Makalah Komunitas Kasus 1-1

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari- hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu perlu pemberdayaan Tim 1

description

community nursing

Transcript of Makalah Komunitas Kasus 1-1

Page 1: Makalah Komunitas Kasus 1-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu

Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah

Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang

sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah

upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan

bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip

hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum

sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat

pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis

yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada

peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan

pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik,

mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum

terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu perlu

pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka

memantapkan pelaksanaan program UKS ke depan.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut

kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana

keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.

1

Page 2: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia

yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial

serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya

manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang

optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara

terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini sampai dengan

usia lanjut. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan

salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada

peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan

kualitas fisik penduduk.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,

penjelasan yang lebih mendalam mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

1.3 Permasalahan

Perawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di

wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan

data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva

anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor

31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga

49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah

ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan

melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan

model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.

1.4 Rumusan Masalah

1. Konsep UKS ?

2. Bagaimana Asuhan Keperawatan UKS ?

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah

metode pustaka dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data

2

Page 3: Makalah Komunitas Kasus 1-1

penting dari berbagai sumber seperti website dan situs-situs internet serta

buku-buku yang ada.

KASUS I (KOMUNITAS 4)

Perawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di

wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan

data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva

anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor

31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga

49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah

ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan

melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan

model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.

STEP 1

-

STEP 2

1. Standar model UKS ? (Sifa)

2. Standar dan syarat healthy school ? (Nurul K)

3. Kriteria dan tugas kader kesehatan sekolah ? (Indah)

4. Kader kesehatan sekolah ditentukan oleh puskesmas/sekolah ? (Nisa)

5. Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ? (Hannifah)

6. Peran perawat UKS ? (Novi)

7. Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak SD ? (Siti H )

8. Promosi kesehatan seperti apa untuk anak SD ? (Riska)

9. Apakah orang tuan berperan serta dalam promosi kesehatan dan pemberian

asuhan keperawatan ? (Riska)

10. Pengkajian keperawatan untuk anak SD ? (Novi)

11. Waktu pengkajian dilakukan rutin atau hanya setiap ada masalah ? (Siti H)

12. Peran sekolah dalam mewujudkan healthy school ? (Sifa)

3

Page 4: Makalah Komunitas Kasus 1-1

13. Promo kesehatan dilakukan sekali atau beberapa kali untuk anak SD ?

(Erma)

STEP 3

1. LO

2. Dilakukan Upaya Preventif, konseling, Promosi kesehatan, Kantin sehat

(Nisa)

Tidak hanya primer, tapi ada sekunder seperti promosi kesehatan, tersier

seperti pengobatan untuk injuri (Novi)

3. Kriteria kader yaitu siswa yang berprestasi dan siswa yang ikut pelatihan.

Tugasnya yaitu role model.

4. Penanggung jawab UKS yaitu dari puskesmas (Koordinator)

Pelaksana yaitu dari pihak sekolah

Dokter kecil dan perawat kecil yaitu kader kesehatan di sekolah

5. LO

6. Melakukan perawatan jika ada anak yang injuri dan juga sebagai

pengganti orang tua ( Nurul K)

Sebagai edukator (pemberian penkes) yaitu Personal Hygiene (kuku

kotor), Olah raga teratur (Overweight), Sikat gigi dengan benar (Karies

gigi). (Indah)

7. Asuhan keperawatan untuk anak SD yaitu Pengkajian terlebih dahulu,

Analisa data, Diagnosa, perencanaan dan implementasi. (Ibu Sheizi)

Implementasinya menggunakan media ( poster dan video), dengan

nyanyian atau lagu, bisa juga berupa permainan. (Erma)

Menyediakan konseling kepada siswa SD (psikologis) (Novi)

8. Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan yaitu mencuci tangan dengan

benar (6 langkah), sikat gigi dengan benar, dan pemberian obat cacing.

Seluruh warga sekolah berperan dalam menunjang fasilitas. (Hannifah)

9. Harus ada keterlibatan orang tua dalam promosi kesehatan dan pendidikan

kesehatan, sebagai contoh : orang tua harus meenyuruh anak sarapan

sebelum sekolah. (Siti H)

Orang tua berperan sebagai pendukung yang telah ada di sekolah (Nisa)

4

Page 5: Makalah Komunitas Kasus 1-1

HEALTHY SCHOOL

Puskesmas

Sekolah Dasar

Kriteria

Upaya mewujudkan healthy school

Upaya primer

PREVENTIFPROMOTIFEdukator,konselor, care giver, researcher,advokacator

PERAN PERAWAT

Primer, sekunder, tersier.

10. Pengkajian meliputi atropometri, kebersihan diri dan pemeriksaan Hb

(Sifa)

11. Pengkajian biasanya sudah diprogramkan puskesmas untuk sekolah dan

bersifat rutin. (Sifa)

12. Peran sekolah untuk mewujudkan healthy school yaitu menyediakan

fasilitas disekolah untuk promosi kesehatan. Sebagai contoh : untuk cuci

tangan dan gosok gigi, pihak sekolah menyediakan wastafel serta

menyediakan pasta gigi. Menyediakan kantin sehat, membentuk doker dan

perawat cilik. (Siti H)

Sekolah juga harus berperan sebagai pemberi kebijakan (Riska)

Kebijakan-kebijakan sekolah yaitu penyedia fasilitas, koordinator UKS,

mewajibkan bawa bekal atau sarapan pagi, senam pagi, pemeriksaan kuku

dan mulut, kebijakan dalam program UKS. (Riska, Nurul L, Hannifah,

Nisa)

13. Frekuensi pemberian promkes tergantung dari kebutuhan. Misalnya :

penkes harus disertai evaluasi dan follow up. (Novi)

Promkes biasanya dilakukan pada saat penerimaan murid baru berdasarkan

dari puskesmas (Nisa).

Sponsor yang bekerja sama dengan sekolah, seperti mencuci tangan, gosok

gigi, meningkatkan gizi)

MIND MAP

5

Page 6: Makalah Komunitas Kasus 1-1

LO

Standar model UKS ?

Standar dan syarat healthy school ?

Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak ?

Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ?

Promkes ( Upaya preventif atau Upaya Promotif) ?

6

Page 7: Makalah Komunitas Kasus 1-1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 USAHA KESEHATAN SEKOLAH

2.1.1 PENGERTIAN UKS

b. Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangkan

meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat

anak usia sekolah

c. Wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat

kesehatan anak usia sekolah yang berada di sekolah sedini mungkin.

2.1.2 TUJUAN UKS

1. Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan

peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.

2. Tujuan khusus

Untuk menumpuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat

kesehatan peserta didik yang mencakup :

a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah

b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, dan sosial

c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan

untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi

aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah

d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah

e. Meningkatkan daya tingkat dan daya hayat terhadap pengaruh

buruk narkotika, alkohol, rokok, dan obat berbahaya lainnya.

7

Page 8: Makalah Komunitas Kasus 1-1

2.1.3 RUANG LINGKUP UKS

Tercermin dalam Tri Program UKS dan dikenal dengan TRIAS

UKS yang meliputi :

1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan berupa :

a. Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehat

b. Sikap tanggap tentang masalah kesehatan

c. Latihan atau praktik kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-

hari

2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan berupa :

a. Pelayanan kesehatan

b. Pemeriksaan murid

c. Pengobatan ringan dan P3K serta P3P

d. Pengawasan warung sekolah

e. Penetapan pelaporan tentang keadaan oenyakit dan sebagainya

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah-sekolah sehat, berupa :

a. Penghijauan

b. Air bersih

c. Kebun dan apotik hidup

d. Halaman bersih

e. Pemberantasan sarang nyamuk

Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias

UKS) antara lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan

pembinaan lingkungan sekolah sehat.

1. Pendidikan Kesehatan

Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh

kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan

lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang

diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang.

8

Page 9: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Tujuan:

a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup

sehat dan teratur.

b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.

c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan

dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.

d. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan

syarat kesehatan.

e. Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat

dalam kehidupan sehari-hari.

f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan

berat badan yang seimbang.

g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan

penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan

dalam kehidupan sehari-hari.

h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.

i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang

optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap

penyakit.

Pelaksanaan

Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.

a. Kegiatan Kurikuler

Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam

pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata

pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.

Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,

penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan

peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.

9

Page 10: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi,

makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat

kesegaran jasmani.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan

pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah

dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan

siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan

kesehatan antara lain: kemah, ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-

lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan

kehidupan sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah

sehat, dan lain-lain.

Cara untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatan

a. Penyajian/ceramah

Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,

demontrasi, bimbingan, Permainan dan penugasan oleh guru dengan

mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.

b. Menanamkan Kebiasaan

Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk

melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta

pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan kepala

sekolah serta petugas kesehatan.

2. Pelayanan Kesehatan

Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),

pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara

serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah

10

Page 11: Makalah Komunitas Kasus 1-1

pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan

teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Tujuan Umum:

Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga

masyarakat secara optimal.

Tujuan Khusus:

a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup

sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.

b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan

mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.

c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat

penyakit/kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan

peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.

d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun

lingkungan.

1.) Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)

Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa:

Latihan ketrampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan,

dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran

kesehatan, antara lain:

a. Dokter Kecil

b. Kader Kesehatan Remaja

c. Palang Merah Remaja

d. Pembinaan warung sekolah sehat.

e. Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor

pembawa penyakit.

f. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.

2.) Kegiatan Pencegahan (Preventif)

Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan

pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses

11

Page 12: Makalah Komunitas Kasus 1-1

penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan. Kegiatan preventif ini

berupa:

a. Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat

khusus untuk penyakit-penyakit tertentu.

b. Penjaringan kesehatan anak sekolah.

c. Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.

d. Imunisasi peserta didik.

e. Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas

sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.

f. Konseling kesehatan di sekolah.

3.) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)

Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat

proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar

dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah:

a. Diagnosa dini

b. Pengobatan ringan

c. Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada

penyakit

d. Rujukan medik

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah

Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat

sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi

pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar

yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan keterampilan

peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan ini meliputi:

1. Program pembinaan lingkungan sekolah

12

Page 13: Makalah Komunitas Kasus 1-1

1.1 Lingkungan fisik sekolah meliputi:

a. Penyediaan air bersih

b. Pemeliharaan penampungan air bersih

c. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah

d. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah

e. Pemeliharaan WC/kakus

f. Pemeliharaan kamar mandi

g. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan,

laboratorium dan tempat ibadah

h. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah

i. Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.

1.2 Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan

mental dan sosial ini dilakukan dalam bentuk kegiatan:

a. Konseling kesehatan

b. Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan

c. PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja

2. Pembinaan lingkungan keluarga

Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan:

1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal–hal yang

berhubungan dengan kesehatan.

2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik

dalam pelaksanaan hidup sehat.

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:

1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.

2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.

3. Pembinaan masyarakat sekitar

Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara:

1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan

lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah yang sehat.

13

Page 14: Makalah Komunitas Kasus 1-1

2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.

2.1.4 SASARAN UKS

1. Sasaran UKS

Sasaran UKS adalah Anak-anak sekolah dari tingkat dasar hingga

menengah. Untuk sekolah dasar diprioritaskan pada kelas I,III,VI karena :

a. Kelas I : merupakan fase lepas dari pengawasan orang tua, kontak

dengan penyakit kemungkinannya lebih besar karena ketidaktahuan

dan ketidakmengertian tentang kesehatan.

b. Kelas III : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dan langkah-

langkah selanjutnya dalam program pembinaan UKS

c. Kelas VI : mempersiapkan kesehatan siswa ke jenjang pendidikan

selanjutnya.

2. Sasaran Pembinaan

a. Peserta didik

b. Pembina UKS : Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan),

Pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah)

c. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan

d. Lingkungan : sekolah, keluarga, masyarakat

2.2 HEALTHY SCHOOL

2.2.1 Pengertian Healthy School

DalamUndang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal

79 menyatakan bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup

sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis

dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas

(Kemendikbud, 2012).

Sekolah Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib,

aman, rapih dan kekeluargaan pesertadidiknya sehat dan bugar serta

senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat (Kemendikbud, 2012).

14

Page 15: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Sekolah sehat di Indonesia dapat dicapai bila sekolah melaksanakan

program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)melalui tiga program UKS (Trias

UKS) yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan

lingkungan sekolahsehat, serta melaksanakan upaya-upaya peningkatan

kebugaran jasmani secara baik melalui program pendidikan jasmani

(http://usahakesehatansekolah.comdiaksespada 15 April 2014 13:26 WIB).

Jadi sekolah sehat adalah sekolah yang memiliki lingkungan yang

bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih, dimana peserta didiknya sehat dan

bugar serta senantiasa berprilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dicapai

melalui trias UKS.

2.2.2 IndikatorKunci Healthy School

Menurut Tim Pembina Usaha KesehatanSekolah (UKS) Pusat, sekolah

sehat memiliki 10 indikator kunci diantaranya:

1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75m2/anak

2. Tingkat kebisingan<45 db

3. Memiliki halaman/ lapangan/ aula untuk pendidikan jasmani

4. Memiliki sumber lingkungan sekolah yang bersih, rindang, dan nyaman

5. Memilikisumber air bersihyang memadai (jaraksumber air bersihdanseptic

tank minimal 10m)

6. Ventilasikelas yang memadai

7. Pencahayaankelas yang memadai (terang)

8. Memilikikantinsekolah yang memenuhisyaratkesehatan

9. Memiliki kamar mandi/ WC yang cukup jumlahnya (memenuhi rasio WC

terhadap siswa laki-laki = 1:40 dan rasio WC terhadap siswa perempuan =

1:25)

10. Menerapkan kawasan tanpa rokok

2.3 PERAN PERAWAT KOMUNITAS SECARA UMUM

15

Page 16: Makalah Komunitas Kasus 1-1

2.3.1 Peran Perawat

The National Assocation of School nurses (NASN) menyatakan ada tiga

peran perawat komunitas di sekolah yaitu : peran klinik (generalist clinic role),

peran perawatan primer (Primary care role), peran manajemen (Management

role).

Generalist Clinic Role

Perawat komunitas dalam peran klinik akan Perawat komunitas dalam peran

klinik akan melakukan memberi pelayanan, konseling, pendidikan kesehatan

kepada siswa dan keluarga. Pelayanan ini diintegrasikan dengan program

sekolah.

Perawat generalist ini bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama

jam sekolah.

Perawat generalist ini bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama

jam sekolah. Perawat membaur dengan fungsional sehari-hari komunitas

sekolah.

perawat komunitas di sekolah adalah mengidentifikasi siswa, keluarga, dan

guru dari resiko gangguan kesehatan (case finding) gangguan kesehatan (case

finding), mengembangkan dan implementasi intervensi yang sesuai dengan

kebutuhan kesehatan dan menyusun kebijakan dan program yang sesuai untuk

kebijakan dan program yang sesuai untuk memecahkan permasalahan baik

yang aktual maupun potensial.

Primary Care Role

Perawat komunitas melaksanakan tehnik perawat komunitas melaksanakan

tehnik tindakan keperawatan sesuai prosedur. Selain itu dalam melaksanakan

perannya berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang lain. Beberapa item yang

menjadi perhatian dalam peran ini antara lain : kesehatan fisik, Kesehatan

emosional, kebiasaaan (makan, merokok), perhatian sosial (lingkungan rumah,

kemiskinan).

16

Page 17: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Management role

a) Mengembangkan, koordinasi, dan evaluasi engembangkan, koordinasi, dan

evaluasi program kesehatan sekolah.

b) Mengembangkan dan implementasi kebijakan dan prosedur kesehatan

sekolah

c) Manajemen kasus pada siswa dan keluarga dengan kebutuhan kesehatan yang

khusus

d) Supervisi dan evaluasi pada tenaga kesehatan lain dan mendukung personal.

Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 :

1.      Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.

2.      Peran Sebagai Advokat ( Pembela) Klien

3.      Peran Sebagai Edukator

4.      Peran Sebagai Koordinator

5.      Peran Sebagai Kolaborator

6.      Peran Sebagai Konsultan

7.      Peran Sebagai Pembeharu

2.3.3 Peran perawat dalam kegiatan UKS

1.) Sebagai pelaksana

a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik

dengan melakukan pengumpulan data, analisa data perumusan

masalah dan prioritas masalah.

b. Menyusun rencana kegiatan UKS bersama pembina UKS di

sekolah

c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai perencanaan

d. penilaian dan pemantauan kegiatan UKS

e. Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan rencana kegiatan yang

disusun

2.) Sebagai pengelola

17

Page 18: Makalah Komunitas Kasus 1-1

Perawat yang ditunjuk oleh pihak puskesmas, bertangung jawab

sebagai koordinator dalam mengelola kegiatan UKS dan ikut terlibat

dalam tim pengelolaan UKS.

3.) Sebagai penyuluh

Perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik

yang berisifat umum dan klasikal atau secara tidak langsung pada saat

melaksanakan pemeriksaan fisik peserta didik secara perorangan.

2.3.4 Fungsi Perawat Sekolah

1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan

memberikan pendidikan kesehatan kepada semua orang/ populasi yang

ada di sekolah

2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki

lingkungan fisik dan sosial dan sekolah

3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program

kesehatan masyarakat.

2.4 Nursing Process

2.4.1 Pengkajian

a. Dimensi Fisik

1. Usia

Tidak diketahui usia dalam kasus

2. Genetic

Tidak teridentifikasi

3. Fungsi fisiologis

- 18,5% siswa overweight

- 16,7% konjungtiva anemis

- 48,6% karies gigi

18

Page 19: Makalah Komunitas Kasus 1-1

- 31,6% siswa berkuku kotor

- Status imunisasi tidak teridentifikasi

b. Dimensi Psikologis

- Di SDN 1 belum terdapat promkes, kegiatan penyuluhan

- Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa

- Kaji tipe disiplin di sekolah

- Kaji tekanan pada siswa untuk penampilan

- Kaji bagaimana kualitas hubungan orang tua siswa dengan pihak sekolah

c. Dimensi Fisik Sekolah

- Terdapatnya hazard di daerah SDN 1 belum teridentifikasi

- Kaji kondisi lingkungan sekolah

- Kaji apakah terdapat tempat bermain

- Kaji apakah ada binatang di lingkungan sekolah

- Kaji bagaimana lingkungan di sekolah

- Kaji bagaimana tingkat kebisingan

- Kaji bagaimana keadaan lingkungan sekolah

- Kaji apakah ada tanaman beracun

d. Dimensi Sosial

- SDM yang ada adalah guru dan siswa

- Kaji bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di SDN 1

- Kaji apakah masyarakat mendukung program sekolah

- Kaji bagaimana keamanan lingkungan

- Kaji bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staff

- Kaji bagaimana tipe lingkungan rumah siswa

- Kaji apa latar belakang budaya yang dominan padda siswa

- Kaji apa latar belakang pendidikan orang tua siswa

- Kaji apakah ada siswa yang tunawisma

- Kaji apakah terdapat konflik antar grup

19

Page 20: Makalah Komunitas Kasus 1-1

e. Dimensi Perilaku

1. Pola konsumsi

- 18,5 % siswa overweight

- 48,6% siswa karies gigi

2. Latihan dan aktivitas

- Kaji bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan staff di sekolah

- Kaji bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa dan staff

- Kaji bagaimanan keamanan alat saat siswa melakukan olahraga

3. Penggunaan pengobatan

Kaji adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin dalam populasi

tersebut. Dan jenis pengobatan apa yang dilakukan siswa tersebut

f. Dimensi Sistem Kesehatan

- SDN 1 belum mempunyai kader kesehatan sekolah

- Kaji penyediaan obat-obatan dan P3K serta pelayanan UKS di SDN 1

2.4.2 Analisa Data

N

O

DATA PENYEBAB MASALAH

1. DO :

- status gizi overweight

18,5%

- konjungtiva anemis

16,7%

Tidak adanya kader

UKS

Kurangnya pengetahuan

siswa tentang kebutuhan

nutrisi yang baik

berhubungan dengan

ketidaktahuan siswa tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi

yang baik

2. DO :

- Kuku kotor 44,6%

- Karie gigi 48,6 %

Tidak adanya kader

UKS

Kurangnya pengetahuan

siswa tentang personal

hygiene berhubungan dengan

ketidaktahuan siswa akan

20

Page 21: Makalah Komunitas Kasus 1-1

personal hygiene

3. DO :

- injury setelah olahraga

Fasilitas olahraga

tidak sesuai dengan

standart keamanan

Resiko cedera berhubungan

dengan sarana dan prasarana

olahraga yang tidak sesuai

dengan standa rkeamanan

2.4.3 Skoring

Diagnose keperawatan KRITERIA SKOR BOBOT hasil

Kebutuhan akan

pendidikan kesehatan di

SDN 1 berhubungan

dengan ketidaktahuan

warga sekolah SDN 1

tentang kader Usaha

Kesehatan Sekolah

Sifat masalah :   Actual (tidak / kurang

sehat)Ancaman Kesehatan

   Keadaan Sejahtera

3

21

1 3/3 x 1 = 1

Kemungkinan masalah dapat diubah :

          Mudah          Sebagian         Tidakdapat

210

2 ½ x 2 = 1

Potensi masalah untuk dicegah

         Tinggi         Sedang         Rendah

321

12/3 x 1 = 2/3

Menonjolnya masalah :   Masalah berat, harus

segera ditangani   Ada masalah, tetapi

tidak perlu segera di tangani

   Masalah tidak dirasakan

2

1

0

12/2 x 1 = 1

Total 3 2/3

21