MAKALAH MB.docx

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa bulan yang lalu, Indonesia sedang sering tertimpa bencana. Indonesia terletak di “ring of fire” yang artinya Negara kita ini merupakan wilayah yang rawan bencana. Bencana dapat terjadi kapan saja tanpa terduga, walaupun masih bisa kita prediksikan. Banyaknya peristiwa bencana yang terjadi dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda yang besar baik di Jawa Barat maupun di Indonesia, telah membuka mata kita bersama bahwa manajemen bencana di negara kita masih sangat jauh dari yang kita harapkan. Selama ini, manajemen bencana dianggap bukan prioritas dan hanya datang sewaktu-waktu saja saat bencana telah terjadi. Seharusnya manajemen bencana dilakukan secara continue membentuk siklus. Manajemen bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang dikenal sebagai Siklus Manajemen Bencana. Manajemen bencana bertujuan untuk (1) mencegah kehilangan jiwa; (2) mengurangi penderitaan manusia; (3) memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko, serta (4) mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis. 1

Transcript of MAKALAH MB.docx

Page 1: MAKALAH MB.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa bulan yang lalu, Indonesia sedang sering tertimpa bencana. Indonesia terletak

di “ring of fire” yang artinya Negara kita ini merupakan wilayah yang rawan bencana. Bencana

dapat terjadi kapan saja tanpa terduga, walaupun masih bisa kita prediksikan. Banyaknya

peristiwa bencana yang terjadi dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda yang

besar baik di Jawa Barat maupun di Indonesia, telah membuka mata kita bersama bahwa

manajemen bencana di negara kita masih sangat jauh dari yang kita harapkan. Selama ini,

manajemen bencana dianggap bukan prioritas dan hanya datang sewaktu-waktu saja saat

bencana telah terjadi. Seharusnya manajemen bencana dilakukan secara continue membentuk

siklus.

Manajemen bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan

penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang dikenal sebagai

Siklus Manajemen Bencana.

Manajemen bencana bertujuan untuk (1) mencegah kehilangan jiwa; (2) mengurangi

penderitaan manusia; (3) memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko,

serta (4) mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber

ekonomis.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana managemen situasi pada kasus gempa bumi.

2. Untuk menentukan Triase korban jumlah banyak dan tindakan Live-Saving.

3. Untuk mengetahui bagaimana stabilisasi dan evakuasi korban.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana managemen situasi pada kasud gempa bumi?

2. Bagaimana Triase korban jumlah banyak dan tindakan Live-saving?

3. Bagaimana stabilisasi dan evakuasi korban?

1

Page 2: MAKALAH MB.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa

bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi

tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila

tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi

akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang

seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami

selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.

B. Jenis-jenis gempa bumi.

Gempa bumi ada beberapa tipe, yaitu:

1. gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya

aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila

keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang

juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa

di sekitar gunung api tersebut.

2. gempa bumi tektonik, Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,

yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai

kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak

menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang

kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan

oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik

seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang

dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori

2

Page 3: MAKALAH MB.docx

dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari

beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan

mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga

berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya gempa tektonik.

C. Manajemen Situasi

a. Yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat ke daerah bencana yaitu :

meminta izin kepada keluarga atau kepada pihak

membawa identitas diri

menyiapkan alat pelindung diri ( perlengkapan )

b. Perencanaan setibanya di lokasi:

Melokalisasi

Memindahkan

TRIASE

Life-Saving

c. Melakukan assassement terhadap situasi secara umum dengan mempertimbangkan

keselamatan dan keamanan dengan cara menggunakan alat pelindung diri seperti

menggunakan helm sebagai alat pelindung kepala, sepatu boot, masker, celana

panjang kain, dan lain-lain.

d. Cara kita untuk melindungi korban dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi yaitu

dengan cara menyiapakan sanitasi air bersih.

D. TRIASE korban jumlah banyak dan tindakan Life-Saving

1. Berdasarkan kasus di wilayah X :

56 korban terluka parah, tidak sadar, respirasi dan nadi yang patologis, dan

dilatasi pupil mata yang bilateral,.

45 korban mengalami kesulitan bernapas, beberapa mendapat cedera dada dan

kesulitan bernapas yang cukup serius dan 5 korban dengan trauma abdomen ,

3

Page 4: MAKALAH MB.docx

1 diantaranya dalam keadaan syok para korban ini masuk dalam kategori zona

merah ( pasien gawat darurat ) dan harus segera dilakukan pertolongan.

42 kasus dengan luka parah pada ekstremitas dan 305 diantaranya dengan

fraktur,

22 korban dengan deformitas anggota gerak tanpa adanya luka (fraktur

tertutup), 4 korban memiliki ekhimosis yang difus, pada daerah betis kanan,

paha kiri, lengan atas kiri dan lengan bawah kanan.

4 korban dengan cedera kepala dan leher dengan beberapa tingkat kesadaran , 4

di antaranya dengan hemiplegia dan 3 kasus dengan tetraplegia dan 6 kasus

dengan paraplegia.

7 anggota keluarga terbakar sebagai akibat kebocoran gas dan terbakar – 5

(termasuk 2 anak-anak) dengan luka bakar 5-9% luas permukaan tubuh , satu

dengan luka bakar 35% luas permukaan tubuh dan seorang anak dengan kulit

terbakar 14% luas permukaan tubuh.

Para korban ini masuk dalam kategori zona kuning ( luka berat tapi masih

dapat ditunda ).

Sekitar 1.000 korban luka ringan dengan luka gores pada kulit atau luka yang

superfisial. Korban ini masuk dalam kategori zona hijau ( korban luka ringan ).

25 korban meninggal masuk dalam kategori zona hitam ( korban meninggal ).

2. Korban yang memerlukan tindakan life saving yaitu korban yang masuk dalam

kategori zona Merah dengan cara melakukan tindakan A-B-C.

4

Page 5: MAKALAH MB.docx

E. Stabilisasi dan evakuasi korban

Korban-korban dengan kasus berat dapat distabilkan dengan cara :

1. Pemberian O2 pada korban yang kekurangan O2

2. Memakaikan Bidai pada bagian tubuh yang tulangnya patah.

3. Apabila terjadi pendarahan tekanlah dengan keras pembuluh-pembuluh darah yang

sedang mengeluarkan darah, elevasi, immobolisasi.

4. Airway

5. Breathing

6. Circulation

F. Cara stabilisasi pada korban dan dalam tahap evakuasi

1. Kirim kerumah sakit atau puskesmas terdekat untuk memperoleh pengobatan

selanjutnya.

2. Melakukan yang terbaik untuk yang terbanyak dengan berdasarkan sumber daya

yang tersedia.

3. Dilakukan berulang pada setiap kegiatan rantai makanan.

5

Page 6: MAKALAH MB.docx

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

2. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami

selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.

3. Jenis-jenis Gempa bumi: gempa bumi vulkanik dan gempa bumi tektonik.

B. Saran

1. Agar perawat mampu mengerti tentang langkah dan tindakan yang dapat

dilakukan bila sedang menghadapi bencana.

2. Agar perawat mampu mengerti tentang bahaya yang dapat timbulkan dari suatu

bencana.

6

Page 7: MAKALAH MB.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ardi.2012.trauma abdomen.(online)

http://ardivirgos.blogspot.com/2012/10/trauma-abdomen.html

Diakses 18 juni 2013

http://stunecity.wordpress.com/2011/03/12/langkah-langkah-menghadapi-gempa-bumi-dan-

bencana-alam/

Doenges. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan

Pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3, Jakarta: EGC

Dorland,2002,Kamus Saku Kedokteran .Jakarta :EGC

Ignativicus, Donna D ; Workman. 2006. Medical Surgical Nursing Critical Thinking for

Collaborative Care. USA : Elsevier Saunders

Scheets,Lynda J.2002.Panduan Belajar Keperawatan Emergency.Jakarta: EGC

Sjamsuhidayat. 1997, Buku Ajar Bedah,EC, Jakarta

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC

7