MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

13
MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSKAN MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA Disusun Oleh : MOKHAMMAD KHUKAIM BARKHOWA ( 1M101577) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG 1

description

Makalah mata kuliah Teori pengambilan Keputusan

Transcript of MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Page 1: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

MAKALAH

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSKAN

MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh :

MOKHAMMAD KHUKAIM BARKHOWA ( 1M101577)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG

SEMARANG

2012/2013

1

Page 2: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAHSetiap manusia pasti memiliki sebuah kepercayaan atau sebuah agama yang di

anut oleh masing - masing individu. Dewasa ini, banyak sekali muncul sebuah aliran – aliran dan sebuah organisasi yang mengatasnamakan sebuah agama . banyak sekali organisasi – organisasi agama. Dalam satu aliran ataupun organisasi agama muncul sebuah perbedaan pandangan secara ekonomi, politik, budaya dan juga sosial dan juga secara ibadah , dan secara ajaran . Sebagai contoh organisasi agama tersebut seperti Nahdatul Ulama’, Muhammadiyah , Hisbu Tahrir Indonesia, LDII dan masih banyak lainnya. Dan juga munculnya beberapa aliran sesat seperti Ahmaddiyah, Lia Edden, dan masih banyak yang lainnya. Banyak masyarakat Indonesia yang menganut organisasi – organisasi agama tersebut dengan tata cara sesuai dengan apa yang diajarkan. Tetapi banyak juga masyarakat yang salah atau tersesat dalam memilih suatu aliran atau organisasi agama.

B. PEMBATASAN MASALAH

Dalam hal pembatasan masalah saya ingin menyoroti perbedaan antara organisasi islam di Indonesia seperti Nahdatul Ulama’ , LDII , Hizbut Tahrir dan juga Muhammadiyah baik secara ajaran , politik, ekonomi, sosial, budaya maupun secara cara beribadah dan cara berdakwah, juga sejarah dari masing – masing organisasi tersebut.

C. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah munculnya organisasi – organisasi agama tersebut ?2. Apa perbedaan antara masing – masing organisasi tersebut ?3. Apa akibat dari perbedaan dalam organisasi islam yang ada di Indonesia ?4. Bagaimana menciptakan kerukunan antar umat beragama ?

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah memberi informasi kepda Mahasiswa bahwa dalam suatu ajaran atau suatu organisasi terjadi perbedaan tujuan dari pembuatan makalah ini agar mahasiswa tidak salah dalam memilih ajaran mana atau aliran mana dan organisasi mana yang harus di anut dan kita ikuti ajarannya agar tidak menyeleweng atau bersebrangan dengan Al Qur an dan Hadits.

E. KERANGKA DAN POLA BERPIKIR

Keterangan :1. Al Qur an dan Hadits merupakan pedoman hidup bagi umat muslim sehingga

menjadikan Al Qur an dan Hadits sebagai modal untuk mengarungi hidup di dunia ini.

2

Al Qur an dan Hadits

Organisasi Islam

Kerukunan Umat Islam

Page 3: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

2. Organisasi islam adalah suatu kumpulan orang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan mengatasnamakan sebuah agama yaitu islam kemudian mereka membuat aturan – aturan sesuai dengan apa yang diyakininya.

3. Kerukunan umat islam sesuai dengan Al Qur an dan Hadits Seharusnya muslim tidak ada sebuah perbedaan dan apalagi sebuah perpecahan menjadi beberapa organisasi apa lagi antar organisasi tislam itu saling mencemooh seharusnya kita menjadi satu menjalankan ajaran Allah.

BAB IILANDASAN TEORI

Dalam Q.S. Al Hujurot (49), Ayat 10 Allah berfirman : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat..

Dalam Hadits Riwayat Muttafaq ‘alaih Rasulullah bersabda : Hubungan orang mukmin dengan orang mukmin yang lain itu bagaikan satu bangunan yang memperkokoh satu dengan yang lain. Dalam Hadits Hadits Riwayat Bukhori Muslim Rasulullah bersabda : “Gambaran antar mukmin di dalam saling mencintai, mengasihi dan berbagi rasa itu bagaikan satu tubuh , bila salah satu dari anggota itu sakit , maka seluruh anggota tubuh akan merasakan derita, gundah dan panas”.

BAB III METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN

Dalam hal ini saya mengamati gejala – gejala umum yang terjadi karena adanya sebuah perbedaan organisasi agama yang berakibat pada kurang bersatunya atau kurang rukunnya kehidupan beragama di Indonesia ini. Dan kemudian menganalisa antara kepercayaan atau ajaran yang dianut oleh masing – masing organisasi tersebut dengan Al Qur an dan Hadits agar terjadi sebuah kerukunan. Dan juga melihat dari kebaiikan dan kekurangan masing – masing orgasasi islam.

BAB IVPEMBAHASAN

1. Sejarah 1.1. Sejarah Nahdatul Ulama’

Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.

Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916.

3

Page 4: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Berangkan komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kyai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar.

Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

1.2. Sejarah MuhammadiyahOrganisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung

Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH

Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu'allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).

Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta,Pekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruhSumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.

1.3. Sejarah Lembaga Dakwah Islam IndonesiaLembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pertama kali berdiri pada 3

Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Pada Musyawarah Besar (Mubes) tahun 1981 namanya diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI), dan pada Mubes tahun 1990, atas dasar Pidato Pengarahan Bapak Sudarmono, SH. Selaku Wakil Presiden dan Bapak Jenderal Rudini sebagai Mendagri waktu itu, serta masukan baik pada sidang-sidang komisi maupun sidang Paripurna

4

Page 5: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya perubahan nama tersebut ditetapkan dalam keputusan, MUBES IV LEMKARI No. VI/MUBES-IV/ LEMKARI/1990, Pasal 3, yaitu mengubah nama organisasi dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI yang sama dengan akronim LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia), diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang disingkat LDII.

1.4. Sejarah Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir atau Hizb ut-Tahrir (Arab: حزب التحرير ; Inggris: Party of Liberation; Indonesia: 'Partai Pembebasan') awal bernama 'Partai Pembebasan Islam (hizb al-tahrir al-islami)' [2] adalah partai politik berideologi Islam didirikan pada tahun 1952 di Al Quds berdasarkan aqidah Islam.[3] Taqiyyuddin An Nabhani (1905-1978) atau di Indonesia dikenal dengan Syekh Taqiyyuddin An Nabhani seorang Ulama, Mujtahid, hakim pengadilan (Qadi) Di Palestina dan lulusan Al Azhar. Beliau hafidz Quran sejak usia 15 tahun. Ia adalah cucu dari Ulama besar pada masa Khilafah Utsmaniyah, Syeikh Yusuf An-Nabhani.

2. Perbedaan NU, Muhammadiyah , LDII , Hizbut TahrirNU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil

jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.

Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.

Sedangkan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang ekstrem.

Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.

5

Page 6: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.

Dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Dalam bidang Pendidikan Keterampilan, Kepemudaan dan Olahraga, LDII menyelenggarakan kursus keorganisasian, keterampilan, perkemahan pemuda, dan kegiatan Pramuka. Dalam bidang olahraga, di antaranya menyelenggarakan Pencak Silat Persinas ASAD (Ampuh Sehat Aman Damai) yang sudah menjadi anggota IPSI, sudah mengikuti turnamen Pencak Silat tingkat Nasional, turnamen sepak bola sampai tingkat Nasional dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tahun-tahun 1991, 1994, dan 1996, 2000 dan 2002.

LDII peduli dan turut serta dalam pemberdayaan ekonomi rakyat dengan uji coba mengadakan kegiatan Usaha Bersama (UB) yang berbasis di tingkat Pimpinan Cabang ( PC) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam metode pengajaran LDII menggunakan metode pengajian tradisional, yaitu guru-guru yang berasal dari beberapa alumni pondok pesantren kenamaan, seperti: Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Tebu Ireng di Jombang, Kebarongan di Banyuwangi, Langitan di Tuban, dll. Mereka bersama-sama mempelajari ataupun bermusyawaroh beberapa waktu terlebih dahulu sebelum menyampaikan pelajaran dari Alquran dan Hadis kepada para jama’ah pengajian rutin atau kepada para santriwan dan santriwati di pondok-pondok LDII, untuk menjaga supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan penjelasan tentang pemahaman Alquran dan Hadis. Kemudian guru mengajar murid secara langsung ( manquul ) baik bacaan, makna (diterjemahkan secara harfiyah), dan keterangan, dan untuk bacaan Alquran memakai ketentuan tajwid.

Apakah yang Dimaksud dengan “Manquul?” “Manquul” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Naqola-Yanqulu”, yang artinya “pindah”. Maka ilmu yang manquul adalah ilmu yang dipindahkan / transfer dari guru kepada murid. Dengan kata lain, Manqul artinya berguru, yaitu terjadinya pemindahan ilmu dari guru kepada murid. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad dalam Hadis Abu Daud, yang berbunyi:

Yang artinya: “Kamu sekalian mendengarkan dan didengarkan dari kamu sekalian dan didengar dari orang yang mendengarkan dari kamu sekalian”.

Dalam pelajaran tafsir, “Tafsir Manquul” berarti mentafsirkan suatu ayat Alquran dengan ayat Al Qur an lainnya, mentafsirkan ayat Alquran dengan Hadis, atau mentafsirkan Al Qur an dengan fatwa shohabat. Dalam ilmu Hadis, “manquul” berarti belajar Hadis dari guru yang mempunyai isnad (sandaran guru) sampai kepada Nabi Muhammad. Dasarnya adalah ucapan Abdulloh bin Mubarok dalam Muqoddimah Hadis Muslim, yang berbunyi: Yang artinya: “Isnad itu termasuk agama, seandainya tidak ada isnad niscaya orang akan berkata menurut sekehendaknya sendiri”.

Dengan mengaji yang benar yakni dengan cara manqul, musnad dan mutashil (persambungan dari guru ke guru berikutnya sampai kepada shohabat dan sampai kepada Nabi Muhammad), maka secepatnya kita dapat menguasai ilmu Alquran dan Hadis dengan mudah dan benar. Dengan demikian, kita segera dapat mengamalkan apa yang terkandung di dalam Alquran dan hadis sebagai pedoman ibadah kita. Dan sudah barang tentu penafsiran Alquran harus mengikuti apa yang telah ditafsirkan oleh Nabi Muhammad.

Hizbut Tahrir adalah suatu kelompok yang bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang amat parah, membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir. Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah (dengan metode

6

Page 7: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

tholabun nusroh) di muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah dapat diberlakukan kembali, Berdirinya Hizbut Tahrir, sebagaimana telah disebutkan, adalah dalam rangka memenuhi seruan Allah, “Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat.” Dalam ayat ini, sesungguhnya Allah telah memerintahkan umat Islam agar di antara mereka ada suatu jamaah (kelompok) yang terorganisasi. Kelompok ini memiliki dua tugas: (1) mengajak pada al-Khayr, yakni mengajak pada al-Islâm; (2) memerintahkan kebajikan (melaksanakan syariat) dan mencegah kemungkaran (mencegah pelanggaran terhadap syariat).

3. Akibat Perbedaan Ajaran – Ajaran dari Organisasi Islam

Dalam suatu organisasi pasti memiliki suatu perbedaan. Hal ini menyebabkan adanya konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai contoh ketika warga Nahdatul Ulama’ melakukan tahlil ataupun melakukan hal – hal yang sunah lainnya seperti melakukan ziarah kubur dan lain sebagainya. Warga Muhammaddiyah, LDII, dan Hizbut Tahrir yang notabennya tidak mengindahkan untuk melakukan ziarah kuburan karena menurut mereka apabila kita melakukan tahlil dan ziarah kubur dianggap sebagai bid’ah yang harus ditinggalkan karena tidak ada tuntunannya dari Rasulullah. Hal tersebut menyebabkan konflik yang terjadi di masyarakat . Dalam hal bermasyarakat pasti memiliki berbagai paham dan menganut berbagai macam organisasi. Yang banyak terjadi di Indonesia ketika warga meninggal dunia apabila masyarakat yang menganut paham Ahlussunah waljama'ah akan melakukan tahlil dan ziarah pada kubur sedangkan warga Muhammadiyah , LDII, Hizbut Tahrir menentang hal tersebut. Sehingga terjadilah konflik.

Masalah sholat juga antara Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama’ memiliki perbeedaan seperti contoh Muhammadiyah tidak membaca bismillahir rahmanir rahim sesuai hadits Mutafaq’alaih yang artinya sebagai berikut : “ Muslim tambah : Mereka (Rasulullah SAW, Abu Bakar , dan Umar) tidak membaca bismillahir rahmanir-rahim di permulaan bacaan Al Fatihah dan tidak di akhirinya. Sedangkan kalangan Nahdatul Ulama’ berpadangan pada Hadits Riwayat Nasa’I dan Ibnu Khuzaimah yang artinya sebagai berikut : “Rasulullah SAW bersabda : Apabila kamu membaca Al Fatihah, bacalah Bismillahir rahmanir – rahim, karena ia satu daripada ayat-ayat Al Fatihah. Dan masih banyak lagi perbedaan yang menyebabkan sebuah konflik seperti bacaan Sholat ketika Doa Iftitah , bacaan sujud, bacaan duduk diantar dua sujud.

Kemudian Masalah LDII dalam hadits yang dianutnya menyatakan bahwa : Islam yang benar adalah islam jama’ah, Islam jama’ah di pimpin oleh Amir, belum dinamakan islam apabila belum di Bai’at oleh Amir, Kalau sudah di Bai’at harus taat kepada Amir. sehingga apabila warga atau masyarakat yang belum di bai’at oleh LDII maka warga tersebut belum islam dan syah menurut mereka sehingga apabila warga yang selain LDII sholat di masjid LDII maka najislah tempat yang di gunakan sholat oleh warga selain LDII tersebut dan langsunglah di cuci dan di bersihkan tempat yang digunakan sholat oleh warga selain LDII.

Sedangkan hizbut tahrir yang melakukan hal – hal yang menurut mereka sunah dan dilakukannya ketika sholat ketika tahiyat akhir mereka memutarkan jari telunjuknya, Dan cara berpakaian wanita terkadang menggunakan jubah dan menutup mulut sehingga hanya kelihatan matanya saja, dan cara berpakaian laki – laki dia menggunakan celana atau sarung di atas mata dan rata – rata dia memiliki jenggot panjang karena dianggap sunah.

Sering juga terjadi konflik antara masing organisasi di bidang politik. Masing organisasi tersebut mendirikan suatu partai dan mengakibatkan terjadinya perebutan kekuasaan dan perebutan jabatan karena masing – masing organisasi tersebut memiliki paham yaitu right or wrong this is my country yaitu benar atau salah ini adalah Negara saya atau organisasi saya hal tersebut menjadi kepercayaan dari

7

Page 8: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Amerika dan sekutunya. Apakah pantas organisasi Islam berpikir atau memiliki pemahaman seperti itu. Seharusnya umat islam itu menjadi satu tubuh.

Secara organisasi Muhammadiyah dan LDII juga Hizbut Tahrir memiliki organisasi yang baik dan tetap berpegang teguh pada tujuannya. Mereka tetap berpegang teguh akan apa yang menjadi tujuan awal Organisasi. Dan berusaha memajukan organisasi tersebut. Sedangkan organisasi Nahdatul Ulama’ memiliki kecarut marutan terjadi konflik internal antara petinggi – petinggi NU yang menginginkan masuk kedalam kancah politik padahal tujuan awal atau Khittah NU tahun 1926 adalah sebagai gerakan sosial keagamaan yaitu menyiarkan agama Islam berdasarkan pada 4. Madzhab dengan jalan apa saja yang halal; berikhtiyar memperbanyak madrasah berdasarkan agama Islam; memperhatikan hal – hal yang berhubungan dengan masjid, Surau, pondok pesantren, anak yatim, orang – orang fakir miskin, serta mendirikan badan – badan untuk urusan pertanian, perniagaan yang tidak dilarang oleh syara’ agama islam. Sedangkan di tahun 2004 pada saat itu NU di pimpin oleh KH Hasyim Muzadi ingin mendirikan partai politik dan mencalonkan diri menjadi Wakil Presiden tahun 2004 untuk menyalurkan birahi politiknya hal tersebut tidak sesuai dengan Khittah NU 1926 dan menjadikan NU sebagai gerakan politik praktis. Menurut pak Hasyim : “ Khittah itu bukan ayat Al Qur an , bukan pula Al- Hadits, dan karenanya bisa direstrukturisasi”. Hal tersebut menimbulkan konflik internal organisasi NU yang mendukung GERSOSAG dan GERPOLRAK. Hal itu menimbulkan pertanyaan apabila suatu organisasi tidak berpacu pada tujuan awal didirikannya organisasi itu lalu buat apa membuat organisasi apabila organisasi itu tidak menjalankan tujuan awal oganisasi tersebut ?

Terlihat juga kita ketika Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan penentuan Idul Adha. Terjadi perbadaan Antara NU, Muhammadiyah, LDII, Maupun Hizbut Tahrir Indonesia mereka masing – masing mempercayai paham masing – masing tanpa memikirkan suatu kerukunan umat beragama dan memikirkan Ukhuwah Islamiyahnya.

4. Menciptakan Sebuah kerukunan

Sulit rasanya menyatukan organisasi-organisasi tersebut mereka terlanjur memiliki paham dan kepercayaan masing - masing dan terlanjur berpikir egois tanpa memikirkan kerukunan umat beragama. Padahal jelas Allah SWT berfirman : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hal tersebut membuktikan bahwa Tuhan tidak menginginkan perpecahan atau sebuah konflik antar sesama muslim dan apabila terjadi konflik maka damaikanlah.

Jelas sekali Allah tidak menyukai perpecahan atau pun hal – hal yang menimbulkan suatu konflik. Seharusnya umat Islam tidak harus terjadi perpecahan menjadi banyak organisasi apabila mereka menganut atau menjadikan pedoman ayat diatas. Saya berpikir apabila kita menjadi satu berada di jalan Allah tidak akan banyak konflik yang terjadi dan Negara kita pasti akan lebih berakhlak dan lebih bertaqwa terhadap Allah SWT. Apabila mereka berpikir seperti ayat di atas saya memiliki pemikiran apabila semua kelebihan dari masing – masing organisasi di satukan maka bangsa Indonesia ini pasti akan memiliki akhlak yang lebih baik. Konflik antar masing – masing organisasi islam dan perbedaan yang menyebabkan konflik akan hilang.

Secara Ibadah atau menjalakan hal – hal yang sunah Nahdatul Ulama’ lebih baik karena secara bacaan ketika sholat lebih komplit, dan mensunahkan Tahlil dan ziarah kubur dan hal – hal yang berhubungan dengan ibadah lainnya , sedangkan secara IPTEK Muhammadiyah lebih unggul karena Muhammadiyah memiliki ilmu pengetahuan yang lebih baik. Banyak Rumah Sakit, Sekolah, Perguruan tinggi yang

8

Page 9: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

didirikan oleh Muhammadiyah hal tersebut membuktikan bahwa Muhammadiyah memiliki ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang lebih baik. Sedangkan LDII memiliki struktur organisasi dan kinerja ataupun manajemn dari LDII itu lebih baik dan bisa menyatukan organisasi tersebut. Secara Orasi ataupun secara menyerukan atau berorasi membela jalan Allah Hizbut Tahrir lebih baik dan dia lebih vokal dan berani turun kejalan memusnahkan kemusyrikan dan kemungkaran. Apabila masing – masing organisasi tersebut di ambil sisi baiknya dan dijadikan satu menjadi Umat Islam tanpa adanya sebuah perpecahan maka akan lebih baik dan rukunlah Negara kita tercinta ini karena dalam Hadits Riwayat Muttafaq ‘alaih di sebutkan bahwa Rasulullah bersabda : Hubungan orang mukmin dengan orang mukmin yang lain itu bagaikan satu bangunan yang memperkokoh satu dengan yang lain dan Dalam Hadits Hadits Riwayat Bukhori Muslim Rasulullah bersabda : “Gambaran antar mukmin di dalam saling mencintai, mengasihi dan berbagi rasa itu bagaikan satu tubuh , bila salah satu dari anggota itu sakit , maka seluruh anggota tubuh akan merasakan derita, gundah dan panas”.

Begitulah seharusnya persatuan Muslim , “pasif” laksana bangunan , “aktif” laksana tubuh manusia itu sendiri. Seharusnya muslim tidak ada sebuah perbedaan dan apalagi sebuah perpecahan seharusnya kita menjadi satu menjalankan ajaran Allah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setiap organisasi Islam memiliki kepercayaan masing – masing tanpa memikirkan kerukunan umat beragama khususnya Islam. Seharusnya umat manusia itu harus rukun dan harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Sesama umat muslim atau umat yang beragama seharusnya tidaklah bermusuhan. Ikut Suka ketika bahagia dan Duka ketika tertimpa bencana. Dan sesama muslim harus saling tolong menolong.Saran

Agar terjadi kerukunan umat beragama hendaknya organisasi – organisasi tersebut harus bisa menerima perbedaan tersebut dan lebih berpikir positif. Semoga dengan hal ini kita tidak salah dalam memilih organisasi islam. Atau kita harus mengambil kebaikan – kebaikan dari masing – masing organisasi tersebut.

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Hasan, A. Tarjamah Bulughul Maram . Bandung : CV Diponegoro. 1981

Wahidin, dkk. Mengendalikan Syahwat Politik Kiai NU. CV Aneka Ilmu. 2004

Al Qur an dan Terjamahnya. Toha Putra . 2003

Nurhasim, Ahmad, dan Nur Khalik Ridwan. Demoralisasi Khittah NU dan Pembaruan. Pustaka Tokoh Bangsa. 2004

http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama

http://id.wikipedia.org/wiki/Hizbut_Tahrir

9

Page 10: MAKALAH MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Dakwah_Islam_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah

10