DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

101
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA UPTD (UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH) PUSKESMAS GILIRENG KABUPATEN WAJO SKRIPSI OLEH ANDI NURUL INAYAH 105731113216 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Transcript of DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Page 1: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

i

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL

PADA UPTD (UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH)

PUSKESMAS GILIRENG KABUPATEN WAJO

SKRIPSI

OLEH

ANDI NURUL INAYAH

105731113216

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

ii

HALAMAN JUDUL

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL

PADA UPTD (UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH)

PUSKESMAS GILIRENG KABUPATEN WAJO

Oleh

ANDI NURUL INAYAH

105731113216

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua terkasih dan tercinta Bapak alm. Suparman dan Ibu Andi

Nuraeni yang telah memberikan motivasi, dorongan semangat, kontribusi

serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan oleh Ibunda tercinta sehingga

saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan ibu dosen serta asisten dosen, terkhusus kepada kedua Bapak

pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

membimbing penulis sampai selesai mengerjakan skripsi ini.

3. Teman-teman yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada

penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

MOTTO HIDUP

‘’Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah

mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.’’

(QS. Al-Baqarah ayat 216)

Page 4: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

ii

Page 5: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

iii

Page 6: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

iv

Page 7: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan ucapan syukur Alhamdulillah pnulis panjatkan kepada

Allah SWT, karena atas segala berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat

dan tak lupa dihaturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga

penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul ‘’Analisis Sistem

Pengendalian Biaya Operasional Pada UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah)

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo’’ dengan baik.

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas akhir dan sebagai

salah satu syarat kelulusan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi

Akuntansi, Universitas Muhammadyah Makassar.

Proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penyelesaian

skripsi ini bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri, namun berkat

pertolongan Allah SWT dan doa, bimbingan, nasihat, bantuan orang tua serta

orang-orang yang ada disekitarku. Penulis dengan rasa tulus dan hormat

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua terkasih, Ayahanda Alm Suparman dan Ibunda Andi Nuraeni yang

dengan ketulusan hati meluangkan seluruh cinta kasih dan sayangnya serta

pengorbanan tak terhingga terutama selama penulis menempuh Pendidikan di

Universitas Muhammadyah Makassar, serta tidak akan ada kata yang mampu

menggambarkan rasa terima kasih penulis kepada keduanya, terutama kepada

ibunda yang telah berjuang selama ini. Kepada seluruh keluarga besar yang tak

henti-hentinya memberikan doa, nasihat, kontribusi dan dukungan kepada

Page 8: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

viii

penulis. Kepada Pembimbing 1, Bapak Dr. Edi Jusriadi, SE., MM dan

Pembimbing 2, Bapak Abd. Salam, HB, SE., M.Si. Ak. CA. CSP yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses penyelesaian

skripsi dengan baik hingga selesai. Semoga semua yang telah diberikan kepada

penulis, Allah balas dengan pahala yang berlipat ganda.

Maka dari itu penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Rektor Universitas Muhammadyah Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Ambo

Asse., M.Ag.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Makassar,

Bapak Ismail Rasulong, SE., MM.

3. Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Makassar, Bapak Ismail

Badollahi, SE., M.Si., Ak. CA. CSP.

4. Kepada seluruh Dosen/Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadyah Makassar yang telah memberikan waktu dan

ilmunya selama penulis mengikuti proses perkuliahan.

5. Kepada seluruh staf, karyawan dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadyah Makassar.

6. Kepada teman-teman jurusan akuntansi terkhusus teman kelas AkD.16 yang

telah membantu dalam banyak hal dan bersama baik suka maupun duka

serta selalu memberikan motivasi kepada penulis, bersama kalian

menjadikan hidup penulis berwarna.

7. Kepada teman-teman HIPERMAWA (Hipermawa Komisariat Gilireng dan

Hipermawa Koperti Unismuh Makassar) terkhusus teman seangkatan

Page 9: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

ix

MANURUNG16, kalian teman yang luar biasa dan berarti bagi penulis, serta

selalu memberikan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi.

8. Kepada Kepala Puskesmas dan jajarannya yang telah memberikan

kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan proses penelitian.

Penulis menyadari skripsi ini masih sangat banyak kesalahan dan

kekurangan, oleh karena itu kepada semua pihak utamanya para pembaca,

penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi mencapai

kesempurnaan skripsi ini dan semoga memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Makassar, 31 Oktober 2020

Andi Nurul Inayah

Page 10: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

x

ABSTRAK

A.N Inayah, 2020, Analisis Sistem Pengendalian Biaya Operasional Pada

UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

Skripsi. Pembimbing: Edi Jusriadi dan Abd. Salam.

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat keefektifan sistem

pengendalian biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo. Untuk menganalisis data dari proses penelitian yang telah dilakukan,

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah

analisis dekskriptif kuantitatif dan ukuran data.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat keefektifan sistem

pengendalian biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo selalu mengalami peningkatan keefektifan dari tahun 2017-2019, meskipun

dari segi persentase selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga

dapat disimpulkan tingkat keefektifan pada UPTD Puskesmas Gilireng tergolong

baik. Berdasarkan rincian anggaran serta realisasi biaya menunjukkan

persentase sebesar 95%, yang berarti sistem pengendalian biaya operasional

pada UPTD Puskesmas Gilireng berada pada kategori efektif dan baik.

Kata Kunci: Sistem Pengendalian, Biaya Operasional, Tingkat Keefektifan

Page 11: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

A. Sistem Pengendalian ........................................................................ 6

1. Pengertian Sistem Pengendalian .................................................. 6

2. Jenis-jenis Pengendalian .............................................................. 7

3. Unsur-unsur Pengendalian ........................................................... 8

4. Tujuan Pengendalian .................................................................... 8

5. Tahap-tahap Pengendalian ........................................................... 9

Page 12: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xii

6. Proses Pengendalian .................................................................... 9

7. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ...................................... 10

8. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern .................................... 11

9. Biaya Sistem Pengendalian ......................................................... 12

B. Pengertian Biaya ............................................................................. 13

C. Klasifikasi Biaya .............................................................................. 13

1. Berdasarkan Objek Biaya .......................................................... 13

2. Berdasarkan Fungsi Manajemen atau Jenis Kegiatan

Fungsional ................................................................................. 15

3. Berdasarkan Periode Akuntansi ................................................. 15

4. Berdasarkan Tingkah Laku Biaya ............................................... 16

5. Berdasarkan Pertanggungjawaban ............................................ 16

6. Berdasarkan Pengambilan Keputusan ....................................... 17

D. Biaya Operasional ........................................................................... 17

1. Pengertian Biaya Operasional.................................................... 17

2. Tujuan Biaya Operasional .......................................................... 18

3. Klasifikasi Biaya Operasional ..................................................... 18

4. Anggaran Biaya Operasional ..................................................... 20

5. Pengendalian Biaya Operasional ............................................... 20

E. Efektivitas ....................................................................................... 21

1. Pengertian Efektivitas ................................................................ 21

2 Kriteria Efektivitas ...................................................................... 22

F. Tinjauan Empiris ............................................................................. 22

G. Kerangka Konsep ........................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 28

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 28

Page 13: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xiii

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 28

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ............................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29

E. Informan Penelitian......................................................................... 30

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 32

A. Profile Tempat Penelitian ................................................................ 32

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 32

2. Sejarah Singkat UPTD Puskesmas Gilireng .............................. 32

3. Visi, Misi, Kebijakan Mutu, Motto, Tata Nilai dan Janji Layanan

Puskesmas ............................................................................... 33

a. Visi dan Misi ......................................................................... 33

b. Kebijakan Mutu..................................................................... 34

c. Motto dan Tata Nilai.............................................................. 34

d. Janji Layanan Puskesmas .................................................... 35

4. Struktur Organisasi.................................................................... 35

B. Aktivitas Puskesmas ...................................................................... 36

1. Sarana Puskesmas ................................................................... 36

2. Peralatan Puskesmas ............................................................... 37

3. Sumber Daya Manusia .............................................................. 37

C. Hasil Penelitian ............................................................................... 39

1. Sistem Pengendalian Pada UPTD Puskesmas Gilireng

Kabupaten Wajo ....................................................................... 39

a. Perencanaan ....................................................................... 39

b. Pelaksanaan ........................................................................ 42

c. Pengendalian ....................................................................... 43

Page 14: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xiv

d. Pengawasan ........................................................................ 44

e. Pertanggungjawaban............................................................ 45

2. Standar Operating Procedure Pada UPTD Puskesmas Gilireng

Kabupaten Wajo ....................................................................... 45

3. Biaya Operasioanal Pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo ......................................................................................... 47

a. Biaya Alat Kesehatan/Medis ................................................. 48

b. Biaya Bahan Habis Pakai ..................................................... 50

c. Biaya Alat Non Medis ........................................................... 51

d. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK) ............................................... 53

e. Biaya Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih ................ 54

f. Biaya Alat Listrik .................................................................. 55

g. Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan ....................... 56

h. Biaya Pemeliharaan Kendaraan .......................................... 56

i. Biaya Pemeliharaan Peralatan Kantor .................................. 56

j. Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan ............................................. 57

k. Biaya Honororium Penginput Data JKN ............................... 57

l. Biaya Operasional Internet .................................................. 57

m. Biaya Jasa Pelayanan ......................................................... 57

n. Biaya Transfer Jasa Sarana Kesehatan .............................. 57

o. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah................................ 58

p. Biaya Pengadaan Obat ....................................................... 58

D. Hasil Pengukuran Rasio Efektivitas Biaya Operasional UPTD

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo ........................................... 59

E. Pembahasan ................................................................................. 60

Page 15: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xv

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 63

A. Kesimpulan .................................................................................... 63

B. Saran ............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN ........................................................................................................ 67

Page 16: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Penggunaan Biaya Operasional ................................................ 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 23

Tabel 3.1 Informan Penelitian ............................................................................ 30

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Efektivitas Biaya Operasional ............................ 31

Tabel 4.1 Jumlah Sarana Kesehatan ................................................................. 36

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya ................................... 38

Tabel 4.3 Total Anggaran Biaya Operasional .................................................... 48

Tabel 4.4 Alat-alat Kesehatan/medis ................................................................. 48

Tabel 4.5 Bahan-bahan Habis Pakai ................................................................. 50

Tabel 4.6 Alat-alat Non Medis ........................................................................... 51

Tabel 4.7 Alat Tulis Kantor ................................................................................ 53

Tabel 4.8 Alat-alat Pembersih ........................................................................... 55

Tabel 4.9 Alat-alat Listrik ................................................................................... 55

Tabel 4.10 Pemeliharaan Peralatan Kantor ....................................................... 56

Tabel 4.11 Kalibrasi Alat Kesehatan .................................................................. 57

Tabel 4.12 Rekapitulasi Biaya Operasional UPTD Puskesmas ......................... 58

Tabel 4.13 Hasil Pengukuran Efektivitas Biaya Operasional.............................. 60

Page 17: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 35

Page 18: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat pengangkatan dosen pembimbing skripsi Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Makassar.

2. Surat keterangan telah melakukan penelitian pada UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten Wajo

3. Surat Izin Penelitian/Survey dari Dinas Penanaman Modal & Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Wajo.

4. Tabel Informan/Narasumber dan Daftar Pertanyaan Wawancara.

5. Daftar Biaya Operasional UPTD Puskesmas Gilireng.

6. Riwayat Hidup.

Page 19: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai jenis perusahaan telah didirikan di Indonesia, baik perusahaan

jasa maupun dagang. Dari perusahaan-perusahaan tersebut dibedakan

menjadi organisasi laba dan nonlaba. Organisasi laba didirikan untuk lebih

menekankan pada tujuan laba sedangkan organisasi nonlaba didirikan untuk

lebih menekankan pada tujuan sosial yaitu kegiatan pelayanan masyarakat.

Sehingga hal yang membedakan organisasi laba dengan nonlaba terletak

pada penekanan prioritas perusahaan terhadap laba dan tanggungjawab

sosial.

Organisasi nonlaba yang didirikan adalah Rumah Sakit, baik Rumah

Sakit Pemerintah maupun Non Pemerintah. Seiring perkembangannya yang

sangat pesat, pembangunan organisasi pelayanan sosial ini telah sampai ke

pelosok-pelosok daerah guna memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.

Salah satu organisasi pelayanan yang berada di tengah-tengah masyarakat

dan terletak di pelosok yaitu Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat.

Puskesmas tersebut menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat

yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.

Puskesmas semakin mengalami peningkatan karena ada beberapa

Puskesmas yang telah setara dengan Rumah Sakit. Hal ini tidak terlepas dari

perhatian pemerintah kepada Puskesmas sebagai garda terdepan

Page 20: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

2

pembangunan kesehatan yang memberikan pelayanan terjangkau bagi

masyarakat yang akan tetap mengutamakan mutu yang sebaik-baiknya.

Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat menjadi salah satu

organisasi nonlaba, yang tetap dikelola secara efektif dan efisien.

Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang menjamin bahwa

sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi. Pengendalian manajemen pada jenis

perusahaan laba berlaku juga pada organisasi nonlaba, hanya saja berbeda

pada pelaksanaan pengendalian tersebut. Sehingga prinsip pengendalian dan

sistemnya sangat penting untuk diterapkan, baik pada organisasi laba

maupun organisasi nonlaba.

Sistem pengendalian merupakan fungsi manajemen serta suatu proses

untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi sesuai dengan yang

telah direncanakan. Sehingga apa yang dicapai yaitu standar dan yang harus

dilakukan yaitu pelaksanaan, dan apabila dalam pelaksanaan terdapat

kesalahan maka harus dilakukan perbaikan agar dalam pelaksanaannya

sesuai dengan standar.

Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi nonlaba seperti Puskesmas

membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun

alat sehingga memerlukan laba yang cukup untuk penggunaan sarana dan

prasarana ini memerlukan biaya yang harus ditanggung pihak Puskesmas.

Biaya ini termasuk ke dalam biaya operasional. Biaya operasional merupakan

biaya yang dikeluarkan oleh Puskesmas dalam melaksanakan operasinya.

Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya langsung rawat jalan, biaya

langsung rawat inap, biaya pelayanan medis, biaya administrasi dan umum,

Page 21: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

3

biaya pemasaran, biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan,

pengadaan obat, vaksin dan alat kendaraan, biaya listrik, telepon dan air,

biaya transportasi rujukan pasien serta biaya kuratif dan biaya rehabilitatif.

Tidak dapat dipungkiri bahwa biaya operasional merupakan biaya yang cukup

besar dan sering menimbulkan banyak permasalahan, namun dengan adanya

pengendalian yang efektif, efisien dan sistematis dalam penggunaan biaya

operasional maka dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan atau

penyelewengan. Berikut daftar rincian anggaran penggunaan biaya

operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

Tabel 1.1 Daftar Penggunaan Biaya Operasional

Sumber: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo 2019

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Gilireng merupakan

salah satu organisasi nonlaba yang bergerak di bidang pelayanan jasa

kesehatan dan merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat sehingga berada

paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan

dengan pusat kesehatan lainnya, dalam pelayanannya Puskesmas berusaha

meningkatkan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat. UPTD Puskesmas

NO TANGGAL BUKTI URAIAN PENDAPATAN BELANJA SALDO

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah sampai dengan bulan lalu 31 Oktober 2019 Rp 411.516.681.00 Rp 264.900.614.00 Rp 161.256.026.32

1 19/11/2019 Terima uang JKN Bulan November 2019 Rp 50.857.750.00 - Rp 212.113.776.32

2 29/11/2019 Bayar Operasional Internet Rp 1.000.000.00 Rp 211.113.776.32

3 29/11/2019 Bayar Perjalananan Dinas Dalam Daerah Rp 2.100.000.00 Rp 209.013.776.32

4 29/11/2019 Bayar Materai Rp 500.000.00 Rp 208.513.776.32

5 30/11/2019 Bayar ATK Rp 6.731.580.00 Rp 201.782.196.32

6 30/11/2019 Bayar Pajak PPN ATK Rp 683.409.00 Rp 201.098.787.32

7 30/11/2019 Bayar Pajak PPh 22 ATK Rp 102.511.00 Rp 200.996.276.32

8 30/11/2019 Bayar Honororium Pengimput Data JKN September -Oktober 2019 Rp 1.140.000.00 Rp 199.856.276.32

9 30/11/2019 Bayar Pajak PPh 21 Honororium Pengimput Data JKN Rp 60.000.00 Rp 199.796.276.32

Jumlah bulan ini 30 November 2019 Rp 50.857.750.00 Rp 12.317.500.00 Rp 199.796.276.32

Jumlah sampai dengan bulam ini 2 Januari s/d30 November 2019 Rp 462.374.431.00 Rp 277.218.114.00 Rp 199.796.276.32

Page 22: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

4

Gilireng melakukan transaksi keuangan dan mengeluarkan biaya operasional

dalam beberapa kebutuhan sesuai dengan prosedur kebijakan.

Pengelolaan biaya operasional di UPTD Puskesmas Gilireng mengalami

kurangnya kesesuaian antara anggaran biaya dengan realisasi biaya

operasional atau pengeluaran yang akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dan aktivitas yang menjadi beban operasional yang dilakukan di

UPTD Puskesmas Gilireng, sehingga pihak manajemen Puskesmas

menyadari bahwa pengendalian biaya adalah masalah penting dalam

pengelolaan biaya operasional yang dilakukan untuk menghindari

penyalahgunaan atau penyelewengan terhadap penggunaan biaya

operasional di Puskesmas tersebut. Pihak manajemen UPTD Puskesmas

Gilireng mengupayakan dilakukannya inovasi yang efektif yaitu dengan

menganalisis sistem pengendalian biaya operasional yang telah digunakan

dalam kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan oleh pihak Puskesmas guna

untuk mengetahui tingkat efektifitas sistem pengendalian biaya operasional

tersebut. Terkait kurangnya kesesuaian antara pengelolaan biaya operasional

yang kurang sesuai terhadap biaya anggaran biaya dan realisasi biaya pada

instansi UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) dalam hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo, telah

direalisasikan sebagaimana mestinya dengan menggunakan beberapa

metode seperti, adanya penyimpanan cadangan berupa saldo atau kas yang

tersisa pada tahun berjalan untuk dipergunakan pada tahun berikutnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka judul

yang diangkat penulis untuk penelitian yaitu ‘’Analisis Sistem Pengendalian

Page 23: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

5

Biaya Operasional pada UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah)

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

rumusan masalah, Apakah sistem pengendalian biaya operasional pada

UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo telah efektif?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

keefektifan sistem pengendalian biaya operasional pada UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten Wajo.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis

a. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat secara teoritis dalam mengetahui peran Puskesmas.

b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi sebagai bahan

untuk peningkatan penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

pembaca baik dari kalangan akademis maupun masyarakat umum

tentang peran Puskesmas sebagai pusat kesehatan.

b. Penelitian ini dapat memberikan konstribusi kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, sekaligus untuk mengetahui peran Puskesmas.

Page 24: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengendalian

1. Pengertian Sistem Pengendalian

Menurut Marshall B. Romney (2015:3), sistem adalah serangkaian dua

atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai

tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang

mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2010:195), pengendalian merupakan

suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen, Personal

entitas lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan

keuangan (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengertian sistem dan pengendalian di atas disimpulkan bahwa

sistem pengendalian merupakan suatu proses yang menjamin bahwa

sumber diperoleh dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi.

Sebuah sistem membutuhkan adanya pengendalian, fungsinya

supaya sistem tersebut bisa berjalan dengan sesuai tujuan. Terdapat

banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sebuah sistem,

salah satunya yaitu dengan sistem pengendalian manajemen.

Page 25: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

7

Menurut Tata Sutabri (2016:73), unsur-unsur yang mendasar di dalam

proses pengendalian adalah:

a. Suatu standar yang merinci prestasi yang diharapkan. Hal ini bisa

berupa anggaran prosedur pengoperasian atau suatu algoritma

keputusan untuk ukuran prestasi aktual yang diharapkan dan yang

nyata.

b. Suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk

mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang

kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk

memilih jawaban yang tepat dan untuk mengubah salah satu kondisi

seperti unit pengendalian yang baru.

Menurut Tata Sutabri (2016:74), proses pengendalian memerlukan

ukuran prestasi dan suatu standar prestasi. Ukuran adalah dasar bagi

pengalaman manusia. Kita berfikir, bergerak, dan bertindak menurut

ukuran waktu, jarak dan tata nilai. Prestasi dinyatakan menurut ukuran unit

masukan, kegiatan dan keluaran.

2. Jenis-jenis Pengendalian

Pada dasarnya ada beberapa jenis dasar pengendalian, yaitu:

a. Pengawasan pendahuluan, pengawasan ini didesain untuk

mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan memungkinkan

perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu

diselesaikan.

b. Pengendalian Concurrent (Yes/No), jenis pengendalian ini dilakukan

selama kegiatan masih berlangsung. Jenis ini merupakan

pengendalian dimana suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau

Page 26: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

8

tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus

dipenuhi.

c. Pengendalian Umpan Balik, pengendalian ini mengevaluasi hasil-

hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai. Penyebab-

penyebab penyimpangan kemudian ditentukan, dan kemudian

penyebab tersebut dapat digunakan untuk perencanaan di masa

mendatang untuk kegiatan yang serupa.

d. Pengendalian Operasional, dalam tahap ini pengendalian manajemen

terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah

ditetapkan.

3. Unsur-unsur Pengendalian

Menurut Malayu Sumarsan (2013:9), unsur-unsur pengendalian

adalah sebagai berikut:

a. Keahlian karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya.

b. Pemisahan.

c. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan

yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas harta, utang

penerimaan dan pengeluaran.

4. Tujuan Pengendalian

Menurut Malayu Sumarsan (2013:7), menyatakan bahwa tujuan

pengendalian yaitu:

a. Diperolehnya keandalan dan integritas informasi.

b. Melindungi harta perusahaan.

c. Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan

ketentuan yang berlaku.

Page 27: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

9

d. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.

5. Tahap-tahap Pengendalian

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2010:197), proses pengendalian

meliputi tahap-tahap berikut:

a. Menentukan sasaran (goal) untuk ferforma aktivitas atau fungsi.

Sasaran ini membantu mengarahkan dan menghubungi usaha

manusia. Sasaran organisasi adalah hasil yang diinginkan.

b. Menentukan standar ferforma untuk setiap sasaran khusus dan

aktivitas atau fungsi. Standar pada dasarnya merupakan hasil yang

akan ada apabila ferforma adalah memuaskan.

c. Memonitor atau pengukuran ferforma aktual. Pemonitoran dapat

dinyatakan dalam moneter dan istilah akuntansi seperti laba, biaya,

pendapatan, dengan indikator akuntansi yang lain.

d. Menelaah (review) dan membandingkan aktual dengan ferforma yang

direncanakan. Ini juga disebut sebagai ‘’proses pembandingan’’, yang

menentukan apakah terdapat perbedaan antara aktivitas dan hasil

yang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi.

e. Memproduksi deviasi dan mengadministrasikan untuk memotivasi

dan menekankan ferforma. Ini disebut sebagai proses

penilaian/ganjaran.

6. Proses Pengendalian

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2010), proses pengendalian

manajemen meliputi tiga fase, tindakan perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan penilaian tindakan. Tahap-tahap ini terjadi sebelum,

selama atau setelah tindakan atau kejadian. Selain itu ketiga fase ini

Page 28: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

10

terjadi di berbagai tingkat dalam suatu organisasi, dari manajemen

senior ke unit operasi yang paling kecil. Terdapat beberapa proses

perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam organisasi, yaitu:

a. Perencanaan dan pengendalian strategik, yaitu proses memutuskan

dan menilai tujuan organisasi, serta formulasi dan strategi-strategi

umum yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

b. Pengendalian manajemen (management control) adalah proses yang

dilakukan manajemen untuk memastikan organisasi melakukan

strategi-strateginya.

c. Pengendalian tiga (tast control) adalah proses memastikan tugas-

tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

7. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengawasan yang paling efektif dipergunakan oleh suatu

perusahaan adalah melalui sistem pengawasan intern atau lebih dikenal

dengan nama pengendalian intern.

Menurut Standar Profesional Akuntansi Akuntan Publik (IAI, 2001:

SA 319.03) dalam Sudarmanto (2009:22), struktur pengendalian intern

didefinisikan antara lain sebagai berikut: ‘’Pengendalian intern adalah

suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan

personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan sebagai berikut: (a)

keandalan pelaporan keuangan (b) efektifitas dan efisiensi operasional

dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan

dilakukannya struktur pengendalian intern adalah:

1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.

Page 29: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

11

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

8. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern dijelaskan dalam

bukunya Sukrisno Agoes (2017:163) meliputi:

a) Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.

Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua

komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

b) Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang

diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan

entitas, sudah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian mempunyai

berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan

fungsi.

c) Sistem Akuntansi

Sistem dianggap sebagai suatu jaringan prosedur yang saling

berkaitan yang dapat dilambangkan sesuai dengan kerangka yang

saling berintegrasi untuk melaksanakan kegiatan perusahaan

seluruhnya. Sistem akuntansi diciptakan mengidentifikasi, merakit,

Page 30: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

12

menggolongkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi

suatu kesatuan usaha tersebut.

d) Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai

tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi

yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan

keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan

tercapai.

Dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan perlu

adanya struktur organisasi yang menggambarkan dengan jelas

tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian

sehingga kemungkinan yang merugikan perusahaan dapat dibatasi

seminimal mungkin.

9. Biaya Sistem Pengendalian

Berdasarkan buku Kenneth A. Merchant (2014:207) sistem

pengendalian manajemen biaya juga terbagi atas biaya sistem

pengendalian, yaitu:

a. Biaya Langsung, adalah sistem pengendalian mencakup seluruh out-

of-pocket, biaya moneter yang dibutuhkan untuk mendesain dan

mengimplementasikan sistem pengendalian. Beberapa biaya

langsung, seerti biaya pembayaran bonus tunai, (berasal dari

kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya

pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk memastikan

kesesuaian dengan keputusan pengendalian tindakan) secara relatif,

mudah diidentifikasi.

Page 31: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

13

b. Biaya Tidak Langsung, adalah biaya yang dapat dikurangi oleh biaya

langsung pengendalian yang disebabkan oleh sejumlah efek samping

yang merugikan, termasuk perubahan perilaku, gamesmanship,

penundaaan pekerjaaan dan perilaku negatif.

B. Pengertian Biaya

Menurut Harnanto (2017:22), biaya (cost) adalah jumlah uang yang

dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan

akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau tujuan tertentu.

Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktivitas

ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Ada

berbagai istilah yang digunakan oleh para ahli untuk menyatakan biaya

seperti beban, harga perolehan, harga pokok, nilai tukar, dan pengorbanan.

Namun pada dasarnya isitilah biaya itu tidak saling bertentangan, hanya

berbeda menurut pandangan masing-masing.

Menurut Firdaus A. Dunia (2011:22) biaya (cost) adalah pengeluaran-

pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa

yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat

melebihi satu periode akuntansi tahunan.

C. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data

biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya.

Menurut Firdaus A. Dunia, (2009:23) pengklasifikasian biaya adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan Objek BIaya

Page 32: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

14

Objek biaya merupakan suatu dasar yang digunakan untuk melakukan

perhitungan biaya. Dalam sebuah perusahaan terdapat banyak hal yang

dijadikan sebagai objek biaya, yaitu: produk, jasa, proyek, konsumen,

merek, aktivitas, departemen. Dengan begitu banyaknya objek biaya

yang dapat digunakan oleh perusahaan, namun yang paling umum

dilakukan perusahaan adalah berdasarkan produk, departemen dan

aktivitas.

a. Berdasarkan Produk

Berdasarkan produk yang dihasilkan, maka biaya ini diklasifikasikan

dalam tiga elemen utama, yaitu:

1. Biaya Bahan Langsung, merupakan biaya perolehan dari

seluruh bahan langsung yang menjadi bagian integral yang

membentuk barang jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah upah dari semua tenaga

kerja langsung yang secara fisik baik menggunakan tangan

maupun mesin ikut dalam proses produksi untuk menghasilkan

suatu produk atau barang jadi.

3. Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya untuk

memproduksi suatu produk selain dari bahan langsung dan

tenaga kerja langsung. Istilah lain dari biaya ini adalah biaya

produksi tidak langsung dan dikelompokkan menjadi: bahan

tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi

tidak langsung lainnya.

Page 33: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

15

b. Berdasarkan Departemen

1. Departemen produksi, merupakan unit organisasi dari suatu

perusahaan manufaktur dimana proses produksi dilaksanakan

secara langsung atas produk, baik dengan tangan maupun

dengan menggunakan mesin.

2. Departemen pendukung, merupakan suatu unit organisasi yang

secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi.

2. Berdasarkan Fungsi Manajemen atau Jenis Kegiatan Fungsional

Pengklasifikasian biaya menurut jenis dari kegiatan fungsional

bertujuan untuk membantu manajemen dalam perencanaan, analisis,

dan pengendalian biaya atas dasar fungsi-fungsi yang ada dalam

suatu organisasi.

Anggaran operasi disusun untuk setiap fungsi, dan selanjutnya

dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi dan juga

dihimpun menurut fungsi-fungsi tersebut. Penyimpangan yang terjadi

akan dianalisis oleh manajemen untuk melakukan tindakan perbaikan

atas penyimpangan yang tidak wajar. Berdasarkan pada jenis

kegiatan fungsional maka biaya dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Biaya produksi, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk

menghasilkan produk hingga siap untuk dijual.

b. Biaya penjualan, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk menjual

suatu produk atau jasa.

Page 34: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

16

c. Biaya umum/administrasi, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk

memimpin, mengendalikan dan menjalankan suatu organisasi.

3. Berdasarkan Periode Akuntansi

Untuk dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode

akuntansi dimana biaya dibebankan, lebih dahulu penggolongan

pengeluaran, yaitu:

a. Pengeluaran Modal adalah pengeluaran yang akan dapat

memberikan manfaat, pada beberapa periode akuntansi atau

pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat dimasa yang

akan datang.

b. Pengeluaran Penghasilan adalah pengeluaran yang akan

memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana

pengeluaran terjadi.

4. Berdasarkan Tingkah Laku Biaya

a. Biaya Tetap adalah biaya tetap yang jumlah totalnya tetap

konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau

aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

b. Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah

secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin

besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel,

semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total

biaya variabel.

c. Biaya Semi Variabel adalah biaya dimana jumlahnya berubah-

ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang

diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional.

Page 35: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

17

5. Berdasarkan Pertanggungjawaban

1. Biaya Terkendali, adalah biaya yang secara langsung dapat

dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu

tertentu.

2. Biaya Tidak Terkendali, adalah biaya yang tidak dapat

dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasar

wewenang yang dimiliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh

seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.

6. Berdasarkan Pengambilan Keputusan

a. Biaya Relevan adalah biaya yang akan mempengaruhi

pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus

diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan dengan

menggunkan berbagai alternatif.

b. Biaya Tidak Relevan adalah adalah biaya yang dikeluarkan tetapi

tidak mempengaruhi keputusan apapun.

D. Biaya Operasional

1. Pengertian Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang terjadi di dalam kaitannya

dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam satuan

ukur. Dimana biaya operasi sering disebut juga sebagai operation cost

atau biaya usaha.

Menurut Sudarmanto (2009:6) penggolongan biaya merupakan

proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen

yang ada di dalam golongan tertentu yang lebih ringkas untuk

memberikan informasi yang lebih punya arti.

Page 36: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

18

Umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang

hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Untuk perusahaan yang

bergerak di bidang jasa, maka biayanya disebut dengan istilah biaya

operasional. Biaya operasional adalah keseluruhan biaya yang

sehubungan dengan operasi perusahaan atau organisasi.

2. Tujuan Biaya Operasional

Maksud dari semua biaya-biaya ini dijalankan oleh pihak

perusahaan, karena biaya ini mempunyai hubungan langsung dari

kegiatan utama perusahaan. Tujuan kita membahas biaya operasional

adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan arus masuk (input) dan

keluaran (output), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya

yang dimiliki agar kegiatan dan fungsi operasional dapat lebih efektif.

b. Untuk mengambil keputusan, akuntansi biaya menyediakan informasi

biaya masa yang akan datang (future cost) karena pengambilan

keputusan berhubungan dengan masa depan. Informasi biaya masa

yang akan datang tersebut jelas tidak dapat diperoleh dari hasil

peramalan.

c. Digunakan sebagai pegangan atau pedoman bagi seorang manager

didalam melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah

direncanakan perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan biaya operasional adalah untuk

mengelola sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk

menjalankan aktivitas perusahaan dalam upaya mempertahankan dan

Page 37: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

19

menghasilkan pendapatan, karena pendapatan pada umumnya

merupakan sumber pembiayaan utama kegiatan perusahaan.

3. Klasifikasi Biaya Operasional

Klasifikasi biaya operasional adalah suatu proses pengelompokan

biaya yang sistematis atas keseluruhan dari elemen-elemen yang ada

dalam golongan biaya pengklasifikasian biaya operasional.

Klasifikasi biaya operasional pada Rumah Sakit dan Puskesmas

berbeda dengan penggolongan biaya operasional yang ada pada

perusahaan yang lainnya, misalnya pada perusahaan dagang, pada

Rumah Sakit dan Puskesmas tidak terdapat biaya penjualan, karena

sesuai dengan fungsinya Rumah Sakit tidak menjual barang melainkan

jasa pelayanan kesehatan.

Menurut Supriyono (1999:31) menyatakan bahwa biaya

operasional dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:

a. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadinya atau

manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya

tertentu.

b. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya terjadinya atau

manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya

tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek

atau pusat biaya.

Biaya operasional perusahaan yang bergerak dibidang dagang,

berbeda dengan biaya operasional perusahaan yang bergerak dibidang

jasa kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas memiliki jenis

biaya operasional, yaitu:

Page 38: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

20

1. Keringanan atau pengembalian.

2. Biaya personalia.

3. Biaya langsung rawat inap.

4. Biaya langsung rawat jalan.

5. Biaya langsung penunjang medik.

6. Biaya tidak langsung rawat inap.

7. Biaya tidak langsung penunjang medik.

8. Biaya administrasi dan umum.

9. Upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

10. Pemeliharaan gedung.

11. Pemeliharaan kendaraan.

12. Biaya listrik, telepon dan air.

13. Pengadaan obat, vaksin dan alat kendaraan.

14. Biaya transportasi rujukan pasien.

4. Anggaran Biaya Operasional

Menurut William K. Carter (2009:13) anggaran adalah pernyataan

yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh

tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam membuatnya.

Anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkan kordinasi dari

pekerja, klasifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana. Anggaran itu juga

menciptakan harmoni internal dan kebulatan suara yang lebih besar

antara manajer dan pekerja berkaitan dengan tujuan.

Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran

yang berkaitan dengan distribusi dan pengeluaran untuk menjalankan

roda organisasi.

Page 39: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

21

5. Pengendalian Biaya Operasional

Pengendalian biaya operasional adalah usaha sistematis

manajemen untuk mencapai tujuan aktivitas-aktivitas dimonitor terus-

menerus untuk mamastikan bahwa hasilnya berada pada batasan yang

diinginkan dan merupakan bentuk pengawasan agar kegiatan

operasional tidak menyimpang.

Menurut Willliam K. Carter (2009:14) menyatakan bahwa tanggung

jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-

individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan

biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab

manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat

dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja pada umumnya diukur

dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan aktual terhadap

anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai cita-cita tersebut

disebut sistem akuntansi pertanggungjawaban.

E. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh

seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan

yang tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak

rencana yang berhasil dicapai maka suatu kegiatan dianggap semakin

efektif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘’KBBI’’, efektivitas iaah

daya guna, keaktifan serta adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan

Page 40: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

22

antara seseorang yang melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin

dicapai.

2. Kriteria Efektivitas

Secara umum beberapa tolak ukur atau kriteria efektivitas sebagai

berikut:

a. Efektivitas keseluruhan yaitu sejauh mana seseorang atau organisasi

melaksanakan seluruh tugas pokoknya.

b. Produktifitas yaitu kuantitas produk atau jasa yang dihasilkan

sesorang kelompok atau oraganisasi.

c. Efisiensi yaitu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai

berdasarkan besarnya sumber daya yang digunakan untuk mencapai

hasil yang diinginkan.

d. Kepuasan kerja yaitu timbal-balik atau kompensasi positif yang

dirasakan seseorang atas peranannya dalam organisasi.

F. Tinjauan Empiris

Penelitian tentang Evaluasi Sistem Pengendalian Biaya Operasional

bukanlah penelitian yang pertama kali dilakukan, akan tetapi penelitian

terdahulu telah dilakukan dan dijadikan sebagai salah satu acuan sehingga

penulis mendapatkan teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang

dilakukan, antara lain:

Page 41: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

23

Tabel 2.1

PENELITIAN TERDAHULU

NO. Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

1. Muhammad Ramdani Rais, Hendra Setiawan (Jurnal Akuntansi, 2018)

Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Mengukur Efisiensi Biaya Operasional (Studi Kasus Pada PT. Suryaraya Rubberindo Industries)

Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data yang diperoleh peneliti yaitu penyusunan anggaran dan realisasi anggaran biaya operasional non produksi pada PT. Suryaraya Rubberindo Industries di lakukan dengan proses dapat dikatakan baik.

2. Yudie Fermana, M. Harlie (Jurnal Spread Vol.4 No.1, 2018)

Analisis Pengendalian Biaya Operasional Dalam Menentukan Harga Penjualan Kamar Hotel Pada Hotel Banjarmasin Internasional

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak manajeman HBI Banjarmasin menggunakan penggolongan biaya menurut departemen yang mengeluarkan biaya yang dapat membuat kurang informatif untuk perhitungan biaya pokok.

3. Sudirman, Maryam (Economy Deposit Journal Vol.2 No.1, 2020)

Analisis Pengendalian Biaya Operasional Pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian anggaran biaya operasional agar pelaksanaan kegiatan PT. Midi Utam Indonesia

Page 42: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

24

Tbk dapat berjalan dengan baik, maka PT. Midi Utama Indonesia Tbk melaksanakan evaluasi pelaksanaan anggaran biaya operasional an dengan demikian hipotesis kerja terbukti kebenarannya dan dapat diterima bahwa kemampuan PT. Midi Utama Indonesia Tbk dalam melaksanakan pengendalian biaya belum sepenuhnya efisien.

4. Andriani, Harry Roestiono (Jurnal Akuntansi, 2018)

Analisis Perencanaan Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen (Studi Kasus pada PT. X Bogor)

Hasil penelitian ini menunjukkan setelah dianalisa, bahwa perencanaan yang dilakukan sudah baik dan membantu dalam meminimalisir penyimpangan yang terjadi.

5. Jefry Katili (Jurnal EMBA Vol.1 No.4, 2013)

Analisis Varians Biaya Operasional Dalam Pengukuran Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses penyusunan anggaran di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Manado sudah baik, dimana anggaran disusun oleh direksi dengan mempertimbangkan anggaran yang dibuat regional manager terlebih dahulu dan laporan anggaran realisasi rencana kerja tahun

Page 43: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

25

sebelumnya. Hasil analisis varians biaya operasional untuk tahun 2010-2012 menghasilkan penyimpangan yang menguntungkan (favorable) dan penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable), tetapi pada umumnya secara keseluruhan menghasilkan penyimpangan yang menguntungkan (favorable). Dan untuk pengendalian terhadap biaya operasional diperusahaan sudah baik, karena perusahaan selalu melakukan usaha perbaikan pada tahun berikutnya. Ynag berarti Sistem Manajemen Kinerja (SMK) di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Manado Regional Office sudah baik.

6. Mehdi Travakoli, Fatemeh Shokridehaki, dkk (Jurnal Internasional, 2018)

CVaR-based energy management scheme for optimal resilience and operational cost in commercial building microgrids

Hasil penelitian ini menunjukkan analisis simulasi dilakukan dalam MATLAB untuk mengevaluasi kinerja metode yang diusulkan. Hasil menunjukkan bahwa ketahanan jaringan mikro bangunan komersial meningkat pesat dengan sedikit peningkatan dalam biaya operasional.

7. Muchammad Ainun Kurniawan

The Application of internal control

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dalam pengeluaran

Page 44: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

26

(Jurnal Internasional, 2019)

operational costs to reduce cash disbursement at PT.HOME CENTER INDONESIA

kas PT.HCI mengalami masalah atau penyimpangan dalam ketiadaan akuntansi, ini adalah hasil akhir dari fungsi perangkapan yang dilakukan oleh kasir. Dalam biaya operasi kasir tidak fokus saat melakukan perhitungan, setelah kontrol internal perusahaan memang mengalami perbedaan dimana dapat merugikan pihak PT.HCI terutama PT.HCI harus merekrut dan membuat divisi baru untuk hal-hal yang merugikan khususnya biaya tunai tidak terjadi lagi.

8. J.W.Herman, G.Ioannou, I.Minis dan J.M.Proth (Jurnal Internasional, 2015)

Minimazation of acquisition and operational cost in horizontal material handling system design

Hasil penelitian ini menunjukkan meminimalkan biaya tetap untuk memperoleh material dan biaya operasional bahan transfer dalam sistem manufaktur. Hasilnya menunjukkan bahwa metode yang diusulkan sangat cocok untuk aplikasi.

Page 45: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

27

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan gambaran yang mencerminkan

keterkaitan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel

yang lainnya dan menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya

sebuah penelitian.

UPTD Puskesmas Gilireng merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat

sehingga berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat. Manajemen

dan pihak UPTD Puskesmas Gilireng mengevaluasi sistem pengendalian

biaya operasional dengan cara menganalisis data sehingga dapat diketahui

tingkat efektivitas pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

Gambar 2.1

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

ANALISA DATA

UPTD PUSKESMAS GILIRENG

KABUPATEN WAJO

SISTEM PENGENDALIAN BIAYA

OPERASIONAL

KEEFEKTIFAN

Page 46: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

metode deskriptif kuantitatif, yaitu bertujuan untuk mengumpulkan data

dalam bentuk angka, atau dalam bentuk kalimat yang diubah atau

dikonversi ke dalam bentuk angka. Metode penelitian ini digunakan untuk

dapat mengumpulkan data pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang

akurat.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas Gilireng yang berlokasi di

Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo, sementara waktu penelitian ini

dilaksanakan bulan Agustus-September 2020.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Variabel dalam bentuk rumusan yang lebih operasional yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi

tersebut maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem Pengendalian adalah suatu proses yang menjamin bahwa

sumber diperoleh dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi.

Page 47: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

29

2. Biaya Operasional adalah biaya yang terjadi di dalam kaitannya dengan

operasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka yaitu pengumpulan data secara teoritis dengan cara

menelaah berbagai buku literatur dan bahan teori lainnya yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas, contoh tempat pada Perpustakaan

Unismuh Makassar dan Perpustakaan lainnya.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan

secara langsung di Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

3. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang menghendaki

komunikasi langsung atau tanya jawab langsung antara peneliti dengan

informan penelitian pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat data-

data yang sudah ada. Dalam menggunakan metode dokumentasi

biasanya peneliti membuat instrument dokumentasi yang berisi instansi

variabel yang akan didokumentasikan dengan menggunakan check list

untuk mencatat variabel yang telah ditentukan sebelumnya.

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah penelitian pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Page 48: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

30

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui

laporan dalam bagian keuangan, administrasi dan informasi biaya.

E. Informan Penelitian

Informan merupakan orang yang memberi informasi tentang suatu

kondisi dan keadaan latar belakang penelitian sebelum peneliti melakukan

pemilihan informan, maka terlebih dahulu ditetapkan situasi penelitian,

merupakan tempat dimana permasalahan terjadi dan benar adanya. Untuk

memperoleh informasi yang akurat, peneliti memilih informan sesuai

bidangnya dan tidak memilih informan dengan acak.

Dengan adanya informan yang terpilih yang mengetahui secara benar

dan terlibat dalam fokus penelitian. Informan dalam penelitian ini berjumlah

tiga orang yang akan diwawancarai. Di bawah ini merupakan daftar

infroman dalam peneliian, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian

No. Nama Jabatan Pendidikan Umur

1. dr. Hj. Karmiladi, M.Kes

Kepala UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten

Wajo

S2 44 tahun

2. Gusnanengsi, S.ST Pengelola Keuangan

UPTD Puskesmas

Gilireng

S1 34 tahun

3. Hasfardin, S,Sos Plt. Kepala Tata Usaha Puskesmas

Gilireng

S1 39 tahun

Page 49: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

31

F. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan

cara mengumpulkan, menafsirkan serta pengambilan dari hasil penelitian

berupa data dalam bentuk angka. Metode ini untuk menguji hipotesis dan

menjawab pertanyaan yang menyangkut pokok dari suatu penelitian.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rasio Efektivitas, digunakan untuk memgukur tingkat efektivitas biaya

operasional dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Efektivitas = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%

Hasil pengukuran menggunakan kategori nilai sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Efektivitas Biaya Operasional

Sangat Efektif >100%

Efektif >90-100%

Cukup Efektif >80-90%

Kurang Efektif >60-80%

Tidak Efektif < 60%

Sumber: Mahsun Moh, 2006.

Page 50: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas Gilireng

Kabupaten Wajo yang terletak di Kelurahan Gilireng yang merupakan

Ibukota Kecamatan Gilireng merupakan pusat pelayanan kesehatan

strata pertama untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat

khususnya Kecamatan Gilireng dalam memperjuangkan kepentingan

kesehatan.

Letak geografis UPTD Puskesmas Gilireng yang strategis

membuatnya mudah terjangkau, adapun batas-batas wilayahnya adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara Permukiman Penduduk.

b. Sebelah Selatan Kantor PLN Unit Kecamatan Gilireng.

c. Sebelah Timur Kantin UPTD Puskesmas Gilireng.

d. Sebelah Barat Rumah Dinas Dokter dan Paramedis.

2. Sejarah Singkat UPTD Puskesmas Gilireng

Kecamatan Gilireng merupakan gabungan dua kecamatan pada

awal terbentuknya. Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun

2001 berpisah dan definitif menjadi salah satu kecamatan baru dalam

lingkup Kabupaten Wajo. Mulailah dibentuk infrastuktur dan sarana yang

mendukung sebagai sebuah kecamatan dengan didelegasikannya

tugas-tugas dari kecamatan untuk dilaksanakan sendiri oleh kecamatan.

Page 51: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

33

baru, salah satu dibangunnya infrastuktur kesehatan yaitu UPTD

Puskesmas Gilireng.

Jauh sebelum terbentuknya kecamatan Gilireng secara definitif,

Puskesmas Gilireng yang sebelumnya merupakan Puskesmas

Pembantu, pada tahun 1991 telah mulai berfungsi sebagai Puskesmas

Induk yang membawahi 9 desa di wilayah utara, yang sekarang

merupakan desa-desa yang berada di bawah kendali kecamatan

Gilireng. Sehingga ketika kecamatan ini sepenuhnya lepas dari

kecamatan Maniangpajo, Puskesmas Gilireng sudah siap dan sedia

melayani kebutuhan masyarakat akan Kesehatan.

Pada tahun 2001, Puskesmas Gilireng sudah berstatus Puskesmas

Rawat Inap, namun baru pada tahun 2005 dapat berfungsi karena masih

kurangnya sarana prasarana dan tenaga yang ada waktu itu.

3. Visi, Misi, Kebijakan Mutu, Motto, Tata Nilai dan Janji Layanan

Puskesmas

a. Visi dan Misi

Visi Puskesmas Gilireng adalah ‘’Terwujudnya Masyarakat

Kecamatan Gilireng yang sehat dan Mandiri’’.

Misi Puskesmas Gilireng, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar yang

Berkulitas dan Terjangkau bagi Masyarakat.

2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar Secara

Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif.

3. Meningkatkan Kemampuan dan Kualitas Sumber Daya

Tenaga Kesehatan yang Profesional.

Page 52: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

34

4. Mendorong Kemandirian dan Kualitas Sumber Daya Tenaga

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat.

b. Kebijakan Mutu

UPTD Puskesmas Gilireng selalu berkomitmen untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara berkelanjutan

dan berkesinambungan serta berpijak pada etika profesi dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengutamakan

keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan dengan cara:

1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi

kebutuhan masyarakat.

3. Mengupayakan tersedianya saran dan prasarana sesuai

standar.

4. Mengupayakan kemandirian masyarakat berperilaku hidup

bersih dan sehat.

c. Motto dan Tata Nilai

Motto: ‘’SETIA (Sehat Tiap Saat)’’.

Tata Nilai: Cakkuridie (Nama Orang/Pahlawan/Raja).

CAKAP: Mempunyai Kemampuan.

KREATIF: Memiiki Ide-ide/Gagasan, Terobosan.

ULET: Pantang Menyerah.

RAMAH: Melayani Dengan Sopan Santun.

INOVATIF: Selalu Memberikan Hal Baru.

DISIPLIN: Menghargai Waktu.

EMPATI: Melayani Dengan Sepenuh Hati.

Page 53: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

35

d. Janji Layanan Puskesmas

1. Kami siap memberikan pelayanan kesehatan yang

profesional, bermutu dan sesuai standar.

2. Kami siap memberikan pelayanan kkesehatan dengan sikap

ramah, sepenuh hati dan tidak diskriminasi.

3. Kami siap meningkatkan kerjasama dengan tim terpadu dalam

rangka membantu masyarakat memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

serta menuju masyarakat Kecamatan Gilireng yang mandiri.

4. Struktur Organisasi

UKM

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

KEPALA UPTD

PUSKESMAS

SISTEM

INFORMASI

PUSKESMAS

KEPEGAWAIAN KEUANGAN RUMAH

TANGGA

TATA USAHA

UKM

ESENSIAL

DAN

PERKESMAS

UKM

PENGEMBANGAN

UKP,

KEFARMASIAN

DAN

LABORATORIUM

JARINGAN

PELAYANAN

PUSKESMAS

Page 54: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

36

B. Aktivitas Puskesmas

1. Sarana Kesehatan

Tahun 2016 Puskesmas Gilireng mendapatkan beberapa

penambahan sarana dan prasarana. Antara lain pembangunan satu unit

gedung Primary Obstetri Neonatal Emergency D (PONED),

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) penambahan

dua unit motor dinas, pengadaan jaringan internet serta pembelian lahan

untuk tempat gedung PONED.

Sejak tahun 2005 Puskesmas Gilireng sudah mulai berfungsi

sebagai Puskesmas Rawat Inap sehingga masyarakat yang perlu

diopname tidak perlu lagi dirujuk keluar kecamatan. Puskesmas

menyediakan sepuluh tempat tidur untuk pasien rawat inap serta

memiliki kendaraan untuk merujuk kasus-kasus yang tidak dapat

ditangani di Puskesmas.

Tabel 4.1 Jumlah Sarana Kesehatan

Puskesmas Gilireng Tahun 2019

No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1. Gedung Rawat Jalan 1 unit

2. Gedung Rawat Inap 1 unit

3. Gedung PONED 1 unit

4. Puskesmas Pembantu 4 unit

5. Puskesmas Keliling 1 unit

6. Poskesdes 5 unit

7. Motor Dinas 10 unit

8. Ambulance 1 unit

9. Rumah Dinas Dokter 1 unit

10. Rumah Dinas Paramedis 2 unit

11. Instalasi Pengolahan Air Limbah

1 unit

Jumlah 26 unit

Page 55: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

37

2. Peralatan Puskesmas

Penunjang kegiatan pelayanan yang bermutu tentunya harus

tersedia alat yang yang dibutuhkan. Dalam tahun 2019 Puskesmas

mendapat bantuan dropping alat kesehatan dari Dinas Kesehatan yang

semuanya memberi dampak bagi peningkatan upaya kesehatan

terutama peralatan-peralatan diagnosis serta alat gawat darurat set. Ada

beberapa alat yang belum tersedia di Puskesmas dan ada beberapa

yang dalam kondisi rusak.

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan infrastruktur pokok yang harus

dipenuhi dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat tahun 2025, serta

untuk memberikan pelayanan yang bermutu, merata dan menjangkau

seluruh lapisan masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah yang bekerja disektor kesehatan dan

memiliki keahlian dan kewenangan untuk menjalankan profesinya yang

diatur oleh Undang-Undang sesuai bidang pendidikannya.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai dengan keahlian dan

bidang tugas merupakan tuntutan zaman yang harus dipenuhi untuk

menjamin tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai

standar.

Jumlah tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Gilireng terus

meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2019 tenaga kesehatan yang ada

berjumlah 69 orang yang terdiri dari ASN 31 orang dan Tenaga Non

ASN sebanyak 38 orang.

Page 56: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

38

Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas sebanyak 61 orang

dan 8 orang bertugas di Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes). Tenaga yang bekerja di luar Puskesmas tersebut

adalah bidan-bidan desa. Ditinjau dari sisi jenis tenaga kesehatan pada

tahun 2019 Puskesmas Gilireng mendapatkan 8 tenaga kesehatan baru,

sehingga hampir semua jenis tenaga telah terpenuhi.

Rincian jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Gilireng menurut jenis

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya

Puskesmas Gilireng Tahun 2019

No. Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Keterangan

1. Dokter Umum 2

2. Apoteker 1

3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1

4. Perawat 14

5. Bidan 36

6. Perawat Gigi 1

7. Asisten Apoteker 1

8. Analis Kesehatan 1

9. Sanitarian 1

10. Rekam Medis 1

11. Nutrisionist 1

12. Administrasi 4

13. Pengemudi 1

Jumlah 69

Page 57: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

39

C. Hasil Penelitian

1. Sistem Pengendalian Pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo

Sistem pengendalian pada UPTD Puskesmas Gilireng dimaksudkan

agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal maka Puskesmas

harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas

adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk

menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga

terciptalah masyarakat yang sehat dan produktif. Manajemen

Puskesmas terdiri dari, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

pengawasan serta pertanggungjawaban.

a. Perencanaan

Pada Tingkat Puskesmas, perencanaan disusun untuk

mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

dan juga sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

1) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

Tujuan Umum:

Meningkatkan kemampuan manajemen di UPTD

Puskesmas Gilireng dalam Menyusun perencanaan tahanan

yang efektif dan efisien berdasarkan fungsi dan asas

penyelenggaraannya.

Tujuan Khusus:

Dapat menjabarkan gambaran umum serta upaya

Puskesmas dalam mewujudkan visi misi yang dijadikan sebagai

Page 58: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

40

tolak ukur dan kerangka acuan dalam melaksanakan kegiatan

agar tercapainya target program dan kegiatan secara terukur

serta tersusunya rencana usulan kegiatan di tahun berikutnya

dalam mengatasi kesehatan masyarakat.

2) Ruang Lingkup

Ruang lingkup Perencanaan Puskesmas mencakup semua

kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan wajib/esensial

yang meliputi: pelayanan promosi kesehatan, pelayanan

kesehatan lingkungan, pelayan gizi, upaya kesehatan

pengembangan dan upaya kesehatan perorangan. Agar upaya

kesehatan terselenggara dengan optimal maka Puskesmas wajib

membuat Puskesmas.

3) Tahapan Penyusunan

Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas dilakukan

pada setiap periode tahun, dengan tahap pelasanaannya

sebagai berikut:

a) Persiapan

Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat

dalam proses penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas

agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan

untuk melaksanakan tahap perencanaan. Hal ini dilakukan

dengan menetapkan Surat Keputusan tentang pembentukan

Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas.

Page 59: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

41

b) Analisis Situasi

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh infomasi

mengenai keadaan dan mengidentifikasi masalah kesehatan

yang dihadapi Puskesmas, agar dapat merumuskan

kebutuhan pelayanan dan pemenuhan harapan masyarakat

yang rasional sesuai dengan keadaan wilayah kerja

Puskesmas. Tahap ini dilakukan dengan cara: mengumpulkan

data kinerja Puskesmas dan analisis data.

c) Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus

dilengkapi dengan uraian pembiayaan untuk kebutuhan rutin,

sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang

disusun pada bulan Januari tahun berjalan berdasarkan hasil

kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya, dan

diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai

dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun

berjalan.

d) Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan

keterpaduan lintas program dan lintas sektor dalam lingkup

siklus kehidupan. Keterpaduan penting untuk dilaksanakan

mengingat adanya keterbatasan sumber daya di Puskesmas.

Dengan keterpaduan tidak akan terjadi missed opportunity,

kegiatan Puskesmas dapat terselenggara secara efisien,

Page 60: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

42

efektif, bermutu dan target prioritas yang ditetapkan pada

perencanaan lima tahunan dapat tercapai dengan

mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang telah disepakati.

4) Manfaat

Adapun manfaat dokumen Perencanaan Tingkat Puskesmas

adalah:

1. Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

2. Memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.

3. Mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang

ada.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terkait

pelaksanaan biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng

Kabupaten Wajo dengan salah satu informan yaitu ibu dr.Karmiladi

menyatakan pernyataannya terkait pelaksanaan - pelaksanaan yang

sudah dioptimalkan berdasarkan pada perencanaan yang sudah

dijelaskan sebelumnya, mengenai upaya selenggarakannya kesehatan

secara optimal maka tindakan yang dipilih yaitu dengan melaksanakan

manajemen dengan baik berdasarkan perencanaan yang telah ada.

Adapun jenis-jenis aktivitas atau program biaya operasional adalah

sebagai berikut:

1. Biaya Alat Kesehatan/Medis

2. Biaya Bahan Habis Pakai

Page 61: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

43

3. Biaya Alat Non Medis

4. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK)

5. Biaya Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih

6. Biaya Alat Listrik

7. Biaya Pemliharaan Gedung dan Bangunan

8. Biaya Pemeliharaan Kendaraan

9. Biaya Pemeliharaan Peralatan Kantor

10. Biaya Kalibrasi Alat kalibrasi Kesehatan

11. Biaya Honorarium Penginputan JKN

12. Biaya Operasional Internet

13. Biaya Jasa Pelayanan

14. Biaya Transfer Sarana Kesehatan

15. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

16. Biaya Pengadaan Obat

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa biaya-biaya operasional yang telah disebutkan diatas sudah

dikerjakan secara optimal dengan proporsi masing-masing.

c. Pengendalian

Berdasarkan pemaparan dari para informan dalam penelitian ini,

pengendalian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

satu instansi, terkhususnya pada UPTD (Unit Pelaksana Teknis

Daerah) Puskesmas Gilireng yang ada di Kabupaten Wajo, Adapun

pertanyaan yang peneliti ajukan kepada salah satu informan, yaitu ibu

Gusnanengsi, bagaimanakah sistem pengendalian biaya operasional

Page 62: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

44

pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo. Ibu Gusnanengsi

dalam keterangan hasil wawancara mengatakan bahwa:

‘’Untuk mengatasi kendala yang bersangkutan dengan biaya-biaya

operasional perlunya ada tindakan atau pengendalian sebagai

langkah bijak dalam mengatasi masalah yang bisa muncul kapan

saja. Adapun pengendalian yang dilakukan pada UPTD Puskesmas

Gilireng dalam mencegah permasalahan biaya operasional yaitu

apabila anggaran pada tahun berjalan tersisa, maka sisa tersebut

akan dijadikan sebagai simpanan atau saldo yang akan

dioergunakan pada tahun berikutnya dalam mencukupi kebutuhn

atau keperluan pada tahun tersebut. Adapun yang

bertanggungjawab dalam pengendalian biaya operasional yaitu

pengelola keuangan sebagaimana yang telah di tetapkan oleh

Kepala Puskesmas yang memiliki wewenang tertinggi pada UPTD

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo’’.

d. Pengawasan

Adapun bentuk pengawasan terhadap biaya operasional pada

UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo, yaitu dengan

melakukan evaluasi terhadap penggunaan biaya operasional sesuai

dengan rencana kebutuhan yang telah ditetapkan, seperti pernyataan

yang terdapat pada pengendalian biaya operasional. Sistem

pengawasan biaya operasional ini juga dipegang atau

dipertanggungjawabkan oleh Pengelola Keuangan pada UPTD

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

Page 63: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

45

e. Pertanggungjawaban

UPTD Puskesmas Gilireng dipegang atau berada di bawah

naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Ini berarti bahwa semua

aktivitas yang terdapat pada UPTD Puskesmas Giireng, terkait

pelaporan keuangan, sistem pengendalian harus dilaporkan setiap

bulannya dan harus dipertanggungjawabkan. Seperti hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dalam hal ini mengajukan sebuah

pertanyaan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

pelaporan keuangan atau pelaporan pertanggungjawaban biaya

operasional kepada salah satu informan’’ yaitu bapak Hasfardin

bagaimanakah bentuk pertanggungjawaban biaya operasional pada

UPTD Puskesmas Gilireng. ‘’ Bapak Hasfardin dalam keterangannya

mengatakan bahwa terkait pertanggungjawaban biaya operasional

pada UPTD Puskesmas Gilireng dapat dipertanggungjawabkan,

mengapa? Karena setiap devisi yang bertugas melakukan tugas dan

tanggung jawab yang diamanahkan dengan mengutamakan kejujuran

sesuai SOP instansi yang ada’’.

Berdasarkan pernyataan diatas peneliti dapat menyatakan

bahwa UPTD Puskesmas Gilireng Kabupten Wajo telah

bertanggungjawab dengan tugas masing-masing yang telah

diamanahkan serta efektif dan dapat dipertangggungjawabkan.

2. Standar Operating Procedure (SOP) Pada UPTD Puskesmas Gilireng

Kabupaten Wajo

Standar Operating Procedure (SOP) merupakan suatu rangkaian

instruksi tertulis yang mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin

Page 64: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

46

yang terdapat pada suatu instansi atau perusahaan. Pengembangan dan

penerapan SOP merupakan bagian penting dari berhasilnya suatu sistem

baik kualitas maupun kuantitas, SOP menyediakan informasi untuk setiap

individu dalam instansi untuk menjalankan sebuah pekerjaan serta

memberikan konsistensi pada kualitas mutu.

Integritas dari suatu produk atau hasil akhir pada intinya dengan

melakukan suatu penerapan SOP, maka instansi dapat memastikan suatu

operasional berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dan telah

ditetapkan untuk mendorong suatu kelompok untuk mencapai tujuan

organisasi, agar dapat menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

a. SOP Pelayanan Loket Puskesmas

Jenis pelayanan atau loket pendaftaran pengunjung dengan

membawa tanda pengenal atau kartu berobat/BPJS Kesehatan dan

ktp pada saat berkunjung pada jam pelayanan yang telah ditentukan.

Adapun petugas pada bagian pelayanan (loket) tersebut ada dua

orang di UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

b. SOP Pelayanan Balai Pengobatan Umum (Bagian Farmasi)

Jenis Pelayanan yang professional berdasarkan standar operating

prosedur dan pengobatan rasional dengan standar Quality Assurance

dan WHO akan mendapatkan ketepatan untuk diagnose dan

pemberian obat serta terapi, petugas yang berada pada bagian

tersebut terdapat dua orang yang terdiri dari Apoteker dan Asisten

Apoteker guna melayani pemeriksaan dan pengobatan pasien.

Page 65: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

47

c. SOP Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan KB

Jenis Pelayanan kesehatan yang melayani pemeriksaan ibu hamil,

imunisasi dasar lengkap, imunisasi untuk catin, pertolongan

persalinan dan KB yang dilaksanakan oleh beberapa kelompok bidan

yang bertugas.

d. SOP Pelayanan Poli Umum

Jenis Pelayanan yang ditugaskan bagi dua dokter umum yang

bertugas untuk memeriksa dan mendengarkan keluhan pasien yang

berkunjung ke Puskesmas, untuk kemudian diberikan resep obat

sesuai dengan penyakit yang diderita.

e. SOP Pelayanan Poli Gigi

Jenis Pelayanan ini terdiri atas, penambalan gigi sementara dan

tetap, pencabutan gigi yang sakit, konseling kesehatan gigi dengan

memberikan tata cara perawatan kesehatan gigi pada penderita

dengan baik dan benar, serta pembersihan karang gigi yang rutin di

periksakan akan mengurangi resiko gangguan pada gigi dan mulut.

Petugas pada Poli Gigi tersebut ad satu orang yang merupakan

perawat kesehatan gigi.

3. Biaya Operasional UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng merupakan

biaya yang digunakan untuk segala kegiatan operasional yang telah

disusun oleh bagian keuangan yang disetujui bagian manajemen dan

Kepala Puskesmas, dengan anggaran yang telah ada agar dapat

dipergunakan dengan baik sesuai dengan hasil kegiatan operasional

yang menjadi acuan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Page 66: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

48

Rincian biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo diatur sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, dalam hal

ini Dinas Kesehatan yang menaungi seluruh Puskesmas yang ada di

Kabupaten Wajo sehingga pihak pengelola keuangan Puskesmas

Gilireng mengikuti aturan tersebut dalam perincian dan mengelola daftar

biaya operasional tersebut.

Anggaran pada UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas

Gilireng Kabupaten Wajo dari tahun 2017-2019 tercantum pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.3 Total Anggaran Biaya Operasional

UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo Tahun 2017-2019

Tahun Anggaran biaya Realisasi biaya

2017 366.133.857,07 359.892.231

2018 402.653.577,07 388.013.617,75

2019 365.135.190,32 336.378.673

Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

a. Biaya Alat Kesehatan/Medis

Alat Kesehatan/medis yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

tersedia pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Alat-alat Kesehatan/Medis

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No

.

Uraian Jenis Barang Pekerjaan

Tipe Mer

k Ukuran

Banyaknya

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Tabung Rotator 8 Buah 27.600 22.800

2. Manset Anak 10 Buah 55.200 552.000

3. Manset Dewasa 10 Buah 55.200 552.000

Page 67: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

49

4. Balon Tensi 10 Buah 42.950 429.500

5 Kulkas Obat 2 Buah 2.000.000 4.000.000

6. Pengukur Suhu Kulkas

2 Buah

79.750 159.500

7. Termometer Digital

22 Buah 55.200 1.214.400

8. Tensimeter Mobile

2 Buah 3.986.150 7.972.300

9. Tensimeter Kompas

5 Buah 196.250 981.250

10. Suction 1 Buah 2.269.050 2.269.050

11. Gelas Kimia 500 ml

1 Buah 343.450 343.450

12. Gelas Ukur 100 ml

1 Buah 220.800 220.800

13. Gelas Ukur 50 ml

1 Buah 147.200 147.200

14. Erlemeyer 250 ml

1 Buah 331.200 331.200

15. Batang Pengaduk

3 Buah 18,400 55.200

16. Lumpang Samper 16 cm

1 Buah 110.400 110.400

17. Lumpang Samper 13 cm

10 Buah 92.000 920.000

18. Tensimeter Digital

10 Buah 1.042.550 10.425.550

JUMLAH 30.904.550

Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel diatas maka biaya alat Kesehatan/medis yang

digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng yaitu sebesar Rp 30.904.550.

Page 68: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

50

b. Biaya Bahan Habis Pakai

Penggunaan Bahan Habis Pakai pada UPTD Puskesmas Gilireng

tercantum pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Bahan-bahan Habis Pakai

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No.

Uraian Jenis

Barang Pekerjaan

Type Merk

Ukuran Banyaknya

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Satuan

(Rp)

1. Strip Kolestrol Nesco

16 Botol 220.800 3.532.800

2. Strip HB Easy Touch

10 Botol 184.000 1.840.000

3. Tes Widal 2 Box 1.839.750 3.679.500

4. Strip Urine 10 Parameter

1 Botol 306.650 306.650

5. RDT Malaria

1 Box 1.165.200 .1.165.200

6. Kantong Sampah Medis

8 Bungkus 42.950 343.600

7. Klip Plastik Obat 7x10

15 Bungkus 4.900 73.500

8. Strip Kolestrol Nesco

14 Botol 220.800 3.091.200

9. Klip Plastik Obat 7x10

1 Bungkus 4.900 4.900

10. Eugenol 2 Botol 73.600 147.200

11. Cevitron 2 Box 110.400 220.800

12. Dental Needle 30 G (0,30 x 16 mm)

1 Box 269.850 269.850

13. Aseptik Gel Onemed

24 Botol 61.350 1.472.400

14. Sendok Sirup

18 Lusin 6.150 110.700

15. Ultrasound Gel (Jelly

24 Botol 42.950 1.030.800

Page 69: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

51

untuk USG)

16. Plano Test 4 Box 85.900 343.600

17. Strip Asam Urat Nesco

10 Botol 134.950 1.349.500

18. Plesterin 8 Box 42.950 343.600

JUMLAH 19.325.800

Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel diatas maka biaya bahan habis pakai yang terdapat

pada UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 19.325.800.

c. Biaya Alat Non Medis

Alat non medis yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng terdapat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Alat-alat Non Medis

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No.

Uraian Jenis Barang Pekerjaan

Type Merk (Ukuran)

Banyaknya

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1.

Kursi Kerja

Sandaran 50 cm x 43 cm Dudukan 48 cm x 45 cm Tinggi 93 cm x 102 cm Frame Sandaran dan Tangan Nylon, Kain Mesh Double Layer, Busa rebounded + busa soft 30 cm, Kaki besi 1 mm, Sisi

32 Buah

976.000

31.232.000

Page 70: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

52

putih roda PU, mechanism ayun dan hydrolis turun.

2. Kipas Angin Kipas Angin Dinding 18 Inch, Merek Sekai

5 Buah

650.000 3.250.000

3.

Proyektor+Attachment

45111609-PKM-00461616 Acer Projector X127H Dynamic Black DLP Technology

1 Unit

5.830.000

5.830.000

4.

Proyektor+Attachment

45111603-pkm-004667538 Brite Projector Tripod Screen TRI-1818 70-INCH

2 Unit

1.125.000

2.250.000

5.

Printer

43212104-PKM-0005888023 Epson Printer L120

8 Unit

1.990.000

15.920.000

6.

Laptop

43211503-PKM-004726571 Laptop Acer Aspire 3 A314-33 Celeron N4000/4GB 500GB/14 inch/Win 10 Pro

1 Unit

6.997.000

6.997.000

Page 71: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

53

7. AC 1 Paket 6.000.000

6.000.000

JUMLAH 71.479.000

Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka biaya alat non medis pada UPTD

Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 71.479.000.

d. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK)

Alat tulis kantor (ATK) yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Alat Tulis Kantor

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No.

Uraian Jenis

Barang Pekerjaan

Type Merk

Ukuran Banyaknya Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Satuan

(Rp)

1. Bundel 10 Buah 35.000 1.400.000

2. Buku Folio 200 Lembar

5 Buah 30.000 150.000

3. Kertas HVS Kuning F4

5 Rim 65.000 325.000

4. Kertas HVS Biru F4

5 Rim 65.000 325.000

5. Map File Kancing

48 Buah 20.000 960.000

6. Map Plastik Bening Lubang

60 Buah 4.000 240.000

7. Tinta Epson

5 Botol 110.000 550.000

8. Kertas HVS F4

40 Rim 57.500 2.300.000

9. Materai 3000

10 Lembar 4.000 40.000

10. Materai 6000

50 Lembar 7.000 350.000

11. Box File Plastik

30 Buah 15.000 450.000

12. Kertas 5 Rim 40.000 200.000

Page 72: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

54

Jilid

13. Catrik Canon Warna

5 Buah 300.000 1.500.000

14. Catrik Canon Hitam

10 Buah 240.000 2.400.000

15. Buku Tulis 38 Lembar

5 Pak 54.000 270.000

16. Buku Tulis 58 Lembar

5 Pak 74.000 370.000

17. Map Plastik Bening

60 Buah 4.000 240.000

18. Tinta Canon E-Print Black

10 Botol 65.000 650.000

19. Kertas HVS F4 70 gram

25 Rim 57.500 1.437.500

20. Materai 3000

20 Lembar 4.000 80.000

21. Materai 6000

60 Lembar 7.000 420.000

22. Kertas HVS F4 70 gram

6 Rim 57.500 345.000

23. Tinta Canon E-Print Black

1 Botol 65.000 65.000

24. Catridge Canon PG-810 Black

2 Buah 240.000 480.000

25. Map Plastik Bening Lubang

24 Buah 4.000 96.000

JUMLAH 15.643.500 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo.

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka penggunaan biaya ATK pada

UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 15.643.50

e. Biaya Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih

Peralatan pembersih dan alat pembersih yang digunakan di UPTD

Puskesmas Gilireng terdapat pada tabel dibawah ini:

Page 73: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

55

Tabel 4.8 Alat-alat pembersih

Pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No

Uraian Jenis

Barang Pekerjaan

Type Merk

Ukuran Banyaknya Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Pel Lantai Magic Mop

3 Buah 175.000 525.000

2. Sapu Ijuk 2 Macan Factory Broom Hard

16 Buah 45.000 720.000

3. Sapu Lidi 5 Buah 26.000 130.000

4. Skop Sampah

5 Buah 25.000 125.000

JUMLAH 1.500.000 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel diatas maka penggunaan biaya peralatan dan alat

pembersih pada UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 1.500.000.

f. Biaya Alat Listrik

Jenis-jenis alat listrik yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Alat-alat Listrik

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No

Uraian Jenis

Barang Pekerjaan

Type Merk

Ukuran

Banyaknya

Satua

n

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Satuan

(Rp)

1. Lampu Led Rechargeable Bulb 12 W

Luby 12 Watt

6 Buah 76.000 456.000

2. Lampu Led 15 W

Panasonic 15 Watt

6 Buah 65.000 390.000

3. Lampu Led 5 W

Philips 5 Watt

4 Buah 20.000 80.000

4. Kabel Colokan Listrik

Colokan 5 Lubang 5

M

2 Buah 37.000 74.000

JUMLAH 1.000.000 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Page 74: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

56

Berdasarkan tabel diatas maka penggunaan alat listrik pada UPTD

Puskesmas Gilireng yaitu sebesar Rp 1.000.000.

g. Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Biaya pemeliharaan gedung dan bangunan pada UPTD Puskesmas

Gilireng selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 24.000.000.

h. Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Biaya pemeliharaan kendaraan di UPTD Puskesmas Gilireng selama tahun

2019 yaitu sebesar Rp 2.541.000.

i. Biaya Pemeliharaan Peralatan Kantor

Pemeliharaan peralatan kantor yang dilakukan pada UPTD Puskesmas

Gilireng tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Pemeliharaan peralatan kantor

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No. Uraian Jenis

Barang Pekerjaan

Type Merk

Ukuran

Banyaknya

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Pemeliharaan Komputer - Instal Komputer - Mouse

2 2

Unit Unit

50.000 50.000

100.000 100.000

2. Pemeliharaan Laptop - Instal Laptop - Keyboard

4 1

Unit Unit

50.000 250.000

200.000 250.000

3. Pemeliharaan Printer - Service Printer

4

Unit

50.000

200.000

JUMLAH 850.000 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel diatas maka biaya pemeliharaan peralatan kantor pada

UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 850.000.

Page 75: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

57

j. Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan

Kalibrasi alat kesehatan yang dilakukan pada UPTD Puskesmas Gilireng

terdappat tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Kalibrasi Alat Kesehatan

pada UPTD Puskesmas Gilireng tahun 2019

No. Nama Barang Satuan Banyaknya Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Centrifuge Buah 1 200.000 200.000

2. Regulator Oksigen

Buah 1 160.000 160.000

3. Tensimeter Buah 5 70.000 350.000

4. Sterilisator Kering Buah 1 170.000 170.000

5. Suktion Pump Buah 1 120.000 120.000

JUMLAH 1.000.000 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

Berdasarkan tabel diatas maka biaya kalibrasi alat kesehatan yang

digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebesar Rp 1.000.000.

k. Biaya Honorarium Penginput Data JKN

Biaya honorarium penginput data JKN pada UPTD Puskesmas Gilireng

selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 7.200.000.

l. Biaya Operasional Internet

Biaya operasional internet yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

selama tahun 2019 yaitu sebesar Rp 5.100.000.

m. Biaya Jasa Pelayanan

Biaya jasa pelayanan yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 115.932.665.

n. Biaya Transfer Jasa Sarana Kesehatan

Biaya transfer jasa sarana kesehatan yang digunakan pada UPTD

Puskesmas Gilireng selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 17.487.613.

Page 76: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

58

o. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Biaya perjalanan dinas dalam daerah yang digunakan pada UPTD

Puskesmas Gilireng selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 5.100.000.

p. Biaya Pengadaan Obat

Biaya pengadaan obat yang digunakan pada UPTD Puskesmas Gilireng

selama tahun 2019 yaitu sebesar Rp 10.054.545.

Berdasarkan data yang telah diuraikan diatas, maka berikut total

rekapitulasi biaya-biaya operasional yang terdapat pada UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten Wajo tahun 2019 yang terdapat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Biaya Operasional UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo tahun 2019

No. Biaya Operasional Jumlah

1. Biaya Alat Kesehatan/medis 30.904.550

2. Biaya Bahan Habis Pakai 19.325.800

3. Biaya Alat Non Medis 71.479.000

4. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK) 15.643.500

5. Biaya Peralatan Kebersihan dan Alat Pembersih

1.500.000

6. Biaya Alat Listrik 1.000.000

7. Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

24.000.000

8. Biaya Pemeliharaan Kendaraan 2.541.000

9. Biaya Pemeliharaan Peralatan Kantor

850.000

10. Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan 1.000.000

11. Biaya Honorarium Penginput Data JKN

10.200.000

12. Biaya Operasional Internet 5.100.000

13. Biaya Jasa Pelayanan 115.932.665

14. Biaya Transfer Jasa Sarana Kesehatan

17.487.613

15. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

9.360.000

16. Biaya Pengadaan Obat 10.054.545

Total Biaya Operasional 336.378.673 Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo data diolah kembali

Page 77: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

59

Berdasarkan tabel di atas total rekapitulasi biaya operasional UPTD

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo tahun 2019 adalah sebesar

Rp.336.378.673.

D. Hasil Pengukuran Rasio Efektivitas Biaya Operasional UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten Wajo

Mengukur tingkat keefektifan biaya-biaya operasional digunakan rasio

efektivitas dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Efektivitas = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%

2017 = 359.892.231

366.133.857,07 x 100%

= 98%

2018 = 388.013.617,75

402.653.577,07 x 100%

= 96%

2019 = 336.378.673

365.135.190,32 x 100%

= 92%

Page 78: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

60

Tabel 4.13 Hasil Pengukuran Efektivitas Biaya Operasional

UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo Tahun 2017 - 2019

Tahun

Biaya Operasional

Hasil Persentase

Kriteria Pengukuran Anggaran Biaya Realisasi Biaya

2017 366.133.857,07 359.892.231 98% Efektif

2018 402.653.577,07 388.013.617,75 96% Efektif

2019 365.135.190,32 336.378.673 92% Efektif

Rata-rata

1.133.922.624.5 1.084.284.521,8 95% Efektif

Sumber Data: UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo diolah kembali.

E. Pembahasan

1. Sistem Pengendalian Pada UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten

Wajo

Sistem pengendalian pada UPTD Puskesmas Gilireng dimaksudkan

agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal maka Puskesmas

harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas

adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk

menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga

terciptalah masyarakat yang sehat dan produktif. Manajemen Puskesmas

terdiri dari, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta

pengawasan dan pertanggungjawaban serta beberapa tahapan atau

proses yang dilakukan agar sistem pengendalian yang disusun dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan untuk memperoleh keefektifan

Page 79: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

61

pada sistem pengendalian, dalam hal ini sistem pengendalian biaya

operasional. Sistem pengendalian biaya operasional yang digunakan oleh

UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo sudah sesuai dengan SOP

dan telah dilaksanakan secara efisien dan efektif.

2. Tingkat Keefektifan Biaya Operasional Pada UPTD Puskesmas

Gilireng

Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan hasil pengukuran efektivitas

biaya operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng dari tahun 2017

sampai dengan 2019. Pada tahun 2017 efektivitas biaya operasional

sebesar 98% dengan kriteria efektif berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan, pada tahun 2018 efektivitas biaya operasional mengalami

penurunan sebesar 96% dengan kriteria efektif berdasarkan kriteria yang

ditentukan, dan pada tahun 2019 juga mengalami penurunan sebesar

92% dengan kriteria efektif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Hasil penelitian diatas telah sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu,

penelitian yang dilakukan oleh Yudie Fermana M. Harlie (2018), yang

menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan pihak manajemen HBI

Banjarmasin menggunakan penggolongan biaya menurut departemen

yang mengeluarkan biaya yang dapat membuat kurang informatif untuk

perhitungan biaya pokok.

Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman Maryam (2020),

mengungkapkan bahwa untuk mengetahui pengendalian biaya

operasional yang telah ditetapkan oleh PT. Midi Utama Indonesia dan

untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan biaya operasional tidak

efektifdanefisien.

Page 80: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

62

Penelitian berikutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andriani,

Harry Roestiono (2018), menunjukkan setelah dianalisa, bahwa

perencanaan yang dilakukan sudah baik dan membantu dalam

meminimalisir penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi

lebih didominasi penyimpangan sesuai posedur, bila dibandingkan

dengan penyimpangan yang tidak sesuai prosedur.

Penelitian oleh Muhammad Ramdani Rais, Hendra Setiawan (2018),

menunjukkan bahwa untuk Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan

data yang diperoleh peneliti yaitu penyusunan anggaran dan realisasi

anggaran biaya operasional non produksi pada PT. Suryaraya

Rubberindo Industries di lakukan dengan proses dapat dikatakan baik.

Page 81: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh

peneliti dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Tingkat keefektifan sistem pengendalian biaya operasional pada UPTD

Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo selalu mengalami peningkatan

keefektifan dari tahun 2017-2019, meskipun dari segi persentase selalu

mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga dapat disimpulkan

tingkat keefektifan pada UPTD Puskesmas Gilireng tergolong baik.

Berdasarkan rincian anggaran serta realisasi biaya menunjukkan

persentase sebesar 95%, yang berarti sistem pengendalian biaya

operasional pada UPTD Puskesmas Gilireng berada pada kategori efektif

dan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas yang telah dikemukakan,

maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah dan Dinas Kesehatan

Bagi pihak Pemerintah dan Dinas Kesehatan yang menaungi

Puskemas sebaiknya di analisa secara baik dalam hal penggunaan

biaya operasional pada setiap Puskesmas, agar Puskesmas

meningkatkan sistem pengendalian yang diterapkan unuk menghindari

ketidakefektifan sistem pengendalian biaya operasional tersebut.

Page 82: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

64

Sehingga proses penggunaan biaya operasional berjalan sesuai

dengan sistem pengendalian yang telah disepakati.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melengkapi kekurangan yang

terdapat pada penelitian ini dan untuk memperoleh hasil yang lebih

baik diharapkan menambah periode analisis dari tahun ke tahun.

Page 83: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

65

DAFTAR PUSTAKA

A.Merchant, K. (2014). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta Selatan:

Salemba Empat.

Agoes, S. (2017). Auditing. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Andriani, H. R. (2018). Analisis Perencanaan Biaya Operasional Sebagai Alat

Pengendalian Manajemen (Studi Kasus pada PT. X Bogor. Jurnal

Akuntansi.

B.Romney, M. (2017). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta Selatan: Salemba

Empat.

Dunia, F. A. (2017). Akuntansi Biaya (Edisi Kedua). Jakarta: Salemba Empat.

Harnanto. (2017). Akuntansi Biaya, Sistem Biaya Historis. Yogyakarta: CV.Andi

Offset.

J.W. Herman, G. I. (2015). Minimazation of Acquisition and Operational Cost in

Horizontal Material Handling System Design. Jurnal Internasional .

K.Carter, W. (2009). Akuntasi Biaya (Edisi Keempat Belas ,Buku 2). Jakarta:

Salemba Empat.

Katili, J. (2013). Analisis Varians Biaya Operasional Dalam Pengukuran

Efektiivitas Pengendalian BIaya Operasional PT. Asuransi Jiwasraya

(Persero) . Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4.

Kurniawan, M. A. (2019). The Application of Internal Control Operational Costs to

Reduce Cash Disbursement at PT. HOME CENTER INDONESIA. Jurnal

Internasional.

Mehdi Travakoli, F. S. (2018). CVar-Based Energy Management Scheme for

Optimal Resilience and Operational Cost in Commercial Building

Microgrids. Jurnal Internasional.

Muhammad Ramdani Rais, H. S. (2018). Analisis Anggaran Biaya Operasional

Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Mengukur Efisiensi Biaya

Operasional (Studi Kasus Pada PT.Suryaraya Rubberindo Indonesia).

Jurnal Akuntansi.

Page 84: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

66

Sudarmanto. (2009). Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi Guna

Meningkatkan Efektiitas dan Efisiensi pada Rumah Sakit Umum Haji

Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sudirman, M. (2020). Analisis Pengendalian BIaya Operasional Pada PT. Midi

Utama Indonesia Tbk. Economy Deposit Journal Vol. 2 No. 1 .

Sumarsan, M. (2013). Sistem Pengendalian Manajemen, Konsep, Aplikasi dan

Pengukuran Kinerja. Edisi 2 Indeks.

Supriyono, R. (1999). Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan

Harga Pokok ( Edisi Kedua Belas, Buku 1). Yogyakarta: BPFE.

Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta:

CV.Andi Offset.

Tunggal, A. W. (2010). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT.Rineka

Cipta.

Yudie Fermana, M. (2018). Analisis Pengendalian Biaya Operasional Dalam

Menentukan Harga Penjualan Kamar Hotel Pada Hotel Banjarmasin

Internasional. Jurnal Spread Vol. 4 No.1.

Page 85: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

67

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 86: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 87: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 88: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 89: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

A.Informan/Narasumber:

No. Nama Jabatan Pendidikan Umur

1. dr.Hj.Karmiladi, M.Kes Kepala UPTD Puskesmas

Gilireng Kabupaten

Wajo

S2 44 tahun

2. Gusnanengsi, S.ST Pengelola Keuangan

UPTD Puskesmas

Gilireng

S1 34 tahun

3. Hasfardin, S,Sos Plt. Kepala Tata Usaha Puskesmas

Gilireng

S1 39 tahun

B. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Frofil UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo

2. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Gilireng

3. Apa saja Unsur-Unsur Biaya Operasional?

4. Bagaimana Laporan realisasi anggaran Biaya Operasional?

5. Bagaimana Sistem Pengendalian yang diterapkan Pada UPTD

Puskesmas Gilireng?

6. Bagaimana Standar Operating Procedure (SOP) yang diterapkan Pada

UPTD Puskesmas Gilireng?

Page 90: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Page 91: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Alat-alat Kesehatan/Medis

No Uraian Jenis Barang Pekerjaan

Tipe Merk Ukura

n

Banyaknya

Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1. Tabung Rotator 8 Buah 27.600 22.800

2. Manset Anak 10 Buah 55.200 552.000

3. Manset Dewasa 10 Buah 55.200 552.000

4. Balon Tensi 10 Buah 42.950 429.500

5 Kulkas Obat 2 Buah 2.000.000

4.000.000

6. Pengukur Suhu Kulkas

2 Buah

79.750 159.500

7. Termometer Digital

22 Buah 55.200 1.214.400

8. Tensimeter Mobile

2 Buah 3.986.150

7.972.300

9. Tensimeter Kompas

5 Buah 196.250

981.250

10. Suction 1 Buah 2.269.050

2.269.050

11. Gelas Kimia 500 ml

1 Buah 343.450

343.450

12. Gelas Ukur 100 ml

1 Buah 220.800

220.800

13. Gelas Ukur 50 ml

1 Buah 147.200

147.200

14. Erlemeyer 250 ml

1 Buah 331.200

331.200

15. Batang Pengaduk

3 Buah 18,400 55.200

16. Lumpang Samper 16 cm

1 Buah 110.400

110.400

Page 92: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

17. Lumpang Samper 13 cm

10 Buah 92.000 920.000

18. Tensimeter Digital

10 Buah 1.042.550

10.425.550

JUMLAH 30.904.550

Bahan Habis Pakai

1. Strip Kolestrol Nesco

16 Botol 220.800 3.532.800

2. Strip HB Easy Touch

10 Botol 184.000 1.840.000

3. Tes Widal 2 Box 1.839.750

3.679.500

4. Strip Urine 10 Parameter

1 Botol 306.650 306.650

5. RDT Malaria 1 Box 1.165.200

.1.165.200

6. Kantong Sampah Medis

8 Bungkus

42.950 343.600

7. Klip Plastik Obat 7x10

15 Bungkus

4.900 73.500

8. Strip Kolestrol Nesco

14 Botol 220.800 3.091.200

9. Klip Plastik Obat 7x10

1 Bungkus

4.900 4.900

10. Eugenol 2 Botol 73.600 147.200

11. Cevitron 2 Box 110.400 220.800

12. Dental Needle 30 G (0,30 x 16 mm)

1 Box 269.850 269.850

13. Aseptik Gel Onemed

24 Botol 61.350 1.472.400

14. Sendok Sirup 18 Lusin 6.150 110.700

15. Ultrasound Gel (Jelly untuk USG)

24 Botol 42.950 1.030.800

16. Plano Test 4 Box 85.900 343.600

17. Strip Asam Urat Nesco

10 Botol 134.950 1.349.500

18. Plesterin 8 Box 42.950 343.600

JUMLAH 19.325.800

Page 93: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Alat Non Medis

1.

Kursi Kerja

Sandaran 50 cm x 43 cm Dudukan 48 cm x 45 cm Tinggi 93 cm x 102 cm Frame Sandaran dan Tangan Nylon, Kain Mesh Double Layer, Busa rebounded + busa soft 30 cm, Kaki besi 1 mm, Sisi putih roda PU, mechanism ayun dan hydrolis turun.

32 Buah

976.000

31.232.000

2. Kipas Angin Kipas Angin Dinding 18 Inch, Merek Sekai

5 Buah

650.000 3.250.000

3.

Proyektor+Attachment

45111609-PKM-00461616 Acer Projector X127H Dynamic Black DLP Technology

1 Unit

5.830.000

5.830.000

4.

Proyektor+Attachment

45111603-pkm-004667538 Brite Projector Tripod Screen TRI-1818 70-INCH

2 Unit

1.125.000

2.250.000

Page 94: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

5.

Printer

43212104-PKM-0005888023 Epson Printer L120

8 Unit

1.990.000

15.920.000

6.

Laptop

43211503-PKM-004726571 Laptop Acer Aspire 3 A314-33 Celeron N4000/4GB 500GB/14 inch/Win 10 Pro

1 Unit

6.997.000

6.997.000

7. AC 1 Paket

6.000.000 6.000.000

JUMLAH 71.479.000

Alat Tulis Kantor (ATK)

1. Bundel 10 Buah 35.000 1.400.000

2. Buku Folio 200 Lembar

5 Buah 30.000 150.000

3. Kertas HVS Kuning F4

5 Rim 65.000 325.000

4. Kertas HVS Biru F4

5 Rim 65.000 325.000

5. Map File Kancing

48 Buah 20.000 960.000

6. Map Plastik Bening Lubang

60 Buah 4.000 240.000

7. Tinta Epson 5 Botol 110.000 550.000

8. Kertas HVS F4 40 Rim 57.500 2.300.000

9. Materai 3000 10 Lembar 4.000 40.000

10. Materai 6000 50 Lembar 7.000 350.000

11. Box File Plastik 30 Buah 15.000 450.000

12. Kertas Jilid 5 Rim 40.000 200.000

13. Catrik Canon Warna

5 Buah 300.000 1.500.000

14. Catrik Canon Hitam

10 Buah 240.000 2.400.000

15. Buku Tulis 38 Lembar

5 Pak 54.000 270.000

16. Buku Tulis 58 Lembar

5 Pak 74.000 370.000

17. Map Plastik 60 Buah 4.000 240.000

Page 95: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Bening

18. Tinta Canon E-Print Black

10 Botol 65.000 650.000

19. Kertas HVS F4 70 gram

25 Rim 57.500 1.437.500

20. Materai 3000 20 Lembar 4.000 80.000

21. Materai 6000 60 Lembar 7.000 420.000

22. Kertas HVS F4 70 gram

6 Rim 57.500 345.000

23. Tinta Canon E-Print Black

1 Botol 65.000 65.000

24. Catridge Canon PG-810 Black

2 Buah 240.000 480.000

25. Map Plastik Bening Lubang

24 Buah 4.000 96.000

JUMLAH 15.643.500

Alat-alat Pembersih

1. Pel Lantai Magic Mop

3 Buah 175.000 525.000

2. Sapu Ijuk 2 Macan Factory Broom Hard

16 Buah 45.000 720.000

3. Sapu Lidi 5 Buah 26.000 130.000

4. Skop Sampah 5 Buah 25.000 125.000

JUMLAH 1.500.000

Alat-alat Listrik

1. Lampu Led Rechargeable Bulb 12 W

Luby 12

Watt

6 Buah 76.000 456.000

2. Lampu Led 15 W

Panasonic 15

Watt

6 Buah 65.000 390.000

3. Lampu Led 5 W Philips 5

Watt

4 Buah 20.000 80.000

4. Kabel Colokan Listrik

Colokan 5

Lubang 5 M

2 Buah 37.000 74.000

JUMLAH 1.000.000

Page 96: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

Pemeliharaan Peralatan Kantor

1. Pemeliharaan Komputer - Instal Komputer - Mouse

2 2

Unit Unit

50.000 50.000

100.000 100.000

2. Pemeliharaan Laptop - Instal Laptop - Keyboard

4 1

Unit Unit

50.000 250.000

200.000 250.000

3. Pemeliharaan Printer - Service Printer

4

Unit

50.000

200.000

JUMLAH 850.000

Kalibarasi Alat Kesehatan

1. Centrifuge Buah 1 200.000 200.000

2. Regulator Oksigen

Buah 1 160.000 160.000

3. Tensimeter Buah 5 70.000 350.000

4. Sterilisator Kering Buah 1 170.000 170.000

5. Suktion Pump Buah 1 120.000 120.000

JUMLAH 1.000.000

Jenis Biaya Jumlah

Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Rp 24.000.000

Biaya Pemeliharaan Kendaraan Rp 2.541.000

Biaya Honorarium Penginput Data JKN

Rp 7.200.000

Biaya Operasional Internet Rp 5.100.000

Biaya Jasa Pelayanan Rp 115.932.665

Biaya Transfer Jasa Sarana Kesehatan

Rp 17.487.613

Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Rp 5.100.000

Biaya Pengadaan Obat Rp 10.054.545

Page 97: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

\

Page 98: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 99: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 100: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG
Page 101: DAFTAR BIAYA OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS GILIRENG

RIWAYAT HIDUP

ANDI NURUL INAYAH lahir di Kelurahan Gilireng

Kecamatan Gilireng pada tanggal 29 Maret 1998

dari pasangan suami istri Bapak alm. Suparman

dan Ibu Andi Nuraeni. Penulis merupakan anak

bungsu dari 2 bersaudara. Asal daerah peneliti

dari Kabupaten Wajo. Pendidikan yang telah

ditempuh oleh penulis yaitu TK Andi Bau Beddu

Kelurahan Gilireng lulus tahun 2004, melanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 218

Gilireng lulus tahun 2010, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Gilireng lulus tahun 2013, kemudian penulis melanjutkan di Sekolah

Menengah Atas Negeri 7 Wajo (ex SMAN 3 Sengkang) lulus pada tahun 2016,

dan penulis kemudian melanjutkan Pendidikan mulai tahun 2016 mulai

mengikuti dan terdaftar sebagai mahasiswi pada Program Strata Satu (S1)

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Makassar

sampai dengan sekarang.