Makalah Manajemen Peserta Didik

27
MAKALAH MANAJEMEN PESERTA DIDIK Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Kurikulum Pendidikan Disusun Oleh : 1. Rizqi Munawaroh (100533406928/E) 2. Debi Oktafianto (100533406928/E) 3. Titis Ariwibowo (100533406933/E)

Transcript of Makalah Manajemen Peserta Didik

Page 1: Makalah Manajemen Peserta Didik

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Memenuhi Tugas Matakuliah

Manajemen Kurikulum Pendidikan

Disusun Oleh :

1. Rizqi Munawaroh (100533406928/E)

2. Debi Oktafianto (100533406928/E)

3. Titis Ariwibowo (100533406933/E)

JURUSAN ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANGMaret 2011

Page 2: Makalah Manajemen Peserta Didik

A. PENDAHULUAN

Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan

sangat bergantung kepada Manajemen komponen-komponen pendukung

pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga

pelaksana dan sarana prasarana. Komponen peserta didik keberadaannya sangat

dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta

didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu

pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan. Oleh karena itu

keberadaan peserta.didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan

tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembaga pendidikan

(Sekolah). Artinya bahwa dibutuhkan manajemen peserta didik yang bermutu bagi

lembaga pendidikan, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai

dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan

peserta didik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan

yang baik, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri ke sekolah sampai

menyelesaikan studi di sekolah tersebut.

B. KAJIAN

1. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Berdasarkan asal kata, pengertian Manajemen Peserta Didik merupakan

gabungan antara Manajemen dan Peserta Didik. Secara etimologis, kata

manajemen merupakan terjemahan dari management (Bahasa inggris).

Harold koontz dan Cyril O’Donel mendefinisikan manajemen sebagai

usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa Manajemen pada umumnya

dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian pengendalian,

penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan

yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan

berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan

suatu produk atau jasa secara efisisen.

Dari pendapat di atas, pengertian Manajemen adalah suatu proses yang

dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan,

Page 3: Makalah Manajemen Peserta Didik

pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan

semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.

Pengertian Peserta Didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI

No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Oemar H Malik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu komponen

masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses

pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional.

Abu Ahmadi berpendapat bahwa Peserta Didik adalah sosok manusia

sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan “orang seorang

tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang

menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan

keinginan sendiri”.

Dari pengertian-pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa peserta didik

adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan

bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta

mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh

pendidiknya.

Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel Adminisration adalah

layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan

siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan

individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan

sampai ia matang di sekolah. (Knezevich, 1961). Manajemen Peserta Didik juga

dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta

didik masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.

2. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Manajemen Peserta Didik

Tujuan Manajemen Peserta Didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan

peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga

pendidikan (sekolah); lebih lanjut proses pembelajaran tersebut dapat berjalan

Page 4: Makalah Manajemen Peserta Didik

lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian

tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Fungsi Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta

didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan

dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi

potensi peserta didik lainnya.

Ada beberapa prinsip agar fungsi Manajemen Peserta Didik dapat

tercapai, yaitu:

1) Dalam mengembangkan program Manajemen kepeserta didikan,

penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat

program dilaksanakan.

2) Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen

sekolah.

3) Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi

pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.

4) Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk

mempersatukan peserta yang mepunyai keragaman latar belakang dan

punya banyak perbedaan.

5) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya

pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.

6) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu

kemandirian peserta didik.

7) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan

peserta didik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.

3. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik meliputi:

a. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah

melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh

lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan adalah:

Page 5: Makalah Manajemen Peserta Didik

1) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima

Besarnya jumlah peserta didik yang akan diterima harus

mempertimbangkan hal-hal berikut:

Daya tamping kelas atau jumlah kelas yang tersedia. Jumlah peserta didik

dalam satu kelas (ukuran kelas) berdasarkan kebijakan pemerintah

berkisar antara 40-45 orang. Sedangkan ukuran kelas yang ideal secara

teoritik berjumlah 25-30 peserta didik per satu kelas.

Rasio murid dan guru. Secara ideal rasio murid guru adalah 1 : 30.

2) Menyusun program kegiatan kesiswaan

Penyusunan program kegiatan bagi siswa selama mengikuti

pendidikan di sekolah harus didasarkan kepada:

Visi dan misi lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan

Minat dan bakat peserta didik

Sarana dan prasarana yang ada

Anggaran yang tersedia

Tenaga kependidikan yang tersedia

b. Rekruitmen Peserta Didik

Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada

hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar

yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang

bersangkutan. Langkah-langkah rekruitmen peserta didik adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan panitia penerimaan siswa baru, yang terdiri dari semua unsur

guru, tenaga tata usaha dan dewan sekolah/komite sekolah. Panitia ini

bertugas mengadakan pendaftaran calon siswa, mengadakan seleksi dan

menerima pendaftaran kembali siswa yang diterima.

2) Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru

yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman tersebut berisi hal-hal sebagai

berikut:

Gambaran singkat lembaga pendidikan (sekolah) yang meliputi: sejarah,

visi dan misi sekolah, kelengkapan fasilitas sekolah, tenaga kependidikan

yang dimiliki.

Page 6: Makalah Manajemen Peserta Didik

Persyaratan pendaftaran siswa baru minimal meliputi surat sehat dari

dokter, ada batasan usia yang ditunjukkan dengan akte kelahiran, SKKB,

salinan nilai dari sekolah sebelumnya, melampirkan pas foto.

Cara pendaftaran. Ada dua cara yaitu secara individual oleh masing-

masing calon peserta didik yang datang ke lembaga pendidikan (sekolah)

yang dituju atau secara kolektif oleh pihak sekolah dimana peserta didik

sekolah sebelumnya.

Waktu pendaftaran, yang memuat kapan waktu pendaftaran dimulai dan

diakhiri.

Tempat pendaftaran.

Berapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang tersebut diserahkan,

serta bagaimana pembayarannya.

Waktu dan tempat seleksi, meliputi hari, tanggal, jam fan tempat seleksi.

Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu pengumuman dan

dimana calon peserta didik dapat memperolehnya.

c. Seleksi Peserta Didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk

menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di

lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:

1) Melalui tes atau ujian, yang meliputi psikotest, tes jasmani, tes kesehatan,

tes akademik atau tes ketrampilan.

2) Melalui Penelusuran Bakat Kemampuan

3) Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.

d. Orientasi

Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa

baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah)

tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Situasi dan kondisi ini

menyangkut lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah.

Tujuan diadakan orientasi bagi peserta didik antara lain:

Page 7: Makalah Manajemen Peserta Didik

Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang

berlaku di sekolah

Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan sekolah.

Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara

fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah mengikuti proses

pembelajaran di sekolah.

e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

Menurut William A Jeager dalam mengelompokkan peserta didik dapat

didasarkan kepada:

Fungsi integrasi, yaitu pengelompokkan yang didasarkan atas kesamaan-

kesamaan yang ada pada peserta didik. Pengelompokkan ini didasarkan

menurut jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Pengelompokan ini

menghasilkan pembelajaran yang bersifat klasikal.

Fungsi perbedaan, yaitu pengelompokkan peserta didik disarkan pada

perbedaan-perbedaan yang ada dalam individu peserta didik, seperti minat,

bakat, kemampuan dan sebagainya. Pengelompokkan ini menghasilkan

pembelajaran yang bersifat individual.

Sedangkan menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokkan

peserta didik ada 5 macam yaitu:

Friendship Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada kesukaan di dalam memilih

teman antar peserta didik itu sendiri.

Achievement Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh

siswa. Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan percampuran antara

peserta didik yang berprestasi tinggi dengan peserta didik dengan peserta

didik yang berprestasi rendah.

Page 8: Makalah Manajemen Peserta Didik

Aptitude Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas kemampuan dan bakat yang

sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri.

Attention or Interest Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas perhatian atau minat yang

didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.

Intelligence Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi yang

diberikan kepada peserta didik itu sendiri.

f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak

mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di

masa yang akan datang. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan

pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan

kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan dalam

kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan

kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar dengan nama mata pelajaran atau

bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan

kurikuler ini.

Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik

yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum. Kegiatan

ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang telah dimiliki oleh

peserta didik. Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstra

kurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan

kemampuan dirinya. Contoh kegiatan ekstra kurikuler: OSIS (Organisasi Siswa

Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), kelompok basket, silat, Pramuka, dan lain-

lain.

Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur melalui

proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (guru). Ukuran yang

Page 9: Makalah Manajemen Peserta Didik

sering digunakan adalah naik kelas dan tidak naik kelas bagi peserta didik yang

belum mencapai tingkat akhir sebuah lembaga pendidikan (sekolah).

g. Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan pencatatan dan pelaporan dimulai sejak peserta didik diterima

di sekolah sampai mereka tamat di sekolah tersebut. Pencatatan tentang kondisi

peserta didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan

yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai wujud

tanggung jawab lembaga agar pihak-pihak terkait dapat mengetahui

perkembangan peserta didik di lembaga tersebut.

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah

melakukan pencatatan dan pelaporan biasanya berupa:

Buku Induk Siswa

Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang masuk pada sekolah

tersebut yang setiap catatannya berisi nompr pokok dan data-data setiap

peserta didik.

Buku Klapper

Pencatatan buku ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya

disusun berdasarkan abjad.

Daftar presensi

Daftar hadir peserta didik sangat penting sebab frekuensi kehadiran setiap

peserta didik dapat diketahui/dikontrol.

Daftar mutasi peserta didik

Daftar mutasi ini digunakan untuk mencatat ke luar masuk peserta didik

dalam setiap bulan, semester, atau setahun.

Buku catatan pribadi peserta didik

Buku ini antara lain berisi: identitas peserta didik, keterangan mengenai

keadaan keluarga, keadaan jasmani dan kesehatan, riwayat pendidikan serta

hasil belajar, data psikologis dan kegiatan di luar sekolah.

Page 10: Makalah Manajemen Peserta Didik

Daftar nilai

Daftar nilai ini dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus untuk

mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang studi/mata pelajaran

tertentu.

Buku Legger

Legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi untuk setiap

peserta didik. Pencatatan nilai dalam Legger biasanya satu tahun dua kali

(sesuai pembagian raport).

Buku raport

Buku raport merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar peserta didik

kepada orang tua / wali peserta didik itu sendiri. Selain prestasi belajar,

dilaporkan pula tentang kehadiran tingkah laku peserta didik.

h. Kelulusan dan Alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta

didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang

telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.

Setelah peserta didik selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu

lembaga pendidikan dan berhasil lulus dan ujian akhir, maka peserta didik

tersebut diberikan surat keterangan lulus atau sertifikat.

Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara

peserta didik dan lembaga telah selesai. Hubungan antara sekolah dengan para

alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh

para alumni yang biasa disebut “reuni”. Saai ini tiap lembaga pendidikan

(sekolah) ada organisasi alumninya, misalnya IKA (Ikatan Alumni).

4. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik

a. Layanan Bimbingan dan Konseling

Menurut PP. No. 29 tahun 1990 Bab X pasal 27, pengertian bimbingan

yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan

pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.

Page 11: Makalah Manajemen Peserta Didik

Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang

diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan

tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang

optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan

bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat.

Fungsi bimbingan di sekolah ada tiga, yaitu :

1) Fungsi Penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis

sekolah lanjutannya, memilih program, memilih lapangan pekerjaan sesuai

dengan bakat, minat, kemampuan dan cita-citanya

2) Fungsi pengadaptasian, yaitu membantu guru dan tenaga edukatif lainnya

untuk menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan dengan minat,

kemampuan dan cita-cita peserta didik.

3) Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri

dengan bakat, minat, kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang

optimal.

Tujuan dilaksanakannya bimbingan di sekolah antara lain:

1) Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri,

2) Mengembangkan pengetahuan tentang jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan

serta persyaratannya,

3) Mengembangkan pengetahuan tentang berbagai nilai dalam kehidupan

keluarga dan masyarakat,

4) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

5) Mengembangkan kemampuan merencanakan masa depan dengan bertolak

pada bakat, minat dan kemampuannya,

6) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya, lingkungannya dan berbagai

nilai,

7) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan, miat dan bakatnya dalam

perencanaan masa depan baik yang menyangkut pendidikan maupun

pekerjaan yang tepat,

8) Mengatasi kesulitan dalam belajar dan hubungan sosial,

Ruang lingkup bimbingan di sekolah yaitu :

Page 12: Makalah Manajemen Peserta Didik

1) Layanan kepada peserta didik

a. Dilihat dari jenis permasalahan yang dihadapi peserta didik, mencakup :

bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan pendidikan, bimbingan

pekerjaan (bimbingan karir).

b. Dilihat dari ukuran kegiatan, mencakup: layanan orientasi, layanan

pengumpulan data pribadi, layanan pemberian informasi, layanan

penempatan, layanan penyuluhan, layanan pengiriman, layanan tindak

lanjut.

2) Layanan kepada guru

3) Layanan kepada kepala sekolah

4) Layanan kepada calon peserta didik (feeder school)

5) Layanan kepada orang tua

6) Layanan kepada dunia kerja, teruatama dilaksanakan di sekolah kejuruan

7) Layanan kepada lembaga-lembaga dan masyarakat lain.

b. Layanan Perpustakaan

Perpustakaan sekolah merupakan perangkat kelengkapan pendidikan

dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah sering

disebut sebagai jantung sekolah, karena yang menjadi denyut nadi proses

pembelajaran di sekolah adalah perpustakaan.

Tujuan perpustakaan sekolah:

1) Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya

serta mendayagunakan budaya tulisan;

2) Mendidik peserta didik agar mampu memelihara dan memanfaatkan bahan

pustaka secara efektif dan efisien;

3) Meletakkan dasar kea rah belajar mandiri;

4) Memupuk bakat dan minat;

5) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari atas usaha dan tanggung jawab sendiri.

Fungsi perpustakaan sekolah sebagai pelengkap pendidikan yaitu:

1) Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar mengajar,

Page 13: Makalah Manajemen Peserta Didik

2) Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat untuk kegiatan konsultasi

bagi peserta dan pendidik,

3) Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekreatif yang

berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera

mengembangkan daya kreatif,

4) Melaksanakan pelayanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik

sehingga pendidikan peserta didik tertarik dan terbiasa dalam menggunakan

fasilitas perpustakaan.

Ada tiga jenis layanan perpustakaan sesuai dengan sasaran yang dituju

yaitu:

1) Layanan kepada guru, meliputi kegiatan berikut:

a. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai subyek yang menjadi bidang;

b. Membantu guru dalam mengajar di kelas dengan menyediakan alat audio

visual;

c. Menyediakan bahan pustaka pesanan yang diperlukan mata pelajaran

tertentu;

d. Menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang

diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya.

2) Layanan kepada peserta didik, meliputi :

a. Menyediakan bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas

cakrawala kurikulum;

b. Menyediakan bahan pustaka yang dapat membantu peserta didik

memperdalam pengetahuannya;

c. Menyediakan bahan untuk meningkatkan ketrampilan;

d. Menyediakan kemudahan untuk membantu peserta didik mengadakan

penelitian.

3) Layanan terhadap manajemen sekolah

Organisasi dan tata laksana perpustakaan sekolah adalah:

a. Sebagai perangkat pendidikan di sekolah;

b. Unit pelaksana teknis

c. Mata rantai dalam sistem nasional layanan perpustakaan

Page 14: Makalah Manajemen Peserta Didik

Perbandingan koleksi antara buku non fiksi dan fiksi disarankan sebagai

berikut: untuk SD 60:40; untuk SMP 70:30; untuk SLTA 75:25.

Sebelum siap dipinjamkan bahan pustaka perlu diorganisasikan/diolah

berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah dibakukan. Klasifikasi digunakan

sistem DDC (Dewey Decimal Classification), untuk katalogisasi mempergunakan

peraturan katalogisasi Indonesia. Untuk teknis pelaksanaan digunakan pedoman

penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Tenaga perpustakaan terdiri dari :

1. Pestakawan, adalah seorang guru pustakawan, yaitu guru yang

disamping tugas mengajar juga mengolah perpustakaan. Untuk itu

diperlukan pendidikan ilmu dan teknologi perpustakaan kurang lebih

6 bulan. Guru perpustakaan mempunyai kedudukan yang sama

dengan guru.

2. Tenaga pembantu, adalah tenaga pustakawan pembantu dan tenaga

administrasi, dapat seorang guru atau tenaga administrasi deangan

pengetahuan perpustakaan sedikitnya 120 jam

Gedung atau ruang perpustakaan berfungsi sebagai:

1. Tempat penyimpanan bahan pustaka

2. Tempak aktivitas layanan perpustakaan

3. Tempat bekerja petugas perpustakaan

Jenis ruangan : ruangan perpustakaan dibagi berdasarkan aktivitas

perpustakaan, yaitu:

Ruangan penyimpan koleksi bahan pustaka

Ruangan penerbitan berkala

Ruangan alat aoudio-visual

Ruangan baca

Ruangan pengolahan

Ruangan layanan pembaca

Ruangan pustakawan

Ruangan serba guna

Ruangan antan ruangan

Page 15: Makalah Manajemen Peserta Didik

c. Layanan Kantin/Kafetaria

Kantin / warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya

makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup

mengandung gizi, para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin

sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makan bersih

dan bergizi.

d. Layanan kesehatan

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah

bernaman Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Adalah merupakan usaha

kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah

Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina

kesehatan murid dan lingkungan hidupnya.

Program usaha kesehatan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Mencapai lingkungan hidup yang sehat

2. Pendidikan kesehatan

3. Pemeliharaan kesehatan di sekolah

e. Layanan Transportasi Sekolah

Sarana angkutan bagi peserta didik marupakan salah satu penunjang

untuk kelancaran proses belajar mengajar. Para peserta didik akan merasa

aman dan nyaman ketik mereka bisa dating tepat waktu dan tidak sampai

telambat mengikuti proses belajar mengajar

f. Layanan Asrama

Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan

pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya

diperlukannya adanya asrama.

5. Studi Kasus

Setiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh kegiatan

penerimaan siswa baru. Sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah

terlebih dahulu membentuk panitia berdasarkan pedoman dari dinas

Page 16: Makalah Manajemen Peserta Didik

pendidikan setempat. Panitia yang sudah dibentuk diformalkan dengan

menggunakan surat keputusan (SK) kepala sekolah.

Susunan panitianya sebagai berikut:

Ketua : Kepala Sekolah

Skretaris I : Urusan Kepala Sekolah Kesiswaan

Skretaris II : Kepala TU

Bendahaara : Bendahara Sekolah

Anggota : TU dan Guru (jumlah sesuai Kebutuhan)

Setelah terbentuk panitia, langkah selanjutnya pembuatan pengumuman

Kepada masyarakat, agar para calon pendaftar mengetahui syarat-syarat

memasuki sekolah tersebut.

Page 17: Makalah Manajemen Peserta Didik

C. PENUTUP

Kegitatan manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus

diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Program-

program kegiatan manajemen ke peserta didik yang diselenggarakan harus

didasarkan pada kepentingan dan perkembangan serta peningkatan kemampuan

peserta didik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dan sesuai dengan

keinginan, bakat dan minat peserta didik. Pengadaan program kegiatan

manajemen peserta didik diharpkan dapat menghasilkan keluaran yang bermutu

Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan

yanan kepada peserta didik yang layak dan memadahi dalam kuantitas maupun

kualitasnya. Mengingat penyelenggaraan sekolah harus mengalami perubahan dan

perkembangan, maka manajemen peserta didik yang ada di sekolah tersebut perlu

melakukan inovasi yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada,

agar kegiatan manajemen peserta didik bisa mendukung terlaksananya program

sekolah dan tercapainya tujuan pendidikan secara umum sebagaimana termaktub

dalam UU system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003

Page 18: Makalah Manajemen Peserta Didik

D. DAFTAR RUJ UKAN

Departemen Pendidikan Nasional, (2000), Panduan Manajemen Sekolah,

Jakarta, Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah,

Hasibuan, Malayu S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta:Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S. P. (2003). Organisasi Dan Motivasi.

Jakarta:Bumi Aksara.

Hoy, Wayne K, (2001), Education Administration : Theory, Research and

Practice Sixth Edition, New york, McGraw Hill Companies

Imron, Ali. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,

Malang; Universitas Negeri Malang

Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi

pendidikan

Suryosubroto, B.(2004) Manajemen Pendidikan di sekolah

Jakarta ; Rineka Cipta

Tim Dosen Jurusan Adminstrasi Pendidikan. (2005).manajemen pendidikan

Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Undan-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Ttentang Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standart Nasional

Pendidikan

William A, (1949), Administration and The Pupil, New York: Hapers and Brother