayangan cermin.

( gambar 8 . 4 ). Bayangan pada cermin datar

Bersifat :

1. Sama besar dengan bendanya yang berada didepan cermin.

2. Tegak artinya posisi tegak bayangan sama dengan posisi tegaknya

benda.

3. Tertukar sisinya artinya bagian kanan benda menjadi bagian kiri

bayangan (dengan kata lain, bayangan menghadap berlawan arah

terhadap bendanya).

4. Semu atau maya, artinya tidak dapat ditangkap oleh layar.

5. Jarak sama artinya jarak bayangan terhadap cermin sama dengan jarak

benda terhadap cermin.

Page 8: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

b. bayangan nyata ( sejati ) dan bayangan semu ( maya )

bayangan nyata adalah bayangan yang terjadi karena pertemuan

langsung sinar- sinar cahaya ( bukan perpanjangan) dan dapat

ditangkap oleh layar. (Gambar 8.5a)

bayangan semu adalah bayangan yang terjadi karena pertemuan

perpanjangan sinar-sinar cahaya. Bayangan semu ini dilihat langsung

oleh mata, tetapi tidak ditangkap oleh layar (gambar 8. 5b)

c. melukis pembentukan bayangan pada cermin datar

1. lukis sinar pertama yang datang dari benda menuju kecermim dan

dipantulkan ke mata sesuai dengan hukum pemantulan, yaitu sinar

datang (i) = sinar pantul(r).

2. Lukis sinar kedua yang datang dari benda menuju ke cermin dan

dipantulkan ke mata sesuai hukum pemantulan.

3. perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang

sehingga perpotongan tersebut merupakan bayangan benda.

Gambar 8.6a dan gambar 8.6b

Page 9: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa jarak bayangan ke cermin

sama jauh dengan jarak benda ke cermin, hanya saja bayangan tersebut

berupa bayangan maya ( di belakang cermin ).

Secara matematis dapat dinyatakan dengan :

[ S = - ]

Di mana : s = jarak benda ke cermin .

= jarak bayangan ke cermin

- = tanda negatif menunjukan bayangan maya (semu).

Contoh

1. Seorang siswa berdiri 6 m di depan sebuah cermin datar yang besar.

a. Berpakah jarak siswa terhadap bayangan.

b. Siswa tersebut kemudian berjalan mundur 2m dari cermin itu.

Berpakah jarak siswa tersebut terhadap bayangan sekarang?

Jawab

a. Gambar

b. Siswa mundur 2m dari cermin tersebut, berarti s = 8m,

maka sesuai dengan persamaan s=- di dapatkan =8m .

Jarak siswa terhadap bayangan (d) dapat dihitung sebagai

berikut

d = s +

= 8 + 8

= 16

Page 10: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

2. Seorang wanita 1,6 m berdiri di depan cermin datar melihar seluruh

bayangan dan ujung bawah sepatuhnya sampai ujung rambut. Berapa tinggi

minimun cermin datar agar wanita tersebut dapat melihat seluruh

bayangannya?

Jawab

Gambar

Sifat cermin datar, yaitu jarak benda ke cermin sama dengan

jarak bayangan ke cermin. Jadi , BC = B C atau B C = BBPerhatikan : ∆ ABB , ∆ DCB

AB : DC = BB : CBAB : DC = BB = BBAB : DC = 1 :

DC = AB

= ( 160 cm )

= 80 cm

Dari perhitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa, untuk dapat

melihat seluruh bayangan kita pada cermin datar, maka panjang

minimun cermin datar yang kita perlukan adalah setengah dari

tinggi kita . dapat dinyatakan sebagai berikuth = h

Di mana : h = panjang cermin datar

h = tinggi badan kita

Page 11: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

2.1.2 pemantulan pada cermin cekung

jika bayangan suatu benda dapat ditangkap oleh layar adalah bayangan nyata.,

sebaliknya jika tidak dapat ditangka oleh layar adalah bayangan semu( maya).

Berikut ini kita akan membahas tentang sinar-sinar istimewa pada cermin

cekung, melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung.

1. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

a). Sinar datang sejajar dengan sumbu utama cermin, dipantulkan melalui

fokus (f) cermin.

Gambar

Page 12: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

b). Sinar datang melalui titik fokus ( f ) akan dipantulkan sejajar dengan

sumbuh utama.

Gambar 8.12

c). Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin ( m) dipantulkan

kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Gambar 8.13

Page 13: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

d). Sinar yang menuju titik tengah cermin dipantulkan sedemikian sehingga

sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul terhadap sumbu utama.

Gambar

2. Melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung.

Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung pertolongan dua

dari empat sinar istimewa. Langka-langkah yang diperlukan untuk melekus

bayangan sebagai berikut:

a. Lukis dua dari sinar istimewa

b. Sinar selalu datang dari bagian depan cermin dan dipantulkan kembali ke

bagian depan cermin. Perpanjangan sinar-sinar dibelakang cermin dilukis

sebagai garis putus-putus.

c. Perpotongan kedua sinar pantul yang dilukis pada langkah a) merupakan

bayangan yang dihasilkan nyata ( sejati ). Sebaliknya, jika perpotongan

didapatkan dari perpanjangan dari sinar pantul di belakng cermin, maka

bayangan yang dihasilkan adalah maya , dan dilukis dengan putus-putus

Gambar 8.16a dan gamabr 8.16b

Page 14: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Gambar 8.16c dan 8.16d.

Dari keempat pembentukan bayangan di atas dengan letak benda berbeda-

beda, dapat disimpulakn sebagai berikut:

a). Makin dekat letak benda di depan cermin cekung, makin besar

bayangannya.

b). Bayangan nyata selalu terletak di depan cermin dan terbalik

c). Bayangan maya selalu terletak dibelakang cermin, tegak dan

diperbesar.

3. rumus cermin cekung.

Cermin cekung berfokus positif. Jika anda mempunyai benda dengan

jarak S dari cermin maka untuk mencari jarak bayangannya

menggunakan rumus:

= +

Keterangan

f = fokus cermin

s = jarak benda dari cermin

= jarak bayangan

Sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus

M = =

Keterangan :

S = jarak benda dari cermin

Page 15: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

= jarak bayangan

ℎ = tinggi bayangan

h = tinggi benda

contoh

1. Sebuah benda berada 12 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari 16

Tentukanlah:

a. jarak fokus cermin cekung

b. letak bayangan

c. perbesaran bayangan

d. sifat bayangan

jawab

s = 12 cm

R = 16 cm

a. jarak fokus cermin dapat dihitung dengan persamaan:

f = R

= (16 cm)

= 8 cm

b. letak bayangan pada cermin cekung dapat dihitung dengan persamaan:

+ =

+ =

Page 16: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

= -

= -

=

= 24 cm ( positif menunjukkan bahwa bayangan terletak di depan

cermin cekung, berarti bayangan adalah nyata )

c. perbesaran bayangan dapat dihitung dengan persamaan :

p =

=

= - 2 kali ( negatif menunjukkan bayangan adalah terbalik )

d. sifat bayangan yang dihasilkan adalah :

nyata ( karena positif )

terbalik ( karena P negatif )

diperbesar ( karena P = 2 kali

Page 17: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

2.1.3 pemantulan pada cermin cembung

cermin cembung disebut juga konveks atau cermin negatif karena

pusat kelengkungan M dan titik fokus utama F ( selanjutnya disebut

titik fokus saja) ada titik belakang kelengkungan ( lihat gambar 8.23

dan 8.24).

oleh karena itulah nilai R dan f pada cermin cembung negatif.

Gambar

Kedua gambar diatas adalah gambar sinar-sinar istimewa pada cermin

cembung dengan sudut buka kecil. Gambar memperlihatkan bahwa sinar-

sinar pantul pada cermin cembung bersifat memancar (divergen). Sinar-

sinar sejajar dipantulkan seakan-akan berasal dari satu titik di belakang

cermin, yaitu titik fokus utama atau api utama. Karena letak titik fokus

utama F di belakang cermin maka di sebut titik fokus maya atau cembung,

cara menggambar pembentukan bayangan cermin cembung dan rumus

cermin cembung.

1. Sinar-sinar istimewa oada cermin cembung

a). Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakan-akan

datang dari titik fokus F

gambar 8.25

Page 18: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

b). Sinar datang menuju ke titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu

utama.

Gambar 8.26

c). Sinar datang menuju ke titik pusat kelengkungan M dipantulkan

kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan M.

Gambar 8.27

d). Sinar datang dengan arah sembarang dipantulakn sesuai hukum

pemantulan, yaitu susut datang sama dengan sudut pantul.

Gambar 8.28

2. Menggambar pembentukan bayangan pada cermin cembung

Cara menggambar pembentukan bayangan pada cermin cembung

persis sama dengan cermin cekung, yaitu diperlukan pertolongan dua

dari empat sinar istimewa saja.

Gambar 8.29

Page 19: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Dapat disimpulkan bahwa untuk benda yang dapat diletakkan di depan

cermin cembung selalu terbentuk bayangan maya, tegak dan

diperkecil.

3. Rumus cermin cembung

Rumus-rumus yang berlaku pada cermin cekung,berlaku juga pada

cermin cembung, hanya saja karena titik fokus F dan titik pusat

kelengkungan cermin M terletak di belakang cermin maka jarak fokus

(f) dan jari-jari kelengkungan (R) bertanda negatif.

F = R

P = =

+ =

di mana: f = jarak fokus cermin cembung (-)

R = jari-jari kelengkungan cermin cembung (-)

P = perbesaran linier

h’ = tinggi bayangan

h = tinggi benda

s’ = jarak bayangan ke titik O

s = jarak benda ke titik O

contoh

jarak fokus sebuah cermin cembung 20cm. Sebuah benda setinggi

benda setinggi 4cm diletakkan pada jarak 30cm di depan cermin.

Tentukanlah :

a. Letak bayangan

b. Perbesaran bayangan

Page 20: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

c. Tinggi bayangan

d. Sifat bayangan

jawab

a. Letak bayangan pada cermin cembung dapat dihitung dengan

persamaan :

+ =

= =

= - -

= - -

S’ =

= -12 cm ( s’ negatif menunjukkan bahwa bayangan terletak di

belakang cermin cembung, berarti bayangan adalag maya)

b. Perbesaran bayangan dihitung dengan persamaan :

P =

=( )

= 0,4 kali (P positif menunjukkan bayangan adalah tegak dan

P<1 menunjukkan diperkecil)

c. Tinggi bayangan dapat dihitung dengan persamaan.

P =

0,4 =

h’ = (0,4)(6)

= 2,4cm ( h’<h menunjukkan diperkecil)

Page 21: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

d. Sifat bayangan yang dihasilkan

Maya ( karena s’ bertanda negatif)

Tegak ( karena P bertanda positif)

Diperkecil ( karena P<1 atau h’<h)

2.2 PENGERTIAN PRISMA

Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup identik

berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang. Dengan

kata lain prisma adalah bangun ruang yang mempunyai penampang melintang yang

selalu sama dalam bentuk dan ukuran.

2.2.1 Pembiasan cahaya pada Prisma

Prisma adalah benda bening (transparan) yang penampangnya berbentuk

segitiga (dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut

tertentu). Biasanya prisma terbuat dari bahan gelas. Bidang permukaan

prisma disebut bidang pembias, sedangkan sudut yang dibentuk oleh

kedua bidang pembias disebut sudut pembias dan garis perpotongan

kedua bidang pembias disebut rusuk pembias. Lihat gambar (8.43).

Gambar

Jika seberkas sinar monokromatik (atau sinar tunggal, yaitu sinar yang

tidak dapat diuraikan menjadi sinar lain) didatangkan pada salah satu

bidang pembias maka sinar yang keluar dari pembias lainnya

dibelokkan arahnya dari sinar datang semula.

Page 22: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Mula-mula sinar monokramatik datang dari udara masuk ke prisma di

sisi sebelah kiri (pada rusuk pembias AB), sinar ini dibiaskan

mendekati garis normal ( ). Sinar yang dibiaskan ini

datang ke sisi sebelah kanan (bidang batas gelas–udara ) dan sinar ini

dibiaskan menjauhi garis normal ketika meninggalkan prisma.

Disini terlihat bahwa sinar yang keluar dari prisma tidak sejajar dengan

sinar datang yang mula-mula. Jadi, dapat disimpulkan bahwa arah

sinar diubah setelah memasuki prisma.

2.2.2 Rumus pembiasan pada prisma

persamaan sudut puncak prisma atau biasa disebut sudut pembias

prisma, dapat dihitung menggunakan rumus :

β = r1 + i2

dengan

β = adalah sudut puncak prisma (⁰)r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma

(⁰).i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-

udara.

jika nilai sudut pembias prisma sudah diketahui selanjutnya kita dapt

mencari nilai sudut deviasi prisma atau sudut pembias prisma,

menggunakan rumus :

D = (i1 + r2) - β

Dengan :

Page 23: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

D = sudut deviasi (⁰)i1 = sudut datang pada bidang batas bidang pertama prisma (⁰)r2 = sudut bias pada bidang kedua prisma (⁰)β = sudut puncak atau sudut pembias prisma (⁰)Sudut deviasi minimum terjadi saat i1 = r2 , utuk menentukan nilai

deviasi minimum digunakan persamaan :

Dm = 2i1 - β

Bila sudut pembias lebih dari 15° , besar sudut deviasi minimum

dihitung menggunakan rumus :

Dengan :

n1 = indeks bias medium (udara)

n2 = indeks bias prisma

Dm = sudut deviasi minimum (⁰)β = sudut pembias prisma (⁰)b. Bila sudut pembias kurang dari 15° , besar sudut deviasi minimum

dihitung menggunakan rumus :

Dengan :

δ = sudut deviasi minimum (⁰)

Page 24: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

n = indeks bias relatif prisma terhadap medium

β = sudut pembias prisma (⁰)2.3 PENGERTIAN LENSA

Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung. Dua

bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa

silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis,

sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan

cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik.

2.3.1 Jenis-jenis lensa

Berdasarkan sifat pembiasan sinarnya, lensa dibedakan menadi dua jenis,

yaitu:

a) Lensa cembung (konveks atau lensa positif /lensa konvergen )

adalah lensa yang bersifat mengumpulkan (konvergen) sinar yang

dibiaskan. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa

konvergen. Ciri dari lensa ini adalah bagian tengah lebih tebal dari

bagian tepinya.

b) Lensa cekung (konkaf atau lensa negatif/lensa divergen)

Adalah lensa yang bersifat memancarkan (divergen) sinar yang

dibiaskan. Oleh karena itu, lensa cekung ini disebut juga lensa

divergen. Ciri dari lensa ini adalah bagian tengah lebih tipis dari

bagian tepinya.

Lensa dibatasi oleh dua permukaan. Kedua permukaan dapat

cembung atau cekung atau satu cembung dan lainnya cekung., atau

Page 25: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

yang satu datar yang lainnya cembung atau cekung. Berdasarkan

hal ini maka lensa cembung atau lensa cekung masing-masing

dapat digolongkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Cembung rangkap atau bikonveks

2. Cembung datar atau plan-konveks

3. Cembung cekung atau konkaf-konveks

4. Cekung rangkap atau bikonkaf

5. Cekung datar atau plan-konkaf

6. Cekung cembung atau konveks-konkaf

Gambar

2.3.2 Bagian-bagian lensa

Sebelum membicarakan lensa lebih lanjut, terlebih dahulu harus

memahami istilah-istilah atau bagian-bagian dari lensa itu.

1. Sumbuh utama

adalah garis yang menghubungkan pusat kedua bola yang

membentuk permukaan lensa.

2. Pusat optik (O)

Adalah titik pada lensa di mana suatu sinar yang melewatinya tidak

akan dibiaskan.

3. Sumbuh lensa

Adalah sumbu yang memisahkan dua bagian lensa dan melewati

pusat optik.

4. Titik fokus utama (F)

Page 26: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Adalah titik pada sumbu utama dimana sinar sejajar akan

dikumpulkan atau titik dimana seolah-olah sinar mulai disebarkan.

Pada lensa dua titik fokus (diberi lambang F dan F ). Sedangkan

pada lensa cembung, titik fokus dibelakang lensa (diberi lambang

). Sedangkan pada lensa cekung,titik fokus ada didepan lensa

(diberi lambang ). Kata depan dan belakang lensa mengacu pada

bagian mana sinar datang dan sinar dibiaskan. Bagian sinar datang

adalah bagian depan dan bagian sinar dibiaskan adalah bagian

belakang lensa. Di atas telah di sebutkan bahwa lensa mempunyai

dua titik fokus ( karena sinar dapat datangdari dua arah), yaitu titik

fokus disebut titik fokus aktif dan titik fokus F disebut fokus

pasif.

5. Jarak fokus (f)

Adalah jarak dari fokus ke titik pusat optik O. Jarak dari fokus aktif

ke titik pusat optik O sama dengan jarak fokus pasif F ke titik

pusat optik O.

Gambar 8.49a

Gambar 8.49b

Fokus aktif pada lensa cembung diperoleh dari perpotongan

langsung dari sinar-sinar bias (lihat gambar 8.49a) sehingga fokus

aktif adalah fokus nyata. Oleh karena itu, jarak fokus

lensacembung bertanda pasif. Sementara, fokus aktif pada lensa

cekung di perolehdari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias.,

yang dilukis dengan garis putus-putus (lihat gambar 8.49b) sehingga

Page 27: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

fokus aktf adalag fokus maya. Oleh karena itu, jarak fokus lensa

cekung bertanda negati, maka lensa ini disebut lensa negatif.

2.3.3 Sinar-sinar Istimewa

a. tiga sinar istimewa pada lensa cembung

1. gambar

2. gambar

3. gambar

b. tiga sinar istimewa pada lensa cekung

1. gambar

2. gambar

3. gambar

2.3.4 Melukis pembentukan bayangan pada lensa

lensa membentuk bayangan seperti yang dibentuk oleh cermin cekung dan

cermin cembung, tetapi pembentukan bayangan pada lensa bukan

disebabkan oleh pemantulan, melainkan oleh pembiasan. Langkah-langkah

untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa adalah sebagai berikut:

a. lukis dua dari ketiga sinar istimewa (umumnya digunakan sinar 1 dan

sinar 3)

b. sinar datang selalu dari depan lensa dan dibiaskan kebelakang lensa.

c. Perotongan keduan buah sinar bias yang dilukis pada (a) merupakan

letak bayangan.

Page 28: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

Jika perpotongan didapat dari perpanjangan sinar bias maka bayangan

yang terjadi adalah bayangan maya dan dilukis dengan garis putus-

putus.

Berikut ini diberikan beberapa contoh letak benda pada lensa cembung

(lensa positif) dan lensa cekung (lensa negatif) sehingga menghasilkan

bayangan yang sangat tergantung pada lokasi dimana benda berada.

a. Lensa cembung

1. Benda berada dititik jauh tak terhingga, bayangan yang dibentuk

berupa titik di fokus aktif .

Gambar 8.52a

5). Benda terletak di , maka tidak ada bayangan yang terbentuk,

karena setelah pembiasan semua sinar sejajar ( 8.52a, dilukis

menggunakan 2 sinar istimewa). Gambar

6). Gambar

b. lensa cekung

lensa cekung tidak mampu menghasilkan bayangan sejati karena

setelah melewati lensa semua sinar tersebar (sinar-sinar tidak akan

berpotongan). Untuk semua posisi benda, lensa cekung akan

menghasilkan bayangan maya,tegak dan diperkecil.

(1). Gambar

(2)

(3)

Page 29: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapat memantulkan bayangan

benda dengan sempurna. Cermin dibedahkan atas :

Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar.

Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya cekung dan

bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk

bayangan nyata dan sebuah benda.

Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan

bersifat divergen (menyebarkan sinar). Cermin cembung hanya dapat

membentuk bayangan maya dari sebuah benda.

2. Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup identik

berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang. Dengan

kata lain prisma adalah bangun ruang yang mempunyai penampang melintang yang

selalu sama dalam bentuk dan ukuran.

3. Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung. Dua

bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa

silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis,

sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan

cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik.

Page 30: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

4. Jenis-jenis lensa

Berdasarkan sifat pembiasan sinarnya, lensa dibedakan menadi dua jenis, yaitu:

c. Lensa cembung (konveks atau lensa positif /lensa konvergen )

adalah lensa yang bersifat mengumpulkan (konvergen) sinar yang

dibiaskan. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa konvergen.

Ciri dari lensa ini adalah bagian tengah lebih tebal dari bagian tepinya.

d. Lensa cekung (konkaf atau lensa negatif/lensa divergen)

Adalah lensa yang bersifat memancarkan (divergen) sinar yang dibiaskan.

Oleh karena itu, lensa cekung ini disebut juga lensa divergen. Ciri dari

lensa ini adalah bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya.

3.2 saran

Semoga apa yang telah kita pelajari selama ini bisa bermanfaat dimasa yang akan

datang begitu pula dengan Makalah OPTIK ini agar kiranya memberikan manfaat

bagi si penulis khususnya dan bagi semua Mahasiswa umumnya. Akhir kata saya

ucapkan terimkasih.

Page 31: MAKALAH OPTIK.CERMIN, LENSA DAN PRISMA

DAFTAR PUSTAKA

Allonso, M and Finn, E.D. 1980. Fundamental university physics, vol. 1 and 2. New York:

Addison-Wesley Publishing company inc.

1992. physics. New York : Addison Wesley Publishing Company Inc.

Alvin, H. 1998.3000 Solved Poblem ini Physics. New York : Mc. Graw-Hill Book Company.

Bueche, Frederick and Davil L. Wallach. 1994. Tehnical physics. Amerika: jhon Wiley and

Son.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Garis-garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) kurikulum sekolah menengah umum 1994.

Folland, C.B. 1991. Graded Examples for GCSE physics. London : John Murray (publisher)

limited.