makalah Mektan

25
Pengertian Pondasi Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya. Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi: 1. Keadaan tanah pondasi 2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure) 3. Keadaan daerah sekitar lokasi 4. Waktu dan biaya pekerjaan 5. Kokoh, kaku dan kuat Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama. Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut. Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni : 1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor

Transcript of makalah Mektan

Page 1: makalah Mektan

Pengertian Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:1. Keadaan tanah pondasi2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)3. Keadaan daerah sekitar lokasi4. Waktu dan biaya pekerjaan5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

Setiap bangunan sipil , seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya.

Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.

Page 2: makalah Mektan

Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.Pondasi terdiri dari :- Pondasi dangkal ( shallow foundation )- Pondasi dalam ( deep foundation )

Pondasi dangkal digunakan bila letak tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah, yang kedalaman pondasi kurang atau sama dengan lebar pondasi ( D ≤ B ).Pondasi dangkal terdiri dari : Pondasi telapak, cakar ayam, sarang laba-laba, gasing, grid, dan lain-lain.

Pondasi dalam terdiri dari : Pondasi sumuran, tiang, kaison.

Suatu jenis pondasi mempunyai karakteristik penggunaan tertentu. oleh karena itu, dalam mendisain pondasi perlu dibuat alternatif yang kemudian dipilih alternatif yang terbaik berdasarkan kriteria secara teknis,kemudahan pelaksanaan, ekonomis, dan dampak lingkungan.

Agar dapat hasil yang baik maka perlu mempunyai pengetahuan tentang permasalahan pondasi.Pada dasarnya permasalahan pondasi ada 2 yaitu :- umum : stabilitas ( daya dukung , geser, dan guling ), perbaikan tanah, kelongsoran lereng, dan pengaruh air bersih.-khusus : getaran, daerah lendutan tambang ( minyak, air, dsb), ledakan gempa bumi, dll

JENIS-JENIS PONDASI

1. Pondasi Langsung (STAHL)Pondasi langsung (Stahl) dipakai pada kondisi tanah : “ baik “, Yaitu dengan kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk.

2. Pondasi Foot PlatPondasi footplat dipergunakan pada kondisis tanah dengan sigma antara : 1,5-2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menetukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang.

Pondasi Sumuran

Page 3: makalah Mektan

Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur.

Pondasi Merata (Slab Foundation)Pondasi merata dipergunakan pada kondisi tanah sangat lembek (lunak). Juga dipergunakan untuk pondasi lantai bawah tanah/bassment suatu bangunan gedung.

Pondasi Tiang PancangPondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.Pondasi Tiang Pancang Kayu

Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.

Pondasi Tiang Pancang BetonPondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras

dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.

Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.

Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.

Pondasi tiang pancang beton cor ditempat

Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :

Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.

Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem

dipompakan dan desakan/tekanan.Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan

tanah,Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang

telah ditentukan.Pondasi tiang pancang beton sistem fabrikasi

Page 4: makalah Mektan

Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan system “Beton Pra-Tekan” Ukuran tiang pancang produksi pabrik dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Pondasi,.

Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.

Pondasi adalah bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, (Struktur Bawah / Sub Struktur). Berfungsi meneruskan beban dari struktur atas ke lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan keruntuhan, geser tanah dan penurunan tanah (settlement) yang berlebihan.

Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi :

1. Jenis Struktur di Atasnya (Beban-Beban yang Bekerja). (Struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik, memilih jenis pondasi dangkal telah cukup memadai).

2. Jenis Tanah (Daya Dukung Tanah). Yaitu daya dukung yang mampu memikul beban sehingga pondasi mengalami penurunan yang masih berada dalam batas toleransi.

Page 5: makalah Mektan

Syarat pekerjaan pondasi:

1. dasar pondasi harus cukup lebar dan diletakkan pada lapisan tanah keras;2. tidak boleh dipasang sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah lemek;3. dipasang menerus di bawah dinding dan di bawah kolom-kolom;4. pondasi setempat harus dirangkaikan dengan balok pengikat (sloof);5. pondasi harus dibuat dari bahan yang dan kuat.6. seluruh panjang pondasi harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama.

Macam-Macam Kemungkinan Pondasi

1. Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan sebagainya dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung). Jika daya dukung bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bias pake plat beton.

2. Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air hujan atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding bendungan. Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan.

3. Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air.

Kekokohan Landasan

1. Kekokohan Landasan Baik Maksudnya adalah tanah tidak dapat atau hampir tidak dapat dipres. Tebal lapisan tanah ini harusnya 2 -3 meter, misalnya: batu gunung, pasir yang sudah dipres dan kering dan lain sebagainya.

2. Kekokohan Landasan Sedang Maksudnya adalah tanah yang dapat dipres misalnya kerikil dengan pasir yang masih basah, tanah liat, lempung, dan lain sebagainya. Ketebalan lapisan ini seharusnya paling sedikit 3-4 meter.

3. Kekokohan Landasan Jelek Maksudnya adalah tanah yang menyingkir kalau dipres, misalnya pasir atau tanah liat yang masih basah, humus, rawa-rawa, atau timbunan tanah yang masih baru.

Jenis-Jenis PondasiPondasi DangkalPondasi menerus (Pondasi Langsung) dapat digunakan pada tanah yang seragam. Ciri-ciri:1). ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;2). dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;3). biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;4). untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

Page 6: makalah Mektan

b. Pondasi setempat; dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan. Ciri pondasi setempat :1). jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter ;2). pondasi dibuat hanya di bawah kolom;3). masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak digunakan untuk mendukung beban.Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:1). pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.2). pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar.3). pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan balok kayu di bagian bawah tiang, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya.Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1 meter.Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:a) Ps bata yg disusun bertangga;b) pasangan batu kalic) cor beton tidak bertulang;d) batu alam yang dibentuk menjadi lunak.4). pondasi telapak“voetplat”, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat persegi.c. Pondasi pelat biasanya seluas ukuran gedung. Pondasi ini membagi beban secara merata ke tanah bangunan. Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal:1). daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi;2). raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter;3). beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas;4). pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air dari bawah (tanah).1. Pondasi Dalam ; kedalamannya jauh dari permukaan tanah. Digunakan untuk daerah yang mempunyai struktur tanah jelek, high rise building, lepas pantai, dll. Macam :a. Pondasi tiang pancang untuk tanah berdaya dukung buruk.1). paku bumi pelantak dapat dibagi atas paku bumi pelantak siap jadi atau pelantak beton berisi. Sistem paku bumi palantak tidak dapat digunakan pada tanah berisi batu-batuan yang besar dan sebagainya. Pemasangan (pelantakan) dilakukan dengan alat:a) pengentak tangan pengentak ini dikerjakan manual dengan tangan.b) pengentak diesel jumlah pukulannya lebih banyak bekerja dengan injeksi solarc) paku bumi pelantak kayu hanya dapat digunakan jika selalu berada dalam air. Paku bumi pelantak kayu sehingga kayu tidak busuk karena tidak ada oksigen.d) paku bumi pelantak profil baja mahal, harus anti karate) paku bumi palantak beton bertulang Panjangnya tidak lebih dari 45 kali diameternya2). paku bumi pemboran lebih menguntungkan karena tidak memerlukan pengentak, hanya steling kaki tiga yang sederhana. Tidak menimbulkan getaran karena dilakukan dengan pembora, dengan dmikian dapat diambil contoh tanah lapisan.

Page 7: makalah Mektan

b. Salaian paku bumi dibentuk sebagai pondasi tulang, pondasi jalur atau pondasi pelat, akan tetapi slalu menggunakan beton bertulang. Tulagan besi dari paku bumi dihubungkan dengan besi tulangan pondasi. Pada pondasi lajur, paku bumi dilatak dalam satu atau dua barisan dan pada pondasi pelat beton di bawah dinding bangunan.c. Drilled shaft digunakan pada gedung bertingkat tinggi, jembatan, atau off-shore construction.d. Diaphragm wall digunakan bila:1). saturasi cukup tinggi;2). kondisi tanah tidak stabil;3). meminimalkan pergerakan tanah karena getaran pada saat pengeboran.

Bahan-Bahan Pondasi1. Pondasi Batu Kali2. Pondasi Batu Buatan3. Pondasi Beton4. Pondasi Beton Bertulang

Pondasi dan Solusinya1. Pergerakan Akibat Pembebanan pada bagian pondasi, baik horizontal atau vertikal (penurunan).

2. Pergerakan Akibat Penyebab Lainnya ; karena perubahan cuaca, pertumbuhan pohon di sekitar bangunan, dan penyebab eksternal lainnya. Pada kondisi tanah tertentu memiliki beda pengaruh :a. Tanah liat berpengaruh pada pergerakan pondasi dangkal. Tanah liat yang kering pada permukaannya akan banyak terjadi retakan. Melalui retakan ini air bisa masuk ke bagian bawah pondasi dan melemahkan tanah di bawah pondasi tersebut sehingga pondasi mengalami penurunan. Cara mengatasi: menggunakan pondasi yang dalam atau melakukan underpinning.b. Tanah berpasir, maka akan menyebabkan tanah menjadi tidak stabil.c. Tanah organik dan tanah urugan, bila tidak ditempatkan dan dipadatkan secara benar, kondisinya juga tidak stabil, maka perlu penyesuaian tertentu sebelum dibangun pondasi.

3. Pergerakan Dalam Skala Besar, karena fenomena alam, geological atau kombinasinya. Misal, pada kemiringan tertentu tanah liat dapat mengalami longsor secara perlahan, tanah berkapur pada lapisan dasarnya dapat berlubang-lubang akibat aliran air bawah tanah.

4. Desain Pondasi, faktor yang memengaruhi kedalaman suatu pondasi :a. kapasitas yang cukup aman untuk mendukung beban bangunan;b. untuk daerah yang jenis tanahnya tanah liat, kedalaman pondasi harus di bawah zone dimana penyusutan dan pengembangan akibat keadaan cuaca dapat menyebabkan pergerakan pondasi yang cukup besar.

5. Beton Pondasi, Kekuatan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:a. proporsi dan tipe semen;b. tipe proporsi dan kualitas campuran;

Page 8: makalah Mektan

6. Modifikasi Terhadap Pondasi yang Sudah Ada membuat podasi tambahan yang dapt menahan beban tambahan yag timbul dari penambahan bangunan.

7. Pondasi Batu Kali Turun, penyebabnya antara lain:a. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang keras.b. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan beban bangunan di atasnya.c. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah.d. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat kejadian alam (banjir, gempa bumi).Adapun cara mengatasi :a. Membuat pondasi baru di dekat dengan pondasi yg turun u/ membagi beban berlebih.b. Memadatkan permukaan tanah di bawah pondasi baru shg daya dukung tanah naik.c. Memperbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat penurunan pondasi.d. Membuat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan penurunan.

8. Pondasi Tiang pada Tanah Lunak, solusiya dengan memperbesar ukuran pondasi atau memperbaiki kondisi tanah lunak tersebut (dengan proses elektrokinetik untuk menurunkan kadar air tanah).

9. Bangunan di Tepian Sungai, biasanya sebagian tiang pondasinya sudah tidak tegak. solusinya dengan menambah tiang pendukung pondasi baru.

10. Permasalahan pada Pondasi Dalam, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:a. tidak tercapainya daya dukung yang diinginkan;b. penurunan jangka panjang tiang; dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, metode konstruksi, beban yang bekerja dll. Tpondasi bertumpu pada tanah lunak dari reruntuhan lubang pengeboran. solusinya dengan teknologi pressure grouting yang telah banyak diaplikasikan pada elevasi dasar atau sisi-sisi lateral dari tiang untuk meningkatkan performa pondasi tiang. Teknik grouting secara garis besar berfungsi:a. memperkeras sedimen pada dasar tiang dan tanah yang mengelilingi tiang;b. memperbaiki kekurangan teknologi konstruksi tradisional dari cast-in-situ pile;c. meningkatkan kapasitas tahanan single pile;d. menurunkan/memperbaiki settlement pada pondasi bored pile;e. mengisi celah antara rongga dan plat bearing pada lokasi sekeliling load cell untuk menyambungkan kembali segmen atas dan bawah bored pile dengan mix grouting Didalam setelah melakukan pengujian beban dengan metoda Load Cell.

Mekanisme peningkatan kapasitas cast-in-place bored-pile; Grouting dengan tekanan tinggi akan memecah, mengisi, menembus, memadatkan dan memperkeras endapan dan tanah di sekeliling dasar tiang dan akhirnya dapat membentuk campuran tanah baru dengan kekuatan yang lebih tinggi dan mampu memberikan perlawanan yang lebih besar terhadap beban yang disalurkan dari kepala tiang. Tanah di sekeliling dasar tiang dianggap mengalami deformasi dan tekanan oleh tekanan tinggi dari grouting untuk membentuk pengembangan pada dasar tiang dan juga luas efektif dari dasar tiang akan meningkat. Dengan adanya tekanan tinggi dari grouting maka kekuatan dari penampang dasar tiang

Page 9: makalah Mektan

yang terdiri dari bahan beton dan campuran endapan akan meningkat dan deformasi tekan (compression deformation) akan tercapai lebih awal. Deformasi vertikal dari tiang akibat beban rencana akan berkurang dan penggunaan secara maksimal dari kapasitas tahanan tiang pondasi dapat tercapai.Sebagian dari grouting akan menembus rongga-rongga sepanjang pile-soil interface di atas elevasi dasar tiang untuk membentuk suatu kumpulan massa tanah yang terintegrasi pada bagian bawah tiang dengan lapisan lumpur dan batasan tanah sehingga tahanan lateral dari tanah yang mendekati dasar tiang akan meningkat. Sedimen pada dasar tiang diperkeras dan dikunci dengan campuran jacked cement paste untuk membentuk sebuah kristal berkekuatan tinggi dan stable chemical performance, dan pada akhirnya akan meningkatkan tahanan dasar tiang.

11. kenaikan kelembaban dari tanah solusinya dibuat balok balok beton bertulang (rollag, trasram) setebal dinding setinggi ± 30 cm. balok beton bertulang itu juga membantu untuk membagi gaya-gaya dan beban seragam ke pondasi dan ke tanah bangunan.

12. Pencegahan Terhadap Rayap; dilakukan sebelum pendirian bangunan. Tindakan :a. memperhatikan bahaya rayap dalam perencanaan dan perincian bangunan;b. pengawetan dengan obat-obatan;c. pencegahan selama pendirian pembangunan;d. menggunakan bahan-bahan yang tahan terhadap rayap: beton, baja, dsb.

13. Pencegahan pada Lapangan Berawa; rawan rayap, jangan sampai ada air yang menggenang.

PONDASI   BANGUNAN   5 comments

PONDASI BANGUNAN

Pengertian.

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.Karena pondasi berfungsi sebagai”penahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar.Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat  ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu, yaitu :

Jenis bangunan                          Penurunan maksimum

1)     Bangunan umum                                 2.54 Cm

2)     Bangunan pabrik                                 3.81 Cm

3)     Gudang                                              5.08 Cm

4)     Pondasi mesin                                    0.05 Cm

Page 10: makalah Mektan

Sumber : Foundation Design – W.C Teng

Jenis – jenis pondasi.

Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi.Pondasi pada tanah miring lebih dari 10 %, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata.Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :

-       Pondasi dangkal

-       Pondasi dalam

Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 – 1 meter.Karena daya dukung tanah telah mencukupi.Jenis –  jenis pondasi dangkal :

1) Pondasi rollag bata

Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.

2) Pondasi batu kali

Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm.

Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.

Page 11: makalah Mektan

3) Pondasi sumuran

Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 – 80 Cm dengan kedalaman 1 – 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.

4) Pondasi plat beton lajur

Pondasi palt beto lajur sangat kuat, sebab seluruluhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali.Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm.Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali.

5) Pondasi bor mini / Strauss pile

Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.Kedalamannya 2 – 5 meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ).Pile cap ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof.

Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan – bangunan bertingkat.Jenis pondasi dalam, yaitu :

Page 12: makalah Mektan

1)     Bore pile

`        Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang  sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.

2) Tiang pancang / Paku bumi

Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.

Pondasi Tepat, Bangunan Kuat

Oleh Rita Laksmitasari Rahayu, ST, MT*)

Pondasi merupakan bagian struktur yang paling bawah dari sebuah rumah. Karena fungsinya sangat penting, pemilihan pondasi pun harus sesuai dengan kebutuhan.

Rumah ibarat tubuh manusia. Agar dapat berdiri dengan tegak dan tidak jatuh, tubuh manusia membutuhkan kerjasama antarelemen, seperti tulang, otot, dan saraf. Begitu juga dengan rumah. Memiliki elemen-elemen struktur yang saling bekerjasama mutlak diperlukan agar menghasilkan rumah yang berstruktur kuat, stabil, kokoh, aman untuk ditempati, dan nyaman.

Elemen-elemen struktur tersebut terbagi menjadi dua kelas besar, sesuai dengan letak dan tugasnya. Bagian pertama merupakan elemen struktur yang berada di bawah tanah, yang biasa disebut pondasi. Sedangkan bagian yang lain adalah elemen-elemen struktur yang berada di atas tanah.

Page 13: makalah Mektan

Daya Dukung Tanah

Elemen struktur yang di bawah tanah, alias pondasi, bertugas sebagai dasar dari bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut ke tanah yang cukup kuat mendukungnya.

Tanah memiliki kemampuan atau daya dukung yang berbeda-beda. Hal ini dapat diketahui dengan cara melakukan tes penyelidikan tanah. Permukaan dasar pondasi lebih baik bila langsung menyentuh tanah keras. Dengan demikian, semua beban yang harus disalurkan ke dalam tanah dapat langsung didistribusikan ke permukaan tanah keras.

Bila bangunan berdiri di atas tanah yang memiliki daya dukung rendah, bangunan tersebut dipastikan akan melesak ke dalam tanah. Ibaratnya seperti kepalan tangan yang ditekankan pada sepotong roti. Di permukaan roti pasti terdapat lubang sebesar kepalan tangan tersebut. Berbeda bila kepalan tangan tersebut ditekan pada sepotong besi. Apa yang terjadi? Tidak ada lubang bekas kepalan tangan di permukaan besi.

Kepalan tangan tersebut diandaikan sebuah rumah yang memiliki bobot dan akan diletakkan di atas tanah. Rumah tersebut memiliki berat yang berasal dari benda yang berada di atas atau di dalam rumah tersebut, seperti atap, lantai, dinding, perabot, manusia, air hujan. Berat rumah tersebut harus dapat didukung oleh tanah yang ada di bawahnya.

Daya dukung tanah memiliki satuan kg/cm2 atau t/m2. Contohnya, sebuah lahan memiliki daya dukung tanah 0,75 kg/cm2. Artinya, setiap sentimeter persegi tanah mampu mendukung 0,75 kg berat bangunan. Bila ternyata setiap sentimeter persegi tanah dibebani lebih dari 0,75 kg (misalnya 1 kg), maka akan terjadi kelebihan beban setiap sentimeter persegi dan bangunan akan mengalami penurunan.

Beban Bangunan

Untuk mengetahui berat bangunan perlu diketahui fungsi ruang di dalam rumah serta elemen struktur dan arsitektur apa saja yang digunakan. Elemen struktur dan arsitektur tersebut adalah elemen yang ada di atas pondasi dan pondasinya sendiri, seperti berat atap, berat dinding, berat perabotan, dan berat pondasi.

Berat bangunan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Berat bangunan tersebut harus dapat disalurkan oleh pondasi ke permukaan tanah keras. Contohnya, bila sebuah rumah dilengkapi dengan perpustakaan, maka beban yang dihitung harus lebih besar, karena buku-buku memiliki berat lebih besar setiap meter perseginya.

Menurut Wolfgang Schueller (?????????), beban yang bekerja pada bangunan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, seperti beban iklim, beban mati, dan beban hidup. Beban iklim adalah beban akibat cuaca, misalnya terpaan hujan dan hembusan angin. Beban mati adalah beban struktur yang tidak dapat dipindah-pindah atau dihilangkan, seperti berat kolom, balok, dan atap. Sementara itu, beban hidup adalah beban yang masih dapat diadakan atau ditiadakan, seperti perabot, manusia, dan kendaraan bermotor.

Page 14: makalah Mektan

Pada intinya, pondasi menjaga kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri akibat dari beban struktur bangunan dan beban hidup maupun gaya dari luar bangunan, seperti angin, gempa, dan air hujan.

Pondasi-Menerus

Pondasi bangunan dibedakan atas pondasi-dangkal dan pondasi-dalam. Menurut Ir. Rudi Gunawan dalam buku Pengantar Teknik Pondasi, dijelaskan bahwa perbedaan antara pondasi-dangkal dan pondasi-dalam terletak pada perbandingan antara kedalaman dasar pondasi dari muka tanah (D) dengan lebar pondasinya (B).

Biasanya rumah tinggal menggunakan pondasi- dangkal dengan perbandingan D lebih kecil atau sama dengan B (D<=B). Kedalaman pondasi (D) biasanya antara 0,6 m sampai 3 m. Pondasi-dangkal juga dikenal dengan nama pondasi-langsung, karena semua beban bangunan langsung disalurkan ke permukaan tanah keras dengan cara menyebarkan beban bangunan.

Sesuai dengan prinsipnya, beban harus langsung disebarkan ke permukaan dasar pondasi. Dengan demikian, setiap sentimeter  persegi permukaan dasar pondasi harus menyalurkan beban kurang atau sebesar dari daya dukung tanah yang ada.

Masih menurut Ir. Rudi Gunawan, ada beberapa jenis pondasi-dangkal, yaitu pondasi-menerus, pondasi-telapak, pondasi-kaki gabungan, dan pondasi-plat. Pondasi yang biasa digunakan untuk rumah tinggal tidak bertingkat adalah pondasi-menerus. Artinya, pondasi dibuat sepanjang dinding yang ada di rumah tersebut.

Lebar dasar pondasi-menerus adalah 2,5 kali dari tebal dinding. Jadi, tebal pondasi minimal 70 cm untuk dinding 1/2 bata(1) dan minimal 90 cm untuk dinding 1 bata(2). Kedalaman pondasi-menerus untuk di atas tanah keras dengan dinding 1/2 bata cukup 60 cm sampai 80 cm, sedangkan untuk dinding 1 bata, kedalamannya 80 cm sampai 100 cm. Bila bangunan memikul beban yang cukup berat, sementara daya dukung tanahnya kecil, maka digunakan pondasi-menerus dari plat beton bertulang.

Di atas batu kali pada pondasi-menerus harus dipasangi balok sloof beton bertulang untuk meratakan beban. Fungsi lain dari sloof adalah sebagai pengikat antara struktur bagian atas tanah dengan struktur bagian dalam tanah atau pondasi. Ikatan antara sloof dengan elemen struktur lainnya dapat menggunakan angkur.

Pondasi-Telapak

Salah satu jenis pondasi yang biasa digunakan pada rumah tinggal adalah pondasi-telapak. Pondasi ini harus memiliki ketebalan yang cukup, untuk menghindari sobekan pada telapaknya akibat beban yang cukup berat.

Untuk menghitung luas permukaan dasar pondasi-menerus dan pondasi-telapak digunakan rumus:

Page 15: makalah Mektan

A (cm2) = Total berat bangunan (kg)

Daya dukung tanah (kg/cm2)

Luas permukaan dasar pondasi harus cukup besar, sesuai dengan ketebalan dinding. Selain permukaan pondasi tersebut dapat menyalurkan beban merata ke permukaan tanah keras, juga sebagai penstabil bangunan. Contoh perhitungan dapat dilihat pada boks.

Ada satu jenis pondasi lain yaitu pondasi rollag, yang khusus digunakan untuk pondasi-teras atau emperan. Pondasi jenis ini tidak untuk memikul dan menyalurkan beban bangunan yang berat. Pondasi ini terbuat dari batu bata atau dari batu kali, yang kedalamannya hanya 40 cm sampai 70 cm dan memiliki lebar 30 cm sampai 70 cm.

Ketepatan Pemilihan

Memilih pondasi yang akan digunakan pada rumah tinggal haruslah tepat. Ketidaktepatan dalam pemilihan pondasi akan berakibat fatal pada bangunan, seperti penurunan bangunan, sehingga tanah yang mengalami desakan akan terangkat naik. Akibat lain, struktur bangunan akan mengalami pergerakan dan terjadi retak-retak pada badan bangunan. Semakin lama retak tersebut akan semakin besar dan dapat menimbulkan keruntuhan bangunan.

Pemilihan pondasi, selain memperhitungkan keadaan tanah (daya dukung tanah), juga perlu memperhatikan lokasi dan fungsi bangunan. Jika bangunan tidak bertingkat berlokasi di tepi jalan raya yang dilewati oleh kendaraan berat, maka sebaiknya menggunakan pondasi-menerus yang ditambah perkuatan ekstra. Apalagi bila bangunan tersebut berada di  tanah yang memiliki perbedaan ketinggian yang cukup besar. Perkuatan ekstra yang dimaksud adalah pebambahan pondasi-menerus plat beton bertulang atau pondasi-telapak pada titik-titik pondasi di bawah kolom struktural.

Dapat dibayangkan bila rumah tinggal memiliki pondasi yang kurang tepat. Luas permukaan dasar pondasi yang tidak memenuhi syarat ibarat manusia yang memiliki tubuh besar tapi memiliki telapak kaki yang kecil. Akibatnya, tubuhnya mudah jatuh karena tidak ada kestabilan. Tidak mau, kan, hal ini terjadi pada rumah Anda?

*)Dosen luar biasa Universitas Trisakti

(FATUR, KETERANGAN INI DITARUH DI BAGIAN BAWAH ARTIKEL, TRUS ANGKA 1 DAN 2-NYA DIBUAT SUPERSCRIPT. ANGKA 1 DAN 2 YANG DI DALAM ARTIKEL JUGA DIBUAT SUPERSCRIPT)

Keterangan

(1) Dinding 1/2 bata = dinding yang terdiri dari pasangan bata yang disusun berdiri. Lebar dindingnya merupakan tebal batu bata atau sekitar 7,5 cm.

Page 16: makalah Mektan

(2) Dinding 1 bata = dinding yang terdisi dari pasangan bata yang disusun tidur. Lebar dindingnya merupakan lebar batu bata atau sekitar 15 cm.

BOX:

Contoh Kasus Perhitungan Ukuran Pondasi

Luas bangunan: 6 m x 9 m

Tebal dinding: 1 bata

Tinggi dinding: 4 m

Lebar teritisan: 1 m

Setelah dihitung, jumlah beban yang harus dipikul pada setiap titik pondasi adalah 3.960 kg. Bila satu titik pondasi memikul beban bangunan sebesar 3.960 kg dan daya dukung tanah yang ada sebesar 0,75 kg/cm2, berarti penghitungan permukaan dasar pondasi adalah sebagai berikut.

A =     3.960 kg =  52,8 cm = 53 cm

0,75 kg/cm2 x 100

Hasil penghitungan—yaitu 53 cm—lebih kecil dari 2,5 kali tebal tembok 1 bata (70 cm), sehingga yang digunakan adalah ukuran 70 cm. Sementara itu, kedalamannya 80 cm dari muka tanah.

Page 18: makalah Mektan

Pondasi Dalam adalah jenis pondasi dalam Teknik Pondasi yang dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah. Ada sejumlah alasan mengapa para ahli geoteknik menyarankan pondasi dalam alih-alih pondasi dangkal, tapi beberapa sebab umum digunakannya pondasi dalam ialah karena besarnya beban rancang, tanah yang jelek pada kedalaman yang dangkal, atau beberapa alasan terkait dengan situasi (lokasi didirikannya bangunan), semisal batasan kepemilikan.

Istilah-istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berbagai jenis pondasi dalam anatara lain: Tiang pancang(pile), turap (sheet pile), dan kaison (caisson). Pemberian namanya bisa jadi beragam tergantung disiplin keteknikan dan perusahaan pembuatannya, dan juga dikenal dalam bahasa pasaran. Pondasi dalam dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton prategang. Pondasi dalam dapat dipasang baik dengan menancapkannya/memancangnya ke bumi maupun membor dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton, masif maupun bertulang.

Setiap bangunan sipil , seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya.

Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.

Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.Pondasi terdiri dari :- Pondasi dangkal ( shallow foundation )- Pondasi dalam ( deep foundation )

Pondasi dangkal digunakan bila letak tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah, yang kedalaman pondasi kurang atau sama dengan lebar pondasi ( D ≤ B ).Pondasi dangkal terdiri dari : Pondasi telapak, cakar ayam, sarang laba-laba, gasing, grid, dan lain-lain.

Pondasi dalam terdiri dari : Pondasi sumuran, tiang, kaison.

Suatu jenis pondasi mempunyai karakteristik penggunaan tertentu. oleh karena itu, dalam mendisain pondasi perlu dibuat alternatif yang kemudian dipilih alternatif yang terbaik berdasarkan kriteria secara teknis,kemudahan pelaksanaan, ekonomis, dan dampak lingkungan.

Agar dapat hasil yang baik maka perlu mempunyai pengetahuan tentang permasalahan pondasi.Pada dasarnya permasalahan pondasi ada 2 yaitu :- umum : stabilitas ( daya dukung , geser, dan guling ), perbaikan tanah, kelongsoran lereng, dan

Page 19: makalah Mektan

pengaruh air bersih.khusus : getaran, daerah lendutan tambang ( minyak, air, dsb), ledakan gempa bumi, dll

PONDASI SUMURAN

Ø Pengertian Pondasi Sumuran (caisson)

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang digunakan apabila

tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam.

Ø Persyaratan Pondasi Sumuran

1. Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh

pondasi tersebut

2. Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu

1” (2,54cm)