makalah komunitas

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia sangat terpadu dan selalu mengalami perubahan. Banyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, tetapi untuk memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan kesehatan yang terbatas. Sedangkan, mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa perawatan (length of stay, LOS) menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang juga menjadi meningkat. Akibatnya, institusi pelayanan kesehatan menjadikan pelayanan kesehatan lebih sebagai suatu bisnis daripada sebagai suatu organisasi pelayanan. Tantangan pelayanan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya pelayanan kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya. Penyelenggara pelayanan kesehatan memulangkan klien lebih cepat dari rumah sakit, sehingga

description

k

Transcript of makalah komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia sangat terpadu dan selalu mengalami perubahan. Banyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, tetapi untuk memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan kesehatan yang terbatas. Sedangkan, mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa perawatan (length of stay, LOS) menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang juga menjadi meningkat. Akibatnya, institusi pelayanan kesehatan menjadikan pelayanan kesehatan lebih sebagai suatu bisnis daripada sebagai suatu organisasi pelayanan. Tantangan pelayanan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya pelayanan kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya. Penyelenggara pelayanan kesehatan memulangkan klien lebih cepat dari rumah sakit, sehingga lebih banyak klien yang membutuhkan perawatan rumah atau pelayanan rumah. Biasanya keluarga menyediakan perawatan untukk orang yang mereka sayangi dirumah. Perawat juga menghadapi tantangan yang signifikan untuk mencegah terjadinya celah dalam pelayanan kesehatan pada berbagai jenis tempat pelayanan kesehatan, sehingga individu tetap sehat dan sejahtera dalam rumah dan komunitas mereka. Keperawatan adalah suatu disiplin pelayanan. Nilai-nilai profesi keperawatan bertujuan menolong orang mendapatkan kembali, mengelola, atau memperbaiki kesehatan; mencegah penyakit; serta memperoleh kenyamanan dan kepercayaan diri. Sistem pelayanan kssehatan pada era milenium ini lebih berorientasi pada bisnis daripada pelayanan karena adanya keinginan untuk menghemat biaya. Keperawatan terus memimpin perubahan dan menjaga nilai dalam perawatan klien serta menghadapi tantangan terhadap adanya peran dan tanggung jawab yang baru.Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat sakit atau kesehatan tersebut.Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri.Kegiatan pelayanan di berikan dalam upaya peningkatan kesehatan (promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk membahas mengenai sistem pemberian pelayanan asuhan keperawatan komunitas pada masyarakat.1.2 TujuanDalam pembuatan makalah ini mempunyai tujuan untuk :

1. Mengetahui konsep system pelayanan asuhan keperawatan komunitas

2. Mengidentifikasi mengenai peran perawat komunitas dalam pemberian pelayanan kesehatan

3. Mengetahui Eksistensi keperawatan komunitas

4. Mempelajari asuhan keperawatan dan intervensi dalam keperawatan komunitasBAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Keperawatan KomunitasMenurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.2.2 Ruang Lingkup Keperawatan KomunitasPerawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatanRuang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.2.3 Peran Keperawatan KomunitasPeran adalah seperangkat tingkah laku yg diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran adalah bentuk dari perilaku yg diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Kozier Barbara,1995:21).Beberapa peran dari keperawatan komunitas diantaranya :1. Clinician RolePeran perawat yang paling familiar sebagaicare provider. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok & komunitas.2. Educator RoleDisebut jugahealth teacher,memberikan pengajaran atau informasi tentang kesehatan. Educator role merupakan peran dominan perawat komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan. 3. Advocate RolePerawat komunitas berperan memberikan advocacy kepada klien (komunitas). Setiap individu, kelompok, dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat. 4. Manager RolePerawat komunitas dapat mengkaji, merencanakan, mengorganisasi kebutuhan klien, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi dari pelayanan yang diberikan.5. Collaborator RolePerawat komunitas jarang bekerja sendiri. Berkolaborasi dengan tenaga profesional yang lain, seperti: dokter, bidan, ahli gizi, LSM, ahli lingkungan, kesmas.6. Leadership RoleKepemimpinan berfokus pada terjadinya perubahan. Disebut juga agent of change. Perawat komunitas memulai perubahan positif untuk kesehatan masyarakat. Mengajak orang lain untuk melakukan perubahan. 7. Researcher RolePerawat juga sebagai peneliti. Perawat terlibat dalam investigasi sistematis, pengumpulan data, analisa data, mencari pemecahan masalah dan menerapkan solusi / intervensi. 2.4 Pelayanan Kesahatan MasyrakatPelayanan kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang memerlukan, baik di tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan pelayanan rumah sakit. Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari keperawatan dasar sampai dengan keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik bahkan subspesialistik, disertai dengan sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari rujukan kesehatan yang efektif dan efisien.Sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat atau komunitas, tempat sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan secara terintegrasi dengan sistem pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Terdapat sifat interdependen berbagai pelayanan profesional yang dikembangkan, seperti pelayanan medis termasuk pelayanan kedokteran gigi, pelayanan kesehatan publik, dan pelayanan kefarmasian dalam mencapai tujuan bersama, yaitu masyarakat sehat. Masing-masing bekerja, bertolak dari masalah yang dihadapi oleh komunitas dan ditinjau dari masing-masing keprofesian, seperti masalah medis, masalah kesehatan publik, masalah keperawatan, dan masalah kefarmasian, dengan tujuan sama, yaitu mengatasi berbagai masalah tersebut sehingga pada akhirnya tercapai masyarakat yang bebas dari masalah kesehatan, dan mencapai derajat kesehatan setinggi mungkin.1. Tingkat pelayanan kesehatan

Tingkat pelayanan kesehatan Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:

1) Health Promotion (Promosi Kesehatan) Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.

2) Specific Protection (perlindungan khusus) Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindungi dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.

3) Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera) Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus

2. pemberian pelayanan kesehatan

Pemberian pelayanan kesehatan, merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat yang meliputi;1) Rawat Jalan

Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan klinik, memberi pelayanan kesehatan dengan cara rawat jalan. Pusat tersebut mungkin bergabung dengan rumah sakit atau berfungsi secara mandiri dibawah suatu yayasan atau dibawah pengawasan seorang dokter atau sekelompok dokter. Pusat pelayanan rawat jalan mungkin dapat berlokasi dalam suatu fasilitas rawat inap; tetapi sebagian besar berdiri sendiri dan berlokasi jauh dari institusi rawat inap yang besar. Pusat-Bedah merupakan salah satu contoh dari pusat pelayanan rawat jalan dimana klien datang untuk melakukan prosedur operasi minor seperti pengangkatan katarak, bedah plastik, dan prosedur endoskopi. Pusat perawatan darurat yang memberikan pelayanan 24 jam bagi klien dengan cedera minor atau penyakit seperti laserasi dan influenza. Pusat perawatan darurat menawarkan alternatif pelayanan seperti yang diberikan pada ruang kedaruratan rumah sakit.2) Institusi

Lembaga institusional terdiri dari rumah sakit, fasilitas perawatan yang diperluas, fasilitas psikiatri, dan pusat rehabilitasi. Semuanya menawarkan bentuk pelayanan kesehatan rawat inap (klien diterima masuk dan tinggal di suatu institusi untuk penentuan diagnosa, menerima pelayanan pengobatan dan rehabilitasi). Sebagian besar institusi juga menawarkan pelayanan rawat jalan (klien berkunjung ke suatu institusi untuk menerima suatu episode diagnosa atau pengobatan yang akan selesai dalam beberapa jam).

3) Hospice

Adalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan agar klien dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri, sambil meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang dideritanya. Fokus perawatan hospice adalah perawatan paliatif, bukan pengobatan kuratif. Hospice dapat bermanfaat untuk klien yang berada pada tahap terminal dengan penyakit apapun, seperti kardiomiopati, sklerosis multiple, AIDS, kanker, emfisema, atau penyakit ginjal.

4) Community Based Agency

Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada keluarganya, sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.

3. Jenis jenis pelayanan kesehatanJenis pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa macam. Adapun jenis pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:1) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti mandi, makan minum berjalan dan lain-lain.2) Pemeriksaan status mental.3) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh.4) Pengukuran tekanan darah.5) Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetis mellitus, dan pemeriksaan protein dalam air seni sebagai deteksi awal penyakit ginjal.6) Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila diperlukan.7) Penyuluhan, bisa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia.8) Dokter praktik swasta terutama menangani para lansia yang memerlukan tindakan kuratif insidential. Seperti telah ditemukan di atas, semua pelayanan kesehatan harus diintegrasikan dengan layanan kesejahteraan yang lain dari dinas sosial, agama, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.Selain pelayanan di atas, bagi lansia juga diperlukan kualitas pelayanan yang baik, intensitas perawatan yang tinggi, maupun pengkajian komprehensif yang meliputi pengkajian terhadap status fisik, mental psikologis, sosial, nutrisi lingkungan. Semua hal tersebut harus dilakukan oleh sebuah tim multidisiplinier. Pelayanan semacam itu kemudian disebut juga oleh pelayanan geriatrik terpadu.2.5 Peran Perawat Komunitas Dalam Memberikan Pelayanan KesehatanPada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.Perawat komunitas berperan memberikanadvocacykepada klien (komunitas). Setiap individu, kelompok, dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat. Sistem pelayanan kesehatan yang ada bersifat terbagi-bagi dan depersonalisasi. Masyarakat miskin, kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak merasakan pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas memberikan arahan dan penjelasan terhadap kompleksitas sistem pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.Dengan terjadinya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanankesehatandari model medikal yang menitik beratkan pelayanan pada diagnosis dan pengobatan ke paradigmasehatyang lebih holistik melihat penyakit dan gejala sebagi informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996) makaperawatberada pada posisi kunci dalam reformasi bidangkesehatanini. Hal ini ditopang oleh kenyatan bahwa 40-60 persen pelayanan di Rumah Sakit adalah pelayananKeperawatan(Gilles, 1994) dan hampir semua pelayanan promosikesehatandan pencegahan penyakit baik di Rumah Sakit maupun ditatanan pelayanankesehatanlain dilakukan olehPerawat.Bila sehat merupakan fokus pelayanankesehatan, dan tidak mengabaikan fungsi pengobatan dan pemulihan, maka sebenarnya telah terjadi pergeseran pada lokasi pelayanan, tipe dan sifat pelayanan yang diberikan. Orangsehatberada di masyarakat, sekolah dan tempat kerja, karena itu promosi dan rumatan kesehatan perlu tersedia pada tempat dimana orang membutuhkan pelayanan tersebut. Tujuan pelayanan seperti ini adalah agar setiap orang yangsehattersebut dapat selalu menjalani kehidupannya secara produktif sesuai dengan kondisi sosial ekonominya dalam situasi kehidupan yang berkualitas baik.Sebaliknya, keberadaan orang yang mengalami sakit membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan dapat memenuhi kebutuhan para penerima pelayanan secara holistik. Para pemberi pelayanan khususnya keperawatanharus dapat mewujudkan pelayanankeperawatansebagai suatu pelayanan untuk mempertahankan kualitas kehidupan orang lain yang saling berhubungan termasuk didalamnya kematian dan perpanjangan hidup (Watson, 1979 dalam Tomey, 1994).Dengan demikian, wujud tatanan baru dalam pelayanan kesehatan ini memerlukan praktikkeperawatanyang maju, dimanaperawatmemberikan dan mengkoordinasi pelayanan, pengelola kasus, memberi nasihat dan konsultasi pada klien tentang perilakusehat. Disamping ituperawatjuga melakukan fungsi triase, monitoring, membela keluarga dan membantu klien untuk bijaksana dalam memilih pelayanan kesehatan dan mengevaluasinya.Tidak salah bila komunitas perawat dan stake holder di Indonesia memulai untuk mengembangkan pelayanan Keperawatan Kesehatan di rumah Sebagai satu alternatif pilihan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan dan kondisi sosial budaya di Indonesia yang sangat terkenal dengan kekeluargaan dan dukungan lingkungan yang masih sangat tinggi.Dengan mulai maraknya upaya pelayanan keperawatan kesehatan keluarga dikembangkan maka akan makin terasa sentuhan peran perawat dalam melayani klien sesuai dengan lingkup kewenangan dan keilmuannya, sekaligus bagi pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja baru sebagaimana yang telah diaksanakan diberbagai negara.Akhirnya bersama dengan bentuk-bentuk pelayanan keperawatan lainnya tentu akan meningkatkan profesionalisme keperawatan terutama dimasyarakat, luar gedung akan makin meningkat dan dapat menurunkan citra yang kurang tepat akan peran dan eksistensi perawat sebagai Profesi, bukan sebagai pembantu tenaga kesehatan lainnya.Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.Perawat komunitas berperan memberikanadvocacykepada klien (komunitas). Setiap individu, kelompok, dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat. Sistem pelayanan kesehatan yang ada bersifat terbagi-bagi dan depersonalisasi. Masyarakat miskin, kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak merasakan pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas memberikan arahan dan penjelasan terhadap kompleksitas sistem pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).2.6 Eksistensi KeperawatanUU No. 36 tahun 2009 Pasal 63

1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan.

2) Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya.

3) Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.2.7 Tingkat Asuhan Dan Intervensi1. Rumah Sakit Khusus

2. Unit Pelayanan Khusus Di RSU dan RSUD

3. Pelayanan Kesehatan berbasis masyarakat/komunitas (Puskesmas)

4. Integrasi pelayanan kesehatan khusus di Puskesmas

5. Dukungan Pelayanan Kesehatan di luar sektor kesehatan (Lembaga permasyarakatan, perkantoran, hotel, dll)

6. Asuhan mandiri dan keperawatan keluarga2.8 Implementasi Praktik Keperawatan Komunitas Di Masyarakat1. Puskesmas

a) Promotif 1. Pelatihan kader kesehatan2. Pendidikan kesehatan (penyuluhan)3. Standarisasi nutrisi yang baik4. Penyediaan perumahan5. Konseling perkawinan6. Pendidikan seks, masalah genetic7. Pemeriksaan kesehatan secara berkalab) Preventif 1. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)2. Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan3. Pemberian nutrisi khusus4. Pengamanan/penyimpanan barang, bahan berbahaya5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala6. Imunisasi khusus pada kelompok khusus7. Personal hygiene & environment8. Menghindari dari sumber alergic) Pelayanan Kesehatan Langsung 1. Pelayanan kesehatan di posyandu: balita, lansia, dll2. Home care3. Rujukan4. Pembinaan pada kelompok-kelompok di masyarakat

2. Mandiri

Praktik keperawatan mandiri meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (kozier & Erb, 1999), yaitu :

1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion)

a. Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesehatan memerlukan :

b. Pendidikan untuk publik atau masyarakat dan individu

c. Perundang-undangan atau kebijakan yang mendukung

d. Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung

2. Pencegahan penyakit

a. Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawat ibu hamil, program melarang atau menghindari rokok, seminar mengurangi atau mencegah stres dll.

b. Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya melakukan senam aerobik, berenang atau program kebugaran.

c. Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olah raga dan lingkungan yang sehat melalui liflet, media massa atau media elektronik.

d. Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil dan kelahiran bayinya dengan sehat.

e. Memantau tumbuh kembang bayi dan balita.

f. Memberikan imunisasi.

g. Melakukan pemeriksaan untuk medeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, dan kanker.

h. Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan penghentian rokok.

3. Pemeliharaan Kesehatan (Health Maintenance)

4. Pemulihan kesehatan (Health Restoration), dan

5. Perawatan pasien menjelang ajal.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).System pemberian pelayanan kesehatan masyarakat meliputi 1. Tingkat pelayanan kesehatan2. pemberian pelayanan kesehatan

3. Jenis jenis pelayanan kesehatan

3.2 Saran

Sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat kurang begitu berjalan, jadi promotif dan preventif lebih di tingkatkan jangan lebih berfokus pada kuratif.

DAFTAR PUSTAKAPerry, Potter. 2009. Fundamental Keperawatan, Buku 1, Edisi 7. Salemba Medika: Jakarta.Potter,Patricia.Perry,Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Volume 1. EGC: JakartaMuharram,Aziz Rizky. 2009. Sistem Pelayanan Kesehatan.Wulan, Kencana dan Hastuti, 2011, Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publishing. Departemen Kesehatan RI. (2004).Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen KesehatanRepublik Indonesia.Departemen Kesehatan RI. (2004).Pedoman Perawatan Kesehatan di Rumah. Jakarta: Departemen KesehatanRepublik Indonesia.http://nursingppni.blogspot.com/p/sistem-pelayanan.htmlhttp://dunia-kampus-kumpulan-askep.blogspot.com/2013/06/keluarga-sebagai-unit-pelayanan.htmlhttp://samoke2012.wordpress.com/2012/12/03/asuhan-keperawatan-komunitas/http://jurnallkeperawatan.blogspot.com/2013/05/konsep-keperawatan-komunitas.html