Makalah kunjungan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan...

11
LAPORAN ACARA II KUNJUNGAN LEMBAGA PENYULUHAN PERTANIAN Oleh : 1. Sri Ningsih 12/331588/PN/12697 2. Rakhmat Hidayat 12/331597/PN/12701 3. Ade Utari Triwijayani 12/334860/PN/12900 4. Asterina Wulan Sari 12/335195/PN/13030 Golongan : A5 Kelompok : 2 Asisten : 1. Ratna Leli Nurjanah 2. Mahendra Rudyanto 3. Alvitri Wijayanti 4. Yuwanindya Rahmatika Fitria

description

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) Cangkringan

Transcript of Makalah kunjungan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan...

LAPORAN ACARA II

KUNJUNGAN LEMBAGA PENYULUHAN PERTANIAN

Oleh :

1. Sri Ningsih

12/331588/PN/126972. Rakhmat Hidayat12/331597/PN/127013. Ade Utari Triwijayani12/334860/PN/12900

4. Asterina Wulan Sari12/335195/PN/13030Golongan

: A5Kelompok

: 2

Asisten

: 1. Ratna Leli Nurjanah

2. Mahendra Rudyanto

3. Alvitri Wijayanti

4. Yuwanindya Rahmatika FitriaLABORATORIUM PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Dalam rangka pembangunan khususnya di bidang pertanian, penyuluhan memiliki peranan penting. Saat ini, banyak kelembagaan penyuluhan yang tersebar di Indonesia dengan tujuan untuk membantu para pelaku usaha di bidang pertanian khususnya petani dan pembudidaya ikan.Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2006, Kelembagaan Penyuluhan dalah lembaga pemerintah dan/atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan. Kelembagaan penyuluhan terdiri atas:a.kelembagaanpenyuluhanpemerintah,

b.kelembagaanpenyuluhanswasta,

c.kelembagaanpenyuluhanswadaya.Salah satu kelembagaan penyuluhan tingkat provinsi di Yogyakarta yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) Cangkringan. Balai ini memiliki tugas dan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Gubernur nomor 39 Tahun 2008, yaitu menyelenggarakan Pengembangan Teknologi Budidaya Air Tawar, Air Payau dan Air Laut. Adanya UPTD-BPTKP diharapkan tugas-tugas teknis perikanan budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya perbenihan dan pengelolaan induk dan pelayanan teknologi budidaya dapat dilaksanakan secara lebih baik. Oleh karena itu, kunjungan lembaga penyuluhan pertanian di UPTD BPTKP oleh mahasiswa penting untuk menambah pengetahuan akan lembaga penyuluhan.

B. Tujuan1. Mengetahiu profil lembaga penyuluhan pertanian.2. Mengetahui permasalahan lembaga penyuluhan pertanian.II. ISI

A. Deskripsi lembaga

1) Nama Lembaga: UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN (UTPD-BPTKP)2) Alamat Lembaga: Cangkringan, Agromulyo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55583, Indonesia3) Sejarah Lembaga: Balai Benih Ikan Cangkringan didirikan pada tahun 1953 dengan luas areal 0,9750 Ha. Kegiatan saat itu memijahkan ikan jenis mujair dengan Teknik Pemijahan secara alami (Tradisional) dan berlangsung sampai tahun 1967 dengan produksi benih 616.000 ekor per tahun. Kemudian pada tahun 1967 dikembangkan teknik pembenihan dengan sistem kantong dan produksi benih mencapai 2.000.000 per tahun. Sejalan dengan upaya pengembangan mutu benih dan induk unggul jenis ikan air tawar, benbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan teknik pembenihan.

Tahun 1977 telah ditemukan pemijahan ikan dengan sistem Cangkringan. Dengan meningkatnya tugas dan fungsi BBI Cangkringan sebagai Balai Benih Ikan Sentral, pada tahun 1976 memperoleh anggaran APBN untuk pembangunan fasilitas induce breeding (kawin suntik) dan berhasil membenihkan ikan grass carp dan kemudian diikuti ikan patin siam. Perluasan lahan sampai pada tahun anggaran 1997/1998 dengan luas areal 7,5169 Ha yang terdiri dari kolam efektif 5,0388 Ha, gedung dan rumah jaga 0,1805 Ha dan jalan pematang saluran dan lingkungan 3,1976 Ha.

Tahun 2003 BBIS berubah menjadi Unit Kerja Budidaya Air Tawar Cangkringan pada Balai Perekayasaan Teknologi Perikanan dan Kelautan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2009 berubah lagi menjadi Unit Kerja Budidaya Air Tawar pada Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan.

4) Profil Lembaga: VISIMenjadi pengembang teknologi budidaya perikanan yang terdepan dan berdaya saing

MISI1. Mengembangkan teknologi perikanan budidaya yang tepat guna dan berdaya saing;

2. Melaksanakan perbaikan mutu induk dan benih;

3. Memfasilitasi penyebaran induk dan benih unggul ke masyarakat Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan memiliki tugas dan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Gubernur nomor 39 Tahun 2008, yaitu bertugas : Menyelenggarakan Pengembangan Teknologi Budidaya Air Tawar, Air Payau dan Air Laut.

Pelaksanaan teknis operasional Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) Memiliki 3 komoditas yaitu pengembangan Budidaya Air Tawar, Air Payau dan Air Laut, dengan tugas utamanya yaitu di bidang perbenihan dan pengelolaan induk atau calon induk ikan/udang serta pengembangan dan penerapan teknologi budidaya. Selain itu BPTKP juga memberikan layanan teknis Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan (HPI).

Pelaksanaan tugasnya BPTKP meliputi tujuh Unit Kerja yaitu: Unit Kerja Budidaya Air Tawar (UKBAT) sebanyak 4 (empat) unit, Unit Kerja Budidaya Air Payau (UKBAP) sebanyak 2 (dua) unit, dan Unit Kerja Budidaya Air Laut (BAL) 1 (satu) unit. Unit Kerja - Unit Kerja tersebut adalah Unit Kerja Budidaya Air Tawar (UKBAT) Cangkringan, Wonocatur, Sendangsari, Bejiharjo. Sedangka Unit Kerja Budidaya Air Payau (UKBAP) meliputi UK BAP Samas dan UK BAT Congot serta Unit Kerja Budidaya Air Laut (UKBAL) Sundak. Disamping itu juga terdapat 1 (satu) unit laboratorium Hama Penyakit Ikan.

Adanya UPTD-BPTKP diharapkan tugas-tugas teknis perikanan budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya perbenihan dan pengelolaan induk dan pelayanan teknologi budidaya dapat dilaksanakan secara lebih baik.5) Struktur organisasi:

Bapak Dwijo Priyanto B. : Kepala BPTKP

Bapak Sumbogo, A.Pi

: Kasubag TU

Bapak Yudi Kasmono

: Teknisi Budidaya Ikan Lele

Bapak Sunaryo

: Teknisi Budidaya Ikan Nila, Ikan Mas, dan ikan hias

Bapaka Sugiman

: Teknisi Budidaya Ikan Gurami

Bapak Joko

: bagian program

6) Program yang dijalankan1. Pengembangan Varitas dan Teknologi Budidaya

a. Pengembangan Varitas :

Pengembangan varitas Nilasa melalui Seleksi Individu (2004-2011), Di Rilis dengan SK MKP Nomor Kep.47/MEN/2012 tanggal 27 Desember 2012 Tentang Pelepasan Ikan Nila Merah NILASA, Pemurnian dan kerakterisasi Mas Merah Cangkringan (2011-2013)

b. Pengembangan dan penerapan teknologi BAT, BAP, BAL,dengan menetapkan 5 Komoditas unggulan (NiMasGULe: Nila, Ikan Mas, Gurame, Udang Galah, Lele) melalui pengembangan benih, calon induk dan induk unggul.2. Pemantauan Kesehatan ikan dan vaksinasi pada semua unit, BBI Kab dan UPR Pendampingan UPR menuju sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang baik (CPIB).B. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh UPTD-BPTKP, antara lain :

1. Adanya tuntutan teknologi yang lebih maju untuk memproduksi induk dan benih yang unggul.2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang jumlahnya masih sedikit karena sebagian besar pegawai lulusan dari SLTA. Sehingga kompetensi dan keahlian yang dimiliki masih kurang.

C. Analisis dan Solusi

Solusi dari permasalahan yang dihadapai oleh UPTD-BPTKP adalah dengan mengajukan penambahan sumberdaya manusia yang memiliki kompentensi. Akan tetapi, hal itu terhalang karena terbatasnya kuota penambahan sumberdaya manusia dalam penerimaan pegawai baru. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan tenaga kerja adalah kemampuan, kompetensi serta keahlian yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di UPTD-BPTKP.III. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. UPTD-BPTKP merupakan unit penyelenggara Pengembangan Teknologi Budidaya Air Tawar, Air Payau dan Air Laut.2. Permasalahan yang dihadapi oleh UPTD-BPTKP adalah kurangnya sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi di bidang perikanan.

B. Saran

Kunjungan lembaga penyuluhan diharapkan sesuai prodi agar praktikan lebih memahami aplikasi dari praktikum kunjungan lembaga penyuluhan.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2014. BPTKP Yogyakarta. http://bptkp-diy.com/ Diakses tanggal 29 September 2014 pukul 15.40 WIB.

Setiana, L. (2005), Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kelautan dan Perikanan. Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta.1