Makalah Kontrasepsi Iud

14
MAKALAH KONTRASEPSI IUD Diposkan oleh Sani Sanpig di 00.43 . KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang “(INTRA UTERINE DEVICES = IUD)”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pelayanan KB yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua. Yogyakarta, Maret 2013 Penulis

description

makalah kontrasepsi iud

Transcript of Makalah Kontrasepsi Iud

MAKALAH KONTRASEPSI IUDDiposkan olehSani Sanpigdi00.43.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang (INTRA UTERINE DEVICES = IUD).Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pelayanan KB yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.

Yogyakarta, Maret 2013

Penulis

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangParadigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkankeluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Saefuddin, 2003). Berdasarkan visi dan misi tersebut, program keluarga berencana nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Dalam kontribusi tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mewujudkan keberhasilannya selain berhasil menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk, juga terpenting adalah keberhasilan mengubah sikap mental dasar perilaku masyarakat dalam upaya membangun keluarga berkualitas.Sebagai salah satu bukti keberhasilan program tersebut. Antara lain dapat diamati dari semakin meningkatnya angka pemakaian kontrasepsi(prevalensi). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 memperlihatkan proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik(21,1%), pil(19,4%), AKDR(18,1%), Norplan(16%), Sterilisasi wanita(3%), Kondom(0,7%), Sterilisasi pria(0,4%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisonal yang masing-masing menggunakan cara tradisional seperti pantang berkala maupun senggama terputus.Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa AKDR / IUD berada diposisi ketiga. Sedangkan dalam program BKKBN memberikan penekanan pada kontasepsi AKDR terutama adalah CuT380 A yang menjadi primadona BKKBN. Namun begitu tidak semua klien berminat terhadap alat kontrasepsi AKDR dikarenakan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti takut efek samping, takut proses pemasangan , dilarang oleh suami, dan kurang mengetahui tentang KB AKDR. Maka dari itu penulis ingin mencoba membahas makalah dengan judul Kontrasepsi IUD .

2.1Tujuan1.Tujuan UmumMengetahui gambaran umum pelayanan kontrasepsi KB terutama AKDR atau IUD.2.Tujuan Khusus1)Mengetahui tentang pengertian AKDR2)Untuk mengetahui tentang jenis-jenis AKDR3)Untuk mengetahui tentang mekanisme kerja AKDR4)Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi pemakaian AKDR5)Untuk mengetahui tentang keuntungan dan kerugian memakai metode kontrasepsi AKDR6)Untuk mengetahui tentang cara penanganan dari efek samping AKDR7)Untuk mengetahui tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui akseptor KB.

BAB IITINJAUAN TEORIALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)(INTRA UTERINE DEVICES = IUD)

2.1PENGERTIAN1.Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif (Saefuddin, 2003)2.AKDR adalah suatau usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim (Prawirohardjo, 2005)3.AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (BKKBN,2003)

2.2JENIS-JENIS AKDR1.AKDR Non-hormonalPada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4. Karena itu berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan. Mulai dari genersi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastik(polietilen) baik yang diambah obat maupun tidak.a.Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi1)Bentuk terbuka (oven device)Misalnya: LippesLoop, CUT, Cu-7. Marguiles, Spring Coil, Multiload,Nova-T2)Bentuk tertutup (closed device)Misalnya: Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring.b.Menurut Tambahan atau Metal1)Medicated IUDMisalnya: Cu T 200, Cu T 220, Cu T 300, Cu T 380 A, Cu-7, Nova T, ML-Cu 3752)Un Medicated IUDMisalnya: Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.IUD yng banyak dipakai di Indonesia dewasa ini arijenis Un Medicated yaitu Lippes Loop dan yang dari jenisMedicated Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T.Pada jenis Medicated IUD angka yang tertera dibelakang IUD menunjukkanluasnya kawat halus tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu T 220 berarti tembaga adalah 200mm22.IUD yang mengandung hormonala.Progestasert-T = Alza TPanjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar benang ekor warna hitam.Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65mcg progesteron per hari. Tabung insersinya berbentuk lengkung, Daya kerja :18 bulan. Teknik insersi: plunging. (modified withdrawal)b.LNG-20 Mengandung 46-60mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20mcg per hari, Sedang diteliti di Finlandia. Angka kegagalan /kehamilan sangat rendah: 0,5 per 100 wanita per tahun. Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami amenore atau perdarahan hait yan sangat sedikit.2.3MEKANISME KERJA1.Mekanisme kerja AKDR sampai saat ini belum diketahui secara pasti, ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan reaksi radang setempat, dengan sebutan lekorit yang dapat melarutkan blastosis atau seperma. Mekanisme kerja AKDR yang dililiti kawat tembaga mungkin berlainan. Tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan ke dalam rongga uterus juga menghambat khasiatanhidrase karbon dan fosfatase alkali. AKDR yang mengeluarkanhormon juga menebalkan lender sehingga menghalangi pasasi sperma (Prawirohardjo, 2005).2.Sampai sekarang mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, kini pendapat yang terbanyak ialah bahwa AKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebutan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma. Sifat-sifat dari cairan uterus mengalami perubahan perubahan pada pemakaian AKDR yang menyebabkan blastokista tidak dapat hidup dalam uterus. Walaupun sebelumnya terjadi nidasi, penyelidik-penyelidik lain menemukan sering adanya kontraksi uterus pada pemakaian AKDR yang dapat menghalangi nidasi. Diduga ini disebabkanoleh meningkatnya kadar prostaglandindalam uterus pada wanita (Wiknjoastro, 2005).3.Sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan sexual terjadi) AKDR mengubah transportasi tuba dalam rahim danmempengaruhi sel elur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan sexual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi atau penyerangan sel telur yang telah dibuahi ke dalam dinding rahim4.Menurut Saefuddin (2003), mekanisme kerja IUD adalah:a.Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopib.Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteric.AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu walaupun AKDR membuat sperma sulit ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasid.Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur ke dalam uterus.

2.4EFEKTIVITAS IUD1.Efektivitas IUD dinyatakan dalam angka kontinuitas (continuition rate) yaitu beberapa lama IUD tetap tinggal dalam uteri tanpa:a.Ekspulsib.Terjadinya kehamilanc.Pengangkatan/pengeluaran karena alasa-alasan medis atau pribadi.2.Efektivitas dari bermacam-macam IUD tegantung pada:a.IUD-nya: ukuran, bentuk kandungannyab.Akseptor: Umur, parietas, frekuensi senggama.c.Dari faktor-faktor yang berhubungan dengan akseptor yaitu umur dan parietas diketahui :1)Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran IUD2)Makin muda usia, terutama pada nulligravida makin tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan /pengeluaran IUD.

2.5KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AKDR ATAU IUD1.Keuntungana.Keuntungan AKDR Non hormonal (Cu T 380A):1)Sebagai kontrasepsi efektivitasnya tinggi. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama(1kegagalan dalan 125-170 kehamilan)2)AKDR dapat efektf segera setelah pemasangan3)Metode jangka panjang4)Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat5)Tidak mempengaruhi hubungan sexual6)Meningkatkan kenyamanan sexual karena tidak perlu takut untuk hamil7)Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR(Cu T-380A)8)Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI9)Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus10)Dapat digunakan sampai menopause11)Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

b.Keuntungan IUD hormonal adalah:1)Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe2)Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae(Ashermans Syndrome)2.Kerugiana.Kerugian AKDR (Cu T-380A) Non hormonal:1)Perubahan siklus haid2)Haid lebih lama dan banyak3)Perdarahan(spotting) antarmenstruasi4)Disaat haid lebih sakit5)Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan6)Perforasi dinding uterus(sangat jarang apabila pemasangan benar)7)Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS8)Tidak baik digunaka pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan9)Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri10)Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal.

b.Kerugian IUD hormonal:1)Jauh lebih mahal dari pada Cu IUD2)Harus diganti setelah 18 bulan3)Lebih sering menimbulkan perdarahan mid-siklus dan perdarahan bercak(spotting)4)Insidens kehamilan ektopik lebih tinggi5)Efek samping dan komplikasi IUD hormonal dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:1)Pada saat insersia)Rasa sakit atau nyerib)Muntah, keringat dinginc)Perforasi uterus2)Efek samping dan komplikasi IUD dikemudian hari:a)Rasa sakit dan perdarahanb)Infeksic)Kehamilan intra-uterined)Kehamilan ektopike)Ekspulsi

2.6INDIKASI PEMAKAIAN AKDR ATAU IUD1.Yang dapat menggunakan AKDR/IUD dan Progestaserta.Usia reproduktifb.Keadan nulliparac.Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjangd.Menyusui yang menginginkan menggunakan alat kontrasepsie.Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinyaf.Resiko rendah dari IMSg.Tidak menghendaki metode hormonalh.Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap harii.Perokokj.Sedang memakai antibiotika atau antikejangk.Gemuk ataupun yang kurusl.Sedang menyusui2.Begitu juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR (Cu T-380A):a.Penderita tumor jinak payudarab.Epilepsic.Malariad.Tekanan darah tinggie.Penyakit tiroidf.Setelah kehamilan ektopikg.Penderita DM

2.7KONTRAINDIKASI PEMAKAIAN AKDR1.Sedang hamil2.Perdarahan vagina yang tidak diketaui3.Sedang menderita infeksi genetalia4.Penyakit trifoblas yang ganas5.Diketahui menderita TBC velvik6.Kanker alat genital7.Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm

2.8CARA PEMASANGAN AKDR/IUD1.Persiapan alat yang digunakan dalam pemasangan AKDR/IUDa.Bivale speculumb.Tanekulum(penjepit portio)c.Sounde uterus(untuk mengukur kedalaman uterus)d.Forsepe.Guntingf.Bengkok larutan antisepticg.Sarungtangan steril atau sarung tangan DTTh.Kasa atau kapasi.Cairan DTTj.Sumber cahaya yang cukup untuk penerangan servikk.AKDR(CuT-380A) atau Progestasert-T yang masih belum rusak dan terbukal.Aligator(penjepit AKDR)

2.Cara pemasangan AKDR atau Progestasert-TPemasangan AKDR sewaktu haid dan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui servikalis.a)Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan bentuk, ukuran dan posisi uterusb)Singkirkan kemungkinan kehamilan dan infeksi velvikc)Servik dibersihkan beberapa kali dengan larutan antiseptikIinspekulum, servik ditampilkan dan bibir depan servik dijepit dengan cunan servik, penjepit dilakukan kira-kira 2cm dari osteum uteri externum, dengan cunan bergerigi Saturdayd)Sambil menarik servik dengan cunan servik, masukkanlah sounde uterus untuk menentukan arah sumbukanalis dan uterus, panjang kavum uteri, dan posisi osteum uteri internum. Tentukan arah ante atau retroversi uterus. Jika sounde masuk kurang dari 5 cm atau kavumuteri terlalu sempit, insersi AKDR jangan dilakukane)Tabung penyalur dengan AKDR di dalamnya dimasukkan melalui kanalis servikalis sesuai dengan arah dan jarak yang didapat pada waktu pemasangan sounde. Kadang-kadang terdapat tahanansebelum fundus uteri tercapai. Dalam hal demikian pemasangan diulangie)f)AKDR dilepaskan dalam kavum uteri dengan cara menarik keluar tabung penyalur atau dapat pula dengan mendorong penyalur ke dalamkavumuteri, cara pertama agaknya dapat mengurangi perforasi oleh AKDRg)Tabung dan penyalur kemudian dikeluarkan, filamen AKDR ditinggalkan 2-3cm. 3. Cara pencabutan AKDRa.Mengeluarkan AKDR lebih mudah jika dilakukan sewaktu haidb.Inspikulo filamen ditarik perlahan-lahan,jangan sampai putus AKDR-nya akan ikut keluar perlahan-lahan. Jika AKDR tidak ikut keluar dengan mudah, lakukan sounde uterus, sehingga osteum uteri internum terbuka. Sounde diputus 900 perlahan-lahan. Selanjutnya AKDR dikeluarkan seperti di atasc.Jika filamen tak tampak atau putus, AKDR dapat dikeluarkan dengan mikro kuret. Kadang-kadang diperlukan anastesi paraservikal untuk mengurangi rasa nyerid.Dilatasi kanalis servikalis dapat dilakukan dengan dilator atau tabung laminariae.AKDR Lippes tidak perlu dikeluarkan seara berkala, jika posisinya baik, tidak ada efek samping, dan pasien masih mau memakainya. AKDR tersebut dibiarkan saja intra uteri. Hanya AKDR tembaga perlu dikeluarkan dan digant secara periodik(2-3tahun), sedang Progestasert-T 1-2 tahun.

2.9PENANGANAN EFEK SAMPING AKDR(Cu T-380A)1.AmenoraPeriksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenoreaapabila diketahui. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR bila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepas.Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya tanpa melepas AKDR jelaskan ada resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilanharus lebih diamati dan diperhatikan2.KejangPastikan dan tegaskanlah adanya PRP dan penyebab ain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya apabila ditemuka. Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgesik untuk sedikt meringankan. Apabila klien menglami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.3.Perdarahan pervaginam yang hebat dan tidak teraturPastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila tidak ada kelainan potologis, perdarahan berkelanjutan serta prdarahan hebat, lakukan konseling dan pemantauan. Beri ibu profen(800mg, 3x sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3bulan).4.Benang yang hilang pastikan adanya kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom, periksa talinya di dalam saluran endoservik dan kavum uteri (apabila memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid briutnya. Apabila tidak ditemukan rujk ke dokter, lakukan x-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan AKDR yang hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien menentukan metode lain.5.Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya PRPPastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan menderita atau sangat dicurigai menderita gonorhoe atau infeksi klamidal, lakukan pengobatan yang memadai. Bila PRP, obati dan lepas AKDR sesudah 48 jam. ApabilaAKDR dikeluarkan beri metode lain sampai masalahnya teratasi.2.10KUNJUNGAN ULANG1.1 bulan pasca pemasangan2.3 bulan kemudian3.setiap 6 bulanberikutnya4.1 tahun sekali5.bila terlambat haid 1 minggu6.perdarahan banyak dan tidak teratur.

2.11ANGKA KEGAGALAN IUD1.Belum ada IUD yang 100% efektif2.Angka kegagalan untuk:a.IUD pada umumnya: 1-3 kehamilan per 100 wanita per tahunb.Lippes Loop dan First Generation Cu IUD: 2 kehamilan per 100 wanita per tahun.c.Second Generation Cu IUD