Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup pancasila.doc
-
Upload
muhammadfachrial-faruq -
Category
Documents
-
view
55 -
download
3
Transcript of Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup pancasila.doc
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di
Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara
mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata Kuliah atas bimbingan dan
pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan
tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang
akan datang lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. 1
Daftar isi…………………………………………………………………………... 2
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………. 3
1.1 Latar Belakang………………………..…….…………………………………. 3
1.2 Perumusan Masalah…………………………..….……………………………. 3
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………. 4
1.4 Metodelogi penulisan…………………………………...…………………….. 4
1.5 Sistematika Penulisan…………………………………..…………………….. 4
BAB II. LANDASAN TEORI………………………………………………….. 5
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup………………..……………………… 5
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan…………..……………………… 6
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP....... 7-8
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP....... 9
BAB V. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP....... 10
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP 11-12
6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup……………………... 11
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……………. 11-12
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan……………………………… 12-13
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………. 13
6.5 Pelestarian flora dan fauna…………………………………………………. 13
BAB VII. PENUTUP………………………………………………………….. 14
7.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 14
7.2 Saran………………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA………………………….……………………………… 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud
apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor
yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora
darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-
masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
3
1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data
yaitu dari buku-buku mengenai lingkungan hidup dan data dari internet. Sehingga apabila
dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau
penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Berisi mengenai identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi
dalam pembangunan.
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai keadaan lingkungan hidup di Indonesia
berdasarkan pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah dan hutan.
BAB V. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang penyebab&dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, flora
danfauna.
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.
BAB VII. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak
kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi.
Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk
hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran
pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan
spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik,
abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran
pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan
dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat
bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan
dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan
harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang
lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta
mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut
daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah
kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
5
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata
oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi,
ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang
bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam
keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan
karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia
yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian,
pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya
urbanisasi.
6
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Dua kendala terbesar masalah lingkungan :
1. Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar
10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah
binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies
amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar
1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya
dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli
Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World
Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997
kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah
menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada
tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup
serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan
Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan
Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan
2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa
dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan
longsor.
2. KOMPAS.com - Semboyan dan ajakan untuk melestarikan lingkungan pasti sudah sering terdengar, namun baru sedikit orang yang benar-benar tergerak untuk menjaga lingkungannya. Dengan kata lain, gaya hidup yang ramah lingkungan baru sekadar wacana.
"Melestarikan dan menjaga lingkungan sebenarnya tidak sulit. Kita tidak harus melakukan hal besar seperti menanam sejuta pohon dan lain-lain. Akan tetapi mulai saja dari diri sendiri dengan melakukan berbagai hal kecil yang bisa menjaga lingkungan," ungkap Rifki Hasan, pemenang HiLo Green Ambassador 2012 kepada Kompas Female, dalam
7
acara makan siang bersama para pemenang HiLo Green di Hongkong Cafe, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2012) lalu.
Senada dengan Rifki, Gresia Kristi yang juga memenangi ajang pencarian duta lingkungan ini mengungkapkan bahwa hal kecil yang dimulai dari diri sendiri akan memberi banyak perubahan besar untuk kelestarian lingkungan. Misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan sedotan, mengurangi penggunaan tisu, mengurangi penggunaan kantong plastik, serta hemat air dan hemat listrik.
Rifki mengungkapkan, kebanyakan orang belum sungguh-sungguh memedulikan hal-hal kecil tersebut. Saat berbelanja, orang masih menggunakan kantong plastik, atau terlalu banyak membuang tisu. "Sekarang ini saya mulai dari diri sendiri. Misalnya saat wudhu saya selalu membuka keran dengan aliran kecil dan secukupnya," bebernya.
Cara-cara ini sebenarnya sangat mudah dilakukan oleh semua orang. Hanya saja, kebanyakan orang masih cuek pada lingkungan. Kesadaran yang masih rendah ini boleh jadi disebabkan karena mereka belum merasakan secara langsung dampak buruk dari kerusakan lingkungan.
Rifki menambahkan, kendala terbesar untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah masih adanya rasa ketergantungan terhadap orang lain untuk menjaga lingkungan. "Misalnya ketika mereka buang sampah sembarangan, mereka cuek saja karena beranggapan masih ada tukang sampah yang akan membersihkan sampah yang mereka buang," tukasnya.
Sikap ketergantungan tersebut akan membuat banyak orang menjadi lebih malas dan tak punya kesadaran untuk cinta pada lingkungan. "Semuanya harus dimulai dari diri sendiri, karena jika tidak ada kesadaran dalam diri, semua usaha melalui edukasi dan sharing tentang dampak kerusakan lingkungan tidak akan berhasil," pungkasnya.
8
BAB IV
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,
tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan
logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik
dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan
rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan
bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi
kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang
terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah
plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara
sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali
dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah
satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika
kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan
hutan.
9
BAB V
PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem.
Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti
pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas
lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan
membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan
hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan
banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi
sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan
dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika
dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem
lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui
dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak
bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh
lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan
lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan
penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang
hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan
pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
10
BAB VI
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
6.1. Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber
daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang
sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global
6.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan
berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu
diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan
mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam
merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak
sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan
pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang
11
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan
berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat
menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan
keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan
lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber
daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa
menghambat kemajuan.
6.3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha
atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju
erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi
karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
6.4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara
melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar
orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan
tentunya dengan pengolahan yang baik.
Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan
konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
6.5. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai
berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi
alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya
meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
13
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat
seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran
hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga
banyak flora dan fauna yang punah.
7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber
daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680
Diposkan 18th January 2011 oleh Lons_Documents
Label: www.google.com
15