Makalah Mina Padi

13
Agroekosistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pertanian saat ini, banyak lahan pertanian dan perikanan yang sudah beralih fungsi menjadi industry perumahan dan pabrik. Hal ini menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian dan perikanan. Alih fungsi lahan ini menyebabkan menurunnya kesejahteraan para petani, karena kebanyakan para petani statusnya hanya sebagai penggarap bukan pemilik lahan. Kondisi seperti ini dalam jangka panjang akan menimbulkan permasalahan yang kompleks secara social ekonomi. Para petani di Indonesia banyak yang masih bercocok tanam dengan menggunakan satu komoditas saja sehingga hasil yang diperoleh kurang menguntungkan, jika petani bisa memanfaatkan pertanian terpadu seperti menanam padi dan membudidaya ikan maka komoditas yang dihasilkan bisa lebih dari biasanya dan keuntungannya lebih banyak. Selain itu hubungan antara ikan dan padi sangat menguntungkan karena ikan dapat mengeluarkan feses yang mengandung bahan organic sehingga padi dapat tumbuh dengan sehat dan ekosistem yang ada di sawah tetap terjaga serta saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana syarat tumbuh tanaman padi dan benih ikan mas? 2. Bagaimana hubungan timbal balik tanaman padi dan ikan mas? 1

description

cocok tanaman kombinasi padi dan ikan

Transcript of Makalah Mina Padi

Page 1: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertanian saat ini, banyak lahan pertanian dan perikanan yang sudah beralih

fungsi menjadi industry perumahan dan pabrik. Hal ini menyebabkan semakin sempitnya

lahan pertanian dan perikanan. Alih fungsi lahan ini menyebabkan menurunnya

kesejahteraan para petani, karena kebanyakan para petani statusnya hanya sebagai

penggarap bukan pemilik lahan. Kondisi seperti ini dalam jangka panjang akan

menimbulkan permasalahan yang kompleks secara social ekonomi. Para petani di

Indonesia banyak yang masih bercocok tanam dengan menggunakan satu komoditas saja

sehingga hasil yang diperoleh kurang menguntungkan, jika petani bisa memanfaatkan

pertanian terpadu seperti menanam padi dan membudidaya ikan maka komoditas yang

dihasilkan bisa lebih dari biasanya dan keuntungannya lebih banyak. Selain itu hubungan

antara ikan dan padi sangat menguntungkan karena ikan dapat mengeluarkan feses yang

mengandung bahan organic sehingga padi dapat tumbuh dengan sehat dan ekosistem

yang ada di sawah tetap terjaga serta saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana syarat tumbuh tanaman padi dan benih ikan mas?

2. Bagaimana hubungan timbal balik tanaman padi dan ikan mas?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman padi dan benih ikan.

2. Untuk mengetahui hubungan timbal balik tanaman padi dan ikan mas.

1.4 Metode Penulisan

Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis mencari

referensi dari berbagai sumber, dan mengumpulkannya kemudian

disusun untuk membentuk kesatuan isi yang utuh, sehingga penulis

dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

1

Page 2: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mina Padi

Sistem Mina Padi adalah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama padi di

sawah (Afrianto dan Liviawaty, 1998). Usaha semacam ini lebih populer dengan sebutan

“Inmindi” atau Intensifikasi Mina Padi. Umumnya sistem ini hanya digunakan untuk

memelihara ikan yang berukuran kecil (fingerling) atau menumbuhkan benih ikan yang

akan dijual sebagai ikan konsumsi. Ikan mas dan jenis karper lainnya merupakan jenis

ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan

baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap panas matahari (Suharti,

2003).

Gambar 1.Sistem Mina Padi

2.1.1 Penggolongan Budi Daya Ikan di Sawah

Sawah merupakan tempat yang baik untuk memelihara ikan, khususnya ikan mas,

karena disawah terdapat jasad-jasad hewani dan nabati yang langsung dimanfaatkan

oleh ikan. Pemeliharaan ikan bersama dengan padi ternyata dapat menaikkan produksi

padi, karena ekskresi ikan dapat memupuk kesuburan tanah dan demikian pula sisa-sisa

makanan tambahan yang diberikan kepada ikan, umumnya dedak, dapat bertindak

sebagai pupuk. Pemeliharaan ikan di sawah sudah lama dilakukan. Jenis budi daya ikan

di sawah dikenal tiga macam yakni sebagai penyelang, pengganti palawija, dan

tumpang sari mina padi. Budi daya ikan di sawah pada dasarnya sama, perbedaannya

hanya pada saat penanaman, lama penanaman, serta kepadatan penebaran benih ikan.

2

Page 3: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

Sehingga saat ini budi daya ikan di sawah semakin beragam yakni :

(1) Penyelang

Penyelang adalah usaha pemeliharaan ikan di sawah sebelum penanaman padi.

Waktunya tidak terlalu lama, sekitar 3-4 minggu, menunggu padi di persemaian

sampai siap untuk ditanam di sawah. Umumnya kegiatan penyelang lebih cocok

dan banyak dilakukan pada saat musim hujan atau awal masuk musim hujan, saat

petani sudah menyemai benih padi di persemaian. Interval waktu menunggu padi

di persemaian sampai mencapai ukuran siap tanam inilah yang dimanfaatkan untuk

pemeliharaan ikan. Selanjutnya, setelah dipelihara beberapa minggu, pemanenan

ikan dilakukan bertepatan dengan pengolahan tanah sawah menjelang pertanaman

padi baru.

(2) Palawija

Palawija adalah usaha pemeliharaan ikan disawah yang dilakukan setelah

padi dipanen dan sawah belum segera digunakan untuk penanaman padi.

Umumnya, pemeliharaan sistem palawija dilakukan setelah selesai panen padi pada

musim kemarau. Sambil menunggu datangnya musim hujan sebagai awal musim

tanam berikutnya, sawah dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan. Dengan begitu,

pemeliharaan ikan sistem palawija ini dapat dilakukan lebih lama daripada sistem

penyelang, yaitu bisa berkisar 2-3 bulan, dari selesai panen padi pada musim hujan

berikutnya. Pemeliharaan sistem palawija lebih cocok dilakukan pada lokasi yang

suplai airnya tersedia sepanjang tahun.

(3) Mina Padi

Mina padi biasa juga disebut tumpang sari. Istilah mina padi berasal dari

bahasa Sansekerta yaitu mina (yang berarti ikan). Mina padi dapat diartikan

sebagai sistem pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersamaan dengan

penanaman atau pemeliharaan padi. Batas masa pemeliharaan ikan pada sistem

mina padi berkisar 45-65 hari. Batas masa pemeliharaan ikan ini terkait erat dengan

umur padi. Dalam praktiknya, waktu pemanenan ikan disesuaikan dengan tujuan

penanaman ikan, untuk pendederan atau pembesaran.

3

Page 4: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

(4) Parlabek

Parlabek sebenarnya merupakan variasi pemeliharaan ikan di sawah dari

sistem mina padi. Parlabek merupakan singkatan dari bahasa sunda (Jawa Barat),

par dari kata pare atau padi, la dari kata lauk atau ikan, dan bek dari kata bebek

atau itik. Jadi, parlabek adalah pemeliharaan ikan sistem mina padi yang

dikombinasikan denga pemeliharaan bebek atau itik dalam satu unit persawahan.

Itik dalam sistem parlabek dilepas dan bebas berkeliaran di sawah mina padi dan

dapat dikandangkan disekitar sawah atau halaman rumah atau pekarangan.

Usahatani sistem mina padi dapat mengurangi pemakaian insektisida maupun

tumbuhnya rumput. Hal ini terjadi karena terciptanya hubungan yang harmonis

antara padi, ikan, air, dan tanah. Sehingga tercapai kondisi keseimbangan ekologis

yang baik, dengan demikian serangan hama dan rumput menjadi berkurang.

Dengan mina padi, penggunaan pupuk akan lebih rendah dari pemupukan padi

tanpa perlakuan ikan. Rendahnya pemakaian pupuk oleh petani karena adanya

korelasi ekologis antara penanaman ikan dengan peningkatan kesuburan tanah,

karena kotoran-kotoran ikan dan makanan yang tidak termakan akan menjadi

pupuk bagi tanah dan air secara alami.

2.2 Tujuan Sistem Mina Padi

1. Mendukung peningkatan produksivitas lahan.

2. Meningkatan pendapatan petani.

3. Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.

Banyak keuntungan yang didapat menggunakan teknik budidaya mina padi ini,

antara lain yaitu:

a. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai

unsure hara.

b. Mengurangi penggunaan pupuk.

c. Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat kompetitor dengan

padi dalam pemanfaatan unsure hara.

d. Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar.

e. Meningkat produktivitas padi sebesar 10%

4

Page 5: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

2.3 Jenis-jenis Padi untuk Mina Padi

Menurut Supriadiputra dan Setiawan (2005), padi yang akan ditanam

sebaiknya dipilih yang cocok dengan lahan mina padi. Varietas padi itu harus memenuhi

kriteria berikut :

1. Tahan genangan pada awal pertumbuhan

2. Ketinggian tanaman sedang

3. Perakaran dalam, Karena sawah merupakan lahan yang terendam, maka tanaman padi

yang ditanam sebaiknya mempunyai perakaran yang dalam dan kuat agar tidak mudah

roboh.

4. Cepat beranak, Kurang lebih 7 hari setelah penanaman padi, areal akan digenang air.

Untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan tadi, sebaiknya

dipilih tanaman padi yang cepat bertunas banyak.

5. Batang kuat dan tidak mudah rebah, Karena banyak air disekitar perakaran, maka

kemungkinan air yang diserap tanaman lebih banyak. Akibatnya, batang tanaman padi

menjadi lemah. Untuk mencegah masalah itu, sebaiknya padi yang ditanam

mempunyai batang yang kuat dan tidak mudah rebah.

6. Tahan hama dan penyakit, Semua tanaman yang akan ditanam harus mempunyai sifat

tahan terhadap hama penyakit.

7. Produksi tinggi

8. Daun tegak, Untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh

permukaan daun, sehingga diharapkan hasil fotosintesis besar dan hasil padi

tentunya akan meningkat.

9. Rasanya enak sehingga disukai masyarakat

Gambar 2. Varietas padi yang cocok untuk sistem Mina Padi

Dengan menilik sifat-sifat yang dikehendaki dalam sistem mina padi, maka

tanaman padi yang dianjurkan untuk ditanam pada areal mina padi antara lain IR 64,

5

Page 6: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

Ciliwung, Citanduy, Dodokan, Cisadane.

2.4 Jenis-jenis Ikan untuk Mina Padi

Menurut Supriadiputra dan Setiawan (2005), agar mendapatkan hasil yang tinggi,

ikan yang akan ditebarkan sebaiknya memenuhi persyaratan berikut :

1. Warna tidak mencolok, Hal ini untuk menghindari hewan pemangsa sebab warna

yang mencolok akan menarik perhatian hewan pemangsa. Sebaiknya dihindari

warna merah dan kuning keemasan. Paling baik adalah warna gelap.

2. Tahan hidup di air dangkal dan panas, Ketinggian air pada sistem mina padi

biasanya sekitar 20-30 cm dan bersuhu tinggi. Oleh karena itu, harus dicari jenis

ikan yang tahan terhadap dua kondisi tersebut agar pertumbuhan ikan tidak

terganggu.

3. Dipilih dari induk unggul dan sehat, Apabila ikan yang ditebar berasal dari induk

yang unggul dan sehat, maka diharapkan pertumbuhannya akan baik. Induk yang

unggul dan sehat untuk ikan mas, misalnya, yaitu yang berasal dari strain

majalaya.

4. Disukai oleh masyarakat dan mempunyai harga jual yang memuaskan Selain ikan

mas dan tawes, jenis ikan lain yang juga baik dibudidayakan dengan sistem ini

yaitu ikan tambakan, mujair, nila, dan nilem.

Menurut Khairuman dan Amri (2002) waktu penebaran benih ikan di sawah

dataran rendah berbeda dengan penebaran di sawah dataran sedang. Di sawah dataran

rendah, ikan ditebarkan 5-7 hari setelah tanaman padi, sedangkan di sawah dataran

sedang ikan ditebar 10-12 hari setelah tanam padi. Hal ini disebabkan kecepatan

pertumbuhan padi di sawah dataran sedang relatif lebih lambat. Jika ikan ditebar lebih

awal, resiko kemungkinan merusak tanaman padi lebih besar.

6

Page 7: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

Gambar 3. Ikan Mas untuk sistem Mina Padi

2.5 Kamalir

Budi daya sawah sistem usaha tani mina padi terdapat perbedaan bentuk sawah

dengan sistem non mina padi. Pada sistem mina padi, sawahnya terdapat kamalir atau

caren yang merupakan saluran yang dibuat dibagian paling dalam petakan sawah. Ada

juga kamalir yang dibuat membelah bagian tengah sawah tegak lurus sejajar sisi lebar

pematang. Di sawah yang dijadikan tempat pemeliharaan ikan, kamalir dibutuhkan

sekali. Fungsi utama kamalir dalam pemeliharaan ikan bersama padi di sawah sebagai

berikut:

1. Melindungi ikan dari kekeringan. Dengan adanya kamalir, sekalipun bagian

tengah sawah sudah kering, ikan akan bertahan dikamalir dengan sisa air yang

masih tertinggal di kamalir.

2. Melindungi ikan dari hama. Kamalir yang memiliki kedalaman memadai akan

menjadi tempat berlindung yang aman bagi ikan dari serangan hama, seperti ular.

3. Memudahkan proses pemanenan. Saat panen, sawah disurutkan sampai tinggal sedikit

sehingga ikan akan berkumpul di kamalir yang masih menyisakan air macak-macak.

Ikan yang sudah berkumpul di kamalir akan mudah dipanen.

4. Tempat memberi makan ikan. Kamalir menjadi tempat memberi makan ikan yang

baik karena terletak dibagian pinggiran sawah, sehingga pemberian pakan akan

efektif.

5. Memudahkan mobiltas ikan. Kamalir merupakan tempat ikan bergerak secara leluasa

dan dengan mudah bisa berpindah-pindah ke seluruh petakan sawah.

Kamalir umumnya dibuat dengan lebar 40-45 cm, tinggi 25-30 cm, dan panjangnya

tergantung dari panjang atau lebar petakan sawah. Berdasarkan hasil penelitian, luas

kamalir yang optimum adalah 2-4% dari luas petakan sawah. Produksi padi di sawah

tidak akan berkurang walaupun penggunaan lahan sawah untuk tanaman padi menurun

karena digunakan untuk kamalir. Berkurangnya penggunaan lahan sawah diimbangi

dengan tingginya produksi padi yang ditanam dibarisan pinggir. Menurut Jangkaru

(2002), konstruksi kamalir cukup bervariasi antara lain keliling, silang dan salib.

Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai berikut:

7

Page 8: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

BAB III

8

Page 9: Makalah Mina Padi

Agroekosistem

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dengan menerapkan sistem pertanian terpadu (mina padi = ikan dan padi) keuntungan

yang diperoleh akan lebih serta ekosistem yang ada di sawah akan tetap terjaga dengan

adanya hubungan timbal balik yang menguntungkan. Dengan adanya feses ikan maka kita

tidak perlu menambah bahan organic karena feses ikan mengandung banyak bahan

organic yang bagus untuk tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh dengan sehat tanpa ada

bahan kimia.

3.2 Saran

Diharapkan pertanian yang ada di Indonesia menggunakan pertanian terpadu sehingga

kesejahteraan para petani akan meningkat serta keuntungan yang didapat bisa lebih.

9