Kerukunan Antar Umat Beragama Di Bali - Presentasi

18
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI BALI Deafry Zakky (1212.04.1003) Herawaty (1212.04.1005) Made Tyas Dwi Ananda (1212.04.1009) Nanda Restu Cellinda (1212.01.4002)

description

Bagaimana kerukunan antar umat beragama di bali

Transcript of Kerukunan Antar Umat Beragama Di Bali - Presentasi

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI BALI

Deafry Zakky (1212.04.1003)

Herawaty (1212.04.1005)

Made Tyas Dwi Ananda (1212.04.1009)

Nanda Restu Cellinda (1212.01.4002)

DEFINISI KERUKUNANKemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa

hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.

Tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain.

Tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama memberI ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Tiga Bentuk Kerukunan BeragamaKerukunan intern umat beragama.Kerukunan antar umat beragama.Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

MENJAGA KERUKUNAN HIDUP ANTAR UMAT BERAGAMA

Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing-masing sehingga agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut.

Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya.

Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai bukan untuk saling menghancurkan.

3 Konsep Menyikapi Perbedaan Agama

Model Dialog Antar Umat Beragama Dialog Parlementer (parliamentary dialogue). Dialog ini dilakukan

dengan melibatkan tokoh-tokoh umat beragama di dunia. Tujuannya adalah mengembangkan kerjasama dan perdamaian antar umat beragama di dunia.

Dialog Kelembagaan (institutional dialogue). Dialog ini melibatkan organisasi-organisasi keagamaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan memecahkan persoalan keumatan dan mengembangkan komunikasi di antara organisasi keagamaan.

Dialog Teologi (theological dialogue). Tujuannya adalah membahas persoalan teologis filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak subjektif tetapi objektif.

Dialog dalam Masyarakat (dialogue in society). Dilakukan dalam bentuk kerjasama dari komunitas agama yang plural dalam menylesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Dialog Kerohanian (spiritual dialogue). Dilakukan dengan tujuan mengembangkan dan memperdalam kehidupan spirituak di antara berbagai agama.

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI BALI Salah satu contoh dalam kerukunan agama di Bali dapat

dilihat dari berdirinya 5 buah bangunan ibadah yang berbeda di kawasan Puja Mandala, Nusa Dua, Badung, Bali. Disini terdapat bangunan Masjid, Gereja, Pura, dan Klenteng. Meski berbeda keyakinan dalam kepercayaan yang dipeluknya, seluruh masyarakat di Bali tetap dapat beraktifitas seperti biasa tanpa harus bersitegang mengenai agama yang diyakininya.

JENIS-JENIS KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMAKerukunan antar pemeluk agama yang sama.Kerukunan antar umat beragama lain.

Manfaat Kerukunan Antar Umat BeragamaTerciptanya suasana yang damai dalam

bermasyarakatToleransi antar umat Beragama meningkatMenciptakan rasa aman bagi agama – agama

minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing

Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama

Cara Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di

Indonesia. Baik yang merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang berbeda Agama.

Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat status orang tersebut. Jangan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan.

Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut.

Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan menyalahkan.

Pola Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama Manusia Indonesia satu bangsa, hidup dalam satu negara, satu

ideologi Pancasila. Ini sebagai titik tolak pembangunan. Berbeda suku, adat dan agama saling memperkokoh persatuan. Kerukunan menjamin stabilitas sosial sebagai syarat mutlak

pembangunan. Kerukunan dapat dikerahkan dan dimanfaatkan untuk kelancaran

pembangunan. Ketidak rukunan menimbulkan bentrok dan perang agama,

mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kehidupan keagamaan dan kepercayaan makin dikembangkan

sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam membangun masyarakat.

Kebebasan beragama merupakan beban dan tanggungjawab untuk memelihara ketentraman masyarakat.

Terima Kasih