Makalah Konsep Dasar Pendidikan

35
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, para orang tua bersama kelompoknya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka sehingga mencapai kedewasaan. Bila orang tuanya hidup denagan bertani , maka anak anaknya pun diajar bertani melalui pengalaman langsung. Demikian juga jika orangtuanya berdagang, maka anaknyapun diajar berdagang. Pada masa itu belum ada program pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan keluarga atau kelompok oleh orang-orang di luar keluarga/kelompok, atau pendidikan yang terstruktur.sampai pada dimana pendidikan yang dilaksanakan dari telah berhasil mengembangbiakkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai tujuan pendidikan dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu, termasuk di Indonesia. 1

Transcript of Makalah Konsep Dasar Pendidikan

Page 1: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia.

Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan

perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, para orang tua

bersama kelompoknya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka

sehingga mencapai kedewasaan. Bila orang tuanya hidup denagan bertani , maka

anak anaknya pun diajar bertani melalui pengalaman langsung. Demikian juga

jika orangtuanya berdagang, maka anaknyapun diajar berdagang.

Pada masa itu belum ada program pendidikan yang dilaksanakan di luar

lingkungan keluarga atau kelompok oleh orang-orang di luar keluarga/kelompok,

atau pendidikan yang terstruktur.sampai pada dimana pendidikan yang

dilaksanakan dari telah berhasil mengembangbiakkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan.

Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari

generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia

melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai tujuan pendidikan dengan

pandangan hidup dan dalam latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu,

termasuk di Indonesia.

Tujuan dapat tercapai dengan melakukan proses pendidikan, yaitu kegiatan yang

memobilisas setiap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada

pencapaian tujuan. Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses pendidikan

yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

1.2. Permasalahan

Dari permasalahan di atas, maka permasalah yang diangkat dalam makalah ini

adalah :

1. Apa konsep pendidikan yang sesungguhnya ?

1

Page 2: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

2. Apa konsep pengajaran ?

3. Bagaimana hubungan antara pendidikan dan pengajaran dalam

menciptakan keberhasilan tujuan pendidikan ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah persentasi dan pembahasan ini adalah :

1. Agar mahasiswa , memahami beberapa dasar teori pendidikan dan konsep

pendidikan.

2. Agar mahasiswa , memahami beberapa dasar teori pendidikan dan konsep

pendidikan

3. Agar setiap mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya tentang dasar

teori pendidikan dan konsep pendidikan dalam pemecahan masalah belajar

dalam pendidikan dan tugasnya sehari hari.

4. Memahami teknologi pembelajaran yang dapat menciptakan proses belajar

dan pengalaman belajar yang optimal.

2

Page 3: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

II. PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu kata ini mendapat awalan me

sehingga menjadi kata mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.

Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,

dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya dalam

kamus besar bahasa indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran.

Berikut pengertian pendidikan menurut tinjauan etimologis dan

tinjauan terminologis :

1. Tinjauan etimologis

Istilah asing yang biasa dipakai unuk memaknai kata pendidikan

adalah ; padagogie (bahasa yunani) dan education (bahasa latin). Berikut

penjelasan istilah tersebut

a. Padegogie

Padegogie merupakan rangkaian dari dua kata dari bahasa yunani :

pias (anak) dan ago (saya membimbing) dengan demikian

padegogie berarti saya membimbing anak. Pada zaman yunani

kuno, anak golongan bangsawan biasanya diantar dan dijemput ke

sekolah oleh seorang pengasuh khusus yang disebut padagogos

b. Education

Menurut khursyid ahmad, istilah education berasal dari bahasa

latin ; e, ex (out) artinya keluar, dan ducere duc (mengatur,

memimpin, menyerahkan). Sehingga education memiliki arti :

mengumpulkan dan menyampaikan informasi (pelajaran) dan

menyalurkan/menarik bakat keluar. Dalam praktik pendidikan,

kegiatan-kegiatan seperti mengatur, memimpin dan mengarahkan

bakat anak merupakan aktivitas utama.

3

Page 4: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

2. Tinjauan Terminologis

Dari sudut pandang terminologis, pendapat para ahli pendidikan

cukup beragam dalam memberikan arti pendidikan.

a. MJ. Langeveld

Pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam usaha

membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing

adalah usaha yang didasari dan dilaksanakan dengan sengaja antara

orang yang dewasa dengan anak yang belum dewasa.

b. Hogeveld

Pendidikan adalah membantu anak supaya dia cukup cakap

menyelenggarakan tugas hidup atas tanggung jawabnya sendiri.

c. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada

anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggot

masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya

d. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan

nasional (pasal 1 ayat 1)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat bangsa dan negara .

Dalam perspektif yang luas, pendidikan diartikan sebagai

keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya (life long

education), yang bisa terjadi secara formal, nonformal, dan informal.

Dengan demikian dalam arti luas pendidikan tidak ada batas waktu dan

tempat, kapan saja, dimana saja, disengaja atau tidak.

Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan

(seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan

4

Page 5: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap,

dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan

nonformal disamping secara formal disekolah, madrasah dan institusi-

institusi lainnya

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi

suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya

kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui dua sasaran

yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka

yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

Crow (dalam Supriyatno, 2001) mengatakan bahwa pendidikan

diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan

kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu

harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk

memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-

elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan

yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-

pengalaman dan belajar.

Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk

menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku,

pikiran dan sikapnya (Thompson, 1993). Sedangkan Darnelawati (1994)

berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang

berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas

dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,

pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil

dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran

karena pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Padahal

mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan formal sebagai

kegiatan menyampaikan meteri pelajaran kepada siswa agar ia menerima

dan menguasai materi pelajaran tersebut, dengan kata lain siswa tersebut

memiliki ilmu pengetahuan.

5

Page 6: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak

untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan

berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan

tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit

pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai

lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan

terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ” Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal

dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya

membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan

pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan

(2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar,

membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.

Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbing

atau ” pedagog”, dalam perkembangannya, istilah pendidikan ( pedagogy ) berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa

secara sadar dan bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan kemudian tumbuh

konsep pendidikan seumur hidup ( lifelong education ), yang berarti pendidikan

berlangsung sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dalam

setiap saat selama ada pengaruh lingkungan. Untuk memberi pemahaman akan

batasan pendidikan berikut ini dikemukakan sejumlah batasan pendidikan yang

dikemukan para ahli yaitu :

1) Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 ).

(2) Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod, 1989 ).

6

Page 7: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

(3) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala

lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai

pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal ( Mudyahardjo, 2001:6 )

(4) Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses

dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan

( Muhibinsyah, 2003:10 )

(5) Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan ( seperti

sekolah dan madrasah ) yang dipergunakan untuk menyempurnakan

perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan

sebagainya ( Dictionary of Psychology, 1972 ).

(6) Dalam arti luas pendidikan melipuyi semua perbuatan dan usaha dari generasi

tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan

ketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar

dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya

pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan

pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan

mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya

( Poerbakawatja dan Harahap, 1981 ).

(7) Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan

kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya

intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada

tabiat manusia dan kepada sesamanya.

(8) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan

7

Page 8: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( UUSPN No. 20

Tahun 2003 ).

2.2. Hakekat dan Teori Pendidikan

Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-

konsep, ada yang berfungsi sebagai :

a. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah

teori

b. definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan

makna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.

Asumsi pokok pendidikan adalah :

a. pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi

aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya;

b. pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-

hal yan baik atau norma-norma yang baik, dam

c. pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan

berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan

individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.

Pendidikan dipandang dari sudut keilmuan tertentu seperti :

a. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan

pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi.

b. Antrophologi memandang pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses

pemindahan budaya dari generasi ke generasi.

8

Page 9: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

c. Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu, yaitu

mengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secar

optimal. Psikologi menurut Woodward dan Maquis ( 1955 : 3 ) adalah

studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam

keseluruhan ruang hidupnya.

d. Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal

insani ( human capital ) yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

suatu bangsa.

e. Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara yang

diharapkan ( civilisasi ) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang

tangguh.

Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori

pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana soyogyanya

pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan

pendidikan secara konkretnya. Teori pendidikan disusun seperti latar belakang

yang hakiki dan sebagai rasional dari praktek pendidikan serta pada dasarnya

bersifat direktif. Istilah direktif memberi makna bahwa pendidikan itu

mengarah pada tujuan yang pada hakekatnya untuk mencapai kesejahteraan

bagi subjek didik.

2.3. Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran

Pada dasarnya ”mengajar” adalah membantu ( mencoba membantu )

seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar

itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinya

mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan

dan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan

melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :

9

Page 10: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

1. Bimbingan yaitu pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan

penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan dan

menanggulangi masalahnya sendiri.

2. Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam

proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan peserta

didik.

3. Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan

keterampilan tertentu.

Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang relevan bukanlah

antara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran sebagai suatu

profesi dengan pendidikan.

2.4. Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan

rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20

tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.5. Konsep dan Makna Belajar

Konsep Belajar.

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan

tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit

(tersembunyi). Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar

tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah :

10

Page 11: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

a. Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran

atau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-

reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori

penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan pembentukan pola

hidup.

c. Sikomotorik yaitu kemepuan yang mengutamakan keterampilan jasmani

terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,

gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

Belajar Menurut Pandangan Skiner.

Belajar menurut pandanag B.F.Skiner (1958) adalah suatu proses

adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Menurut Skiner dalam belajar ditemukan hal-hal berikut :

1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar,

2. Respon si belajar,

3. Konsekwensi yang bersifat menggunakan respon tersebut,baik

konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman.

Skinner menbagi dua jenis respon dalam proses belajar yakni :

1. respondents response yaitu respon yang terjadi karena stimuli khusus,

perangsang-perangsang yang demikian ini mendahului respons yang

ditimbulkannya.

2. operants conditioning dalam clasical condotioning menggambarkan suatu

situasi belajar dimana suatu respons dibuat lebih kuat akibat reinforcement

langsung yaitu respon yang terjadi karena situasi random.

11

Page 12: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

Menurut Skinner mengajar itu pada hakekatnya adalah rangkaian dari

penguatan yang terdiri dari suatu peristiwa dimana prilaku terjadi, perilaku itu

sendiri, dan akibat perilaku.

Belajar Menurut Pandangan Robert M. Gagne

Menurut Gagne (1970), Belajar merupakan kegiatan yang kompleks,

dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebab oleh

stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan

oleh pelajar. Belajar terdiri dari tiga komponen penting yakni kondisi

eksternal yaitu stimulus dari lingkungan dari acara belajar, kondisi internal

yang menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa, dan hasil

belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek,

keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.

Robert M. Gagne mengemukakan delapan tipe belajar yang membentuk suatu

hirarki dari paling sederhana sampai paling kompleks yakni :

1. belajar tanda-tanda atau isyarat (Signal Learning) yang menimbulkan

perasaan tertentu, mengambil sikap tertentu,yang dapat menimbulkan

perasaan sedih atau senang.

2. belajar hubungan stimulus-respons (Stimulus Response-Learning)dimana

respon bersifat spesifik, tidak umum dan kabur.

3. belajar menguasai rantai atau rangkaian hal (Chaining Learning)

mengandung asosiasi yang kebanyakan berkaitan dengan keterampilan

motorik.

4. belajar hubungan verbal atau asosiasi verbal (Verbal Association) bersifat

asosiatif tingkat tinggi tetapi fungsi nalarlah yang menentukan.

5. belajar mebedakan atau diskriminasi (Discrimination Learning) yang

menghasilkan kemampuan membeda-bedakan berbagai gejala.

12

Page 13: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

6. belajar konsep-konsep (Concept Learning) yaitu corak belajar yang

menentukan ciri-ciri yang khas yang ada dan memberikan sifat tertentu

pula pada berbagai objek.

7. belajar aturan atau hukum-hukum (Rule Learning) dengan cara

mengumpulkan sejumlah sifat kejadian yang kemudian dalam macam-

macam aturan.

8. belajar memecahkan masalah (Problem Solving) menggunakan aturan-

aturan yang ada disertai proses analysis dan penyimpulan.

Inti dari pembelajaran tersebut adalah interaksi dan proses untuk

mengungkapkan ilmu pengetahuan oleh pendidik dan peserta didik yang

menghasilkan suatu hasil belajar.

Ada tiga aspek perkembangan intelektual yang diteliti oleh Jean Piaget yaitu :

1. Struktur, yaitu ada hubungan fungsional antara tindakan pisik, tindakan

mental, dan perkembangan berpikir logis anak.

2. Isi, yaitu pola perilaku anak yang khas yang tercermin pada respon yang

diberikannya terhadap berbagai masalah atau masalah yang dihadapinya.

3. Fungsi, yaitu cara yanag digunakan organisme untuk membuat kemajuan

intelektual.

Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa belajar dalam hal ini

dapat mengandung makna sebagai perubahan struktural yang saling

melengkapi antara asimilasi dan akomodasi dalam proses menyusun kembali

dan mengubah apa yang telah diketahui melalui belajar.

13

Page 14: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

Belajar Menurut Pandangan Carl R. Rogers

Menurut pendapat Carl R. Rogers (Ahli Psikoterapi) praktek

pendidikan menitikberatkan pada segi pengajaran, bukuan pada siswa yang

belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa

hanya menghafalkan pelajaran.

Langkah-langkah dan sasaran pembelajaran yang perlu dilakukan

oleh guru menurut Rogers adalah meliputi : guru memberi kepercayaan

kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur, guru dan siswa

membuat kontrak belajar, guru menggunakan metode inquiri atau belajar

menemukan (discovery learning), guru menggunakan metode simulasi, guru

mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan

berpartisipasi dengan kelompok lain, guru bertindak sebagai fasilitator belajar

dan sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram agar tercipta

peluang bagi siswa untuk timbulnya kreatifitas dalam belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 1999:17).

Jadi dapat ditegaskan belajar menurut Carl R. Rogers adalah untuk

membimbing anak kearah kebebasan dan kemerdekaan, mengetahui apa yang

baik dan yang buruk, dapat melakukan pilihan tentang apa yang dilakukannya

dengan penuh tanggung jawab sebagai hasil belajar. Kebebasan itu hanya

dapat di pelajari dengan memberi anak didik kebebasan sejak mulanya sejauh

ia dapat memikulnya sendiri, hal ini dilakukan dalam konteks belajar.

Belajar Menurut Pandangan Benjamin Bloom

Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi atas hirarki atau taksonomi

menurut Benjamin Bloom (1956) menjadi tiga kawasan (dominan) yaitu :

domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang

terdiri atas 6 macam kemampuan yang disusun secara hirarki dari yang paling

sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analysis, sintesis dan penilaian; domain afektif mencakup

14

Page 15: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

kemampuan-kemapuan emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu

hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun secara hirarki

yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan

karakterisasi diri; domain psikomotor yaitu kemampuan-kemampuan motorik

menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri dari : gerakan repleks,

gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan jasmani, gerakan terlatih,

dan komunikasi nondiskursif.

Jadi dapat ditegaskan bahwa belajar adalah perubahan kualitas

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf

hidupnya sebagai pribadi, masyarakat, maupun sebagai mahluk Tuhan Yang

Maha Esa.

Belajar Menurut Pandangan Jerome S. Bruner

Menurut Bruner (1960) dalam proses belajar dapat dibedakan

dalam tiga fase yaitu : informasi, transpormasi dan evaluasi.Bruner

mengemukan empat tema pendidikan, tema pertama mengemukan pentingnya

arti struktur pengetahuan, tema kedua ialah tentang kesiapan (readines) untuk

belajar, tema ketiga menekankan nilai intuisi dalam proses pendidikan, tema

keempat ialah tentang motivasi atau keinginan untuk belajar, dan cara-cara

yang tersedia pada para guru untuk merangsang motivasi itu.

Bruner menyimpulkan bahwa pendidikan bukan sekedar persoalan

teknik pengelolaan informasi, bahkan bukan penerapan teori belajar dokelas

atau menggunakan hasil ujian prestasi yang berpusat pada mata pelajaran.

15

Page 16: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

2.6. Teori Belajar

Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut

pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme dan teori

cognitive gestalt-filed.

a. Teori Disiplin Mental

Teori belajar ini dikembangkan tanpa didasari eksperimen, ini

berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif, teori ini

menganggap bahwa dalam belajar mental siswa didisiplinkan atau dilatih.

Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental ialah teori

perkembangan alamiah. Menurut teori ini, anak itu akan berkembang

secara alamiah.

Teori yang berlawanan dengan teori disiplin mental dan

pengembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang merupakan suatu

asosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental

bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahui

seseorang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar

merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengan

gagasan lama yang sudah membentuk pikiran.

b. Teori Behaviorisme

Ada beberapa ciri dari teori ini yaitu : mengutamakan unsur-unsur

atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanisme, menekankan peranan

lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, dan

menekankan kepentingan latihan. Tokoh yang mengembangkan teori ini

adalah Thorndike yang mengemukan tiga prinsip aatu hukum dalam

belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan

untuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila banyak

16

Page 17: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik.

Prinsip belajar menurut teori behaviorisme yang dikemukan oleh

Harley dan Davis (1978) yang banyak dipakai adalah : proses belajar dapat

terjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat secara aktif didalamnya,

materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur

sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu proses tertentu

saja, tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga

siswa dapat dengan segera mengetahui apakah respon yang diberikan betul

atau tidak, dan perlu diberikan penguatan setiap kali siswa memberikan

respon apakah bersifat positif atau negatif.

c. Teori Cognitive Gestalt-Filed

Teori Belajar Gestalt meneliti tentang pengamatan dan problem

solving, dari pengamatanya ia menyesalkan penggunaan metode

menghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid belajar dengan

pengertian bukan hafalan akademis.

Suatu konsep yang penting dalam psikologis Gestalt adalah tentang

insight yaitu pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-

hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan

potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu

kesatuan yang utuh.

Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung

seketika, tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial,

sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna yang berarti.

Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu pemahaman

yang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari, manakala

17

Page 18: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

perhatian makin ditujukan kepada objek yang dipelajari itu telah mengerti

dan dapat apa yang dicari.

2.7. Makna dan Ciri Belajar

Menurut para ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang

memperoleh berbagai kecakaapn, keterampilan dan sikap. Belajar

merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan,

maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.

Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik

antara lain : belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek

kepribadian yang berfungsi terus menerus, belajar hanya terjadi dari

pengalaman yang bersifat individual, belajar merupakan kegiatan yang

bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar menghasilkan perubahan yang

menyeluruh, melibatkan selusuh tingkah laku secara integral, belajar

adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling sederhana

sampai pada yang kompleks.

2.8. Prinsip-Prinsip Belajar

Ada berbagai prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli

psikologi pendidikan terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan maka

hubungan itu diperkuat, Spread of effect yaitu emosional yang mengiringi

kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi

kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of exercice yaitu hubungan

antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan,

dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan

pertama akan sulit digoyahkan.

Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai

hasil eksperimen para ahli psikologi yang berlaku secara yaitu : motivasi,

pembentukan, kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar,

18

Page 19: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

feedback, response, trial and error , transfer dalam belajar dapat bersifat

positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat individual.

2.9. Syarat Agar Peserta Didik Berhasil Belajar

Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan

sebagai berikut : kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa,

menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran, bakat dan minat

yang khusus, menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk

meneruskan pelajaran, menguasai salah satu bahasa asing, stabilitas psikis,

kesehatan jasmani, kehidupan ekonomi yang memadai, menguasai teknik

belajar disekolah dan diluar sekolah.

2.10. Cara Belajar yang Baik

Cara belajar baik secara umum yaitu : belajar secara efisien,

mampu membuat berbagai catatan, mampu membaca, siap belajar,

keterampilan belajar, memahami perbedaan belajar pada tingkatan sekolah

seperti SD, SMP, dan SMU, dukungan orang tua yang paham akan

perbedaan, status harga diri lebih kurang.

Menurut Rusyam cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar

adalah : menetapkan target belajar, menghindari saran dan kritik yang

negatif, menciptakan situasi belajar, menyelenggarakan remedial program,

dan memberi kesempatan agar peserta didik memperoleh pengalaman

yang sukses.

2.11. Strategi Mempelajari Buku Teks

Salah satu hal yang penting dalam belajar adalah membaca buku

teks yang berisi materi pelajaran.Kiat untuk memahami buku teks disebut

metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review). Survey yaitu

menjelajahi seluruh buku yang tersedia di perpustakaan dan tempat lain

19

Page 20: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

yang berhubungan dengan mata pelajaran. Dilanjutkan dengan question

yaitu bertanya dalam mengarahkan membaca kritis, kemudian membaca

ialah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis.

Kemudian dilakukan recite yaitu mengulang isi buku pelajaran yang telah

dipelajari (berkaitan dengan ide, pengertian, dan analysis) sehingga

mendapatkan ide-ide pokok dari buku tersebut. Sedangkan review yaitu

meninjau kembali seluruh bahan pelajaran yang telah dipelajari secara

menyeluruh. Dengan menggunakan metode SQ3R dapat diharapkan lebih

memuaskan dan dapat lebih memberikan pemahaman yang luas tentang

materi pelajaran yang terdapat dalam buku tes tersebut.

2.12 Pengertian Pengajaran

Pengajaran merupakan aktivitas atau proses yang berkaitan dengan

penyebaran ilmu pengetahuan atau kemahiran yang tertentu. Meliputi perkara-

perkara seperti aktivitas perancangan, pengelolaan, penyampaian, bimbingan

dan penilaian dengan tujuan menyebarkan ilmu pengetahuan atau kemahiran

kepada pelajar-pelajar dengan cara yang berkesan.

Pendidikan identik dengan pengajaran yang membedakan keduanya

hanya masalah waktu. Istilah pengajaran lebih dikenal dizaman dulu

(pengertian lama).

Pengajaran merupakan pembinaan terhadap anak didik yang hanya

menyangkut segi kognitif dan psikomotor saja yaitu agar anak lebih banyak

pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis, objektif ,dan terampil

dalam mengerjakan sesuatu. Tujuan pengajaran lebih mudah ditentukan dari

tujuan pendidikan.

Adapun menurut kamus besar bahasa Indonesia (1991) berasal dari

kata “ajar”, artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui

(diturut). Kata mengajar berarti memberi pelajaran. Contoh : guru itu

mengajar murid matematika, sedangkan kata mengajarkan berarti memberikan

pelajaran. Contoh : siapa yang mengajarkan matematika kepada murid kelas

IV? Berdasarkan arti-arti ini, kemudian kamus besar bahasa Indonesia itu

20

Page 21: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

mengartikan pengajaran sebagai proses pembuatan, cara mengajar atau

mengajarkan.

Sedangkan istilah pengajaran dalam bahasa inggris disebut instruction

atau teaching. Akar kata instruction adalah kata instruct, artinya to direct to do

something; to teach to do something; to furnish with information, yakni

memberi pengarahan agar melakukan sesuatu, mengajar untuk melakukan

sesuatu, memberi informasi. Istilah pengajaran menurut Reber (1998) berarti :

pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan.

Sementara itu Tardif (1987) memberi arti pengajaran secara terperinci

yaitu : A preplanned, goal directed educational process designed to facilitate

learning, yaitu pengajaran adalah sebuah proses pendidikan yang sebelumnya

direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk

mempermudah belajar.

21

Page 22: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain.

Pendidikan adalah usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur,

dan berencana dengan maksud mengubah tingkah laku manusia kearah yang di

inginkan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang

Pendidikan adalah proses yng berlangsung seumur hidup. Prinsip ini juga

mengharuskan adanya kontinuitas dan sinkronisasi dari pendidikan yang

berlangsung di sekolah maupun diluar sekolah.

Belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa saja, baik yang disengaja dirancang

maupun yang diambil manfaatnya.

kualitas proses dan pencapaian hasil pendidikan yang optimal harus menggunakan

teknologi pendidikan

Dalam Proses pembelajaran , teknologi merupakan pengembangan, penerapan,

penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas belajar manusia.Semua itu dapat terwujud dengan adanya komunikasi.

22

Page 23: Makalah Konsep Dasar Pendidikan

Daftar Pustaka

http://dinaict,blogspot.com

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi

Pendidikan. Kencana .Edisi I Cetakan 3 . Jakarata

Syukur, fatah. 2005. Teknologi Pendidikan.RaSAIL.

Edisi Pertama.Semarang

Prawiradilaga, Dewi Salma dan Siregar, Evelione, 2007.

Mozaik tenologi pendidikan, Kencana . Jakarta

Seels, Barrara B. Richey,Rita C dalam Miarso, Yusufhadi

et.ad (Penerjemah} 1994. Teknologi pembelajaran,

Definisi dan kawasannya. Seri pustaka Teknologi

Pendidikan No. 12. jakarta

Apa Teori ?

Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai sesuatu

peristiwa. (Kamus Besar Indonesia cetakan ke IV th 1995)

Konsep Pendidikan

Konsep adalah pengertian yang di abstrakkan dari peristiwa kongkrit (Kamus

Besar Indonesia cetakan ke IV th 1995)

23