Makalah lingkungan hidup

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Lingkungan hidup , sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuacaserta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesiamenyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya. B. Rumusan Masalah Ø Bagaimana keadaan lingkungan hidup di Indonesia ? Ø Bagaimana tatanan keadaaan di Indonesia ? Ø Bagaimana tatanan antar wilayah di Indonesia ? Ø Apa saja biota yang terdapat di Indonesia ? Ø Apa saja suku-suku yang terdapat di Indonesia ? C. Tujuan · Menambah pengetahuan mengenai keadaaan lingkungan hidup di Indonesia · Mengetahui dan memahami tatanan keadaan di Indonesia · Mengetahui dan memahami tatanan antar wilayah di Indonesia · Menambah wawasan mengenai biota di Indonesia dan suku-suku yang terdapat di Indonesia

Transcript of Makalah lingkungan hidup

Page 1: Makalah lingkungan hidup

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat

mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau

bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang

berlebihan. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur

lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling

mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas

lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain

merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua

dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuacaserta musim yang memberikan

kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya,

tempat bangsa Indonesiamenyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala

aspeknya.

B. Rumusan Masalah

Ø Bagaimana keadaan lingkungan hidup di Indonesia ?

Ø Bagaimana tatanan keadaaan di Indonesia ?

Ø Bagaimana tatanan antar wilayah di Indonesia ?

Ø Apa saja biota yang terdapat di Indonesia ?

Ø Apa saja suku-suku yang terdapat di Indonesia ?

C. Tujuan

· Menambah pengetahuan mengenai keadaaan lingkungan hidup di Indonesia

· Mengetahui dan memahami tatanan keadaan di Indonesia

· Mengetahui dan memahami tatanan antar wilayah di Indonesia

· Menambah wawasan mengenai biota di Indonesia dan suku-suku yang terdapat

di Indonesia

Page 2: Makalah lingkungan hidup

BAB II

PEMBAHASAN

LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Indonesia terletak di antara batas paling barat BT sampai batas paling

timur BT sepanjang 5.500 km, Indonesia terletak di daerah tropika yang terdiri

atas kepulauan sebanyak 17.580 pulau dengan lima pulau besar (Kalimantan,

Sumatera, Papua, Sulawesi, dan Jawa) serta 30 gugusan pulau-pulau kecil. Dari

keseluruhan itu baru 44 yang mempunyai nama dan baru 7% yang berpenghuni.

Jadi menurut perkiraan masih ada lebih dari 16 ribu pulau-pulau kecil yang tidak

atau belum berpenghuni.

1. Tatanan Keadaan di Indonesia

a. Suhu, kelembapan dan angin

Suhu maksimal umumnya terletak pada dengan suhu minimal . Kelembapan udara

umumnya tinggi antara 80% bahkan ada kalanya sampai 100% di malam hari

menurun sampai 55% sampai tengah hari dan mulai naik sampai 80% pada sore

hari. Angin umumnya lemah 2-3 m/detik di laut dan 1 m/detik di daratan,

terkadang timbul angin badai yang disebabkan karena terkumpulnya awan

cumulonimbus atau awan badai (thunderstorn)

b. Hujan, banjir dan badai

Curah hujan merupakan ciri iklim tropika Indonesia yang menimbulkan musim

kering dan musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan pada bulan kering dan

kebanjiran pada curah hujan bulanan yang tinggi. Pada musim hujan sering kali

terjadi konduktivitas atmosfer yang mengakibatkan timbulnya tingkat keraunik

yang tinggi. Tingkat kraunik yang disebut iso keraunik level adalah jumlah badai

yang terjadi dalam setahun.

Page 3: Makalah lingkungan hidup

Statistik Geografi dan iklim DKI Jakarta

Uraian 2011 Satuan

Luas 662,33

Pulau 110

Kecepatan angin 5,2 m/se

kelembapan 74,3 %

Suhu udara rata-

rata

27,3-29,2

Hari hujan 153 hari

Sumber : Jakarta dalam Angka 2012

Keadaan kota Jakarta secara umum panas dengan suhu udara rata-rata di

sepanjang tahun 2011 berkisar antara 27,3 – 29,2 . Temperatur rata-rata

terendah terjadi pada bulan Januari sedangkan tertinggi terjadi pada bulan

Oktober. Sementara kelembaban udara rata-rata antara 68-79%. Curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 230,7 dan hari hujan tertinggi

yaitu selama 25 hari terjadi pada bulan Januari.

c. Longsoran

Longsoran terjadi karena ada bagian tanah yang lembek atau karena ada

tumpukan sesuatu yang melebihi daya dukung ruang di mana tumpukan itu berada.

Dari gabungan curah hujan, angin, dan penataan ruang yang melampaui daya

dukung dan daya tampung terdapat wilayah longsoran yang hampir mirip atau

searah. Semua pulau di Indonesia merupakan wilayah rawan longsor seperti

Jawa/Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Page 4: Makalah lingkungan hidup

d. Gempa bumi

Gempa bumi berlangsung di wilayah sepanjang batas lempeng kerak bumi,

lempengan kerak bumi sendiri sebenarnya bergerak perlahan tetapi pasti di atas

magma bumi. Indonesia terletak pada pertemuan dari tiga lempeng kerak bumi

yaitu Lempeng Samudra India-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Sunda

kelanjutan Lempeng Benua Eurasia. Sebagian besar wilayah Indonesia berada

pada pertemuan ketiga lempeng tersebut dan karenanya termasuk daerah rawan

gempa.

e. Gunung api

Indonesia merupakan kepulauan yang menonjol dalam sejarah letusan api.

Direktorat Vulkanologi telah menyusun daftar gunung api di Indonesia, 78

diantaranya tergolong Tipe A yang mulai aktif sejak tahun 1600 dan dianggap

sebagai gunung yang api yang mungkin meletus di waktu yang akan datang. Gunung

api itu dan wilayah sekitarnya dinyatakan sebagai daerah terlarang yakni daerah

yang sangat besar resikonya untuk memperoleh bencana dari awan dan abu yang

terbakar, aliran lahar panas dan batuan yang disemburkan dari letusan.

2. Tatanan antar wilayah

Sebagai Negara dikawasan tropika, Indonesia disebut sebagai Negara

maritim, karena luas wilayahnya yang 7.400.000 km2 terdiri atas 75% atau

5.500.000 km2 lautan dan hanya 25% atau 1.900.000 km2 daratan. Dan masih

berserakan sebagai 17.508 pulau-pulau besar dan kecil.

Hubungan antar wilayah di Indonesia yang terbentang luas itu terlaksana :

· Melalui hubungan darat yang terbatas dan yang kurang penataannya;

· Melalui hubungan laut anta rpulau yang belum berkembang menurut potensi,

baik untuk angkutan barang maupun manusia;

· Melalui udara yang baru terjangkau oleh sebagian kecil masyarakat, dan

dilayani oleh berbagai maskapai penerbangan yang kurang terkoordinasi dengan

makin banyaknya maskapai pelayanan udara;

Page 5: Makalah lingkungan hidup

· Dengan makin dirasakannya keperluan komunikasi antar masyarakat yang

bertebaran diberbagai pulau, dilayani melalui sarana komunikasi dengan telpon,

surat menyurat, pengiriman barang, serta hubungan terbatas melalui internet,

email, telpon, dsb;

· Peranan media massa, baik yang tercetak maupun elektronik masih belum

secara optimal menjangkau kebutuhan hubungan antarwilayah.

1. Penyebaran Materi Di Indonesia

Penyebaran materi di Indonesia terlihat dengan banyaknya sumber dan

lokasi pertambangan di Indonesia yang hampir menyebar dari ujung barat hingga

ujung timur Indonesia. Berikut beberapa daerah penyebaran pertambangan

mineral yang ada di Indonesia (Anon 1990)

a. Timah, suatu produk penting yang dihasilkan Pulau Bangka yang terletak

antara Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Pulau Bangka yang juga disebut

Pulau Timah diketahui sebagai penghasil utama Timah Indonesia disamping

Kalimantan dan Papua. Pusat pengolahan timah berada Pulau Bangka. Kebutuhan

domestic akan timah sekitar 1.000 ton, selebihnya di ekspor dan ini yang

membuat Indonesia menempati Negara ke-tiga pengahasil timah terbesar di

dunia.

b. Nikel, adanya sumber nikel di Sulawesi Selatan bermula dari hasil survey tim

yang dipimpin seorang ahli geologi Belanda pada tahun 1909-1910. Mereka

melaporkan hasil temuannya tersebut kepada Pemerintah Belanda, yang kemudian

membentuk perusahaan tambang guna mengusahakannya dalam skala kecil pada

tahun 1937. Tambang ini diambil alih oleh Jepang pada waktu Perang Pasifik.

Saat ini secara garis besar penyebaran nikel di Indonesia ditemukan di Sulawesi

(Soroako dan Pomalaa), Maluku (Tj. Buli, Gebe dan Obi), Papua (Waeigo, Cyclops,

Montani dan Gag) serta Kalimantan (Kukusan, S. Duwa dan Sebuku). Industry

penting Nikel yang berada di soroako dikelola PT Inco dengan produksi 28.000

Page 6: Makalah lingkungan hidup

ton (1988), sedankan yang berada di Pomalaa dikelola PT Aneka Tambang dengan

nikel di Gebe ( Maluku Utara) dan Pulau Gag (Papua)

c. Bauksit, pertama kali ditemukan di bintan, salah satu pulau kepualauan riau

pada tahun 1925. Selain itu bauksit juga ditemukam di jawa tengah (gunung

sewu), pulau sumba, pulau muna, kalsel, kalbar (tayan). Bauksit merupakan bahan

baku pembuatan aluminium.

d. Tembaga, timah dan seng merupakan satu kelompok tambang. Pada masa

pemerintahan belanda tembaga ditemukan di sumatera, jawa, Sulawesi dan timor.

Namun kesemuaanya tidak bernilai ekonomi untuk diusakan. Kemudian ditemukan

Ertsberg (Gunung Bijih) di Papua.

e. Khrom, merupakan mineral yang di temukan pada bantuan dasar khromit.

Ladang khrom yang bernilai ekonomi di temukan di daerah Sulawesi Tenggara

f. Bijih Besi, besi berasal dari batuan vulkanik pada pasir hitam yang banyak

terdapat di pantai Indonesia.

g. Emas dan Perak,merupakan dua unsur yang tidak bisa dipisahkan satu dengan

yang lainnya. Menurut catatan produksi primer terlihat pada 20 kawasan

produksi sebelum tahun 1940 dengan produksi tidak lebih dari 130 ton pada

tahun 1986. Terdapat tiga tempat di Indonesia yang kaya akan kandungan emas

dan perak, yakni Grasberg di Ersrberg Papuan, Tombulilate di Sulawesi Utara,

dan Batu Hijau di Pulau Sumbawa.

h. Intan, banyak ditemukan di Kalimantan dan lokasi lain, namun jumlahnya sangat

sedikit.

i. Batu Bara, industri pertambangan batu bara sudah sejak zaman pemerintahan

Belanda, seperti Ombilin pada tahun 1892 dan Bukit Asam tahun 1919. Saat ini

75% batu bara digunakan untuk pembangkit listrik, sedangkan sisanya untuk

penggunaan lain.

j. Marmer dan granit, di Indonesia di hasilkan di pulau Karimun dan di daerah

Tulungagung.

Page 7: Makalah lingkungan hidup

3. Biota Indonesia

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman

hayati yang tinggi. Meskipun hanya meliputi 1,3% luas daratan di muka bumi ini

namun Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan bunga (13,6%

tumbuhan berbunga yang ada di dunia), (19,2% jenis mamalia dunia), (31,7%

reptile dan ampibi dunia), (17,4% jenis burung dunia) dan (44,7% jenis ikan

dunia). Oleh karena itu Indonesia di juluki Negara Mega biodiversity.

Ekosistem adalah sistem alam yang terdiri dari komponen-komponen

pangada insani (biota) serta pangada ragawi (abiota) dengan tatanan lingkungan

di mana antara sesamanya berlangsung pertukaran zat dan energi yang di

perlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Ekosistem menurut

habitatnya dibagi dalam ekosistem darat, ekosistem perairan tawar, ekosistem

estauria, serta ekosistem kelautan/bahari.

a. Keanekaragaman ekosistem darat di Indonesia. Indonesia terdiri atas

17.508 pulau besar dan kecil yang terbentuk melalui proses yang

beranekaragaman dengan sejarah geologi yang berbeda, yang mengakibatkan

ekosistem yang terbentuk juga beranekaragaman.

b. Keanekaragaman ekositem air tawar di Indonesia,ekosistem air tawar

terbagi dalam ekosistem danau, sungai dan rawa.

c. Keanekaragaman ekosistem estuaria di Indonesia , Estuaria merupakan

daerah pantai yang berhubungan langsung dengan laut terbuka. Daerah ini

meliputi muara sungai, rawa pasang surut yang berair payuh, serta hutan bakau.

1) Muara Sungai,merupaka kawasan pasang-surut yang umumnya sebagian atau

setengahnya berupa daratan, namun masih tetap mempunyai hubungan dengan

laut terbuka. Kawasan muara di Indonesia antara lain wilayah pesisir Sumatera,

Kalimantan, Jawa dan papua.

Page 8: Makalah lingkungan hidup

2) Hutan Bakau, hutan bakau hanya terdapat di daerah tropika dan sebagian di

daerah subtropika. Kawasan hutan bakau di Indonesia terutama terdapat di

Sumatera, Kalimantan, dan papua.

d. Keanekaragaman ekosistem laut di Indonesia, ekositem laut terbagi menjadi

ekosistem litoral, neritic, upwelling, plagik dan terumbu karang.

1) Daerah Litoral, merupakan garis sepanjang pantai yang terpegaruh adanya

pasang-naik dan pasang-surut yang ditandai banyaknya produsen primer, baik

yang melayang maupun yang berakar (Padang Lamun dan Padang Rumput Laut).

2) Daerah Neritik, merupakan suatu kawasan laut antara daerah litoral dan

upwelling yang masih mendapatkan sinar matahari. Ditandai dengan produsen

primer plankton dengan konsumen pertama sebagai pendukung populasi ikan, yang

memperoleh makanannya dengan cara menyaring.

3) Daerah upwelling, merupakan suatu kawasan laut antara daerah neritic dan

daerah plagik. Produsen primer didominasi oleh koloni-koloni fitoplankton, sedang

konsumen adalah ikan yang cara mendapatkan nutrisinya dengan menyaring

berbagai jenis fitoplankton.

4) Daerah plagik, merupakan lautan terbuak setelah daerah upwelling. Produsen

primer sangat sedikit jumlahnya, sehingga rantai makanan yang penting terletak

pada beberapa karnivor kecil untuk mendukung rantai makanan bagi tingkat biota

berikutnya.

5) Terumbu Karang, merupakan gabungan antara suatu alga dengan polip coral

yang tidak bergerak tetapi mempunyai bulu cambuk.ekosistem terumbu karang

merupakan ekosistem laut yang paling produktif dan paling tinggi

keanekaragaman hayati sehingga dapat dikatakan”hutan tropikanya kawasan

laut”.ekosistem berbagai organisme merupakan anggota keutuhan system

tertentu yang masing-masing mempunyai batasan yang pasti yang disebut jenis.

Page 9: Makalah lingkungan hidup

a. Biogeografi

Biogeografi mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta

faktor yang mempengaruhi, membatasi, atau menentukan pola penyebaran jenis.

Pendekatan biogeografi dapat dilakukan dengan memahami persebaran habitat

dan organisme untuk mendeteksi pola utama asosiasi antara takson dan kelompok

takson dengan lokasi geografik tertentu. Indonesia dibagi menjadi dua rumpun

Australia dengan zona Wallacea.

b. Fitogeografi Indonesia

Indonesia termasuk ke dalam kawasan fitogeografi Malesia. Batas-batas

fitogeografi tersebut terbentuk karena proses geologi utama yang

mempengaruhi biogeografi di kawasan Malesa adalah peristiwa terbagi-baginya

benua selatan Gondwana sekitar 140 juta tahun lalu yang bergerak kearah benua

utara Laurensia yang kemudian mengakibatkan terbentuknya paparan sunda dan

paparan sahul sekitar lima juta tahun. Garis Wallance memisahkan Paparan

Sundan dan Paparan Sahul sepanjang selat Makassar dan selat Lombok yang

menandai sangat bermakna pertemuan antara flora dan fauna Laurasia dan

Gondwana.

Struktur vegetasi tumbuhan dimulai dari lumut, tumbuhan bawah, perdu, pohon

yang sedang sampai pohon yang tinggi menjadikan kekayaan flora yang besar di

Malesia umumnya dan Indonesia khususnya, karena dalam luasan yang kecil saja

bisa tumbuh sebagai struktur vegetasi yang beranekaragam.

c. Zoogeografi Indonesia

Di dunia, geografi hewan yang menggambarkan persebaran hewan menunjukkan

adanya pola persebaran yang membentuk enam kawasan utama diantaranya

adalah kawasan Oriental dan kawasan Australia. Kawasan tersebut dibatasi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah samudera yang luas dan iklim. Kawasan

Oriental dan kawasan Australia berdampingan, tetapi batas fisik antara

Page 10: Makalah lingkungan hidup

keduanya lebih menonjol ditunjukkan oleh iklim daripada oleh profil Bumi.

Walaupun demikian, profil Bumi ini mempengaruhi terbentuknya subkawasan-

subkawasan yang cukup menarik.

Indonesia Bagian Barat termasuk kedalam kawasan Oriental. Fauna di kawasan ini

telah berkembang selama ratusan juta tahun sehinnga fauna Indonesia Bagian

Barat juga merupakan sekelompok fauna yang berkembang dan perkembangan ini

sampai sekarang masih tetap berlangsung. Indonseia Bagian Timur mendapat

pengaruh dari kawasan Australia yang sangat berbeda susunannya dengan fauna

di kawasan yang berdampingan. Di sini terlihat bahwa fauna Indonesia tersusun

dari dua sumber yang berbeda.

d. Strategi Hidup

Pertumbuhan ini didukung oleh proses metabolisme dan dalam interaksi dengan

faktor lingkungan, baik yang menimbulkan manfaat maupun hambatan. Variasi

dari proses, kecepatan dan pola pertumbuhan individu terjadi karena proses

interaksi yang kuat dengan lingkungan (suhu, kelembapan, makanan dan

sebagainya), serta dengan makhluk hidup lain (mikroba, jamur atau parasite)

serta habitat tempat tumbuh atau tinggalnya. Manusia juga mengalami

pertumbuhan dan manusia juga menghadapi faktor biotik maupun abiotic.

Manfaat maupun kerugian yang timbul sangat bergantung pasti dan tidak

pastinya suatu keadaan. Keadaan makin tidak pasti resiko manfaat maupun

kerugian menjadi semakin besar. Misalnya yang dihadapi oleh bayi dalam

kandungan dan anak-anak sangat tinggi, jauh melampaui besarnya resiko yang di

hadapi orang dewasa.

· Startegi Hidup “r”

Strategi hidup “r” yaitu strategi hidup yang didorong oleh kecepatan

tumbuh “r”, dan tidak mempedulikan batasan daya dukung lingkungan. Karena itu

pertumbuhan populasinya akan melampaui batasan daya dukung, sehingga mungkin

mengalami katastropi, yakni kematian karena kelaparan, sakit, dll. Dalam fase

Page 11: Makalah lingkungan hidup

berikutnya daya dukung pun akan mengalami penurunan menjadi lebih rendah,

karena menurunnya kualitas berbagai komponen lingkungan. Jenis-jenis seperti

mikroba, jamur juga memiliki strategi “r”.

· Strategi Hidup “K”

Dalam pertumbuhan populasinya beberapa jenis makhluk hidup di batasi

oleh daya dukung sehingga akan menurun kecepatan pertumbuhannya apabila

populasinya mendekati atau sampai pada titik infeksi, di mana mulai ada

resistensi atau ketahanan lingkungan yang merupakan hambatan pertumbuhan

sebelum mendekati batas daya dukung. Makhluk hidup seperti ini disebut

berstrategi “K” yakni berkembang di bawah pengaruh ketahanan lingkungan. Pada

dasarnya manusia mempunyai strategi “K” namun karena kekeliruan, keserakahan

dan sikap hidup yang kurang arif dalam mengelola sumber daya, sering kali

populasi manusia berkembang melampaui daya dukung lingkungan sehingga

memiliki strategi hidup “r”. Strategi hidup “K” dan “r” adalah strategi yang

bersifat ekstrem, dalam kenyataan banyak jenis biota yang strategi hidupnya

berada diantara kedua ekstrem itu.

· Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup digambarkan sebagai suatu potensi dari populasi untuk

terus bertahan hidup berdasarkan moralitas individu jenis itu dari awal masa

hidup sampai akhir masa hidupnya. Kelangsungan hidup akan sangat terkait

dengan strategi suatu jenis dalam ketergantungan maupun persaingan dengan

jenis lain di habitatnya serta untuk mempertahankan suatu tingkat kerapatan

populasi tertentu. Seperi yang diterangkan diatas, seleksi jenis dalam ekologi

dikenal dengan seleksi “r” dan seleksi “K”. organisme dalam kelangsungan

hidupnya mempunyai tingkat moralitas yang tinggi pada usia muda dan menurun

Page 12: Makalah lingkungan hidup

pada usia dewasa dan tua (tipe c) disebabkan organisme tersebut mengikuti

seleksi “r”. sedangkan tipe a dan b adalah individu yang memiliki seleksi “K”.

4. Manusia Indonesia

1. Suku – suku Bangsa Indonesia

Manusia tertua yang sudah ada kira – kira sejuta tahun yang lalu juga

terdapat di indonesia, yakni Pithecantropus erectus yang ditemukan di lembah

Bengawan Solo, kemudian di desa Ngandong ditemukan pula homo soloensis, dan

kemudian di desa wajak (tenggara tulunganggung) ditemukan homo wajakensis.

Fosil homo wajakensis menunjukkan banyak persamaan dengan fosil – fosil dari

nenek moyang pendudukan australia, yang ditemukan di talgai, queensland,

australia timur dan di keylor sebelah barat laut melbourne, australia selatan

(koentjaraningrat 1993). Nenek moyang manusia wajak menyebar ke arah timur

dan barat. Penyebaran ke arah timur terjadi sebelum zaman es ke tempat

berakhir dan sebelum permukaan air laut naik penyebaran ke arah timur meliputi

papua, pulau kai, seram, sulawesi dan melanesia. Adanya alat – alat batu serta

gambar – gambar di dinding, dan goa – goa prehistori menunjukkan bukti

penyebaran manusia ini. Dari kesemua peninggalan – peninggala tersebut

diperoleh petunjuk adanya ciri – ciri ras australia – melanosoid. Penyebaran

manusia australia – melanosoid ke barat berasal dari jawa, melalui sumatera.

Ciri mongoloid pada pendudukan indonesia berasal dari jepang yang

disebarkan melalui kepulauan riukyu, taiwan, philipina, sangir, dan masuk ke

sulawesi. Pengaruh budaya lain yang masuk ke nusantara adalah austronesia.

Budaya ini menyebar bersamaan dengan alat – alat bercorak kapal persegi yang

sebelumnya didahului oleh persebaran bercorak kapak. Kemudian masuk

kebudayaan tanam padi yang sudah dikenal dengan penduduk jawa, sebelum

kebudayaan hindu datang ke indonesia. Gelombang kebudayaan berikutnya adalah

gelombang kebudayaan perunggu, baru kemudian gelombang pengaruh agama,

berturut – turut kebudayaan Hindu islam, dan Eropa.

Page 13: Makalah lingkungan hidup

Indonesia setiap pulau berkembang sendiri – sendiri, baik budaya, bahasa,

dan cara hidupnya. Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnik dengan bahasa

dua kali lipat dari jumlah kelompok. Namun demikian ada bahasa nasional yang

dipergunakan sebagai bahasa pergaulan adalah bahasa indonesia. Oleh karena

bahasa indonesia disebut juga Lingua Eropa.

Tabel suku – suku yang ada di Indonesia

Suku Bagian Suku Lokasi

Melanesia

Polinesia

Proto-Austronesia

Mikronesia

Aceh

Batak

Minangkabau

Sunda

Jawa

Madura

Bali

Sasak

Timor

Dayak

Minahasa

Bugis

Makasar

Ambon

Papua

-

Utara sumatera

Sumatera timur laut

Sumatera barat

Jawa barat

Jawa tengah- jawa

timur

Madura

Bali

Lombok

Timor

Kalimantan

Sulawesi utara

Sulawesi selatan

Sulawesi selatan

Maluku

Papua

Kep. Indonesia timur

2. Etnografi beberapa suku bangsa indonesia

1. penduduk kepulauan sebelah barat sumatera

Page 14: Makalah lingkungan hidup

Disebelah barat sumatera ada suatu deret kelompok kepulauan, yakni

simalur, banyak, nias, batu, mentawai, dan enggano. Penduduk dari pulau nias yang

merupakan pulau terbesar dari seluruh deretan pulau, belum pernah terpengaruh

baik oleh kebudayaan hindu maupun islam. Masyarakat nias berlandaskan pada

satu kebudayaan megalitik, yang dibawa dari benua asia pada zaman perunggu.

Orang nias sudah sejak lama berhubungan dengan orang – orang atau bangsa lain

seperti : aceh, cina, melayu, dan bugis. Mereka ini datang kesana untuk

berdagang, namun orang nias tidak terpengaruh oelh agama islam, agama yang

mempengaruhi orang nias adalah agama kristen protestan yang masuk disana

sejak 1865. Orang nias secara lahir mempunyai warna kulit kuning dari

kebanyakaan orang indonesia yang bahasa penduduknya termasuk dalam rumpun

bahasa melayu – polinesia. Mata pencaharian tambahan orang nias adalah

berburu, menangkap ikan disungai, berternak, dan pertukangan. Pengendalian

sosial masyarakat Nias adalah hukum adat yang berasal dari raja teteholi. Hukum

adat masih terus berlaku sampai sekarang dengan penyempurnaan disamping

hukum nasional dari Negara RI.

2. Masyarakat Terasing suku anak dalam di Talang Buluh

Masyarakat ini hidupnya masih sangat sederhana, mereka terpencar –

pencar dalam kelompok kecil yang cara hidup dan tempat tinggalnya tidak pernah

menetap. Masyarakat terasing suku anak dalam memiliki bentuk badan kuat dan

kekar. Mata pencaharian masyarakat adalah perladangan berpindah untuk

berladang mereka setiap kali harus membuka tanah dengan menebang atau

membakar hutan, mengerjakan beberapa waktu dan setelah menghasilkan.

Tanaman yang biasa ditanam di ladang adalah singkong, jagung, tebu, pisang,

bahkan pula ada tanaman karet. Mata pencahariannya adalah berburu hewan,

hewan buruan mereka adalah rusa, kijang, pelanduk, buaya. Selain berburu

pekerjaan sambilan membuat kerajinan tangan untuk keperluan rumah tangga.

Masyarakat ini beragama islam namun masih juga yang beranggapan mengenai

Page 15: Makalah lingkungan hidup

dunia gaib yang berasal dari kepercayaan asli dengan mengadakan upacara.

Upacara yang dilakukan hanya upacara kematian, dan pengobatan orang sakit

yang dipimpin oleh seorang dukun. Bahasa suku ini beragam terkadang

menggunakan bahasa asli sebagai bahasa keseharian.

3. Masyarakat Punian Kelana di Kecamatan Malinau, Bulungan

Suku punan kelana memiliki kebiasaan berpindah – pindah, tidak

mempunyai tempat tinggal menetap, mereka terus berpindah – pindah di hutan –

hutan lebat, tidur di gua – gua dan berlindung di tempat – tempat sederhana. Pola

permukiman mereka terpencar – pencar dalam kelompok – kelompok kecil terdiri

dari satu atau dua keluarga inti, yang mempunyai hubungan darah atau

perkawinan. Kelompok ini merupakan unit tidak stabil, terus menerus mengalami

perpecahan dan penggabungan kelompok. Dalam pengembaraannya untuk kegiatan

berburu dan mengumpulkan hasil hutan biasanya keluarga unit tunggal.

Sistem kepercayaan punan kelana adalah Animisme, sehingga mitos,

dukun dan magis merupakan gejala yang melekat pada serta mewarnai kehidupan

mereka. Adanya hantu merupakan penyebab musibah seperti apabila ada orang

yang sakit maka hantu adalah sebagai penyebabnya. Upacara kematian pada

masyarakat punan kelana dilakukan sederhana . mayat hanya ditutupi dengan

daun – daun kemudian ditinggalkan, disamping itu pula ada yang dikubur daam

tanah kemudian kelompok semua pindah ke pondok lain, dengan alasan karena

takut hantu orang mati.

Sistem sosial masyarakat punan kelana masih sederhana dan

tradisional, hal ini terwujud antara lain pada sikap gotong royong, tanggung

jawab, rasa kesetiakawanan. Sepanjang hidup mereka hanya terpusatkan pada

keluarga inti mereka masing – masing.

4. Masyarakat Suku Walsa

Page 16: Makalah lingkungan hidup

Masyarakat ini berada di permukiman daerah terpencil dan terisolir yang

masuk ke dalam wilayah administrasi desa Yuwainda, Pund, dan Banda di

kabupaten jayapura. Warga masyarakat terasing suku walsa mempunyai ciri fisik

hampir sama dengan suku – suku di papua umumnya yaitu berkulit hitam,

berbadann tegap besar, hidung besar dan berambut keriting. Beberapa di

antaranya ada pula yang berkulit agak putih dengan rambut agak kemerah –

merahan.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat ini adalah bahasa walsa. Dalam

berkomunikasi dengan orang luar sukunya mereka sudah dapat menggunakan

bahsa indonesia, tetapi bila berkomunikasi dengan sesama sukunya mereka

menggunakan bahasa walsa. Masyarakat walsa sudah mengenal agama. Pada

umumnya mereka menganut agama katolik, sebagian kecil ada yang

beragama kristen protestan. Mata pencaharian masyarakat ini adalah berburu,

meramu sagu, dan berkebun secara kecil – kecilan. Ekonomi mereka masih

berkisar pada ekonomi subsistem yang pada dasarnya masih bersifat tradisional

yaitu menghasilkan hanya untuk kebutuhan konsumsi keluarga saja.

Sistem sosial masyarakat ini sudah terbentuk atas dasar keret – keret,

tiap keret dipimpin oleh seorang korano dan seorang wakil disebut jepel. Seorang

jepel dibantu oleh seorang wakil disebut Eslin. Tugas jepel dan Eslin adalah

menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan adat seperti

urusan kematian, perkawinan, dan penyelesaian tanah di antara keret.

5. Kebudayaan Penduduk Pantai Utara Papua.

Kebudayaan masyarakat papua tidak merupakan suatu kesatuan, tetapi

menunjukkan keanekaragam yang amat besar. Dilihat dari segi bahasa maka hal

itu akan lebih menonjol lagi. Bahasa papua termasuk rumpun bahasa Melanesia,

disamping itu ada pula yang menggunakan bahasa – bahasa papua yang lain.

Page 17: Makalah lingkungan hidup

Mata pencaharian masyarakat ini pada umumnya meramu sagu. Kegiatan

mencari sagu bisanya dilakukan oelh kaum wanita, dan menurut perasaan orang

disana tidaklah layak kalau laki – laki ikut campur masalah sagu. Pekerjaan laki –

laki berburu, mencari hasil hutan dan sedikit berkebun.

Masyarakat pantai utara papua secara resmi beragama kristen, namun

tanggapan mengenai alam gaib dan dunia akhirat masih banyak berasal dari religi

mereka yang asli. Kehidupan beragama masyarakat tidak memerlukan upacara

keagamaan besar dan makan banyak baiaya serta tenaga. Upacara keagamaan

secara rutin dilakukan di gereja.

3. Penyebaran Penduduk Indonesia

Indonesia merupakan kepulauan di wilayah tropika dengan luas 740 juta

ha, terdiri atas wilayah laut seluas 550 juta ha ( 75%) dan 191 juta ha ( 25% )

berupa wilayah daratan, seluruhnya terdiri atas 17.508 pulau ( lima pulau besar )

dan selebihnya pulau – pulau kecil dan 30 gugusan pulau – pulau yang lebih kecil

lagi. Dari seluruh pulau itu baru 7.700 (44%) yang mempunyai nama, dan baru

kurang lebih 6.000 pulau ( kurang lebih 34%) diantaranya yang berpendudukan.

Seluruh penduduk indonesia 237,617 juta jiwa (tahun 2010) dengan penyebaran

yang tidak merata. Pulau jawa yang terpadat berpenduduk 136,598 juta jiwa,

sedangkan pulau papua yang paling jarang penduduknya hanya 6,164 juta jiwa

(dilihat dari tabel) :

Pulau Luas ( ) Jumlah penduduk

(juta jiwa)

Maluku & Papua 494,956 6,164

Kalimantan 544,149 13,786

Page 18: Makalah lingkungan hidup

Sulawesi 188,52 17,369

Bali & Nusa

Tenggara

73,070 13,073

Sumatera 480,789 50,627

Jawa 792,781 136,598

Total 2574,265 237,617

seperti yang sudah disebutkan yang pulau jawa yang luasnya hanya 67% dihuni

sebanyak 60,0% dari seluruh penduduk indonesia. Peyebaran penduduk yang tidak

merata ini perlu diupayakan pemerataan sesuai dengan daya dukung sumber daya

alam yang ada di setiap daerah.

Hasil olah cepat Sensus Penduduk 2010 yang diselenggarakan pada bulan

Mei 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.556.363 orang,

yang terdiridari laki-laki sebanyak 119.507.580 orang dan perempuan sebanyak

118.048.783. Bila dibandingkan dengan hasil sensuspenduduk 2000, maka selama

10 tahun terakhir penduduk Indonesia bertambah sekitar 32,5 juta orang atau

meningkat dengan tingkat (laju) pertumbuhan per tahun sebesar 1,49 persen. Bila

dilihat pada tingkat provinsi, secara keseluruhan jumlah penduduk meningkat

Page 19: Makalah lingkungan hidup

dengan laju pertumbuhan bervariasi yang terendah 0,37 persen untuk Provinsi

Jawa Tengah dan tertinggi 5,45 persen untuk Provinsi Papua

Fenomena penyebaran penduduk tidak merata masih menjadi ciri demografis

Indonesia.

a. Pulau Jawa yang luas geografisnya 7% dihuni oleh 57% penduduk

b. Pulau Sumatera yang luasnya 25% dihuni oleh 21% penduduk

c. Pulau Kalimantan yang luasnya 28% hanya dihuni oleh 6% penduduk

d. Pulau Sulawesi yang luasnya 10% dihuni oleh 7% penduduk

e. Pulau lainnya (Nusa Tenggara, Maluku dan Papua) yang luasnya 30 persendihuni

oleh 8 persen penduduk.

Distribusi Persentase Luas Geografis dan Penduduk Indonesia

menurut Pulau Tahun 2010

Kepadatan penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 124 jiwa per . Angka

tersebut menunjukkan bahwa keadaannya dua kali lipat dibandingkan kepadatan

tahun 1971, sekitar 40 tahun yang lalu, dimana saat itu masih 62orang per .

Sejalan dengan penyebaran penduduknya, wilayah paling padat penduduk adalah

pulau Jawa (1.055 jiwa per ) dan provinsi paling padat adalah DKI Jakarta dan

Page 20: Makalah lingkungan hidup

Jawa Barat. Wilayah pulau terpadat kedua adalah Nusa Tenggara (179 jiwa per )

dan provinsi paling padat adalah Bali. Wilayah yang paling jarang penduduknya

adalah Maluku dan Papua (12 jiwa per )

Permodalan pembangunan di pulau jawa perlu dihentikan atau dialihkan

keluar jawa terutama di papua, maluku, dan kalimantan. Daerah yang kaya akan

bahan tambang secara optimal yang mungkin perlu didahului dengan upaya di

bidang pendidikan dan latihan keterampilan yang sesuai. Misalnya tambang emas

yang lebih baik ditingkatkan kemampuan dan keterampilan teknik penduduk

setempat setelah kontrak dengan perusahaan asing. Bagi kebutuhan dasar pokok

diperlukan penyediaan bahan makanan secukupnya agar pembangunan pertanian

diluar jawa tidak/kurang mendapat prioritas pengembangan fasilitas, peralatan,

perairan dan peluang.

Page 21: Makalah lingkungan hidup

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Indonesia terletak di antara bujur timur sampai sepanjang 5.500 km,

Indonesia terletak di daerah tropika yang terdiri atas kepulauan sebanyak

17.580 pulau dengan lima pulau besar (Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi,

dan Jawa) serta 30 gugusan pulau-pulau kecil. Lingkungan hidup di Indonesia

terdiri dari tatanan keadaan di Indonesia, tatanan antar wilayah di Indonesia,

biota di Indonesia, dan keadaan manusia di Indonesia atau dapat dikatakan suku-

suku di Indonesia.

Tatanan keadaan di Indonesia meliputi suhu, kelembapan, angin, hujan,

longsoran, gempa bumi, dan gunung api yang terdapat di Indonesia. Tatanan antar

wilayah di Indonesia meliputi hubungan yang terjadi baik itu interaksi atau

komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berada di seluruh Indonesia dan

penyebaran materi yang terdapat di pulau-pulau Indonesia seperti timah di pulau

Bangka dan nikel di Sulawesi Selatan. Persebaran biota di Indonesia dengan

adanya keanekaragaman ekosistem. Persebaran biota di Indonesia dapat

dipelajari dengan biogeografi, dapat dijelaskan dengan fitogeografi Indonesia,

zoogeografi Indonesia dan juga strategi hidup. Kehidupan manusia di Indonesia

yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di Indonesia diantaranya yang

paling banyak di huni yakni pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau

Sulawesi, pulau Bali dan Nusa Tenggara, serta pulau Maluku dan Papua.