Makalah Neonatus Dan Bayi

33
Masalah – masalah kese hatan yang terjadi pada setiap pertumbuhan dan perkembangan anak (neonates dan bayi) DI SUSUN: O L E H KELOMPOK V; PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ABULYATAMA BANDA ACEH 2012 i

description

Masalah – masalah kesehatan yang terjadi pada setiap pertumbuhan dan perkembangan anak (neonates dan bayi)

Transcript of Makalah Neonatus Dan Bayi

Page 1: Makalah Neonatus Dan Bayi

Masalah – masalah kesehatan yang terjadi pada setiap pertumbuhan dan

perkembangan anak (neonates dan bayi)

DI SUSUN:

OLEH

KELOMPOK V;

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ABULYATAMA BANDA ACEH

2012

i

Page 2: Makalah Neonatus Dan Bayi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan, sebagai tanda syukur kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah-Masalah Kesehatan Yang

Terjadi Pada Setiap Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak”.

Shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW serta keluarga dan

sahabat sekalian yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang

penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam menyelesaikan tugas ini kami telah berusaha semaksimal mungkin

namun kaena keterbasan pengetahuan dan pengalaman kami, sehingga tugas ini

masih jauh dari kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan saran-saran dan

kritikan yang bersifat membangun guna menyempurkan tugas di masa yang akan

datang.

Demikian tugas ini kami kerjakan, atas dukungan dari semua pihak kami

ucapkan terimakasih.

i

Page 3: Makalah Neonatus Dan Bayi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 1

C. Tujuan.......................................................................................... 2

D. Manfaat........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian.................................................................................... 3

B. Aspek-aspek perkembangan pada anak....................................... 5

C. Masalah yang terjadi dalam tumbuh kembang bayi.................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 17

B. Saran............................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah Neonatus Dan Bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek – aspek perkembangan dan tahapan perkembangan normal sesuai

usia pada anak perlu diketahui dan dipahami karena sangat penting untuk

mengetahui tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat

dari segi fisiologis maupun dari segi psikologis. Pertumbuhan anak akan

dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri anak itu sendiri maupun

dari luar , apabila hal ini mengalami masalah maka akan berpengaruh pada

pertumbuhan anak.

Perkembangan anak akan berjalan dengan baik, apabila faktor yang

mempengaruhinya tidak mengalami gangguan. Anak akan mulai

menampakkan perkembanganya (skill) sesuai dengan tahapa usianya, dan itu

akan terus bertambah sampai dewasa. Untuk mengetahui perkembangan anak

harus tahu aspek apa saja dalam perkembangan dan tahapan perkembangan

sesuai usia anak, dan itu diperlukan parameter – parameter tertentu, dan semua

itu akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut .

a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?

b. Apa saja aspek – aspek perkembangan pada anak?

c. Apa yang dimaksud dengan gerak kasar atau motorik kasar?

d. Apa yang dimaksud dengan gerak halus atau motorik halus?

e. Apa yang dimaksud dengan kemampuan bicara dan bahasa?

f. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi dan kemandirian?

g. Apa saja tahap perkembangan normal sesuai dengan usia?

Page 5: Makalah Neonatus Dan Bayi

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan umum :

Setelah membaca makalh ini diharapakan mahasiswa mampu

memahami apa saja perkembangan (skill) yang seharusnya dimiliki oleh

anak sesuai usianya.

2. Tujuan khusus :

Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami

tentang :

a. Aspek perkembangan pada anak

b. Gerak kasar atau motorik kasar

c. Gerak halus atau motorik halus

d. Kemampuan bicara dan bahasa

e. Sosialisasi dan kemandirian

f. Tahap perkembangan normal sesuai usia

D. Manfaat

1. Mahasiswa mampu memahami apa saja aspek dalam pertumbuhan pada

anak

2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang gerak kasar atau

motorik kasar, dan pembagian usia mulai munculnya motorik kasar

3. Mahasiswa mampu memahami gerak halus atau motorik halus

4. Mahasiswa memahami di usia berapa anak mampu untuk berbicara dan

seberapa besar kemampuan berbicaranya

5. Mahasiswa mampu memahami sosialisasi dan kemandirian pada anak

6. Mahasiswa mengetahui tahapan perkembangan normal anak sesuai dengan

usianya

2

Page 6: Makalah Neonatus Dan Bayi

BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur

dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,

organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga

masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan

emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan (Wong, 2000).

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh

bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan

merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai

melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2000).

Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,

tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

pertumbuhan dan perkembangan per defenisi adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa

diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,

meter), umur, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen

tubuh).

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,

3

Page 7: Makalah Neonatus Dan Bayi

organ-organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai

dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan

pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa

itu terjadi secara sinkron pada setiap individu (Soetjiningsih. 1995).

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat suatu

peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan. Masa

tersebut akan berlainan dalam suatu organ tubuh. Percepatan dan

perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap

organ tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang lain.

Peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang

besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun individu,

sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada

perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek social,

emosional, dan intelektual. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak

terjadi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual,

maupun emosional. Peristiwa pertumbuhan dan perkembangan secara fisik

dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai

dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh. Pertumbuhan dan

perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan

secara symbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung,

membaca, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan secara emosional anak

dapat dilihat dari perilaku social di lingkungan anak.

Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, ada beberapa konsep

yang perlu diketahui. Adapun konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Otak terbentuk berkesinambungan sepanjang waktu hidupnya dan

substansi dasarnya dirancang selama masa awal kehidupan.

b. Interaksi antara genetik dan pengalaman dini akan menentukan tatanan

arsitektur otak yang sedang berkembang, dengan komponen aktifnya

4

Page 8: Makalah Neonatus Dan Bayi

adalah suasana “memberi dan menerima” alamiah ketika anak aktif

membina hubungan dengan orangtua dan pengasuh dalam suatu

lingkungan keluarga atau masyarakat.

c. Arsitektur otak dan kompetisi untuk berkembang dibentuk secara “dari

bawah” , dengan sirkuit – sirkuit untuk kemampuan awal yang

sederhana akan menentukan pembentukan sirkuit dan kemampuan

selanjutnya yang lebih kompleks.

d. Aspek kognitif, emosi, dan kapabilitas personal – sosial saling terkait

kuat satu sama lain sepanjang hidup.

e. Stres yang bersifat toksik pada awal kehidupan anak mempunyai efek

yang persisten pada susunan saraf pusat dan sistem hormonal yang

dapat merusak arsitektur otak dan menjadi penyebab berbagai

permasalahan jangka panjang di dalam proses belajar dan perilaku baik

secara fisik atau mental.

f. Prinsip dasar pengetahuan modern tentang otak memberi gambaran

kepada kita bahwa menciptakan kondisi yang kondusif untuk tumbuh

kembang anak pada usia dini merupakan langkah yang lebih efektif

dan murah dibanding mengatasi berbagai permasalahan perkembangan

anak diusia yang lebih tua.

Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama

kali adalah melakukan wawancara tentang faktor kemungkinan yang

menyebabkan gangguan dalam perkembangan tes skrining perkembangan

anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologis, atau pemeriksaan lainnya.

Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan

anak, yaitu interaksi anak selama ini, evaluasi fungsi penglihatan,

pendengaran,bicara, bahasa, serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya,

seperti pemeriksaan neurologis, metabolik, dan lain – lain.

B. Aspek-Aspek Perkembangan Pada Anak

1. Gerak halus atau motorik halus

Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan

pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot – otot besar seperti

5

Page 9: Makalah Neonatus Dan Bayi

duduk, berdiri, dan sebagainya. Perkembangan motorik halus pada tiap

tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut.

a. Masa neonatus (0-28)

Pada masa neonatus (0-28 hari) adalah awal dari pertumbuhan dan

perkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadi

kehidupan yang baru dalam ekstra uteri dengan terjadi proses adaptasi

semua sistem organ tubuh. Proses adaptasi dari organ tersebut dimulai

dari akrivitas pernapasan yang disertai pertukaran gas dengan

frekuensi pernapasan antara 35-50 x/menit, penyesuaian denyut

jantung antara 120-160x/menit dengan ukuran jantung lebih besar

apabila dibandingkan dengan rongga dada, terjadi aktivitas bayi yang

mulai meningkat. Selanjutnya diikuti perkembangan fungsi organ-

organ tubuh lainnya.

b. Masa bayi (28 hari -1tahun)

1) Bayi sudah mencoba meraih mainan yang digerak-gerakkan di

depan pandangannya atau yang ditaruh di dadanya.

2) Telapak tangannya sudah membuka sehingga orangtua bisa

memegang kedua tangannya dan membantu si kecil untuk bertepuk

tangan.

3) Sudah bisa memerhatikan suatu objek yang berjarak.

4) Perkembangan Sosial-Emosi

5) Bayi mulai memunculkan berbagai suara sebagai ekpresi rasa

senang atau tidak senang ketimbang menangis.

6) Dapat memberi respons dengan mengoceh atau tersenyum pada

orang dewasa yang mengajaknya bercanda.

7) Bisa membedakan wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara

ramah maupun yang menunjukkan amarah. Respons yang

diberikan berbeda terhadap apa yang dilihat. Maka itu, seringlah

memberikan senyuman serta suara riang gembira pada bayi.

8) Dapat menikmati permainan, baik bermain sendiri dengan suatu

objek atau bermain social misalnya bermain cermin. Ia akan

tersenyum ketika melihat bayangannya di cermin.

6

Page 10: Makalah Neonatus Dan Bayi

9) Mengulurkan tangan minta digendong ibu atau orang yang sudah

dikenalnya.

10) Jika ada bayi lain, biasanya ia memberikan respons untuk menarik

perhatian. Seperti dengan menendang-nendangkan kaki, tertawa,

main ludah atau melambungkan badannya ke atas-ke bawah.

c. Masa anak (1-3 tahun)

Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunjukan

dengan adanya kemampuan dalam mencoba menyusun atau membuat

menara pada kubus.

d. Masa prasekolah (3-5 tahun)

Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai

memiliki kemampuan menggoyangkan jari – jari kaki, menggambar

dua atau tiga bagian, memilih garis yang lebih panjang dan

menggambar orang, melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit

benda, melambaikan tangan menggunakan tangannyauntuk bermain,

menempatkan objek ke dalam wadah, makan sendiri, minum dari

cangkir dengan bantuan, menggunakan sendok denganbantuan, makan

dengan jari, serta membuat coretan di atas kertas (Wong, 2000).

2. Gerak kasar atau motorik kasar

Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan

gerakan yang melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu dan dilakukan

oleh otot – otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti

mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. Perkembangan

motorik kasar pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut

a. Masa neonatus (0-28 hari)

Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini

diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tumbuh dan mulai

mengangkat kepala.

7

Page 11: Makalah Neonatus Dan Bayi

b. Masa bayi (28 hari -1tahun)

1) Usia 1-4 bulan

Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan

kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk

sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak,

jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri,

kontrol kepala sempurna mengangkat kepala sambil berbaring

telentang, berguling dari telentang ke miring, posisi lengan dan

tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk mengangkat.

2) Usia 4-8 bulan

Perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat

pada perubahan dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada alas

dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan gerakan

menekan kedua tangannya. Pada bulan ke-4 sudah mampu

memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri, duduk dengan kepala

tegak, membalikan badan, bangkit dengan kepalategak, menumpu

badan pada kaki dengan lengan berayun ke depan dan ke belakang,

berguling dari telentang ke telengkup, serta duduk dengan bantuan

dalam waktu yang singkat.

3) Usia 8-12 bulan

Perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk

tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri,

berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri.

4) Masa anak (1-3 tahun)

Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik

kasar secara signifikan. Pada masa ini anak sudah mampu melangkah

dan berjalan dengan tegak. Sekitar usia 18 bulan anak mampu menaiki

tangga dengan cara satu tangan dipegang. Pada akhir tahun ke-2 sudah

mampu berlari – lari kecil, menendang bola, dan mulai mencoba

melompat.

8

Page 12: Makalah Neonatus Dan Bayi

5) Masa prasekolah (3-5 tahun)

Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali

dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selam 1-5 detik,

melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki,

menjelajah, membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan bantuan

(Wong, 2000).

3. Kemampuan bicara dan bahasa

Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk

memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti

perintah, dan sebagainya. Berikut ini akan disebutkan perkembangan

bahasa pada tiap tahap usia anak.

1) Masa neonatus (0-28 hari)

Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukkan dengan

adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara

atau bel.

2) Masa bayi (28 hari -1tahun)

a) Usia 1-4 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya

kemampuan bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf hidup,

berceloteh, mengucapkan kata “ooh/ahh”, tertawa dan berteriak,

mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh.

b) Usia 4-8 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan

bunyi atau kata – kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi,

tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin banyak serta

menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat

membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti “ba-ba”.

c) Usia 8-12 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu

mengucapkan kata “papa” dan “mama” yang belum spesifik,

9

Page 13: Makalah Neonatus Dan Bayi

mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat

mengucapkan 1-2 kata.

3) Masa anak (1-3 tahun)

Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainya

kemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak

mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata, tingginya kemampuan

meniru, mengenal, dan responsif terhadap orang lain, mampu

menunjukkan dua gambar, mampu mengkombinasikan kata – kata,

serta mulai mampu menunjukkan lambaian anggota badan.

4) Masa prasekolah (3-5 tahun)

Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan

menyebutkan hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua

warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua

kata, mengerti empat kata depan, mengerti beberapa kata sifat dan

jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek,

orang, dan aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata, memahami arti

larangan, serta merespon panggilan orang dan anggota keluarga dekat.

4. Sosialisasi dan kemandirian

Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak

(makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan

ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya,

dan sebagainya.

Perkembangan perilaku pada tahap tumbuh kembang tiap usia adalah

sebagai berikut.

a. Masa neonatus (0-28 hari)

Perkembangan adaptasi sosial atau perilaku masa neonatus ini

dapat ditunjukan dengan adanya tanda – tanda tersenyum dan mulai

menatap muka untuk mengenali seseorang.

10

Page 14: Makalah Neonatus Dan Bayi

b. Masa bayi (28 hari – 1 tahun)

1) Usia 1-4 bulan

Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawali

dengan kemampuan mengamati tangannya, tersenyum spontan dan

membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenal ibunya dengan

penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak, tersenyum pada

wajah manusia, waktu tidur dalam sehari lebih sedikit daripada

waktu terjaga, membentuk siklus tidur bangun, menangis bila

terjadi sesuatu yang aneh, membedakan wajah – wajah yang

dikenal dan tidak dikenal, senang menatap wajah – wajah yang

dikenalnya, serta terdiam bila ada orang yang tak dikenal (asing).

2) Usia 4-8 bulan

Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini antara lain anak

merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai

bermain dengan mainan, mudah frustasi, serta memukul mukul

lengan dan kaki jika sedang kesal.

3) Usia 8-12 bulan

Perkembangan adptasi sosial pada usia ini dimulai dengan

kemampuan bertepuk tangan, menyatkan keinginan, sudah mulai

minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, bermain bola

atau lainnya dengan orang lain.

c. Masa anak (1-3 tahun)

Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukan dengan

kemampuan membantu kegiatan di rumah, menyuapi boneka, mulia

menggosok gigi, serta mencoba mengenakan baju sendiri.

d. Masa prasekolah (3-5 tahun)

Perkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah adanya

kemampuan bermain dengan permainan sederhana, menangis jika

dimarahi, membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh,

menunjukan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, serta

mengenali anggota keluarga (Wong, 2000).

11

Page 15: Makalah Neonatus Dan Bayi

C. Masalah Yang Terjadi Dalam Tumbuh Kembang Bayi

Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui

atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia

18 tahun sedang menurut Undang-undang Kesejahteraan Anak RI No. 4

Tahun 1979 sampai dengan usia 21 tahun sebelum menikah. Beberapa

masalah tumbuh kembang anak yang perlu dijadikan acuan dalam

pendeteksian di antaranya :

1. 10 % anak akan mencapai kemampuan pada usia dini

2. 50 % anak akan mencapai kemampuan kemudian

3. 75 % anak akan mencapai kemampuan lebih kemudian

4. 90 % anak akan sudah harus dapat mencapai kemampuan pada batas usia

paling lambat masih dalam batas normal, dan

5. 10 % anak dimasukkan dalam katagori terlambat apabila belum bisa

mencapai kemampuannya.

Secara umum terdapat beberapa ciri anak yang memiliki kelainan dan

perlu pendeteksian di antaranya apabila pada usia 1-1,5 bulan bisa tersenyum

secara spontan, anak usia 3 bulan masih menggenggam dan belum bersuara,

usia 4-5 bulan belum tengkurap dengan kepala diangkat, pada usia 7-8 bulan

anak belum bisa didudukkan tanpa bantuan,  pada usia 12 bulan belum bisa

menjinjit, pada usia 15 bulan belum berjalan, pada usia 15 bulan anak belum

mampu mengucapkan -5 kata, pada usia 2 tahun anak belum bisa menyebut

nama sendiri, pada usia 30 bulan anak belum bisa menggambar, pada usia 3

tahun anak belum bisa berpakaian, pada usia 3,5 tahun anak belum bisa

mengenal warna, pada usia 4 tahun anak belum bisa menggambar orang 3

bagian dan pada usia 4,5 tahun anak belum bisa bercerita, maka perilaku di

atas perlu dilakukan pendeteksian untuk mengenal berbagai masalah yang

berhubungan dengan tumbuh kembang anak di antaranya:

a. Gagal tumbuh (Failure to Thrive)

Merupakan kegagalan untuk tumbuh di mana sebenarnya anak

tersebut lahir dengan cukup bulan, akan tetapi dalam pertumbuhan dan

perkembangan selanjutnya mengalami kegagalan pertumbuhan fisik

dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan social atau motorik. Factor

12

Page 16: Makalah Neonatus Dan Bayi

yang mempengaruhi terjadinya gagal tumbuh adalah gangguan psikososial

di mana anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua sehingga

banyak dijumpai pada panti-panti. Cirri gagal tumbuh yang lain adalah

secara organic tidak ditemukan adanya kelainan dan secara anamnesa anak

ditelantarkan dalam perawatannya.

b. Gangguan makan

Gangguan makan pada anak seringkali dijumpai pada masyarakat

awam yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

anak dan memahami pentingnya nutrisi pada anak, gangguan makan pada

anak yang sering kita temukan seperti penolakan makan, gangguan

regurgitasi pada masa bayi, anoreksia nervosa, dan bulimia.

Penolakan makan merupakan gangguan makan pada anak yang

dapat diakibatkan beberapa faktor di antaranya anak tidak menyukai

terhadap pemberian secara memaksa dalam makan atau tidak menyukai

cara pemberiannya atau tidak menarik perhatian pada anak, kemudian

orang tua atau pengasuh tidak sabar dalam memberikan makan atau dalam

hal ini orang tua atau pengasuhnya terlalu merasa khawatir atau

kecemasan kalau anak tidak makan maka anaknya akan mengalami

kekurangan gizi sehingga kadang-kadang selalu disiapkan makan yang

bergizi tanpa memperdulikan selera pada anak atau kesukaan anak. Faktor

cara pemberian makan pada anak adalah salah satu bagian penting dari

faktor pengaruh gangguan makan pada anak, artinya cara pemberian ini

yang sering kali menyebabkan gangguan makan seperti adanya paksaan

dalam memberikan makan, suasana yang tegang, dan lain-lain. Berikut ini

adalah contoh kasus gangguan makan pada anak :

1) Pika merupakan keadaan anak berulang kali makan yang tidak

bergizi seperti kapur tembok yang terkupas, kertas, kotoran yang

dipungut dari lantai, kancing, rambut, mainan, dan lain-lain. Pika

ini dapat menimbulkan anemia atau keracunan apabila yang

dimakan mengandung zat yang dapat memberikan dampak

keracunan seperti zat timah dan lain-lain.

13

Page 17: Makalah Neonatus Dan Bayi

2) Terjadinya regurgitasi atau mengeluarkan kembali makanan

kedalam mulut tanpa disertai perasaan mual atau gangguan

gastrointestinal, dengan ditandai mengejan, punggung melengkung

ke belakang, mulutnya terbuka, kepalanya menengadah dan disertai

gerakan-gerakan menghisap, kondisi demikian apabila terlalu

banyak makanan yang dimuntahkan maka akan terjadi kehilangan

berat badan sehingga dapat menimbulkan malnutrisi.

3) Anoraksia nervosa dan bulimia merupakan gangguan makan yang

sering dijumpai pada anak remaja wanita yang ditandai adanya

penurunan berat badan secara disengaja atau gangguan psikologis

yang spesifik, kondisi demikian merupakan salah satu penyebab

gangguan makan pada anak.

c. Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan gangguan yang dialami anak selama

tidur, gangguan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

pada anak apabila gangguan ini berlangsung lama dan terus-menerus.

Gangguan tidur dalam hal ini adalah gangguan tidur terror dan gangguan

tidur berjalan (somnambulisme). Gangguan tidur terror ditandai dengan

anak kadang-kadang sering menangis pada tengah malam, menjerit,

merintih, dan lain-lain. Kadang-kadang hal tersebut tidak akan menjadi

masalah, akan tetapi hal tersebut bila berlangsung terus akan mengganggu

tugas-tugas perkembangan anak. Gangguan tidur di atas yang dapat

menyebabkan gangguan dalam tumbuh kembang adalah gangguan tidur

dari tempat tidur dan berjalan sewaktu tidur, kondisi tersebut kadang-

kadang kita jumpai pada anak, hal tersebut apabila berlangsung lama maka

mempengaruhi perkembangan pada anak.

d. Enuresis fungsional

Merupakan gangguan dalam pengeluaran urine yang involunter

pada waktu siang atau malam hari pada anak yang berumur lebih empat

tahun tanpa adanya kelainan fisik maupun penyakit organic. Kondisi ini

terdapat pada anak umur empat tahun ke atas mengingat pada umur

tersebut kondisi sfingter eksterna vesika urinaria sudah mampu dikontrol

14

Page 18: Makalah Neonatus Dan Bayi

akan tetapi pada usia demikian tetap belum bias, hal tersebut dapat

disebabkan beberapa factor di antaranya kegagalan dalam toilet training

pada anak dan adanya negative reinforcement(pemberian hukuman lebih

ditekankan dari pada pujian) sehingga terjadi kegagalan dalam proses

berkemih sehingga dapat terjadi enuresis fungsional. Keadaan demikian

apabila berlangsung lama dan panjang maka akan mengganggu tugas

dalam perkembangan anak.

e. Enkopresis fungsional

Enkopresis fungsional merupakan gangguan dalam pengeluaran

tinja yang tidak terkontrol pada anak yang terjadi secara berulang-ulang

tanpa adanya konstipasi atau tanpa adanya penyebab organic pada anak

yang berumur lebih dari empat tahun. Kondisi demikian dapat disebabkan

karena kondisi psikologis pada anak sehingga menyebabkan kegagalan

dalam melakukan buang air besar. Kondisi tersebut apabila dibiarkan

terlalu lama dapat mengganggu dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan pada anak.

f. Mutisme efektif

Merupakan gangguan bicara pada anak yang ditandai dengan

menolak untuk berbicara pada situasi social seperti di sekolah ataupun di

tempat-tempat umum. Keadaan demikian disebabkan oleh gangguan

psikologis pada anak. Beberapa ahli mengatakan bahwa mutisme efektif

digunakan anak dalam rangka mengurangi perasaan takut, tetapi ada juga

yang digunakan sebagai penarik perhatian agar selalu diperhatikan.

g. Gangguan perkembangan spesifik

Gangguan perkembangan spesifik pada anak tersebut dapat meliputi

gangguan perkembangan membaca dan menulis, gangguan perkembangan

berhitung, gangguan perkembangan berbahasa, gangguan perkembangan

artikulasi, gangguan perkembangan motorik yang spesifik.

h. Reterdasi mental

Merupakan gangguan dalam perkembangan dimana terjadi

gangguan dalam fungsi intelektual yang sub normal adanya perilaku

adaptif social dan timbul pada masa perkembangan yaitu di bawah umur

15

Page 19: Makalah Neonatus Dan Bayi

18 tahun. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan beberapa factor,

diantaranya factor genetic atau juga kelainan dalam kromosom, factor ibu

selama hamil dimana terjadi gangguan dalam gizi atau penyakit pada ibu

seperti rubella, atau adanya virus lain atau juga factor setelah lahir dimana

dapat terjadi kerusakan otak apabila terjadi infeksi seperti meningistis,

ensefalitis, dan lain-lain.

i. Autism

Autism atau dikenal dengan sindrom keanner dengan memiliki

gejala tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan menggunakan

bahasa, berperilaku berulang-ulang, serta bereaksi tidak biasa terhadap

rangsangan sekitarnya. Dengan kata lain, pada anak autism dapat terjadi

kelainan emosi, intelektual, dan kemauan atau gangguan pervasive. Dapat

secara singkat dikatakan bahwa autism merupakan suatu keadaan anak

dapat berbuat semaunya sendiri baik secara berfikir atau berperilaku.

j. Penganiayaan dan pengabaian anak

Merupakan tindakan yang disengaja yang dapat menimbulkan

sakit, secara fisik atau emosional pada anak atau resiko terhadap sakit atau

cedera. Terdapat empat jenis penganiayaan pada anak di antaranya

penganiayaan secara fisik, penganiayaan emosional, penganiayaan seksual

dan pengabaian. Kesemuanya dapat dipicu oleh lingkungan yang ada di

sekitar anak. Gejala dari jenis penganiayaan tersebut adalah apabila jenis

penganiayaan fisik maka dapat terjadi cedera, apabila penganiayaan jenis

emosional dapat terjadi keguncangan pada jiwa anak dan juga dapat

menimbulkan kekacauan mental, kemudian penganiayaan seksual terjadi

iritasi atau leserasi pada genital eksterna, infaksi saluran kemih atau

penyakit genital, serta adanya kehamilan dan gejala pada pengabaian

adalah kurangnya perawatan pada diri anak dapat terjadi kegagalan untuk

tumbuh, keterlambatan perkembangan, gangguan makan, kurang

perawatan diri, dan lain-lain (Betz, Cecily L, 1996).

16

Page 20: Makalah Neonatus Dan Bayi

BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan

2. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot – otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya

3. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian – bagian

tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot – otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis,

dan sebagainya

4. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya.

5. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anank (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya

B. Saran

Semoga makalah yang berjudul aspek – aspek perkembangan dan

tahapan perkembangan secra normal ini dapat bermanfaat bagi para

masyarakat luas pada umumnya dan bagi para rekan mahasiswa pada

khususny. Kami sebagai kelompok sadar bahwa makalah ini masih banyak

memiliki kekurangan karena hanya beberapa referensi yang dipakai,

namun kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Dalam menghadapi dunia keperawatan yang semakin maju

diharapkan para pwrawat mampu menguasai pengetahuan tentang

perkembangan anak dan langkah apa saja yang perlu diambil agar

menghasilkan skill yang maksimal.

17

Page 21: Makalah Neonatus Dan Bayi

DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimun Hidayat, (2008), Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk

Pendidikan Kebidanan. Jakarta, Selemba Medika.

Dr. Soetjiningsih, SpAK.( 1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : ECG.

Wong / Donna L.E.d.6. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta :

ECG.

Ahmad Suryawan, Irwan, Deteksi Dini Tanda dan Gejala Penyimpangan

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Surabaya :UK Tumbuh

Kembang Anak dan Remaja IDAI Jawa Timur.

18